Anda di halaman 1dari 84

Manajemen Fasilitas Keselamatan ( MFK )

FMS - 7 : Fire Safety Management

Kebakaran adalah risiko yang selalu ada di rumah sakit. Karenanya,


setiap rumah sakit perlu merencanakan bagaimana menjamin penghuni
rumah sakit tetap aman sekalipun terjadi kebakaran atau ada asap.
Rumah sakit harus merencanakan secara khusus :
-  Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko kebakaran,
-  Bahaya terkait dengan setiap pembangunan di dalam atau berdekatan
dengan bangunan yang dihuni pasien;
-  Jalan keluar yang aman dan tidak terhalang bila tejadi kebakaran;
-  Sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, smoke, heat, ion or flame
detector), alarm kebakaran, dan patroli kebakaran; dan
-  Mekanisme penghentian/supresi (suppression) seperti selang air,
supresan kimia (chemical suppressants) atau sistem penyemburan
(sprinkler).
RSUD Bekasi, 06-09-2010

RSUD Arga Makmur, Bengkulu Utara


(28/1/2014)

Kebakaran Ruang Coas di


IRNA, RSUP Fatmawati 19-
11-2013

RS Jiwa di Rusia, 13-09-


2013
RS di Taiwan, 23-10-2012 RSCM, 6 Februari 2012
TEORI API
API : Proses kimia  Proses oksidasi cepat yg menghasilkan panas dan cahaya.

KEBAKARAN : Api tidak terkendali & tidak dikehendaki yg dpt menimbulkan


kerugian baik harta benda. properti maupun korban jiwa.

BAHAN BAKAR
N

PA
A I
IGE

RA N T
NA
OKSIGE AK S I
N E
S

R
OK

KIMIA

BAHAN BAKAR
PENYEBARAN KEBAKARAN
PERAN SISTEM AKTIF, PASIF DAN PERAN PEMADAM KEBAKARAN
Bahaya Akibat Produk Kebakaran

(1) Temperatur penyulutan dan kalor atau panas pembakaran


(2) Suhu tinggi kebakaran
(3) Bahaya asap kebakaran
(4) Gangguan jarak pandang
(5) Kemungkinan gas-gas beracun
(6) Penjalaran ke tempat lain-nya
KECENDERUNGAN PERILAKU
SAAT KEBAKARAN
 Cenderung balik ke tempat tadi
masuk
 Tidak mengetahui dimana lokasi
eksit / rambu darurat
 Kurang berpikir rasional akibat KECENDERUNGAN
dirasuki asap dan waktu mendesak
SEBELUM KEJADIAN
 Lupa/tidak tahu prosedur darurat
 Tidak atau kurang perhatikan tanda-
 Memikirkan barang miliknya untuk
tanda darurat
dibawa
 Kurangnya simulasi kebakaran
 Kurang menghargai latihan kebakaran
AKIBATNYA  Kurang menguasai penggunaan
peralatan pemadam kebakaran
 Panik atau bingung
 Kurang memahami prosedur
 Berbuat salah asal cepat ke luar penanggulangan kebakaran
 Tidak berbuat apa-apa  Kurang disiplin terhadap diri dan
 Gangguan kesehatan / kesadaran lingkungan
 Pingsan atau hilang kesadaran
Prinsip Penanggulangan Kebakaran
Bahan Bakar, O2 Mencegah
,sumber Energi Penyalaan
proses
penyalaan
Pemadaman pada
api timbul tahap dini

Mencegah Api Tumbuh Besar,


Tumbuh & Evakuasi manusia & Barang
menyebar Pengendalian Asap
KONDISI
BAHAYA
Flash Mencegah Penyalaan
Over Serentak

Pembakaran Mencegah perambatan


Penuh api ke lain area

Pendinginan Lanjut,
Surut mencegah Backdraft
diruang tertutup
BAHAN BAKAR
COOLING/PENDINGINAN

