Anda di halaman 1dari 29

By : DAMKAR & MFK -K3 RSUD

Kota Pariaman
TEORI PEMADAMAN

By : DAMKAR & MFK-K3 RSUD


Kota Pariaman
 

SEGITIGA API
TERJADINYA API :

PERSENYAWAAN TIGA UNSUR ( SEGITIGA API ) :


• PANAS
• BENDA / BAHAN BAKAR
• UDARA

 
API TERKENDALI MENJADI KAWAN :

“ SELAMA API DAPAT DIKENDALIKAN ATAU DIKUASAI, BESAR


ATAU KECIL, SELAMA ITU PULA API AKAN MENJADI KAWAN
BAHKAN MENGUNTUNGKAN DAN MENGHASILKAN “
 
PERBEDAAN API DENGAN KEBAKARAN

API :

• DIBUTUHKAN
• MUDAH DIKENDALIKAN
• MENGUNTUNGKAN
 

KEBAKARAN :

• TIDAK DIBUTUHKAN
• SULIT DIKENDALIKAN
• MERUGIKAN
KEBAKARAN :

SUATU PERISTIWA YANG DISEBABKAN DARI API YANG TIDAK DAPAT


DIKENDALIKAN ATAU DIKUASAI BAIK BESAR MAUPUN KECIL,
DISENGAJA ATAU TIDAK DAN MENIMBULKAN KERUGIAN HARTA BENDA,
CACAT BAHKAN KORBAN JIWA MANUSIA
 
PENYEBAB KEBAKARAN :

• KELALAIAN
• PERISTIWA ALAM
• DISENGAJA/ULAH MANUSIA
 
AKIBAT KEBAKARAN :

1. KERUGIAN HARTA BENDA


2. KORBAN JIWA ATAU CACAT
3. KERUGIAN /KEHILANGAN USAHA
4. EKONOMI SOSIAL
KLASIFIKASI KEBAKARAN :

MENURUT PERATURAN MENTRI NAKERTRANS


NOMOR :
PE-04/80 TANGGAL 14 APRIL 1980 KEBAKARAN
DIBEDAKAN MENJADI :
 
• KELAS A : KEBAKARAN BENDA PADAT
• KELAS B : KEBAKARAN BENDA CAIR/GAS
• KELAS C : KEBAKARAN AKIBAT LISTRIK
• KELAS D : KEBAKARAN LOGAM
 
“ DENGAN MENGETAHUI KLASIFIKASI KEBAKARAN,
MAKA AKAN MEMUDAHKAN DALAM MENENTUKAN /
MEMILIH MEDIA PEMADAM YANG SESUAI “
Kebakaran diklasifikasikan dalam 4 kelas. :

1.Kebakaran Kelas A,

disebut kebakaran benda-benda PADAT diakibatkan karena


terbakarnya kertas, kayu, plaslik, karet, dan lain-lain. Pemadaman
api yang termasuk dalam klasifikasi ini, bisa dilakukan dengan
menggunakan peralatan tradisonal maupun modren.

2.Kebakaran kelas B,

yakni kebakaran benda CAIR dan GAS akibat minyak tanah,


bensin, gas elpiji dan lain-lain. Pemadaman api akibat kebakaran
jenis ini tidak diperkenankan menggunakan air karena hanya akan
mengakibatkan kobaran api bertambah besar disebabkan berat jenis
Bahan Bakar Minyak lebih ringan dari air.
3. Kebakaran kelas C,

yakni kebakaran LISTRIK akibat travo, kabel, dan atau


tempat kebakaran yang masih ada arus listrik. Jika terjadi
kebakaran yang termasuk klasifikasi ini atau kebakaran kelas A
tapi masih mengandung Kelas C, proses pemadamannya jangan
sekali-kali menggunakan air karena akan membahayakan
petugas dan unit pemadam itu sendiri, karena air merupakan
penghantar arus listrik yang mengakibatkan sengatan dari arus
listrik.

