2
1. Pengenalan Terjadinya Api
1.1. KIMIA Api
3
1.2 Pengenalan Terjadinya Api
OXIGEN
Concentration for Low & enrichment to cause fire
BAHAN BAKAR
❑ Flammabe Range -
❑ Ignition Point
❑ Tekanan uap (vapour pressure).
❑ Titik penyalaan otomatis (auto ignition point)
❑ Densitas uap (vapour density
HEAT
❑ Primary source of Ignition (PSI)
❑ Secondary source of ignition (SSI)
4
2. Pencegahan Kebakaran
Pemutusan potensi rantai reaksi kimia kebakaran (fire triangle)
❑ Mengatur ijin kerja lokasi dan SIMOPS (API 15, API RP
500,API RP505 & NFPA 70)
❑ Menghilangkan PSI & SSI pada designated area (GFC,
presurrized habitat, dll
❑ Substitusi penggunaan bahan bakar
Mechanical integrity
❑ MAH risk registered, ITPM, PIMS, Operation Procedures
❑ Aktifasi system prevention, detection, control & automation
system pada fire protection system, ESD
Leaking detection system
❑ Penggunaan bahan2 inhibitor, grounding& lightning
arrestor system,flash back arrestor,EX junction box, AIS, PSSR
House keeping
❑ Supervisory system
❑ SWAT, Inspection ,MSAD
5
3. Pengendalian kebakaran.
SIKLUS API
6
3.1 Kelas Api
Berdasarkan jenis pemadamannya atau penyebab timbulnya
api, api dikelompokkan menjadi 5 kelas:
7
3.1 Kelas Api
2. Kelas B: Kebakaran / Api yang ditimbulkan oleh bahan bakar
cair. Pemadaman api kelas B ini dapat dengan
menggunakan foam, dry chemical / powder.
8
3.1 Kelas Api
5. Kelas K (kitchen)
Minyak goreng/Fats may burn spontaniously
9
3.2 Pengendalian Api
1. Size Up
2. Locate
1. CoolIing
3. Identified 2. Smothering
4. Confinement
5. Extinguishing 3. Starvation
6. Rescue
4. Inhibition
10
3.3 Bahan-Bahan Pemadam Kebakaran
❑ Pasir
❑ Fire blanket
❑ Air
❑ Zat kimia kering (dry chemical)
❑ Karbon Dioksida
❑ Foam (LEF,MEF,HEF)
❑ Bahan-bahan berhalogen
11
3.4 Alat Pemadam Api Ringan
APAR Air Bertekanan CO2 Busa mekanik
APAR Halon
halon
12
3.4 Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan
Sebagian besar jenis APAR bekerja dalam cara sebagai berikut 1
1 2 3 4
13
3.5 TINDAKAN BAGI SETIAP ORANG SAAT
MENDENGAR FIRE ALARM
❑ Bunyi alarm pertama
❑ Tetap tenang dan siap-siap meninggalkan lokasi
❑ Hentikan semua pekerjaan
❑ Matikan peralatan dan power
❑ Tutup pintu dan jendela tapi jangan dikunci
❑ Bunyi alarm kedua terus menerus
❑ Evakuasi keseluruhan diharuskan
❑ Ikuti petunjuk dari FIRE Warden anda, HARAP
TETAP TENANG
❑ Berjalanlah, jangan berlari, ke exit Muste Point
TERDEKAT
❑ Headcount oleh muster checker
❑ Jangan kembali ke gedungsebelum
diperbolehkan oleh Chief Warden
3.6 SARANA PENUNJANG EVAKUASI
Pintu kebakaran,
Sarana
tangga Jalur lintasan
penyelamatan Jendela rescue
kebakaran, evakuasi, koridor
jiwa
koridor
Alat peluncur
(chute), sliding
Lampu dan rol, tangga
Fasilitas exit, Sarana bantu
tanda penunjuk monyet, tangga
temporary shelter evakuasi
arah ke luar lipat, lift
kebakaran,
tangga tali
Aerial ladder,
pumper, water
tanker, snorkle,
Sarana bantu
helikopter,
dari luar
bantuan tim SAR,
dan alat bantu
lainnya
3.7 PERILAKU MANUSIA DALAM
PERISTIWA KEBAKARAN
Pengalaman sejarah peristiwa kebakaran, korban jiwa, dan harta serta dramatisasi proses pemadaman
Perbaikan Design :
UNSAFE •Syarat Teknis informasi
• CONDITION •Syarat Kompetensi
• ACT induksi
2. Perilaku reentri
NON ADAPTIVE 3 Rangking Reentri menurut niatnya
BEHAVIOUR • Memadamkan 22,0 %
• Mengambil barang 17,2 %
• Mengecek 11,0 %
• Membertahu lainnya 8,0 %
• Membantu 7,4 %
3.8. Pemadaman Api lebih Besar
17
3.9 FIRE COMMAND
TACTICS
Bahaya pada proses pemadaman • DEFENSIVE
❑ FLAMMING LIQUID • OFFENSIVE
❑
❑
UPPERWIND DIRECTION
UNDERWIND DIRECTION
• KOMBINASI
❑ ENTRAPED DEFENSIVE &
❑ FLASH FIRE OFFENSIVE
❑ BOIL OVER
❑ SLOPE OVER
❑ BACKDRAFT
❑ BLEVE
❑ JET FIRE
❑ STRUCTURAL COLLAPSE
3.11 KOMPONEN WAKTU PENANGGULANGAN
Unit Begins
Fire Fire is Unit is Unit Leaves Unit Arrives Fire is
Fire Fighting
Starts Reported Notified Firehouse at Scene Extinguished
Activities
Time
Response Time
4. Pre Fire Plan
TIME
Konsep manajemen penanggulangan pra-
TOOLS
kebakaran (Pre-Fire Plan) diperlukan bagi area atau
lokasi kerja yang memiliki bahaya kebakaran tinggi. TASK
Keuntungan memiliki pre fire planning
21
4.1.Prinsip Fire Response
1. Mengorganisasikan Fire Response
❑ Reporting to OSC duty (ICS)
❑ Fire Fighting Team
❑ Peralatan
❑ Ketersediaan Support lainnya.(MER,rescuer,security,
2. Integrasi antara Fire Team dengan Fire warden/LFW
& Departemen lain
❑ Evacuation & headcount
❑ Reources
3. Implementasi Taktik Penanggulangan
❑ Incident Pre-Plans
❑ Preliminary Mode & Size-Up
❑ Manajemen Operasi Penanggulangan
❑ Confinements
❑ Prioritas Penanggulangan
❑ Pemadaman Kebakaran dll
CONTOH
Kebakaran
Karyawan
PROSEDUR PADA KEBAKARAN
Mengetahui
Selesai
4.3 DASAR PELAKSANAAN
❑ PEDOMAN PENGELOLAAN HSSE BERBASIS RISIKO No. A7-003/S00100/2019-S
❑ Pedoman Pengelolaan Keadaan Darurat ,Krisis dan Keberlangsungn Bisnis di Pertamina
no A7-002/S000000/2019-S9 rev 02
❑ Surat keputusan Dirut Pertamina no Kpts 47/C000000/2017-SO tanggal 19 Des 2018
tentang pengelolaan HSSE di lingkungan PT pertamina
❑ Pedoman Penanggulangan Tumpahan minyak di perairan
nomor . A-13/100400/2009-SO
❑ REGULASI
• Kep.Menteri PU no 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran
• Standar Sistem Sprinkler Otomatis (SNI no 03-3989-2000)
• Standar Sistem Pipa Tegak dan Slang Kebakaran (SNI no 03-1745-2000)
• Standar Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran (SNI no 03-3985-2000)
• Standar Perencanaan Sist. Proteksi Pasif (SNI 03-1736-2000)
• Standar Sarana Jalan Ke Luar (SNI no 03-1746-2000)
• Standar Sistem Pengendalian Asap (SNI no 03-6571-2000)
• Standar Perencanaan Akses ke Bangunan dan Lingkungan (SNI no 03-1735-2000)
• Standar Instalasi Pompa Kebakaran (SNI no 03-6570-2000)
• Standar Pasokan Air untuk Pemadam Kebakaran (SNI no S-1-2000)