Anda di halaman 1dari 26

KARBOHIDRAT

KELOMPOK 5:
Amar Ma'ruf Jamaluddin
Talita Rezki Putri
Putri
Rasyika Aqmarina
Jelsy Palino
Karbohidrat berasal dari kata karbo yang berarti
karbon dan hidrat yang berarti air. Jadi, karbohidrat
dapat diartikan sebagai hidrat dari karbon. Sejak
tahun 1880-an para ahli mulai menyadari bahwa
sebenarnya nama ini kurang tepat, karna karbohidrat
tidak terbentuk darihidrasi karbon atau pada
pemanasan karbohidrat tidak dihasilkan hidrat.
Definisi Karbohidrat lebih tepat disebut sakarida, yang berasal
dari kata sakkar yang artinya gula, karena karbohidrat
sederhana mempunyai rasa manis. Karbohidrat
merupakan polimer alam (biopolimer). Karbohidrat
dapat berupa polihidroksi aldehid (golongan
aldosa) atau polihidroksi keton (golongan ketosa).
Secara kimia, karbohidrat adalah senyawa yang
mengandung unsur C, H, dan O. Contoh yang paling
umum adalah glukosa (C6H12O6) dan sukrosa
(C11H22O11). Sebagian besar karbohidrat memenuhi
rumus umum Cx(H2O)y.
Definisi Karbohidrat merupakan polimer. Berdasarkan
monomer yang menyusunnya, karbohidrat
digolongkan menjadi tiga, yaitu monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida.
Monosakarida
Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi gula yang lebih sederhana.
Penggolongan Berdasarkan gugus fungsinya, jenis monosakarida ada
dua yaitu aldosa yang memiliki gugus fungsi aldehid
dan ketosa yang memiliki gugus fungsi keton.
Berdasarkan jumlah atom karbonnya, monosakarida
terdiri dari triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa.
Penggolongan
Atom C pada monosakarida biasanya berupa C kiral
sehingga monosakarida memiliki stereoisomer. Oleh
sebab itu, monosakarida memiliki enantiomer dan
epimer. Enantiomer adalah stereoisomer yang
merupakan bayangan kaca dari suatu molekul.
Penggolongan Berdasarkan sifat stereoisomer, molekul
monosakarida dibagi menjadi Dextro dan Levo. Dua
jenis gula yang memiliki perbedaan pada satu atom
karbon spesifik dinamakan dengan epimer. Contoh
epimer adalah D-glukosa dan D-manosa yang
memiliki perbedaan pada atom karbon nomor 2.
Penggolongan
Selain proyeksi Fischer, monosakarida juga dapat
digambarkan dengan proyeksi Haworth dalam bentuk
piranosa atau furanosa. Aldosa biasanya membentuk
struktur molekul piranosa. Piranosa merupakan struktur
cincin yang terdiri dari 6 atom yang terbentuk karena
ada reaksi gugus fungsi hidroksil alkoholik pada atom C 5
dengan aldehid pada atom C 1. Piranosa merupakan
derivat senyawa heterosiklik piran. Dglukosa dapat
Penggolongan membentuk D-glukopiranosa dengan dua bentuk isomer
yaitu α dan β. Ketoheksosa juga dapat membentuk
isomer α dan β serta biasanya membentuk srtuktur
furanosa yang merupakan derivat furan. Cincin furanosa
merupakan struktur cincin yang terdiri atas 5 atom
dimana terbentuk karena ada reaksi antara gugus fungsi
hidroksil alkoholik pada atom C 5 dengan gugus karbonil
pada atom C 2.
Penggolongan
Sifat-sifat monosakarida:
a. Larut dalam air
Penggolongan b. Bersifat optik aktif (C kiral atau C aasimetrik)
c. Merupakan gula pereduksi (bereaksi dengan
pereaksi fehling, tollens, benedic)
Oligosakarida
Oligosakarida adalah senyawa yang mempunyai dua
sampai sepuluh monosakarida yang saling
berikatan. Ikatan dapat terjadi dalam bentuk molekul
α dan β.
Penggolongan 1) Disakarida
Disakarida terdiri atas dua molekul monosakarida
yang terikat dengan ikatan glikosidik. Beberapa
contoh senyawa disakarida dapat dilihat pada Tabel di
bawah ini.
Penggolongan 
Penggolongan
2) Trisakarida
Penggolongan Trisakarida terdiri atas tiga molekul monosakarida
dimana antarmolekul terikat dengan ikatan
glikosodik. Sejumlah trisakarida dapat ditemukan
bebas di alam seperti rafinosa (α-D-galaktopiranosil-
(16)-α-D-glukopiranosil-(12)-β-
Dfruktofuranosida) yang sering dinamakan dengan
gula beet dan melezitosa (α-Dglukopiranosil-(13)-β-
D-fruktofuranosil-(21)-α-D-glukopiranosida).
Penggolongan
Sifat-sifat oligosakarida adalah sebagai beikut:
1) Mengalami reaksi hidrolisis
2) Sebagian bersifat pereduksi, contoh: maltosa,
laktosa, dll.
Penggolongan
3) Sebagian bersifat nonpereduksi, contoh: sukrosa,
dll.
4) Sebagian besar terikat dengan protein
membentuk glikoprotein.
Polisakarida
Polisakarida merupakan polimer alam yang
dibangun oleh unit-unit monosakarida yang
digabungkan menjadi rantai panjang melalui ikatan
oksigen. Polisakarida dibentuk melalui polimerisasi
Penggolongan kondensasi. Kondensasi terjadi antara gugus –OH
monosakarida yang satu dan gugus –OH pada posisi
1 dan 4 α, dan dapat juga terjadi pada posisi 1,6
α, sehingga antar monosakarida diikat dengan
gugus –O– atau alkoksi. Polisakarida mempunyai
rumus molekul (C6H10O5)n dengan harga n yang
besar.
Kebanyakan karbohidrat di alam berupa
polisakarida. Ada dua golongan polisakarida, yaitu
homopolisakarida dan heteropolisakarida.
Homopolisakarida mengandung satu jenis
monomer, contoh pati, glikogen, dan selulosa.
Penggolongan Sementara itu, heteropolisakarida mengandung dua
jenis atau lebih monomer, contoh kitin. Kitin
merupakan pendukung ekstraseluler dari
semua organisme, misalnya dinding sel bakteri dan
rangka luar serangga seperti belalang.
1) Pati
Pati merupakan senyawa cadangan pada tumbuhan
yang terdiri atas unit glukosa. Pati terdiri atas dua
komponen homopolisakarida yaitu amilosa dan
amilopektin. Susunan komponen tersebut dalam
tumbuhan yaitu 10 – 30% amilosa dan 70 – 90%
amilopektin. Amilosa memiliki struktur rantai lurus
Penggolongan yang terbentuk dari ikatan glikosidik 14 antara
molekul α-D-glukosa. Amilosa dapat membentuk
struktur heliks dimana rata-rata terdapat 8 molekul
glukosa setiap putaran heliks. Amilosa memiliki sifat
sukar larut dalam medium air tetapi dapat membentuk
suspensi miselar. Jika dianalisis dengan menggunakan
iodin, amilosa akan membentuk kompleks berwarna
biru.
Penggolongan
Amilopektin merupakan polimer glukosa yang terdiri
atas rantai lurus dengan ikatan glikosidik 14 dan
cabang yang terbentuk dengan ikatan 16.
Amilopektin akan memeberikan perubahan warna
merah-violet jika dianalisis dengan iodin.
Penggolongan
Penggolongan
2) Glikogen
Glikogen merupakan jenis polisakarida yang berfungsi
sebagai cadangan makanan pada hewan. Komposisi
glikogen dalam liver adalah 10% sedangkan dalam otot 1
– 2%. Struktur glikogen sama dengan amilopektin tetapi
memiliki 8 – 12 cincin residu pada cabang yang terikat
pada 16. Analisis dengan larutan iodin akan
memberikan perubahan warna merah-violet.
Penggolongan
3) Selulosa
Selulosa merupakan homopolisakarida yang terdiri atas 100 –
1000 unit βD-glukosa. Proses polimerisasi melalui proses
kondensasi dengan ikatan glikosidik 14 antarmolekul glukosa.
Pada dinding sel tanaman, fibril selulosa membentuk rantai
paralel yang saling bersilangan antarlayer. Fibril tersebut juga
membentuk matriks dengan hemiselulosa, pektin dan
ekstensin. Rantai paralel selulosa pembentuk mikrofibril
Penggolongan memiliki ikatan hidrogen antarrantai.
Beberapa jenis polisakarida lainnya dapat dilihat pada
Tabel 1.4

Penggolongan
Beberapa sifat polisakarida sebagai berikut.
1) Dapat dihidrolisis dengan asam encer.
2) Berwarna biru jika ditetesi larutan iodin.
Penggolongan
3) Molekulnya terdiri atas molekul β−D−glukosa.
4) Tidak bereaksi dengan pereaksi benedict dan
fehling.

Anda mungkin juga menyukai