Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

TEMPAT SAMPAH CERDAS (SMART TRASH)


SMK ANNUQAYAH

Disusun oleh:
Musfiqurrahman
Hendriyadi
Suudi

PROGRAM STUDI TEKNIK


INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
IST ANNUQAYAH
PENGANTAR KATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul “Tempat Sampah
Cerdas (Smart Trash) SMK Annuqayah” ini dapat tersusun hingga selesai. Kedua
shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada sang revolusioner dunia
nabi Muhammad SAW.
Dalam penggarapan pembuatan laporan pelaksanaan praktik kerja
lapangan (PKL) Institut Sains dan Teknologi Annuqayah ini kami berpedoman pada
bahan kuliah, petunjuk dari pembimbing lapangan, dosen pembimbing, diskusi
untuk mencari solusi dari suatu masalah yang muncul serta referensi dan literatur
yang terkait dengan penulisan laporan laporan pelaksanaan praktik kerja lapangan
(PKL) Institut Sains dan Teknologi Annuqayah. Tidak lupa pula kami mengucapkan
terimakasih atas bantuan dari semua pihak baik materil maupun moril yang telah
membantu dalam penyelesaian laporan pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL)
Institut Sains dan Teknologi Annuqayah ini.
Dan harapannya semoga laporan pelaksanaan praktik kerja lapangan
(PKL) Institut Sains dan Teknologi Annuqayah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta tidak hanya menjadi ulasan teori yang hanya
tertuang dalam tulisan ini tapi dapat menjadi motivasi baik secara personal
maupun kolektif dalam pengimplemtasian teori ini dalam ruang nyata.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami menyadari
kemungkinan kekurangan dan juga kesalahan pada laporan pelaksanaan praktik
kerja lapangan (PKL) Institut Sains dan Teknologi Annuqayah. Untuk itulah, kami
sangat mengharapkan sara,koreksi serta kritik membangun dari pembaca sehingga
dapat diketahui kekurangan agar apat dilakukan penyempurnaan. Terima kasih.

Guluk-Guluk,26-09-2021

Penulis
i
ii
UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini kamitidak lupa mengucapkan terima kasih yang


sebesar-besarnya kepada:
1. Allah Subhanahu Wa Taala

2. Keluarga dan sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan baik materil


maupun moril kepada penulis.
3. Bapak Imam Wahudi S.Kom., M.T., Selaku Dosen Pembimbing Praktek
Kerja Lapangan.
4. Bapak Riyadi, S.H.I, selaku kepala SMK Annuqayah yang telah memberikan
izin atas pelaksanaan PKL ini.
5. Tenaga akademik maupun non akademik SMK Annuqayah yang rela diajak
diskusi untuk membantu pelaksanaan PKL ini.
6. Semua siswa SMK Annuqayah yang telah ikut berpartisipasi dalam
pelaksanaan kegiatan PKL ini.
7. Yang terakhir kepada semua stekholderbaik di lingkungan civitas akademika
Institut Sains dan Teknologi Annuqayah dan di SMK Annuqayah

ii
DAFTAR ISI

iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii

KATA PENGANTAR...................................................................................iii

UCAPAN TERIMA KASI............................................................................iv

DAFTAR ISI...................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR....................................................................................vii

DAFTAR TABEL..........................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

Latar Belakang 1

Rumusan Masalah..........................................................................................................2

Batasan Masalah 2

Tujuan 2

Manfaat 2

Sistematika Penulisan....................................................................................................3

BAB II TINJAUAN INSTANSI TEMPAT PKL...........................................4

Profil MTS 2 Annuqayah..............................................................................................4

Visi dan Misi MTS 2 Annuqayah.................................................................................4

Struktur Organisasi........................................................................................................5

BAB III LANDASAN TEORI....................................................................... 6

Sistem Informasi 6

Karakteristik Sistem...................................................................................................... 6

Sistem informasi 7

Website 8

Bootstrap 8

MySQL 8

Entity Diagram Relationship......................................................................................... 9

iii
UML 10

Use Case Diagram.......................................................................................................10

Class Diagram 12

Activity Diagrm 13

Sequence Diagram.......................................................................................................14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................16

Keadaan Sistem Saat Ini..............................................................................................16

Metode Perancangan Sistem........................................................................................16

Desain Sistem 17

Entity Diagram Relationship (ERD)...........................................................................17

Use Case Diagram.......................................................................................................18

Activity Diagram 20

Implementasi Sistem....................................................................................................31

Kebutuhan Sistem........................................................................................................31

