Anda di halaman 1dari 43

TEKNIK KIMIA

INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI DAN PROSES
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
2019
KATA PENGANTAR

Perkembangan industri kimia saat ini dihadapkan pada berbagai macam tantangan.
Salah satu tantangan global yang harus dihadapi calon insinyur kimia adalah dengan cara
mengembangkan suatu proses yang efisien dengan memperhatikan aspek lingkungan,
keselamatan, dan keberlanjutan demi kepentingan manusia.

Menjawab tantangan global, Tugas Desain Pabrik Kimia (TDPK) menjadi salah satu
bagian dari kurikulum di Program Studi Teknik Kimia (PSTK) di Institut Teknologi Kalimantan
(ITK). Tugas ini diberikan dengan tujuan untuk mempersiapkan calon insinyur kimia yang siap
bersaing untuk memajukan perkembangan industri kimia di Indonesia. Mahasiswa
diharapkan dapat mengintegrasikan Chemical Engineering Tools: neraca massa, neraca
panas, kesetimbangan, rate processes, ekonomi, dan humanitas.

Buku panduan TPDK dibuat untuk memberikan informasi terkait pelaksanaan TDPK.
Buku panduan ini diharapkan dapat menjadi rujukan resmi dan baku, baik dari mahasiswa,
dosen, maupun pihak PSTK, dalam kelancaran pelaksanaan TDPK.

Kami menyadari bahwa Buku Panduan TDPK ini masih jauh dari kesempurnaan dan
seyogyanya buku panduan ini selalu ditinjau secara periodik untuk menyesuaikan dengan
dinamika perkembangan yang ada.

Semoga keberadaan Buku Panduan TPDK ini dapat memudahkan mahasiswa dalam
menuliskan hasil penelitiannya.

Balikpapan, Mei 2019

Koordinator TDPK PSTK – ITK

1
CONTENTS

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................................1

LATAR BELAKANG..............................................................................................................................................3

TUJUAN PENYUSUNAN .....................................................................................................................................3

TUJUAN PEMBELAJARAN ..................................................................................................................................4

CAKUPAN TDPK .................................................................................................................................................4

KETENTUAN UMUM TDPK ................................................................................................................................5

PELAKSANAAN TDPK .........................................................................................................................................5

PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING DAN JUDUL .............................................................................................5

PENJADWALAN TDPK ........................................................................................................................................6

PEMBIMBINGAN TDPK ......................................................................................................................................6

PEMANTAUAN DAN EVALUASI TDPK................................................................................................................7

SIDANG TDPK ....................................................................................................................................................7

TATA TERTIB PELAKSANAAN SIDANG TDPK......................................................................................................8

PENILAIAN TDPK................................................................................................................................................9

SISTEMATIKA PENULISAN ...............................................................................................................................10

LAIN – LAIN......................................................................................................................................................11

LAMPIRAN I FORMAT DAN SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN TDPK.........................................................12

LAMPIRAN II PENJELASAN STRUKTUR LAPORAN ...........................................................................................13

LAMPIRAN III FORMAT LEMBAR PENGESAHAN DAN PERNYATAAN..............................................................21

LAMPIRAN IV CONTOH LAMPIRAN – LAMPIRAN PENDUKUNG .....................................................................23

LAMPIRAN V FORMAT BAB VIII PERTIMBANGAN ASPEK KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN
LINGKUNGAN ..................................................................................................................................................30

LAMPIRAN VI ETIKA AKADEMIK TDPK ............................................................................................................40

2
LATAR BELAKANG
Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia (PSTK) di Institut Teknologi Kalimantan (ITK)
yang diatur dalam kurikulum diwajibkan untuk menyusun laporan perancangan desain pabrik
kimia yang disebut dengan Tugas Desain Pabrik Kimia (TDPK). Pada tahapan ini, seorang
mahasiswa teknik kimia dilatih untuk menyelesaikan suatu tugas perancangan pabrik kimia
dengan mengaplikasikan hal – hal yang telah dipelajari pada tahapan sebelumnya.

TDPK merupakan suatu bentuk latihan “real-life” bagi mereka sebelum layak
menyandang gelar sarjana teknik kimia. Dalam TDPK ini, mahasiswa dihadapkan pada
bagaimana prinsip-prinsip dasar teknik kimia yang diintegrasikan dengan aspek lingkungan,
keselamatan kerja, estetika, ekonomi, dan lainnya.

Seperti halnya kehidupan nyata, dalam TDPK mahasiswa dihadapkan pada berbagai
masalah perancangan, yang untuk menyelesaikannya jarang ditemukan suatu solusi tunggal
yang optimal secara absolut. Sebagai gantinya, mereka harus mampu mengkompromikan
berbagai aspek dengan sentuhan kreativitas, dengan tetap memperhatikan batasan-batasan
umum, seperti standar peralatan dan aturan yang berlaku. Dalam menyelesaikan masalah
yang bersifat open-ended tersebut, terkadang dibutuhkan suatu proses iteratif untuk
mencapai satu penyelesaian yang feasible.

TUJUAN PENYUSUNAN
TDPK memiliki tujuan agar mahasiswa mampu merancang pabrik kimia pada tingkat
pra-rancangan dengan mengintegrasikan perancangan komponen sistem produksi
berdasarkan chemical engineering tools menjadi suatu sistem proses yang utuh dengan
menjunjung tinggi aspek lingkungan, keselamatan, dan keberlanjutan.

Mahasiswa juga dilatih untuk memiliki kompetensi analisis – sintesis dengan


mengaplikasikan dan mengombinasikan hal-hal yang telah dipelajari pada mata kuliah
sebelumnya secara komprehensif dan terintegrasi.

Penekanan pada TDPK adalah pada penyelesaian masalah-masalah dengan


menggunakan prinsip-prinsip keteknikan (scientific engineering, bukan engineering

3
science). Disamping itu, TDPK adalah jembatan untuk meningkatkan kemampuan
perancangan mahasiswa, sehingga proses pembelajaran perancangan lebih diutamakan
daripada output perancangannya sendiri. Dengan demikian, interaksi antara mahasiswa dan
dosen pembimbing menjadi bagian yang sangat esensial. Melalui TDPK, kemampuan soft
skill mahasiswa seperti berkomunikasi dan bekerja dalam tim, serta bekerja dalam
keterbatasan waktu dan informasi.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran (learning outcome) yang ingin dicapai dari TDPK ini adalah:

1. Mampu menjelaskan: latar belakang suatu proses, implementasinya (letak pabrik,


market dll), dampak secara sosial, aspek safety dan lingkungan, serta mampu
menjelaskan filosofi pengendalian proses.

2. Mampu membuat diagram alir proses lengkap dari suatu proses.

3. Mampu melakukan perhitungan perancangan rinci untuk alat utama suatu proses
dan perancangan cepat untuk alat-alat lainnya, dengan menjustifikasi
pertimbangan dan asumsi yang diambil serta melakukan rujukan standar yang
sesuai.

4. Mampu menginterpretasi data yang tersedia untuk keperluan perancangan.

5. Mampu melakukan evaluasi ekonomi suatu proyek investasi.

6. Mampu mengkomunikasikan laporan tugas prarancangan dengan benar secara


tertulis dan lisan.

7. Mampu bekerjasama dalam tim.

CAKUPAN TDPK
TDPK yang disusun oleh mahasiswa merupakan perancangan suatu pabrik kimia yang
masih bersifat pra-rancangan (prelimininary) yang meliputi preliminary process selection dan
economic review (market analysis, site selection), preliminary process design (process flow
diagram, mass balance, energy balance), process equipment design (sizing, specification), lay
4
out, Safety, Health, and Environment (SHE), keberlanjutan, process control, utilitas,
organisasi perusahaan, serta evaluasi ekonomi.
TDPK ini lebih diarahkan pada latihan perancangan bagi mahasiswa, sehingga data-
data perancangan yang digunakan tidak semata-mata harus dari eksperimen, penelitian
atau pustaka, namun bisa juga diperoleh dari pendekatan atau rumus empiris.

KETENTUAN UMUM TDPK


Syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa PSTK – ITK agar dapat melaksanakan TDPK
adalah:

1. Tercatat sebagai mahasiswa aktif PSTK – ITK

2. Telah lulus dalam mata kuliah Aplikasi Teknik Kimia II (Nilai minimal C).

3. Telah menempuh atau bersamaan mengambil mata kuliah Desain Pabrik Kimia.

4. Mengambil mata kuliah Tugas Desain Pabrik Kimia.

5. Pengerjaan TDPK dilakukan oleh tim yang terdiri dari 3 orang mahasiswa.

PELAKSANAAN TDPK
Setiap kelompok yang telah mendapatkan dosen pembimbing TDPK wajib untuk
mengikuti seluruh tahapan pelaksanaan TDPK sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Selama waktu tersebut, mahasiswa wajib berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk
menyelesaikan laporan pada setiap tahapan dan naskah laporan TDPK secara keseluruhan.

PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING DAN JUDUL


Tata laksana penentuan judul dan dosen pembimbing TDPK diatur dengan ketentuan
sebagai berikut:

1. Koordinator TDPK PSTK – ITK bertugas untuk mengkoordinasikan penentuan dosen


pembimbing TDPK.

5
2. Pemilihan dosen pembimbing dilakukan oleh mahasiswa dengan mengumpulkan Formulir
TDPK – 001 secara kolektif ke Pengadministrasian Akademik Jurusan Teknik Industri dan
Proses (JTIP). Formulir dapat dikumpulkan dalam bentuk soft file atau hard file.

3. Penentuan dosen pembimbing TDPK selanjutnya akan dilakukan di dalam rapat tim dosen
PSTK – ITK.

4. Koordinator TDPK akan mengumumkan pembagian dosen pembimbing ke mahasiswa


TDPK.

5. Penentuan judul TDPK akan ditentukan oleh mahasiswa dan dosen pembimbingnya.

PENJADWALAN TDPK
Pengerjaan TDPK oleh mahasiswa dibagi menjadi 11 bab dengan batas waktu
penyelesaian selama 16 minggu. Naskah laporan TDPK dikumpulkan pada akhir minggu ke –
16. Selanjutnya, Sidang TDPK akan diumumkan selambat-lambatnya dalam waktu satu
minggu setelah pengumpulan naskah laporan TDPK.

Keterlambatan pengumpulan berakibat pada pengurangan nilai sebesar 2% per hari


efektif kerja dengan batas maksimal pengumpulan 2 minggu. Apabila salah satu bab tidak
diselesaikan, maka TDPK secara keseluruhan dinyatakan gagal. Mahasiswa yang gagal harus
mengulang lagi TDPK dengan judul baru pada periode berikutnya.

Pengumpulan naskah akhir TDPK dikumpulkan selambat-lambatnya dalam waktu dua


minggu setelah sidang TDPK. Penjadwalan tahapan TDPK dapat dilihat pada Tabel 1.

PEMBIMBINGAN TDPK
Kegiatan pembimbingan TDPK dilakukan secara terstruktur. Dosen pembimbing
bertugas melakukan kontrol terhadap pengerjaan laporan TDPK mahasiswa bimbingannya
masing – masing sehingga diharapkan mahasiswa dapat menyelesaikan laporan TDPK tepat
waktu. Mahasiswa diwajibkan melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing minimal 8
kali tatap muka selama periode pengerjaan TDPK. Pada setiap tatap muka dengan dosen
pembimbing, mahasiswa menyerahkan formulir konsultasi formulir TDPK – 002 untuk

6
ditandatangani. Formulir ini merupakan salah satu kelengkapan yang harus dikumpulkan
sebagai persyaratan untuk menempuh Sidang TDPK.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Tahapan TDPK


Tahap Kegiatan Periode Tanggal
1 Penentuan Dosen Pembimbing W0 16 Agustus 2019
Awal Pengerjaan TDPK W1 19 Agustus 2019
2
Akhir Pengerjaan TDPK W16 6 Desember 2019
3 Pengumpulan naskah laporan TDPK W16 6 Desember 2019
4 Pengumuman jadwal sidang TDPK W17 13 Desember 2019
Awal Pelaksanaan sidang TDPK W18 16 Desember 2019
5
Akhir Pelaksanaan sidang TDPK W19 27 Desember 2019
Awal Pengumpulan laporan TDPK W20 30 Desember 2019
6
Akhir Pengumpulan laporan TDPK W22 3 Januari 2020

PEMANTAUAN DAN EVALUASI TDPK


Pelaksanaan kegiatan TDPK oleh mahasiswa akan dipantau dan dievaluasi dengan
melakukan kegiatan tatap muka atau konsultasi dengan dosen pembimbing, setiap kelompok
wajib mengisi formulir TDPK – 002. Hal ini untuk menjamin setiap kelompok mendapatkan
bimbingan yang memadai dari dosen pembimbing. Selain itu, mahasiswa diajarkan untuk
membuat perencanaan yang baik dalam menyelesaikan tugasnya.

SIDANG TDPK
Kelompok yang telah menyelesaikan seluruh tahapan TDPK dapat mengajukan sidang
TDPK dengan cara mendaftar ke bagian Pengadministrasian Akademik JTIP. Sidang TDPK
dilakukan pada semester yang sama saat pengerjaan laporan TDPK dan diatur oleh
koordinator TDPK.
Syarat untuk pendaftaran sidang diatur sebagai berikut:
1. Menjalani proses bimbingan tatap muka dengan dosen pembimbing sesuai ketentuan
dengan melampirkan formulir TDPK – 002.
2. Menyelesaikan semua tahapan TDPK dibuktikan dengan formulir TDPK – 003. Formulir
TDPK – 003 selanjutnya akan disetujui oleh koordinator TDPK.