A N TA I
R
OKSIG AK S I
EN R E
KIMIA

Memadamkan api dengan air

BAHAN BAKAR SMOTHERING/ MENGISOLASI OKSIGEN

A N TA I
R
OKSI E AK S I
GEN R
KIMIA

Menutup drum yang terbakar 


BAHAN BAKAR STARVATION/MENSTOP SUPLAY BAHAN BAKAR

A N T AI
OKSI R
G EN E A KS I
R
KIMIA

Menutup saluran bahan bakar pada kran dari Tangki yang terbakar

BREAKING CHAIN REACTION-MEMECAHKAN RANTAI REAKSI


KIMIA
BAHAN BAKAR

NTA I
OKSI RA I
G A KS
EN RE
KIMIA
SISTEM DAN PERALATAN
PROTEKSI KEBAKARAN
Sarana Proteksi Pasif
 Membatasi bahan-bahan mudah terbakar
 Struktur tahan api & kompartemenisasi
 Penyediaan sarana evakuasi untuk penghuni PERLU DIDUKUNG
DENGAN
 Penyediaan kelengkapan penunjang evakuasi
FIRE SAFETY
 Kondisi halaman bangunan & akses pemadam MANAGEMENT
Kelemahan-nya : tidak dirancang dari awal (FSM)

Sarana Proteksi Aktif


 Sistem deteksi dan alarm kebakaran
 Alat pemadam api ringan
Berbentuk
 Automatic sprinkler system, hydrant, hose-feel
segitiga
 Pemadam api khusus juga
 Sarana bantu : sumber air – pompa - genset
Kelemahan-nya : kurang perawatan/maintenance
SISTEM PROTEKSI TOTAL
Terwujud apabila ketiga-unsur proteksi ada

 SISTEM AKTIF  ENERGIZED SYSTEM


 SISTEM PASIF  BUILT-IN SYSTEM
 FIRE SAFETY MANAGEMENT  HUMAN SYSTEM

Sistem proteksi aktif Sistem proteksi


pasif

SPT indikator
Kehandalan
terhadap
Fire safety management kebakaran
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

 Penyediaan alat pemadam manual yg digunakan pada


tahap dini
 Dipasang pada jarak maks 1,5 m dari lantai,
disesuaikan dgn jenis kebakaran
Jenis kebakaran Klas APAR KLAS APAR
USA U.K
Kebakaran benda padat mudah terbakar Klas A Klas A
bukan logam, misal kayu, kertas, kain,
karet, plastik
Kebakaran benda cair mudah menyala, Klas B Klas B & C
lemak masak dan gas
Kebakaran yang melibatkan peralatan Klas C Klas E
bermuatan listrik
Kebakaran yang melibatkan logam Klas D Klas D
mudah terbakar
Kebakaran yang melibatkan minyak Klas K Klas K
untuk memasak (cooking oils)

CATATAN :  SALAH SATU PENGETAHUAN & SKILL WAJIB DARI JCI ADALAH : SELURUH STAF
ADALAH BISA MEMAKAI ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
CONTOH : JIKA MELIHAT ASAP/API ( RS XXX )

JIKA Ada KEBAKARAN – Lihat API / ASAP -- INGAT !


PINDAHKAN/Amankan PASIEN, KELUARGA, PENGUNJUNG DAN STAF
dari sumber Api
KEMUDIAN LAKUKAN
3 PASS 3

3 (TIGA) : P – Pegang & TariK Pin 3 ( TIGA ) :


1. Teriak Kode Merah…3x A – Arahkan Nozzle 1. Telp Ka Satker / Duty
2. Tekan Tombol Alarm S – Satukan Tuas 2. Telp Satpam
3. Ambil APAR, Padamkan Api S – Sapukan Kanan & Kiri 3. Telp Storing

