Anda di halaman 1dari 7

KARBOHIDRAT

Karbohidrat yang merupakan polimer alam (biopolimer) adalah polisakarida. Polisakarida terbentuk
dari monomer-monomer monosakarida yang bergabung melalui ikatan kovalen berupa ikatan
glikosida dalam reaksi polimerisasi kondensasi.

Monasakarida + Monosakarida + … --> Polisakarida + H2O

Karbohidrat dengan rumus umum Cx(H2O)y biasanya diklasifikasikan menjadi gula dan
nongula. Gula biasanya berasa manis, berbentuk kristal, dan larut dalam air. Selain itu gula masih
dikelompokkan menjadi mono, di, ataupun trisakarida. Karbohidrat nongula yaitu polisakarida.

1. Monosakarida

Monosakarida adalah bentuk paling sederhana dari karbohidrat yang tidak dapat terhidrolisis
lagi. Rumus umumnya adalah (CH2O)n dimana n adalah bilangan positif umumnya kurang dari
10. Monosakarida merupakan senyawa karbonil dengan gugus fungsi berupa aldehida (-
CHO) atau keton (-CO-). Berdasarkan gugus fungsi ini, monosakarida dapat dibedakan
menjadi aldosa dengan gugus –CHO atau ketosa dengan gugus –CO.
Selanjutnya berdasarkan gugus fungsinya, monosakarida juga dapat dikelompokkan
berdasarkan jumlah atom C dalam molekulnya, yaitu triosa (3 atom C), tetrosa (4 atom C), pentosa (5
atom C), heksosa (6 atom C), dan seterusnya.
Rumus molekul monosakarida biasa ditulis dengan struktur rantai terbuka seperti yang
diajukan Emil Fischer. Rangka C ditulis secara vertikal, dengan gugus aldehida atau keton diletakkan di
atas. Kedua gugus OH terakhir diarahkan ke kanan untuk D-isomer atau ke kiri untuk L-isomer. Semua
monosakarida mempunyai atom C asimetris sehingga monosakarida mempunyai isomer optis (diastereo
isomer), misalnya antara glukosa dan galaktosa keduanya mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus
strukturnya berbeda.

Monosakarida rantai terbuka juga dapat melangsungkan reaksi intramolekul dan membentuk
struktur cincin (siklik). Suatu aldosa seperti glukosa membentuk cincin lingkar 6, sedangkan suatu
ketosa seperti fruktosa membentuk cincin lingkar 5. Perubahan dari struktur rantai terbuka ke struktur
cincin dapat digambarkan dengan struktur Haworth. Misalnya: pembentukan struktur cincin atau
siklik dari glukosa:

Keterangan:
glukosa dengan struktur rantai terbuka akan menekuk
gugus karbonil (CH=O) bereaksi secara adisi dengan gugus –OH pada atom C lainnya.
terbentuklah struktur cincin atau siklik.

Sifat-sifat monosakarida
· Mempunyai rasa manis
· Larut dalam air tetapi tidak terhidrolisis
· Bersifat optis aktif
· Merupakan reduktor (gula pereduksi)

2. Disakarida

Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari dua monosakarida melalui reaksi kondensasi.
reaksi yang terjadi melibatkan gugus –OH dari atom C anomerik pada monosakarida pertama, dengan
suatu gugus –OH yang terikat pada suatu atom C dari monosakarida kedua. Jenis ikatan yang terbentuk
adalah ikatan kovalen antara atom C anomerik dengan atom O. Ikatan ini disebut dengan ikatan
glikosida (ikatan C-O).
Disakarida mempunyai rumus umum C12H22O12. Karena disakarida diperoleh dari reaksi kondensasi dua
monosakarida, maka sebaliknya disakarida juga dapat terurai kembali melalui reaksi hidrolisis. Reaksi
ini dapat berlangsung dengan bantuan asam atau enzim invertase.
Disakarida + H2O -----------------> Monosakarida + Monosakarida (Katalis:Enzim, ss. Asam)

Sifat-sifat disakarida
· Mempunyai rasa manis
· Larut dalam air
· Terhidrolisis menjadi dua monosakarida sejenis ataupun berlainan jenis
· Laktosa dan maltosa adalah gula pereduksi sedangkan sukrosa tidak

Contoh disakarida adalah:

1. Sukrosa

Merupakan gula tebu


Bersifat optik aktif
Bukan gula pereduksi
Terhidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa

2. Maltosa

Merupakan gula gandum


Menunjukkan mutarotasi
Merupakan Gula pereduksi
Terhidrolisis menjadi glukosa dan glukosa

c. Laktosa
Merupakan gula susu
Menunjukkan mutarotasi
Merupakan Gula pereduksi
Terhidrolisis menjadi glukosa dan galalktosa

3. Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat berupa polimer yang terbentuk dari banyak monomer-
monomer monosakarida melalui ikatan glikosida dalam suatu reaksi polimerisasi
kondensasi. Polisakarida mempunyai rumus umum (C6H10O5)n di mana n adalah bilangan positif.

1. Amilum
Amilum terdiri dari dua komponen utama, yaitu amilosa dan amilopektin. Perbedaan amilosa dan
amilopektin yaitu terletak pada sifat-sifatnya yaitu:

2. Glikogen

Glikogen terdiri dari banyak a-glukosa membentuk rantai bercabang melalui ikatan glukosida a-
(1,4) pada rantai lurus dan a-(1,6) pada percabangan.

3. Selulosa

Selulosa terdiri dari rantai-rantai lurus ß-D-glukosa yang terikat dengan ikatan glikosida ß-(1-
4). Panjang rantai lurus selulosa rata-rata mengandung 3.000 monomer glukosa. Rantai-rantai lurus ini
terikat oleh ikatan hidrogen karena terdapat banyak gugus –OH pada rantai. Adanya banyak ikatan
hidrogen membuat selulosa memiliki kekuatan yang cukup besar. Ikatan ini menyebabkan selulosa tidak
larut dalam air dan semua pelarut organik tetapi larut dalam Scweiteaer.

4. Karbohidrat dalam kehidupan sehari-hari

Karbohidrat mempunyai peranan penting bagi makhluk hidup, antara lain sebagi sumber
energi; memungkinkan berlangsungnya reaksi-reaksi seperti kontraksi otot dan pengeluaran hormon;
sebagai komponen struktur sel, seperti pada dinding sel tanaman; serta sebagai komponen penting dalam
kontrol genetika pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

 Kegunaan / fungsi dari karbohidrat :


 sebagai sumber energi utama tubuh
 cadangan energi dalam otot dan hati
 untuk memperlancar pencernaan
 Sebagai pemanis alami
 Melindungi protein agar tidak terbakar sebagai penghasil energi
 Didalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu

 Ada beberapa metode uji untuk mengindentifikasi adanya karbohidrat


yaitu;

 Uji Molish

uji ini efektif untuk berbagai senyawa yang dapat didehidrasi menjadi
fulfular atau subtitusi furfular oleh asam sulfat pekat . Senyawa furfular
akan membentuk kompleks dengan a-naftol yang dikandung pereaksi
molish dengan memberikan warna UNGU pada larutan

 uji Benedict

contohnya ; semua golongan monosakarida , sedangkan gula non


pereduksi struktur gulanya membentuk siklik yang artinya hemisetal dan
hemiketalnya tidak berada dalam kesetimbangan nya , contohnya
frutkosa dan sukrosa . Dengan prinsip berdasarkan reduksi CU2+ menjadi
Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna MERAH BATA

 uji Barfoed

uji untuk membedakan monosakaria dan disakarida dengan mengontrol


kondisi PH serta waktu pemanasan . Prinsipnya berdasarkan reduksi CU2+
menjadi Cu+ . Reagen barfoed mengandung senyawa tembaga asetat .

 uji seliwanoff

Prinsipnya berdasarkan konfersi fruktosa menjadi asam leuvlinal dan


hidroksi metil furfular oleh asam hidroklorida panas dan terjadi kondensasi
hidroksi metilfurfural dengan resorsinol yang menghasilkan senyawa
berwarna MERAH .

 Uji hidrolisis pati

Pati dan iodium membentuk ikatan kompleks berwarna biru dan bila
dipanaskan dapat terhidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana
hasilnya . Diuji dengan iodium yang akan memberikan warna biru sampai
tidak berwarna dan hasil akhir ditegaskan dalam uji benedict .

Anda mungkin juga menyukai