Anda di halaman 1dari 24

A.

Judul Percobaan
Reaksi karbohidrat
B. Tujuan Percobaan
Sebelum melakukan percobaan mahasiswa harus memahami struktur glukosa,
fruktosa,sukrosa dan laktosa. setelah melakukan percobaan ini dengan
menggunakan pereaksi yang ada diharapkan:
1.Mahasiswa dapat membedakan antara gula pereduksi dengan gula bukan pered-
uksi.
2. Membedakan antara disakarida yang mempunyai kumpulan aldehid atau keton
bebas dan tidak bebas.

C. Landasan Teori
Karbohidrat adalah sumber energi utama untuk manusia kebanyakan kar-
bohidrat yang kita makan adalah tepung atau amilum yang ada dalam gandum ja-
gung beras kentang dan padi padi lainnya buah-buahan serta sayuran.Kata gula
adalah bagian dari percakapan atau bahasa sehari-hari dalam kehidupan dan
menunjukkan suatu kristal karbohidrat yang manis biasanya gula pasir gula adalah
kata kuno yang berasal dari bahasa Arab yang berarti gula artinya sakari-
da.Berbagai golongan karbohidrat dapat dihubungkan satu sama lain dengan hi-
drolisis gula sederhana atau monosakarida adalah polihidroksi aldehid dan keton
yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bagian karbohidrat yang lebih
kecil.Monosakarida adalah monomer yang menjadi dasar bangunan untuk semua
bentuk karbohidrat yang lain unuk struktur yang terdiri dari dua monosakarida
terikat satu sama lain disebut disakarida (Fessenden, 2010 :613-615).
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia hewan
dan tumbuhan disamping lemak dan protein.senyawa ini dalam jaringan merupa-
kan cadangan makanan atau energi yang disimpan dalam sel.sebagian besar kar-
bohidrat yang ditemukan di alam terdapat sebagai polisakarida dengan berat
molekul tinggi.beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpan bagi
monosakarida sedangkan yang lain sebagai penyusun struktur di dalam dinding
sel dan jaringan pengikat (Yazid,2010 :2).
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid dan keton atau turunan dari senyawa
ini karbohidrat yang paling sederhana ialah monosakarida yang mengandung 1
unit gula.monosakarida sendiri digolongkan sebagai aldosa atau ketosa tergantung
pada gugus utamanya (Fessenden,2010 :648).
Nama karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan dari golongan ini
mempunyai rumus empiris yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah
karbon atau hidrat dan memiliki nisbah 1 banding 2 banding 1 untuk atom c h dan
o.perbandingan jumlah atom hidrogen dan oksigen adalah 2:1 . Pada senyawa
yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi yaitu gugus –OH, gugus aldehid
atau gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan daerah sifat
kimia yang ditentukan dengan sifat fisika dalam hal ini juga aktivitas
optik.seorang ahli kimia yang berpendapat bahwa pada molekul glukosa kelima
atom karbon yang pertama dengan atom oksigen dapat membentuk cincin segi
enam,Oleh karena itu diusulkan lah penulisan rumus struktur karbohidrat sebagai
bentuk cincin furan atau piran (Fitri dan Yolla,2020 :46).
Semua monosakarida yang terdapat di alam adalah aldehida rantai berkesinam-
bungan atau keton.pada monosakarida keton gugus karbonil selalu berada pada
