Menyetujui
Pembimbing Koordinator
Mengetahui,
Ketua Program Studi Arsitektur
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pelaksanaan Kerja Prakt
ek ini. Kerja Praktek ini merupakan salah satu matakuliah yang wajib ditempuh di Departemen
Arsitektur Universitas Langlangbuana Bandung. Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai pele
ngkap kerja praktek yang telah dilaksanakan lebih kurang 2 bulan di PT.SANGKURIANG
Indonesia khususnya di pengawasan MK (Management Konstruksi).
Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari upaya-upaya dan bantuan
dari berbagai pihak yang dengan rendah hatinya telah memberikan kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif kepada penulis sehingga penulis bias menyelesaikan laporan ini dengan baik. Maka
dari itu penulis tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih banyak kepada :
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun
teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
ii
DAFTAR ISI
iii
3.5 Struktur Organisasi Pelaksanaan Proyek.............................................................................16
3.6 Posisi Kerja Praktik..............................................................................................................17
3.7 Data Proyek..........................................................................................................................17
3.8 Metode Pelaksanaan proyek.................................................................................................18
BAB IV PROSES PENGAWASAN PEKERJAAN DI LAPANGAN........................................21
4.2 Pengawasan Pekerjaan Pemasangan Kusen........................................................................22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................25
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................................25
5.2 Saran.....................................................................................................................................25
Daftar Pustaka....................................................................................................................................26
iv
DAFTAR GAMBAR
v
LAMPIRAN
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
Perolehan ilmu yang didapat oleh mahasiswa di institusi pendidikan formal mendorong
ke ingin tahuan akan hubungan dan penerapannya dalam dunia kerja nyata, karena pada
dasarnya sebuah ilmu tanpa kita bisa menerapkannya dalam dunia nyata akan menghasilkan
sesuatu yang kurang bermanfaat begitu pula pekerjaan yang tidak didasari oleh sebuah ilmu
yang kuat akan sama kurang manfaatnya.
Seringkali ilmu yang didapat akan terbentur bila di hadapkan dengan pekerjaan di
lapangan. Hal ini disebabkan karena tergesernya nilai-nilai arsitektur oleh faktor-faktor
tertentu. Dalam hal ini terkadang nilai-nilai arsitektur dikorbankan untuk mengejar ke
untungan semata. Pentingnya ilmu yang didapat pada institusi formal akan memperkuat teori
untuk menyatakan kebenaran ketika menghadapi sesuatu yang dirasa kurang benar di
lapangan dan ilmu yang didapat di lapangan akan membuat mahasiswa lebih siap ketika
harus menghadapi dunia kerja sebenarnya.
Dalam upaya penyelarasan antara ilmu dan praktek di dunia nyata, mahasiswa diharuskan
menempuh kerja praktek karena hal ini dapat mewadahi kegiatan mahasiswa dalam
melakukan perbandingan, penerapan, dan memperoleh pengalaman di dunia kerja.
Kerja praktek merupakan salah satu perasyaratan yang harus ditempuh atau diselesaikan
oleh seluruh mahasiswa yang akan menyelesaikan kegiatan akademiknya yang dalam
kegiatannya berhubungan dengan upaya penerapan teori dan praktek dalam suatu intansi atau
perusahaan
1
Pembangunan Ekonomi merupakan salah satu hal penting bagi suatu Negara.
Pembangunan ekonomi juga bisa diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah dengan tujuan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat menunjang program pembangunan yang telah
digariskan oleh pemerintah dapat dilaksanakan secara bertahap dan terencana harus disertai
dengan keikutsertaan atau partisipasi dari seluruh instansi pemerintah terkait maupun dari
perusahaan swasta serta masyarakat itu sendiri.
a) Maksud
Maksud dari kerja praktek ini adalah melakukan suatu kerja praktik yang dilakukan di
perusahaan jasa MK (Management Konstruksi) ataupun semacamnya yang masih berkaitan
dengan apa yang di kaji.
2
b) Tujuan
Tujuan utama dari kerja praktek ini sebagai sarana berlatih guna mendapat ilmu
tambahan secara langsung dari proses perancangan suatu proyek, selain mendapatkan ilmu,
mahasiswa juga di harapkan mendapatkan, gambaran bagaimana menerapkan ilmu – ilmu yang
di dapatkan selama 6 semester di perkuliahan, dan mengetahui sejauh mana ilmu itu berguna di
dunia kerja.
1. Meningkatkan pola berfikir dan mampu untuk menerapkan ilmu dengan praktik
pengawasan di kontaktor PT.SANGKURIANG.
2. Mampu menerima dalam menghadapi permasalahan dan dapat menyesuaikannya dengan
jadwal atau pekerjaan yang terencana sesuai dengan yang diberikan oleh pemberi tugas.
3. Menambah daya pikir dalam melakukan perancangan dalam pembangunan selanjutnya.
4. Mengasah rasa tanggung jawab dan profesional dalam bekerja
5. Menambah pengetahuan pada dunia kerja dengan membandingkan teori yang didapat
sebagai perencana dan posisi sebagai pelaksana pembangunan dan ikut serta dalam melakukan
pekerjaan suatu pembangunan.
Pengumpulan data dalam penyusunan laporan kerja praktek ini diperoleh dengan cara :
Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan dan melihat secara
langsung suatu pekerjaan yang berlangsung.
Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan Area Maze Park, Pekerjaan Area Lampion Park,
Pekerjaan Lapangan Upacara, Pekerjaan Area Ampitheater, Pekerjaan Infrastruktur,
Pekerjaan Lain -Lain.
4
1.6. Posisi kerja Praktik
Posisi pratika dalam proyek ini melakukan pengawasan pekerjaan di lapangan,hal ini
dapat di lihat pada gambar 2.4
5
Membahas tentang latar belakang Proyek , maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari
proyek, lokasi praktik kerja maksud dan tujuan praktik kerja, lingkup pengamatan yang diamati
saat kerja praktek,metode/ cara pengamatan dan sistematika pembahasan.
Membahas Aspek manajerial data perusahaan yang terlibat dalam proyek , struktur
organisasi dan hubungan kerja dalam proyek serta kondisi proyek dan metoda pekerjaan
konstruksi pada proyek loparan kerja praktek mencakup:
Berisi uraian beberapa uraian pekerjaan yang diamati pada Pelaksanaan Teknis Proyek
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari proses selama praktik berupa rekomendasi yang
ditujukan untuk tim proyek.
1.7.
6
BAB II
Pertumbuhan ekonomi bangsa yang telah membawa dunia industry konstruksi berkemban
g.Perkembangan pesat di dunia konstruksi semakin membutuhkan banyaknya perusahaan
berkompeten dan tenaga-tenaga ahli untukterlibat aktif memajukan gagasan, metode dan
manajemen yangInovatif dan efektif.Atas dasar itulah, kami bermitra dengan dasar kesamaan
gagasan danide untuk turut serta mengembangkan dunia konstruksi denganperusahaan yang saat
ini kami perkenalkan.
Nama Perusahaan
PT.SANGKURIANG
( MPM )
7
Email : mpm.dimensi@gmail.com
Adapun layanan jasa Konsultasi Teknis yang berikan dalam pelaksanaan proyek antara lain :
Manajemen Proyek : Manajemen proyek yang kami laksanakan adalah suatu pengelolaan
proyek terpadu dan melibatkan berbagai unsur pembangunan yang multi disiplin dalam upaya
mewujud – nyatakan tujuan akhir suatu proyek.
Field Supervision : Kami tidak hanya melakukan pengawasan, tetapi juga sekaligus
memberikan pembinaan serta meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bagi para kontraktor
melalui layanan jasa Field Supervision.
Desing & Engineering: Desain dan engineering merupakan salah satu lingkup layanan jasa kami
yang akan dikembangkan dan ditingkatkan, terutama dalam bidang infrastruktur dan sistem.
8
programming, estimasi serta pengendalian biaya proyek. Di dalam pengambilan suatu keputusan,
ahli-ahli kami selalu menggabungkan unsur-unsur pengetahuan dan pengalaman, baik secara
kelompok maupun secara individu.
Seperti yang disebutkan diatas, manajemen konstruksi adalah proses penerapan fungsi-
fungsi manajemen pada suatu proyek dengan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien
agar tercapai tujuan proyek secara optimal. Beberapa diantara fungsi manajemen konstruksi
lainnya adalah sebagai berikut:
4. Mengarahkan (Directing) Fungsi lain dari manajemen konstruksi adalah directing atau biasa
juga disebut supervisi. Fungsi ini menyangkut pembinaan motivasi dan pemberian bimbingan
kepada bawahan untuk pelaksanaan tugas yang sesuai perencanaan.
9
2.2.2 Tugas Manajemen Konstruksi
a. Mengawasi jalannya pekerjaan di lapangan apakah sesuai dengan metode konstruksi yang be
nar atau tidak
b. Meminta laporan progres dan penjelasan pekerjaan tiap item dari kontraktor secara tertulis
c. MK berhak menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai dengan
kesepakatan
d. Mengadakan rapat rutin baik mingguan maupun bulanan denganmengundang konsultan
perencana, wakil owner, dan kontraktor.
e. Berhubungan langsung dengan owner atau wakil owner dalam menyampaikan segala sesuatu
di proyek
f. Menyampaikan progres pekerjaan kepada owner langsung
g. Mengesahkan material yang akan digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi kontrak atau
tidak.
h. Mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dalam
aspek mutu dan waktu.
i. Mengesahkan adanya perubahan kontrak yang diajukan oleh kontraktor
j. Memeriksa gambar shop drawing dari kontraktor sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan.
k. Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar memenuhi syarata
K3LMP (kesehatan dan keselamatan kerja, lingkungan, mutu, dan pengamanan)
l. Memberikan Site Instruction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang harus dikerjakan
namun tidak ada di kontrak untuk mempercepat jadwal.
10
Quality Control / Quality Assurance memiliki tugas utama sebagai pengendali kualitas bahan dan
hasil pekerjaan serta bertanggung jawab kepada Site Manager.
Tugas dan tanggung jawab Quality Control / Quality Assurance adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan agar kualitas dan pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana di
lapangan sesuai dengan spesifikasi teknis.
2. Menyiapkan data secara terperinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan kualitas
material.
3. Mengikuti spesifikasi teknis dan petunjuk teknis yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
4. Memeriksa Sertifikat Pengujian dari Laboratorium.
5. Memantau pengujian pada laboratorium pengujian yang ditunjuk.
6. Membuat instruksi kepada tim dilapangan sesuai dengan spesifikasiteknis.
7. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian pekerjaan.
2.5 Engineer
Engineer adalah orang yang bertugas sebagai pengawas dalam pengendali mutu dilapangan.
Tugas-tugas engineer adalah sebagai berikut :
Mempertanggungjawabkan hasil dari pelaksana selama dalam proses pembangunan dalam
kaitannya dengan keahlian yang diemban.
Mengawasi kedatangan material.
Membantu administrasi proyek dalam pembuatan progress mingguan.
Melakukan koordinasi rutin secara periodik bersama ketua tim atas kemajuan pekerjaan
kepada pemilik proyek berupa laporan rutin.
Memberikan saran dan solusi (pertimbangan teknis) bersama Manager Konstruksi terhadap
perkembangan proyek kepada pihak-pihak yang terkait (pelaksana dan owner) maupun
hubungannya terhadap internal demi kelancaran pekerjaan.
2.6 Logistik
Pekerja logistik adalah orang yang menciptakan terselenggaranya kebuthan bahan dan peralatan
secara tepat jumlah, mutu dan waktunya. Tugas logistik adalah sebagai berikut :
Mempertanggungjawabkan peralatan yang masuk maupun keluar gudang.
Mempertanggungjawabkan material yang masuk/keluar termasuk kondisi dan jumlahnya.
11
Mengontrol semua permintaan pengadaan material berdasarkan budget yang ada.
Menyiapkan semua material sample yang diminta owner.
Membuat Berita Acara penerimaan/penolakan material setelah pengontrolan kualitas (oleh
Quality Control) dan kuantitas.
Membuat laporan material yang masuk dengan bukti penerimaan barang.
Membantu dalam memonitor permintaan material maupun alat selama dalam proses
pengadaan melalui Surat Pengadaan Material.
Mempertanggungjawabkan mutu material yang masuk sesuai dengan spesifikasi yang
diminta.
2.7 Surveyor
Surveyor atau biasa disebut uizet mempunya bermacam tugas dalam pembangunan proyek ini.
Tugas dari surveyor adalah sebagai berikut :
Membaca gambar dengan melihat bentuk dan ukuran bangunan untuk diaplikasikan
dilapangan.
Menentukan titik-titik batas area proyek, ini diperlukan untuk pembuatan alur pagar proyek
dan penenuan koordinat gedung.
Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi, kesalahan dalam penentuan elevasi ini dapat
menyebabkan pemborosan pekerjaan urugan dan galian.’
Pemilik proyek atau pengguna jasa adalah orang/badan yang memiliki proyek dan
memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan
yang membayar biaya pekerjaan tersebut. Pengguna jasa dapat berupa perseorangan,
badan/lembaga/instansi pemerintah maupun swasta.
12
• Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan oleh
penyedia jasa.
• Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak penyedia
jasa untuk kelancaran pekerjaan.
• Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
• Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa sejumlah biaya yang
diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan
• Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan cara menempatkan
atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama pemilik.
•Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi)
•Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh penyedia jasa jika
produknya telah sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Wewenang pemberi tugas adalah: Memberi hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing
kontraktor.
•Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara memberitahukan secara tertulis
kepada kontraktor jika telah terjadi hal-hal di luar kontrak yang telah ditetapkan.
2.9.1 Umum
Pada hakekatnya, dalam semua proyek pembangunan, selalu ada fungsi pengelolaan
(management) proyek. Yang menjadi pertanyaan adalah, bilamana dan untuk proyek seperti apa,
fungsi pengelolaan tersebut perlu diterapkan sistem Manajemen Proyek / Manajemen
Konstruksi. Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut perlu dimengerti lebih dulu beberapa hal,
diantaranya, apa itu dan apa yang dapat dilakukan oleh Manajemen Proyek, Manajemen
Konstruksi dan Konsultan Pengawas, apa yang menjadi sasaran Pemilik atas proyek yang
bersangkutan.
13
2.9.2 Pengawasan dan Manajemen konstruksi
Meskipun sama-sama melakukan kegiatan pengelolaan pengawasan akan tetapi komponen-
komponen kegiatan yang dilakukan berbeda. Pengawasan pada prinsipnya hanya melakukan
kegiatan pengawasan mutu pekerjaan, sedangkan pada kegiatan manajemen konstruksi masih
ditambahkan fungsi kontrol dan monitoring waktu dan biaya. Dengan kata lain dalam
manajemen konstruksi terdapat tanggung jawab terhadap terselenggaranya pelaksanaan proyek
mulai dari perencaaan, perancangan hingga pelaksanaan pembangunan fisik selesai
dan sesuai dengan rencana yang tertuang dalam dokumen konstruksi.
Sejalan dengan pengertian tersebut di atas, maka secara sederhana dapat dikatakan bahwa
Manajemen Konstruksi adalah pihak yang bertugas untuk mengelola teknis terselenggaranya
proyek secara keseluruhan sedangkan Pengawasan adalah pihak yang bertugas untuk
melaksanakan pengawasan kualitas dan kuantitas pekerjaan pembangunan fisik saja, kuantitas
pekerjaan dikaitkan untuk bisa menerbitkan rekomendasi pembayaran kepada kontraktor sesuai
prestasi pekerjaan.
BAB III
Nama Proyek : BPKD (BADAN PENGELOLAAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH PROVINSI
JAWA BARAT)
14
o Lt basement – Lantai 1 : 4,0 meter
o Lantai 1 – Lantai 2 : 4,5 meter
o Lantai 2 – Lantai 3 : 4,5 meter
o Lantai 3 – Lantai 4 : 4,5 meter
o Lantai 4 – Lantai 5 : 4,5 meter
o Lantai 6 – Lantai 7 : 4,0 meter
Konstruksi Dinding : Hebel dan Beton
struktur dibagi menjadi 4 zona yang disesuaikan dengan jarak jangkau tower crane
• Untuk membantu pengangkutan alat dan material dinggunakan Tower crane 4 buah yang
panjangnya
• Sistem perhitungan struktur menggunakan rangka portal untuk area mall, sedangkan
• Mutu beton yang digunakan adalah :
• k300 untuk horizontal (balok, slab, tangga dan pilecap)
• k400 untuk vertical (kolom dan shearwall)
• Mutu besi beton yang digunakan :
• U-24 untuk Φ < 10 (tegangan leleh 2400 kg/cm²)
• U-39 untuk D ≥ 10 (tegangan leleh 4000 kg/cm²)
• Tenaga kerja mencapai 700 orang
15
3.3 Kondisi Proyek
Saat memulai Kerja Praktek di PT. Sangkuriang Perdana Multidimensi pada proyek
Kantor BPKD kondisi dilapangan sedang berlangsung adalah berbagai pekerjaan, mulaidari
pekerjaan ceklis pasang dinding Lt,Dasar, pekerjaan pasang kusen lantai 1, pekerjaan arsitektural
atas pekerjaan finishing
Dan Pekerjaan Mekanikal Elektrikal & Plumbing ( MEP)
Struktur organisasi proyek secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang
melaksanakan suatu ruang lingkup pekerjaan secara bersama-sama dengan kemampuan dan
keahliannya masing-masing untuk mencapai suatu tujuan sesuai yang direncanakan. Dengan
16
adanya organisasi kerja yang baik diharapkan akan memberi hasil efisien, tepat waktu serta
dengan kualitas tinggi.
Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek umumnya dibedakan atas
hubungan fungsional, yaitu pola hubungan yang berkaitan dengan fungsi pihak-pihak tersebut
dan hubungan kerja (formal), yaitu pola hubungan yang berkaitan dengan kerjasama antara
pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi yang dikukuhkan dengan suatu dokumen
kontrak. Secara fungsional, ada 3 (tiga) pihak yang sangat berperan dalam suatu proyek
konstruksi, yaitu pemilik proyek, konsultan dan kontraktor. Struktur organisasi proyek kantor
BPKAD
kegiatan proyek konstruksi, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek
menjadi suatu hasil kegiatan berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan
tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Pada pembangunan BPKAD, yang menjadi kontraktor utama adalah PT. Recta
Construction Struktur organisasi proyek meliputi prosedur dan hubungan kerja antara
keseluruhan komponen dalam proyek, sebagai berikut:
2.Kontraktor dan Konsultan Pengawas adalah PT. Takenaka Indonesia.& PT. Sangkuria
17
3.6 Posisi Kerja Praktik
18
Gambar 3.6 Struktur Organisasi Pelaksana
Proyek
Kontraktor utama yang menangani proyek ini adalah PT. Sangkuriang Nuansa yang
menganut jenis kontrak Design and Build dimana perencanaan dan pelaksanaan dilakukan
sendiri oleh pemberi tugas , Owner hanya menentukan persyaratan-persyaratan yang di inginkan
(Term of Reference). Dalam hal ini kontraktor dapat menunjuk konsultan perencana yang lebih
ahli, namun tanggung jawab tetap sepenuhnya pada kontraktor utama. Kontrak ini dapat
memperkecil resiko kesalahan perhitungan harga karena keterlibatan kontraktor dalam proses
perencanaan yang cukup kuat.
Gambar rencana secara arsitektural dalam bentuk tiga dimensi (3D) pada proyek Kantor
BPKAD dirancang sesuai ke inginan owner yang di ilustrasikan oleh perencana, seperti terlihat
pada Gambar 2.4
19
Gambar 3.7 Disain Arsitektural 3D
Proyek ini memiliki jarak antar kolom dengan bentang maksimum adalah 8m dan dengan
ketinggian 7 lantai, sehingga dalam pekerjaanya tidak menggunakan tower crane, hanya
menggunakan mobile crane atau crawler crane dalam membantu pekerjaan pelaksanaannya,
karena itulah perencanaan perletakan alat berat, harus di rencanakan dengan benar, perencanaan
yang dilakukan oleh kontraktor di proyek ini dibagi beberapa zona. Bisa dilihat pada gambar
(3.6) sebagai berikut :
20
Gambar 3.8 SiteplanSumber Dokumen proyek
Keterangan zona fungsi dari suatu pembagian zona yaitu adalah untuk memperhitungkan
penempatan ruang yang akan di capai , dengan adanya zona akan terkendali apabila adanya suatu
kerusakan di suatu zona . bisa teratasi dengan cepat . oleh karena itu pembagian ruangan ( zona )
sangat di butuhkan di dalam dunia proyek .
21
Informasi yang bersangkutan dalam pekerjaan selama berjalannya proyek :
Lokasi : Jl.Kawaluyaan indah No.6
Jatisari,Buahbatu Bandung
22
BAB IV
Pekerjaan finishing menggunakan bata hebel pada lantai dasar pengerjaan kurang
lebih 2 minggu
23
Gambar 4.1Pekerjaan Dinding habel
Jika pada dinding tersebut terdapat kusen pintu dan jendela harus dipasang balok praktis
terutama diatas kusen-kusen yang berbentang lebar agar kusen tersebut tidak menerima beban
berat dinding bata diatasnya.Pe. ralatan yang dipakai: sendok tembok, waterpass tangan, palu,
benang, dll.
24
Gambar 4.2Foto lokasi proyek
Kusen harus lot/lurus terhadap dinding, sambungan kusen harus tepat, halus dan rata. Pada
kusen aluminium kami beri penguat berupa besi atau paku yang ditanam pada kolom praktis agar
nantinya dinding sekitar pinggir kusen tidak retak/pecah.
Pekerjaan plesteran bata hebel pada dasar pengerjaan kurang lebih 2 minggu
25
Gambar 4.4 Foto lokasi proyek
Setelah pekerjaan pasang hebel selesai, pekerjaan dilanjutkan dengan plesteran dan acian,
dimana sebelum pekerjaan dimulai permukaan yang akan dipelester harus dibersihkan dan
dibasahi air terlibih dahulu agar permukaan pelesteran dan acian rata, maka pada saat pekerjaan
plesteran harus dibuat acuan ketebalan plesteran dari benang dan alat bantu penggaris.
26
Gambar 4.5 Pemasangan keramik
Sumber :Dokumentasipribadi
Pemasangan keramik sebagai star point pertama pemasangan diawali dari sudut dinding pintu
untuk menyesuai pasangan antara ruangan.Lalu dilakukan tarik benang arah x dan serta
memasangnya secara berbaris sebagai patokan. Posisi garis nat antara lantai dengan nat dinding
dibuat sama ketemu sejajar. Pemasangan keramik dengan menggunakan mortar perekat dan
memukul dengan palu karet dan mengecek permukaan keramik dengan menggunakan waterpass
Perapihan hasil pekerjaan.
a.Sebelum dikerjakan semua bahan harus ditunjukkan kepada Pengawas beserta ketentuan/persy
aratan/jaminan pabrik untuk mendapatkan persetujuannya Bahan yang tidak disetujui harus
diganti tanpa biaya tambahan
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian, bahan pengganti harus disetujui oleh
Pengawas berdasarkan contoh yang diajukan Pemborong.
27
c. Untuk pekerjaan cat di daerah terbuka, jangan dilakukan dalam keadaan cuaca lembab dan
hujan atau keadaan angin berdebu, yang akan mengurangi kualitas pengecatan. Bilamana waktu
mendesak, harap dilakukan pengecatan dalam keadaan terlindung dari basah dan lembab ataupun
debu.
Sumber :Dokumentasipribadi
28
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaan KKP (kuliah kerja praktek) kita bisa dapat banyak
pengalaman apalagi dalam hal pengawasan. Maka dari itu kita perlu mengadakan konsultasi ke
pada pihak konsultan pengawas terlebih dahulu agar apa yang kita kerjakan di lapangan yaitu p
engawasan bias dapat berjalan dengan baik. Dan perlu diketahui bahwa kita dalam melaksa-
nakan.
Setelah mengikuti kegiatan kerja praktek pada proyek Pembangunan Gedung kantor
BPKAD kabupaten bandung barak, yang beralamat Jl.Kawaluyaan indah No.6 Jatisari
bandung,praktikan memperoleh pengetahuan tentang pelaksanaan pekerjaan yang dihapadi di
lapanpan.Praktikan dapat serta membandinkan antara teori yang diperoleh di bangku
perkulihan dengan kenyataan di lapangan. Dapat disimpulkan bahwa suata proyek dapat
dikatakan sukses apabila dapat tercapainya target-target seperti mutu, waktu dan biaya sesuai
dengan perencanaan.
5.2 SARAN
Pengawasan di lapangan kita tidak boleh langsung menengur tukang yang ada dilapangan
karna kita hanya sebagai pelajar yang ingin belajar, terkecuali dari pihak konsultan pengawas
langsung memberikan mandat ke kita untuk langsung menyampaikan kepada tukang yang ada
di lapangan. Selain di tempat KKP (kuliah kerja praktek) kita dapat memperluas jaringan, kita
dapat pula menambah kosakata pengetahuan dalam hal pekerjaan dilapangan
Pemilik proyek atau kontraktor utama perlu menunjuk konsultan khusus untuk mengawasi dan
sebagai parameter atau kontrol untuk pelaksana proyek. Namun jika tidak, pengawasaan perlu
lebih ditingkatkan.
29
Daftar Pustaka
http://metodebangunan.blogspot.co.id/2015/07metode-pelaksanaan-pekerjaan-
pemipaan.html
http://ilham-wahyudi.weebly.com/artikel -mechanical.html
http://rocketmanajemen.com/manajemen- konstruksi/
Berkas perusahan PT Sangkuriang
30
A.Gambar Bird eye view kantor BPKAD
31
B.Gambar Interior dalam bangunan kantor
32
C.Gambar pemasangan keramik
33
D.Campuran semen pemasangan kemarik
34
E.Pemasangan dinding lantai dasar
35
F.Pemasangan dinding dan keramik
36