Anda di halaman 1dari 19

BEKERJA DENGAN BAHAN KIMIA

cara melakukan perencanaan penggunaan bahan kimia dilaboratorium

Sebelum melakukan kegiatan


praktikum di laboratorium
sedikitnya ada beberapa hal yang
perlu mendapat perhatian yaitu:
 Ajukan pertanyaan hipotesis
sebelum memulai kegiatan di
laboratorium,misalnya apa yang
akan terjadi jika dilaboratorium
kehilangan daya listrik atau
ketiadaaan pasokan air?
Pertimbangkan rencana cadangan,
dan bagimana tindakan daruratnya
 Pahami rencana kesiapan keadaan darurat
 Pikirkan bahaya yang mungkin ditimbulkan

terkait fisik atau kesehatan sebelum bekerja


dengan bahan kimia
 Perhatikan potensi perubahan bahan kimia yang

reaktif atau yang sangat bahaya


prosedur umum bekerja dengan bahan kimia

Dalam bekerja dengan bahan kimia berbahaya,semua pengguna laboratorium harus


mengikuti beberpa hal penting berikut.
1. Perilaku pribadi
Semua orang yang bekerja dilaboratorium harus memilik standar professional
sebagai berikut:

 Hindari mengganggu dan mengejutkan orang lain dalam laboratoriu


 Jangan buat lelucon atau keributan yang tidak perlu.
 Gunakan peralatan lab hanya untuk kegiatan yang dimaksud.
 Kaji prosedur keselamatan dasar dengan seluruh pengunjung lab mengenai tempat
zat berbahaya disimpan, zat berbahaya digunakan atau tempat kegiatan berbahaya
yang sedang berlangsung.
 Jika anak di bawah umur diijinkan berada didalam lab mereka harus mendapat
pengawasan sepanjan waktu dari orang dewasa.
2. Mengurangi paparan ke bahan kimia
Para pengguna lab harus memperhatikan paparan
bahan kimia yang terjadi ketika mengadakan
kegiatan di lab. Paparan bahan kimia biasnya
terkena kulit, mata, penghirupan dan pencernaan.
Metode yang digunakan untuk mengurangi paparan
bahan kimia,menurut urutan preferensi adalah.
 Penggantian dengan bahan atau proses yang tidak

begitu bahaya
 Kendali teknik

 Kendali administrative

 Peralatan pelindung diri.


3. Perawatan

Berikut ada beberpa aturan tentang perawatan laboratorium


 Tidak mengalami akses ke jalan keluar peralatan darurat seperti

pemadam api dan pancuran keselamatan.


 Bersikan laboratorium secara teratur untuk mengurangi bahaya

pernapasan.
 Beri label dengan benar dan simpan semua bahan kimia dengan rapid an

berurutan.
 Kembalikan semua peraltan dan bahan kimia laboratorium ketampat

penyimpanan yang ditentukan diakhir hari


 Kencangkan semua tabung gas yang dimapatkan kedinding atau bangku.

 Jangan menyimpan wadah bahan kimia di lantai.

 Jangan menggunkan lantai, tangga, dan koridor sebagai area


4. Menangani zat yang mudah terbakar
1) Untuk mengurangi resiko kebakaran atau bahaya yang terjadi,
sebaiknya para pengguna memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
2) Setiap pengguna laboratorium hendaknya mempelajari lebih dahuku
sifat-sifat yang akan digunakan apakah mudah tebakar atau tidak
baca MSDS untuk mengetahui informasi titik nyala, tekanan uap,
dan ambang ledakan diusara dari maisng-masing bahan kimia yang
digunakan
3) Singkirkan sumber penyulutan dan hindari adanya bahan bakar dan
mengoksidasi secara bersamaan
4) Berusaha untuk mencegah atau menanggulangi tumpahan cairan
yang mudah terbakar. Letakan labu destilasi dan reaksi diperangkat
pengaman sekunder untuk mencegah penyebaran cairan yang mudah
terbakar jika labu pecah.
5) Pelajari rencana dan prosedur kesiapan keadaan darurat laboratorium
untuk menaggulangi kebakaran. Gunakan pemadam kebakaran
didekat tempat eksperimen sesuai dengan bahaya kebakaran tertentu.
 
 5. Bekerja dengan reaksi yang skalanya diperbesar
Reaksi yang skalanya di perbesar harus mendapat
perhatian agar pekerjaan tetap aman. Reaksi yang
skalanya diperbesar mencakup reaksi yang
menghasilkan lebih dari 100 gr produk dan dapat
meningkatkan resiko secara signifikan prosedur dan
control untuk reaksi yang berskala besar mungkin
sama dengan reaksi yang berskala kecil.hanya saja
bisa terjadi perbedaan besar dalam transfer panas efek
pengadukan, waktu pelarutan, dan efek konsentrasi.
 Jika terjadi kondisi berikut harus ada evaluasi reaksi yang skalanya
diperbesar
 Bahan awal dan perantara mengandung kelompok fungsional yang

memiliki riwayat keterikatan ledakan atau yang dapat meledak


sehingga meningkatkan tekanan secara besar-besaran.
 Reaktan atau produk tidak stabil didekat suhu reaksi atau kerja (uji

dasar terdiri dari memanaskan sampel kecil dalam sampel titik leleh).
 Reaktan dapat berpolimerisasi sendiri

 Reaksi tertunda artinya diperlukan periode induksi

 Terbentuk produk sampingan yang mengandung gas

 Reaksi eksotermik harus dibuat rencana untuk member atau

mendapatkan kontro reaksi jika mulai berjalan diluar kendali


 Reaksi memerluka periode refluks yang panjang dan pelarut mengkin

hilang karna pendingin kondensor yang buruk


 Reaksi memrlukan suhu dari nol derjat dan dapat menimbulkan

bahaya jika dipanskan hingga suhu ruang


 Reaksi melibatkan pengaduan campuran reagen padat dan cair
6. Membiarkan eksperimen tidak dijaga dan
bekerja sendirian
Untuk eksperimen yang tidak dijaga, tinggalkan
laboratorium dalam keadaan menyala dan pasang
tanda yang menunjuka sifat eksperimen dan zat
bahaya yang digunakan bila sesuai buat pengaturan
untuk pekerja lainya agar memeriksa operasi secara
berkala. Pasang informasi yang menunjukan
bagimana menghubungi orang yang bertanggung
jawab jika keadaan darurat.
7. Menanggulangi kecelakaan dan keadaan darurat
8. Menangani tumpahan merkuriu unsure
Merkuri unsure yang tertumpah dapat terjebak di bawah tegel
lantai, atau diantara dinding. Gunakan spektofotometer
penyerapan atomic protabel dengan sensitivitas paling sedikit 2
ng/m3 untun]k menemukan residu dan reservoir merkuri dari
tumpahan laboratorium untuk survey kebersihan akhir.
Berikut panduan untuk menangani tumpahan merkuri yang
tidak disengaja dan tidak darurat:
a) Isolasi area tumpahan
b) Kenakan sarung tangan ketika melakukan pembersihan
c) Kumpulkan tetesan pada handuk basah, yang menggabungkan
tetesan kecil menjadi jumlah lebih besar, atau denga selotip.
d) Gabungkan tetesan-tetesan besar dengan skraper atau
selembar karton
 Gunakan spons pembersih tumpahan merkuri yang
dijual bebas dan perangkat pengendali tumpahan.
 Gunakan vakum cleaner merkuri yang dirancang secara
khusus yang memiliki perangkap pengumpul dan filter
khusus untuk mencegah pelepasan uap merkuri.
 Letakan merkuri limbah dalam botol polietilena dengan
dinding tebal dan kepadatan tinggi dan pindahlan
penyimpanan pusat untuk direklamasi
 Hilangkan kontaminasi dari permukaan dan lantai kerja
yang terpapar dengan menggunakan perangkat
dekontaminasi.
 Pastikan dekontaminasi hingga standar saat ini dengan
menggunakan spectrometer penyerap atomic
9. Menanggulangi kebakaran
 Kebakaran adalah jenis kecelakaan yang paling sering terjadi din laboratorium

kimia. Dibawah ini panduan untuk mencegah dan mengurangi cedera dan
kerusakan karena kebakarana:
 Semua pengguna laboratorium kimia. Harus mengetahui lokasi pemadam api di

laboratorium, jenis kebakaran yang dapat diatasi dan cara mengoperasikannya


dengan benar.
 Jika terjadi kebakaran beritahukan lembaga tanggap darurat dengan

mengaktifkan alarm kebakaran.


 Jika ingin memadamkan api, pastikan bahwa anda terlatih menggunakan jenis

pemadam kebakaran yang tepat cepat dan tidak terjebak.


 Padamkan api dalam bejana kecil dengan menutup bejana dengan longgar

jangan mengambil labu atau wadah bahan yang sangat panas


 Padamkan kebakaran kecil yang melibatkan logam reaktif dan senyawa

organometalik (magnesium, natrium, kalium, logam hibrida) menggunakan pasir


kering.
 Jika terjadi kebakaran lebih serius, evakusi laboratorium dan aktifkan alarm

 Jika pakian seseoramg terkena api segera masukan dia kepancuran keselamatan.
 
Prosedur bekerja dengan bahan kimia mudah terbakar

Semua pengguna laboratorium untuk keperluan praktikum, atau penelitian


harus memahami betul bahan yang sedang digunakan. Apakah bahan tersebut
adalah bahan kimia yang mudah terbakar atau tidak. Jangan lupa membaca
MSDS sebagai ingormasi mengenai bahan-bahan yang digunaka. Ikuti praktek
umum untuk bekerja dengan bahan kimia yang mudah terbakar.
 Gunakan jumlah sekeci mungkin
 Simpan bahan kimia dengan baik, da pisahkan bahan mudah terbakar dari
kegiatan atau sumber penyulutan lainya
 Simpan zat mudah terbakar yang memerlukan pemyimpanan suhu rendah
hanya dilemari es yang dirancang untuk tujuan parktikum
 Hilangkan sumber penyulutan dari area tempat zat mudah terbakar ditangani.
 Jangan memanaskan zat yang mudah terbakar dengan api terbuka.
 Sebelum menyulut api, priksa keberadaaan zat yang mudah terbakar
 Jaga agar peralatan pemadam api yang tepat siap digunakan
Prosedur bekerja dengan bahan kimia yang reaktif

Bekerja dengan bahan kimia yang reaktif di laboratorium, harus mengikuti


prosedur dan aturan yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah yang
harus diikuti jika bekarja dengan bahan kimia yang reaktif. 
 Gunakan bahan kimia berbahaya dengan jumlah yang sedikit dan alat
pelindung diri yang memadai.
 Peralatan darurat harus dipersiapkan.
 Rakit semua piranti sedemikian rupa sehingga jika reaksi mulai berjalan
diluar kendali, pelepasan sumber panas pendingin bejana reaksi,
penghentian penambahan reagen, dan penutupan pintu geser tudung kimia
laboratorium dapat dilakukan dengan segera.
 Tiap jendela diberikan pelindung plastik transparan yang tebal untuk
memberikan pelindung ekstra
 Batasi akses ke area jika terjadi reaksi diluar rencana
 Berilah pendingin dan permukaan yang cukup untuk
pertukaran panas sehingga memungkinkan
pengendalian reaksi.
 Hindari konsentrasi larutan berlebih saat reaksi di
coba atau dinaikan skalanya untuk partama kali
 Ikuti prosedur penyimpanan, penanganan dan
pembuangan khusus untuk reaksi skala besar dengan
reagen organometalik dan reaksi yang menghasilkan
bahan mudah terbakar atau dilakukan dalam pelarut
yang mudah terbakar.
Prosedur bekerja dengan zat toksik tinggi

 Bekerja dengan zat yang bertoksisitas tinggi, harus sesuai dengan panduan umum
penanganan bahan kimia di laboratorium. Panduan ini penting tapi belum mamadai
untuk zat berbahaya seperti ini. Harus ada tindakan pencegahan tambahan untuk
mengurangi resiko yang ditimbukan dari zat-zat yang berbahaya seperti ini.
Berikut beberapa hal yang perlu dipersiapkan jika hendak melaksanakan kegiatan di
laboratorium jika behadapan dengan zat yang bertoksisitas tinggi.
 Perencanaan yang matang

Sebelum melakukan percobaan di laboratorium dengan zat yang bertoksisitas


tinggi, rencanakan secara matang tentang penjagaan tambahan yang akan digunakan
untuk semua tahapan percobaan. Perencanaan ini dibuat dari mendapatkan bahan
sampai dengan membuang bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan dan siapa
saja yang terlibat harus dicatat. Direncanakan pula apakah pemantauan terhadap
percobaan dilakukan atau tidak.
.
 Menandai area yang ditentukan
Kegiatan percobaan dengan menggunkan zat kimia yang sangat beracun
harus dibatasi ruang kerjanya di laboratorium. Pasang tanda yang jelas
untuk menandai area yang ditentukan.
 Mengendalikan akses
Laboratorium tempat bahan kimia beracun yang digunakan, dibatasi
akses orang yang berwenang atau pekerjaan di laboratorium dan dilatih
dalam tindakan pencegahan khusus yang berlaku. Jika percobaan
jangka panjang yang menggunakan senyawa yang sangat beracun
memerlukan operasi tanpa penjagaan sertakan pilihan cadangan agal
aman, misalnya perangkat pemataian, untuk berjaga-jaga seandainya
terjadi kelebihan panas reaksi atau penngkatan tekanan. Jangan
membiarka pegawai yang tidka terlatih untuk memeriksa status
eksperimen yang tidak dijaga yang melibatkan bahan yang sangat
beracun. Pasang tanda peringatan pada pintu laboratorium orang yang
akan dihubungi jika alarm laboratorium berbunyi.
 Meminimalkan paparan ke bahan kimia yang sangat beracun

Anda mungkin juga menyukai