Untuk Mengoperasikan APAR Ingat P-A-S-S


Pegang & Tarik Arahkan Nozzle S Pegangan
atukan Atas Sapukan

Pegangan
Pin Pengunci Nozzle Bawah Ke kanan & kiri
14
P ull the pin, A im to low, S quezee the handle, S weep side to side
TAHAPAN CARA PAKAI APAR

( jangan melawan arah angin )


PENCEGAHAN TERHADAP KEBAKARAN

 Hindari terjadi penyulutan


 Upayakan kebakaran dipadamkan pada
tahap dini
 Hati-hati bekerja dengan peralatan listrik
 Penggunaan bahan tidak mudah terbakar
(non-combustible)
 Pekerjaan menggunakan peralatan &
proses penimbul panas (hot works)
dilakukan oleh orang yang profesional
dan diawasi
 Lakukan pemeriksaan & perawatan
berkala terhadap peralatan proteksi
 Laksanakan fire-safe housekeeping
Materi 1
Selesai
Manajemen Bencana
dan Tanggap
Darurat

Perencanaan dan Pengadaan


Penerimaan
Penyimpananan dan Distribusi
Penanganan
Diklat | Oktober 2019 Pembuangan
Pengertian
 Bencana (SK Menkes RI No.979/Menkes/ SK/ IX/2001)
- Suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yg terjadi secara
mendadak/tidak terencana atau secara perlahan tetapi berlanjut,
- yg menimbulkan dampak terhadap pola kehidupan normal atau
kerusakan ekosistem, sehingga
- diperlukan tindakan darurat & luar biasa untuk
- menolong & menyelamatkan korban yaitu manusia beserta
lingkungannya.
 Keadaan Darurat (emergency):
adalah keadaan yg merupakan hasil dari beberapa kejadian yg tidak
diperkirakan sebelumnya & memerlukan penanganan segera.
Penyebabnya :
a. kecelakaan di tempat kerja a.l:
- kebakaran, peledakan, kebocoran/ tumpahan zat berbahaya.
- keracunan
b. Bencana & kecelakaan lain
 Kecelakaan: kejadian yg tidak bisa diduga dan tidak
diharapkan, kejadiannya tiba-tiba, dg kemungkinan
menimbulkan hal-hal yg tidak kita inginkan, seperti
 kerusakan peralatan kerja,
 cedera tubuh, atau
 kematian.

 Apabila kematian menyangkut banyak nyawa,


maka yg terjadi adalah bencana (disaster) yg
mengakibatkan terjadinya kedaruratan medis
(medical emergency)  perlu perencanaan
Tanggap Darurat
 Indonesia rawan bencana

Bencana alam (Natural Disaster)


 letusan gunung api, tanah longsor, gempa bumi, banjir, tsunami dll

Bencana karena ulah manusia


(Man-Made Disaster)
 kebakaran di kilang minyak, ledakan di pabrik kimia, kebocoran gas beracun, kerusuhan
sosial/politik, kecelakaan industri, kecelakaan transportasi, kebakaran hutan, konflik etnis,
konflik sara atau adanya intervensi negara luar seperti peperangan dll

 Bencana  Masalah kesehatan


DAMPAK BENCANA SECARA UMUM:

 Hilangnya Jiwa & keluarga pekerja


 Kerusakan fisik / sarpras / fasilitas
 Hilangnya harta benda & Hilangnya mata pencaharian
 Kerusakan lingkungan
 Penularan penyakit lebih cepat
 Lumpuhnya pelayanan kesehatan
dan lainnya
 Jangka panjang  kekurangan gizi
 Bencana & Keadaan darurat dapat terjadi di RS & sekitarnya  Pengelola
K3 Rumah Sakit harus menyusun Sistem Perencanaan Tanggap Darurat di
Rumah Sakit.

