Anda di halaman 1dari 2

Biosintesis Polisakarida/Karbohidrat

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama bagi sebagian besar makhluk hidup, merupakan
cadangan energi tubuh, dan komponen membrane sel yang berperan sebagai perantara berbagai
komunikasi antar sel. Berdasarkan jumlah molekul gula sederhana penyusunnya, karbohidrat dapat
digolongkan menjadi empat, yaitu: monosakarida (1 molekul), disakarida (2 molekul), oligosakarida (3-
10 molekul), dan polisakarida (> 10 molekul). Gula sederhana penyusun karbohidrat umumnya adalah
glukosa, galaktosa dan fruktosa (Lehninger, 1982).

contoh karbohidrat yang banyak terdapat pada umbi-umbian (ubijalar, ubikayu, kentang, kimpul, suweg,
dan lain-lain) serta pada biji-bijian (padi, jagung, gandum, sorgum, dan lain-lain). Tingkat kemanisan
masing-masing karbohidrat ternyata tidak sama. Fruktosa merupakan karbohidrat yang paling tinggi
tingkat kemanisannya,sedangkan laktosa yang paling rendah. Kebutuhan energi tubuh manusia sekitar
60-70 persen diperoleh dari karbohidrat, sisanya berasal dari lemak dan protein. Oleh karena itu,
makanan pokok seluruh penduduk dunia (seperti beras, jagung, gandum, kentang, sagu, singkong)
adalah sumber karbohidrat.

Struktur karbohidrat yang panjang (karbohidrat kompleks) mengakibatkanukurannya terlalu besar untuk
menembus dinding usus halus dan masuk ke dalam aliran darah. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pencernaan karbohidrat, dengan tujuan utama yaitu memperkecil ukuran sehingga dapat diserap
melewati dinding usus. Selain itu, pencernaan juga digunakan untuk persiapan proses metabolisme.
Hasil akhir dari pencernaan karbohidrat adalah glukosa, fruktosa dan galaktosa, ketiganya siap diserap
melalui usus halus. Selanjutnya, hasil penyerapan dibawa ke hati oleh darah untuk disimpan atau untuk
proses selanjutnya. Kecepatan penyerapan karbohidrat berkaitan dengan peningkatan kadar gula darah.
Semakin cepat karbohidrat diserap akan semakin cepat pula kenaikan kadar gula darah. Karbohidrat
sederhana lebih cepat diserap sehingga lebih cepat meningkatkan kadar gula darah.

*Klasifikasi dan Nomenklatur Karbohidrat

1) Monosakarida

Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi gula yang lebih sederhana.
Berdasarkan gugus fungsinya, jenis monosakarida ada dua yaitu aldosa yang memiliki gugus fungsi
aldehid dan ketosa yang memiliki gugus fungsi keton. Berdasarkan jumlah atom karbonnya,
monosakarida terdiri dari triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa.

2) Oligosakarida

Oligosakarida adalah hasil kondensasi dari dua sampai sepuluh monosakarida. Oligosakarida dapat
berupa disakarida, trisakarida dan tetrasakarida. Disakarida merupakan hasil kondensasi dua unit
monosakarida. Contohnya adalah laktosa, maltosa dan sukrosa. Trisakarida merupakan hasil kondensasi
tiga unit monosakarida dan tetrasakarida terdiri dari empat unit monosakarida.

3) Polisakarida
Polisakarida merupakan hasil kondensasi dari lebih dari lebih dari dua puluh unit monosakarida.
Polisakarida terdiri dari homopolisakarida dan heteropolisakarida. Homopolisarida adalah polisakarida
yang terdiri dari unit monosakarida yang sama sedangkan heteropolisakarida terdiri dari unit
monosakarida yang berbeda.

MONOSAKARIDA

Monosakarida biasanya tidak berwarna, berupa padatan kristal, larut dalam air dan sulit larut dalam
larutan nonpolar. Struktur monosakarida terdiri dari gugus aldehid atau keton dengan dua atau lebih
gugus hidroksil. Monosakarida yang memiliki gugus fungsional aldehid disebut dengan aldosa sedangkan
yang memiliki gugus keton disebut ketosa. Aldosa paling sederhana adalah gliseraldehid yang terdiri dari
tiga atom C sedangkan ketosa yang paling sederhana adalah dihidroksiaseton. Atom C pada
monosakarida biasanya berupa C kiral sehingga monosakarida memiliki stereoisomer. Oleh sebab itu,
monosakarida memiliki enantiomer dan epimer. Enantiomer adalah stereoisomer yang merupakan
bayangan kaca dari suatu molekul. Berdasarkan sifat stereoisomer, molekul monosakarida dibagi
menjadi Dextro dan Levo. Dua jenis gula yang memiliki perbedaan pada satu atom karbon spesifik
dinamakan dengan epimer. Contoh epimer adalah D-glukosa dan D-manosa yang memiliki perbedaan
pada atom karbon nomor 2.

OLIGOSAKARIDA

Oligosarida terbentuk karena adanya ikatan glikosidik antara molekul monosakarida pada atom C 1
molekul satu dengan gugus hidroksil ( -OH) pada molekul lainnya. Biasanya ikatan glikosidik terbentuk
antara C 1 pada satu molekul dengan C 3 pada molekul lainnya (1 3). Ikatan glikosidik yang umum adalah
1 3, 1 4 dan 1 6. Akan tetapi, ikatan glikosidik 1 1 dan 1 2 juga mungkin terjadi. Ikatan dapat terjadi
dalam bentuk molekul α dan β.

POLISAKARIDA

Polisakarida merupakan jenis karbohidrat kompleks yang terdiri atas unit monosakarida yang terikat
dengan ikatan glikosidik. Secara nomenklatur, polisakarida dibagi menjadi dua, yaitu homopolisakarida
dan heteropolisakarida. Polisakarida yang berfungsi sebagai bahan makanan cadangan yaitu pati dan
glikogen, sedangkan pembentuk struktur molekul yaitu kitin dan selulosa.

Anda mungkin juga menyukai