atom karbon kedua dari rantai.monosakarida yang terdapat di alam biasanya
mempunyai gugus hidroksil terikat pada tiap atom tetrahedral dari
rantai.monosakarida dapat digolongkan berdasarkan gugus fungsi utamaaldehid
atau keton dan jumlah atom karbon Dalam rantai karbon jika suatu monosakarida
adalah suatu aldehida maka digolongkan sebagai aldosa jika suatu keton maka di-
golongkan ketosa (Fessenden,2010 :615)
Suatu pengujian kadar karbohidrat yang mulai dari kadar tertinggi hingga
terendah terkandung dalam sebuah nasib biasa Kemudian nasi panggang dan nasi
bakar pada proses pemanasan berupa pembakaran pemanggangan sama-sama
membuat kadar karbohidrat pada nasi Mengalami penurunan hal ini sejalan
dengan penelitian bahwa pemanasan akan mengakibatkan terjadinya racing atau
rusaknya molekul Pati dimana menyatakan bahwa pemanasan akan menyebabkan
terjadinya penurunan kadar Pati peningkatan suhu mengakibatkan komponen abi-
otik penyusun Pati merupakan amilosa dengan obat molekul rendah.amilosa yang
sudah terbentuk mengalami depolimerisasi pada pemanasan suhu tinggi sehingga
amilosa memiliki bobot molekul rendah (Mukti dkk,2018 :94).
Monosakarida seperti glukosa mengandung gugus aldehida dan gugus hi-
droksil.gula ini dapat mengalami siklisasi dalam air menghasilkan cincin hemi-
asetal beranggotakan lima atau enam .suatu reaksi terjadi dengan memasuki gugus
hidroksil karbon kelima pada karbon karbonil.reaksi Ini menghasilkan karbon
kiral baru pada karbon yang pertama,kedua konfigurasi dari karbon kira yang baru
ini menghasilkan satu gugus hidroksil yang dimana baru diproyeksikan ke kanan
pada proyeksi Fischer dan satu lagi gugus hidroksil yang baru diproyeksikan ke
kiri (Fessenden,2010 :624).
Gliserida ialah aldosa yang paling sederhana dan hibridisasi karena palings-
ederhana.masing-masing berkaitan dengan gliserol karena terdapatnya gugus kar-
bonil sebagai pengganti satu gugus hidroksil.aldosa atau ketondapat diturunkan
dari gliseraldehidadan keton dengan menambahkan sejumlah atom karbon mas-
ing-masing dengan gugus hidroksil pada aldosa rantai dinomori dari karbon alde-
hida (Hart dkk,2010 :488).
Monosakarida dapat dioksidasi menjadi asam aldonat asam klorat atau asamu-
ronatsuatu monosakarida atau oligosakarida dengan gugus aldehid atau gugus 2
keton mudah teroksidasi disebut dengan gula pereduksi.monosakarida dapat juga
diproduksi menjadi senyawa polihidroksi yang disebut dengan alditol,dimana
yang menjadi gugus hidroksil dari monosakarida siklik dapat diubah menjadi
gugus Ester (Fessenden,2010 :649).
Struktur monosakarida yang digambarkan sejauh ini konsisten dengan sebagian
besar kimiawi yang diketahui untuk senyawa tersebut,tetapi sebetulnya Gambaran
tersebut sangat disederhanakan.Maltosa ialah disakarida yang diperoleh lewat hi-
drolisisparsial dari Pati.hidrolisis lanjutan dari maltosa hanya menghasilkan d-
glukosajadi maltosa terdiri atas 2 unit Glukosa yang bertautan ternyata bahwa
karbon animetrick dari unit kiri Tak tahu dengan gugus hidroksil karbon keempat
dari unit di sebelah kanan sebagai suatu asetal atau glikosida.konfigurasi pada
karbon di unit sebelah kiri adalahAlfa dalam bentuk kristal karbon animetrick dari
