Perkembangan industri kimia saat ini dihadapkan pada berbagai macam tantangan.
Salah satu tantangan global yang harus dihadapi calon insinyur kimia adalah dengan cara
mengembangkan suatu proses yang efisien dengan memperhatikan aspek lingkungan,
keselamatan, dan keberlanjutan demi kepentingan manusia.
Menjawab tantangan global, Tugas Desain Pabrik Kimia (TDPK) menjadi salah satu
bagian dari kurikulum di Program Studi Teknik Kimia (PSTK) di Institut Teknologi Kalimantan
(ITK). Tugas ini diberikan dengan tujuan untuk mempersiapkan calon insinyur kimia yang siap
bersaing untuk memajukan perkembangan industri kimia di Indonesia. Mahasiswa
diharapkan dapat mengintegrasikan Chemical Engineering Tools: neraca massa, neraca
panas, kesetimbangan, rate processes, ekonomi, dan humanitas.
Buku panduan TPDK dibuat untuk memberikan informasi terkait pelaksanaan TDPK.
Buku panduan ini diharapkan dapat menjadi rujukan resmi dan baku, baik dari mahasiswa,
dosen, maupun pihak PSTK, dalam kelancaran pelaksanaan TDPK.
Kami menyadari bahwa Buku Panduan TDPK ini masih jauh dari kesempurnaan dan
seyogyanya buku panduan ini selalu ditinjau secara periodik untuk menyesuaikan dengan
dinamika perkembangan yang ada.
Semoga keberadaan Buku Panduan TPDK ini dapat memudahkan mahasiswa dalam
menuliskan hasil penelitiannya.
1
CONTENTS
LATAR BELAKANG..............................................................................................................................................3
PENILAIAN TDPK................................................................................................................................................9
LAIN – LAIN......................................................................................................................................................11
LAMPIRAN V FORMAT BAB VIII PERTIMBANGAN ASPEK KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN
LINGKUNGAN ..................................................................................................................................................30
2
LATAR BELAKANG
Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia (PSTK) di Institut Teknologi Kalimantan (ITK)
yang diatur dalam kurikulum diwajibkan untuk menyusun laporan perancangan desain pabrik
kimia yang disebut dengan Tugas Desain Pabrik Kimia (TDPK). Pada tahapan ini, seorang
mahasiswa teknik kimia dilatih untuk menyelesaikan suatu tugas perancangan pabrik kimia
dengan mengaplikasikan hal – hal yang telah dipelajari pada tahapan sebelumnya.
TDPK merupakan suatu bentuk latihan “real-life” bagi mereka sebelum layak
menyandang gelar sarjana teknik kimia. Dalam TDPK ini, mahasiswa dihadapkan pada
bagaimana prinsip-prinsip dasar teknik kimia yang diintegrasikan dengan aspek lingkungan,
keselamatan kerja, estetika, ekonomi, dan lainnya.
Seperti halnya kehidupan nyata, dalam TDPK mahasiswa dihadapkan pada berbagai
masalah perancangan, yang untuk menyelesaikannya jarang ditemukan suatu solusi tunggal
yang optimal secara absolut. Sebagai gantinya, mereka harus mampu mengkompromikan
berbagai aspek dengan sentuhan kreativitas, dengan tetap memperhatikan batasan-batasan
umum, seperti standar peralatan dan aturan yang berlaku. Dalam menyelesaikan masalah
yang bersifat open-ended tersebut, terkadang dibutuhkan suatu proses iteratif untuk
mencapai satu penyelesaian yang feasible.
TUJUAN PENYUSUNAN
TDPK memiliki tujuan agar mahasiswa mampu merancang pabrik kimia pada tingkat
pra-rancangan dengan mengintegrasikan perancangan komponen sistem produksi
berdasarkan chemical engineering tools menjadi suatu sistem proses yang utuh dengan
menjunjung tinggi aspek lingkungan, keselamatan, dan keberlanjutan.
