Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

Tempat Sampah Pintar Pemilah Otomatis Berbasis Arduino

Disusun Oleh:
KELOMPOK 9
Dyah Ayu Nurshella Ramhan /2309106092
Tengku Nabila Zaskiah/2309106104

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian
ini yang berjudul “Tempat Sampah Pintar Pemilah Otomatis Berbasis Arduino”.
Dengan rendah hati, kami ingin menyampaikan ungkapan terima kasih yang tulus
kepada semua pihak yang telah turut serta dalam proses penyusunan proposal ini.

Penyusunan proposal ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Teknologi Informasi dan juga bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut rancangan
produk teknologi kami, yang kami yakini memiliki dampak positif dalam
kehidupan sehari Dengan menggabungkan teknologi sensor, Arduino, dan sistem
pemilahan otomatis, produk tempat sampah pintar ini diharapkan dapat menjadi
solusi inovatif dalam pengelolaan sampah. Adanya proposal ini sebagai wujud
komitmen kami dalam mengatasi permasalahan manajemen sampah dan ketidak
efektifan dalam pemilahan sampah yang sering terjadi di ingkungan kita. Tantangan
utama yang ingin kami Atasi adalh minimnya kesadaran Masyarakat terhadap
pentingnya pemilahan sampah dan keberlanjutan lingkungan. dan Dengan
demikian, kami berkontribusi dan berupaya memberikan solusi inovatif melalui
pengembangan produk teknologi tempat sampah pintar yang dapat mendeteksi dan
memilah empat jenis sampah secara otomatis.

Dalam perjalanan penyusunan proposal ini, kami menyadari bahwa tidaklah mudah
menghadapi segala kompleksitas dan tantangan yang mungkin muncul. Oleh karena
itu, apabila dalam penulisan proposal ini terdapat kesulitan-kesulitan atau
kekurangan, kami mengharapkan masukan dan saran yang membangun untuk
perbaikan kedepannya yang lebih baik lagi.

Tidak lupa, kami ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada


semua pihak yang telah berperan serta, memberikan dukungan, dan berkontribusi
dalam pelaksanaan proposal ini. Segala bantuan, kerjasama, dan dorongan yang

ii
diberikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keberhasilan penyusunan
proposal ini.

Kami yakin, dengan dukungan dan kerjasama yang telah terjalin, proposal ini dapat
menjadi landasan yang kokoh dalam mewujudkan tujuan yang diharapkan. Terima
kasih atas perhatian, waktu, dan kontribusi yang telah diberikan.

Samarinda, 14 November 2023


Penulis

Dyah Ayu Nurshella Ramhan


Tengku Nabila Zaskiah

iii
TAKARIR

pemilah sorting
membuangan disposal
mengontrol control
mikrokontroler microcontroller
menghasilkan produce
mendeteksi detect
sistem umpan balik feedback system

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

TAKARIR .............................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

1. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Deskripsi Masalah .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 2

1.4 Tujuan ....................................................................................................... 3

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 4

2.0 Tempat Sampah ............................................................................................ 4

2.1 Arduino Uno ................................................................................................. 4

2.2 Arduino ......................................................................................................... 5

2.3 Sensor ............................................................................................................ 8

a. Sensor Pasif dan Sensor Aktif .................................................................. 8

b. Sensor Analog dan Sensor Digital ........................................................ 9

2.1. Sensor Analog .......................................................................................... 9

Jenis-jenis Sensor .............................................................................................. 10

a. Akselerometer (Accelerometer) ............................................................. 10

b. Sensor Cahaya (Light Sensor) ................................................................... 10

c. Sensor Suara (Sound Sensor) .................................................................... 11

d. Sensor Tekanan (Pressure Sensor) ............................................................ 11

e. Sensor Suhu (Temperature Sensor) ........................................................... 11

v
f. Sensor Ultrasonik (Ultrasonic Sensor) ...................................................... 11

g. Sensor Giroskop (Gyroscope sensor) ........................................................ 11

h. Sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor) ...................................................... 12

i. Sensor Kelembaban (Humidity Sensor) ..................................................... 12

j. Sel Beban (Load Cell) ................................................................................ 12

k. Sensor Proximity ..................................................................................... 12

2.4 Motor Servo ................................................................................................ 13

BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................. 15

3.1 Tahapan Pengembangan Produk ............................................................ 15

3.2 Jadwal dan Daftar Pembagian Tugas ..................................................... 16

4 BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 17

4.1 Pembahasan ............................................................................................ 17

4.2 Kesimpulan ............................................................................................. 18

4.3 Saran ....................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21

vi
DAFTAR TABEL

BAB III METODE PELAKSANAAN…………………………………….......16


Tabel 3.1 Jadwal Pengembangan Tempat Sampah Pintar Pemilah Otomatis
Berbasis Arduino……………………...…………………………….........16

vii
DAFTAR GAMBAR

BAB II…………………………………………………………………………….4
Gambar 2.1 Ardiuno Uno…………………………………………………….5