1. Lebih siap menangani bencana yg terjadi &


2. Meminimalisasi korban luka-luka, kecacatan sampai kehilangan
jiwa yg terjadi akibat bencana.
BENCANA SPESIFIK YG MUNGKIN TERJADI DI RUMAH
SAKIT ADALAH :
 Banjir  Tercemarnya Kualitas air
 Kebakaran gedung
 Ledakan peralatan, tabung tekan uap
 Epidemi & Endemi pasca bencana alam
 Konsleting listrik
 Terkontaminasinya makanan/minuman
 Terkontaminasinya sediaan darah dg Virus HIV
 Dan lain sebagainya
 ISU TERBESAR KEBAKARAN!!!
PENGELOLAAN BENCANA

Bencana yg melibatkan Rumah Sakit bisa


dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Bencana yg terjadi di luar Rumah Sakit.
Dlm hal ini Rumah Sakit terlibat sebagai
penyelenggara pelayanan kesehatan bagi korban
bencana
 Bencana yg terjadi di lingkungan Rumah Sakit itu
sendiri
 
Manajemen Bencana
Segala upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam
rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan,
tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan
bencana yang dilakukan pada sebelum, pada saat dan
setelah bencana.

Penilaian Risiko
 Identifikasi ancaman (hazard),
kerentananan (vulnerability)
 Analisis Risiko Bencana
 Tentukan tingkat Risiko
 Buat Peta Risiko Bencana
SIKLUS MANAJEMEN BENCANA

BENCANA

SAAT BENCANA
MANAJEMEN
Tanggap KEDARURATAN
Kesiapsiagaan Darurat
PRA
BENCANA Pencegahan
& Mitigasi
Rehabilitasi

MANAJEMEN
PEMULIHAN
PASCA BENCANA
2 3

1 4

www.themegal
Company Logo
lery.com
TINDAKAN RUMAH SAKIT
PADA SAAT TERJADI BENCANA :

a. Usahakan mengurangi kepanikan semaksimal mungkin dg


pemberitahuan mengenai sarana komunikasi mengenai apa yg terjadi
b. Aktifkan tanda bahaya
c. Segera bentuk pusat pengendali komando penanganan keadaan
darurat sesuai dg sistem & prosedur yg telah ditetapkan sebelumnya
d. Pastikan Tim Penanggulangan keadaan darurat segera bekerja
e. Jika memungkinkan lakukan isolasi di tempat kejadian agar tidak
meluas
f. Lakukan evakuasi terhadap korban & pasien yg perlu diperhatikan:
 Jangan lupa menandai & mencatat pasien
 Persiapkan alat khusus untuk pasien yg membutuhkan
 Evakuasi melalui pintu darurat atau jalan keluar darurat
 Perhatikan kondisi psikologis pasien & petugas selama evakuasi
g. Lakukan pengukuran tingkat keadaan darurat & bencana.
h. Jika keadaan telah diatasi & sudah normal segera beri tanda bahwa
keadaan darurat/bencana sudah diatasi
Dikepalai PJ Evakuasi
Evakuasi Unit
Kepala ruangan
masing-masing

PJ
PJ Logistik
Kebakaran
PJ Evakuasi
 Bertugas :
 Menyiapkan pasien yang diproritaskan untuk
dievakuasi dari unit kerja nya
 Mengevakuasi pasien ke tempat aman / titik
kumpul.

PJ Kebakaran
 Bertugas :
 Melakukanpemadaman awal
menggunakan APAR
 Membantu mengevakuasi pasien dari unit
kerja nya
PJ Logistik
 Bertugas :
 Mengamankan unit kerja dari
kemungkinan bencana tambahan.
 Contoh :
 mematikan panel listrik agar tidak terjadi
konsleting saat terjadi gempa bumi

 Melakukan evakuasi dokumen


ALUR SISTEM KOMUNIKASI PENANGANAN BENCANA

Petugas Operator Ketua Tim Penanganan


Pertama 118 Bencana

Kom. koordinasi
Penanganan
Awal

Kejadian
Bencana
Tim Penanganan
Bencana

Kom. Pengendalian
Kode Emergency
No Kejadian Paging Kejadian
1 Ancaman Bom Kode hitam + Lokasi Hitam

