KARBOHIDRAT
Nama kelompok : IV
Nama : Maria Makrina Milenium
Nim : 1901060011
Kelas : A
Semester : V
Ringkasan Materi Karbohidrat (BAB IV)
Sumber, Buku Biokimia 1.
Keempat gugus itu dapat ditata di sekitar atom pusat melalui dua cara yang
berbeda dang menghasilkan dua senyawa yang berbeda pula. Hasil kedua penataan
tersebut menunjukkan bahwa jika senyawa pertama diletakkan di depan sebuah cermin,
maka struktur senyawa kedua (isomer dari senyawa pertama) persis sama dengan
bayangan yang terbentuk di dalam cermin itu
Baris pertama adalah triosa, kedua tetrosa, ketiga pentosa, dan keempat heksosa.
Bayangan cermin dari masing-masing struktur akan berupa konformasi L dari setiap
struktur tersebut (disalin dari Belitz dkk. 2009). Struktur monosakarida dapat berupa
rantai terbuka (proyeksi Fisher) seperti pada gambar 4.4 sampai dengan 4.8 di atas, tetapi
untuk yang memiliki rantai C cukup panjang misalnya pentosa dan heksosa, dapat juga
berupa struktur cincin (lingkar).
Gambar 4.7 Proyeksi Fisher dari beberapa monosakarida golongan ketosa.
Baris pertama adalah tetrosa, kedua pentosa, dan ketiga heksosa. Bayangan
cermin dari masing-masing struktur akan berupa konformasi L dari setiap struktur
tersebut (disalin dari Belitz dkk. 2009).
Gambar 4.9 Struktur lingkar (Proyeksi Haworth) dari suatu molekul heksosa (glukosa).
Terbentuknya struktur lingkar merupakan hasil dari reaksi intermolekul antara gugus
aldehida pada C-1 dan gugus –OH pada C-5 (misalnya dalam kasus pembentukan piranosa pada
glukosa) atau antara gugus keton pada C-2 dan gugus – OH pada C-5 (dalam kasus pembentukan
furanosa pada fruktosa). Reaksi pertama merupakan reaksi pembentukan hemiasetal dan yang
kedua merupakan reaksi pembentukan hemiketal. Contoh kasus yang pertama dapat
diilustrasikan seperti pada gambar 4.10. Gambar tersebut juga sekaligus menunjukkan adanya
dua kemungkinan hasil yang di peroleh. -D glukosa) dihasilkan jika pasangan elektronHasil
pertama ( dari O pada C-5 masuk pada orbital p atom C di atas bidang cincin dan hasil kedua (β-
Dglukosa) jika di bawah bidang cincin.
Gambar 4.10 Pembentukan struktur cincin pada glukosa (diadaptasi dari Hames &
Hooper 2005).
Atom C-1 dalam struktur di atas disebut atom C dan β dalam struktur di atasanomerik
dan karena itu, bentuk disebut anomer. Dalam larutan air, kedua bentuk anomer tersebut dapat
dengan cepat mengalami interkonversi satu sama lain melalui struktur rantai terbuka
menghasilkan kesetimbangan. Proses perubahan ini disebut mutarotasi.
4.4.2 Sifat dan reaksi-reaksi monosakarida
Reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada monosakarida selain reaksi mutarotasi di atas,
antara lain adalah reaksi oksidasi-reduksi, reaksi enolasi, pembentukan glikosida, pembentukan
ester, dan reaksi kondensasi aldol.
a. Reaksi reduksi oksidasi
Gula yang memiliki gugus aldehida atau keton pada konfigurasi rantai terbuka dapat
mereduksi ion Cu2+ menjadi ion Cu+ yang mengendap sebagai endapan merah bata,
sehingga disebut gula mereduksi. Produk oksidasi monosakarida utama yang lain
adalah asam uronat, suatu asam monokarboksilat yang dihasilkan dari oksidasi
terhadap gugus alkohol primer saja, biasanya menggunakan enzim-enzim tertentu.