3
science). Disamping itu, TDPK adalah jembatan untuk meningkatkan kemampuan
perancangan mahasiswa, sehingga proses pembelajaran perancangan lebih diutamakan
daripada output perancangannya sendiri. Dengan demikian, interaksi antara mahasiswa dan
dosen pembimbing menjadi bagian yang sangat esensial. Melalui TDPK, kemampuan soft
skill mahasiswa seperti berkomunikasi dan bekerja dalam tim, serta bekerja dalam
keterbatasan waktu dan informasi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran (learning outcome) yang ingin dicapai dari TDPK ini adalah:
3. Mampu melakukan perhitungan perancangan rinci untuk alat utama suatu proses
dan perancangan cepat untuk alat-alat lainnya, dengan menjustifikasi
pertimbangan dan asumsi yang diambil serta melakukan rujukan standar yang
sesuai.
CAKUPAN TDPK
TDPK yang disusun oleh mahasiswa merupakan perancangan suatu pabrik kimia yang
masih bersifat pra-rancangan (prelimininary) yang meliputi preliminary process selection dan
economic review (market analysis, site selection), preliminary process design (process flow
diagram, mass balance, energy balance), process equipment design (sizing, specification), lay
4
out, Safety, Health, and Environment (SHE), keberlanjutan, process control, utilitas,
organisasi perusahaan, serta evaluasi ekonomi.
TDPK ini lebih diarahkan pada latihan perancangan bagi mahasiswa, sehingga data-
data perancangan yang digunakan tidak semata-mata harus dari eksperimen, penelitian
atau pustaka, namun bisa juga diperoleh dari pendekatan atau rumus empiris.
2. Telah lulus dalam mata kuliah Aplikasi Teknik Kimia II (Nilai minimal C).
3. Telah menempuh atau bersamaan mengambil mata kuliah Desain Pabrik Kimia.
5. Pengerjaan TDPK dilakukan oleh tim yang terdiri dari 3 orang mahasiswa.
PELAKSANAAN TDPK
Setiap kelompok yang telah mendapatkan dosen pembimbing TDPK wajib untuk
mengikuti seluruh tahapan pelaksanaan TDPK sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Selama waktu tersebut, mahasiswa wajib berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk
menyelesaikan laporan pada setiap tahapan dan naskah laporan TDPK secara keseluruhan.
5
2. Pemilihan dosen pembimbing dilakukan oleh mahasiswa dengan mengumpulkan Formulir
TDPK – 001 secara kolektif ke Pengadministrasian Akademik Jurusan Teknik Industri dan
Proses (JTIP). Formulir dapat dikumpulkan dalam bentuk soft file atau hard file.
3. Penentuan dosen pembimbing TDPK selanjutnya akan dilakukan di dalam rapat tim dosen
PSTK – ITK.
5. Penentuan judul TDPK akan ditentukan oleh mahasiswa dan dosen pembimbingnya.
PENJADWALAN TDPK
Pengerjaan TDPK oleh mahasiswa dibagi menjadi 11 bab dengan batas waktu
penyelesaian selama 16 minggu. Naskah laporan TDPK dikumpulkan pada akhir minggu ke –
16. Selanjutnya, Sidang TDPK akan diumumkan selambat-lambatnya dalam waktu satu
minggu setelah pengumpulan naskah laporan TDPK.
PEMBIMBINGAN TDPK
Kegiatan pembimbingan TDPK dilakukan secara terstruktur. Dosen pembimbing
bertugas melakukan kontrol terhadap pengerjaan laporan TDPK mahasiswa bimbingannya
masing – masing sehingga diharapkan mahasiswa dapat menyelesaikan laporan TDPK tepat
waktu. Mahasiswa diwajibkan melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing minimal 8
kali tatap muka selama periode pengerjaan TDPK. Pada setiap tatap muka dengan dosen
pembimbing, mahasiswa menyerahkan formulir konsultasi formulir TDPK – 002 untuk
6
ditandatangani. Formulir ini merupakan salah satu kelengkapan yang harus dikumpulkan
sebagai persyaratan untuk menempuh Sidang TDPK.
SIDANG TDPK
Kelompok yang telah menyelesaikan seluruh tahapan TDPK dapat mengajukan sidang
TDPK dengan cara mendaftar ke bagian Pengadministrasian Akademik JTIP. Sidang TDPK
dilakukan pada semester yang sama saat pengerjaan laporan TDPK dan diatur oleh
koordinator TDPK.
Syarat untuk pendaftaran sidang diatur sebagai berikut:
1. Menjalani proses bimbingan tatap muka dengan dosen pembimbing sesuai ketentuan
dengan melampirkan formulir TDPK – 002.
2. Menyelesaikan semua tahapan TDPK dibuktikan dengan formulir TDPK – 003. Formulir
TDPK – 003 selanjutnya akan disetujui oleh koordinator TDPK.
7
3. Menyerahkan naskah laporan TDPK yang telah disetujui oleh dosen pembimbing sebanyak
empat eksemplar. Naskah laporan yang disetujui dibuktikan dengan lembar pengesahan
oleh dosen pembimbing.
Semua syarat tersebut wajib dikumpulkam paling lambat pada akhir minggu ke – 16
pelaksanaan TDPK.
Penggantian jadwal sidang TDPK dapat diubah apabila ada kebutuhan atau kegiatan
mendesak sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dan tim penguji. Mahasiswa harus
melapor kepada bagian Pengadministrasian Akademik JTIP paling lambat 3 hari sebelum
pelaksanaan sidang TDPK dengan membawa formulir TDPK – 006.
8
e. Apabila salah satu dosen penguji berhalangan hadir, maka dosen penguji tersebut
berhak untuk meminta sidang susulan secara pribadi dengan waktu sidang maksimal
50 menit.
f. Sidang TDPK dilaksanakan maksimal selama 180 menit (3 jam), dengan ketentuan
sebagai berikut:
- Presentasi maksimal 30 menit.
- Tanya jawab atau diskusi dengan tim penguji maksimal 150 menit (2.5 jam).
PENILAIAN TDPK
TDPK dinilai berdasarkan performa mahasiswa pada saat pelaksaanan sidang TDPK.
Penilaian dilakukan oleh tim penguji TDPK. Penilaian TDPK akan dibagi menjadi beberapa
komponen yang meliputi:
1. Komunikasi, Penampilan, dan Sikap
Komponen ini akan dinilai berdasarkan cara mahasiswa berkomunikasi atau berinteraksi
dengan tim penguji. Selain itu kemampuan presentasi, penampilan, tutur kata, maupun
sikap mahasiswa juga akan dinilai oleh tim penguji.
2. Kualitas Naskah Laporan TDPK
Kualitas naskah laporan TDPK dinilai dari segi tata penulisan, pemilihan bahasa, kerapian,
kelengkapan informasi, dan kesesuaian terhadap format panduan TDPK. Naskah laporan
TDPK akan dinilai pada setiap bab dengan bobot yang telah ditentukan.
3. Pemahaman Mahasiswa
Tingkat pemahaman mahasiswa akan diukur berdasarkan kemampuan mahasiswa dalam
memahami substansi perancangan pabrik kimia secara komprehensif.
Penilaian TDPK dilakukan oleh tim penguji dengan komposisi nilai sebagai berikut:
1. Penilaian Sidang TDPK
a. Komunikasi, Penampilan, dan Sikap : 20%
b. Kualitas Naskah Laporan TDPK : 35%
c. Pemahaman Mahasiswa : 45%
Aspek dan bobot kualitas naskah laporan TDPK dapat dilihat pada tabel 3.
9
2. Nilai Akhir TDPK
a. Dosen Pembimbing : 55%
b. Dosen Penguji : 45%
Penilaian dari tim penguji akan dikonversikan ke dalam nilai huruf dengan konversi yang
sudah diatur pada Tabel 2.
Semua hal yang berkaitan dengan penilaian sidang TDPK akan dicantumkan ke dalam
lembar Berita Acara Sidang TDPK (Formulir TDPK – 005)
SISTEMATIKA PENULISAN
1. Isi dan Struktur
Laporan TDPK disusun berdasarkan format dan sistematika yang berlaku di PSTK – ITK
yang secara lengkap dapat dibaca pada Lampiran I.
2. Bahasa
TDPK ditulis dengan bahasa Indonesia. Executive summary/intisari ditulis dengan dua
bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris).
3. Etika
Salah satu isu penting dalam pengerjaan TDPK adalah plagiarism dan academic
dishonesty. Secara umum, Plagiarism didefinisikan sebagai suatu kegiatan menampilkan
sebagian atau seluruh hasil karya seseorang atau sekelompok orang lain sebagai hasil
karya asli kita sendiri, tanpa mengacu nama penulis asli karya tersebut. Sedangkan
academic dishonesty, merupakan suatu bentuk kegiatan dimana seseorang melakukan
ketidakjujuran akademis, seperti memalsukan data atau persamaan yang digunakan
dalam perancangan alat atau proses. PSTK-ITK akan menerapkan sanksi tegas bagi
mahasiswa yang terbukti melakukan kegiatan di atas. Untuk menghindari plagiarism
10
dan academic dishonesty pada TDPK, mahasiswa harus memahami dan menjalankan
etika akademik (academic code of conduct) terkait hal tersebut, sebagaimana tercantum
dalam Lampiran VI.
LAIN – LAIN
Jika terdapat hal-hal yang belum jelas atau menimbulkan multi tafsir pada panduan ini,
maka akan diadakan penyempurnaan seperlunya.
11
LAMPIRAN I
FORMAT DAN SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN TDPK
SISTEMATIKA PENULISAN
TUGAS DESAIN PABRIK KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
Tugas Desain Pabrik Kimia (TDPK) yang dikerjakan oleh mahasiswa dituangkan dalam
satu bentuk karya tulis yang memuat bagian-bagian sebagai berikut:
1. Halaman Judul (Cover)
2. Lembar Pengesahan
3. Lembar Pernyataan Plagiarisme
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Gambar
7. Daftar Tabel
8. Daftar Notasi
9. Intisari/Abstract
10. BAB I Pendahuluan
11. BAB II Studi Kelayakan Awal
12. BAB III Diagram Alir Kualitatif dan Kuantitatif
13. BAB IV Neraca Massa dan Energi
14. BAB V Spesifikasi Alat
15. BAB VI Utilitas
16. BAB VII Tata Letak Pabrik
17. BAB VIII Pertimbangan Aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan
18. BAB IX Organisasi Perusahaan
19. BAB X Evaluasi Ekonomi
20. BAB XI Kesimpulan
21. Process Engineering Flow Diagram
22. Daftar Pustaka
23. Lampiran
12
LAMPIRAN II
PENJELASAN STRUKTUR LAPORAN
Lembar Pengesahan
Berisi pengesahan dari Dosen Pembimbing terhadap TDPK yang telah dikerjakan mahasiswa.
Format penulisan lembar pengesahan dapat dilihat pada Lampiran III.
Lembar Pernyataan
Berisi pernyataan mahasiswa bahwa mereka tidak melakukan pemalsuan data dan
penjiplakan terhadap karya orang lain dalam TDPK yang mereka susun. Contoh format surat
pernyataan dapat dilihat pada Lampiran III.
Kata Pengantar
- Kata pengantar berisi uraian singkat mengenai:
- Maksud pelaksaan Tugas Desain Pabrik Kimia
- Tugas yang diberikan
- Penjelasan lain yang dianggap perlu
- Ucapan terima kasih
Daftar Isi
Daftar isi memuat keseluruhan isi skripsi beserta nomor halamannya.
13
Intisari (Abstract)
Intisari berisi:
- Uraian singkat tentang proses yang dipakai,
- Produk, termasuk produk samping, yang dihasilkan setiap tahun
- Kebutuhan utilitas dalam satuan jam (untuk listrik dalam kW)
- Jumlah pekerja, luas tanah, dan lokasi pabrik
- Modal tetap dan modal kerja yang diperlukan dalam USD dan IDR ($ dan Rp.)
- Penilaian untung rugi (profitabilitas) yang meliputi: break even point, pay out time, return
of investment, discounted cash flow rate of return, dan kesimpulan
Intisari dibuat dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) dan tidak lebih dari
satu halaman.
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang
Latar belakang pendirian pabrik ditinjau dari segi bahan baku, produk, lokasi pabrik, target
pasar, dan sumber tenaga kerja. Latar belakang juga harus dapat menjelaskan tentang
pentingnya pendirian pabrik bagi negara.
Analisis Pasar
Analisis pasar ditinjau dari ketersediaan bahan baku dan permintaan produk berdasarkan
analisis supply and demand, kapasitas pabrik yang telah ada di dalam dan luar negeri, serta
penentuan kapasitas pabrik.
Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi ditinjau dari pertimbangan lokasi bahan baku, utilitas, infrastruktur, pasar,
SDM, kondisi geografis, dan faktor sosial ekonomi.
Studi Kelayakan Awal
14
BAB II Studi Kelayakan Awal
Seleksi Proses
Bagian ini merupakan bagian tinjauan pustaka. Menjelaskan berbagai macam proses yang ada
kaitannya dengan pabrik yang dibuat berdasarkan dari bebagai macam literatur.
Justifikasi Proses
Bagian ini menguraikan proses yang digunakan pada pabrik yang dirancang berdasarkan
analisis optimasi dari subbab seleksi proses.
15
- Nomor arus dicantumkan pada setiap neraca massa yang dibuat untuk setiap alat dan
sesuai dengan nomor arus di Process Engineering Flow Diagram (PEFD).
BAB VI Utilitas
Utilitas menguraikan jumlah kebutuhan, cara pengadaan berdasarkan keperluan dan
persyaratannya, serta spesifikasi alat utilitas menggunakan metode shortcut. Utilitas yang
harus dibahas meliputi:
- Unit Penyedia dan pengolahan Air
- Unit Penyedia Steam
- Unit Penyedia Udara
- Unit penyedia Listrik
- Unit Pengolahan Limbah
- Diagram Alir Proses Pengolahan Air Baku
16
BAB VII Tata Letak Pabrik
Bab ini menjelaskan tata letak pabrik secara menyeluruh (area proses, utilitas, pengolahan
limbah, perkantoran, laboratorium, dll) dan tata letak alat proses. Tata letak dibuat dengan
mencantumkan skala dan keterangan gambar.
Contoh penyusunan tata letak pabrik dapat dilihat pada Lampiran IV.
BAB XI Kesimpulan
Kesimpulan tentang kelayakan pendirian pabrik yang didasarkan pada evaluasi ekonomi.
Termasuk didalamnya terdapat biaya produksi, biaya penjualan, dan keuntungan per satuan
massa produk.
18
Lampiran
A. Neraca Massa
Neraca massa dalam lampiran dikhususkan pada alat-alat utama seperti reaktor dan
alat pemisahan. Dalam perhitungan neraca massa reaktor, harus menampilkan reaksi
yang terlibat dan konversi yang dicapai. Sedangkan neraca massa alat pemisahan,
dikhususkan untuk proses pemisahan yang melibatkan kesetimbangan, seperti
ekstraksi, distilasi, adsorpsi, absorpsi, dan stripping.
B. Neraca Energi
Neraca energi yang dicantumkan adalah untuk sistem yang mengalami perubahan
panas. Kebutuhan pendingin dan pemanas dicantumkan dalam neraca energi, bukan
di neraca massa.
19
Alat penukar kalor
Alat penukar kalor menampilkan jenisnya (double pipe dan/atau shell and tube),
spesifikasi panjang, jumlah tube, ukuran tube, shell, dan/atau anulus, serta data-data
perhitungan pendukung lainnya.
Alat-alat lain yang tidak tercantum akan ditentukan kemudian pada saat pelaksanaan
TDPK berjalan.
D. Analisis Ekonomi
Bagian ini terdiri dari, harga peralatan proses dan utilitas, harga bahan baku dan
pendukung, harga jual produk, dan biaya gaji karyawan. Hasil perhitungan pada Bab
Evaluasi Ekonomi juga dilampirkan pada bagian ini. Harga tanah dihitung berdasarkan
jumlah luas tanah yang dibutuhkan dari Bab Tata Letak Pabrik terhadap harga tanah
di lokasi pendirian pabrik.
20
LAMPIRAN III
FORMAT LEMBAR PENGESAHAN DAN PERNYATAAN
LEMBAR PENGESAHAN
Prarancangan Pabrik Hidroxyapatite dari Kalsium Karbonat dan Dikalsium Fosfat Dihidrat
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing,
(NIP/NIPH)
21
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam mengerjakan TDPK ini kami tidak melakukan
pemalsuan data dan tidak menjiplak karya orang lain. Semua materi dalam laporan TDPK ini
merupakan hasil karya kami sendiri, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka. Jika di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam TDPK ini,
maka kami bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan.
22
LAMPIRAN IV
CONTOH LAMPIRAN – LAMPIRAN PENDUKUNG
Diagram alir kuantitatif dapat dilihat pada contoh di Gambar 1. Semua arus dinyatakan dalam
satuan kg/jam. Untuk diagram alir kualitatif tidak dicantumkan laju massa yang mengalir pada
sistem.
Gambar 1. Diagram Alir Kuantitatif Pabrik metil salisilat dari asam salisilat dan methanol,
Kapasitas 10.000 ton/tahun
23
NERACA MASSA SELURUH SISTEM (OVERALL)
Blok diagram neraca massa overall dapat dilihat pada Gambar 2. Blok diagram pada Bab IV
berbeda dengan Bab III. Pada Bab ini, data arus yang dituliskan hanya yang masuk dan keluar
dari sistem, sedangkan komponen yang masuk pada antar unit tidak dicantumkan. Diagram
blok neraca massa overall tidak terikat harus seperti gambar dibawah, namun cukup jelas
menginformasikan jenis dan jumlah dari bahan baku yang masuk ke dalam sistem, produk
yang dihasilkan dari sistem, dan limbah atau emisi yang dikeluarkan dari sistem.
Penulisan tabel untuk neraca massa dapat dilihat pada contoh Tabel 3. Penulisan komponen
dapat dibuat dalam dua tabel berbeda antara bahan baku dan produk atau dibuat dalam tabel
yang sama. Jika dibuat dalam tabel yang sama, komponen yang tidak memiliki laju alir massa
tidak perlu ditulis.
24
Tabel 3. Neraca Massa Overall Pabrik Methyl Salisilate
25
TATA LETAK PABRIK
Tata letak pabrik dibagi menjadi dua. Tata letak pabrik menyeluruh dapat dilihat pada Gambar
3 dan tata letak alat proses dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5. Tata letak pabrik
menyeluruh menggambarkan luas tanah keseluruhan yang dibutuhkan untuk pabrik yang
dirancang, termasuk didalamnya luas aarea untuk ekspansi. Sedangkan tata letak alat
digambarkan dengan mempertimbangkan faktor keamanan.
Tata letak pabrik menyeluruh dan tata letak alat harus memperhatikan beberapa faktor
seperti:
26
Gambar 3. Contoh Tata Letak Pabrik Menyeluruh
27
Gambar 4. Contoh Tata Letak Alat Proses dengan Pembagian Tiap Zona
28
Gambar 5. Contoh Tata Letak Alat Proses dilengkapi dengan Rak Pipa dan Arah Aliran Massa
29
LAMPIRAN V
FORMAT BAB VIII
PERTIMBANGAN ASPEK KESELAMATAN,
KESEHATAN KERJA, DAN LINGKUNGAN
1. Format yang diberikan pada contoh di bawah ini dapat digunakan sebagai template dalam
membuat kajian SHE tugas PPK
2. Kolom hazard cukup diisi dengan tanda check (contreng): √
3. Kolom keterangan diisi dengan penjelasan jika dianggap perlu
4. Kolom pengelolaan harus diisi (tidak perlu uraian yang panjang tetapi cukup 1- 2 kalimat)
5. Identifikasi hazard tidak dilakukan terhadap semua alat dan bahan tetapi hanya yang
dianggap
30
PERTIMBANGAN ASPEK KEAMANAN PABRIK
A. Identifikasi Hazard Bahan Kimia dalam Proses (wajib mengacu pada MSDS, tidak boleh berdasarkan perkiraan)
Hazard
Radioactive
Flammable
Senyawa
Corrosive
Oxidizing
Explosive
Irritant
Keterangan Pengelolaan
Toxic
Kimia
31
B. Identifikasi hazard kondisi peralatan proses dan utilitas
Hazard
Komposisi
Kuantitas
Peralatan Keterangan Pengelolaan
Tekanan
Putaran
Elevasi
Bahan
Tinggi
Suhu
Kec. Putaran = Letakkan pada tempat yang aman untuk pengoperasian alat.
Gyratory Crusher - - √ - - √
250 rpm
Kec. putaran = Letakkan pada tempat yang aman untuk pengoperasian alat.
Cone Crusher - - √ - - √
250 rpm
1. Instalasi level indicator controller dengan mengatur flowrate
P = 1 atm
Reaktor Leaching aliran keluaran reaktor.
- - - - √ √ T = 35oC
(R-101, R-102, R-103) 2. Instalasi pH indicator controller dengan mengatur pH dalam
pH = 2.5
reaktor.
1. Instalasi temperature indicator controller untuk memonitor
T = 30-100oC suhu udara keluar dan mengatur flowrate udara masuk untuk
Rotary Dryer - √ √ √ - -
rpm = 4 rpm mencegah overheating dan overflowing udara masuk.
3. Instalasi isolator untuk menimasi panas yang hilang.
1. Instalasi temperature indicator controller untk memonitor
T = 527 – 542
Rotary Kiln - √ √ √ - - o
suhu gas keluar dan mengatur laju gas H2 masuk.
C
2. Instalasi isolator untuk menimasi panas yang hilang.
P = 1 atm 2. Pemasangan temperature controller
Cooling Tower √ √ √
T = 30 oC
Yang dimaksud dengan komposisi dan kuantitas adalah kondisi yang berkaitan dengan bahan yang ada di dalam alat
32
C. Identifikasi hazard plant layout dan lokasi proses
Hazard
Pelepasan Bahan
Maintainability
Operability and
Kebakaran
Berbahaya
Ledakan
Jenis Alat Keterangan Pengelolaan
PLANT LAYOUT
- Gyratory crusher Gyratory crusher, cone crusher, dan ball mill harus diletakkan pada tempat yang
Size Reduction - - - √ - Cone crusher sulit dijangkau oleh manusia.
- Ball mill
1. Diberikan ruang yang cukup untuk perawatan.
Tangki 2. Tangki penyimpanan harus diletakkan di luar area untuk mencegah adanya
- Tangki penyimpanan
penyimpanan - √ √ - gangguan pada proses utama ketika ada proses loading.
serbuk UO2
produk 3. Tanda peringatan atau level hazard harus dipasang untuk memberi
kesadaran pada orang-orang yang terlibat pada alat tersebut.
- Reaktor leaching 1. Diberikan ruang yang cukup untuk perawatan.
Reaktor - - - √ - Reaktor ADU 2. Jarak antara reaktor dan alat lainnya harus berada pada jarak yang aman,
- Reaktor Ca(OH)2 minimal 1.5 kali diameter reaktor.
1. Rotary Dryer harus diletakkan pada tempat yang minim dari aktifitas
Rotary Dryer - - - √ -
manusia.
Rotary Kiln - - √ √ - 1. Rotary Kiln harus diletakkan pada tempat yang minim dari aktifitas manusia.
33
Hazard
Pelepasan Bahan
Maintainability
Operability and
Kebakaran
Berbahaya
Ledakan
Jenis Alat Keterangan Pengelolaan
LOKASI PROSES
Antara area proses dan gedung perkantoran diberi jarak yang aman agar
proses evakuasi berjalan lebih lancar dan proses administrasi tidak
Jarak antara area proses dan
√ √ √ - terganggu jika terjadi kegagalan proses. Sehingga jika terjadi paparan
gedung perkantoran
bahan yang berbahaya, para pekerja dapat dievakuasi terlebih dahulu
sebelum paparan sampai ke gedung perkantoran.
Jarak antara area proses dan Antara area proses dan jalan diberi jarak yang aman agar pengguna jalan
√ √ √ -
jalan aman dan dapat dievakuasi jika terjadi kegagalan proses.
Antara area proses dan area pemukiman diberi jarak yang aman agar
Jarak antara area proses dan
√ √ √ - warga di sekitar area proses tetap aman dan dapat dievakuasi jika terjadi
area pemukiman
kegagalan proses.
Keterbatasan kondisi Konstruksi bangunan harus bisa menahan gempa bumi minimum untuk
geografis area pabrik terkait skala 5 Richter. Elevasi harus dijaga dibawah batas maksimum yang
√ √ - -
dengan gempa, banjir, dan diizinkan. Jika ada alat atau bangunan dengan elevasi yang tinggi, maka
bencana alam lainnya. harus dilengkapi dengan penangkal petir.
34
PERTIMBANGAN ASPEK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Kerusakan Organ
Kerusakan Ginjal
Kerusakan Paru-
Tubuh Lainnya
Mutasi Gen
Kanker
Iritasi
Paru
35
B. Identifikasi potensi paparan fisis
Hazard
pendengaran
Kanker
Kerusakan
Jenis paparan Keterangan Pengelolaan
Iritasi
ISPA
- Memasang tanda peringatan bahaya panas.
Sumber : Rotary Dryer, - Memasang batas area aman.
Panas - - - √
Rotary Kiln, Cyclone - Operator harus menggunakan alat proteksi yang tertutup
dan tahan terhadap panas.
- Alat transportasi bahan harus tertutup.
Sumber : Ball Mill, Vibrating - Instalasi cyclone untuk meminimasi debu yang terbang ke
Debu - - √ √ Screen, Rotary Dryer, Rotary udara.
Kiln - Operator harus menggunakan alat proteksi yang tertutup
dan masker pernafasan.
Sumber : Gyratory Crusher, - Memasang tanda peringatan bahaya kebisingan
Cone Crusher, Ball Mill, - Operator harus menggunakan alat proteksi tambahan
Kebisingan √ - - -
Rotary Dryer, Rotary Kiln, berupa ear plug.
Centrifuge
- Memasang tanda peringatan bahaya radioaktif.
Sumber : Rotary Dryer, - Memasang batas area aman.
Radioaktif - √ - - Rotary Kiln - Alat diletakkan jauh dari aktifitas manusia yang tinggi.
Senyawa : (NH4)2U2O7, UO2 - Operator harus menggunakan alat proteksi khusus untuk
radioaktif.
36
PERTIMBANGAN ASPEK LINGKUNGAN PABRIK
Pembentukan
Hujan Asam
Pemanasan
Pengikisan
Kerusakan
Ekologi
Global
Toksik
SMOG
Emisi Sumber Keterangan Pengelolaan
Ozon
SO2 √ √ √ Sebelum dilepaskan ke udara, gas SO2 dan NH3
Kiln harus diturunkan suhunya dan direaksikan dalam
NH3 √ √
air membentuk (NH4)2SO3.
CO2 Boiler √ CO2 capture dilakukan dengan kolom scrubber,
dengan laurtan MDEA sebagai solvent penjerap
37
B. Identifikasi hazard limbah cair yang ada dalam proses
Hazard
Meracuni Biota
Mendegradasi
Kualitas Air
Mencemari
Sumber Air
Meracuni
Limbah
Merusak
Manusia
Ekologi
Sumber Keterangan Pengelolaan
Air
Cair
38
C. Identifikasi hazard limbah padat yang ada dalam proses
Hazard
Mencemari
Sumber Air
Radioaktif
Merusak
Lain-lain
Limbah Padat Sumber Keterangan Pengelolaan
Ekologi
Toksik
Tailing
U3O8 √ √ √ √
Na2O √
MgO √ √
Al2O3 √ √ Batuan sisa proses (tailing) di buang menuju lokasi
S √ Merupakan satu pertambangan untuk menutup sisa-sisa galian
Reaktor
CaO √ kesatuan dalam pertambangan dan dibiarkan hingga dengan
Leaching
TiO2 batuan sendirinya akan membentuk satu kesatuan dengan
MnO √ √ lingkungan.
FeS2 √ √ √
ZnS √ √
MoS2 √ √ √ - -
39
LAMPIRAN VI
ETIKA AKADEMIK TDPK
Dalam semua kegiatan akademik, seluruh dosen dan mahasiswa wajib menjunjung tinggi
kejujuran dan etika akademik. Berkaitan dengan Tugas Perancangan Pabrik Kimia (PPK), baik
mahasiswa maupun dosen pembimbing wajib memastikan bahwa
a. Tidak terjadi ketidakjujuran pelaporan data
b. Tidak terjadi plagiarisme
Plagiarisme
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 17 tahun 2010
plagiarisme adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
Hal-hal yang termasuk plagiarisme antara lain:
a. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data, dan/atau informasi
lain dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam daftar pustaka dan/atau tanpa
menyatakan sumber secara memadai sesuai dengan ketentuan penerbit publikasi
40
b. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyebutkan
sumber secara memadai dalam publikasi dan tanpa ijin dari sumber ybs. Jika sumber
tersebut berupa komunikasi lisan karena gagasan tersebut belum dipublikasikan, maka
sumber tersebut perlu dihormati dalam “Ucapan Terima Kasih” atau “Acknowledgment”
yang merupakan bagian lazim dalam sebuah publikasi ilmiah.
c. Merumuskan dengan kata-kata sendiri dari sumber kalimat, gagasan, atau teori tanpa
menyatakan sumber secara memadai.
Untuk mencegah terjadinya plagiarisme, setiap TDPK harus dilampiri pernyataan yang
ditandatangani oleh penyusunnya, bahwa:
a. Tugas TDPK tersebut bersih dari plagiat.
b. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut, maka
semua penyusunnya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan.
41
TEKNIK KIMIA
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN