JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
DIUSULKAN OLEH:
Hertanto Gunawan 10111510000065
Zauhary Satya Budi Prabowo 10111510000069
Anggardha Yanotama Wahyu Perdhana 10111510000102
Calvin Pahlevi Ishaq 10111510000103
Firdaus Akhib Darmawan 10111510000106
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan hidayah-
Nya, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan proposal ini, meskipun ada
rintangan dan hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya. Tugas
proposal ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Wawasan Teknologi dan
Komunikasi Ilmiah semester 6.
Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam isi proposal ini.
Keterbatasan pikiran, kemampuan, tidak membatasi penulis untuk terus berusaha
semaksimal mungkin. Oleh karena itu penulis memohon maaf dan mengharapkan
saran juga kritik demi kesempurnaan proposal ini. Karena kesempurnaan hanya
milik-Nya saja.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan membimbing selama proses penyusunan proposal
ini baik secara moril maupun materil, di antaranya:
1. Dosen mata kuliah Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah
2. Asisten Dosen mata kuliah Wawasan Teknologi dan Komunikasi Ilmiah
3. Serta teman-teman dan pihak lainnya
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Pertumbuhan Kendaraan Bermotor di Indonesia Periode
1987-2012 ............................................................................................................... 1
Gambar 2.1 Tidak Tertibnya Angkutan Umum Perkotaan................................... 3
Gambar 2.2 Kemacetan Lalu Lintas ..................................................................... 4
Gambar 2.3 Menghitung Volume Kendaraan Secara Manual .............................. 5
Gambar 2.4 Brosur PLATO ................................................................................. 5
Gambar 2.5 PLATO 2 .......................................................................................... 6
Gambar 2.6 Teknologi 360 Degrees Video Replay .............................................. 7
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Gagasan yang Ditawarkan ........................................................................ 8
Tabel 2. Tinjauan Gagasan Berdasarkan Prinsip Pembagunan Berkelanjutan....... 9
iv
RINGKASAN
v
1
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini jumlah kendaraan yang ada di Indonesia khususnya, terus
mengalami peningkatan. Ruas jalan yang ada terkadang tidak mampu menampung
kendaraan yang terus bergerak. Seiring dengan makin pesatnya pertambahan
jumlah kendaraan yang ada, perlu diadakannya pembenahan - pembenahan
terhadap ruas - ruas jalan yang sudah ada. Tentunya hal ini ini ditujukan untuk
meminimalisir kemacetan yang terjadi.
Tujuan Penulisan
1. Menciptakan software SATCF (Smart Automatic Traffic Counter Flash) yang
terintegrasi
2. Memberikan data akurat dan valid kepada pihak terkait (Dinas Perhubungan
Darat Provinsi Jawa Timur, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur, serta
Kepolisian Daerah Jawa Timur)
3. Memberikan informasi terkini mengenai kondisi ruas jalan
Manfaat Penulisan
1. Masyarakat (umum)
Memberikan informasi terkini mengenai kondisi ruas jalan
Mendeteksi tingkat kepadatan lalu lintas
2. Pemerintah (Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan Darat, dan Kepolisian RI)
Memberikan data jumlah kendaraan pada ruas jalan
Memberikan klasifikasi jenis kendaraan pada ruas jalan
Mendeteksi tingkat kepadatan lalu lintas
Mendukung operasional non lalu lintas
2. GAGASAN
KONDISI KEKINIAN PENCETUS GAGASAN
Kondisi Transportasi Indonesia
Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan
perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi. Pertumbuhan
ekonomi suatu kota tergantung pada tersedianya pengangkutan sebagai sarana
masyarakat untuk melakukan pergerakan. Transportasi yang baik merupakan
jantung dari kota keberlanjutan hingga ke tingkat global (Kenworthy, 2006).
Indonesia memiliki permasalahan transportasi yang sangat berat dan kompleks,
baik transportasi darat, laut, maupun udara. Untuk transportasi darat, bila dilihat
dari skala makro, ada dua kondisi umum yang perlu mendapatkan perhatian.
Pertama adalah yang terkait dengan kondisi lalu lintas (traffic) dan kedua adalah
3
kondisi angkutan (transport). Untuk kondisi lalu lintas ada pada persoalan
kemacetan lalu lintas. Kemacetan tersebut terjadi di hampir semua ruas jalan.
Keunggulan dari alat ini juga adalah tidak menggunakan listrik. Tetapi
memanfaatkan tenaga surya atau sel surya. Data dari jalan tersimpan dalam box
memori yang ada di pinggir jalan dengan menggunakan sel surya langsung dikirim
ke pusat data. Pemanfaatan material lokal sangat tinggi di teknologi ini. Dari data
tersebut bisa tergambar jumlah lalu lintas di sebuah jalan secara lengkap dan akurat
setiap detiknya. Namun sayangnya, alat ini rawan kehilangan dan kerusakan.
Mengingat perilaku pengguna jalan yang kurang tertib saat melintasi jalan. Alat ini
tidak bisa menghitug bila kendaraan berhenti atau melewati tepat di garis kabel
media. Padahal, dari alat yang sudah di pasang di sejumlah ruas ini akan mampu
memberikan data penggunaan jalan dengan tepat. Kekurangan lainnya adalah
akibat pelapisan jalan. Alat akan tertutup bila ada pelapisan jalan. Oleh karenanya
dibutuhkan koordinasi dan kesepakatan bersama terhadap pembangunan jalan. Bila
akan dilakukan penghitungan jalan pada suatu ruas, maka di ruas tersebut harus
dibuat baik dan dalam jangka waktu tertentu tidak dilakukan pelapisan (Penelitian
dan Pengembangan, 2015).
mematuhi tata tertib serta jumlahnya yang terlalu banyak sehingga tidak terdeteksi
pada aplikasi ini. Selain itu segi biaya menjadi kekurangan aplikasi ini karena
harganya yang cukup mahal (ATCS (Automatic Traffic Counting System), 2015).
Cara kerja SATCF tidak jauh berbeda dengan ATCS yang sudah digunakan
oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung dan Malang, yaitu dengan cara
pengambilan gambar menggunakan kamera yang telah disetting dan meneruskan
data – data tersebut pada aplikasi untuk kemudian diproses menjadi sebuah data.
Bedanya, SATCF menggunakan konsep 360 degree video dengan menempatkan 5
kamera pada posisi dan sudut pengambilan gambar yang berbeda namun
mengambil gambar pada waktu yang sama. Tujuannya adalah sebagai
8
perbandingan antara hasil yang didapat oleh kamera satu dengan yang lain sehingga
tidak ada kendaraan yang gagal terdeteksi oleh sistem ini karena posisi dan sudut
pengambilan gambarnya yang berbeda - beda.
Data – data gambar yang telah diambil oleh kamera selanjutnya diterukan
ke aplikasi yang telah disetting dapat mengklasifikasikan jenis kendaraan dan
jumlah kendaraan yang melintas pada suatu ruas jalan. Tidak hanya untuk
kebutuhan tersebut, SATCF yang merupakan aplikasi berbasi web sehingga bisa
diakses kapanpun dan dari manapun secara fleksibel, maka diharapkan partisipasi
aktif dari berbagai pihak termasuk masyarakat untuk ikut menciptakan lalu lintas
yang aman, tertib, lancar dan nyaman. Selain itu sistem ini dapat mendeteksi tingkat
kepadatan lalu lintas, menganalisis data statistik lalu lintas serta penyajian status
lalu lintas (statistik, gambar dan video) secara akurat, valid, real time dan
komprehensif, serta dapat dikembangkan secara customized & dynamic, sehingga
dapat mengikuti tuntutan perubahan & perkembangan kondisi lalu lintas,
infrastruktur, lingkungan operasi, dan budaya masyarakat Indonesia. SATCF
memberikan keunggulan lain pada sisi non lalu lintas seperti identifikasi,
pelacakan, law enforcement, dan penanggulangan street crime.
Pemerintah
Dalam hal ini pemerintah yang turut serta dalam gagasan ini adalah Dinas
Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Dinas Perhubungan Darat Jawa Timur, dan
Kepolisian Daerah Jawa Timur. Dinas Perhubungan Darat Provinsi Jawa Timur
memiliki peran dengan memberikan spesifikasi dari berbagai jenis kendaraan yang
nantinya akan digunakan oleh Ahli IT dalam setting aplikasinya. Pemerintah terkait
juga memiliki peranan menentukan ruas jalan mana saja yang membutuhkan
gagasan ini serta mengambil keputusan posisi kamera. Selain itu keamanan dari
gagasan ini mulai dari aplikasi hingga kamera menjadi tanggung jawab pemerintah.
10
Masyarakat
Masyarakat adalah subjek dari penerapan gagasan ini. Perilaku atau cara
mengendara masyarakat menjadi hal yang penting dalam keberhasilan gagasan ini.
Dengan cara mematuhi segala jenis peraturan dalam berkendara bermotor,
diharapkan kinerja alat ini sangat bermanfaat.
3. KESIMPULAN
Inti Gagasan
Gagasan mengenai SATCF (Smart Automatic Traffic Counting Flash) pada
dasarnya adalah dengan menggunakan 5 buah kamera yang mampu mengambil
gambar kondisi lalu lintas dengan sudut pandang dan akurasi yang lebih baik dari
ATCS ( Automatic Traffic Counting System) yang nantinya dapat meminimalisir
jumlah kendaraan yang gagal terdeteksi alat. Kemudian data yang diambil dari 5
buah kamera tersebut diteruskan menuju aplikasi yang mampu mengklasifikasi
jenis-jenis kendaraan dan jumlah kendaraan yang melintas pada suatu ruas jalan
atau suatu persimpangan bersinyal. Selain itu sistem ini dapat mendeteksi tingkat
kepadatan lalu lintas, menganalisis data statistik lalu lintas serta penyajian status
lalu lintas (statistik, gambar dan video) secara akurat, valid, real time dan
komprehensif, serta dapat dikembangkan secara customized & dynamic, sehingga
dapat mengikuti tuntutan perubahan & perkembangan kondisi lalu lintas,
infrastruktur, lingkungan operasi, dan budaya masyarakat Indonesia.
Yaitu mampu meminimalisir panjang antrian kendaraan pada jam sibuk (peak time).
Panjang antrian kendaraan atau kemacetan yang diminimalisir tentu dapat
mengurangi waktu tempuh yang dihabiskan dalam perjalanan, serta menurunkan
tingkat kejenuhan pengendara di jalan sehingga dapat meningkatkan produktivitas
pada bidang sosial, ekonomi dan infrastruktur di Indonesia pada umumnya.
Keberhasilan dari gagasan ini adalah seberapa besar dampak adanya alat SATCF
(Smart Automatic Traffic Counting Flash) dalam mengkondisikan lalu lintas pada
suatu ruas jalan atau simpang bersinyal agar tidak sampai terjadi panjang antrian
kendaraan yang terlalu panjang dan meminimalisir angka derajat kejenuhan
(Degree of Saturation) pada suatu ruas jalan atau simpang bersinyal.
4. DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Indonesia. Pertumbuhan Penduduk (https://www.bps.go.id/)
Badan Pusat Statistik Indonesia. Pertumbuhan Kendaraan Bermotor
(https://www.bps.go.id/)
Badan Penelitian dan Pengembangan. PLATO 2 (http://litbang.pu.go.id/)
ATCS (Automatic Traffic Counting System) (2015).
‘Intel – 360 Replay Tech’ (2016).
Kenworthy, J. R. (2006) ‘The eco-city: Ten key transport and planning
dimensions for sustainable city development’, Environment and Urbanization,
18(1), pp. 67–85. doi: 10.1177/0956247806063947.
Penelitian, B. and Pengembangan, D. A. N. (2015) ‘Badan penelitian dan
pengembangan’, pp. 2–3.
Tarnoto and Lusiana (2010) ‘Rancang Bangun Penghitung Kendaraan Secara
Otomatis Berbasis Client Server’, (21).