Kebakaran Petro
Widada
4 orang meninggal
48 0rang luka bakar
KEBAKARAN
Akibat kebakaran
• Korban jiwa
• Kerusakan
• Kerugian
• Penderitaan
• Citra
KASUS KEBAKARAN
Puslabfor Mabes Polri 1990-2001
1990-1996 : 2033 kasus
80% kasus ditempat kerja
20% kasus bukan tempat kerja
Flashover
3 - 10 menit
STEDY
H T
OW
Fully development fires
DE
GR
(600-1000 o C)
CA
Y
Initiation
TIME
Source
Energy
Pasal 3 ayat (1).
DASAR HUKUM Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat syarat
K3
keselamatan kerja untuk:
• mencegah, mengurangi, dan
memadamkan kebakaran,
•
PENANGGULANGAN mencegah, mengurangi peledakan
UU NO 1 TH 1970
Keselamatan Kerja
RUANG LINGKUP
Psl. 2
Mengatur K3 di Tempat kerja :
di darat, dalam tanah, permukaan air, dalam air dan di udara di
wilayah kekuasaan hukum. RI
“Tempat kerja”
– Kegiatan Usaha +
– Tenaga Kerja +
– Sumber bahaya
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 1
PERATURAN ORGANIK
Secara sektoral
Pembidangan teknis
SDM
Kelembagaan dan sistem
PERATURAN PENGENDALIAN
ENERGI
K3
PENANGGULANGA SARANA
PROTEKSI
N KEBAKARAN KEBAKARAN
MANAJEMEN
K3
UU NO 1 TH 1970
PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS
K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
• Permenaker No.12/2015 ttg K3 listrik ditpt
Pengendalian kerja
ENERGI • PERMENAKER 02/89 Prot. Petir
• KEP. MENAKER KEP. 187/MEN/1999 (B3)
• PER. KHUSUS “EE” (BH. MUDAH TERBAKAR)
• PER. KHUSUS “K” (BH. MUDAH MELEDAK)
Menginstruksikan kepada
Gubernur, Bupati dan semua
perusahaan yang berpotensi
bahaya tinggi untuk melakukan
safety review
(meninjau ulang secara
komprehensip atas pemenuhan
syarat-syarat K3).
DOK PENGENDALIAN K3 PEN. KEB
safety review
Antara lain :
- Informasi sumber bahaya dan cara pencegahannya;
- Jenis sarana prot kebakaran, petunjuk pemeliharaan,
dan cara penggunaannya;
- Prosedur kerja aman
- Prosedur dalam keadaan darurat
Psl 2 (4)
IN CASE
FIRE CONTROL
Deteksi
Alarm
Padamkan-Lokalisir
Evakuasi
Rescue & P3K
Amankan
FIRE EMERGENCY PLAN
Lapis II
Fire Men
Lapis IV
Dinas Pemadam
Lapis III
Bantuan
dari lingkungan
Lapis I
Pet. Peran
Kebakaran
POSKO
POST
FIRE CONTROL
• INVESTIGASI
• ANALISIS
• REKOMENDASI
• REHABILITASI
Ref. Kepmennaker No 186/1999
Tk. Ahli
Tk. Ahli Madya
Pratama
Tk. Dasar II
Tk. Dasar I
PERAN
KEBAKARAN
……….2/25
Ref. Kepmennaker No 186/1999
PENANGGUNG JAWAB UMUM
(PENGURUS)
DEPARTEMEN K3
PENANGGUNG JAWAB
UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PETUGAS REGU
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
KOORDINATOR SUB UNIT
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
PETUGAS
PERAN KEBAKARAN
Psl 7
Ref. Kepmennaker No 186/1999 URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN
(Lini II)
ANGG. REGU PEN. KEBAKARAN (KLAS C)
TUGAS POKOK :
Tanggung jawab di seluruh tempat kerja
(Diatur sistem shift)
Tugas :
1. Melakukan patroli rutin ke seluruh area kerja memantau
semua aspek pencegahan kebakaran.
2. Memelihara, memeriksa dan menguji semua sarana
proteksi kebakaran agar selalu dalam keadaan siap pakai.
3. Siap siaga melakukan tindakan menghadapi keadaan
darurat kebakaran untuk pemadaman dan penyelamatan
Psl 8
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN
KLAS B :
KOORDINATOR SUB UNIT PEN. KEBAKARAN
Tanggung jawab di unit kerja tertentu
Tugas :
· Mengkoordinasikan program
penanggulangan kebakaran (inspeksi &
latihan)
• Memimpin operasi penanggulangan
kebakaran
Psl 9
Ref. Kepmennaker No 186/1999
URAIAN TUGAS
ORGANISASI TANGGAP DARURAT
KEBAKARAN
KLAS A :
PENANGGUNG JAWAB TEKNIK
PEN. KEBAKARAN
Tanggung jawab di seluruh tempat kerja
Tugas :
• Menyusun, melaksanakan dan evaluasi
program kerja pengendalian kebakaran
• Melakukan audit internal dan pengawasan
langsung
• Mempertanggung jawabkan pelaksanaan
syarat K3
Psl 10
® DETEKSI
AKTIF
® ALARM
® APAR
® SPRINKLER
® HYDRAN
PASSIF
® MEANS OF ESCAPE
® KOMPARTEMEN
® SMOKE CONTROL
® FIRE DAMPER
® FIRE RETARDANT/TREATMENT
ALAT PEMADAM API
RINGAN
Portable Fire
Extinguisher
ALAT PEMADAM API RINGAN
Kebijakan
Fire risk
Assessment
• Efektif
Jenis dan • Aman
Pemeliharaan ukuran • Tidak Merusak
teratur tepat
ALAT PEMADAM API RINGAN
Ref :
Pert. Menaker No Per-04/Men/1980
POWDER
FOAM
HALON
Tipe konstruksi
STORED
CO2
PRESSURE
( N2 )
CARTRIDGE
Transport pictograms
4 4 5.1
GHS pictograms
!
Prinsip
PEMADAMAN Udara
Dilution
Smothering
Starving Cooling
Bahan bakar
API Heat
KEGAGALAN APAR
WATER
POWDER
HALON
2
FOAM
Jenis tidak sesuai
• tidak trampil
WATER KEGAGALAN APAR
POWDER
HALON
si
ka Jenis kebakaran Tipe basah Tipe kering
if i
as
Clean
Air Busa Powder
Kl
Agent
Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb. VVV V VV V*)
Klas A
Bahan berharga XX XX VV**) VVV
Bahan cair XXX VVV VV V*)
Klas B
Bahan gas X X VV V *)
Keterangan :
APAR
Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2
dapat mendorong seluruh medianya
(sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik
Syarat :
- Angka keamanan min 4,13 x WP (65 oC)
- Test pressure 1,5 x WP(65 oC)
- Pengujian ulang tiap 5 tahun
APAR
Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)
Pengandung Potensi Bahaya
Hydro Static Test
Bursting Test
HYDROSTATIC TEST
> 4.13 WP
Pressure
> min 20 kg/cm2
1.5 WP
Expansion
TANDA PEMASANGAN
INSTALASI ALARM
TANDA BAHAYA KEBAKARAN
TUJUAN
PEMASANGAN INSTALASI ALARM
KEBAKARAN OTOMATIK BERTUJUAN UNTUK
MENDETEKSI KEBAKARAN SEAWAL MUNGKIN,
Ruang lingkup
- Perencanaan
- Pemasangan,
- Pemeriksaan
- Pengujian
- Pemeliharaan
Detektor Signa
l
alarm
FIRE FOULT
FAULT
NORMAL
Panel Indikator
INSTALASI ALARM KEBAKARAN
OTOMATIK
TUJUAN
AGAR KEBAKARAN DAPAT TERDETEKSI SEAWAL
MUNGKIN, SEHINGGA TINDAKAN YANG
DIPERLUKAN DAPAT SEGERA DILAKUKAN.
Detektor Signa
l
alarm
FIRE FOULT
FAULT
+
NORMAL
Panel Indikator
INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK
Ref : Permenaker 02/83
Detektor Signa
l
alarm
FIRE FOULT
FAULT
TPM
+
NORMAL
MCFA
+
DETEKTOR AUDIBLE ALARM
INPUT
Nyala
Asap
OUTPUT
HYDRANT
ANN
MCFA
1 11 1 11 1
2 12 2 12 2
3 13 3 13 3
4 14 4 14 4
5 15 5 15 5
6 16 6 16 6
7 17 7 17 7
8 18 8 18 8
9 19 9 19 9
10 20 10 20 10
2. Mimic Panel
11
MCFA 12
13
14
Merk : 15
Model : 16
Instalatir : 17
Pengesahan No : 18
Tgl :
19
3. Anounciator Panel 20
JENIS DAN TIPE DETEKTOR
• ULTRA
Nyala VIOLET
• INFRA RED
• FIXED TEMPERATURE
Panas
• RATE OF RISE
Asap • IONIZATIO
N
Manual • OPTIC
• Push bottom
• Full down
• break glass
ZONA DETECTION
Nyala 20 titik
EOL
Panas 40 titik
EOL
Asap 20 titik
EOL
SPRINKLER LIFT
(FS) Off
PRESS FAN
POMPA On
HYDRANT
MCFA
supply daya
SMOKE HEAT
Media pemadam Halon
CONTROL FIRE (F, Cl, Br)
INDIKATOR
BUZER !!!!!!!!!!!!
Mengandung potensi bahaya
ALARM
keracunan
DISCHART
CONTROL
VALVE
PANEL HARUS MEMILIKI IJIN K3
1 1/2 Inc
2 1/2 Inc
2 1/2 Inc
Out door
RESERVOAR
FIRE HYDRANT
Jaringan instalasi pipa air
untuk pemadam kebakaran
yang dipasang secara permanen
Seamiest
Connection
RESERVOAR
PERENCANAAN HYDRANT
KLASIFIKASI HUNIAN
Tingkat resiko bahaya kebakaran
3
2
min. (H3) = 4.5 kg/cm
RESERVOAR
53o C
141o C
68o C
182o C
79o C
201o C
260o C
93o C
Q = a x V (l/men)
KENDALI
TIDAK PERLU
PENGAMAN BEBAN LEBIH
1. Sarana evakuasi
• Bagian dari konstruksi bangunan yang dirancang
aman untuk digunakan pada waktu keadaan
darurat
2. Evakuasi
Tindakan menyelamatkan diri sendiri masing masing
tanpa dibantu orang lain
TEMPAT TEMPAT
JALUR AMAN AMAN
BERBAHAYA
Syarat sarana
Evakuasi
Aman sementara, terjamin kedap asap dan
panas;
Tidak dikunci;
Tidak terhalang oleh benda apapun;
Memiliki lampu darurat;
Bukaan pintu kearah pelarian;
Mudah dijangkau (pajang jarak tempuh
sependek mungkin)
Ada petunjuk arah yang dapat dilihat dalam
keadaan gelap.
Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang
tidak normal
- Terjadi tiba-tiba
- Mengganggu kegiatan/organisasi/kumunitas
- Perlu penanggulangan segera
Muatan FEP
• Memuat uraian lengkap terintegrasi dalam manajemen
secara menyeluruh
1. Identifikasi bahaya dan Penaksiran resiko
2. Penakaran sumber daya yang dimiliki
3. Tinjau ulang rencana yang telah ada
4. Tentukan tujuan dan lingkup
5. Pilih tipe perencanaan yang akan dibuat
6. Tentukan tugas-tugas dan tanggung jawab
7. Tentukan konsep operasi
8. Tulis dan perbaiki
1. Identifikasi bahaya dan Penaksiran resiko
(Risk assessment)
• Perkiraan potensi terjadinya kebakaran ditiap
unit kerja /zone
• Perkiraan jenis bahaya dan besarnya
kebakaran
• Perkiraan tingkat paparan jumlah dan
karakteristik penghuni, nilai asset serta
dampak thd lingkungan
CONSEQUENCY
2. Sumber daya
Sumber daya
- fasilitas
- peralatan
- pasokan
- SDM yang berpengalaman, ahli dan terlatih
- Akses bantuan
3. Tinjauan ulang rencana yang telah ada
2. Pencegahan
• Kebijakan K3 umum
• Kebijakan pencegahan kebakaran
• Tinjauan K3 umum
• Inspeksi/kontrol
• P2K3
3. Persiapan darurat
• Program pelatihan
• Pelaksanaan pelatihan
• Fasilitas, Pasokan dan Peralatan
• Kerja sama
• Sistem informasi
4. Tanggap darurat
• Komunikasi darurat untuk tim inti
• Komunikasi darurat untuk umum
• Evakuasi
• Koordinasi dengan instansi terkait
5. Pemulihan
• Penjelasan umum
• Tim pemulihan
• Investigasi
• Analisis
• Perhitungan Kerugian
• Rehabilitasi
PENUTUP
Kebakaran memiliki potensi resiko tinggi (people,
property & environment), karena itu penanganan K3
harus mendapat perhatian serius.
Kebakaran dapat diprediksikan, resikonya dapat
diperhitungkan, oleh karena itu upaya
penanggulangannya dapat direncanakan;
Dalam situasi darurat, semua penghuni akan
terlibat dalam situasi ancaman bahaya, karena itu
setiap tempat kerja harus memiliki buku panduan
tanggap darurat dan disosialisasikan serta
dilakukan gladi simulasi darurat secara berlaka.
Sarana proteksi kebakaran setiap saat harus siap
pakai, karena itu harus dilakukan pemeliharaan,
pemeriksaan, dan pengujian.
Sarana evakuasi harus tetap dijamin tidak terhalang
Manajemen harus memiliki komitmen terhadap K3
Sekian
&
TERIMA KASIH