Anda di halaman 1dari 51

PENCEGAHAN KEBAKARAN DAN

SISTEM TANGGAP DARURAT BENCANA


Tujuan

• Mengetahui teori dasar terjadinya api


• Mengetahui system proteksi kebakaran di RS
• Mampu melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan kebakaran di sat ker masing masing
• Mengenal klasifikasi api
• Mengenal media APAR dan kegunaannya
• Mengetahui system kesiapsiagaan bencana di RS
• Mengetahui prosedur operasional penanggulangan
bencana di satker masing masing
DEFINISI KEBAKARAN

• Api yang tidak dikehendaki


• Api yang tidak dapat dikendalikan
• Bersifat merugikan
Proses
Terjadinya API
OXIGEN

API
BAHAN BAKAR PANAS
Proses
Pemadaman
OXIGEN
API

ISOLASI

PENGURAIAN / PENDINGINAN
MENUTUP KRAN
BAHAN BAKAR
API
BAHAN BAKAR PANAS
KLASIFIKASI KEBAKARAN

1. Kelas A: dari benda padat kecuali logam, akan


meninggalkan abu “Ash”
2. Kelas B: dari bahan cair/gas, akan mendidih dan
habis “Boil”
3. Kelas C: dari benda padat / cair/gas yang
mengandung aliran listrik “Current”
4. Kelas D: logam yang terbakar
Di RS hanya ada api Kelas A,B dan C

Menurut NFPA, 2010


PENYEBAB KEBAKARAN

1. Faktor Manusia : Kurang pengetahuan, Kelalaian,


Disengaja
2. Penyalaan Spontan: Reaksi kimia, penyimpanan
bahan mudah terbakar.
3. Peristiwa Alam: petir, gunung meletus, matahari.
FENOMENA
KEBAKARAN

sho v er
Fla

De
th
Steady

ca
w
ro

y
Initiation
G

 Awal terjadinya api/kebakaran tidak diduga waktu dan tempatnya;


 Api akan menjadi besar dan meluas bila cukup media penghantarnya;
 Intensitas nyala api dipengaruhi oleh sifat flammability dan quantities
jenis material yang terbakar;
 Kebakaran akan surut dan padam bila keseimbangan reaksinya tidak
seimbang.
FIRE HAZARDS

NON THERMAL
(ASAP & GAS)
Mengancam keselamatan
manusia

THERMAL
Kerusakan/kerugian
Asset & Lingkungan
Smoke
Temperature

Carbon
Monoxide

Carbon
Dioxide

Oxygen

The Potential Effect of Fire on People and Property


Rumah sakit merencanakan dan
melaksanakan program untuk memastikan
seluruh penghuninya aman dari KEBAKARAN,
ASAP atau kedaruratan lainnya. (KARS,2011)
PROGRAM KERJA
APA SAJA..??

PENCEGAHAN

DETEKSI DINI

PEMADAMAN KEBAKARAN

JALUR EVAKUASI

TEMPAT BERKUMPUL AMAN


PENCEGAHAN KEBAKARAN

1. Pengurangan resiko kebakaran : menggunakan


peralatan listrik secara aman, penyimpanan dan
penanganan bahan mudah terbakar, gas medis, LPG,
solar, dll.
2. Larangan merokok di lingkungan RS
3. Sentralisasi kegiatan yang menimbulkan panas dan
api (dapur, genset, dll)
4. Penyimpanan bahan kimia (B3) secara aman.
DETEKSI DINI
1. Alarm kebakaran (smoke detektor, heat detektor)
2. Patroli Kebakaran ( zonasi pengamanan area RS)
3. Sistem pelaporan kejadian kebakaran cepat dan
akurat dengan meminimalkan kepanikan pasien dan
pengunjung.
4. Respon dari petugas RS dalam menindaklajuti
laporan kejadian kebakaran.
ALARM
KEBAKARAN
DETEKTOR

INPUT
AUDIBLE ALARM
Nyala

Panas VISIBLE ALARM

Asap
MANUAL
OUTPUT

HYDRANT
ANN
MCFA

15
ALARM KEBAKARAN
• Panel Indikator : tempat aman, mudah dilihat, mudah
dicapai dari ruang masuk utama.
• Terdapat buku catatan : peristiwa alarm, latihan,
pengujian.
• Pengujian : mingguan, bulanan, tahunan.
• Luas deteksi minimal 200 m2.
• Jumlah lantai 2-4 luas lantai <200 m2 = manual
• Jumlah lantai >4, luas lantai >200m2 = automatic.
Permenakertrans Per.02/Men/1983 ttg Alarm Kebakaran otomatic.
PEMADAMAN KEBAKARAN
1. Ketrampilan petugas (disetiap satuan kerja, Regu
Pemadam Kebakaran) Kepmenaker Kep. 186/Men/1999 ttg Unit
Penanggulangan Kebakaran di tempat Kerja.

2. Kesiapan Fasilitas Pemadam API (APAR, Sprinkler,


Hydrant, Bantuan dari PBK luar RS)
3. Akses jalan menuju dan di dalam lingkungan RS
PEMADAMAN KEBAKARAN
• Seluruh Karyawan RS termasuk vendor harus mampu
mengoperasikan APAR dan mengetahui prosedur
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.
• Dibuktikan dengan sertifikat atau sejenis bagi yang
sudah pernah mengikuti pelatihan.
• Dilakukan review berkala, dilibatkan dalam simulasi
penanggulangan bencana kebakaran.
PROSEDUR KEADAAN DARURAT DI RUMAH SAKIT

• DARURAT KEBAKARAN
• DARURAT MEDIK
• BENCANA MASAL / INFEKSI / RADIASI
• ANCAMAN BOM / GANGGUAN KEAMANAN
• PENGRUSAKAN SARANA / PRASARANA
• PENCULIKAN ANAK / BAYI
CODE RED
SISTEM PENAGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN
“RED CODE SYSTEM”

PJ
PJ API PJ PASIEN DOKUME PJ ASET
N
• Prosedur yang harus dilakukan jika
pemadaman kebakaran gagal maka petugas
harus mengaktifkan sistem “Code Red”
dengan cara sebagai berikut:
PJ API

• Penanggung Jawab (PJ) Api, menggunakan Safety


Helmet Merah;
• Bertanggung jawab memadamkan api
• Bertugas mengkoordinasikan proses pemadaman
• Menentukan perlu evakuasi penghuni gedung atau
tidak.
PJ API

• Selama pemadaman dengan APAR gagal, harus


segera menghubungi telepon  untuk mengaktifkan
regu penanggulangan Kebakaran dan menyiapkan
hidran gedung maupun hidran halaman.
• PJ Api juga bertugas mengidentifikasi barang-barang
yang beresiko memperbesar kebakaran atau
berpotensi meledak seperti gas medis, bahan mudah
terbakar, dan lain-lain.
PJ PASIEN
• Menggunakan Safety Helmet Kuning;
• Bertanggung jawab mengevakuasi pasien, menentukan jalur
evakuasi yang akan dilalui pasien berdasarkan kondisi fisik
pasien.
• Untuk memudahkan pasien dibedakan dengan label sebagai
berikut;
• Label HIJAU untuk pasien dengan mobilitas mandiri
dan tidak terpasang alat medis yang beresiko
membahayakan pasien saat proses evakuasi. Pasien
ini dapat melewati tangga darurat dan ramp sehingga
harus diarahkan pada jalur evakuasi yang terdekat
dengan titik berkumpul aman (assembly point) dan
diupayakan tidak mengganggu proses evakuasi
pasien lain yang memerlukan alat transportasi
(tempat tidur / brancart).
• Label KUNING untuk pasien dengan mobilitas
terbatas atau terpasang alat medis, sehingga untuk
evakuasi memerlukan bantuan 1 orang petugas
evakuasi. Pasien ini bisa lewat tangga darurat atau
ramp tergantung kondisi kesehatan pasien dan
sarana jalur evakuasi ruang tersebut dengan prinsip
diupayakan agar jalur evakuasi pasien dengan alat
transportasi tidak terlalu terganggu.
• Label MERAH untuk pasien dengan
mobilitas harus dibantu oleh 2 petugas
atau lebih dan menggunakan alat
transportasi, sehingga hanya bisa
dievakuasi melewati ramp.
• Label UNGU untuk pasien dengan
mobilitas harus dibantu oleh beberapa
petugas dengan harapan hidup kecil atau
pasien dalam kondisi Do Not
Ressusitation (DNR).
• Secara umum pelabelan ini untuk menjamin
tidak ada pasien yang terhalangi waktu proses
evakuasi dan tidak terjadi penumpukan pada
jalur ramp, sementara tangga darurat tidak
ada yang menggunakan atau pasien yang
seharusnya lewat ramp tetapi melewati tangga
darurat sehingga proses evakuasi memerlukan
waktu yang lama.
• Jangan sampai proses evakuasi pasien
dengan harapan hidup kurang baik
menghalangi pasien lain sehingga
peluang selamat dari pasien yang
seharusnya dapat diselamatkan menjadi
berkurang.
PJ DOKUMEN

• Menggunakan Safety Helmet Putih,


• Bertugas mengidentifikasi dokumen penting, baik
dokumen berupa kertas maupun dokumen
elektronik, sehingga dokumen tersebut dapat
diselamatkan.
• Untuk memudahkan proses identifikasi dokumen
penting, dokumen-dokumen tersebut hendaknya
disimpan tersendiri dan diberikan label sehingga
dengan mudah dapat diketahui dan dievakuasi saat
bencana.
PJ DOKUMEN

• Untuk dokumen elektronik/ komputer harus


dibedakan CPU dengan data penting dan CPU yang
datanya disimpan di server, sehingga tidak semua
CPU harus dievakuasi saat terjadi bencana kecuali
jika waktu evakuasi masih cukup aman.
PJ ASET

• Menggunakan Safety Helmet Biru;


• Bertugas mengidentifikasi aset-aset mahal yang
memungkinkan di evakuasi tanpa menghalangi proses
evakuasi pasien.
• Salah satu aset penting yang harus dievakuasi adalah
“emergency kit” karena aset tersebut sangat mungkin
diperlukan untuk menolong pasien saat sudah berada di
titik berkumpul aman.
• Memberikan informasi adanya peralatan mahal pada suatu
gedung agar pemadaman kebakaran yang dilakukan tidak
berlebihan sehingga merusak peralatan mahal tersebut.
• Petugas IPSRS/ Security berkewajiban untuk
mengamankan area titik berkumpul aman,
mengupayakan akses bantuan keluar rumah
sakit jika diperlukan dan perluasan area titik
berkumpul aman, berkoordinasi dengan
petugas parkir.
• Setelah evakuasi selesai dan kebakaran dapat
dipadamkan akan dilakukan proses investigasi oleh
petugas rumah sakit dan dari kepolisian.
• Manajemen rumah sakit dapat menunjuk petugasnya
dari; IPSRS, Unit K3 atau petugas yang ditunjuk oleh
Manajemen dengan kompetensi investigasi
kebakaran yang memadai.
APARAlat Pemadam Api Ringan
Permenakertrans No. Per. 04/Men/1980 ttg Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan APAR
ALAT PEMADAM API RINGAN
HARUS SELALU DALAM KEADAAN SIAP PAKAI

• JENIS DAN UKURANNYA SESUAI


• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH DIAMBIL
• KONDISI BAIK
• SETIAP ORANG DAPAT MENGOPERASIKAN
DENGAN BENAR, TIDAK MEMBAHAYAKAN
DIRINYA.

38
JENIS MEDIA PEMADAM

JENIS BASAH JENIS KERING


- AIR - DRY POWDER
- BUSA - CO2
- CLEAN AGENT
Pin dilepas Arahkan pada Semprotkan dengan Sapukan kekanan
dasar api menekan tuas dan kiri
KEGAGALAN APAR

WATER
HALOTRON

POWDER
FOAM
Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan


- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill
• belum ditunjuk
Petugas

• tidak trampil
FIRE HYDRANT &
SPRINKLER
Jaringan instalasi pipa air
untuk pemadam kebakaran
yang dipasang secara permanen
omponen sistem Hidrant
Sistem persediaan air (45 menit) 1 1/2 Inc
Sistem Pompa
(Jockey, Utama & Cadangan)
Jaringan pipa 2 1/2 Inc
Kopling outlet / Pilar / Landing valve 2 1/2 Inc
Slang dan nozle
Sistem kontrol tekanan & aliran
Out door

Seamiest
Connection

RESERVOAR 46
High zone
Medium Zone
Low zone

RESERVOAR
47
SIAMESE
SPRINKLER

HYDRANT INDOOR

HYDRANT HALAMAN
JALUR EVAKUASI
1. Denah jalur evakuasi yang difahami seluruh
penghuni RS
2. Pintu-pintu darurat, Tangga Darurat (tahan api 2
jam, kedap asap)
3. Ramp
4. Lampu Penerangan Darurat
5. Smoke Control
6. Rambu Petunjuk Jalur Evakuasi
7. Sistem Komunikasi massal.
TEMPAT BERKUMPUL
1. Luas cukup untuk menampung penghuni RS
2. Akses bagi Kursi roda, brankard dan tempat tidur
pasien,
3. Waktu tempuh < 10 menit.
4. Akses transportasi keluar RS
5. Tidak dimanfaatkan untuk parkir.
6. Lokasi diketahui oleh seluruh penghuni RS
7. Aman dari gedung-gedung tinggi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai