Anda di halaman 1dari 36

Pelatihan

PENANGGULANGAN
Kebakaran

Your
Logo
Here
19 November 2022
TUJUAN

• Peserta memahami sistem pengamanan kebakaran.


• Peserta memahami cara penanggulangan kebakaran
dengan penggunaan karung basah, Alat Pemadam Api
Ringan (APAR), serta Hydrant.
Code
Kegawat Daruratan

Date Your Footer Here 3


Prinsip
1. REMOVE/RESCUE/SELAMATKAN setiap orang yang berada dalam area kebakaran

2. ALERT/ALARM/SEBARLUASKAN dengan segera nyalakan ALARM kebakaran


kemudian menelpon bagian INFORMASI (OPERATOR) selanjutnya operator
menghubungi pihak yang terkait antara lain petugas sekuriti, dan Pemadam kebakaran

3. CONFINE/CONTAIN/SEKAT bila sekitar ruangan penuh api dan asap bila


memungkinkan tutup pintu dan jendela untuk mencegah api menjalar.

4. EXTINGUISH/PADAMKAN bila api masih memungkinkan/bila api masih kecil dan


jangan ambil resiko yang tidak perlu. Hubungi Pemadam Kebakaran

5. Bila cukup aman, matikan semua sarana seperti listrik, gas yang kemungkinan
berkaitan dengan api, tapi tetap pertimbangkan dengan cermat bila pasien masih
memerlukan.

6. Evakuasi pasien dan pengunjung ke daerah yang aman.

7. Tetap awasi pasien. Bila perlu dihitung per kepala atau absensi berurutan.

8. Kooperatif dengan semua intruksi yang diberikan oleh Staf Senior, Manager on Duty
(MOD), ataupun petugas pemadam kebakaran.
Date Your Footer Here 4
Date Your Footer Here 5
Api dan Kebakaran
PERBEDAAN

API KEBAKARAN
- BERMANFAAT - TIDAK BERMANFAAT
- TERKENDALI - TIDAK TERKENDALI
- TIDAK MERUGIKAN - MERUGIKAN

Untuk itu perlu adanya


penaggulangan kebakaran
HEAT
OUTPUT
SEGITIGA API
(FUEL-OXYGEN-HEAT)
Unsur-unsur yang harus ada didalam
proses api adalah :
EN

HE - Bahan bakar (Yang Bisa Terbakar)


YG

FEEDBACK
T
OX

VAPOR
FIRE - Oksigen (> 16%)
FUEL - Panas (Yang Melebihi Titik Nyala)

SOURCE ENERGY
Pencegahan Kebakaran

PRE FIRE POST FIRE


CONTROL IN CASE FIRE CONTROL CONTROL

FIRE SAFETY MANAGEMENT


PRE FIRE CONTROL

¡ Identifikasi potensi bahaya kebakaran


 Identifikasi tingkat ancaman bahaya kebakaran (Fire risk
Assesment)
 Identifikasi skenario (Fire model)
 Perencanaan system proteksi kebakaran (Aktif/Pasif)
 Perencanaan tanggap darurat (Fire Emergency Plan)
 Pembentukan organisasi
 Pelatihan/Sertifikasi
IN CASE
FIRE CONTROL

Fire Emergency Response

Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
POST
FIRE CONTROL

INVESTIGASI ANALISIS  REKOMENDASI  REHABILITASI


Jangan
Membangunk
anku !
&
Jangan bermain –
main denganku !
Sumber sumber
pemicu api-kebakaran
 Listrik
 Sambaran petir
 Listrik Statis
 Rokok
 Api terbuka
 Pemotongan/pengelasan
 Permukaan panas
 Bunga api pembakaran
 Bunga api Mekanik
 Reaksi kimia
 Penangasan
 Non teknis
SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
• Sarana proteksi kebakaran aktif
Yaitu berupa alat atau instalasi yang dipersiapkan untuk mendeteksi dan
memadamkan kebakaran seperti sistem deteksi dan alarm, apar, hydran,
springkel.

• Sarana proteksi kebakaran pasif


Yaitu berupa alat, sarana atau metode mengendalikan penyebaran asap
panas dan gas berbahaya jika terjadi kebakaran seperti sistem
kompartementasi, sarana pengendalian asap (smoke control sistem). Sarana
evakuasi, sistem pengendalian asap dan api, alat bantu evakuasi dan
rescue.
SISTEM DETEKSI DAN ALARM KEBAKARAN

 Strategi yang pertama dalam menghadapi kebakaran


adalah berpacu dengan waktu, api yang masih awal lebih
mudah dipadamkan dibandingkan dengan yang telah
lama terbakar. Karena itu perlu adanya sistem pendeteksi
dini dan sistem tanda bahaya serta sisterm komunikasi
darurat. Sistem yang ada berupa sistem instalasi deteksi.
 Komponen alarm kebakaran terdiri dari master control fire
alarm, alarm bell, manual station (titik panggil manual)
yang dilengkapi dengan break glass, detektor panas,
detektor asap, detektor nyala, dan sistem sprinkler.
TRADISIONAL
® KARUNG GONI,
® PASIR
® KAIN
® AIR
MODERN

® APAR
® SPRINKLER
® HYDRAN
PROSEDUR PENANGANAN KEBAKARAN DENGAN
KARUNG GONI

1. Basahi karung goni sebelum digunakan.


2. Angkat kedua ujung karung goni dengan kedua ibu jari di posisi depan.
3. Tutupi tubuh Anda menggunakan karung goni saat menuju titik api,
supaya Anda tidak terkena jilatan api.
4. Lalu berjalanlah miring ketika mendekati sumber api.
5. Setelah itu tutup bagian yang terbakar menggunakan karung goni.
Tambahkan lapisan karung goni basah jika api belum juga padam.
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

• Alat pemadam api ringan (APAR) adalah alat ringan serta


mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api
pada mula kebakaran. APAR bersifat praktis dan mudah
cara penggunaanya, tapi hanya efektif untuk
memadamkan kebakaran kecil atau awal mula
kebakaran.
KEEFEKTIFAN APAR
• Kefektifan penggunaan APAR dalam memadamkan api
tergantung dari 4 faktor
• Pemilihan jenis APAR yang tepat sesuai dengan
klasifikasi kebakaran,
• Pengetahuan yang benar mengenai teknik penggunaan
APAR
• Kecukupan jumlah isi bahan pemadam yang ada didalam
APAR,
• Berfungsinya APAR secara baik berkaitan dengan
pemeliharaanya.
Pemasangan APAR
• Ditempatkan ditempat yang mudah dilihat, dijangkau dan
mudah diambil.
• Jarak jangkauannya maksimal 15 meter.
• Tinggi pemasangan maksimal 125 em.
• Pemeriksaan seeara berkala.
• Media pemadam diisi ulang sesuai batas waktu yang
ditentukan.
PROSEDUR PENANGANAN KEBAKARAN DENGAN
APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN)

Secara umum jenis APAR ada 4 macam


1) Jenis busa (foam).
2) Jenis serbuk tepung kering (dry chemical)
3) Jenis CO2.
4) Jenis air.

W
A P
F T O
O E G W
A R A D
M S E
R
STANDAR APAR
• Dirancang dengan tekanan

> 1 4 k g / c m 2 dapat
mendorong seluruh
medianya (sisa m a k 1 5 % )
dalam w a k t u min. 8 detik

• Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x
W P (65 o C)
- Test pressure 1,5 x W P (6 5 o C)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun
PENYIMPANAN APAR
1) Dipasang ditempat yang mudah
6) Tidak tekunci.
dilihat, mudah dijangkau dan mudah
7) Memperhatikan jenis dan sifat
diambil serta menggantung pada
bahan yang mudah terbakar.
dinding.
8) Efeknya terhadap keselamatan
2) Dipasang pada ketinggian 1,2 m
dan kesehatan orang yang
dari handle pegangan APAR
menggunakannya.
kemuka lantai (kecuali jenis CO 2
9) Tiap APAR diberi tanda yang
harus minimal 15 cm dari bagian
seragam diatasnya agar mudah
bawah APAR kemuka lantai).
diketahui orang
3) Ditempatkan pada dinding setiap
10) Area dibawah sekitar APAR harus
jarak 15 m.
bebas dari benda-benda.
4) Berada pada jalur keluar arah
11) Alat pemadam yang beroda tidak
refleks pelarian dan dekat area
perlu ditempel di dinding, handlenya
berbahaya.
pembawanya juga tidak ditempel di
5) Tidak terkena sinar matahari secara
dinding serta dibuat menghadap
langsung, hujan dan disimpan pada
keluar agar mudah diambil.
suhu -4º C - 49 ºC.
KEGAGALAN
APAR

WATER
GAS
POWDER
FOAM
Jenis tidak
sesuai
Ukuran tidak sesuai Tidak bertekanan
- bocor
Macet/tidak berfungsi
Menggumpal
Salah penempatan - tunda refill
• belum ditunjuk
Petugas
• tidak trampil
Hydrant
Hydrant adalah suatu sistem pemadam kebakaran yang menggunakan air
bertekanan (doddyakhmadsyah, 2009)

Komponen Hydrant
Jenis hydrant
Klasifikasi Hydrant (doddyakhmadsyah, 2009)

a. Berdasarkan jenis dan penempatan hydrant adalah


hydrant halaman dan hydrant gedung.
b. Berdasarkan ukuran pipa hydrant dibagi menjadi :
1. Hydrant Kelas I, hydrant yang menggunakan ukuran
diameter selang 6,25 cm (2,5 inch).
2. Hydrant Kelas II, hydrant yang menggunakan ukuran selang
3,75 cm(1,5 inch).
3. Hydrant Kelas III, hydrant ytang menggunakan ukuran
system gabungan kelas I dan kelas II
SPESIFIKASI POMPA

Spesifikasi pompa untuk kebutuhan hydrant menurut


(doddyakhmadsyah, 2009) :

Sistem Pompa
Sistem Penyediaan Air
1) Kemampuan pompa dalam liter permenit.
2) Tempat dimana pompa akan dipasang. 1) Sumber air berasal dari PDAM,
3) Temperatur dan berat jenis zat cair. sumur dalam, sumur gali dengan
4) Panjang pemipaan banyaknya belokan, dan system penampungan, tangki
banyaknya penutup atau kran. gravitasi bertekanan reservoir air
5) Tekanan air pada titik tertinggi atau terjauh dengan system pemompaan.
tidak kurang dari 4-5 kg/cm. 2) Reservoir mempunyai daya
6) Bekerja secara otomatis dan stop secara
tampung minimum selama 30
manual.
7) Sumber tenaga listrik harus harus ada
menit pada kapasitas pompa
generator darurat dapat bekerja secara 1800 liter/menit
otomatis dalam waktu kurang lebih 10 detik
bila sumber utama padam.
PROSEDUR PENGGUNAAN HYDRANT
Dalam p
engguna
hydrant an fire
secara u
tergabun mum
g dalam
brigade tim fire
T Nozzleman : Bertugas berada di paling ujung yang bertangg y a ng
ung jaw
I mengarahkan noozle ke titik api dalam ti
nd a ka n
ab
M pemadam
Hoseman : Bertugas mempersiapkan selang dan menggulung an.
saat pemadaman berhasil dilakukan
F
I Pumpman : Bertugas menangani permasalahan yang ada di
R ruang pompa
E Valveman : Bertugas membuka aliran air pada hydrant pillar

B Commando : Bertugas memberikan komando ke semua anggota


R tim sekaligus penyampai pesan dari pumpman sampai
I nozzleman
G Support : Bertugas membersihkan area kebakaran agar petugas
A mudah menuju lokasi dan membantu hoseman mengatur selang
D sekaligus support pada nozzleman jika tekanan terlalu besar.
E untuk posisi ini paling tidak ada 2 orang.
Prosedur Penggunaan Hydrant
1. Persiapan Selang Fire Hose
(Hoseman)  2. Persiapan Nozzle
• Angkat selang fire hose mendekat, bisa (Nozzleman) 3. Persiapan Aliran Air
juga dipanggul jika terasa berat dan •Posisikan kaki agak merenggang (Commando, Valveman,
lempar selang tersebut ke arah yang agar tumpuan ke tanah kuat, Pumpman )
mendekati api. persiapkan nozzle dengan •Kode untuk mengalirkan air dari
• Posisikan selang agar tidak terbelit, pegangan yang sempurna. pemegang nozzle adalah tangan lurus
sehingga aliran air nantinya bisa •posisi salah satu tangan adalah keatas
berjalan dengan lancar. memegang ujung nozzle, dan •Sedangkan kode untuk menghentikan
• Jika panjang selang kurang, maka bisa tangan satunya pada pangkal aliran air adalah melipat siku tangan
ditambah dengan selang lainnya. dengan menjepitkan ke ketiak dengan berulang-ulang.
• Menyambungkan pangkal selang supaya tidak goyah.
dengan hydrant pillar. Jika sumber air •berikan kode ke operator jika
dari box hydrant biasanya tidak perlu anda merasa sudah siap
menyambungkan selang namun memadamkan api.
Langsung ditarik ke arah api.
Jangan membuka bagian kran air atau bagian
valve terlalu keras, karena hal tersebut bisa
membuat Anda terkena tekanan atau bisa
terpental oleh air yang terlalu cepat menekan
Anda.  
4. Setelah mendekati sumber kebakaran,
1. Tekan tombol alarm kebakaran
buka keran air

2. Buka selang box, pasang selang 5. Arahkan nozzle pada sumber kebakaran da
kopling pada noozle dan pipa hydrant padamkan hingga tuntas

Penggunaan
hydrant

3. Uraikan selang hingga terlipat 6. Setelah selesai memadamkan api,


rapikan Kembali peralatan
SPRINKLER

• Springkler adalah instalasi pemadam


kebakaran yang dipasang seeara permanen
untuk melindungi bangunan dari bahaya
kebakaran yang akan bekerja seeara otomatis
memanearkan air apabila noizel springkler
terkena panas pada temperatur tertentu.
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai