Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN 1

KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA DI LABORATORIUM

Nama : Samantha Virginia Tansil


NIM : 205090200111025
Hari/tanggal : Selasa, 7 September 2021
Kelompok :1

1. Sebutkan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam bekerja di laboratorium sesuai
dengan standar keamanan dan keselamatan!
Jawab :
1) Rencanakan sebelumnya semua eksperimen dan patuhi prosedur tentang keselamatan
dan keamanan selama perencanaan.
2) Selama memungkinkan, minimalkan operasi laboratorium kimia untuk mengurangi
bahaya dan limbah.
3) Asumsikan bahwa semua bahan kimia yang ada di laboratorium berpotensi beracun.
4) Pertimbangkan tingkat kemudahbakaran, korosivitas, dan daya ledak bahan kimia dan
kombinasinya jika melakukan operasi laboratorium.
5) Pelajari dan patuhi semua prosedur terkait keselamatan dan keamanan bahan kimia
(MSDS).

2. Jelaskan Alat Pelindung Diri (APD) apa saja yang perlu diperhatikan sebelum bekerja di
laboratorium!
Jawab :
1) Menggunakan celana panjang dan sepatu tertutup. Agar kulit tidak terekspos
lingkungan luar.
2) Melepas perhiasan dan mengikat rambut yang panjang.
3) Memakai jas lab berlengan panjang dan pastikan selalu menutup hingga ke sarung
tangan.
4) Menggunakan kacamata pengaman (goggle). Untuk melindungi mata dari hembusan
udara dan juga melindungi mata dari percikan larutan berbahaya.
5) Menggunakan sarung tangan dan pastikan memilih jenis yang sesuai.
6) Menggunakan celemek kimia jika bekerja dengan percikan bahan berbahaya, larutan
yang mudah menguap dan sangat reaktif.
7) Memakai alat respirator jika berhadapan dengan bahan kimia yang menghasilkan uap
berbahaya.

3. Sebutkan peralatan keselamatan yang harus tersedia di laboratorium dan bagaimana cara
kerjanya!
Jawab :
1) Tempat pancuran. Jika mengalami paparan bahan kimia atau bahan mudah terbakar,
segera berteriak meminta bantuan dan bergerak mendekati tempat pancuran. Lepaskan
pakaian agar kulit terkena air pancuran, jika terjadi kecelakaan yang lebih serius,
segera menghubungi bantuan.
2) Tempat pencuci mata, digunakan saat mata terpapar percikan bahan kimia berbahaya.
Tetap menahan kedua mata terbuka saat dicuci dan dibiarkan setidaknya 10 menit.
3) Alat pemadam kebakaran. Terdapat 4 jenis asal kebakaran, yaitu
 Kelas A, yaitu bahan-bahan umum yang mudah terbakar (kayu, kain, dan
kertas). Asal kebakaran ini dapat dipadamkan dengan air atau alat pemadam
kebakaran umum lainnya.
 Kelas B, yaitu pelarut organik dan bahan cair mudah terbakar.
 Kelas C, yaitu alat kelistrikan
Kelas B dan C harus dipadamkan dengan bahan kimia (busa), memadamkan
dengan air akan memperburuk keadaan.
 Kelas D, yaitu bahan logam yang mudah terbakar yang cukup umum
ditemukan di laboratorium.
Alat pemadam kebakaran bahan kimia kering efektif memadamkan api kelas
A, B, dan C.
4) Selimut kebakaran. Dapat digunakan sebagai alat pemadam kebakaran di bangku kerja
yang memburuk atau dapat membantu orang yang terbakar pakaiannya. Dengan cara
membantu orang tersebut merabahkan diri di lantai, lalu bungkus dengan selimut
kebakaran dan bantu berguling hingga api padam.
5) Kotak Peralatan Pertama (P3K) yang berisi perban atau antiseptik untuk menangani
kecelakaan.
6) Jalur Evakuasi yang terpasang di dekat pintu keluar.
7) Lemari Asap (Lemari Asam) yaitu tempat kerja dengan ventilasi yang tertutup untuk
melindungi dari uap beracun. Penutup lemari asap berupa jendela sorong yang dapat
diatur tinggi rendahnya. Pemakaiannya harus terbuka sepanjang 8-16 inch (20-40 cm).
Jangan pernah menyimpan bahan kimia di dalam lemari asap, selalu bersihkan dan
keluarkan bahan setelah selesai bekerja.

4. Bagaimanakah sikap yang harus dijaga agar aman dan nyaman bekerja di laboratorium?
Jawab :
1) Menghargai laboratorium dan teman sejawat.
2) Mengikuti aturan yang tertulis dalam setiap tahapan SOP (Standart Operating
Procedure).
3) Tidak makan, minum, mengunyah permen karet atau berhias selama di laboratorium.
4) Jangan pernah bekerja sendiri, selalu bekerja dengan sedikitnya satu orang lainnya di
laboratorium agar dapat saling membantu jika terjadi masalah.
5) Selalu menjaga laboratorium tetap bersih dan teratur.
6) Jangan meletakkan botol bahan kimia apapun di lantai, meskipun untuk sementara.
7) Jika bahan kimia tumpah, cek terlebih dahulu SDS (Safety Data Sheet) untuk
memberikan respon yang sesuai.
8) Jangan meletakkan bahan atau alat dekat tepi meja yang rawan jatuh.
9) Jangan memunguti pecahan gelas dengan tangan kosong, karena kemungkinan ada
bahan kimia pada pecahan gelas yang dapat mengkontaminasi aliran darah. Jadi, sapu
pecahan gelas tersebut buang pada tempat khusus.
10) Setelah eksperimen selesai, cuci dan keringkan alat yang digunakan, serta kembalikan
bahan reaktif pada tempatnya.
11) Membersihkan permukaan meja kerja dengan etanol atau isopropyl alkohol.
12) Jika terjadi gangguan keamanan di laboratorium segera menghubungi pihak pengawas
laboratorium.

5. Sebutkan 2 panduan utama dalam bekerja dengan bahan kimia yang aman dan selamat!
Jawab :
1) SDS (Safety Data Sheet)
2) Pelabelan bahan ((GHS+CL) Globally Harmonized System of Classification and
Labelling of Chemicals).

6. Jelaskan beberapa contoh penanganan bahan kimia agar terhindar dari resiko bahaya!
Jawab :
1) Saat melarutkan asam atau basa, selalu lakukan penambahan asam dan basa ke dalam
pelarut, seperti air. Bukan dengan cara sebaliknya, karena jika menambahkan pelarut
ke dalam asam atau basa akan terjadi reaksi spontan dan menyebabkan kebakaran.
2) Jangan pernah memindahkan bahan kimia dari lab. Gunakanlah alat bantu kedua
berupa wadah berlapis untuk membawa bahan kimia antar ruangan lab.
3) Jika bekerja dengan percikan bahan kimia berbahaya, gunakan kacamata (goggle)
dengan kode keselamatan standar nasional amerika Z87.1.
4) Jangan pernah membau bahan kimia, selalu lakukan di dalam lemari asap.
5) Jika bekerja dengan bahan kimia beracun selalu rapatkan kembali tutup bahan jika
tidak digunakan.
6) Jika terjadi tumpahan bahan kimia dalam jumlah besar, segera evakuasi. Tutup
laboratorium dan laporkan pada pihak berwenang.
7) Jauhkan bahan kimia mudah terbakar dari sumber pengapian, seperti bunsen.

7. Sebutkan potensi bahaya bekerja di laboratorium lainnya secara umum!


Jawab :
1) Sengatan listrik. Setiap bagian alat di laboratorium memiliki tegangan listrik tinggi.
Oleh karena itu, jauhkan air dan cairan lain dari perangkat instrumen.
2) Jangan membuka penutup instrumen yang telah dimatikan.
3) Luka bakar. Gunakanlah sarung tangan yang tahan temperatur tinggi jika menangani
material yang panas.
4) Jika menggunakan GCMS, turunkan setting temperatur sebelum membuka tutup
bagian atas.
5) Terpeleset. Hal ini dapat dihindari dengan rutin menjaga kebersihan laboratorium.
8. Berikan contoh label bahan kimia yang memuat informasi lengkap seperti yang
disarankan oleh GSH-CL!
Jawab :

Anda mungkin juga menyukai