b. Reaksi enolisasi
Reaksi enolisasi atau pembentukan enol terjadi misalnya jika glukosa ditambahkan
larutan basa encer dan dibiarkan selama beberapa jam, menghasilkan campuran yang
terdiri atas fruktosa dan manosa. Bila larutan gula yang dihasilkan ini ditambahkan
basa encer, akan terbentuk kesetimbangan campuran dari gula yang lain serta
glukosa. Reaksi tersebut dikenal sebagai transformasi Lobry de Bruyn - von
Ekenstein.
c. Reaksi pembentukan glikosida Monosakarida dapat membentuk glikosida, misalnya
ketika larutan D-glukosa ditambahkan metanol dan HCl. -Campuran ini akan
menghasilkan dua senyawa, yaitu metil- D-glukopiranosida dan metil-β-D-
glukopiranosida. Glukosida ini dan glikosida pada umumnya tidak stabil pada kondisi
asam, tetapi cukup stabil pada kondisi netral dan basa. Apabila gugus hidroksil
alkohol pada suatu molekul gula bereaksi dengan gugus hidroksil hemiasetal (atau
hemiketal), glikosida yang dihasilkan adalah disakarida, sehingga ikatan antara dua
molekul gula disebut ikatan glikosida.
d. Reaksi esterifikasi
Gugus alkohol pada karbohidrat dapat mengalami esterifikasi baik secara enzimatik
maupun nonenzimatik. Sebagai contoh, apabila glukosa direaksikan dengan anhidrida
asetat, semua gugus hidroksil pada glukosa mengalami asetilasi menghasilkan penta-
O-asetilglukosa.
Salah satu jenis ester karbohidrat yang penting adalah yang ditemukan sebagai
senyawa antara dalam metabolisme, yaitu ester fosfat. Senyawa-senyawa ini
terbentuk pada reaksi antara karbohidrat dan pereaksi fosforilasi biologis misalnya
adenosin trifosfat (ATP) dengan bantuan enzim tertentu. Contoh ester fosfat di sini
adalah fruktosa-1,6-difosfat.
e. Reaksi kondensasi aldol
Reaksi ini bergantung pada keasaman hidrogen terikat pada C terdekat dengan gugus
karbonil dan kemampuan 137 ion yang terbentuk terstabilkan resonansi. Ion enolat
yang terbentuk mampu berperan sebagai nukleofil untuk menyerang gugus aldehida
dari molekul gula lainnya.
4.5 Disakarida
Satu molekul disakarida terbentuk dari dua molekul monosakarida.Salah satu
contoh disakarida yang banyak dijumpai adalah maltosa, suatu jenis gula yang
merupakan hasil antara pada hidrolisis pati oleh enzim amilase. Satu molekul maltose
tersusun dari dua molekul glukosa yang saling terikat melalui ikatan glikosida.Ikatan
glikosida terbentuk antara gugus hidroksil pada atom C-1 anomer pada posisi dari
molekul glukosa pertama dan gugus hidroksil C C-4 dari molekul glukosa kedua maka
ikatannya disebutikatan α (1→4).
Pada laktosa, ikatan glikosida terbentuk antara gugus hidroksil pada C-1 anomer
posisi β dari galaktosa dengan gugus hidroksil pada C-4 dari glukosa maka ikatannya
disebut ikatan β(1→4). Pada sukrosa, ikatan glikosida terbentuk antara gugus hidroksil
pada C-1 anomer posisi α dari glukosa dan gugus hidroksil pada C-2 dari fruktosa maka
ikatannya adalah α (1→2). Pada maltose dan laktosa, masih terdapat satu C anomerik
bebas yang mudah teroksidasi mereduksi) sehingga diberi nama gula mereduksi. Lain
halnya dengan sukrosa, tidak terdapat C anomer bebas yang dapat (teroksidasi) sehingga
disebut gula tak mereduksi.
Konformasi laktosa dan selobiosa distabilkan oleh ikatan hidrogen yang terbentuk antara
gugus OH pada C-3 residu glukosa dengan oksigen dalam cincin dari residu glikosil.
Laktosa adalah karbohidrat yang dominan di dalam susu, sangat penting sebagai
nutrisi bagi mamalia muda. Paling banyak penduduk dunia bergantung kepada laktosa
sebagai sumber energy utama selama tahun-tahun pertama kelahirannya. Laktosa tidak
bisa diserap kedalam darah, melainkan Harus terlebih dahulu dihidrolisis menjadi
monosakarida penyusunnya olehlaktaseusus.
Sukrosa adalah gula komersial yang dihasilkan oleh tumbuhan tingkat tinggi
seperti tebu dan bit. Sukrosa merupakan produk utama tanaman berfotosisntesis,
dihasilkan pada daun kemudian dibawah kebiji, batang, umbi, atau akar. Sukrosa
memiliki keuntungan baik sebagai produk simpanan maupun sebagai produk transport,
disbanding dengan glukosa dan gula yang lain karena atom-atom karbon anomernya
terlindung dari oksidasi.
Sukrosa dan maltose dalam jumlah sedikit merupakan komponen karbohidrat
yang penting dalam makanan manusia. Akan tetapi, keduanya tidak dapat diserap secara
langsung kedalam sel tubuh, melainkan mesti dihidrolisis terlebih dahulu menjadi
monosakarida penyusunnya oleh enzim sukrase (untuk sukrosa) dan maltase
(untukmaltosa). Khamir, khususnya khamir yang digunakan membuat bir mengandung
enzim yang dapat menghidrolisis pati di dalam kecamba gandum, pertama menjadi
maltose kemudian menjadi glukosa yang difermentasi menjadi bir.
4.6 Oligosakarida
Oligosakharida umumnya didifinisikan sebagai suatu melekul karbohidrat yang
mengandung 2 sampai 10 unit melekul monosakarida. Oligosakharida yang paling umum
adalah disakharida (Cn (H2O)n-1), yang tersusun dari dua satuan melekul monosakharida,
yang digabungkan oleh ikatan glikosida. Disakharida yang penting, yang banyak terdapat
dialam adalah sukrosa, laktosa dan maltosa Maltosa adalah disakharida yang paling
sederhana, mengandung dua melekul D-glukosa yang dihubungkan oleh suatu ikatan
glikosida antara atom C-1 ( karbon anomer ) dari melekul glukosa yang pertama dan atom
C -4 dari glukosa yang kedua. Konfigurasi atom karbon anomer dalam ikatan glikosida
diantara kedua melekul D-glukosa adalah bentuk α dan ikatan ini dilambangkan sebagai α (
1 4 ). Kedua molekul glukosa pada multosa berada dalam bentuk piranosa. Maltosa adalah
gula pereduksi , karena gula ini memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas yang dapat
dioksidasi. Melekul glukosa kedua dari maltosa dapat berbentuk α dan β. Maltosa
dihidrolisis menjadi dua melekul D-glikosa oleh enzim yang bersifat spesifik bagi ikatan α
(1 4 ). Selubiosa adalah disakarida yang juga mengandung dua residu D-glukosda tetapi
senyawa ini dihubungkan dalam ikatan β ( 1 – 4 )
4.7 Polisakarida
Polisakarida merupakan rantai panjang dari unit-unit monosakarida, ada yang lurus dan
ada juga yang bercabang. Beberapa jenis polisakarida yang penting yakni glikogen, pati
(kanji), dekstran, selulosa, dan chitin.
4.7.1 Glikogen
Glikogen adalah polisakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa sebagai
monomernya. Molekul glikogen berupa rantai panjang dari unit-unit glukosa yang
disambungkan melalui ikatan (1 4), kemudian setelah mencapai 10 unit
glukosa, terjadi percabangan melalui ikatan (1 6). Dengan demikian maka
enzim pendegradasi glikogen bekerja mulai dari ujung tidak mereduksi
membebaskan unit glikosil satu per satu.
Glikogen berfungsi sebagai cadangan sumber energi di dalam tubuh hewan dan
manusia. Apabila sumber energi lain tidak mencukupi maka glikogen dihidrolisis
menjadi glukosa untuk menghasilkan energi.
4.7.2 Pati (starch)
Pati mengandung dua jenis polimer glukosa, yaitu amilosa dan amilopektin. Berat
molekul amilopektin juga besar, yaitu dapat mencapai 100 juta. Struktur molekul
amilosa, amilopektin dan amilum dapat dilihat pada gambar 4.26.
Gambar a. struktur molekul amilosa
Stereoisomer adalah struktur ikatan antara atom dan gugus fungsional sama dalam
stereoisomerisme, tetapi pemosisian geometris dapat berubah. Kelas isomer ini termasuk
enansiomer (atau isomer optik), yang merupakan gambar cermin yang tidak dapat disalin
satu sama lain, seperti tangan kiri dan kanan. Enantiomer selalu mengandung pusat kiral.
Enantiomer sering menampilkan sifat fisika dan reaktivitas kimia yang serupa, meskipun
molekul dapat dibedakan berdasarkan bagaimana mereka mempolarisasi cahaya. Dalam
reaksi biokimiawi, enzim biasanya bereaksi dengan satu enansiomer dalam preferensi
terhadap yang lain. Contoh dari sepasang enansiomer adalah (S) – (+) – asam laktat dan
(R) – (-) – asam laktat.
4. Gambar struktur( rumus bangun tiga jenis monosakarida dengan proyeksi fisher
dan Haworth
Jawab:
5. Gambar struktur salah satu monosakarida (heksosa) kemudian gambar minimal 4
struktur isomernya?
Jawab :
Heksosa adalah monosakarida yang tersusun atas enam atom karbon.
Contoh reaksi kondensasi aldol dari dua triosa menjadi satu heksosa.
Isomer aldoheksosa antara lain :
D/L-Altrosa
D/L-Glukosa
D/L-Manosa
D/L-Galaktosa
6. Tuliskan hasil reaksi antara galaktosa dengan: (a) pereaksi Fehling, (b) HNO3
(oksidator kuat).
Jawab:
a. reaksi antara galaktosa dengan pereaksi Fehling
Karena sukrosa bukan gula pereduksi dalam air dan dibuktikan dengan pereaksi Benedict
tidak bereaksi (mereduksi).Larutan Benedict akan bereaksi dengan maltose yang
memiliki gugus aldehida dan keton bebas. Sukrosa tidak memiliki gugus aldehida dan
keton bebas sehingga sukrosa tidak dapat terdeteksi dengan pereaksi Benedict.
Asal
Pembentukan
Percabangan
Kerusakan
10. Mengapa amilum (pati) jika ditambahkan laturan 12 menghasilkan warna biru?
Jawab :
Larutan pati (amilum) yang putih bening setelah di teteskan larutan Iodium berubah
warnanya menjadi biru tua. Iodium tidak bisa larut di dalam air, sehingga perlu di
larutkan dalam larutan KI, membentuk rantaian panjang KI3 triiodida. Triiodida jika
dicampur pati yang molekulnya berbentuk spiral akan masuk ke pertengahan spiral itu.
Perubahan ini merubah serapan spektrum cahaya, hampir semua warna terserap, hanya
yang biru tua saja tidak, sehingga hanya warna biru tua saja yang dipantulkan kembali
dan terlihat. Iodin yang ditambahkan menyebabkan perubahan warna pada
karbohidrat. Pada tabung reaksi kedua amilum ditambahkan hcl dan ditambah iodine
menghasilkan warna biru kehitaman dan terdapat banyak endapan. Menurut
lehniger(1982) menyatakan bahwa Hal ini karena ada dua macam amilum atau pati,
yaitu pati yang larut dan pati yang tidak larut. Contoh pati yang larut adalah amilosa,
danpati yang tidak larut adalah amilofektin.
11. Apa perbedaan amilosa dengan selulosa?
Jawab :
12. Mengapa amilosa dan amilopektin (dalam tepung beras) dapat menjadi bahan
makanan bagi manusia sedangkan selulosa (dalam batang kayu) tidak?
Jawab :
Selulosa adalah senyawa organik yang paling umum di Bumi. Sekitar 33% dari semua
materi tanaman adalah selulosa (isi selulosa dari kapas adalah 90% dan dari kayu adalah
40-50%). Selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia, hanya dapat dicerna oleh hewan
yang memiliki enzim selulase
13. Bagian luar dari kulit udang bersifat keras, mengapa demikian?
Jawab:
Karena lapisan keras pada bagian luar udang mengandung eksoskeleton yang tersusun
dari zat Chitin. Eksoskeleton merupakan rangka luar yang dimiliki udang dan beberapa
hewan lain sebagai pelindung tubuhnya.
14. Gambar struktur amilosa dan selulosa, tunjukkan dan jelaskan perbedaannya!
Jawab: