Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penggolongan Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa organik yang terdapat di alam yang disusun oleh tiga jenis
atom yaitu atom karbon (C), atom Hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan rumus molekul CH₂O yang
menunjukan hidrat dari karbon. Karbohidrat diproduksi oleh tanaman melalui proses fotosintesis yang
disertai dengan pembentukan oksigen dan dan pelepasan energy. Dengan persamaan :

6CO₂(g) + 6H₂O(g) → C₆H₁₂O₆ + 6O₂

Karbohidrat memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia yaitu sebagai asupan energi.
Sumber karbohidrat diantaranya sereal (gandum, jagung, beras), biji-bijian (kacang hijau, kacang kedelai,
kacang merah), umbi-umbian (ubi jalar, ketela, kentang,), buah-buahan (pisang, anggur, dan lain-lain),
sayur-sayuran, dan susu. Feri (2019)

Penggolongan karbohidrat (Aung, 2016) :

a. Monosakarida atau sakarida tunggal


Monosakarida dilihat dari jumlah atom karbon (5-6) sebagai penyusunnya dan letak gugus OH,
maka dapat dibagi menjadi :
1) Sakarida triosa (3 atom C) yaitu giseraldehida,

gambar: struktur molekul gliseraldehida

2) Sakarida yang memiliki 4 atom C yaitu eritrosa dan treosa yang masing –masing
memiliki tiga gugus fungsi alkohol dan satu gugus aldehida perbedaan diantara
keduanya yakni pada letak gugus OH. Eritrosa gugus OH berada di atom nomor 2 dan 3
sedangkan treosa berada sejajar dengan eritrosa/bersebrangan.

gambar: Struktur molekul triose dan tetrose


3) Sakarida yang memiliki 5 atom karbon yakni ribosa, arbinosa, xilosa dan liksosa.
Perbedaan antar ribose dan arbinosa adalah terletak pada gugus OH . Gugus OH pada
ribose terletak pada bidang yang sama sedangkan untuk arabinosa salah satu gugus OH
pada bidang yang tidak sama/ berseberangan. sedangkna perbedaan antara xilosa
terhadap liksosa adalah posisi gugus OH yang berseberangan dengan gugus OH lainnya.

gambar: Struktur molekul Ribosa, Arabinosa, xilosa dan Liksosa

4) Sakarida yang memiliki 6 atom karbon yalni allosa, altrosa, glukosa, manosa, gulosa,
idosa, galaktosa, talosa. Kedelapan jenis tersebut memiliki lima gugus OH dan satu
gugus aldehida.

gambar:struktur moleku Allosa, Altrosa, Glukosa, Mannosa, Gulosa, Idosa, Galaktosa, dan Talosa