7
3. Menyerahkan naskah laporan TDPK yang telah disetujui oleh dosen pembimbing sebanyak
empat eksemplar. Naskah laporan yang disetujui dibuktikan dengan lembar pengesahan
oleh dosen pembimbing.
Semua syarat tersebut wajib dikumpulkam paling lambat pada akhir minggu ke – 16
pelaksanaan TDPK.
Penggantian jadwal sidang TDPK dapat diubah apabila ada kebutuhan atau kegiatan
mendesak sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dan tim penguji. Mahasiswa harus
melapor kepada bagian Pengadministrasian Akademik JTIP paling lambat 3 hari sebelum
pelaksanaan sidang TDPK dengan membawa formulir TDPK – 006.

TATA TERTIB PELAKSANAAN SIDANG TDPK


1. Tata tertib bagi mahasiswa yang melaksanakan sidang TDPK diatur sebagai berikut:
a. Mahasiswa diwajibkan hadir paling lambat 15 menit sebelum pelaksanaan sidang
TDPK.
b. Mahasiswa diwajibkan berpakaian rapi dan sopan dengan ketentuan untuk
mahasiswa mengenakan kemeja lengan panjang, dasi, celana hitam, dan sepatu
hitam. Untuk mahasiswi wajib mengenakan kemeja lengan panjang, rok kain yang
sopan, dan sepatu hitam.
c. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan selama sidang TDPK
d. Mahasiswa diwajibkan membawa naskah laporan TDPK pada saat sidang berlangsung.
e. Penggunaan perangkat elektronik tidak boleh digunakan selain untuk menunjang
kelancaran sidang TDPK. Mahasiswa hanya diperbolehkan menggunakan perangkat
elektronik atas izin dari tim penguji.
2. Tata tertib pada saat pelaksanaan sidang TDPK diatur sebagai berikut:
a. Sidang TDPK dilaksanakan secara tertutup.
b. Sidang TDPK dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
c. Sidang dihadiri oleh tim penguji yang terdiri dari dosen pembimbing dan tiga dosen
penguji. Ketua penguji adalah salah satu dosen penguji yang bertugas sebagai
moderator pelaksanaan sidang TDPK.
d. Sidang wajib dihadiri dosen pembimbing dan minimal oleh dua dosen penguji.

8
e. Apabila salah satu dosen penguji berhalangan hadir, maka dosen penguji tersebut
berhak untuk meminta sidang susulan secara pribadi dengan waktu sidang maksimal
50 menit.
f. Sidang TDPK dilaksanakan maksimal selama 180 menit (3 jam), dengan ketentuan
sebagai berikut:
- Presentasi maksimal 30 menit.
- Tanya jawab atau diskusi dengan tim penguji maksimal 150 menit (2.5 jam).

PENILAIAN TDPK
TDPK dinilai berdasarkan performa mahasiswa pada saat pelaksaanan sidang TDPK.
Penilaian dilakukan oleh tim penguji TDPK. Penilaian TDPK akan dibagi menjadi beberapa
komponen yang meliputi:
1. Komunikasi, Penampilan, dan Sikap
Komponen ini akan dinilai berdasarkan cara mahasiswa berkomunikasi atau berinteraksi
dengan tim penguji. Selain itu kemampuan presentasi, penampilan, tutur kata, maupun
sikap mahasiswa juga akan dinilai oleh tim penguji.
2. Kualitas Naskah Laporan TDPK
Kualitas naskah laporan TDPK dinilai dari segi tata penulisan, pemilihan bahasa, kerapian,
kelengkapan informasi, dan kesesuaian terhadap format panduan TDPK. Naskah laporan
TDPK akan dinilai pada setiap bab dengan bobot yang telah ditentukan.
3. Pemahaman Mahasiswa
Tingkat pemahaman mahasiswa akan diukur berdasarkan kemampuan mahasiswa dalam
memahami substansi perancangan pabrik kimia secara komprehensif.
Penilaian TDPK dilakukan oleh tim penguji dengan komposisi nilai sebagai berikut:
1. Penilaian Sidang TDPK
a. Komunikasi, Penampilan, dan Sikap : 20%
b. Kualitas Naskah Laporan TDPK : 35%
c. Pemahaman Mahasiswa : 45%
Aspek dan bobot kualitas naskah laporan TDPK dapat dilihat pada tabel 3.

9
2. Nilai Akhir TDPK
a. Dosen Pembimbing : 55%
b. Dosen Penguji : 45%
Penilaian dari tim penguji akan dikonversikan ke dalam nilai huruf dengan konversi yang
sudah diatur pada Tabel 2.

Tabel 2. Skala Pengukuran Evaluasi Akademik


Nilai Angka Nilai Huruf Nilai Numerik Sebutan
81.00 – 100 A 4 Istimewa
71.00 – 80.99 AB 3.5 Baik sekali
66.00 – 70.99 B 3 Baik
0.00 – 65.99 E 0 Kurang sekali

Semua hal yang berkaitan dengan penilaian sidang TDPK akan dicantumkan ke dalam
lembar Berita Acara Sidang TDPK (Formulir TDPK – 005)

SISTEMATIKA PENULISAN
1. Isi dan Struktur
Laporan TDPK disusun berdasarkan format dan sistematika yang berlaku di PSTK – ITK
yang secara lengkap dapat dibaca pada Lampiran I.
2. Bahasa
TDPK ditulis dengan bahasa Indonesia. Executive summary/intisari ditulis dengan dua
bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris).
3. Etika
Salah satu isu penting dalam pengerjaan TDPK adalah plagiarism dan academic
dishonesty. Secara umum, Plagiarism didefinisikan sebagai suatu kegiatan menampilkan
sebagian atau seluruh hasil karya seseorang atau sekelompok orang lain sebagai hasil
karya asli kita sendiri, tanpa mengacu nama penulis asli karya tersebut. Sedangkan
academic dishonesty, merupakan suatu bentuk kegiatan dimana seseorang melakukan
ketidakjujuran akademis, seperti memalsukan data atau persamaan yang digunakan
dalam perancangan alat atau proses. PSTK-ITK akan menerapkan sanksi tegas bagi
mahasiswa yang terbukti melakukan kegiatan di atas. Untuk menghindari plagiarism

10
dan academic dishonesty pada TDPK, mahasiswa harus memahami dan menjalankan
etika akademik (academic code of conduct) terkait hal tersebut, sebagaimana tercantum
dalam Lampiran VI.

LAIN – LAIN
Jika terdapat hal-hal yang belum jelas atau menimbulkan multi tafsir pada panduan ini,
maka akan diadakan penyempurnaan seperlunya.

11
LAMPIRAN I
FORMAT DAN SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN TDPK

SISTEMATIKA PENULISAN
TUGAS DESAIN PABRIK KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN

Tugas Desain Pabrik Kimia (TDPK) yang dikerjakan oleh mahasiswa dituangkan dalam
satu bentuk karya tulis yang memuat bagian-bagian sebagai berikut:
1. Halaman Judul (Cover)
2. Lembar Pengesahan
3. Lembar Pernyataan Plagiarisme
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Gambar
7. Daftar Tabel
8. Daftar Notasi
9. Intisari/Abstract
10. BAB I Pendahuluan
11. BAB II Studi Kelayakan Awal
12. BAB III Diagram Alir Kualitatif dan Kuantitatif
13. BAB IV Neraca Massa dan Energi
14. BAB V Spesifikasi Alat
15. BAB VI Utilitas
16. BAB VII Tata Letak Pabrik
17. BAB VIII Pertimbangan Aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan
18. BAB IX Organisasi Perusahaan
19. BAB X Evaluasi Ekonomi
20. BAB XI Kesimpulan
21. Process Engineering Flow Diagram
22. Daftar Pustaka
23. Lampiran

12
LAMPIRAN II
PENJELASAN STRUKTUR LAPORAN

Halaman Judul (Cover)


Halaman judul berisi informasi berupa Judul TDPK, kapasitas pabrik (dalam ton/tahun), nama
dan NIM mahasiswa, nama dosen pembimbing dan tahun penyelesaian TDPK.

Lembar Pengesahan
Berisi pengesahan dari Dosen Pembimbing terhadap TDPK yang telah dikerjakan mahasiswa.
Format penulisan lembar pengesahan dapat dilihat pada Lampiran III.

Lembar Pernyataan
Berisi pernyataan mahasiswa bahwa mereka tidak melakukan pemalsuan data dan
penjiplakan terhadap karya orang lain dalam TDPK yang mereka susun. Contoh format surat
pernyataan dapat dilihat pada Lampiran III.

Kata Pengantar
- Kata pengantar berisi uraian singkat mengenai:
- Maksud pelaksaan Tugas Desain Pabrik Kimia
- Tugas yang diberikan
- Penjelasan lain yang dianggap perlu
- Ucapan terima kasih

Daftar Isi
Daftar isi memuat keseluruhan isi skripsi beserta nomor halamannya.

Daftar Gambar, Tabel, dan Notasi


Daftar tabel, gambar, dan daftar notasi digunakan untuk memuat nama tabel, gambar, dan
notasi yang ada dalam tugas akhir. Penulisan nama tabel, gambar, dan notasi menggunakan
huruf kapital di awal kata (title case).

13
Intisari (Abstract)
Intisari berisi:
- Uraian singkat tentang proses yang dipakai,
- Produk, termasuk produk samping, yang dihasilkan setiap tahun
- Kebutuhan utilitas dalam satuan jam (untuk listrik dalam kW)
- Jumlah pekerja, luas tanah, dan lokasi pabrik
- Modal tetap dan modal kerja yang diperlukan dalam USD dan IDR ($ dan Rp.)
- Penilaian untung rugi (profitabilitas) yang meliputi: break even point, pay out time, return
of investment, discounted cash flow rate of return, dan kesimpulan
Intisari dibuat dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) dan tidak lebih dari
satu halaman.

BAB I Pendahuluan
Latar Belakang
Latar belakang pendirian pabrik ditinjau dari segi bahan baku, produk, lokasi pabrik, target
pasar, dan sumber tenaga kerja. Latar belakang juga harus dapat menjelaskan tentang
pentingnya pendirian pabrik bagi negara.

Analisis Pasar
Analisis pasar ditinjau dari ketersediaan bahan baku dan permintaan produk berdasarkan
analisis supply and demand, kapasitas pabrik yang telah ada di dalam dan luar negeri, serta
penentuan kapasitas pabrik.

Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi ditinjau dari pertimbangan lokasi bahan baku, utilitas, infrastruktur, pasar,
SDM, kondisi geografis, dan faktor sosial ekonomi.
Studi Kelayakan Awal

14
BAB II Studi Kelayakan Awal
Seleksi Proses
Bagian ini merupakan bagian tinjauan pustaka. Menjelaskan berbagai macam proses yang ada
kaitannya dengan pabrik yang dibuat berdasarkan dari bebagai macam literatur.

Justifikasi Proses
Bagian ini menguraikan proses yang digunakan pada pabrik yang dirancang berdasarkan
analisis optimasi dari subbab seleksi proses.

Spesifikasi Bahan dan Produk


Bagian ini menjelaskan persyaratan bahan (kemurnian, komposisi, impurities), sifat bahan
yang diperlukan untuk perancangan, dan harganya. Bahan ini meliputi bahan baku utama,
bahan pendukung, produk, dan produk samping.

BAB III Diagram Alir Kualitatif dan Kuantitatif


Diagram alir memuat:
- Gambar langkah-langkah pengolahan yang penting, dinyatakan dalam bentuk kotak yang
dihubungkan dengan garis berpanah sesuai arah aliran.
- Nama langkah pengolahan.
- Macam dan jumlah bahan pada setiap aliran dalam satuan kg/jam atau kg/siklus.
- Kondisi operasi, suhu dan tekanan, pada setiap aliran.
- Semua bahan baku ditempatkan di sebelah kiri dan produk di sebelah kanan.
Contoh penyusunan diagram alir kuantitatif dan kualitatif untuk neraca massa dan energi
dapat dilihat pada Lampiran IV.

BAB IV Neraca Massa dan Energi


Neraca massa disusun dengan ketentuan sebagai berikut:
- Satuan dalam kg/jam atau kg/siklus
- Untuk proses batch, waktu siklus dicantumkan dalam satuan jam
- Dibuat untuk seluruh sistem dan tiap alat

15
- Nomor arus dicantumkan pada setiap neraca massa yang dibuat untuk setiap alat dan
sesuai dengan nomor arus di Process Engineering Flow Diagram (PEFD).

Neraca energi disusun dengan ketentuan sebagai berikut:


- Suhu referensi untuk penetapan entalpi adalah 25oC atau suhu lain yang dirasa lebih
mendasar.
- Satuan energi dalam kJ/jam
- Neraca energi dibuat untuk seluruh sistem dan tiap alat yang menghasilkan panas.
- Nomor arus dicantumkan pada setiap neraca massa yang dibuat untuk setiap alat dan
sesuai dengan nomor arus di Process Engineering Flow Diagram (PEFD).