Interface Sistem 32

Pengujian Sistem 35

BAB V KESIMPULAN................................................................................37

Kesimpulan 37

Saran 37

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................38

iv
B
A
B
1.1 Latar
Belakang I

P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
Sekolah merupakan tempat penghasil sampah terbanyak setelah industri dan
pasar, hal ini menjadi problematika tersendiri bagi institusi pendidikan. Kurang
pekanya warga sekolah dalam membuang sampah pada tempatnya turut memberikan
dampak yang besar bagi kondisi ekologis sekolah, kesadaran baik dalam bentuk
personality atau kolektivitas harus senantiasa digalakkan, hal ini menjadi problem bagi
pimpinan sekolah metode ataupun cara apa yang dapat diterapkan kepada warga
sekolah, agar senantiasa sadar dan dapat teredukasi untuk membuang sampah pada
tempatnya, namun kita dibenturkan dengan metode bagaimana untuk membangun
kesadaran tersebut.
Dari suatu masalah inilah kami memilih metode yang sekiranya halus dan dapat
memberikan penyadaran tanpa harus ada represifitas atau aturan yang mengikatt jika
nantinya ada warga sekolah yang membuang sampah sembarangan, yaitu dengan
pendekatan persuasif guna memberikan efek jera dan meberikan pemahaman yang
esensial tentang pentingnya membuat sampah pada tempatnya.
Kemajuan teknologi dalam segala aspek dapat dimanfaatkan dalam mengedukasi
dan menumbuhkan kesadaran bagi warga sekolah, inisiasi pemanfatan teknologi dalam
penanggulangan sampah sudah lama berkutat pada ruang konsepsi tanpa ada
implementasi yang benar benar dirasakan oleh masyarakat. Adapun metode yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengimplementasikan rancang bangun
tempat sampah cerdas smart trash berbasis Arduino Uno dalam sebuah bentuk
prototype yang memiliki input berupa sensor ultrasonic,DFplayer dan motor servo.
Hasil pengujian pada input dan output menunjukkan jika sensor ultrasonik dapat
mengukur jarak dengan rata-rata error 3.9%, DFplayer memberikan efek suara jika
nantinya tempat sampah terbuka, dan motor servo dapat menggerakkan sistem mekanik
alat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem kerja smart trash secara keseluruhan
dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan rancangan yang telah dibuat
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, dapat ditarik


suatu rumusan masalah yaitu bagaimana memberikan edukasi dan penyadaran
tentang pentinya membuang sampah pada tempatnya dengan memanfaatkan
teknologi berbasis mikrocontroler ?.
1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan di atas, adapun


batasan masalah dari perancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem yang dibuat yaitu sistem tempat sampah cerdas (smart trash) SMK
Annuqayah,dimana hanya digunakan untuk membuang sampah pada
tempatnya serta dijadikan penyadaran dalam bentuk pendekatan persuasif
dengan adanya tempat sampah cerdas (smart trash).
2. Sistem yang dibuat diperuntukan dan digunakan bagi semua warga sekolah
di SMK Annuqayah.
1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan sistem tempat sampah cerdas (smart trash) ini adalah
untuk merancang sebuah sistem yang dapat memberikan penyadaran baik personal
maupun kolektif tentang pentinya membuang sampah pada tempatnya
1.5 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari pembuatan sistem tempat sampah cerdas


(smart trash) ini adalah sebagai berikut:
a) Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa dapat memimplementasikan dan mempraktekkan ilmu atau


pengetahuan yang mereka peroleh di dalam kelas
2. Mahasiswa dapat menambah pengalaman dan melatih diri dalam dunia
kerja atau di masyarakat nantinya dengan basis keilmuan yang mereka
miliki
b) Bagi Instansi

3. Dapat memberikan penyadaran kepada seluruh warga sekolah baik


tenaga akademik, non akademik serta siswa tentang pentinya membuang
sampa pada tempatnya di SMK Annuqayah.
4. Dapat memberikan pemandangan asri nan rindang di lingkungan SMK
Annuqayah dengan tidak adanya sampah yang berserakan di sekolah.
1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan PKL ini adalah sebagai


berikut:
1. Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan dasar-dasar dari penulisan laporan PKL, yang terdiri
dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat
serta sistematika penulisan laporan PKL.
2. Bab II Tinjauan Instansi Tempat PKL

Bab ini mejelaskan tentang instansi tempat PKL. Dimana yang dijelaskan
disini yaitu mengenai sejarah, profil, visi dan misi, serta struktur organisasi
MTS 2 Annuqayah.
3. Bab III Landasan Teori

Bab ini membahas teori-teori yang berhubungan dengan topik penelitian,


meliputi Sistem Informasi, Website, Framework CodeIgniter, MySQL, dan
Diagram-diagram UML.
4. Bab IV Pembahasan

Pada bab ini merupakan pembahasan tentang analisis perangkat lunak,


meliputi keadaan sistem, metode perancangan sistem, desain sistem dan
implementasi sistem.
5. Bab V Penutup

Bab ini membahas kesimpulan dan saran dari hasil PKL yang telah
dilakukan.
BAB II

2.1 TINJAUAN INSTANSI TEMPAT PKL

Profil MTS 2 Annuqayah

Nama Sekolah : SMK Annuqayah

NPSN : 20564452

Alamat : Guluk-Guluk Sumenep Jawa Timur

a. Alamat Sekolah : Jln. Makam pahlawan pondok Pesantren


Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep
b. Desa : Guluk-Guluk
c. Kecamatan : Guluk-Guluk
d. Kabupaten : Sumenep
e. Provinsi : Jawa Timur
f. Telpon : 0813 9395 9810
g. Kode Pos :
h. Email :

Bentuk Sekolah
Status : Swasta
Waktu Penyelenggaraan : Berdiri Tahun 2007

Visi dan Misi


Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bayan memiliki visi yaitu “SAYA CERDAS ELO
MANIS”, yang memiliki arti Religius yang Berbudaya, Cerdas yang Integritas, dan
Berteknologi yang Humanis.
Dengan visi yang dimiliki, diperlukannya misi untuk mewujudkan visi yang dimiliki
dengan cara :
1. Menghidupkan praktik beragama dimensi vertikal dan horisontal dengan
tidak meninggalkan budaya positif.
2. Membekali siswa keilmuan dan keterampilan dengan mengedepankan
karakter tertuama integritas.
3. Menerapkan teknologi baik sebagai alat, media dan moda pembelajaran,
namun tetap humanis.
Struktur Organisasi

Struktur organisasi ini merupakan bagan dalam mengelola perpustakaan


SMK Annuqayahyang berlaku pada tahun ajaran saat ini , seperti pada Gambar 2.1
Landasan Teori

Mikrokontroller

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang seluruh atau sebagian

besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip

microcomputer. Mikrokontroler merupakan system computer yang mempunyai satu

atau beberapa tugas yang sangat spesifik. (Chamim.2010)

Elemen mikrokontroler tersebut diantaranya adalah:

a. Pemroses (processor)

b. Memori,

c. Input dan output

Microcontroller telah banyak digunakan pada berbagai macam peralatan

rumah tangga seperti mesin cuci.Sebagai pengendali sederhana, microcontroller

telah banyak digunakan dalam dunia medik, pengaturan lalu lintas, dan masih

banyak lagi. Contoh alat ini diantaranya adalah komputer yang digunakan pada

mobil untuk mengatur kestabilan mesin, alat untuk pengatur lampu lalu lintas.

Secara teknis hanya ada 2 mikrokontroler yaitu RISC dan CISC, dan masing-

masing mempunyai keturunan / keluarga sendiri-sendiri. RISC kependekan dari

Reduced Instruction Set Computer : instruksi terbatas tapi memiliki fasilitas yang

lebih banyak, CISC kependekan dari Complex Instruction Set Computer : instruksi

bisa dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. Jenis mikrokontroler

ada banyak yaitu keluarga Motorola dengan seri 68xx, keluarga MCS51 yang

diproduksi Atmel, Philip, Dallas, keluarga PIC dari Microchip, Renesas, Zilog.

Masing – masing keluarga juga masih terbagi dalam beberapa tipe.

Masing – Masing orang berbeda dalam hal kemudahan mempelajari

mikrokontroler. Jika terbiasa dengan bahasa pemrograman BASIC maka dapat


menggunakan mikrokontroler BASIC Stamp, jika dengan bahasa pemrograman

JAVA dapat menggunakan Jstamp, jika dengan bahasa pemrograman C++ dapat

memanfaatkan keluarga MCS51 dan masih banyak lagi.

Mikrokontroler mempunyai ruang alamat tersendiri yang disebut memori.

Memori dalam mikrokontroler terdiri atas memori program dan memori data dimana

keduanya terpisah, yang memungkinkan pengaksesan data memori dan

pengalamatan 8 bit, sehingga dapat langsung disimpan dan dimanipulasi oleh

mikrokontroler dengan kapasitas akses 8 bit. Program memori tersebut bersifat

hanya dapat dibaca (ROM/EPROM). Sedangkan untuk data memori kita dapat

menggunakan memori eksternal (RAM).

Sumber: Chamim, 2010

Gambar 2.1 Ruang Alamat Memori

Di dalam mikrokontroler terdapat register – register yang memiliki fngsi

yang khusus ( Specilal Function Register). Sebagai contoh untuk keluarga MCS-51

memiliki SFR dengan alamat 80H sampai FFH.


Ada banyak jenis mikrokontroler yang dijual dipasaran. Salah satunya adalah

Mikrokontroler ATmega. Mikrokontroler ini telah memiliki memori EEPROM

Sehingga dapat menyimpan data dan tidak terhapus walaupun aliran listrik ke

rangkaian diputus. Adapun fasilitas yang dimiliki ATmega328 antara lain:

1. Sebuah CPU 8 bit

2. 12 KB Flash ROM

3. 256 byte RAM

4. 2 KB EEPROM

5. Empat buah programmable Port I/O yang terdiri dari 8 buah jalur I/O

6. Range Frekuensi 0Hz – 24 Mhz

7. 3 buah timer /counter 16 bit

8. Interface komunikasi serial

Dalam penelitian ini mikrokontroler ATmega328 digunakan sebagai

perangkat pengendali peralatan – peralatan yang ada pada evoting, selain itu juga

untuk menyimpan data hasil pilihan pemilih.

2.1.2 Arduino

Arduino adalah sebuah platform komputasi fisik open source berbasiskan

Rangkain input / output sederhana (I/O) dan lingkungan pengembangan yang

mengimplementasikan bahasa Processing. Arduino dapat digunakan untuk

mengembangkan obyek interaktif mandiri atau dapat dihubungkan ke perangkat

lunak pada komputer anda (seperti Flash, Pengolahan, VVVV, atau Max / MSP).

Rangkaiannya dapat dirakit dengan tangan atau dibeli. IDE (Integrated Development

Environment) Arduino bersifat open source.( Sokop.2015).

1. Arduino Uno R3

Arduino UNO adalah arduino board yang menggunakan

mikrokontroler ATmega328. Arduino UNO berbasis mikroprosesor (berupa


Atmel AVR) dan dilengkapi dengan oscillator 20MHz (yang memungkinkan

operasi berbasis waktu dilaksanakan dengan tepat) dan regulator (pembangkit

tegangan) 5volt.

Dalam rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler AVR seri

ATmega328 yang merupakan produk dari Atmel. Arduino memiliki

kelebihan tersendiri dibanding board mikrokontroler yang lain selain bersifat

open source, arduino juga mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang

sama seperti bahasa pemrograman C. Selain itu dalam board arduino sendiri

sudah terdapat. bortloader sehingga mudah ketika kita memprogram arduino.

Sedangkan pada kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang masih

membutuhkan rangkaian terpisah untuk memasukkan program ketika kita

memprogram mikrokontroler dan selain untuk loader ketika memprogram,

bisa juga difungsikan sebagai port komunikasi serial.

Sumber: www.arduino.cc

Gambar 2.2 Arduino UNO

Seperti pada gambar 2.2 Spesifikasi Arduino Uno R3 :

a. Mikrokontroler : ATmega328

b. Tegangan pengoperasian : 5V Tegangan input yang disarankan: 7-12V

c. Batas tegangan input : 6-20V


d. Jumlah pin I/O digital : 14

e. Jumlah pin input analog : 6

f. Arus DC tiap pin I/O : 40 mA

g. Arus DC untuk pin 3.3V : 50 mA

h. Memori :32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB digunakan oleh bootloader

i. SRAM : 2 KB (ATmega328)

j. EEPROM : 1 KB (ATmega328)

k. Clock Speed : 16 MHz

2. Karakteristik Arduino Uno R3

a. Daya (Power)

Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan

sebuah power supply eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis.

Suplai eksternal (non-USB)dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke

DC atau battery. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan

sebuahcenter- positive plug yang panjangnya 2,1 mm ke power jack dari

board. Kabel lead dari sebuah battery dapat dimasukkan dalam

header/kepala pin Ground(Gnd) dan pin Vin dari konektor POWER.

BoardArduino UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6

sampai 20Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya

pin 5 Volt mungkin mensupply kecil dari 5 Volt dan board Arduino UNO

bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan supply yang lebih dari besar

12 Volt, voltage regulator bisa kelebihan panas dan membahayakan

board Arduino UNO. Range yang direkomendasikan adalah 7 sampai 12

Volt.

b. Memori
Memori yang digunakan pada Aduino Uno R3 adalah

ATmega328 yang mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk

bootloader). ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB

EEPROM(yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan

EEPROM library).

c. Input dan Output

Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai

inputdan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan

digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt.

Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus maksimum 40

mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-

50 kΩ.

d. Komunikasi

Arduino UNO mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi

dengan sebuah komputer, Arduino atau mikrokontroler lainnya. Atmega

328 menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada

pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board

serial komunikasinya melalui USB dan muncul sebagai sebuah port

virtual ke software pada komputer. Firmware 16U2 menggunakan driver

USB COM standar, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. LED

RX dan TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit

melalui chip USB- to-serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak

untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Atmega328 juga mensupport

komunikasi I2C (TWI) dan SPI.

e. Riset Otomatis
Dari pada mengharuskan sebuahpenekanan fisik dari tombol reset

sebelum sebuah penguploadan, Arduino Uno didesain pada sebuah cara

yang memungkinkannya untuk direset dengan software yang sedang

berjalan pada pada komputer yang sedang terhubung.

f. Proteksi Arus Lebih USB

Arduino UNO mempunyai sebuah sebuah sekring reset yang

memproteksi port USB komputer dari hubungan pendek dan arus lebih.

Jika lebih dari 500 mA diterima port USB, sekring secara otomatis akan

memutuskan koneksi sampai hubungan pendek atau kelebihan

bebanhilang.

g. Karaktersistik Fisik Arduino Uno R3

Panjang dan lebar maksimum dari PCB Arduino UNO masing-

masingnya adalah 2.7 dan 2.1 inci, dengan konektor USB dan power jack

yang memperluas dimensinya. Empat lubang sekrup memungkinkan

board untuk dipasangkan ke sebuah permukaan atau kotak. Sebagai

catatan, bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8 adalah 160 mil. (0.16"),

bukan sebuah kelipatan genap dari jarak 100 mil dari pin lainnya.

2.1.3 Sensor Ultrasonik HC-SR04

Sensor ultrasonik adalah sensor yang mempunyai frekuensi 40 khz dan

banyak digunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas. Sensor jarak ini
menggunakan sonar (gelombang ultrasonik) untuk menentukan jarak dari benda

yang berada di depannya. HC-SR04 memiliki kinerja yang baik dalam mendeteksi

jarak, dengan tingkat akurasi yang tinggi serta deteksi yang stabil. Hitung waktu

antara saat pengiriman signal dengan saat signal pantulan diterima, bagi dengan dua

kali kecepatan suara, maka jarak yang terdeteksi akan segera didapatkan Sensor

Ultrasonik mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik

(40 KHz ) selama t = 200 us kemudian mendeteksi pantulannya. Sensor Ultrasonik

memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan kontrol dari mikrokontroller

pengendali ( pulsa trigger dengan Tout min 2 us ). (Junaidi.2015).

Spesifikasi Sensor HC-SR04 adalah sebagai berikut :

1. Catu Daya: 5V DC

2. Arus pada moda siaga: < 2mA

3. Konsumsi arus saat deteksi: 15 mA

4. Lebar sudut deteksi: ±15°

5. Jarak deteksi: akurat hingga 1 meter, dapat mendeteksi (namun kurang

presisi) hingga jarak 4 meter

6. Resolusi : 3 mm (perhitungan dari faktor kecepatan rambat suara dan

kecepatan MCU pada 16 MHz)

7. Dimensi: 45 x 20 x 15 mm

sumber: Junaidi,2015

Gambar 2.3 Sensor Ultrasonik HC-SR04


Bagian-bagian dari Sensor Ultrasonik adalah sebagai berikut:

1. Pemancar Ultrasonik (Transmitter)

Pemancar Ultrasonik ini berupa rangkaian yang memancarkan sinyal

sinusoidal berfrekuensi di atas 20 KHz menggunakan sebuah transducer

transmitter ultrasonik.

Sumber : Prawiroredjo,2008

Gambar 2.4 Rangkaian Pemancar Gelombang Ultrasonik

Prinsip kerja dari rangkaian pemancar gelombang ultrasonik tersebut


adalah sebagai berikut :
a. Sinyal 40 kHz dibangkitkan melalui mikrokontroler.

b. Sinyal tersebut dilewatkan pada sebuah resistor sebesar 3kOhm untuk

pengaman ketika sinyal tersebut membias maju rangkaian dioda dan

transistor.

c. Kemudian sinyal tersebut dimasukkan ke rangkaian penguat arus yang

merupakan kombinasi dari 2 buah dioda dan 2 buah transistor.

d. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (+5V) maka arus akan

melewati dioda D1 (D1 on), kemudian arus tersebut akan membias

transistor T1, sehingga arus yang akan mengalir pada kolektotr T1 akan

besar sesuai dari penguatan dari transistor.

e. Ketika sinyal dari masukan berlogika tinggi (0V) maka arus akan
melewati dioda D2 (D2 on), kemudian arus tersebut akan membias

transistor T2, sehingga arus yang akan mengalir pada kolektotr T2 akan

besar sesuai dari penguatan dari transistor.

f. Resistor R4 dan R6 berfungsi untuk membagi tengangan menjadi 2,5 V.

Sehingga pemancar ultrasonik akan menerima tegangan bolak – balik

dengan Vpeak-peak adalah 5V (+2,5 V s.d -2,5 V).

2. Penerima Ultrasonik (Receiver)

Penerima Ultrasonik ini akan menerima sinyal ultrasonik yang

dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan karakteristik frekuensi yang

sesuai. Sinyal yang diterima tersebut akan melalui proses filterisasi frekuensi

dengan menggunakan rangkaian band pass filter (penyaring pelewat pita),

dengan nilai frekuensi yang dilewatkan telah ditentukan. Kemudian sinyal

keluarannya akan dikuatkan dan dilewatkan ke rangkaian komparator

(pembanding) dengan tegangan referensi ditentukan berdasarkan tegangan

keluaran penguat pada saat jarak antara sensor kendaraan mini dengan

sekat/dinding pembatas mencapai jarak minimum untuk berbelok arah. Dapat

dianggap keluaran komparator pada kondisi ini adalah high (logika „1‟)

sedangkan jarak yang lebih jauh adalahlow (logika‟0 ‟). Logika-logika

biner ini kemudian diteruskan ke rangkaian pengendali (mikrokontroler).


Sumber : Prawiroredjo,2008

Gambar 2.5 Rangkaian Penerima Gelombang Ultrasonik

Prinsip kerja dari rangkaian pemancar gelombang ultrasonik tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Pertama – tama sinyal yang diterima akan dikuatkan terlebih dahulu oleh

rangkaian transistor penguat Q2.

b. Kemudian sinyal tersebut akan di filter menggunakan High pass filter pada

frekuensi > 40kHz oleh rangkaian transistor Q1.

c. Setelah sinyal tersebut dikuatkan dan di filter, kemudian sinyal tersebut

akan disearahkan oleh rangkaian dioda D1 dan D2.

d. Kemudian sinyal tersebut melalui rangkaian filter low pass filter pada

frekuensi < 40kHz melalui rangkaian filter C4 dan R4.

e. Setelah itu sinyal akan melalui komparator Op-Amp pada U3.

Jadi ketika ada sinyal ultrasonik yang masuk ke rangkaian, maka pada

komparator akan mengeluarkan logika rendah (0V) yang kemudian akan

diproses oleh mikrokontroler untuk menghitung jaraknya.

Ultrasonik modul umumnya berbentuk papan elektronik ukuran kecil dengan

beberapa rangkaian elektronik dan 2 buah transducer. Dari 2 buah transducer ini,

salah satu berfungsi sebagai transmitter dan satu lagi sebagai receiver. Ada juga

modul yang hanya mempunyai 1 buah transducer, berfungsi sebagai transmitter dan

receiver sekaligus. Tersedia pin VCC, TRIG, ECHO dan GND. Ada juga modul

yang pin TRIG dan ECHO-nya digabung menjadi satu dan pemakaiannya berganti-

ganti.

Ultrasonik modul ini bekerja dengan cara menghasilkan gelombang suara


pada frekuensi tinggi, yang dipancarkan oleh bagian transmitter. Pantulan

gelombang suara yang mengenai benda di depannya akan ditangkap oleh bagian

receiver. Dengan mengetahui lamanya waktu antara dipancarkannya gelombang

suara sampai ditangkap kembali, dan dapat dihitung jarak benda yang ada di depan

modul tersebut. Kecepatan suaranya adalah 340m/detik. Lamanya waktu tempuh

gelombang suara dikalikan kecepatan suara, kemudian dibagi 2 akan menghasilkan

jarak antara ultrasonik modul dengan benda didepannya.

HC-SR04 termasuk modul ultrasonik yang mudah digunakan. Sudah

tersedia Arduino library bisa langsung menggunakannya. HC-SR04 memiliki 4 pin,

VCC, TRIG, ECHO dan GND. VCC dihubungkan dengan 5V dari Arduino dan

GND dengan GND pada Arduino. TRIG terhubung pada pin digital 12 dan ECHO

dihubungkan dengan pin digital 13. Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip

pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang

kemudian menangkapnya Kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar

penginderanya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah objek padat dan

cair. Konsep yang digunakan oleh sensor ultrasonik HC-SR04 adalah sebagai

berikut:

1. Sensor akan mengirim 8 sinyal pada frekuensi 40 kHz jika pin trigger pada

sensor berada pada kondisi high selama kurang lebih 10 mikrodetik (10

microseconds).

2. Sensor kemudian akan mendeteksi apakah sinyal yang dikirimkan tersebut

dipantulkan oleh target yang berada di depan sensor dan diteruskan ke pin

echo.
3. Ketika sinyal tersebut diterima, maka jarak antara sensor dan benda tersebut

dapat diperoleh dengan menghitung jeda waktu antara sinyal trigger dikirim

oleh sensor dan kemudian diterima kembali oleh sensor. Rumusnya kurang

lebih seperti ini: jeda_waktu (microseconds) / 58 untuk memperoleh jarak

dalam satuan sentimeter dan jeda_waktu (microseconds) / 148 untuk

memperoleh jarak dalam satuan inchi.

4. Sebaiknya menggunakan jeda minimal selama 60 milidetik sebelum

mengirim ulang sinyal high pada trigger pin dan memberikan sinyal LOW

pada trigger pin selama kurang lebih 2 mikrodetik sebelum mengirim sinyal

high pada trigger pin.

Ultrasonik HC - SR04 menyediakan 2cm 400cm non-kontak fungsi

pengukuran, akurasi mulai mencapai 3mm. Modul termasuk pemancarultrasonik,

penerima dan rangkaian kontrol. Prinsip dasar kerja pada diagram waktu:

1. Menggunakan IO pemicu untuk 10us sinyal tingkat tinggi

2. Modul secara otomatis mengirim 8 siklus gelombang ultrasonik pada

frekuensi 40 kHz dan mendeteksi apakah ada sinyal pulsa kembali.

3. Jika belakang sinyal, melalui tingkat tinggi, waktu output tinggi durasi

I/O adalah waktu dari pengiriman ultrasonik untuk kembali. Jarak pada

ultrasonik dihitung berdasarkan rumus : S = 340.t/2. S adalah jarak antara

sensor ultrasonik dengan bidang pantul, dan t adalah selisih waktu antara

pemancaran gelombang ultrasonik sampai diterima kembali oleh bagian

penerima ultrasonik.

Untuk lebih jelas tentang sensor ultra sonik dapat dilihat pada gambar berikut :
sumber: Junaidi,2015

Gambar 2.6 Prinsip Kera Sensor


Ultrasonik

Besar amplitudo sinyal elekrik yang dihasilkan unit sensor penerima

tergantung dari jauh dekatnya objek yang dideteksi serta kualitas dari sensor

pemancar dan sensor penerima. Proses sensing yang dilakukan pada sensor ini

menggunakan metode pantulan untuk menghitung jarak antara sensor dengan obyek

sasaran. Jarak antara sensor tersebut dihitung dengan cara mengalikan setengah

waktu yang digunakan oleh sinyal ultrasonik dalam perjalanannya dari rangkaian Tx

sampai diterima oleh rangkaian Rx, dengan kecepatan rambat dari sinyal ultrasonik

tersebut pada media rambat yang digunakannya, yaitu udara.

2.1.4 Motor Servo

Motor Servo adalah sebuah motor DC dengan sistem umpan balik tertutup

dimana posisi rotornya akan diinformasikan kembali kerangkaian kontrol yang ada

didalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear,

potensiometer, dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk membaca


sudut digital encoder dari putaran servo. Berbeda dengan motor stepper, motor servo

beroperasi secara close loop. Poros motor dihubungkan dengan rangkaian kendali,

sehingga jika putaran poros belum sampai pada posisi yang diperintahkan maka

rangkaian kendali akan terus mengoreksi posisi hingga mencapai posisi yang

diperintahkan.(Setiawan.2015)

Sumber: Setiawan,2015

Gambar 2.7 Motor Servo

Motor servo merupakan motor yang diatur dan dikontrol menggunakan

pulsa. Motor ini terdiri dari 2 jenis yaitu motor servo standar dan motor servo

continuous. Motor servo standar hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW)

dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut

dari kanan – tengah – kiri adalah 180°. Sedangkan Motor servo continuous

merupakan motor servo yang bagian feedback-nya dilepas sehingga motor servo

jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan defleksi sudut

putar hingga mencapai sudut 360° (dapat berputar secara kontinyu).

Spesifikasi Motor servo standar sebagai berikut :

1. Menahan posisi apapun antara 0 dan 180°


2. Catu daya 6 VDC (maksimum)

3. Torsi 3,40 kg-cm

4. Dikendalikan melalui pulse-width modulation

5. Berat 44g

6. Menerima 4 sekrup pemasangan

7. Diproduksi untuk parallax secara eksklusif oleh

Futaba Spesifikasi Motor servo continuous sebagai

berikut :

1. Rotasi kontinu 2 arah sampai 360º

2. Catu daya 6 VDC (maksimum)

3. Torsi 3,40 kg-cm

4. Kecepatan putar maksimum 50 RPM (rata –rata)

5. Dikendalikan melalui pulse-width modulation

6. Berat 42,5g

7. Menerima 4 sekrup pemasangan

8. Diproduksi untuk parallax secara eksklusif oleh Futaba


METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data


Dalam tahapan proses pengumpulan data kami memilih metode kuantitatif
memandang fakta atau kebenaran berada pada objek penelitian. Kami menemukan suatu
masalah yang terjadi di SMK Annuqayah dan belum diketemukan solusinya yaitu
sampah berserakan dan kurang sadarnya warga sekolah akan pentingnya membuang
sampah pada tempatnya.
Maka oleh sebab masalah itu kami berencana memberikan solusi atau jalan
keluar, dengan melakukan pendekatan persuasive guna memberikan pe

nyadaran baik secara personal atau kolektif tentang pentingnya membuat sampah.