unit kanan memiliki konfigurasi Alfa kedua unit ini ialah piranosa dan unit di
sebelah kanan memiliki peran yang sama seperti metanol (Fessenden,2010 :503).
Sukrosa mengandung glukosa dan fruktosa sukrosa ditemukan dalam tebu
sukrosa adalah gula non pereduksi rumus sukrosa adalah C12H22O12 sukrosa
dihidrolisis oleh sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.maltosa juga disebut gula
maut maltosa berisi dua molekul glukosa yang saling bergabung,maltosa terjadi
dalam tubuh sebagai produk antara pencernaan Pati ketika maltosa dihidrolisis
menghasilkan 2 molekul glukosa.laktosa adalah disakarida yang ditemukan dalam
susu laktosa adalah molekul gula besar yang terdiri dari 2 molekul gula yang lebih
kecil glukosa dan laktosa laktosa dihidrolisis oleh laktase di usus (Asif,2011:2).
Polisakarida mengandung banyak monosakarida yang berhubungan dan be-
ragam panjang rantai serta bobot molekulnya.kebanyakan polisakarida mem-
berikan satu jenis monosakarida jika dihidrolisis sempurna unit monosakarida
dapat berhubungan secara linear atau rantainya dapat bercabang.salah satu contoh
dari polisakarida adalah Pati di mana Pati adalah karbohidrat penyimpan energi
bagi tumbuhan Pati merupakan komponen utama pada kebenciandimana bentuk
cadangan Glukosa yang disimpan oleh tumbuhan untuk digunakan kemudian.hati
tersusun dari unit-unit glukosa yang bergabung terutama lewat ikatan 1,4 Alfa
glikolitik (Fessenden,2010 :507).
Karbohidrat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu 1.monosakarida adalah kar-
bohidrat paling sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat lain
bentuk ini dibedakan kembali menurut jumlah atom c yang dimiliki dan sebagai
aldosa atau ketosa 2.oligosakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 sampai
10 satuan monosakaridapoli golongan sakarida yang umum adalah disakarida
yang terdiri atas 2 satuan monosakarida dan dapat dihidrolisis menjadi mono-
sakarida 3.polisakarida adalah karbohidrat yang tersusun lebih dari 10 satuan
monosakarida dan dapat berantai lurus atau bercabang polisakarida dapat dihi-
drolisis oleh asam atau enzim tertentu yang kerjanya spesifik (Asif,2011:2).
Contoh penerapan karbohidrat dimana sebuah rekomendasi berpusat pada
terminologi untuk menggambarkan dan menerangkan atau tentang kedudukan
karbohidrat dari rencana makan mereka atau diet pasca latihan,gimana dalam con-
toh ini mereka mengusulkan zat karbohidrat tinggi Terutama ketika dinilai sebagai
persentase asupan energi dimana istilah sama riang berkolerasi dengan jumlah
karbohidrat yang sebenarnya dikonsumsi dan kebutuhan bahan bakar dari tuntutan
para pelatihSebagaimana telah diciptakan untuk mendefinisikan asupan energi
karbohidrat (Burke,2011:519).
Semua jenis karbohidrat baik monosakarida disakarida maupun polisakarida
akan berwarna keunguan merah keunguan bila larutannya dicampur beberapa tetes
larutan Alfa naftol dalam alkohol dan ditambahkan asam sulfat pekat sehingga
tidak bercampur warna ungu akan tampak pada bidang batas antara kedua cairan
sifat ini dipakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dalam suatu bahan
dan dikenal dengan uji molisch (Asif,2011:3).

D.Alat dan Bahan


1. Alat
a. Tabung reaksi (16 buah)
b. Rak tabung reaksi (3 buah)
c. Gelas kimia 100 mL (1 buah)
d. Corong (3 buah)
e. Erlenmeyer 250 mL (1 buah)
f. Gelas kimia 500 mL (1 buah)
g. Gelas kimia 600 mL (2 buah)
h. Gelas ukur 100 mL (1 buah)
i. Gelas ukur 10 mL (1 buah)
j. Gelas ukur 25 mL (1 buah)
k. Pembakar bunsen (1 buah)
2. Bahan
a. Larutan alfa naftol (C10H8O) 1,5 M
b. Larutan perak nitrat (AgNO3) 5%
c. Larutan natrium hidroksida (NaOH) 5%
d. Larutan amonium hidroksida (NH4OH) 5%
e. Larutan Glukosa (C6H12O6)
f. Larutan Fruktosa (C6H12O6)
g. Larutan Sukrosa (gula tebu) (C12H22O11)
h. Larutan Laktosa (C12H22O11)
i. Pereaeksi benedict
j. Fenilhidrazin (C6H8N2)

E.Prosedur Kerja
1. Uji molish
a. Disediakan empat tabung reaksi
b. Masing-masing tabung diisi dengan larutan gula (glukosa, fruktosa,
sukrosa, dan laktosa ) sebanyak 2 mL
c. Masing-masing tabung ditambahkan dengan 2 tetes α naftol
d. Masing-masing tabung ditambahkan dengan 2 mL H2SO4 pekat
e. Diamati perubahan warna pada batas kedua cairan
2. Uji Tollens
a. Disiapkan dua tabung reaksi dan memasukkan pereaksi tollens ke da-
lam masing-masing tabung sebanyak 2 mL
b. Dalam tabung reaksi 1 dimasukkan 10 tetes Glukosa dengan
menggunakan pipet tetes
c. Kemudian, pada tabung reaksi 2 dimasukkan 10 tetes sukrosa dengan
pipet tetes
d. Larutan gula yang telah dimasukkan dalam tabung reaksi 1 dan 2, dia-
mati perubahan yang terjadi
3. Uji Benedict
a. Dimasukkan 5 ml larutan benedict pada empat tabung reaksi yang ber-
beda
b. Dimasukkan 10 ml larutan glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa ke dalam
masing-masing tabung reaksi
c. Dimasukkan masing-masing tabung reaksi ke dalam gelas kimia yang
berisi air mendidih
d. Dicatat perubahan warna apa yang terjadi
4. Uji Osazon
a. Disiapkan 4 tabung reaksi dan diisi dengan 5 mL larutan gula (glu-
kosa, fruktosa, sukrosa, dan laktosa )
b. Ditambahkan ke dalam tabung reaksi masing-masing 1 mL fenil hidra-
zin
c. Tabung disumbat dengan kapas dan dimasukkan ke dalam air mendid-
ih selama 30 menit
d. Dinginkan sampai suhu kamar, saring kristal dengan Hirsch, lalu dik-
eringkan dan ditentukan titik leleh masing-masing osazon.
5. Hidrolisis Sukrosa oleh Asam
a. Dimasukkan 10 ml larutan sukrosa dan larutan HCl 10 % ke dalam ta-
bung reaksi
b. Selanjutnya dipanaskan tabung reaksi dalam air mendidih selama 50
menit lalu larutan didinginkan
c. Kemudian larutan dinetralkan dengan 7 tetes larutan NaOH 10% dan
uji dengan kertas lakmus
d. Lalu ditambahkan 3 tetes reagen benedict ke dalam larutan kemudian
panaskan
e. Dibandingkan hasil pengujian dengan uji benedict terhadap sukrosa

F.Hasil Pengamatan
No. Perlakuan Hasil
1. Uji Molisch
a. 2 ml glukosa + 2 ml α- Larutan berwarna coklat
naftol + 2 ml H2SO4
b. 2 ml fruktosa + 2 tetes α- Larutan berwarna hitam keunguan
neftol + 2 ml H2SO4
c. 2 ml sukrosa + 2 tetes α- Larutan keruh
neftol + 2 m H2SO4
d. 2 ml laktosa + 2 tetes α- Tidak berwarna
neftol + 2 ml H2SO4
2. Uji Tollens
a. 0,2 ml pereaksi tollens + 10 Tidak terbentuk cermin perak
tetes glukosa
b. 2 ml pereaksi tollens + 10 Tidak terbentuk cermin perak atau
tetes surosa larutan bening
3. Uji Benedict
a. 10 tetes glukosa + 5 ml Larutan berwarna hijau lumut
benedict
b. 10 tetes fruktosa + 5ml Larutan berwarna merah bata
benedict
c. 10 tetes sukrosa + 5 ml Larutan berwarna orange
benedict
d. 10 tetes laktosa + 5 ml ben- Larutan berwarna hijau dan biru
edict
4. Uji osazon
5 ml glukosa ditambah 1 ml Larutan glukosa berwarna kekuningan
fenilhidrazin, direndam dalam air terbentuk 2 lapisan
mendidih, Larutan fruktosa berwarna
+ 5 ml fruktosa ditambah 3 ml
fenilhidrazin + direndam, Larutan sukrosa
+ 5 ml sukrosa ditambah
1 ml fenilhidrazin+ direndam, + 5 Larutan laktosa
ml laktosa ditambah 1 ml
fenilhidrazin + direndam
Setelah dipanaskan 30 menit glu- Larutan glukosa, fruktosa, sukrosa,
kosa, fruktosa, dan laktosa dan laktosa telah tercampur yang
berwarna kuning
5. Hidrolisis sukrosa dengan asam
10 ml sukrosa + 10 ml HCL 10%, Tidak berwarna
+ dipanaskan 50 menit, Tidak berwarna
+ 7 tetes NAOH Larutan berwarna coklat kekuningan
+Uji lakmus Larutan bersifat netral
+ reagen benedict 3 tetes Tetap berwarna coklat kekuningan
+setelah dipanaskan Merah bata