BAB V Spesifikasi Alat


Spesifikasi alat memuat:
- Fungsi dan tugas alat secara kualitatif dan kuantitatif,
- Pilihan alat yang dapat memenuhi syarat,
- Kondisi operasi,
- Ukuran alat dan/atau data yang esensial mengenai alat itu (English System of Unit),
- Bahan atau material konstruksi alat,
- Harga satuan, dan
- Jumlah alat.

BAB VI Utilitas
Utilitas menguraikan jumlah kebutuhan, cara pengadaan berdasarkan keperluan dan
persyaratannya, serta spesifikasi alat utilitas menggunakan metode shortcut. Utilitas yang
harus dibahas meliputi:
- Unit Penyedia dan pengolahan Air
- Unit Penyedia Steam
- Unit Penyedia Udara
- Unit penyedia Listrik
- Unit Pengolahan Limbah
- Diagram Alir Proses Pengolahan Air Baku
16
BAB VII Tata Letak Pabrik
Bab ini menjelaskan tata letak pabrik secara menyeluruh (area proses, utilitas, pengolahan
limbah, perkantoran, laboratorium, dll) dan tata letak alat proses. Tata letak dibuat dengan
mencantumkan skala dan keterangan gambar.
Contoh penyusunan tata letak pabrik dapat dilihat pada Lampiran IV.

BAB VIII Pertimbangan Aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan


Bab ini menjelaskan pertimbangan keselamatan dalam pabrik kimia berdasarkan bahan kimia
yang digunakan kondisi operasi, lokasi dan tata letak pabrik, dampak terhadap lingkungan dari
emisi gas dan limbah, serta kesehatan dan keselamatan kerja. Format bab ini berbentuk
checklist dan deskripsi singkat yang dapat dilihat pada Lampiran V.

BAB IX Organisasi Perusahaan


Organisasi perusahaan dirancang agar perusahaan dapat berjalan seefisien mungkin. Pada
bagian ini terdapat:
- Diagram organisasi
- Perincian tugas, jumlah, dan kualifikasi karyawan/pegawai
- Penggolongan gaji
- Penjadwalan tugas (sistem shift)

BAB X Evaluasi Ekonomi


Evaluasi ekonomi meliputi:
Total capital investment
- Modal tetap (fixed capital investment)
- Modal kerja (working capital investment)
Total production cost
- Biaya fabrikasi (manufacturing cost)
• Direct production cost
• Fixed cost
• Plant overhead cost
- Pengeluaran umum (general expenses)
17
Analisis profitabilitas
- Return on investment
- Pay out time
- Break even point
- Shut down point
- Discounted cash flow rate of return

BAB XI Kesimpulan
Kesimpulan tentang kelayakan pendirian pabrik yang didasarkan pada evaluasi ekonomi.
Termasuk didalamnya terdapat biaya produksi, biaya penjualan, dan keuntungan per satuan
massa produk.

Process Engineering Flow Diagram (PEFD)


Diagram ini harus dapat dipahami dengan mudah tanpa bantuan uraian proses. PEFD berisi
hal-hal sebagai berikut:
- Gambar dan alat perlengkapannya (reaktor, menara distilasi, penukar panas, pompa, tangki
dll.) dibuat mendekati bentuk sesungguhnya.
- Setiap alat diberi nomor kode.
- Instrumen dan kontrol dicantumkan di tempat – tempat yang diperlukan.
- Keterangan gambar ditempatkan di sebelah kanan dan bila ada lebih dari satu alat yang
sejenis, jumlahnya supaya dituliskan.
- Setiap arus diberi nomor yang dikelilingi dengan belah ketupat.
- Bahan dasar semuanya ditempatkan di sebelah kiri, sedangkan hasil di sebelah kanan.
- Kondisi operasi (suhu dan tekanan) dicantumkan pada setiap aliran. Suhu ( oC) diberi tanda
segi empat dan tekanan (atm. abs) bertanda lingkaran.
- Jumlah bahan (kecepatan aliran, kg/jam) pada setiap aliran disusun dalam bentuk daftar dan
ditempatkan pada bagian bawah diagram.
- Bagian proses yang berlangsung secara batch agar diberi tanda yang jelas dengan garis putus
– putus.
- Gambar dibuat pada kertas putih dan garis gambar berwarna. Ukuran gambar
menyesuaikan, yang penting mudah dan jelas dibaca.

18
Lampiran
A. Neraca Massa
Neraca massa dalam lampiran dikhususkan pada alat-alat utama seperti reaktor dan
alat pemisahan. Dalam perhitungan neraca massa reaktor, harus menampilkan reaksi
yang terlibat dan konversi yang dicapai. Sedangkan neraca massa alat pemisahan,
dikhususkan untuk proses pemisahan yang melibatkan kesetimbangan, seperti
ekstraksi, distilasi, adsorpsi, absorpsi, dan stripping.

B. Neraca Energi
Neraca energi yang dicantumkan adalah untuk sistem yang mengalami perubahan
panas. Kebutuhan pendingin dan pemanas dicantumkan dalam neraca energi, bukan
di neraca massa.

C. Perhitungan Spesifikasi Alat


Spesifikasi alat utama yang dirancang secara detail. Adapun alat-alat utama yang
dimaksud antara lain:
Reaktor
Dalam reaktor diwajibkan mencantumkan kinetika reaksi (heterogen, homogen, dan
bioreaktor), baik itu kinetika reaksi sesungguhnya ataupun melalui pendekatan-
pendekatan atau asumsi-asumsi yang tepat, konfigurasi reaktor (seri atau paralel),
jenis reaktor (heterogen atau homogen), dan data-data pendukung lainnya, serta
mechanical design reaktor.

Kolom pemisah dengan konsep kesetimbangan


Alat pemisah dengan konsep kesetimbangan antara lain, menara distilasi, menara
ekstraksi, adsorber, absorber, stripper, dan leaching. Perancangan ini wajib
mencantumkan kesetimbangan fase, perhitungan jumlah plat atau kebutuhan bahan
isian (packing), dan data-data pendukung lainnya, serta mechanical design.

19
Alat penukar kalor
Alat penukar kalor menampilkan jenisnya (double pipe dan/atau shell and tube),
spesifikasi panjang, jumlah tube, ukuran tube, shell, dan/atau anulus, serta data-data
perhitungan pendukung lainnya.

Pompa dan/atau kompressor


Pompa dan kompresor menampilkan perhitungan hingga memperoleh nilai
power/Break Horse Power (BHP) dan total head. Untuk pompa ditambahkan
perhitungan Net Positive Suction Head Acquired (NPSHa).

Alat-alat lain yang tidak tercantum akan ditentukan kemudian pada saat pelaksanaan
TDPK berjalan.

D. Analisis Ekonomi
Bagian ini terdiri dari, harga peralatan proses dan utilitas, harga bahan baku dan
pendukung, harga jual produk, dan biaya gaji karyawan. Hasil perhitungan pada Bab
Evaluasi Ekonomi juga dilampirkan pada bagian ini. Harga tanah dihitung berdasarkan
jumlah luas tanah yang dibutuhkan dari Bab Tata Letak Pabrik terhadap harga tanah
di lokasi pendirian pabrik.

20
LAMPIRAN III
FORMAT LEMBAR PENGESAHAN DAN PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Desain Pabrik Kimia dengan judul:

Prarancangan Pabrik Hidroxyapatite dari Kalsium Karbonat dan Dikalsium Fosfat Dihidrat

Kapasitas 12,000 ton/tahun

Disusun Oleh:

Nama Mahasiswa I NIM I

Nama Mahasiswa II NIM II

Nama Mahasiswa III NIM III

Telah diperiksa dan disetujui oleh dosen pembimbing.

Balikpapan, 28 Februari 2019

Dosen Pembimbing,

(Nama Dosen Pembimbing)

(NIP/NIPH)

21
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam mengerjakan TDPK ini kami tidak melakukan
pemalsuan data dan tidak menjiplak karya orang lain. Semua materi dalam laporan TDPK ini
merupakan hasil karya kami sendiri, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka. Jika di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam TDPK ini,
maka kami bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan.

Balikpapan, 28 Februari 2019

(Nama Mahasiswa I) Nama Mahasiswa (II) (Nama Mahasiswa III)

22
LAMPIRAN IV
CONTOH LAMPIRAN – LAMPIRAN PENDUKUNG

DIAGRAM ALIR KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Diagram alir kuantitatif dapat dilihat pada contoh di Gambar 1. Semua arus dinyatakan dalam
satuan kg/jam. Untuk diagram alir kualitatif tidak dicantumkan laju massa yang mengalir pada
sistem.

Gambar 1. Diagram Alir Kuantitatif Pabrik metil salisilat dari asam salisilat dan methanol,
Kapasitas 10.000 ton/tahun

23
NERACA MASSA SELURUH SISTEM (OVERALL)

Blok diagram neraca massa overall dapat dilihat pada Gambar 2. Blok diagram pada Bab IV
berbeda dengan Bab III. Pada Bab ini, data arus yang dituliskan hanya yang masuk dan keluar
dari sistem, sedangkan komponen yang masuk pada antar unit tidak dicantumkan. Diagram
blok neraca massa overall tidak terikat harus seperti gambar dibawah, namun cukup jelas
menginformasikan jenis dan jumlah dari bahan baku yang masuk ke dalam sistem, produk
yang dihasilkan dari sistem, dan limbah atau emisi yang dikeluarkan dari sistem.

Gambar 2. Blok Diagram Neraca Massa Overall Pabrik Methyl Salilisate

Penulisan tabel untuk neraca massa dapat dilihat pada contoh Tabel 3. Penulisan komponen
dapat dibuat dalam dua tabel berbeda antara bahan baku dan produk atau dibuat dalam tabel
yang sama. Jika dibuat dalam tabel yang sama, komponen yang tidak memiliki laju alir massa
tidak perlu ditulis.

24
Tabel 3. Neraca Massa Overall Pabrik Methyl Salisilate

25
TATA LETAK PABRIK

Tata letak pabrik dibagi menjadi dua. Tata letak pabrik menyeluruh dapat dilihat pada Gambar
3 dan tata letak alat proses dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5. Tata letak pabrik
menyeluruh menggambarkan luas tanah keseluruhan yang dibutuhkan untuk pabrik yang
dirancang, termasuk didalamnya luas aarea untuk ekspansi. Sedangkan tata letak alat
digambarkan dengan mempertimbangkan faktor keamanan.

Tata letak pabrik menyeluruh dan tata letak alat harus memperhatikan beberapa faktor
seperti:

- Kebutuhan menjaga jarak transportasi untuk meminumumkan resiko dan biaya.


- Keterbatasan kondisi geografis.
- Interaksi sarana dan prasarana yang ada atau yang sedang direncanakan, seperti jalan,
drainase, sistem utilitas, dan lainnya.
- Interaksi dengan pabrik lain, seperti mengambil bahan baku atau transportasi produk ke
pabrik dalam satu area.
- Kebutuhan untuk pengoperasian dan pemeliharaan pabrik.
- Kebutuhan untuk menyimpan atau menggunakan fasilitas bahan berbahaya sejauh
mungkin dari lokasi dan orang-orang yang tinggal di lingkungan setempat.
- Kebutuhan untuk mecegah pelepasan bahan yang mudah terbakar.
- Kebutuhan untuk menyediakan rute darurat.
- Kebutuhan untuk menyediakan kondisi kerja yang layak bagi operator.

26
Gambar 3. Contoh Tata Letak Pabrik Menyeluruh

27
Gambar 4. Contoh Tata Letak Alat Proses dengan Pembagian Tiap Zona
28
Gambar 5. Contoh Tata Letak Alat Proses dilengkapi dengan Rak Pipa dan Arah Aliran Massa

29
LAMPIRAN V
FORMAT BAB VIII
PERTIMBANGAN ASPEK KESELAMATAN,
KESEHATAN KERJA, DAN LINGKUNGAN

Dalam merancang pabrik kimia, seorang insinyur wajib mempertimbangkan aspek


keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan, sesuai dengan kode etik insinyur. Dalam TDPK,
mahasiswa diharuskan membuat kajian SHE secara sederhana dalam format checklist dan
deskripsi singkat yang cukup komprehensif. Cara membuat kajian SHE untuk tugas PPK dapat
dilihat pada contoh berikut ini:

1. Format yang diberikan pada contoh di bawah ini dapat digunakan sebagai template dalam
membuat kajian SHE tugas PPK
2. Kolom hazard cukup diisi dengan tanda check (contreng): √
3. Kolom keterangan diisi dengan penjelasan jika dianggap perlu
4. Kolom pengelolaan harus diisi (tidak perlu uraian yang panjang tetapi cukup 1- 2 kalimat)
5. Identifikasi hazard tidak dilakukan terhadap semua alat dan bahan tetapi hanya yang
dianggap

6. berpotensi menimbulkan hazard.

30
PERTIMBANGAN ASPEK KEAMANAN PABRIK

A. Identifikasi Hazard Bahan Kimia dalam Proses (wajib mengacu pada MSDS, tidak boleh berdasarkan perkiraan)
Hazard

Radioactive
Flammable
Senyawa

Corrosive

Oxidizing
Explosive

Irritant
Keterangan Pengelolaan

Toxic
Kimia

Bahan Baku Utama


Higroskopis dan reaktif terhadap agen ……………………………………….
K2HPO4 - - - - √ - -
pengoksidasi.
Bahan Pendukung
Reaktif dengan pereduksi dan bahan ……………………………………….
Ca(NO3)2 - - - - √ √ -
organik.
Produk Samping
Sangat mudah terbakar dan meledak jika ……………………………………….
H2 √ √ - - - - -
konsentrasinya melebihi 4%.
Produk
Dalam bentuk bubuk dapat menyala ……………………………………….
secara spontan dengan air dan udara.
UO2(s) - √ √ - √ - √
Dapat memancarkan uap racun dan
radioaktif jika terkena api.

31
B. Identifikasi hazard kondisi peralatan proses dan utilitas
Hazard

Komposisi

Kuantitas
Peralatan Keterangan Pengelolaan

Tekanan

Putaran

Elevasi

Bahan
Tinggi
Suhu
Kec. Putaran = Letakkan pada tempat yang aman untuk pengoperasian alat.
Gyratory Crusher - - √ - - √
250 rpm
Kec. putaran = Letakkan pada tempat yang aman untuk pengoperasian alat.
Cone Crusher - - √ - - √
250 rpm
1. Instalasi level indicator controller dengan mengatur flowrate
P = 1 atm
Reaktor Leaching aliran keluaran reaktor.
- - - - √ √ T = 35oC
(R-101, R-102, R-103) 2. Instalasi pH indicator controller dengan mengatur pH dalam
pH = 2.5
reaktor.
1. Instalasi temperature indicator controller untuk memonitor
T = 30-100oC suhu udara keluar dan mengatur flowrate udara masuk untuk
Rotary Dryer - √ √ √ - -
rpm = 4 rpm mencegah overheating dan overflowing udara masuk.
3. Instalasi isolator untuk menimasi panas yang hilang.
1. Instalasi temperature indicator controller untk memonitor
T = 527 – 542
Rotary Kiln - √ √ √ - - o
suhu gas keluar dan mengatur laju gas H2 masuk.
C
2. Instalasi isolator untuk menimasi panas yang hilang.
P = 1 atm 2. Pemasangan temperature controller
Cooling Tower √ √ √
T = 30 oC

Yang dimaksud dengan komposisi dan kuantitas adalah kondisi yang berkaitan dengan bahan yang ada di dalam alat

32
C. Identifikasi hazard plant layout dan lokasi proses
Hazard

Pelepasan Bahan

Maintainability
Operability and
Kebakaran

Berbahaya
Ledakan
Jenis Alat Keterangan Pengelolaan

PLANT LAYOUT
- Gyratory crusher Gyratory crusher, cone crusher, dan ball mill harus diletakkan pada tempat yang
Size Reduction - - - √ - Cone crusher sulit dijangkau oleh manusia.
- Ball mill
1. Diberikan ruang yang cukup untuk perawatan.
Tangki 2. Tangki penyimpanan harus diletakkan di luar area untuk mencegah adanya
- Tangki penyimpanan
penyimpanan - √ √ - gangguan pada proses utama ketika ada proses loading.
serbuk UO2
produk 3. Tanda peringatan atau level hazard harus dipasang untuk memberi
kesadaran pada orang-orang yang terlibat pada alat tersebut.
- Reaktor leaching 1. Diberikan ruang yang cukup untuk perawatan.
Reaktor - - - √ - Reaktor ADU 2. Jarak antara reaktor dan alat lainnya harus berada pada jarak yang aman,
- Reaktor Ca(OH)2 minimal 1.5 kali diameter reaktor.
1. Rotary Dryer harus diletakkan pada tempat yang minim dari aktifitas
Rotary Dryer - - - √ -
manusia.
Rotary Kiln - - √ √ - 1. Rotary Kiln harus diletakkan pada tempat yang minim dari aktifitas manusia.

33
Hazard

Pelepasan Bahan

Maintainability
Operability and
Kebakaran

Berbahaya
Ledakan
Jenis Alat Keterangan Pengelolaan

LOKASI PROSES
Antara area proses dan gedung perkantoran diberi jarak yang aman agar
proses evakuasi berjalan lebih lancar dan proses administrasi tidak
Jarak antara area proses dan
√ √ √ - terganggu jika terjadi kegagalan proses. Sehingga jika terjadi paparan
gedung perkantoran
bahan yang berbahaya, para pekerja dapat dievakuasi terlebih dahulu
sebelum paparan sampai ke gedung perkantoran.
Jarak antara area proses dan Antara area proses dan jalan diberi jarak yang aman agar pengguna jalan
√ √ √ -
jalan aman dan dapat dievakuasi jika terjadi kegagalan proses.
Antara area proses dan area pemukiman diberi jarak yang aman agar
Jarak antara area proses dan
√ √ √ - warga di sekitar area proses tetap aman dan dapat dievakuasi jika terjadi
area pemukiman
kegagalan proses.
Keterbatasan kondisi Konstruksi bangunan harus bisa menahan gempa bumi minimum untuk
geografis area pabrik terkait skala 5 Richter. Elevasi harus dijaga dibawah batas maksimum yang
√ √ - -
dengan gempa, banjir, dan diizinkan. Jika ada alat atau bangunan dengan elevasi yang tinggi, maka
bencana alam lainnya. harus dilengkapi dengan penangkal petir.

34
PERTIMBANGAN ASPEK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

A. Identifikasi potensi paparan bahan kimia


Health Hazard

Kerusakan Organ
Kerusakan Ginjal
Kerusakan Paru-

Tubuh Lainnya

Mutasi Gen
Kanker

Jenis Paparan Keterangan Pengelolaan

Iritasi
Paru

1. Menyediakan ventilasi untuk menjaga konsentrasi uap


- Bahan baku.
dibawah nilai TWA.
- TWA: 35 ppm dari OSHA.
NH4OH √ √ √ √ √ √ 2. Alat pelindung diri yang diperlukan adalah respirator,
- Tekanan uap: 287.9 kPa pada20oC.
sepatu bot, sarung tangan, baju lengkap, dan pelindung
- Odor threshold: 50 ppm
muka untuk mencegah paparan jika terjadi tumpahan.
1. Menyediakan ventilasi untuk mengontrol air
- Hasil proses reduksi dengan gas contaminants dibawah nilai PEL selama menggunakan
UO2 - √ √ √ - √ hidrogen pada rotary kiln. senyawa ini.
- PEL: 0.5 mg U/m3 dari OSHA. 2. Gunakan acid gas respirator, baju lengkap, sepatu bot,
safety goggles, dan sarung tangan.
1. Menyediakan ventilasi untuk mengurangi konsentrasi
- Hasil dekomposisi (NH4)2SO4 pada
ammonia agar dibawah batas paparan.
NH3 - √ - √ √ √ rotarykiln.
2. Gunakan gas tight chemical goggles, sarung tangan,
- PEL: 50 ppm dari OSHA.
safety shoes, dan alat perlindungan pernafasan.

35
B. Identifikasi potensi paparan fisis
Hazard

pendengaran

Kanker
Kerusakan
Jenis paparan Keterangan Pengelolaan

Iritasi
ISPA
- Memasang tanda peringatan bahaya panas.
Sumber : Rotary Dryer, - Memasang batas area aman.
Panas - - - √
Rotary Kiln, Cyclone - Operator harus menggunakan alat proteksi yang tertutup
dan tahan terhadap panas.
- Alat transportasi bahan harus tertutup.
Sumber : Ball Mill, Vibrating - Instalasi cyclone untuk meminimasi debu yang terbang ke
Debu - - √ √ Screen, Rotary Dryer, Rotary udara.
Kiln - Operator harus menggunakan alat proteksi yang tertutup
dan masker pernafasan.
Sumber : Gyratory Crusher, - Memasang tanda peringatan bahaya kebisingan
Cone Crusher, Ball Mill, - Operator harus menggunakan alat proteksi tambahan
Kebisingan √ - - -
Rotary Dryer, Rotary Kiln, berupa ear plug.
Centrifuge
- Memasang tanda peringatan bahaya radioaktif.
Sumber : Rotary Dryer, - Memasang batas area aman.
Radioaktif - √ - - Rotary Kiln - Alat diletakkan jauh dari aktifitas manusia yang tinggi.
Senyawa : (NH4)2U2O7, UO2 - Operator harus menggunakan alat proteksi khusus untuk
radioaktif.

36
PERTIMBANGAN ASPEK LINGKUNGAN PABRIK

A. Identifikasi hazard emisi gas yang ada dalam proses


Hazard

Pembentukan

Hujan Asam
Pemanasan

Pengikisan

Kerusakan
Ekologi
Global
Toksik

SMOG
Emisi Sumber Keterangan Pengelolaan

Ozon
SO2 √ √ √ Sebelum dilepaskan ke udara, gas SO2 dan NH3
Kiln harus diturunkan suhunya dan direaksikan dalam
NH3 √ √
air membentuk (NH4)2SO3.
CO2 Boiler √ CO2 capture dilakukan dengan kolom scrubber,
dengan laurtan MDEA sebagai solvent penjerap

37
B. Identifikasi hazard limbah cair yang ada dalam proses
Hazard

Meracuni Biota

Mendegradasi
Kualitas Air
Mencemari
Sumber Air
Meracuni
Limbah

Merusak
Manusia

Ekologi
Sumber Keterangan Pengelolaan

Air
Cair

Limbah uranium di proses secara biologis dengan


UO2SO4 Centrifuge 2 √ √ √ √ √ menggunakan mikroba (T. Ferooxidans), karena
mikroba ini dapat hidup dalam kondisi ekstrim.
Fe2(SO4)3 √ √ √ √ √ Besi terlarut di proses dengan cara
mereaksikannya dengan Ca(OH)2 agar membentuk
FeSO4 √ √
senyawa yang tidak mudah larut.
Zink terlarut di proses dengan cara
ZnSO4 √ √ mereaksikannya dengan Ca(OH)2 agar membentuk
senyawa yang tidak mudah larut.
Magnesium terlarut di proses dengan cara
MgSO4 √ √ mereaksikannya dengan Ca(OH)2 agar membentuk
senyawa yang tidak mudah larut.

38
C. Identifikasi hazard limbah padat yang ada dalam proses
Hazard

Mencemari
Sumber Air

Radioaktif
Merusak

Lain-lain
Limbah Padat Sumber Keterangan Pengelolaan

Ekologi
Toksik
Tailing
U3O8 √ √ √ √
Na2O √
MgO √ √
Al2O3 √ √ Batuan sisa proses (tailing) di buang menuju lokasi
S √ Merupakan satu pertambangan untuk menutup sisa-sisa galian
Reaktor
CaO √ kesatuan dalam pertambangan dan dibiarkan hingga dengan
Leaching
TiO2 batuan sendirinya akan membentuk satu kesatuan dengan
MnO √ √ lingkungan.
FeS2 √ √ √
ZnS √ √
MoS2 √ √ √ - -

39
LAMPIRAN VI
ETIKA AKADEMIK TDPK

Dalam semua kegiatan akademik, seluruh dosen dan mahasiswa wajib menjunjung tinggi
kejujuran dan etika akademik. Berkaitan dengan Tugas Perancangan Pabrik Kimia (PPK), baik
mahasiswa maupun dosen pembimbing wajib memastikan bahwa
a. Tidak terjadi ketidakjujuran pelaporan data
b. Tidak terjadi plagiarisme

Ketidakjujuran pelaporan data


Ketidakjujuran pelaporan data antara lain:
a. Fabrikasi data, yaitu melaporkan data tidak sesuai dengan sumber yang diacu, termasuk
didalamnya melaporkan data palsu atau pun data dari literatur yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
b. Memodifikasi persamaan, rumus, atau bilangan tanpa landasan ilmiah.
c. Menginterpretasi data dari penelitian atau paten tanpa dilandasi metodologi ilmiah yang
memadai. Smoothing data yang dilakukan dengan teknik baku (misalnya menggunakan
toolbox Smoothing Spline di MATLAB) untuk keperluan penentuan parameter-parameter
model matematis TIDAK dikategorikan sebagai ketidakjujuran pelaporan data jika dalam
laporan ditampilkan juga titik-titik data aslinya.

Plagiarisme
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 17 tahun 2010
plagiarisme adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
Hal-hal yang termasuk plagiarisme antara lain:
a. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data, dan/atau informasi
lain dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam daftar pustaka dan/atau tanpa
menyatakan sumber secara memadai sesuai dengan ketentuan penerbit publikasi
40
b. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyebutkan
sumber secara memadai dalam publikasi dan tanpa ijin dari sumber ybs. Jika sumber
tersebut berupa komunikasi lisan karena gagasan tersebut belum dipublikasikan, maka
sumber tersebut perlu dihormati dalam “Ucapan Terima Kasih” atau “Acknowledgment”
yang merupakan bagian lazim dalam sebuah publikasi ilmiah.
c. Merumuskan dengan kata-kata sendiri dari sumber kalimat, gagasan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai.

Untuk mencegah terjadinya plagiarisme, setiap TDPK harus dilampiri pernyataan yang
ditandatangani oleh penyusunnya, bahwa:
a. Tugas TDPK tersebut bersih dari plagiat.
b. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut, maka
semua penyusunnya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan.

41
TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN

Anda mungkin juga menyukai