Disusun oleh:
Musfiqurrahman
Hendriyadi
Suudi
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul “Tempat Sampah
Cerdas (Smart Trash) SMK Annuqayah” ini dapat tersusun hingga selesai. Kedua
shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada sang revolusioner dunia
nabi Muhammad SAW.
Dalam penggarapan pembuatan laporan pelaksanaan praktik kerja
lapangan (PKL) Institut Sains dan Teknologi Annuqayah ini kami berpedoman pada
bahan kuliah, petunjuk dari pembimbing lapangan, dosen pembimbing, diskusi
untuk mencari solusi dari suatu masalah yang muncul serta referensi dan literatur
yang terkait dengan penulisan laporan laporan pelaksanaan praktik kerja lapangan
(PKL) Institut Sains dan Teknologi Annuqayah. Tidak lupa pula kami mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari semua pihak baik materil maupun moril yang telah
membantu dalam penyelesaian laporan pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL)
Institut Sains dan Teknologi Annuqayah ini.
Dan harapannya semoga laporan pelaksanaan praktik kerja lapangan
(PKL) Institut Sains dan Teknologi Annuqayah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta tidak hanya menjadi ulasan teori yang hanya
tertuang dalam tulisan ini tapi dapat menjadi motivasi baik secara personal
maupun kolektif dalam pengimplemtasian teori ini dalam ruang nyata.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami menyadari
kemungkinan kekurangan dan juga kesalahan pada laporan pelaksanaan praktik
kerja lapangan (PKL) Institut Sains dan Teknologi Annuqayah. Untuk itulah, kami
sangat mengharapkan sara,koreksi serta kritik membangun dari pembaca sehingga
dapat diketahui kekurangan agar apat dilakukan penyempurnaan. Terima kasih.
Guluk-Guluk,26-09-2021
Penulis
i
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
ii
DAFTAR ISI
iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR....................................................................................vii
DAFTAR TABEL..........................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah..........................................................................................................2
Batasan Masalah 2
Tujuan 2
Manfaat 2
Sistematika Penulisan....................................................................................................3
Struktur Organisasi........................................................................................................5
Sistem Informasi 6
Karakteristik Sistem...................................................................................................... 6
Sistem informasi 7
Website 8
Bootstrap 8
MySQL 8
iii
UML 10
Class Diagram 12
Activity Diagrm 13
Sequence Diagram.......................................................................................................14
Desain Sistem 17
Activity Diagram 20
Implementasi Sistem....................................................................................................31
Kebutuhan Sistem........................................................................................................31
Interface Sistem 32
Pengujian Sistem 35
BAB V KESIMPULAN................................................................................37
Kesimpulan 37
Saran 37
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................38
iv
B
A
B
1.1 Latar
Belakang I
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Sekolah merupakan tempat penghasil sampah terbanyak setelah industri dan
pasar, hal ini menjadi problematika tersendiri bagi institusi pendidikan. Kurang
pekanya warga sekolah dalam membuang sampah pada tempatnya turut memberikan
dampak yang besar bagi kondisi ekologis sekolah, kesadaran baik dalam bentuk
personality atau kolektivitas harus senantiasa digalakkan, hal ini menjadi problem bagi
pimpinan sekolah metode ataupun cara apa yang dapat diterapkan kepada warga
sekolah, agar senantiasa sadar dan dapat teredukasi untuk membuang sampah pada
tempatnya, namun kita dibenturkan dengan metode bagaimana untuk membangun
kesadaran tersebut.
Dari suatu masalah inilah kami memilih metode yang sekiranya halus dan dapat
memberikan penyadaran tanpa harus ada represifitas atau aturan yang mengikatt jika
nantinya ada warga sekolah yang membuang sampah sembarangan, yaitu dengan
pendekatan persuasif guna memberikan efek jera dan meberikan pemahaman yang
esensial tentang pentingnya membuat sampah pada tempatnya.