2 Pengaktifan Keadaan Kode hijau + Penjelasan Hijau


Darurat
3 Kebakaran Kode Merah + Lokasi Merah
4 Keadaan Darurat Kode Biru + Lokasi Biru
Medis
5 Kecelakaan Bahan Kode orange + Lokasi Orange
Berbahaya
6 Penculikan bayi/ Kode pink + Lokasi (nama Pink
anak, umur)
balita
7 Bantuan Tim Security Kode Abu-Abu + lokasi Abu-Abu
(Ancaman Personil)
4. JALUR EVAKUASI

a. Gedung Rawat Jalan


dan Penunjang

1). Jika Kebakaran terjadi dikiri & kanan, jalur Evakuasi


melalui Tangga Utama YANG ADA DI TENGAH GEDUNG
2). Jika Kebakaran terjadi di Titik Tengah, Evakuasi melalui
OverStage Barat dan Timur dengan
membuka/memecahkan Kaca, kemudian di Evakuasi
melalui Mobil Damkar
b. Gedung Rawat Inap
1). Jika Kebakaran terjadi pada Gedung Bagian Belakang, maka
Jalur Evakuasi dilaksanakan melalui tangga Utama depan,
Tangga tengah, dan melalui jembatan menuju Rawat Jalan
2). Jika Kebakaran terjadi ditengah sampai ke bagian Depan,
maka evakuasi dilakukan diarahkan ke bagian belakang
gedung dan turun melalui Ramp
3). Semua Pasien dan Personil yang di Evakuasi ditempatkan di
Titik Kumpul yg sudah ditetapkan
5. CARA EVAKUASI

a. Bayi Sehat  Digendong/Boleh orang


Tua atau Keluarga

b. Bayi Box/Couvis  Didorong bersama Box dan


Oxygen

c. Pasien Duduk  Didorong pakai Kursi Roda, atau


ditarik memakai Sprei dan Kasur sampai Selasar

d. Pasien Tidur  Ditarik memakai Sprey dan Kasur,


Brandcar atau Tandu
PELAKSANAAN PEMADAMAN API
Penanggulangan Kebakaran dlm jam Kerja
a. Setelah Mendengar Tanda bahaya Kebakaran, masing-masing Personil
mempersiapkan diri sesuai Tugas masing-masing
b. Kelompok Damkar segera menuju Titik Api dengan membawa Alat Pemadam yang
tersedia (Apar, Karung Basah, Pasir)
c. Tim evakuasi unit menggunakan helm yang ada di box disaster sesuai uraian tugas
masing-masing :
1. Helm Merah : untuk PJ pemadam;
2. Helm Biru : untuk PJ evakuasi pasien;
3. Helm Putih : untuk PJ logistik;
d. Jika diperkirakan Api sulit dipadamkan, maka segera menghubungi Direktur dan Dinas
Pemadam Kebakaran
e. Setelah semua Petugas berkumpul, Komando Langsung memerintahkan masing-
masing Kelompok melaksanakan Tugas masing2
f. Petugas Satpam atau Tehnik Segera menutup Sentral Gas Medis maupun gas Elpiji
g. Petugas Satpam/Tehnik/Tukang segera memasang Papan Selasar pada tangga
yang akan dijadikan jalur Evakuasi
BAGAIMANA KALAU
“GEMPA”
1. PENANGGULANGAN DAN CARA EVAKUASI SAMA DENGAN
KEBAKARAN HANYA BEDANYA :

a. TEAM PEMADAM  (jika tdk ada Kebakaran) Tidak perlu terlalu


banyak (tidak dengan Tukang) Cukup Tehnik yang memeriksa
kemungkinan ada Konsleting
b. TEAM EVAKUASI  Jumlah Tim Evakuasi dapat diperbanyak
dengan Bantuan Tukang atau Staf
c. TEAM EVAKUASI DOKUMEN  Dibatasi yang benar-benar
Penting saja
d. TEAM KEAMANAN  Tetap Full Team

2. KHUSUS UNTUK GEMPA  YANG PENTING ADA UPAYA


PENYELAMATAN AWAL  BERSEMBUNYI DIBAWAH MEJA YANG
KOKOH
BAGAIMANA KALAU
“ANCAMAN BOM??”

1. PENANGGULANGAN DAN CARA EVAKUASI SAMA DENGAN


KEBAKARAN HANYA BEDANYA :(Evakuasi minimal 400 m dari
Sumber yg dicurigai sbg tempat Bon)
a. KEPALA JAGA/SATPAM  Segera Menghubungi POLSEK dan
POLRES
b. Semenatara KJ/SATPAM menghubungi POLISI, maka Penerima
TELPON Ancaman  berupaya mengulur-ulur Pembicaraan
(menanyakan dan berkomunikasi selama mungkin)
c. Semua TEAM didalam RUMAH SAKIT harus bersikap Tenang
(Tidak boleh mengumumkan lewat Paging, sehingga menimbulkan
kepanikan)
d. TEAM KEAMANAN  Tetap Full Team
2. Keadaan dinyatakan TENANG setelah ada Putusan POLISI
TEKNIK
EVAKUASI
PASIEN
Macam-macam teknik evakuasi
I. Pertolongan 1 orang
 Pasien bisa jalan :

 Kaki pasien menginjak


kaki penolong
Pasien tdk bisa jalan
 1)  2)
 Pasien tdk bisa jalan jarak jauh :
 Evakuasi korban tdk sadar di daerah bahaya :

Fireman.
Posisi korban terlentang :

1) 2)
Posisi korban tengkurap :

 1)  2)
II. Pertolongan 2 orang
 Posisi tangan
 Posisi tangan
 Pemindahan korban ke stretcher/di
lorong sempit ;
 Naik/turun tangga dng kursi :
 Pengangkutan di lorong sempit :
 Evakuasi 2 orang jarak jauh :
III. Pertolongan 3 orang
 Korban tidak sadar
1) 2)

3)
 Korban sadar tdk bisa jalan :
IV.Pengangkutan dengan tandu
Macam-macam tandu :
1. Tandu Furley/Kanvas/Standar
2. Tandu Pole & Kanvas
3. Tandu Scoop
4. Tandu Trolley
5. Tandu Basket
6. Papan Spinal :
a. Pendek
b. Panjang

a. b.
 Macam-macam tandu improvisasi :
1. Tandu bambu dng tali :
• Jenis simpul yg digunakan dlm tandu
bambu :
 Simpul Pangkal

 Jangkar
2. Tandu bambu dng selimut :

a) b)
3. Tandu dng kemeja/jaket :
4. Tandu dng kain sarung/karung :
 Memindahkan korban ke atas tandu
(4 penolong) :

1.)

2.)

3.)
 Memindahkan korban ke atas
tandu (3 penolong) :
1) 2.)
 Teknik pemindahan korban ke atas
tandu di lorong sempit :

 1) 2)
hPengangkatan korban dng tandu :

1) 2)
 Melintas tembok ;

 1)  2)
 Menuruni tangga gedung :

 Posisi rata-rata air


• Melintas tanah tidak rata ;
• Melintas sungai ;
V. Pengangkutan dng kendaraan ;
VI.Evakuasi di tempat kebakaran :
1). Penolong dan korban sadar merangkak di bawah ketinggian satu meter ;
2). Evakuasi korban tidak sadar di areal kebakaran ;
3) Evakuasi korban kebakaran dng
menggunakan fire blanket ;
Materi 2
Selesai

Anda mungkin juga menyukai