Anda di halaman 1dari 30

KELOMPOK 2

1. Annisa Masdar/ 200105500005


2. Rasnidar/ 200105500017
3. Indira Magfirah/ 200105501006
4. Wenny Satryani/ 200105501019
5. Dewi Arisma/ 200105501031
6. Bi’ Aqilah Amaliyah/ 200105502013
ALKOHOL, FENOL, DAN ETER
ALKOHOL
■ Alkohol merupakan senyawa turunan dari hidrokarbon alkana. Struktur alkohol
didapatkan dengan menggantikan satu atom H dengan gugus hidroksil -OH.
■ Untuk jumlah atom C sebanyak 2 alkohol memiliki rumus molekul C2H6O.
Rumus senyawa alkohol ini sama dengan rumus senyawa dari eter. Alkohol dan
eter mempunyai gugus fungsi berbeda tetapi memiliki rumus molekul yang sama
sehingga sering disebut bahwa alkohol dan eter berisomer fungsi.
■ Jadi rumus umum alkohol adalah CnH2n+2O
ALKOHOL

TATA NAMA ALKOHOL

1. Tata Nama Alkohol IUPAC 2. Tata Nama Trivial


1. Tata Nama Alkohol IUPAC

Menurut sistem IUPAC  dalam tata nama alkohol menggunakan kaidah atau
aturan sebagai berikut :

1. Tentukan terlebih dahulu 2. Semua atom karbon 3. Rantai utama harus diberi
rantai karbon terpanjang selain rantai utama nomor dari ujung yang
yang mengandung gugus dinamakan cabang dan paling dekat dengan gugus
hidroksil (OH). diberi nama sesuai nama -OH.
alkil berdasarkan kepada
jumlah atom C.
4. Urutan pemberian nama : 5. Jika kemudian ada lebih dari satu
Nomor cabang – Nama gugus OH pada satu molekul yang
alkil – Nomor gugus OH – sama (polihidroksil alkohol) maka
Nama rantai utama. sobat gunakan akhiran diol (2
Jika cabang lebih dari gugus OH), triol (tiga gugus OH),
satu jenis maka dan seterusnya. Tetapi perlu
diurutkan sesuai abjad diingat akhiran a pada senyawa
dari nama alkil. alkananya masih dipakai. Misal 4
atom c –> butana –> butanadiol

3,4-dimetil-2-pentanol 4-etil-3metil-2,4-heksanadiol.
2. Tata Nama Trivial
Tatanama trivial atau tata nama
dagang yang lazim merupakan sistem
penamaan yang tidak resmi dan Struktur Molekul Nama IUPAC Nama Trivial
digunakan sebelum kemunculan
sistem IUPAC. Berikut ini, beberapa
nama trivian dan sistem IUPAC untuk
Etanol Etil Alkohol
alkohol

2-Propanol Isopropil alkohol

2-Butanol Sec-butil alkohol

1,2-etanadiol etilen glikol


Klasifikasi Alkohol
Jika dilihat dari penempatan atom karbon dalam molekul, atom karbon bisa digolongkan menjadi empat
golongan, yaitu:
– Atom karbon primer
– Atom karbon sekunder
– Atom karbon tersier
– Atom karbon kuarter

Klasifikasi atom karbon primer, sekunder, dan tersier inilah yang menjadi dasar klasifikasi alkohol. Alkohol
diklasifikasikan berdasarkan jenis atom C yang mengikat gugus OH, sehingga klasifikasi alkohol dibagi
menjadi tiga pula. Alkohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol tersier.
1. Alkohol perimer adalah jenis alkohol dengan gugus -OH yang terikat pada atom C primer. Contoh.

2. Alkohol sekuner adalah alkohol dengan gugus -OH yang terikat pada atom C sekunder. Contoh

3. Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus -OH yang terikat pada atom C tersier. Contoh
Reaksi-reaksi Alkohol
 Menuliskan reaksi eliminasi alkohol
Dehidrasi alkohol merupakan sebuah rute sintesis yang bermanfaat pada alkena. Alkohol
pada umumnya mengalami reaksi eliminasi jika dipanaskan dengan katalis asam kuat (H2SO4
atau H3PO4) sebagai sumber protonasi terhadap atom oksigen pada alkohol untuk
menghasilkan alkena dan air.
REAKSI ELEMINASI PADA ALKOHOL
Reaksi eliminasi air dari alkohol/alkanol (dehidrasi)

Alkohol/alkanol dapat bereaksi membentuk alkena dengan bantuan katalis H2SO4 pekat berlebih
Reaksi-reaksi Alkohol

Alkohol/alkanol berlebih dapat bereaksi membentuk eter dengan bantuan katalis H 2SO4 pekat

Kondisi Reaksi E1
Reaksi-reaksi Alkohol
 Menuliskan reaksi oksidasi alcohol
REAKSI IDENTIFIKASI ALKOHOL PRIMER, SEKUNDER, DAN TERSIER
1. Reaksi oksidasi alkohol primer 2. Reaksi oksidasi alkohol sekunder

3. Reaksi oksidasi alkohol tersier


Reaksi-reaksi Alkohol

Reaksi Pembuatan alkohol


1. Mereaksikan alkil halida dengan basa
Alkohol dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan suatu basa. Selain itu juga
diperoleh produk lain, yakni garam halida
contoh: 

2. Reduksi aldehida
Reduksi (hidrogenasi) aldehida akan menghasilkan alkohol primer.
Contoh:
Reaksi-reaksi Alkohol
3. Hidrolisis alkil hidrogensulfat
Hidrolisis alkil hidrogensulfat akan menghasilkan alkohol dengan hasil sisa asam sulfat.
Contoh :

4. Hidrolisis ester
Alkohol dibuat dengan hidrolisis ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi
kesetimbangan.
Contoh :

5. Reduksi keton dengan hidrogen


Reduksi suatu keton akan menghasilkan suatu alkohol sekunder.
FENOL
Fenol merupakan senyawa alkohol, dimana gugus hidroksil terikat pada cincin benzene. Seperti halnya alkohol,
fenol adalah senyawa polar.Fenol sederhana agak larut dalam air.Kebanyakan fenol berbentuk padatan pada suhu
25°C. Fenol (fenil alkohol) mempunyai substituen pada kedudukan orto, meta atau para. Fenol berguna dalam
sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. 
Perbedaannya alkohol dan fenol:
Alkohol Fenol
memiliki rantai karbon terbuka memiliki rantai karbon tertutup/melingkar.
asam yang sangat lemah, hampir netral. asam fenol lebih kuat dari pada alkohol

tidak bereaksi dengan basa bereaksi dengan basa


bereaksi dengan Na atau PX3 fenol tidak bereaksi. (X adalah halogen)
bereaksi dengan asam karboksilat tidak bereaksi dengan asam karboksilat
FENOL
Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu:

Mempunyai sifat asam.Atom H Memberi reaksi-reaksi berwarna


dapat diganti tak hanya dengan dengan FeCl3
logam

1 3

2 4

Mudah dioksidasi,juga oleh oksigen


Mempunyai sifat
udara dan memberikan zat-zat warna
Antiseptik, beracun,
,mereduksi larutan fehling dan Ag mengikis
beramoniak.
TATA NAMA FENOL

 Apabila gugus OH merupakan substituen yang memiliki prioritas paling tinggi yang terikat pada benzena 
maka nama pokok senyawa tersebut adalah fenol  gugus OH diberi nomor-1
 Jika ada gugus yag prioritasnya lebih tinggi dari OH, misalnya –COOH, -CHO, -CO- maka gugus OH berstatus
sebagai gugus cabang dan diberi nama “hidroksil”

OH OH
1 OH 2
CH3 1 1 COOH
2
4
Br
2 -m e til fe n o l 4 -b r o m o fe n o l A s a m 2 -h id r o k s i b e n z o a t
REAKSI-REAKSI FENOL
■ Reaksi Halogenasi

■ Reaksi Nitrasi
■ Reaksi Sulfonasi

■ Reaksi Nitrosasi

■ Reaksi Nitrasi
■ Reaksi Alkilasi dan Asilasi Friedel-Craft

■ Reaksi Esterifikasi
ETER

Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen yang diikat 2 substituen
(alkil/aril)). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius.
Struktur
Eter tersusun dari unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R’ atau Ar-O-Ar’ atau R-O-Ar.
Dimana :
-O-     : gugus fungsi eter
R,R’   : Alkil
Ar,Ar’ : Aril
ETER