Kemajuan teknologi dalam segala aspek dapat dimanfaatkan dalam mengedukasi
dan menumbuhkan kesadaran bagi warga sekolah, inisiasi pemanfatan teknologi dalam
penanggulangan sampah sudah lama berkutat pada ruang konsepsi tanpa ada
implementasi yang benar benar dirasakan oleh masyarakat. Adapun metode yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengimplementasikan rancang bangun
tempat sampah cerdas smart trash berbasis Arduino Uno dalam sebuah bentuk
prototype yang memiliki input berupa sensor ultrasonic,DFplayer dan motor servo.
Hasil pengujian pada input dan output menunjukkan jika sensor ultrasonik dapat
mengukur jarak dengan rata-rata error 3.9%, DFplayer memberikan efek suara jika
nantinya tempat sampah terbuka, dan motor servo dapat menggerakkan sistem mekanik
alat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem kerja smart trash secara keseluruhan
dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan rancangan yang telah dibuat
1.2 Rumusan Masalah
Tujuan dari pembuatan sistem tempat sampah cerdas (smart trash) ini adalah
untuk merancang sebuah sistem yang dapat memberikan penyadaran baik personal
maupun kolektif tentang pentinya membuang sampah pada tempatnya
1.5 Manfaat
Bab ini menjelaskan dasar-dasar dari penulisan laporan PKL, yang terdiri
dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat
serta sistematika penulisan laporan PKL.
2. Bab II Tinjauan Instansi Tempat PKL
Bab ini mejelaskan tentang instansi tempat PKL. Dimana yang dijelaskan
disini yaitu mengenai sejarah, profil, visi dan misi, serta struktur organisasi
MTS 2 Annuqayah.
3. Bab III Landasan Teori
Bab ini membahas kesimpulan dan saran dari hasil PKL yang telah
dilakukan.
BAB II
NPSN : 20564452
Bentuk Sekolah
Status : Swasta
Waktu Penyelenggaraan : Berdiri Tahun 2007
Mikrokontroller
besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip
a. Pemroses (processor)
b. Memori,
telah banyak digunakan dalam dunia medik, pengaturan lalu lintas, dan masih
banyak lagi. Contoh alat ini diantaranya adalah komputer yang digunakan pada
mobil untuk mengatur kestabilan mesin, alat untuk pengatur lampu lalu lintas.
Secara teknis hanya ada 2 mikrokontroler yaitu RISC dan CISC, dan masing-
Reduced Instruction Set Computer : instruksi terbatas tapi memiliki fasilitas yang
lebih banyak, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer : instruksi
bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Jenis mikrokontroler
ada banyak yaitu keluarga Motorola dengan seri 68xx, keluarga MCS51 yang
diproduksi Atmel, Philip, Dallas, keluarga PIC dari Microchip, Renesas, Zilog.
JAVA dapat menggunakan Jstamp, jika dengan bahasa pemrograman C++ dapat
Memori dalam mikrokontroler terdiri atas memori program dan memori data dimana
hanya dapat dibaca (ROM/EPROM). Sedangkan untuk data memori kita dapat
yang khusus ( Specilal Function Register). Sebagai contoh untuk keluarga MCS-51
Sehingga dapat menyimpan data dan tidak terhapus walaupun aliran listrik ke
2. 12 KB Flash ROM
4. 2 KB EEPROM
5. Empat buah programmable Port I/O yang terdiri dari 8 buah jalur I/O
perangkat pengendali peralatan – peralatan yang ada pada evoting, selain itu juga
2.1.2 Arduino
lunak pada komputer anda (seperti Flash, Pengolahan, VVVV, atau Max / MSP).
Rangkaiannya dapat dirakit dengan tangan atau dibeli. IDE (Integrated Development
1. Arduino Uno R3
tegangan) 5volt.
sama seperti bahasa pemrograman C. Selain itu dalam board arduino sendiri
Sumber: www.arduino.cc
a. Mikrokontroler : ATmega328
i. SRAM : 2 KB (ATmega328)
j. EEPROM : 1 KB (ATmega328)
a. Daya (Power)
sampai 20Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya
pin 5 Volt mungkin mensupply kecil dari 5 Volt dan board Arduino UNO
bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan supply yang lebih dari besar
Volt.
b. Memori
Memori yang digunakan pada Aduino Uno R3 adalah
EEPROM library).
50 kΩ.
d. Komunikasi
328 menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada
pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board
USB COM standar, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. LED
melalui chip USB- to-serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak
untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Atmega328 juga mensupport
e. Riset Otomatis
Dari pada mengharuskan sebuahpenekanan fisik dari tombol reset
memproteksi port USB komputer dari hubungan pendek dan arus lebih.
Jika lebih dari 500 mA diterima port USB, sekring secara otomatis akan
bebanhilang.
masingnya adalah 2.7 dan 2.1 inci, dengan konektor USB dan power jack
catatan, bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8 adalah 160 mil. (0.16"),
bukan sebuah kelipatan genap dari jarak 100 mil dari pin lainnya.
banyak digunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas. Sensor jarak ini
menggunakan sonar (gelombang ultrasonik) untuk menentukan jarak dari benda
yang berada di depannya. HC-SR04 memiliki kinerja yang baik dalam mendeteksi
jarak, dengan tingkat akurasi yang tinggi serta deteksi yang stabil. Hitung waktu
antara saat pengiriman signal dengan saat signal pantulan diterima, bagi dengan dua
kali kecepatan suara, maka jarak yang terdeteksi akan segera didapatkan Sensor
1. Catu Daya: 5V DC
7. Dimensi: 45 x 20 x 15 mm
sumber: Junaidi,2015
transmitter ultrasonik.
Sumber : Prawiroredjo,2008
transistor.
d. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (+5V) maka arus akan
transistor T1, sehingga arus yang akan mengalir pada kolektotr T1 akan
e. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (0V) maka arus akan
melewati dioda D2 (D2 on), kemudian arus tersebut akan membias
transistor T2, sehingga arus yang akan mengalir pada kolektotr T2 akan
sesuai. Sinyal yang diterima tersebut akan melalui proses filterisasi frekuensi
keluaran penguat pada saat jarak antara sensor kendaraan mini dengan
dianggap keluaran komparator pada kondisi ini adalah high (logika „1‟)
a. Pertama – tama sinyal yang diterima akan dikuatkan terlebih dahulu oleh
b. Kemudian sinyal tersebut akan di filter menggunakan High pass filter pada
d. Kemudian sinyal tersebut melalui rangkaian filter low pass filter pada
Jadi ketika ada sinyal ultrasonik yang masuk ke rangkaian, maka pada
beberapa rangkaian elektronik dan 2 buah transducer. Dari 2 buah transducer ini,
salah satu berfungsi sebagai transmitter dan satu lagi sebagai receiver. Ada juga
modul yang hanya mempunyai 1 buah transducer, berfungsi sebagai transmitter dan
receiver sekaligus. Tersedia pin VCC, TRIG, ECHO dan GND. Ada juga modul
yang pin TRIG dan ECHO-nya digabung menjadi satu dan pemakaiannya berganti-
ganti.
gelombang suara yang mengenai benda di depannya akan ditangkap oleh bagian
suara sampai ditangkap kembali, dan dapat dihitung jarak benda yang ada di depan
VCC, TRIG, ECHO dan GND. VCC dihubungkan dengan 5V dari Arduino dan
GND dengan GND pada Arduino. TRIG terhubung pada pin digital 12 dan ECHO
dihubungkan dengan pin digital 13. Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip
pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang
penginderanya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah objek padat dan
cair. Konsep yang digunakan oleh sensor ultrasonik HC-SR04 adalah sebagai
berikut:
1. Sensor akan mengirim 8 sinyal pada frekuensi 40 kHz jika pin trigger pada
sensor berada pada kondisi high selama kurang lebih 10 mikrodetik (10
microseconds).
dipantulkan oleh target yang berada di depan sensor dan diteruskan ke pin
echo.
3. Ketika sinyal tersebut diterima, maka jarak antara sensor dan benda tersebut
dapat diperoleh dengan menghitung jeda waktu antara sinyal trigger dikirim
oleh sensor dan kemudian diterima kembali oleh sensor. Rumusnya kurang
mengirim ulang sinyal high pada trigger pin dan memberikan sinyal LOW
pada trigger pin selama kurang lebih 2 mikrodetik sebelum mengirim sinyal
penerima dan rangkaian kontrol. Prinsip dasar kerja pada diagram waktu:
3. Jika belakang sinyal, melalui tingkat tinggi, waktu output tinggi durasi
I/O adalah waktu dari pengiriman ultrasonik untuk kembali. Jarak pada
sensor ultrasonik dengan bidang pantul, dan t adalah selisih waktu antara
penerima ultrasonik.
Untuk lebih jelas tentang sensor ultra sonik dapat dilihat pada gambar berikut :
sumber: Junaidi,2015
tergantung dari jauh dekatnya objek yang dideteksi serta kualitas dari sensor
pemancar dan sensor penerima. Proses sensing yang dilakukan pada sensor ini
menggunakan metode pantulan untuk menghitung jarak antara sensor dengan obyek
sasaran. Jarak antara sensor tersebut dihitung dengan cara mengalikan setengah
waktu yang digunakan oleh sinyal ultrasonik dalam perjalanannya dari rangkaian Tx
sampai diterima oleh rangkaian Rx, dengan kecepatan rambat dari sinyal ultrasonik
Motor Servo adalah sebuah motor DC dengan sistem umpan balik tertutup
dimana posisi rotornya akan diinformasikan kembali kerangkaian kontrol yang ada
didalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear,
beroperasi secara close loop. Poros motor dihubungkan dengan rangkaian kendali,
sehingga jika putaran poros belum sampai pada posisi yang diperintahkan maka
rangkaian kendali akan terus mengoreksi posisi hingga mencapai posisi yang
diperintahkan.(Setiawan.2015)
Sumber: Setiawan,2015
pulsa. Motor ini terdiri dari 2 jenis yaitu motor servo standar dan motor servo
continuous. Motor servo standar hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW)
dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut
dari kanan – tengah – kiri adalah 180°. Sedangkan Motor servo continuous
merupakan motor servo yang bagian feedback-nya dilepas sehingga motor servo
jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut
5. Berat 44g
berikut :
6. Berat 42,5g
nyadaran baik secara personal atau kolektif tentang pentingnya membuat sampah.
3.2 Observasi
Mulai
Riset Awal
Perancangan Sistem,
Hardware Dan Software
PERANCANGA
N
Pengimplementasian
Hardware Dan Software
IMPLEMENTASI
Pengujian TIDAK
Penelitian
Pengujian
Berhasil?
YA
Selesai
BAB IV
maka dilakukan perancangan sistem, yang telah mendapatkan gambaran dengan jelas
apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya, perancangan sistem untuk memikirkan
Pada gambar 4.1 ditunjukkan blok diagram sistem pembuka dan penutup tempat
sampah otomatis berbasis mikrokontroler yang terdiri dari tiga bagian yaitu input,
berperan sebagai obyek yang akan di uji coba sebagai perantara untuk
berperan sebagai :
obyek di dekat tempat sampah, objek yang akan dideteksi adalah bagian
tubuh manusia.
ultrasonik.
sampah plastic yang biasa digunakan didalam ruangan. Tinggi keseluruh tempat
sampah yaitu 33 cm. pada desain tempat sampah ini sensor ultrasonik yang pertama
diletakkan diluar tempat sampah yang berfungsi untuk mendeteksi obyek manusia
yang berada disekitar tempat sampah. Sensor ultrasonik 2 diletakkan didalam tutup
tempat sampah yang berfungsi untuk mendeteksi kapasitas tempa sampah. Motor
servo diletakkan dibelakang tempat sampah untuk mendorong pengait yang akan
membuka tutup tempat sampah, dan mic berada dibawah tutup tempat sampah yang
Pada tahap perancangan software ini adalah tahap membangun software yang
bertujuan untuk ditanamkan pada alat yang sudah dibangun. Langkah – langkah
sampah dimulai dari start, kemudian tutup tempat sampah tertutup. Jika sensor
ultrasonik 1 yang berada diluar tempat sampah mendeteksi obyek kurang dari 35 cm
dan sensor ultrasonik 2 yanng berada didalam tempat sampah mendeteksi obyek
lebih dari 10 cm maka proses buka tutup tempat sampah otomatis dapat dilakukan,
setelah obyek telah terdeteksi oleh sensor ultrasonic maka motor servo akan
bergerak dan tutup tempat sampah akan terbuka. Jika sensor ultrasonik 1 yang
berada diluar tempat sampah mendeteksi obyek kurang dari 35 cm dan sensor
ultrasonik 2 yang berada didalam tempat sampah mendeteksi obyek kurang dari 10
cm maka proses buka tutup tempat sampah tidak dapat dilakukan, hal ini membuat
LED yang berada di atas tutup tempat sampah akan menyala yang menandakan
bahwa tempat sampah sudah penuh. Setelah terbuka jika sensor ultrasonic tidak lagi
mendeteksi adanya obyek diluar tempat sampah maka proses selanjutnya yaitu motor
servo akan bergerak dan menutup tutup tempat sampah secara otomatis tetapi dijika
sensor ultrasonic yang berada diluar tempat sampah masih mendeteksi adanya obyek
maka proses tutup tempat sampah tertutup tidak akan dilakukan, tempat sampah
akan terus terbuka sampai sensor ultrasonik tidak lagi mendeteksi adanya obyek
4.4 Implementasi
tahap, yaitu :
1. Tahap Pertama
1. Sensor Ultrasonic:
a. VVC disambungkan ke Pin VIN pada Arduino
b. Tring disambungkan ke Pin 8 pada Arduino
c. Echo disambungkan ke Pin 7 pada Arduino
d. GND disambungkan ke GND pada Arduino
2. Motor Servo:
a. Kabel Hitam disambungkan dengan GND pada Arduino
b. Kabel Merah disambungkan ke pin 5V pada arduino
c. Kabel Kuning disambungkan ke pin 9 pada arduino
3. DFPlayer :
a. IN 1 disambung dengan pin 10 pada Arduino
b. GND disambung dengan pin GND pada Arduino
c. OUT -/+ disambung Ke Speaker
2. Tahap Kedua
3. Tahap Ketiga
Pada tahap ketika yang dilakukan adalah compile program dan proses
upload ke Arduino.
Pengujian Sistem
b. S = Setuju
c. C = Cukup
d. TS = Tidak Setuju
e. STS = Sangat Tidak Setuju
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktik kerja lapangan yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Sistem informasi perpustakaan SMK Annuqayahini, dapat membantu
kinerja dari para pegawai perpustakaan dalam mengelola perpustakaan
secara mudah dan akurat.
2. Sistem informasi perpustakaan SMK Annuqayahini, dibangun untuk
menyediakan fitur dalam memudahkan proses transaksi peminjaman dan
pengembalian buku serta mengelola data buku dan anggota perpustakaan.
3. Berdasarkan hasil pengujian sistem yang sudah dilakukan, didapatkan
persentase sebesar 44% sangat setuju dan 56% setuju pada sistem yang
sudah dibuat. Ini membuktikan bahwa sistem informasi perpustakaan pada
SMK Annuqayahsudah diimplementasi dengan baik.
Saran
[4] J. Hartono. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset,
2005.
[5] T. Sutabri. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI, 2012.
[9] H. Saputro, “Modul Pembelajaran Praktek Basis Data ( Mysql )”. Modul
Pembelajaran Prakt. Basis Data, , 2016 pp. 1—34.
[10] B. Raharjo. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL.
Bandung: Informatika, 2011.