b. Disakarida
Disakarida dibentuk dari dua molekul monosakrida melalui ikatan glikosidik. ikatan glikosidik ini
membentuk rangkaian oligosakarida dan polisakarida. Ikatan glikosidik terjadi antara karbon
anomerik dari suatu monomer terikat pada satu gugus OH di monomer yang lain. Penamaan
glikosidik berdasarkan posisi atom karbon yang berikatan dengan oksigen.
ikatan glikosidik terjadi melalui sintesis dehidrasi dengan cara melepaskan satu atom hidrogen
dari salah satu monomer sakarida dan satu gugus hidroksil (OH) dari monomer sakarida yang
lain. Pelepasan satu atom hidrogen dan gugus hidroksil (OH) selanjutnya membnetuk air. Reaksi
hidrolisis terjadi dari pemecahan dua monomer yang telah berikatan dengan ikatan glikosidik
akibat penambahan molekul air. Disakarida umumnya yaitu :
1) Sukrosa
Sukrosa adalah sakarida yang yang paling mudah kita kenal yakni gula tebu. satu
molekul sukrosa terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekukl fruktosa. Rumus
umum sukrosa adalah C12H22O11 dengan massa molekul relatif 342.30 g/mol. Sukrosa
akan meleleh pada suhu 186 0C (367 0F) dan membentuk caramel dan jika terbakar akan
mneghasilkan karbohidrat dan air.
2) Laktosa
Laktosa terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa yang membentuk
ikatan glikosida 1→ 4 β. Rumus molekul laktosa yaitu : C 12H22O11 dengan massa molekul
relatif 342.30 g/mol.
3) Maltosa
Maltosa adalah disakarida terbentuk dari dua unit glukosa baergabung dengan ikatan α
(1→ 6). Rumus umum maltosa C12H22O11 dengan massa molekul relatif 342.30 g/mol.
Maltosa merupakan diskarida yang dihasilkan dari pecahab pati oleh amylase.
c. Polisakarida
Polisakarida terbentuk dari banyak rangkaian monosakarida. rangkaian polisakrida sama halnya
dengan disakarida yang terjadi akibat adanya ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik pada
polisakarida terjadi karena reaksi kondensasi. Pembentukan ikatan glikosidik pada polisakarida
dapat menimbulkan rantai polimer lurus atau bercabang yang kompleks. Polisakarida yang
terbentuk dari gabungan monosakarida yang sejenis disebut homopolisakarida, sedangkan yang
terbentuk dari sakarida yang tidak sama disebut heteropolisakarida.
Jenis – jenis polisakarida yakni :
1.) Pati
Pati merupakan polimer dari α-D glukosa. Pati memiliki ikatan glikosidik –α dari
sambungan rantai cabang. Jenis pati dapat dibedakan satu sama lain berdasarkan rantai
percabangannya. Salah satu jenis pati yakni amilosa, amilosa merupakan polimer
glukosa linear, dengna semua residu dihubungkan oleh ikatan α (1→ 4). Jenis pati
lainnya yakni amilopektin. Amolopektin adalah rantai polimer bercaban, dengan
cabang-cabang mulai α (1 → 6).

a) b)
gambar: Struktur molekul a.) Amilosa dan b.) Amolopektin
2.) Glikogen
Glikogen merupakan polimer bercabang – rantai α-D glukosa, dan dalam hal ini mirip
dengan fraksi amilopektin pati. seperti amolipektin, glikogen terdiri dari rantai berikatan
α (1 → 4) dengan yang berikatan α (1→ 6) pada titik – titik cabang. Cabang glikogen
terdapat setiap 10 satuan dan setiap 25 satuan diamilopektin. Dalam glikogen, panjang
rantai rata-rata adalah 13 satuan glukosa da nada 12 lapisan bercabag.
Gambar: struktur molekul glikogen
3.) Agarosa
Agarosa atau yang sering disebut agar-agar oleh orang awam adalah zat yang biasanya
berupa gel yang diolah dari rumput laut atau alga. Rumput laut yang sering digunakan
yang bisa diolah untuk membuat agar-agar adalah Euchema spinosum
(Rhodophycophyta) dan juga dari golongan Phaeophycophyta (Gracilaria dan Gelidium).
Agarosa merupakan suatu polimer yang tersusun daro monomer galaktosa. Gel
terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agaros adan air bergerak bebas.
Ketika didinginkan, molekul-molekul agarosa mulai saling merapat, memadat dan
membentuk kisi-kisi yang mengurung molekul-molekul air.
Agarosa sebagai makanan sehat karena mengandung serat lunak yang tinggi dan kalori
yang rendah. Kandungan serat lunak yang tinggi dapat membantu melancarkan
pembuangan sisa-sisa makanan di usus.

Gambar: Struktur Agarosa

4.) Pektin
Pektin disusun oleh polimer D-galakturonat, yang terikat dengan glokosidik α (1 → 4).
Pertamakali diisolasi oleh Henri Braconnot tahun 1825. Asam galakturonat memiliki
gugus karboksil yang dapat saling berikatan dengan ion Mg 2+ atau Ca2+ sehingga bekas-
bekas polimer berlekatan satu sama lain. Ini menyebabkan lengket pada kulit.

Gambar: Struktur pektin


5.) Kitin
Sebuah polisakarida yang mirip dengan selulosa dalam struktur dan fungsi kitin, yang
juga merupakan homopolisakarida lurus dengan semua satuan molekul berikatan
glokosidik β(1→4). Monomer kitin adalah N-asetil-β-D-glukosamin.

Gambar: Struktur kitin

2.2 Struktur Karbohidrat Berkaitan dengan Fischer dan Haworth


a) Struktur Fischer

Anda mungkin juga menyukai