Jika R=R’ atau Ar=Ar’ maka dinamakan eter simitrik (eter sederhana) Jika R≠R’ atau Ar≠Ar’
maka dinamakan eter asimitrik (eter campuran) Sudut yang dibentuk oleh gugus eter (-O-)
sebesar 109,50 dan panjang ikatan C-O- 0,142 nm.
Contoh struktur :
ETER

TATA NAMA ETER

1. Tata Nama IUPAC 2. Tata Nama Trivial


ETER
Tata nama IUPAC:
1. Gugus alkil yang lebih panjang ditetapkan sebagai rantai induk alkana. Sedangkan, gugus
alkil yang lebih pendek sebagai gugus alkoksi.

2. Penomoran dilakukan sedemikian sehingga atom C yang mengikat gugus −OR′


diprioritaskan mempunyai nomor yang sekecil mungkin.
ETER
Tata nama trivial:

Rumus eter dapat ditulis sebagai R−O−R′ di mana R dan R′ adalah gugus alkil C nH2n+1. Nama trivial
eter diambil dari nama kedua gugus alkil R dan R′ yang terikat pada atom O. Eter yang kedua gugus
alkilnya sama diberi nama dialkil eter
ETER

Eter tidak memiliki ikatan hidrogen antar molekulnya. Akan tetapi jika ia dicampur
dengan air eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air. Karea ikatan hidrogen
dengan H2O inilah yang menyebabkan kelarutan dietil eter hampir sama dengan 1-
butanol. Berikut tabel kelarutan beberapa senyawa alkohol dan eter.
Reaksi-reaksi Eter
1. Reaksi Oksidasi Eter
Dengan campuran (K 2Cr2O7 + H2SO4), eter mengalami oksidasi dengan hasil seperti pada oksidasi alkohol
asalnya. Sebagai contoh, dietil eter bila direaksikan dengan (K 2Cr2O7 + H2SO4) menghasilkan asetaldehida.
C2H5-O-C2H5 → 2CH3CHO

2.    Reaksi Eter dengan Asam


Dengan asam iodida dingin, eter menghasilkan alkohol dan alkil iodida. Contoh :
C2H5-O-C2H5 + HI → C2H5OH + C2H5I

3.    Reaksi Hidrolisis Eter


 Bila eter dididihkan dalam air yang mengandung asam (umumnya H2SO4 ) terjadilah hidrolisis yang memberikan
hasil alkohol. Contoh :
C2H5-O-C2H5 + H2O → 2 C2H5OH
4.    Reaksi Eter dengan Halogen
Halogen (klor atau brom) dapat mensubtitusi atom H yang terikat pada atom C alfa ( atom C yang berikatan
dengan atom O) dalam suatu eter.
C2H5-O-C2H5 + Cl2 → CH3CHCl-O-C2H5 + HCl
Beberapa eter penting

Etilena oksida Eter siklik yang paling sederhana.

Dimetil eter Merupakan propelan pada aerosol. Merupakan bahan bakar


alternatif yang potensial untuk mesin diesel karena mempunyai
bilangan cetansebesar 56-57.

Dietil eter Merupakan pelarut umum pada suhu rendah (b.p. 34.6 °C), dan
dulunya merupakan zat anestetik.. Digunakan sebagai cairan
starter kontak pada mesin diesel.
Dimetoksimetana (DME) Pelarut pada suhu tinggi (b.p. 85 °C):
Beberapa eter penting
Dioksana Merupakan eter siklik dan pelarut pada suhu
tinggi (b.p. 101.1 °C).

Tetrahidrofuran (THF) Eter siklik, salah satu eter yang bersifat paling


polar yang digunakan sebagai pelarut.

Anisol (metoksibenzena) Merupakan eter aril dan komponen


utama minyak esensial pada biji adas manis

Eter mahkota Polieter siklik yang digunakan sebagai katalis


transfer fase
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai