Anda di halaman 1dari 24

Aspek kebakaran

Tujuan modul pembelajaran


DAFTAR PAPARAN
1. Memahami unsur-unsur
1. Pengenalan Terjadinya Api terbentuknya api
2. Pencegahan Kebakaran
3. Pengendalian dan 2. Memahami usaha-usaha
Perlindungan dari Kebakaran pencegahan kebakaran.
4. Perencanaan terhadap 3. Memahami sistim pengendalian
Kebakaran (pre fire planning)
kebakaran
4. Mengenal aplikasi alat
pemadam kebakaran.
5. Memahami perencanaan bila
terjadi kebakaran

2
1. Pengenalan Terjadinya Api
1.1. KIMIA Api

Segi Tiga Api Model Api Tetahedron

3
1.2 Pengenalan Terjadinya Api
OXIGEN
Concentration for Low & enrichment to cause fire

BAHAN BAKAR
❑ Flammabe Range -
❑ Ignition Point
❑ Tekanan uap (vapour pressure).
❑ Titik penyalaan otomatis (auto ignition point)
❑ Densitas uap (vapour density

HEAT
❑ Primary source of Ignition (PSI)
❑ Secondary source of ignition (SSI)

4
2. Pencegahan Kebakaran
Pemutusan potensi rantai reaksi kimia kebakaran (fire triangle)
❑ Mengatur ijin kerja lokasi dan SIMOPS (API 15, API RP
500,API RP505 & NFPA 70)
❑ Menghilangkan PSI & SSI pada designated area (GFC,
presurrized habitat, dll
❑ Substitusi penggunaan bahan bakar

Mechanical integrity
❑ MAH risk registered, ITPM, PIMS, Operation Procedures
❑ Aktifasi system prevention, detection, control & automation
system pada fire protection system, ESD
Leaking detection system
❑ Penggunaan bahan2 inhibitor, grounding& lightning
arrestor system,flash back arrestor,EX junction box, AIS, PSSR

House keeping
❑ Supervisory system
❑ SWAT, Inspection ,MSAD

5
3. Pengendalian kebakaran.
SIKLUS API

6
3.1 Kelas Api
Berdasarkan jenis pemadamannya atau penyebab timbulnya
api, api dikelompokkan menjadi 5 kelas:

1. Kelas A: Kebakaran / Api yang ditimbulkan oleh bahan bakar


padat yang umumnya mengandung unsur karbon seperti
kayu, kertas plastik, kain, karet, dlsb. Pemadaman untuk api
kelas A ini dapat dengan menggunakan pemadam api kelas
A yakni air, foam, dry powder / dry chemical, CO2. Api kelas A
diperuntukkan untuk bahan-bahan yang jika terbakar
menghasilkan sisa pembakaran berupa abu.

7
3.1 Kelas Api
2. Kelas B: Kebakaran / Api yang ditimbulkan oleh bahan bakar
cair. Pemadaman api kelas B ini dapat dengan
menggunakan foam, dry chemical / powder.

3. Kelas C: kebakaran yang ditimbulkan oleh peralatan listrik.


Pemadaman ini dapat dilakukan dengan CO2 atau dry
chemical. Foam meskipun bisa digunakan tetapi tidak
disarankan karena dapat merusak peralatan listrik.

8
3.1 Kelas Api

4. Kelas D: Kebakaran / api yang ditimbulkan oleh


bahan logam / metal seperti Magnesium,
Sodium, Potasium dan Aluminium. Pemadaman
api kelas D ini dapat dengan menggunakan
bahan kimia kering khusus (seperti bahan
berbasis Sodium Klorida), lemak dan pasir.

5. Kelas K (kitchen)
Minyak goreng/Fats may burn spontaniously

9
3.2 Pengendalian Api

DINAMICS RISK ASESSMENT:


Tehnik pengendalian

1. Size Up
2. Locate
1. CoolIing
3. Identified 2. Smothering
4. Confinement
5. Extinguishing 3. Starvation
6. Rescue
4. Inhibition

10
3.3 Bahan-Bahan Pemadam Kebakaran

Bahan-bahan pemadam kebakaran yang paling umum adalah:

❑ Pasir
❑ Fire blanket
❑ Air
❑ Zat kimia kering (dry chemical)
❑ Karbon Dioksida
❑ Foam (LEF,MEF,HEF)
❑ Bahan-bahan berhalogen

11
3.4 Alat Pemadam Api Ringan
APAR Air Bertekanan CO2 Busa mekanik

APAR Halon

Dry chemical (multi purpose)

halon

12
3.4 Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan
Sebagian besar jenis APAR bekerja dalam cara sebagai berikut 1
1 2 3 4

❑ Awasi selalu posisi apai & safety 360 deraajat


❑ Arahkan posisi untuk
❑ Pastikan sikap tubuh
❑ Aware terhadap arah angin

13
3.5 TINDAKAN BAGI SETIAP ORANG SAAT
MENDENGAR FIRE ALARM
❑ Bunyi alarm pertama
❑ Tetap tenang dan siap-siap meninggalkan lokasi
❑ Hentikan semua pekerjaan
❑ Matikan peralatan dan power
❑ Tutup pintu dan jendela tapi jangan dikunci
❑ Bunyi alarm kedua terus menerus
❑ Evakuasi keseluruhan diharuskan
❑ Ikuti petunjuk dari FIRE Warden anda, HARAP
TETAP TENANG
❑ Berjalanlah, jangan berlari, ke exit Muste Point
TERDEKAT
❑ Headcount oleh muster checker
❑ Jangan kembali ke gedungsebelum
diperbolehkan oleh Chief Warden
3.6 SARANA PENUNJANG EVAKUASI
Pintu kebakaran,
Sarana
tangga Jalur lintasan
penyelamatan Jendela rescue
kebakaran, evakuasi, koridor
jiwa
koridor

Alat peluncur
(chute), sliding
Lampu dan rol, tangga
Fasilitas exit, Sarana bantu
tanda penunjuk monyet, tangga
temporary shelter evakuasi
arah ke luar lipat, lift
kebakaran,
tangga tali
Aerial ladder,
pumper, water
tanker, snorkle,
Sarana bantu
helikopter,
dari luar
bantuan tim SAR,
dan alat bantu
lainnya
3.7 PERILAKU MANUSIA DALAM
PERISTIWA KEBAKARAN
Pengalaman sejarah peristiwa kebakaran, korban jiwa, dan harta serta dramatisasi proses pemadaman

Ruang lingkup tempat kerja


Alat/mesin/instalasi, proses, sifat, acara, lingkungan, tempat kerja dll

Perbaikan Design :
UNSAFE •Syarat Teknis informasi
• CONDITION •Syarat Kompetensi
• ACT induksi

Pelaksanaan syarat K3 Training & system

1. Peri laku panik


(Aspek fisioligis, psychologis, informasi)

2. Perilaku reentri
NON ADAPTIVE 3 Rangking Reentri menurut niatnya
BEHAVIOUR • Memadamkan 22,0 %
• Mengambil barang 17,2 %
• Mengecek 11,0 %
• Membertahu lainnya 8,0 %
• Membantu 7,4 %
3.8. Pemadaman Api lebih Besar

KARAKERISTIK Media pemadam & TEA


❑ COMPLEX
❑ COMPLICATED ❑ APAM
❑ APAB
❑ MOBILE Light Unit
❑ FIRE TRUCK
❑ WATER SPRINGKLER,CURTAIN
❑ HIDRANTS & FOAM
MONITORS
❑ DILUTION SYSTEM

17
3.9 FIRE COMMAND

3 HAL UTAMA FIRE COMMAND


❑ KOMANDAN KEBAKARAN
(LEADERSHIP)
❑ FUNGSI KOMANDO
(KOMPETENSI KOMANDAN)
❑ STANDARD OPERATING
PROCEDURE (SISTEM)
FIGHT.1

3.10 TACTICAL CONSIDERATION

TACTICS
Bahaya pada proses pemadaman • DEFENSIVE
❑ FLAMMING LIQUID • OFFENSIVE


UPPERWIND DIRECTION
UNDERWIND DIRECTION
• KOMBINASI
❑ ENTRAPED DEFENSIVE &
❑ FLASH FIRE OFFENSIVE
❑ BOIL OVER
❑ SLOPE OVER
❑ BACKDRAFT
❑ BLEVE
❑ JET FIRE
❑ STRUCTURAL COLLAPSE
3.11 KOMPONEN WAKTU PENANGGULANGAN

Unit Begins
Fire Fire is Unit is Unit Leaves Unit Arrives Fire is
Fire Fighting
Starts Reported Notified Firehouse at Scene Extinguished
Activities

Time

Dispatching Turn Out Travel Set up


Time Time Time Time

Response Time
4. Pre Fire Plan
TIME
Konsep manajemen penanggulangan pra-
TOOLS
kebakaran (Pre-Fire Plan) diperlukan bagi area atau
lokasi kerja yang memiliki bahaya kebakaran tinggi. TASK
Keuntungan memiliki pre fire planning

1. Menentukan APELL (awareness & preparedness at


locall level)
PREVENTION

2. Menentukan skenario potensi kebakaran (Fire


strategy & tactic ,Fire Command dll) PROTECTION

3. Menyiapkan sarfas (3P)


PREPAR
4. Memutus emergency response time (3T) EDNESS
PERSUADE

5. Menyiapkan latihan & Drill yang sesuai


6. Merencanakan prioritas prioritas pada Risk
Dinamics bagi aspek keselamatan &
keberlangsungan bisnis.

21
4.1.Prinsip Fire Response
1. Mengorganisasikan Fire Response
❑ Reporting to OSC duty (ICS)
❑ Fire Fighting Team
❑ Peralatan
❑ Ketersediaan Support lainnya.(MER,rescuer,security,
2. Integrasi antara Fire Team dengan Fire warden/LFW
& Departemen lain
❑ Evacuation & headcount
❑ Reources
3. Implementasi Taktik Penanggulangan
❑ Incident Pre-Plans
❑ Preliminary Mode & Size-Up
❑ Manajemen Operasi Penanggulangan
❑ Confinements
❑ Prioritas Penanggulangan
❑ Pemadaman Kebakaran dll
CONTOH
Kebakaran

Karyawan
PROSEDUR PADA KEBAKARAN
Mengetahui

Apakah Dapat Ya Lapor Kejadian Kepada Floor


Dipadamkan? Warden

Tidak Fire Warden Melapor kepada


Fire Warden Coordinator
Jika api menjadi besar, Fire Warden harus:
1. Melapor kepada Fire Warden Coordinator
api besar dan tidak dapat dipadamkan
2. Pecahkan kaca kotak alarm yang ada di lantai tsb.
3. Penyiapan kemungkinan evakuasi karyawan atau dokumen
4. Fire Warden dari lantai lain harus ikut memantau melalui
Fire Warden Coordinator dengan telepon Fire Warden Coordinator
1. Melapor kepada HSE Manager
untuk diteruskan kepada
Director
Setelah menerima informasi dari Fire Warden, Fire Warden Coordinator
harus: 2. Koordinasi dengan Building
1. Melapor kepada QHSE Manager untuk diteruskan kepada Director tentang keadaan tsb. Management/ Tehnisi untuk
melalui telepon. menyelesaikan masalah
2. Beritahu Building Management/ Tehnisi Gedung (melalui telepon) untuk mematikan setelah kejadian
listrik pada lantai-lantai yang berhubungan dengan keadaan kebakaran. 3. Membuat Laporan
4. Minta bantuan Tehnisi untuk mengumumkan listrik yang dimatikan melalui Public
Address dengan memberi tahu bahwa kebakaran terjadi di lantai ___ dan meminta
semua orang tetap ditempat dan jangan panik.
4. Perintahkan semua Fire Warden untuk memecahkan kaca kotak alarm yang
ada di lantai ________.
4. Perintahkan Fire Warden untuk penyiapan evakuasi.
5. Perintahkan semua orang untuk evakuasi (dengan menggunakan Public Address atau
telpon).
7. Koordinasikan evakuasi karyawan dan pengunjung dengan Fire Warden terkait,
dimulai dari lantai teratas berikut ke bawah.

Selesai
4.3 DASAR PELAKSANAAN
❑ PEDOMAN PENGELOLAAN HSSE BERBASIS RISIKO No. A7-003/S00100/2019-S
❑ Pedoman Pengelolaan Keadaan Darurat ,Krisis dan Keberlangsungn Bisnis di Pertamina
no A7-002/S000000/2019-S9 rev 02
❑ Surat keputusan Dirut Pertamina no Kpts 47/C000000/2017-SO tanggal 19 Des 2018
tentang pengelolaan HSSE di lingkungan PT pertamina
❑ Pedoman Penanggulangan Tumpahan minyak di perairan
nomor . A-13/100400/2009-SO

❑ REGULASI
• Kep.Menteri PU no 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran
• Standar Sistem Sprinkler Otomatis (SNI no 03-3989-2000)
• Standar Sistem Pipa Tegak dan Slang Kebakaran (SNI no 03-1745-2000)
• Standar Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran (SNI no 03-3985-2000)
• Standar Perencanaan Sist. Proteksi Pasif (SNI 03-1736-2000)
• Standar Sarana Jalan Ke Luar (SNI no 03-1746-2000)
• Standar Sistem Pengendalian Asap (SNI no 03-6571-2000)
• Standar Perencanaan Akses ke Bangunan dan Lingkungan (SNI no 03-1735-2000)
• Standar Instalasi Pompa Kebakaran (SNI no 03-6570-2000)
• Standar Pasokan Air untuk Pemadam Kebakaran (SNI no S-1-2000)

Anda mungkin juga menyukai