3.2 Observasi

Mulai

Riset Awal

Pengumpulan Data Dan Penentuan Alat


Informasi Yang
Digunakan
ANALISIS

Perancangan Sistem,
Hardware Dan Software

PERANCANGA
N

Pengimplementasian
Hardware Dan Software

IMPLEMENTASI

Pengujian TIDAK
Penelitian

Pengujian
Berhasil?

YA

Selesai
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Sistem

Setelah tahap kerangka konsep penelitian dan metodologi penelitian selesai

maka dilakukan perancangan sistem, yang telah mendapatkan gambaran dengan jelas

apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya, perancangan sistem untuk memikirkan

bagaimana membentuk sistem tersebut secara keseluruhan.

Pada tahapan desain sistem menggunakan blok diagram sistem ditujukkan

pada gambar 4.1 berikut ini :

Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem

Pada gambar 4.1 ditunjukkan blok diagram sistem pembuka dan penutup tempat

sampah otomatis berbasis mikrokontroler yang terdiri dari tiga bagian yaitu input,

mikrokontroler dan output.

Penjelasan dari blok diagram system diatas adalah sebagai berikut:


1. Obyek pada perancangan ini yang di deteksi adalah manusia dan sampah

berperan sebagai obyek yang akan di uji coba sebagai perantara untuk

mendapatkan hasil pengukuran dari sensor.

2. Sensor ultrasonik adalah sensor yang mendeteksi obyek yang berada

disekitar sensor. Sensor Ultrasonik berfungsi mengubah besaran fisik(bunyi)

menjadi besaran listrik atau sebaliknya. Pada perancangan ini sensor

berperan sebagai :

a. Sensor ultrasonik berfungsi sebagai input yang akan menangkap suatu

obyek di dekat tempat sampah, objek yang akan dideteksi adalah bagian

tubuh manusia.

3. Arduino Uno berfungsi sebagai pengontrol rangkaian dan tempat untuk

menanamkan program yang akan mengolah data masukkan dari sensor

ultrasonik.

4. Motor servo berfungsi sebagai penggerak yang akan menggerakkan tutup

tempat sampah yang merupakan keluaran dari penelitian ini.

5. DFplayer berfungsi sebagai output sebagai ucapan atau pesan.

4.2 Perancangan Hardware

Pada tahap ini yang dilakukan adalah membuat perancangan desain

perancangan rangkaian hardware.

4.2.1 Perancangan Desain

Pada tahap perancangan desain

pada pembuka dan penutup tempat

sampah otomatis yang berbasiskan


mikrokontroler (arduino) dengan input sensor ultrasonik dengan motor servo dan

LED sebagai keluaran dari alat ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2 Perancangan Desain


Pada gambar 4.2 diatas tempat sampah yang digunakan adalah tempat

sampah plastic yang biasa digunakan didalam ruangan. Tinggi keseluruh tempat

sampah yaitu 33 cm. pada desain tempat sampah ini sensor ultrasonik yang pertama

diletakkan diluar tempat sampah yang berfungsi untuk mendeteksi obyek manusia

yang berada disekitar tempat sampah. Sensor ultrasonik 2 diletakkan didalam tutup

tempat sampah yang berfungsi untuk mendeteksi kapasitas tempa sampah. Motor

servo diletakkan dibelakang tempat sampah untuk mendorong pengait yang akan

membuka tutup tempat sampah, dan mic berada dibawah tutup tempat sampah yang

akan ada notifikasi untuk memberi pesan.

4.3 Perancangan Software

Pada tahap perancangan software ini adalah tahap membangun software yang

bertujuan untuk ditanamkan pada alat yang sudah dibangun. Langkah – langkah

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :


Gambar 4.4 Flowchart Softare

Berdasarkan gambar 4.4 flowchart software diatas rancangan sistem tempat

sampah dimulai dari start, kemudian tutup tempat sampah tertutup. Jika sensor

ultrasonik 1 yang berada diluar tempat sampah mendeteksi obyek kurang dari 35 cm

dan sensor ultrasonik 2 yanng berada didalam tempat sampah mendeteksi obyek

lebih dari 10 cm maka proses buka tutup tempat sampah otomatis dapat dilakukan,

setelah obyek telah terdeteksi oleh sensor ultrasonic maka motor servo akan

bergerak dan tutup tempat sampah akan terbuka. Jika sensor ultrasonik 1 yang

berada diluar tempat sampah mendeteksi obyek kurang dari 35 cm dan sensor

ultrasonik 2 yang berada didalam tempat sampah mendeteksi obyek kurang dari 10

cm maka proses buka tutup tempat sampah tidak dapat dilakukan, hal ini membuat

LED yang berada di atas tutup tempat sampah akan menyala yang menandakan
bahwa tempat sampah sudah penuh. Setelah terbuka jika sensor ultrasonic tidak lagi

mendeteksi adanya obyek diluar tempat sampah maka proses selanjutnya yaitu motor

servo akan bergerak dan menutup tutup tempat sampah secara otomatis tetapi dijika

sensor ultrasonic yang berada diluar tempat sampah masih mendeteksi adanya obyek

maka proses tutup tempat sampah tertutup tidak akan dilakukan, tempat sampah

akan terus terbuka sampai sensor ultrasonik tidak lagi mendeteksi adanya obyek

diluar sekitar tempat sampah.

4.4 Implementasi

Setelah menjelaskan tahapan perancangan hardware dan software maka

dilanjutkan dengan tahapan implementasi. Dalam tahap implementasi dilakukan

dengan dua cara yaitu : implementasi hardware dan implementasi software.

4.4.1 Implementasi Hardware

Pada tahap implementasi dilakukan menggabungkan semua alat dengan tiga

tahap, yaitu :

1. Tahap Pertama

Pada tahap pertama yang dilakukan adalah membuat simulasi

rangkaian semua hardware.


Gambar 4.5 Implementasi Hardware Tahap Pertama

1. Sensor Ultrasonic:
a. VVC disambungkan ke Pin VIN pada Arduino
b. Tring disambungkan ke Pin 8 pada Arduino
c. Echo disambungkan ke Pin 7 pada Arduino
d. GND disambungkan ke GND pada Arduino

2. Motor Servo:
a. Kabel Hitam disambungkan dengan GND pada Arduino
b. Kabel Merah disambungkan ke pin 5V pada arduino
c. Kabel Kuning disambungkan ke pin 9 pada arduino

3. DFPlayer :
a. IN 1 disambung dengan pin 10 pada Arduino
b. GND disambung dengan pin GND pada Arduino
c. OUT -/+ disambung Ke Speaker

2. Tahap Kedua

Pada tahap kedua yang dilakukan adalah penerapan hasil simulasi

rangkaian semua hardware ke tong sampah.

3. Tahap Ketiga

Pada tahap ketika yang dilakukan adalah compile program dan proses

upload ke Arduino.
Pengujian Sistem

Setelah dilakukan pengimplementasian sistem, selanjutnya dilakukan


pengujian terhadap sistem. Pengujian dilakukan dengan menggunakan kuesioner
dengan cara mencari responden yang merupakan pegawai Kantor Desa Rarang
untuk melakukan uji coba sistem dan menjawab pertanyaan pada kuesioner yang
diberikan. Dari pertanyaan — pertanyaan yang ada pada kuesioner, responden
diberikan opsi atau pilihan jawaban sebagai berikut :
a. SS = Sangat Setuju

b. S = Setuju

c. C = Cukup

d. TS = Tidak Setuju
e. STS = Sangat Tidak Setuju

Tabel 4.1. Persentase hasil penguian sistem


Pilihan Jawaban
No Pernyataan
SS S C TS STS
1. Tampilan sistem sudah baik 3 2 0 0 0
dan mudah digunakan.
2. Sistem mempermudah kerjaan 1 4 0 0 0
pegawai
3. Fitur dalam sistem dapat 0 5 0 0 0
menyelesaikan pekerjaan
4. Sistem telah sesui dengan 4 1 0 0 0
kebutuhan instansi
5. Sistem memengaruhi 3 2 0 0 0
efektifitas kerja pegawai
Total 11 14 0 0 0
Persentase (%) 44 56 0 0 0

Berdasarkan hasil pengujian sistem yang telah dilakukan pada sistem


informasi perpustakaan MTS 2 Annuqayah, maka diperoleh hasil keseluruhan
yaitu sebesar 44% sangat setuju dan 56% setuju pada sistem yang di buat. Hasil
tersebut diperoleh dari opini 5 orang responden. Maka dapat disimpulkan bahwa
sistem ini berguna untuk membantu pekerjaan para pegawai perpustakaan MTS 2
Annuqayah.
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktik kerja lapangan yang telah dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Sistem informasi perpustakaan SMK Annuqayahini, dapat membantu
kinerja dari para pegawai perpustakaan dalam mengelola perpustakaan
secara mudah dan akurat.
2. Sistem informasi perpustakaan SMK Annuqayahini, dibangun untuk
menyediakan fitur dalam memudahkan proses transaksi peminjaman dan
pengembalian buku serta mengelola data buku dan anggota perpustakaan.
3. Berdasarkan hasil pengujian sistem yang sudah dilakukan, didapatkan
persentase sebesar 44% sangat setuju dan 56% setuju pada sistem yang
sudah dibuat. Ini membuktikan bahwa sistem informasi perpustakaan pada
SMK Annuqayahsudah diimplementasi dengan baik.
Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kamiagar Sistem Informasi


Perpustakaan SMK Annuqayahini menjadi lebih baik di masa yang akan datang,
untuk pengembang sistem ini kedepannya agar lebih dikembangkan lagi dalam hal
tampilan dan terutama fitur-fitur serta fungsinya, salah satunya adalah fitur
register untuk user baru.
DAFTAR PUSTAKA

[1] H. Tohari, Astah. Analisis serta perancangan sistem Informasi melalui


pendekatan UML. Yogyakarta: ANDI, 2014.
[2] M. Faizal and S. L. Putri. Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai
Berbasis Web (Studi Kasus Di Pt Perkebunan Nusantara Viii Tambaksari).
Subang: J. Teknol. Inf. dan Komun. STMIK Subang, 2017.
[3] R. Taufiq, Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

[4] J. Hartono. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset,
2005.
[5] T. Sutabri. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI, 2012.

[6] H. Hartono,“Pengertian Website Dan Fungsinya,” Ilmu Teknol. Inf., 2014,


pp. 2—7.
[7] H. Alatas. Responsive Web Design dengan PHP dan Bootstrap. Yogyakarta:
Lokomedia, 2013.
[8] M. Faridl, “Fitur Dahsyat Sublime Text 3,” Lug Stikom, 2015, pp. 1—12.

[9] H. Saputro, “Modul Pembelajaran Praktek Basis Data ( Mysql )”. Modul
Pembelajaran Prakt. Basis Data, , 2016 pp. 1—34.
[10] B. Raharjo. Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL.
Bandung: Informatika, 2011.

Anda mungkin juga menyukai