G.Pembahasan
Karbohidrat adalah sumber energi utama untuk manusia kebanyakan kar-
bohidrat yang kita makan adalah tepung atau amilum yang ada dalam gandum ja-
gung beras kentang dan padi padi lainnya buah-buahan serta sayuran.kata gula
adalah bagian dari percakapan atau bahasa sehari-hari dan menunjukkan suatu
kristal karbohidrat yang manis biasanya gula pasir gula adalah kata kuno yang be-
rasal dari bahasa Arab yang berarti gula artinya sakarida.berbagai golongan kar-
bohidrat dapat dihubungkan satu sama lain dengan hidrolisis gula sederhana atau
monosakarida adalah polihidroksi aldehid dan keton yang tidak dapat dihidrolisis
menjadi bagian karbohidrat yang lebih kecil.Monosakarida adalah monomer yang
menjadi dasar bangunan untuk semua bentuk karbohidrat yang lain struktur di-
mana yang terdiri dari dua monosakarida terikat yang dimana satu sama lain dise-
but disakarida (Fessenden, 2010 :613-615).
Karbohidrat atau gula adalah suatu molekul yang tersusun dari unsur kar-
bon(C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Karbohidrat memiliki rumus empir-
is(CH2O)n.Berdasarkan jenis gula penyusunnya, karbohidrat dibagimenjadi mon-
osakarida, disakarida, polisakarida. Monosakarida dan disakaridatermasukdalam
karbohidrat sederhana yang mudah dicerna olehtubuh.Polisakaridatermasuk dalam
karbohidrat kompleks dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengklasifikasi karbohidrat dengan
membedakan antara gula pereduksi dan gula non-pereduksi serta membedakan
disakarida yang memiliki gugus aldehid (hemiasetal) atan keton (hemiketal) bebas
dan tidak bebas. Prinsip dasar percobaan ini ialah dengan mereaksikan sampel
karbohidrat dengan pereaksi tertentu, maka dapat dibedakan antara monosakarida,
disakarida dan polisakarida.
Pada percobaan ini dilakukan beberapa pengujian seperti uji molisch, uji
benedict, uji Tollens, uji osazon, dan hidrolisis sukrosa oleh asam.Sampel yang
digunakan dalam percobaan ini adalah larutan glukosa, sukrosa, fruktosa, laktosa.
1.Uji Molisch
Uji molisch bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan karbohidrat dalam
larutan gula yang diuji. Larutan gula yang diuji yaitu glukosa, fruktosa, sukrosa,
dan laktosa. Uji positif dari percobaan ini adalah terbentuknya cincin ungu pada
larutan. Prinsip dasar dari uji molisch ini adalah reaksi dehidrasi karbohidrat oleh
asam sulfat dan alfa-naftol yang akan membentuk senyawa kompleks berwarna
ungu (furfural).
Percobaan ini diawali dengan mencampurkan larutan α-naftol ke dalam masing-
masing larutan gula yang diuji (glukosa, fruktosa, sukrosa, dan laktosa). Alfa-
naftol disini berfungsi sebagai reagen yang akan bereaksi dengan karbohidrat
membentuk cincin berwarrna ungu. Hasil yang diperoleh dari pencampuran ini
adalah larutan menjadi sedikit keruh.Selanjutnya campuran tersebut ditambahkan
larutan H2SO4 pekat melalui dinding tabung.Penambahan H2SO4 pekat melalui
dinding tabung dikarenakan larutan H2SO4 bersifat eksotermis sehingga panas
dari larutan tersebut dapat melubangi dasar tabung reaksi. Selain itu agar larutan
gula berada di atas H2SO4 tanpa terjadi pencampuran.
Fungsi penambahan H2SO4 pekat adalah sebagai katalis yang dapat memper-
cepat terjadinya reaksi, memberikan suasana asam, dan menghidrolisis ikatan sa-
karida untuk menghasilkan furfural serta memutuskan ikatan glikoidik pada rantai
karbohidrat polisakarida menjadi senyawa monosakarida dan disakarida.Reaksi
pembentukan furfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul air dari
suatu senyawa.Fulfural ini kemudian bereaksi dengan α-naftol membentuk cincin
berwarna ungu.Pembentukan cincin ungu terdapat pada batas antara cairan
H2SO4 pekat dan larutan gula. Campuran kemudian didiamkan beberapa saat agar
cincin yang terbentuk dapat terlihat lebih jelas.Setelah didiamkan, perubahan yang
terjadi pada larutan gula yakni glukosa, fruktosa, sukrosa, dan laktosa terbentuk
tiga lapisan dimana pada lapisan bagian tengan diperoleh cincin berwarna ungu
(furfural).
Hasil uji molisch pada sampel sukrosa menunjukan warna cokelat sedangkan
sampel glukosa berwarna hitam keunguan , fruktosa keruh, dan laktosa tidak ada
perubahan warna sama sekali.
a.Glukosa
H2C OH
H H
O
H O
+2
OH

OH H
H2SO4
HO O
HO OH OH

H OH Asam Sulfat Hidroksi metil alfa-naftol


Glukosa furfural
O

HO

HO
Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa warna glukosa adalah cokelat.

b.Fruktosa

H2C OH

OH + H2SO4
O
OH
+2
HO O
HO OH

OH H Hidroksi alfa-naftol
fruktosa Asam Sulfat metil furfural
O

O+
HO

HO
Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa warna fruktosa adalah hitam keunguan
c.Sukrosa

Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa warna sukrosa adalah keruh

d.Laktosa

OH
H
OH OO
H
+2
O OH H
OH
+ H2SO4 OH
OH
HO H OH H OH Asam Sulfat Hidroksi metil fur- alfa-naftol
fural
Laktosa
2.Uji Tollens
Pereaksi tollens merupakan pengoksidasi lemah yang dapat digunakan untuk men-
goksidasi gugus aldehid.,-CHO menjadi asam karboksilat, COOH. Percobaan ini bertujuan
untuk membedakan antara gula pereduksi dan gula bukan pereduksi. Gula pereduksi akan
mereduksi Ag menjadi Ag+ yang ada pada larutan gula sedangkan gula bukan pereduksi
tidak dapat bereaksi dengan pereaksi Tollens. Uji positif pada percobaan ini adalah ter-
bentuknya cermin perak pada dinding tabung yang mengandung gugus aldehid yang
merupakan gula pereduksi.
Percobaan ini larutan gula yang digunakan yaitu glukosa dan sukrosa. Pada masing –
masing larutan gula tersebut ditambahkan dengan pereaksi tollens yang telah dibuat
kemudian dikocok. Pada tabung yang berisi glukosa tidak terbentuk cermin perak dan
larutan tidak berwarna.Harusnyaterbentuk cincin karena glukosa merupakan golongan al-
dosa, dimana aldosa merupakan gula pereduksi karena memiliki gugus karbonil aldehid,
dan larutan berwarna hitam karena kelebihan basa

Adapun reaksi yang terjadi :


H2C OH

H OH
- H
+ 2Ag(NH3) + OH OH H
H

HO OH
Pereaksi Tollens
H OH
Glukosa H OH

+ 2Ag + 3NH3 +
H2 O
Sedangkan tabung yang berisi sukrosa juga terbentuk tidak terbentuk cermin
perak hal ini sesuai dengan teori, karena seharusnya tidak terbentuk cermin pe-
rak karena ikatan glikosida terbentuk dari hidroksil anomerik dari kedua satuan
monosakarida, maka sukrosa bukanlah gula pereduksi, sehingga pada uji tollens
sukrosa tidak menghasilkan cerminperak.

OH
OH

H
OH OH
OH
+ 2Ag(NH3) + OH-
OH
HO

H OH

OH H

Sukrosa
3.Ujibenedict
Uji ini bertujuan untuk membedakan antara gula pereduksi dengan gula bukan
pereduksi. Dimana, gula pereduksi akan menghasilkan endapan yang berwarna
merah bata ( Cu2O). Percobaan ini digunakan larutan glukosa, fruktosa, sukrosa,
dan laktosa. Pada masing – masing tabung ditambahkan dengan benedict (biru
frusi), kemudian larutan dipanaskan dalam air mendidih.
Reaksi yang terjadi tabuung adalah pada glukosa terjadi warna hijau lu-
mut,pada fruktosa terjadi warna endapan merah bata pada,pada sukrosa berwarna
orange dan pada laktosa terjadi endapan merah bata dari keempat gula tersebut
pada sukrosa tidak terjadi hasil.
Adapun reaksi yang benar yakni :

Pereaksi Benedict Air

Asam Glukanoat
Tembaga (I) Oksida

Pereaksi Benedict Air

Asam Glukanoat Tembaga (I) Oksida

Tabung yang berisi sukrosa, setelah ditambahkan benedict kemudian


dipanaskan, Adapun tujuan pemanasan yakni untuk mempercepat terjadinya
reaksi, setelah dipanaskan sukrosa menghasilkan larutan warna orange, Tentu
hal ini tidak sesuai dengan teori kemungkinan disebabkan pada tabung reaksi
masih terdapat zat-zat lain sehingga menyebabkan kesalahan pada hasil yang di-
peroleh. Dimana seharusnya tidak terdapat perubahan, karena walaupun sukrosa
tersusun oleh glukosa dan fruktosa, namun atom anomerik keduanya saling teri-
kat, sehingga pada setiap unit monosakarida tidak lagi terdapat gugus aldehid/
keton yang dapat bermutarotasi menjadi rantai terbuka, hal ini menyebabkan
sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi benedict.
Reaksi yang benar:

Kemudian tabung yang berisi laktosa, setelah penambahan benedict dan


dipanaskan menghasilkan endapan berwarna merah bata juga. Hal ini sesuai
dengan teori dimana laktosa merupakan gula pereduksi, walaupun strukturnya
terdiri dari dua monosakarida namun ikatannya tidak melibatkan atom karbon
hemiasetal sehingga mudah teroksidasi.
Reaksinya adalah:

Pereaksi Benedict

4.UjiOzason
Pengujian ini bertujuan untuk membedakan antara disakarida yang mempunyai
kumpulan aldehid (hemiasetal) atau keton (hemiketal) bebas dan tidak bebas dan
dapat digunakan sebagai identifikasi/ derivitasi macam – macam gula. Adapun uji
positifnya akan menghasilkankristal berwarna kuning akibat dari monosakarida
bereaksi dengan fenilhidrazin berlebih. Pada percobaan ini digunakan larutan
. glukosa, fruktosa, sukrosa dan laktosa yang dimasukkan ke dalam tabung yang
berbeda. Pada masing – masing tabung ditambahkan dengan fenilhidrazin. Selan-
jutnya dilakukan pemanasan yang bertujuan untuk mempercepat reaksi
Pada proses pemanasan keempat tabung reaksi disumbat dengan tissue agar
fenilhidrazin tidak mudah menguap. Setelah dipanaskan terbentuk 2 lapisan (atas:
larutan gula, bawah: fenilhidrazin) dan menghasilkan larutan kuning lalu did-
inginkan dan menghasilkan larutan kristal kuning. Hal ini sesuai dengan teori
yang seharusnya glukosa, fruktosa, dan laktosa membentuk kristal kuning karena
glukosa mengandung gugus aldehid bebas dan fruktosa akan membentuk hidrazon
atau osazon (hablur kuning). Laktosa juga menjalani reaksi sejenis tetapi yang ter-
jadi pada percobaan yang dilakukan adalah hanya larutan yang berwarna kuning

a. . Reaksi untuk Glukosa


O
NH
H

HO NH NH2
berlebih
H

OH
Glukosa
H
N NH

NH N

HO H

H2O + NH3 + H OH

H OH
Reaksi untuk Laktosa
OH OH

H O H H O OH
H H
OH H OH H +
HO H
H OH H OH
Laktosa

H
N NH Fenilhidrazin
N NH

HO H HO H
H OH + HO H
H OH H OH

Glukosazon Galaktosazon
a. Reaksi untuk Fruktosa
OH
OH
N NH
O NH N
HO H H2N NH
HO H
H OH + H OH + NH3 + H2O
H OH H OH

OH

Fruktosa
Fenilhidrazin OH

Fruktosazon

Sedangkan Tabung yang berisi sukrosa setelah dipanaskan juga tidak terbentuk larutan hablur
kuning tentu hal ini sesuai dengan teori dimana seharusnya sukrosa tidak akan menghasilkan
hablur kuning karena bukan termasuk gula pereduksi.

Reaksi yang terjadi :


OH
H O H OH O OH
H
O
OH H
OH
+
HO

H OH
Sukrosa

Fenilhidrazin
5.Hidrolisis Sukrosa oleh Asam
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuktikan hidrolisis disakarida men-
jadi monosakarida penyusunnya. Adapun bahan uji yang digunakan dalam perco-
baan ini yaitu sukrosa direaksikan dengan HCl yang berfungsi untuk memberikan
suasana asam dan sekaligus menghidrolisis sukrosa menjadi monosakaridanya
yaitu glukosa dan fruktosa. Larutan kemudian dipanaskan untuk mempercepat
proses hidrolisis sukrosa.

Hasil hidrolisis ditambahkan dengan pereaksi Benedict yang bertujuan untuk


mengetahui apakah sukrosa telah terhidrolisis menjadi monosakaridanya. Larutan
sukrosa yang telah dihidrolisis direaksikan dengan pereaksi benedict dan dil-
akukan pemanasan untuk mempercepat terjadinya reaksi. Hasil yang diperoleh
yaitu pada larutan sukrosa berubah warna menjadi merah bata. Hal ini sesuai
dengan teori yang seharusnya berwarna merah bata agar membuktikan bahwa
sukrosa telah dihidrolisis membentuk kembali gugus – gugus penyusunnya yakni
glukosa dan fruktosa.
H.Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
a. Gula pereduksi merupakan golongan gula yang dapat mereduksi senyawa-
senyawa penerima elektron. Gula non pereduksi adalah gula invert dimana Sebuah
campuran bagian yang sama dari glukosa dan fruktosa yang dihasilkan dari hi-
drolisis sukrosa. Gula pereduksi adalah glukosa, fruktosa dan laktosa sedangkan
gula bukan pereduksi adalah sukrosa. Identifikasi pengelompokan ini dapat dil-
akukandengan melakukan pengujian dengan uji molisch, uji benedict, uji tollens
danuji osazon
b. Glukosa dan fruktosa termasuk golongan aldosa dan ketosa karena mem-
ilikigugus aldehid dan keton bebas, sedangkan sukrosa tidak memiliki gugusalde-
hid ataupun keton bebas.
2.Saran
Diharapkan kepada praktikan selanjutnya, agar selalu memperhatikan prosedur
keja yang dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam percobaan.
Daftar Pastaka

Asif,H.M. Muhammad Akram. Tariq Saeed. M.Ibrahim Khan. Naveed Akhtar.


Riaz urRehman. S.M All Shah. Khalli Ahmed. Ghazala Shaheen. 2011.
Carbohydrates,Vol 1 No.1
Burke,Louise M, John A.Hawley. Stephen H.S. Wong. Asker E.Jeukendrup.
2011. Journal of Sports Science,Carbohydrates for traning and competi-
tion,Vol 29 No.S1
Fessenden,Ralp J. Joan S.Fessenden. 2010. Dasar-dasar kimia organik. Jakarta
Erlangga
Fitri,Ardhkista Shabrina. Yola Ariada Nur Fitriana. 2020. Jounal Sains,Analisis
senyawa kimia pada karbohidrat,Vol 17,No.1
Hart,H. Craine L.E. Hart DJ.2010. Kimia Organik edisi kesebelas. Jakar-
ta:Erlangga
Mukti,Kana Satria Arif. Nimas Rahmawati. Sulistiyani. 2018. Journal Agrote-
knologi,Analisis kandungan karbohidrat,glukosa,dan uji daya terima pada
nasi bakar,nasi padang dan nasi biasa,Vol 12,No.o1
Yazid,Estien. Lisda Nursanti. 2010. Penuntun praktikum biokimia. Jakar-
ta:Erlangga
Tugas respon
1. Struktur glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa dan galaktosa
2. Pengertian gula pereduksi
3. Titik leleh dan titik beku osazon
4. Uji positif
Jawaban :
1.glukosa

Fruktosa

Sukosa
Laktosa

Galaktosa

2. Gula pereduksi merupakan golongan gula yang dapat mereduksi senyawa


senyawa penerima elektron
3. Titik leleh dan titik beku osazon = 146°C.
4.a. uji Molisch
Dalam glukosa, itu membentuk larutan cincin ungu.
Pada fruktosa terbentuk larutan cincin berwarna ungu.
Dalam sukrosa, terbentuk larutan cincin ungu.
Pada laktosa, terbentuk larutan cincin berwarna ungu.
b.Uji Tollens
Dalam glukosa, itu membentuk cermin perak.
Dalam sukrosa, itu membentuk cermin perak.
c.Uji benedict
Pada glukosa terbentuk endapan merah bata.
Pada fruktosa terbentuk endapan merah bata.
Pada sukrosa terbentuk endapan merah bata.
d.Uji ozazon
Dalam glukosa, itu membentuk larutan kuning dengan presipitasi oranye.
Dalam fruktosa, itu membentuk larutan oranye.
Dalam sukrosa, itu membentuk larutan kuning dengan presipitasi oranye.
Dalam laktosa, itu membentuk larutan kuning dengan presipitasi oranye
e. Hidrolisis Sukrosa oleh Asam.
Dalam Benediktus, ada solusi tosca.
Dalam tollens, ada semburan tidak berwarna dengan endapan perak

Anda mungkin juga menyukai