Gambar 2.2 Jenis – Jenis Sensor…………………………………………….10

Gambar 2.3 Motor Servo……………………………………………………14

BAB IV…………………………………………………………………………17

Gambar 4.1 Sketsa Gambar Produk………………………………………….17

viii
1. BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Masalah


Permasalahan kesehatan lingkungan di Indonesia sangatlah beragam dan dari
tahun ke tahun belum dapat terselesaikan dengan baik. Masalah yang terjadi antara
lain permasalahan pencemaran, baik pencemaran air, pencemaran udara, maupun
pencemaran tanah. Sampah di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius dan
hampir di semua kota di Indonesia mengalami kendala dalam mengolah sampah.
Kurangnya tempat sampah yang tersedia di tempat umum, tempat sampah yang
penuh dan jarak tempat sampah yang relatif jauh di jangkau sehingga masyarakat
lebih memilih membuang sampah di lingkungan sekitar. Selain itu pengolahan TPA
(tempat pembuangan akhir) penyediaan lahannya masih kurang serta kurangnya
pengadaan tempat sampah, sehingga hal ini memicu masyarakat untuk membuang
sampah sembarangan, baik itu di tempat umum atau tempat tempat yang tidak
semestinya contohnya sungai, selokan, kali, dan tempat–tempat umum lainnya.

Perkembangan teknologi yang saat ini semakin maju menyebabkan


perubahan kebiasaan terhadap masyarakat, karena berbagai macam kegiatan
yang dilakukan masyarakat serba otomatis dan lebih mudah digunakan . Dari
permasalahan tersebut, ada berbagai macam hal yang digunakan untuk mengurangi
kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan seperti menyediakan
tempat sampah di tempat umum yang mudah di jangkau kapanpun dan
dimanapun. Dari segi inovasi agar tempat sampah kedepannya lebih praktis,
beberapa hal yang dapat diterapkan pada tempat sampah seperti pembuka tutup
tempat sampah otomatis, pemilah jenis sampah meliputi sampah organik,
anorganik dan sampah bahan berbahaya beracun seperti sampah yang memiliki
bahan alumunium foil pada kemasannya. Tempat sampah dapat berkerja secara
otomatis memilah sampah merupakan cara yang dapat dilakukan untuk
mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus dapat mempermudah dalam proses
pemilahan sampah untuk di daur ulang kembali. Tempat sampah yang umum
digunakan saat ini dibedakan antara sampah organik dan non organik, namun pada
saat penggunaan masih banyak masyarakat yang salah dalam menentukan sampah

1
kategori organik atau non organik. Untuk itu perlu dirancang sampah yang
dilengkapi pemilah jenis sampah secara otomatis.

1.2 Rumusan Masalah


a) Bagaimana merancang sistem pendeteksian yang dapat mengidentifikasi
dan memilah secara otomatis 4 macam sampah (organik, anorganik, kertas,
dan logam) pada tempat sampah pintar?

b) Apakah implementasi produk ini dapat secara signifikan meningkatkan


kesadaran masyarakat terhadap manajemen sampah dan pentingnya
pemilahan sampah?

1.3 Batasan Masalah


Agar penelitian ini dapat difokuskan, beberapa batasan masalah telah ditentukan.
Batasan meliputi:
a) Fokus penelitian hanya pada pengembangan sistem pendeteksian untuk 4
jenis sampah yang tertera. Aspek lain seperti pengenalan sampah cair atau
bahan berbahaya tidak akan dibahas dalam penelitian ini.
b) Meskipun permasalahan teknis diakui sebagai bagian integral dari
penelitian, namun aspek infrastruktur dan daya dukung teknis di lapangan
menjadi batasan. Pengembangan produk lebih difokuskan pada teknologi
pendeteksian dan pemilahan.
c) Batasan penelitian mencakup penggunaan Arduino untuk proses
pengenalan dan pemilahan sampah. Meskipun kemungkinan integrasi
dengan menggunakan Arduino, penelitian ini tidak membahas secara
mendalam system kerja Arduino yang bersifat kompleks.
Dengan menetapkan batasan masalah ini, penelitian dapat difokuskan pada aspek-
aspek kunci yang relevan dengan pengembangan produk teknologi tempat sampah
pintar sesuai dengan tujuan utama dan rumusan masalah yang telah diidentifikasi.

2
1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan dan batasan masalah yang telah diidentiikasi, tujuan proposal
ini adalah:
a) Menghasilkan sistem pendeteksian yang mampu mengidentifikasi dan
memilah secara otomatis 4 macam sampah (organik, anorganik, kertas, dan
logam) pada tempat sampah pintar dengan tingkat akurasi yang tinggi.
b) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap manajemen sampah dan
pentingnya pemilahan sampah melalui implementasi produk.