4. Kebakaran kelas D,

disebut kebakaran KHUSUS / LOGAM yang terdiri Besi,


Aluminium, dan Bahan Kimia. Kebakaran ini memang jarang
terjadi dan apabila terjadi sangat sulit dipadamkan.
“ Berdasarkan klasifikasi ini, apabila terjadi kebakaran,
warga masyarakat dan petugas pemadam kebakaran
harus terlebih dahulu memastikan jenis kebakaran yang
sedang terjadi sebelum melakukan tindakan
pemadaman, sehingga dalam mengatasi api tidak salah
dan tepat sasaran “

“ Salah satu faktor yang sangat menunjang


keberhasilan tindakan pemadaman pada saat
memadamkan kebakaran, adalah ketepatan
pemilihan media pemadaman yang dipakai. “
TEKNIK PEMADAMAN

Ada 4 macam teknik pemadaman yang berlaku apabila terjadi bencana


kebakaran, antara lain:

1. SISTEM URAI
adalah memadamkan api pada benda yang terbakar dengan cara dirobohkan
sehingga semua benda yang terbakar berada dibawah, dan dapat
mempermudah proses pemadaman. Sistim Urai ini biasa dipakai oleh
masyarakat dengan sarana dan prasarana tradisional.

2. SISTEM PENDINGINAN
adalah pemadaman dengan cara mengurangi suhu panas benda yang
terbakar dengan disiram air sehingga makin lama benda yang terbakar itu
dingin dan api akan padam. (hanya untuk kelas A ) Sistim Pendinginan
biasa dipakai oleh petugas pemadam kebakaran dengan menggunakan unit
mobil yang sudah siap dengan airnya.
3. SISTEM ISOLASI
• yakni mengisolir benda yang terbakar sehingga tertutup permukaannya dan
udara tidak dapat masuk ke benda itu, maka api akan padam. Sistim Isolasi
ini biasa dipakai oleh Masyarakat atau petugas dalam pemadaman
menggunakan Alat Pemadam Api Tradisional ( APAT ) seperti menutup
dengan karung basah, menimbun dengan tanah, pasir / lumpur atau
menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) seperti penggunaan racun
api.

Penggunaan karung basah ( APAT ) Penggunaan APAR


4. Sistim Lokalisasi
yaitu dengan cara melokalisir areal kebakaran agar api
tidak menjalar dan meluas ke wilayah kebakaran. Sistim
lokalisasi biasa dipakai secara tradisional maupun modern
yang intinya memadamkan kebakaran dari tepi agar tidak
menjalar ke bangunan atau bahan lain.
Pengunaan APAT
(Alat Pemadam Api Tradisional)
Beberapa alat yang bisa digunakan untuk melakukan pemadaman secara
tradisional :
1. Karung
2. Handuk
3. Selimut
4. Pasir
5. Dll

Cara Penggunaan :
1. Basahi Karung, Handuk, atau
Selimut Tebal yang akan
digunakan untuk pemadaman
2. Lindungi tangan saat memegang
bahan yang telah dibasahi

3. Dekati objek yang terbakar


dengan memperhatikan arah angin dan Lindungi Diri dengan bahan yang
dibasahi tersebut
4. Tutup objek yang terbakar dengan bahan
yang telah dibasahi

5. Pastikan objek yang terbakar


tersebut tertutup sepenuhnya dan
telah padam dengan mengisolasi
permukaan bahan
6. Setelah dipastikan objek yang terbakar tersebut telah padam, angkat
perlahan bahan dengan tetap melindungi diri sambil menjauhi objek
terbakar tersebut
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
Syarat APAR :
Definisi 1. Mampu memadamkan api
secepatnya
Alat Pemadam Kebakaran 2. Menjamin keselamatan
pengguna terhadap
yang dapat dibawa dan
keracunan
dioperasikan oleh satu 3. Murah, Mudah didapat
orang serta berdiri sendiri dan dipergunakan
4. Ramah lingkungan dan
( 1/2 kg s.d 16 kg ) tidak merusak benda-
benda (Corrosi )
KENALILAH ALAT PEMADAM API RINGAN ANDA
AIR KIMIA HALON
BUSA CO2
KERING 1211

Kayu, kertas, kain, A   


 
plastik, sampah, dll. TEPAT SEKALI API AWAL
Bahan cair yang
mudah terbakar yang B     
tak larut
Bahan cair yang
mudah terbakar yang  
B   
larut di air : aceton,
alkohol, dll. BUSA KHUSUS
Bahan gas : LPG,
C     
LNG
Peralatan yang E     
bermuatan listrik
Kendaraan bermotor     
INTERIOR INTERIOR & MESIN INTERIOR & MESIN INTERIOR & MESIN INTERIOR & MESIN
• Pada Posisi yang mudah dilihat,
dicapai / diambil
• Sesuai jenis dan kelas kebakaran
benda yang dilindungi
• Harus menggantung / dalam lemari
kaca
• Ketinggian 75 – 120 cm dari lantai
0 0
• Pada suhu 4 C - 49 C
Keterbatasan APAR
1. Jumlah media terbatas
2. Perlu sarana pengisian khusus
3. Jangkauan semprotan pendek
4. Lama penyemprotan singkat
5. Dirancang untuk kondisi kebakaran
tertentu
PENGGUNAAN APAR
ALAT PEMADAM API RINGAN

 
1.Cabut Pen Pengaman.

2.Pegang Pengatup dengan telapak tangan.


 
3.Pegang Pemancar.

T
e
k
a
n
4. Sebelum ke lokasi kebakaran,
tes terlebih dahulu
dengan menekan sedikit pompanya.
5. Tekan tuas dan arahkan pancaran ke titik atau pangkal api
sampai mati dan tertutup sepenuhnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan di saat menggunakan APAR
adalah...

 perhatikan arah angin (dengan melihat lidah api ) pemain harus


membelakangi arah angin dan tidak berlawanan dengan arah
angin.

 Arahkan corong pada titik atau pangkal Api yang paling tipis.

 Perhitungkan atau Perhatikan jalan keluar bila digunakan pada


suatu ruangan, Semprotkan pada sela-sela benda yang terbakar,
Usahakan untuk menahan napas dan memakai masker, Gunakan
secara efisien dan efektif.
FIRE SAFETY
 Pada saat terjadi kebakaran, aktifkan alarm kebakaran atau hubungi
operator
 Jika mampu, padamkan dengan peralatan yang tersedia ( APAR dan Hidrant
Kebakaran )
 Jika sedang berada dalam ruangan: Hentikan kegiatan, Jangan panik, dan
tunggu pengumuman selanjutnya
 Jangan melakukan tindakan yang membuat orang lain panik ( lari, saling
dorong, berteriak )
 Segera tinggalkan ruangan, carilah pintu keluar terdekat ( jangan
menggunakan lift )
 Jika sudah berada diluar, jangan masuk kembali untuk alasan apapun
 Jika terperangkap didalam ruangan, beritahu keberadaan anda kepada orang
diluar
 Jika terperangkap dalam ruangan berasap, selamatkan diri anda dengan cara
merangkak karena udara dibagian bawah relatif lebih bersih dari pengaruh
asap
1. Kebakaran tidak akan hilang dari muka bumi karena api merupakan bagian dari
kehidupan. Kebakaran dapat dicegah sekecil mungkin bila kita memahami
penyebab kebakaran dan langkah tindak pencegahan.
2. Kebakaran dapat terjadi dimanapun, kapanpun pada siapapun.
3. Pencegahan kebakaran merupakan langkah yang paling efisien, efektif karena
dilakukan SEBELUM kehadiran api kebakaran sehingga kerugian harga benda
dan jiwa dapat dihindari.
4. Sarana Fire Protection (APAR, Hydrant, dll) yang tersedia akan tidak
menghasilkan OPTIMAL bila tidak didukung OPERATOR yang trampil.
5. Ketrampilan apapun hanya diperoleh dengan berlatih secara tepat + Konsistent !
ATAS PERHATIANYA

UPTB PEMADAM KEBAKARAN KOTA PARIAMAN


TELP. 0751-92113
KOMITE K3RS TELP. RUANGAN : 300.
SECURITY RSUD : 241.

Anda mungkin juga menyukai