3
2. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.0 Tempat Sampah


Tempat sampah umumnya disimpan di dapur untuk membuang sampah
sisa keperluan dapur seperti kulit buah atau botol ada juga temapat sampah khusus
kertas yang digunakan dikantor. Beberapa tempat sampah memiliki penutup pada
bagian atasnya untuk menghindari keluarnya bau yang dikeluarkan sampah.
Kebanyakan harus dibuka secara manual, tetapi saat ini sudah banyak yang
menggunakan pedal untuk memudahkan membuka tutup sampah. Tempat sampah
dalam ruangan umumnya dilapisi kantong plastik untuk memudahkan
pembuangan sehingga tidak perlu memindahkan tempat sampah ketika sudah
penuh, cukup dengan membawa kantong plastik yang melapisi tempat sampah
lalu menggantinya dengan yang baru. Hal ini memudahkan pembuangan sampah
beberapa tempat umum seperti taman memiliki tempat sampah yang ditempatkan
disisi sepanjang jalan yang secara frekuensi dapat ditemukan disisi sepanjang
jalan. Hak ini untuk menghindari kebiasaan membuang sampah sembarangan
yang dapat mengganggu keindahan dan kesehatan lingkungan serta etika social.

2.1 Arduino Uno


Arduino adalah sebuah elektronik open source yang dirancang khusus untuk
memudahkan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam
menciptakan objek atau mengembangkan perangkat elektronik yang dapat
berinteraksi dengan bermacam-macam sensor dan pengendali. Arduino UNO
merupakan sebuah board mikrokontroler yang dikontrol penuh oleh ATMEGA328.
Seperti yang ditunjukan pada gambar 1 di bawah, Arduino UNO mempunyai 14 pin
digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack,
sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang
dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke
sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah

4
adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya. Arduino yang
dikontrol penuh oleh mikrokontroler ATMEGA328, banyak hal yang bisa
dilakukan itu semua tergantung kreatifitas. Arduino dapat disambungkan dan
mengontrol LED, beberapa LED, bahkan banyak LED, motor 17 DC, relay, servo,
modul dan sensor-sensor, serta banyak lagi komponen lainnya. Platform arduino
sudah sangat populer sekarang ini, sehingga tidak akan kesulitan untuk memperoleh
informasi, tutorial dan berbagai eksperimen yang menarik yang tersedia banyak di
internet dengan arduino, dunia hardware bisa bekerja sama dengan dunia software
bisa mengontrol hardware dari software, dan hardware bisa memberikan data
kepada software. Semuanya bisa dilakukan dengan relatif mudah, murah, dan
menyenangkan.

Gambar 2.1 Ardiuno Uno

2.2 Arduino
Pada dasarnya Arduino adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengontrol
perangkat elektronik. Arduino membaca data yang diterima oleh perangkat input
untuk mengontrol perangkat output. Perangkat input adalah perangkat yang
menerima data dari luar, misalnya sistem kunci fingerprint pada handphone. Ketika
data yang dimasukkan sesuai dengan yang tersimpan saat user melakukan setting
pertama kali, perangkat output (handphone) akan membuka kunci sehingga
handphone bisa diakses. Dikutip dari website resminya, Arduino dapat digunakan
oleh kalangan luas baik software engineer maupun orang-orang tanpa latar
belakang pemrograman sama sekali. Komponen fisik (hardware) Arduino adalah
circuit board atau papan sirkuit yang dapat diprogram. Ada banyak sekali jenis
board Arduino, salah satunya yang paling populer adalah Arduino UNO. Seluruh
board Arduino dilengkapi dengan komputer kecil yang disebut mikrokontroler.
5
Mikrokontroler inilah yang berperan membaca data input yang berbeda untuk
mengontrol output. Jadi ketika seseorang sedang mempelajari Arduino, maka
sebenarnya mereka sedang belajar bagaimana menggunakan mikrokontroler pada
board Arduino.Selain mikrokontroler, board Arduino juga dilengkapi dengan fitur
lain untuk mendukung kerja perangkat, di antaranya tombol daya, port USB, tombol
reset, indikator LED, dan regulator. Software Arduino disebut dengan IDE
(Integrated Development Environment). Software ini bisa di-download secara
gratis di komputer dan digunakan untuk memprogram board Arduino. Software ini
memiliki tampilan yang sederhana mirip dengan aplikasi text editor, yang mana
termasuk salah satu kelebihan Arduino. Software ini memungkinkan pengguna
mengirimkan instruksi atau kode ke board. Komponen penting selanjutnya pada
Arduino adalah kode Arduino, atau disebut dengan sketch. Kode inilah yang akan
dimasukkan pengguna ke dalam software dan disimpan dalam format .ino agar bisa
bekerja. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Arduino menggunakan kode
tertentu untuk memberi instruksi kepada software agar output bekerja sesuai
perintah. Pada dasarnya, kode Arduino menggunakan bahasa pemrograman C++
yang disederhanakan. Jadi pengguna Arduino harus memahami bahasa
pemrograman ini terlebih dulu sebelum menjalankan Arduino. Namun tak perlu
khawatir, karena C++ tergolong bahasa pemrograman yang paling mudah dipelajari
dibandingkan bahasa pemrograman seperti Java, Python, dan JavaScript. Selain itu,
pada software Arduino juga dilengkapi library berisi beragam kode dan sintaks
(rangkaian aturan) sederhana, yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi
pengguna untuk mengontrol output.

Jenis-jenis Arduino
I. UNO (R3)
Arduino UNO merupakan jenis yang populer karena dianggap lebih mudah
digunakan dibandingkan board Arduino lainnya. Arduino ini menggunakan
mikrokontroler ATmega328P dan dilengkapi fitur yang cukup lengkap
termasuk tombol reset dan koneksi USB. Pengguna hanya perlu kabel USB
untuk menyambungkan board ke komputer.

6
II. Nano
Arduino Nano memiliki konektivitas yang mirip dengan UNO. Bedanya,
board ini berukuran lebih kecil dan didukung dua mikrokontroler, yaitu
ATmega328P dan ATmega628. Hal ini membuat Arduino Nano lebih
fleksibel, berkelanjutan, dan andal dibandingkan Arduino UNO.

III. Mikro
Sesuai namanya, Arduino Mikro merupakan board Arduino terkecil
sehingga kompatibel dengan berbagai perangkat. Board ini menggunakan
mikrokontroler ATmega32U4 yang terdiri dari 20 set pin, serta tombol reset
dan koneksi USB kecil.

IV. Lilypad
Selain Arduino Mikro, Lilypad juga termasuk salah satu board Arduino
berukuran kecil dengan fitur yang lebih sedikit dibandingkan Arduino pada
umumnya. Board ini awalnya dirancang khusus sebagai teknologi e-textile.
Maksudnya, board ini bisa dijahit di pakaian menggunakan benang
konduktif (terbuat dari serat baja). Hal yang membuat Arduino Lilypad
semakin menarik adalah board ini tahan air dan bisa dicuci bersama pakaian.

V. Mega R3
Arduino Mega R3 merupakan pengembangan model Arduino UNO. Board
ini dilengkapi fitur yang lebih banyak dan kapasitas penyimpanan yang
lebih besar, sehingga Mega R3 sangat ideal digunakan untuk merancang
proyek yang lebih kompleks.

VI. Leonardo
Arduino Leonardo adalah jenis Arduino yang paling sederhana dan
terjangkau, sehingga sangat cocok bagi pemula yang baru belajar software
engineering. Arduino ini diperkenalkan sebagai board pertama dengan satu
mikrokontroler dan port USB.

7
2.3 Sensor
Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran fisik
seperti tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu,
kecepatan dan fenomena-fenomena lingkungan lainnya. Setelah mengamati
terjadinya perubahan, Input yang terdeteksi tersebut akan dikonversi mejadi Output
yang dapat dimengerti oleh manusia baik melalui perangkat sensor itu sendiri
ataupun ditransmisikan secara elektronik melalui jaringan untuk ditampilkan atau
diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Sensor pada
dasarnya dapat digolong sebagai Transduser Input karena dapat mengubah energi
fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan, suhu atau energi fisik lainnya menjadi sinyal
listrik ataupun resistansi (yang kemudian dikonversikan lagi ke tegangan atau
sinyal listrik).

Sensor-sensor yang digunakan pada perangkat elektronik pada dasarnya dapat


diklasifikasikan menjadi dua kategori utama yaitu :

a. Sensor Pasif dan Sensor Aktif


b. Sensor Analog dan Sensor Digital

Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai kedua klasifikasi sensor


tersebut.

a. Sensor Pasif dan Sensor Aktif

1.1 Sensor Pasif (Passive Sensor)

Sensor Pasif adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan sinyal output tanpa
memerlukan pasokan listrik dari eksternal. Contohnya Termokopel
(Thermocouple) yang menghasilkan nilai tegangan sesuai dengan panas atau
suhu yang diterimanya.

8
1.2 Sensor Aktif (Active Sensor)

Sensor Aktif adalah jenis sensor yang membutuhkan sumber daya eskternal
untuk dapat beroperasi. Sifat fisik Sensor Aktif bervariasi sehubungan dengan
efek eksternal yang diberikannya. Sensor Aktif ini disebut juga dengan Sensor
Pembangkit Otomatis (Self Generating Sensors).

b. Sensor Analog dan Sensor Digital

2.1. Sensor Analog


Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan sinyal output yang kontinu
atau berkelanjutan. Sinyal keluaran kontinu yang dihasilkan oleh sensor analog
ini sebanding dengan pengukuran. Berbagai parameter Analog ini diantaranya
adalah suhu, tegangan, tekanan, pergerakan dan lain-lainnya. Contoh Sensor
Analog ini diantaranya adalah akselerometer (accelerometer), sensor kecepatan,
sensor tekanan, sensor cahaya dan sensor suhu.

2.2. Sensor Digital


Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit. Sinyal
diskrit akan non-kontinu dengan waktu dan dapat direpresentasikan dalam
“bit”. Sebuah sensor digital biasanya terdiri dari sensor, kabel dan pemancar.
Sinyal yang diukur akan diwakili dalam format digital. Output digital dapat
dalam bentuk Logika 1 atau logika 0 (ON atau OFF). Sinyal fisik yang
diterimanya akan dikonversi menjadi sinyal digital di dalam sensor itu sendiri
tanpa komponen eksternal. Kabel digunakan untuk transmisi jarak jauh. Contoh
Sensor Digital ini diantaranya adalah akselerometer digital (digital
accelerometer), sensor kecepatan digital, sensor tekanan digital, sensor cahaya
digital dan sensor suhu digital.

9
Jenis-jenis Sensor

Berikut ini adalah jenis-jenis Sensor berdasarkan penggunaannya.

Gambar 2.2 Jenis – Jenis Sensor

a. Akselerometer (Accelerometer)

Sensor Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi perubahan posisi,


kecepatan, orientasi, goncangan, getaran, dan kemiringan dengan gerakan indra.
Akselerometer analog ini dapat digolongkan lagi menjadi beberapa yang berbeda
berdasarkan variasi konfigurasi dan sensitivitas. Berdasarkan pada sinyal
keluaran, Akselerometer analog menghasilkan tegangan variabel konstan
berdasarkan jumlah percepatan yang diterapkan pada Akselerometer. Selain
Akselerometer Analog, Akselerometer ini juga digital.

b. Sensor Cahaya (Light Sensor)

Sensor Cahaya atau Light Sensor adalah Sensor analog yang digunakan untuk
mendeteksi jumlah cahaya yang mengenai Sensor tersebut. Sensor cahaya analog
ini dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis seperti foto-resistor,
Cadmium Sulfide (CdS), dan fotosel.

Light dependent resistor atau LDR dapat digunakan sebagai sensor cahaya analog
yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan beban secara otomatis
berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya. Resistansi LDR akan meningkat
apabila intensitas cahaya menurun. Sebaliknya, Resistansi LDT akan menurun
apabil intensitas cahaya yang diterimanya bertambah.

10
c. Sensor Suara (Sound Sensor)

Sensor Suara adalah Sensor analog yang digunakan untuk merasakan tingkat
suara. Sensor suara analog ini menerjemahkan amplitudo volume akustik suara
menjadi tegangan listrik untuk merasakan tingkat suara. Proses ini memerlukan
beberapa sirkuit, dan menggunakan mikrokontroler bersama dengan Mikrofon
untuk menghasilkan sinyal output analog.

d. Sensor Tekanan (Pressure Sensor)

Sensor Tekanan atau Pressure Sensor adalah Sensor yang digunakan untuk
mengukur jumlah tekanan yang diterapkan pada sebuah sensor. Sensor tekanan
akan menghasilkan sinyal keluaran analog yang sebanding dengan jumlah tekanan
yang diberikan. Sensor piezoelektrik adalah salah satu jenis sensor tekanan yang
dapat menghasilkan sinyal tegangan keluaran yang sebanding dengan tekanan
yang diterapkan padanya.

e. Sensor Suhu (Temperature Sensor)

Sensor Suhu atau Temperature Sensor adalah Sensor tersedia secara luas baik
dalam bentuk sensor digital maupun analog. Ada berbagai jenis sensor suhu yang
digunakan untuk aplikasi yang berbeda.Salah satu Sensor Suhu adalah Termistor,
yaitu resistor peka termal yang digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu.
Apabila Suhu meningkat, resistansi listrik dari termistor akan meningkat juga.
Sebaliknya, jika suhu menurun, maka resistansi juga akan menurun.

f. Sensor Ultrasonik (Ultrasonic Sensor)

Sensor Ultrasonik adalah jenis sensor non-kontak yang dapat digunakan untuk
mengukur jarak serta kecepatan suatu benda. Sensor Ultrasonik bekerja
berdasarkan sifat-sifat gelombang suara dengan frekuensi lebih besar daripada
rentang suara manusia. Dengan menggunakan gelombang suara, Sensor
Ultrasonik dapat mengukur jarak suatu objek (mirip dengan SONAR). Sifat
Doppler dari gelombang suara dapat digunakan untuk mengukur kecepatan suatu
objek.

g. Sensor Giroskop (Gyroscope sensor)

Sensor Giroskop adalah sensor yang digunakan untuk merasakan dan menentukan
orientasi dengan bantuan gravitasi bumi. Perbedaan utama antara Sensor
Akselerometer dan Giroskop adalah bahwa Giroskop dapat merasakan rotasi di
mana akselerometer tidak bisa.

11
h. Sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor)

Sensor Efek Hall atau Hall Effect Sensor adalah sensor yang dapat mengubah
informasi magnetik menjadi sinyal listrik untuk pemrosesan rangkaian elektronik
selanjutnya. Sensor Efek Hall ini sering digunakan sebagai sensor untuk
mendeteksi kedekatan (proximity), mendeteksi posisi (positioning), mendeteksi
kecepatan (speed), mendeteksi pergerakan arah (directional) dan mendeteksi arus
listrik (current sensing).

i. Sensor Kelembaban (Humidity Sensor)

Sensor Kelembaban atau Humidity Sensor merupakan sensor yang digunakan


untuk mendeteksi tingkat kelembaban suatu lokasi. Pengukuran Tingkat
Kelembaban ini sangat penting untuk pengamatan lingkungan di suatu wilayah,
diagnosa medis ataupun di penyimpanan produk-produk yang sensitif.

j. Sel Beban (Load Cell)

Sel Beban atau Load Cell adalah jenis sensor yang digunakan untuk mengukur
berat. Input dari Load Cell ini adalah gaya atau tekanan sedangkan outputnya
adalah nilai tegangan listrik. Ada beberapa jenis Load Cell, diantaranya adalah
Beam Load Cell, Single Point Load Cell dan Compression Load Cell.

k. Sensor Proximity

Sensor proximity adalah jenis sensor yang mendeteksi perubahan jarak antara suatu
objek dan sensor tanpa kontak fisik. Ia juga dikenal sebagai sensor jarak atau sensor
jarak. Sensor menggunakan radiasi elektromagnetik untuk mendeteksi keberadaan
suatu objek atau kondisinya, bahkan tanpa kontak fisik . Sensor sering digunakan
dalam berbagai aplikasi, seperti mendeteksi bahan, mendeteksi lingkungan yang
berbeda, dan mendeteksi keberadaan objek di smartphone dan perangkat elektronik
lainnya.

Ada empat jenis sensor proximity (jarak): sensor jarak induktif, sensor jarak
kapasitif, sensor jarak fotolistrik, dan sensor jarak ultrasonik. Sensor jarak induktif
digunakan untuk mendeteksi peralatan logam besi dan non-besi, menghitung benda
logam, dan aplikasi posisi. Sensor jarak kapasitif digunakan untuk mendeteksi
bahan non-logam, seperti cairan, bubuk, dan bahan granular. Sensor jarak fotolistrik
digunakan untuk mendeteksi objek yang menghalangi atau memantulkan cahaya.
Sensor jarak ultrasonik digunakan untuk mendeteksi objek dengan memancarkan
gelombang suara frekuensi tinggi.

12
2.4 Motor Servo
Motor servo adalah motor listrik yang dirancang menggunakan sistem umpan balik
tertutup (closed loop). Sistem tertutup pada Servo menghasilkan umpan balik
(feedback) yang mempengaruhi input dan mengendalikan perangkat. Dalam hal ini
bertujuan untuk mengontrol kecepatan, akselerasi dan posisi sudut putaran motor
tersebut. Selain dapat menentukan posisi sudutnya, motor servo juga dapat
mempertahankan posisinya sehingga dapat menahan beban sesuai dengan
spesifikasi yang dimiliki. Selain itu, motor jenis ini juga memiliki torsi yang tinggi.
Keunggulan motor servo inilah yang digunakan pada banyak lengan robot di
industri, dimana posisi sudut putarannya ditentukan oleh program komputer dan
terus berulang sehingga dapat mengerjakan perintah terus menerus. Motor servo
pada dasarnya terdiri dari motor DC, rangkaian gearbox, rangkaian kontrol dan
potensiometer rangkaian gear terhubung pada as motor DC yang memiliki RPM
yang tinggi. Gear ini akan meningkatkan torsi motor dengan konsekuensi turunnya
RPM atau kecepatannya. 11 Potensiometer juga terhubung dengan gearbox. Putaran
gearbox mempengaruhi resistansi pada potensiometer. Potensiometer ini dirangkai
layaknya sebuah pembagi tegangan, sehingga ketika motor berputar, potensiometer
akan menghasilkan output berupa tegangan pada level tertentu. Tegangan inilah
yang menjadi informasi sudut putaran motor. Untuk tetap mempertahankan
posisinya. Rangkaian kontrol memerlukan sinyal pulse width modulation (PWM).
Lebar sinyal ini diatur diantara 1 ms hingga 2 ms (milidetik). Motor akan berputar
dari titik 0° hingga maksimal (180° atau 360°, tergantung tipenya) jika diberikan
sinyal pada rentang waktu tersebut. Sinyal PWM ini harus terus diberikan setiap 20
ms.Perhatikan gambar dibawah ini, pada lebar pulsa 1 ms, motor akan tetap pada
posisi 0°. Saat lebar pulsa diubah menjadi 1,5 ms motor akan berputar 90°, dan
apabila diberi sinyal 2 ms maka putarannya menjadi 180°.

13
Apabila motor diberi beban yang dapat mengubah posisi sudut putaran, sistem
umpan balik ini akan memberikan informasi sehingga motor DC tetap pada
posisinya.

Gambar 2.3 Motor Servo

14
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahapan Pengembangan Produk


Pada metode yang akan digunakan dalam tempat sampah otomatis pemilah,
yaitu dirangkai menggunakan kontroler Arduino Uno sebagai pengatur
utama, Arduino Uno juga berperan penting dalam mengendalikan alur
programan.untuk pemograman sistem ini dibutuhkan perangkat lunak
pemograman yaitu Arduino Uno aplikasi yang gunanya untuk input program
agar terhubung motor servo dan sensor ultrasonik HCSR04, selain itu
komponen yang digunakan adalah motor servo yang gunanya untuk
menggerakan tutup tempat sampah secara otomatis yang dikirimkan oleh
arduino, arduino juga mengririmkan program ke sensor ultrasonik gunanya
untuk mendetifikasi jarak. Sistem ini adalah sistem yang mudah karena cara
penggunaannya yang mudah di pahami.

Blok Diagram
Blok diagram adalah salah satu pernyataan gambar yang diringkas dari
gabungan antara masukan, keluaran dan proses dari suatu sistem. Blok
diagram perancangan komponen sistem hardware sistem keamanan dapat
dilihat pada diagram berikut

Setelah semua alat dan bahan tersedia, dilakukan pembuatan desain dari
tempat sampah otomatis, membuat system elektrikal dan membuat program
pada Arduino. Setelah program dibuat, tempat sampah otomatis selesai.
Selanjutnya dilakukan pengambilan data pada sensor ultrasonic sebagai
pemilah sampah organik, plastic, kertas, dan metal.

15
3.2 Jadwal dan Daftar Pembagian Tugas
Tabel 1.1 Jadwal Pengembangan Tempat Sampah Pintar Pemilah Otomatis
Berbasis Arduino
No Tanggal Pengerjaan
1 9 Februari 2021 Menganalisis dan mengamati permasalahan yang
terjadi
2 11 Mei 2021 Melakukan perancangan desain gambar dan sistem
untuk acuan atau gambaran alat tempat sampah
pintar.
3 2 Juni 2021 Membuat Program pengkodean di software Arduino
menggunakan bahasa C
4 11 Agustus 2022 Membuat sistem cara kerja program yang telah
dibuat. sistem ini meliputi cara kerja sensor
ultrasonik pada tempat sampah pintar.
5 4 September 2023 Melakukan pengujian satu- persatu hingga pengujian
secara keseluruhan terhadap produk
6 18 September 2023 Evaluasi terhadap produk yang telah diuji dan
melakukan perawatan alat produk.

16
4 BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
Hasil pengujian dari sistem kerja alat secara keseluruhan diambil dari percobaan
untuk membuang sampah jenis organik, plastik, metal, dan kertas pengujian sistem
kerja alat ini dilihat dari fungsi yang dapat dikerjakan oleh masing- masing
komponen input, proses dan output yang telah diprogram sesuai dengan rancangan
alat yang dibuat.

Cara kerja alat pemilah sampah otomatis yakni dari bagian atasnya terlihat empat
pintu tempat sampah yang menggunakan sensor proximity sebagai pendeteksi jenis-
jenis sampah, lalu sensor akan melakukan proses sensing jika proses sensing
berhasil sampah akan berjalan ke bak penampung akhir dengan jenis sampah yang
terdeteksi, setelah berhasil arduino akan menampilkan jenis sampah yang terdetesi,
kemudian salah satu dari empat slot pintu tersebut akan membuka.

Gambar 4.1 Sketsa Gambar Produk

Umumnya pengontrolan tempat sampah pintar secara umum dikendalikan oleh


mikrokontroler. Adapun perangkat lunak yang dibuat serta sensor yang digunakan
mempunyai tugasnya masing-masing. Sensor proximity bertugas untuk mendeteksi
sampah dan jenisnya. Diagram blok sistem ini dibagi menjadi tiga blok yaitu blok
input, blok proses, dan dan blok output. Masing- masing blok terdiri dari perangkat

17
lunak maupun perangkat keras. Sensor inframerah dan proximity bertugas
mendeteksi adanya sampah dan jenis nya. Sistem akan mendeteksi level sampah
pada tempat sampah logam dan non logam terlebih dahulu. Apabila level
sampahnya rendah diatas 3 cm dan dibawah 19 cm (level 0, 1, 2, dan 3) dan sampah
didekatkan dengan sensor pendeteksi proximity dan infrared maka sistem kemudian
akan mendeteksi jenis sampah. 2. Apabila jenis sampah nya logam, maka motor
servo 1 akan bekerja untuk membuka tempat sampah logam. Apabila jenis
sampahnya non logam, maka tempat sampah non logam akan terbuka. Kemudian
nilai ataupun sinyal tersebut diproses berdasarkan perintah berupa baris program
yang telah ditulis pada Arduino Uno dan diupload ke mikrokontroler NodeMcu.
Setelah itu NodeMcu mengeluarkan hasil proses berupa data serial yang kemudian
dikirimkan ke Firebase untuk koneksi ke aplikasi dan perangkat pada blok output
Dan ketika mendeteksi level sampah yang sudah tinggi. Motor servo berfungsi
untuk membuka atau menutup tempat sampah.

4.2 Kesimpulan
Dari eksperimen dan pembahasan secara rinci mengenai sistem kerja alat pemilah
sampah otomatis, dapat ditarik beberapa kesimpulan positif. Alat ini berhasil
menjalankan fungsinya dengan baik dalam mendeteksi dan memilah sampah jenis
organik, plastik, logam, dan kertas. Sistem menggunakan sensor proximity sebagai
pendeteksi jenis sampah, dengan conveyor sebagai penggerak utama untuk
memindahkan sampah ke tempat penampungan akhir sesuai dengan jenisnya.
Arduino berperan sebagai otak sistem, menampilkan hasil deteksi dan mengontrol
pintu tempat sampah.

Proses kerja alat dimulai dari pendeteksian sampah oleh sensor proximity, yang
diikuti oleh pergerakan conveyor untuk memindahkan sampah ke tempat
penampungan akhir sesuai dengan jenisnya. Arduino kemudian menampilkan
informasi jenis sampah yang terdeteksi dan mengendalikan pintu tempat sampah
untuk membuka sesuai dengan jenis sampah yang dikenali. Seluruh kontrol dan
pengolahan data dilakukan melalui mikrokontroler dan dikirimkan ke Firebase
untuk koneksi dengan aplikasi dan perangkat pada blok output.

18
Diagram blok sistem memberikan gambaran bahwa alat ini menggunakan sensor
infrared dan proximity untuk mendeteksi adanya sampah dan jenisnya.
Pengontrolan tempat sampah pintar ini diimplementasikan dengan baik melalui
mikrokontroler, dengan perangkat lunak dan perangkat keras bekerja bersinergi
untuk mencapai tujuan pemilahan sampah yang efektif.

4.3 Saran
Berdasarkan implementasi dan pembahasan, beberapa saran yang dapat diberikan
untuk pengembangan lebih lanjut adalah:
1. Optimalkan Sensor dan Conveyor:
Perlu dilakukan peningkatan pada sensor dan conveyor untuk memastikan
akurasi pendeteksian dan pemilahan sampah. Analisis lebih lanjut dan
pengoptimalan teknis dapat meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem.
2. Perluasan Jenis Sampah:
Pertimbangkan perluasan jenis sampah yang dapat dideteksi dan dipilah
oleh sistem. Ini dapat membuat alat lebih adaptif terhadap variasi sampah
yang lebih luas dan meningkatkan relevansinya dalam manajemen sampah
modern.
3. Peningkatan Tampilan Output:
Tingkatkan tampilan output pada Arduino untuk memberikan informasi
yang lebih rinci atau visual mengenai proses deteksi dan pemilahan sampah.
Ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pengguna dan
mempermudah pemeliharaan.
4. Pemantauan Jarak Tempat Sampah dan Sensor:
Perhatikan dan atur jarak antara tempat sampah dan sensor proximity untuk
memastikan respons deteksi yang optimal. Pengaturan yang baik dapat
menghindari potensi kesalahan dalam pendeteksian atau pemilahan sampah.
5. Penambahan Sensor Keselamatan:
Pertimbangkan penambahan sensor keselamatan untuk mendeteksi
keberadaan manusia atau hewan di sekitar alat. Ini dapat meningkatkan

19
keamanan pengguna saat menggunakan atau berinteraksi dengan tempat
sampah pintar.
6. Riset dan Pengembangan Lanjutan:
Lakukan riset lebih lanjut untuk mengeksplorasi inovasi-inovasi baru dalam
teknologi pemilahan sampah otomatis. Keterlibatan dalam riset ini dapat
membawa solusi yang lebih canggih dan efektif dalam manajemen sampah.

Dengan mengikuti dan mengimplementasikan saran-saran ini, diharapkan sistem


pemilahan sampah otomatis dapat terus ditingkatkan kinerjanya, memberikan
solusi yang semakin efektif dalam manajemen sampah, dan menjadikan kontribusi
positif pada upaya pelestarian lingkungan.

20
DAFTAR PUSTAKA

1. Rizal Mustofa, A. (2018). Tempat Sampah Otomatis Dengan Sistem


Pemilihan Jenis Sampah Organik, Anorganik, dan Logam.
2. Prayetno Agung, (2021). PERANCANGAN TEMPAT SAMPAH
PINTAR BERBASIS ARDUINO UNO.
3. Boby Alfiandy R., Illa Rizianiza, Faisal Manta, (2022). Rancang Bangun
Tempat Sapah Pemilah Otomatis Berbasis Arduino.
4. Fatmawati, K., Sabna, E., & Irawan, Y. (2020). Rancang Bangun Tempat
Sampah Pintar Menggunakan Sensor jarak Berbasis Mikrokontroler
Arduino. Riau Journal Of Computer Science.
5. Wuryanto, A., Hidayatun, N., Rosmiati, M., & Maysaroh, Y. (2019).
Perancangan Sistem Tempat Sampah Pintar Dengan Sensor HCRSF04
Berbasis Arduino UNO R3. Paradigma - Jurnal Komputer Dan
Informatika.
6. Anus W. Nunung H., Mia R. Yusnia M. (2019). Perancangan Sistem
Tempat Sampah Pintar Dengan Sensor HCRSF04 Berbasis Arduino UNO
R3.
7. Muhammad Hafizd I.H., Syarifudin J.(2021). Sistem Perancangan Tempat
Sampah Logam dan Non Logam dengan menggunakan Aplikasi M.I.T
Inventor.

21

Anda mungkin juga menyukai