Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM COWBA (CONCRETE WITH BAGASSE) PEMANFAATAN LIMBAH TEBU SEBAGAI SERAT MATERIAL

PENYUSUN DINDING YANG RINGAN

BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

Diusulkan Oleh: Fajar Nurjihad C. Vemi Widoanindyawati Zhabrinna Wening Wijaya Danu 21010110130119 21010110120085 21010110110039 21010111120027 / Angkatan 2010 / Angkatan 2010 / Angkatan 2010 /Angkatan 2011

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

ii

HALAMAN PENGESAHAN

1.

Judul Kegiatan

2. 3.

: Cowba (Concrete With Bagasse) Pemanfaatan Limbah Tebu Sebagai Serat Material Penyusun Dinding yang Ringan Bidang Kegiatan : ( )PKM-AI ( )PKM-GT Ketua Pelaksana Kegiatan a. b. c. d. e. Nama Lengkap NIM Jurusan Universitas/Institut/Politeknik Alamat Rumah/No.Telp : Wening Wijaya Danu : 21010111120027 : Teknik Sipil : Universitas Diponegoro : Jl. Karangrejo Selatan RT 03/VII/ 085725865911 : imo_asterix@yahoo.co.id : 4 (empat) orang

f. Alamat e-mail 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat Rumah dan No Tel./HP

: Ir.Purwanto MT, M.Eng : 196307111991021002. : Jalan Hulu G-142 Payung Mas Semarang / 081325684902

Semarang, 5 Februari 2012 Menyetujui, Pembantu Dekan III Fakultas Teknik UNDIP Ketua Pelaksana Kegiatan

Prof. Ir.Abdullah, M.S., Ph.D. NIP.195511231983031014

Wening Wijaya Danu NIM. 21010111120027

Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

Drs. Warsito,SU NIP. 195402021981031014

Ir.Purwanto MT, M.Eng NIP. 196307111991021002

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telahmemberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan PKM-GT dengan judul COWBA (Concrete With Bagasse) Alternatif material konstruksi berserat ampas tebu. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkain terima kasih kepada: 1. Ir.Purwanto MT, M.Eng Selaku dosen pembimbing dalam pembuatan karya tulis ini. 2. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penyusunan PKM-GT ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca pada, agar dalam penyusunan PKM-GT selanjutnya akan menjadi lebih baik. Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 5 Februari 2012

Penulis

iv

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................v DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi RINGKASAN ...................................................................................................... vii PENDAHULUAN ..................................................................................................1 Latar Belakang ............................................................................................1 Tujuan ........................................................................................................2 Manfaat .......................................................................................................2 GAGASAN ............................................................................................................3 Kondisi Kekinian Gagasan ..........................................................................3 Solusi yang Telah Dilakukan ......................................................................3 Kemampuan Gagasan yang diajukan .........................................................4 Pihak-pihak yang Dipertimbangkan dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan ..................................................................6 Langkah- langkah Strategis untuk Mengiplementasikan Gagasan .............6 KESIMPULAN ......................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................7 LAMPIRAN ............................................................................................................8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Batako dengan berbagai bentuk..................................................6 Gambar 2 : Rumah yang didirikan dengan batako........................................7

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Berat jenis serat alami....................................................................5

vii

Cowba (Concrete With Bagasse) Alternatif Material Konstruksi yang Berserat Ampas RINGKASAN Pertumbuhan penduduk Indonesia yang meningkat setiap tahunnya, mendorong pembangunan terus terlaksana sepanjang tahun. Perumahan menjadi pembangunan yang paling gencar dilakukan meningat setiap manusia pasti memerlukan tempat hunian. Dampaknya produksi bahan bangunan setiap tahun ditingkatkan, batu bata merupakan material penyusun dinding yang secara umum digunakan. Namun penggunaan batu bata akan menambah kerusakan pada lahan pertanian. Beton juga dapat digunakan sebagai penyusun dinding, namun beton memiliki kekurangan seperti kekuatan tarik yang kecil dan beton bersifat getas. Disampaing itu beton memiliki berat jenis yang besar sehingga kurang cocok menjadi material konstruksi di daerah rawan gempa. Disisi lain tebu yang merupakan komoditi pasar Indonesia, menghasilkan 25.500 juta ton tebu pertahun. Setelah diolah menjadi berbagai produk, tebu menyisakan ampas sebesar 35% dari berat tebu yang diproduksi dan sebanyak 40% dari ampas tebu belum termanfaatkan. Pembuatan Cowba (concrete with bagasse) merupakan salah satu pemanfaatan ampas tebu. Ampas tebu dapat diolah secara sederhana menjadi serat pengisi beton. Serat tersebut didalam beton akan menjadi tulangan mikro yang mampu menambah kekuatan tarik, kekuatan tekan dan mengurangi sifat getas, sehingga beton lebih awet. Cowba berupa beton ringan (batako) berserat, pemanfaatannya menjadi alternatif penyusun dinding yang lebih ringan dan ekonomis. Material yang ringan akan menghasilkan berat total bangunan lebih ringan, sehingga lebih aman digunakan pada daerah rawan gempa. Selain itu pembuatan cowba juga merupakan salah satu usaha untuk pembuatan material yang lebih ramah lingkungan namun tetap memenuhi syarat kekuatan dan keamanan sebagai material konstruksi. Pengembangan konsep Cowba dapat diterapkan pada paving block dan genteng. Sehingga ampas tebu dapat dimanfaatkan secara lebih maksimal.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah Kebutuhan bangunan di Indonesia yang setiap tahun semakin meningkat, mengakibatkan kebutuhan bahan bangunan akan semakin meningkat. Seperti yang diketahui, bahwa untuk mendirikan sebuah bangunan diperlukan bahan bangunan penyusun atap, dinding dan lantai. Secara umum batu-bata digunakan sebagai material penyusun dinding, batu bata merupakan material yang dibuat dari tanah liat yang dicetak. Kebutuhan terhadap batu-bata yang kian meningkat, membawa efek kerusakan lahan pertanian yang semakin besar. (Faqih, 2010) Beton merupakan material yang digunakan sebagai penyusun dinding selain batu bata, beton merupakan pencampuran antara kerikil, pasir, semen dan air. Meskipun beton lebih kuat dari batu-bata namun beton memiliki kekurangan diberbagai sisi. Menurut Mawardi (2006), beton memiliki kekuatan menahan tegangan tarik yang kecil, kekuatan tarik beton berkisar 5% sampai dengan 15% dari kekuatan tekannya, dan beton merupakan material yang cukup getas. Selain itu, beton memiliki berat jenis yang besar sehingga tidak cocok untuk daerah yang rawan terkena gempa. Selain permasalahan mengenai pencemaran, perkembangan teknologi jelas menuntut manusia untuk menggunakan material yang bersifat lebih ramah lingkungan, khususnya dibidang konstruksi. Hal ini didasari fakta bahwa bangunan merupakan pengguna energi terbesar mulai dari konstruksi, bahan bangunan, saat bangunan beroperasi, perawatan hingga bangunan tersebut dihancurkan. Salah satu alternatif solusi dari permasalahan material ramah lingkungan adalah dengan penggunaan limbah sebagai bahan tambah material konstruksi. Cowba merupakan beton ringan yang telah dicampur ampas tebu sebagai serat penyusunnya. Beton yang telah dicampur dengan serat memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dari beton tanpa serat, dan penambahan serat ke dalam beton akan mengurangi sifat getas. Hal ini dikarenakan serat yang ditambahkan ke dalam beton dapat berfungsi sebagai tulangan mikro dan tersebar secara acak di dalam beton. Tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman yang melimpah di Indonesia karena tanaman ini hanya tumbuh di daerah beriklim tropis. Tebu digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan gula. Proses ekstraksi cairan tebu yang diolah di pabrik memiliki hasil samping berupa ampas tebu. Ampas tebu yang dihasilkan dari satu pabrik sekitar 3540% dari berat tebu yang digiling (Indriani dan Sumiarsih dalam Abdur Rohman, 2010). Berdasarkan data dari Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) sebanyak 60% ampas tebu yang dihasilkan dimanfaatkan sebagai bahan bakar, bahan baku untuk kertas, bahan baku industri kanvas, industri jamur, dan lain-lain. Oleh karena itu, diperkirakan sebanyak 40% dari ampas tebu tersebut belum dimanfaatkan.

Pembuatan Cowba dengan ampas tebu merupakan wujud pemanfaatan limbah agar menjadi sesuatu yang lebih bernilai. Selain menghasilkan sesuatu yang lebih bernilai, pemanfaatan ampas tebu sebagai serat juga merupakan salah satu usaha untuk meminimalisir pencemaran pada proses kontruksi sebuah bangunan dari sisi bahan bangunannya. Selain itu beton berserat lebih ekonomis dan memiliki berat jenis yang lebih kecil dari beton umumnya, sehingga lebih cocok untuk daerah yang rawan gempa. Nilai dari ampas tebu pada penggunaannya sebagai bahan serat beton dapat menghasilkan sesuatu yang bersifat komersil. Serat dari ampas tebu selain dapat diterapkan pada beton juga dapat diterapkan pada material konstruksi lain yang dapat menerima serat dalam campurannya seperti paving block dan genteng, produk ini juga dapat menjadi komoditi daerah sekitar penghasil ampas tebu tersebut

Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan topik bahan tambahan ampas tebu dalam pembuatan beton dalam mengikuti PKM GT adalah 1. Menjajaki pemanfaatan limbah tebu sebagai bahan tambah dalam pembuatan beton berserat. 2. Menjajaki peningkatan nilai guna limbah tebu dengan memanfaatkannya menjadi bahan tambahan pembuatan beton non struktural dan meminimalisir dampak pencemaran pada proses konstruksi dari sisi bahan bangunan. 3. Menjajaki efektivitas serat ampas tebu sebagai penambah kuat tarik, kuat tekan dan menambah keawetan dari beton ringan.

Manfaat Penulisan Penulisan PKM-GT ini dapat bermanfaat bagi pihak pemerintah, industri gula, industri konstruksi, masyarakat, dan bagi akademisi. Manfaat tersebut di antaranya 1. Pemerintah, terutama pemerintah daerah dapat mengembangkan limbah tebu secara lebih optimum sehingga dapat menambah penghasilan daerah. 2. Pengembangan produk Cowba akan memicu jiwa kreatif dan inovatif industri gula untuk meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomis dari ampas tebu. 3. Industri konstruksi dapat menghasilkan produk yang memanfaatkan potensi alam yang ekonomis, sekaligus ikut mempublikasikan penggunaan material yang lebih ramah lingkungan pada bidang konstruksi. 4. Masyarakat sekitar kawasan rawan gempa mendapatkan material penyusun bangunan yang lebih aman dan lebih ekonomis.

5. Kalangan akademisi dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan menjadikan tulisan ini sebagai bahan rujukan dalam membuat karya tulis lainnya.

GAGASAN

Kondisi Kekinian Gagasan Menurut badan pusat statistik jumlah penduduk Indonesia kian bertambah tiap tahun. Sehingga kebutuhan bangunan khususnya rumah akan semakin meningkat. Pembangunan rumah umumnya yang menggunakan batu bata akan menambah kerusakan lahan pertanian. Lahan pertanian dan perkebunan pada faktanya juga telah mengalami penurunan luas dari tahun ke tahun, hal ini dikarenakan pemakaian lahan sebagai tempat pembangunan industri dan perumahan. Indonesia secara geografis merupakan negara yang dilewati lingkar gunung berapi dunia, yang berarti Indonesia merupakan salah satu daerah yang rawan akan gempa bumi. Sehingga penggunaan material konstruksi yang lebih berat akan memberikan kerusakan yang lebih besar dari material konstruksi ringan seperti kayu. Disisi lain, tebu merupakan salah satu komoditas strategis dalam perokonomian Indonesia, yakni dengan luas areal sekitar 350.000 ha. Menurut data FAO 2006, produksi tebu di Indonesia menduduki peringkat ke sebelas dengan jumlah produksi tebu 25.500 juta ton per tahun. (Abdur Rahman,2010) Hasil ini digunakan untuk memenuhi permintaan gula nasional yang sekitar 1,4 juta ton per tahun dan sisanya diolah menjadi produk-produk turunan tebu. (anonim,2005) Hasil produksi tebu tersebut akan menyisakan ampas sebanyak 35% dari bahan produksi atau sebesar 8.925 juta ton, sedangkan 40% dari ampas tersebut sebesar 3.570 juta ton diperkirakan belum termanfaatkan. Solusi yang telah dilakukan Solusi yang pernah ditawarkan sebagai bahan pengganti batu-bata dan beton adalah batako. Menurut SNI 03-0349-1989, Conblock (concrete block) atau batu cetak beton (batako) adalah komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan atau tanpa bahan tambahan lainnya (additive), dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding. Batako merupakan bahan bangunan yang terbuat dari campuran pasir dan semen yang dicetak. Batako dipasaran berukuran panjang 36-40cm, tebal 8-10cm dan tinggi 18-20cm. Batako merupakan bahan bangunan yang lebih murah dari

batu-bata, namun memiliki kekurangan pada pemakaiannya sebagai dinding. Adapun kekurangan dinding batako antara lain : 1) Mudah terjadi keretakan pada dinding batako 2) Pada batako yang berlubang bagian dalam, maka dinding rumah akan mudah dilubangi. (http:/rumahbangun.com) Sedangkan pada beberapa penelitian lanjutan menawarkan solusi mengenai pemanfaatan ampas tebu antara lain: 1) Pemanfaatan abu ampas tebu (AAT) oleh Ghozi pada tahun 2001, abu dari ampas tebu digunakan sebagai bahan pengganti semen pada campuran beton. Hasil pengujian tes tekan, tarik dan uji porosistas membuktikan bahwa AAT dapat berfungsi sebagai pengganti semen namun semakin tinggi prosentase kandungan AAT mengakibatkan beton memiliki sifat mekanik yang kurang maksimal. 2)Penelitian serupa telah dilakukan oleh Fx. Nurwadji Wibowo, John Tri Hatmoko dan Haryanto Yoso Wigroho pada tahun 2006, ampas tebu dari pabrik gula Madukismo, Bantul, DIY diubah menjadi pengganti semen dengan alat pembakaran. Ampas tebu dibakar menjadi abu yang memiliki kandungan silika yang tinggi. Namun proses pembakaran agar mendapatkan abu yang ideal membutuhkan panas 6000 C dan belum diadakanya pengujian lanjutan mengenai komposisi abu pada beton. 3) Penelitian perilaku aspal beton terhadap pemakaian abu ampas tebu dilakukan oleh universitas petra. Pada komposisi abu ampas tebu yang berbeda-beda, menghasilkan campuran aspal beton dengan abu ampas tebu stabilitasnya menurun sampai kadar abu ampas tebu 4,5% dan kembali meningkat pada persentase selanjutnya. Penelitian yang diuji dengan Marshall Test memberikan hasil bahwa pemakaian abu ampas tebu dengan persentase berat abu ampas tebu 3% terhadap berat total akan menghasilkan campuran yang terbaik. Sehingga disimpulkan semakin besar prosentase abu ampas tebu pada aspal beton maka akan semakin buruk aspal beton yang didapat. (http://dewey.petra.ac.id/ )

Kemampuan Gagasan yang diajukan Cowba merupakan beton ringan (batako) yang telah dicampur serat tebu dari ampas pengolahan tebu, sehingga dinilai sebagai material yang lebih ramah lingkungan. Keuntungan menggunakan serat tebu selain jumlahnya melimpah, serat ini diperoleh secara mudah dan murah. Serat tebu tidak perlu diolah secara sulit dan untuk pengadaannya dapat diperoleh di pabrik gula diberbagai kota. Menurut penelitian oleh Henry Junianto pada tahun 2007, ampas tebu telah diujikan sebagai serat pembuatan beton. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan terdapat peningkatan kuat tarik rata-rata sebesar 14,632% antara benda uji beton normal dengan beton berserat ampas tebu. Selain pengujian kekuatan tarik, juga dilakukan pengujian kekuatan tekan dan hasilnya beton yang dicampur dengan serat tebu kekutan tekannya meningkat sampai 28,207%.

Keunggulan lain Cowba selain pada kekuatan tarik dan tekan, beton ini memiliki berat jenis yang lebih rendah dari beton serat umumnya. Hal ini dikarekan serat tebu memiliki berat jenis yang rendah. Tabel 1. Berat jenis Serat alami Jenis serat Berat Jenis Serat tebu 0,36 gram/ cm 3 Serat pohon kelapa 1,36 gram/ cm 3 Serat Ijuk 0,823 gram/ cm 3 Sumber : Kenneth G.Budinsky Penelitian yang dilakukan oleh Ashari (1997) dengan judul Pengaruh Ampas Tebu Sebagai Campuran Bahan Baku Batako Terhadap Kuat Tekan, menunjukkan bahwa ternyata dengan adanya variasi ampas tebu yang berbeda mempengaruhi kuat tekan batako tersebut. Hasil pengujian menunjukkan dari semakin besar prosentase (%) ampas tebu maka kuat tekan batako semakin menurun, tetapi mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari batako biasa. Pada pembangunan konstruksi, material penyusun tidak harus selalu kuat namun mampu memberikan keamanan menahan beban yang bekerja pada bangunan tersebut. Selain itu, perlu diingat bahwa pada daerah rawan gempa, material penyusun bangunan lebih cocok seringan mungkin. Hal ini dikarenakan semakin ringan bangunan atau objek bila terkena gempa maka dampak momen yang diterima oleh obejek tersebut akan semakin kecil sehingga kerusakan akibat gempa tersebut semakin kecil. Pemakaian Cowba bila dibandingkan dengan bata merah, terlihat penghematan dalam beberapa segi, misalnya setiap m2 luas dinding lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan, sehingga terdapat penghematan. Berat tembok diperingan sampai dengan 50 %, dengan demikian fondasinya bisa berkurang. (Faqih,2010) Keuntungan lain dari beton berserat adalah keawetan yang lebih jika dibandingkan dengan beton umumnya, karena sifat getas pada beton berkurang akibat dari penambahan serat. Cowba juga dapat dicetak menjadi berbagai bentuk yang artistik. Sehingga penggunaan cowba juga dapat meningkatkan nilai estetika dari sebuah bangunan. Konsep Cowba tidak hanya sebatas pada material beton saja, namun juga dapat diterapkan pada material lain yang mampu menerima serat pada campurannya seperti paving block dan genteng.

Gambar. 1, batako dengan berbagai bentuk.

Pihak-Pihak yang dipertimbangkan dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan. a. Akademisi Kalangan akademisi berperan melakukan penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan ampas tebu sebagai bahan serat untuk berbagai material konstruksi. b. Penyedia jasa konstruksi Pihak penyedia jasa konstruksi berusaha mengimplementasikan serat tebu pada material beton setelah hasil penelitiaan dan kajian pihak akademisi, serta turut mempopulerkan penggunaan Cowba. c. Pemerintah Pemerintah membantu mendanai kalanagan akademsi dan masyarakat untuk pengembangan Cowba. d. Masyarakat Masyarakat berperan sebagai pengguna Cowba pada bangunan yang didirikan dan masyarakat juga dapat menjadi produsen yang memproduksi Cowba.

Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan Untuk mengimplementasikan Cowba sebagai alternatif material konstruksi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Sosialisasi atau penyuluhan dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan seminar kepada masyarakat tentang kelebihan Cowba. 2. Menyebarkan informasi mengenai batako ringan melalui brosur, media elektronik berupa radio pada masyarakat umum tentunya. 3. Pendampingan oleh fasilitator dalam sebuah proses pengelolahan dan pembuatan Cowba. KESIMPULAN Ampas tebu dapat diolah menjadi serat pengisi beton, karena serat dari ampas tebu terbukti memberikan dampak positif. Pemanfaatan serat tebu dari ampas tebu pada pembuatan Cowba merupakan gagasan yang kami ajukan sebagai alternatif material konstruksi penyusun dinding. Selain memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang bernilai, gagasan kami juga merupakan usaha untuk menciptakan material konstruksi yang lebih ramah lingkungan dan memiliki berat jenis yang lebih kecil. Untuk mengimplementasikan gagasan tersebut perlunya dukungan dari pemerintah, penyedia jasa konstruksi, akademisi dan masyarakat. Dengan adanya peran dari berbagai pihak gagasan ini dapat terlaksana dengan baik. Prediksi hasil dari penggunaan Cowba yakni, rumah warga dan bangunan semi permanen disekitar daerah penghasil ampas tebu dapat didirikan secara ekonomis dan aman.

Rumah warga dan bangunan semipermanen yang didirikan dengan cowba diprediksikan memiliki berat bangunan yang lebih ringan. Berat bangunan yang ringan akan memperingan kerja pondasi bangunan, sehingga penggunaan cowba selain menghemat bangunan dari sisi dinding juga menghemat biaya dan material konstruksi dari sisi pondasi bangunan. Selain itu bangunan yang lebih ringan akan mengalami kerusakan yang lebih kecil jika terjadi gempa.

Gambar.2, Rumah yang didirikan dengan batako

DAFTAR PUSTAKA Abdur Rahman, Randi,dkk.2010.Sintesis Membran Silika Nanopori Berbahan Dasar Ampas Tebu. Bogor:Insitut Pertanian Bogor. Anonim.2005. Google dokumen, Prospek dan Arah Pengembangan Agri Bisnis : Rangkuman Kebutuhan Investasi. Ashari.1997.Pengaruh Ampas Tebu Sebagai Campuran Bahan Baku Batako Terhadap Kuat Tekan. Malang : Universitas Islam malang Badan Strandarisasi Nasional. 1971. PBI 1971 N.I-2.Jakarta : BSN 1989.Standar Nasional Indonesia 03-034-1989. Jakarta : BSN. 1989. standar Nasional Indonesia-M-14-1989-F. Jakarta : BSN Budinski,Kennth.2000.Engineeing Material Propeertis and Selection Six Edition Prentice Hall. New Jersey Faqih, abdullah.2010.Beton Ringan Sebagai Alternatif Material Tahan Gempa. Malang:Universitas Islam Malang Ghozi.2001. Campuran beton dengan komposisi AAT 0, AAT 10, AAT 20 sebagai pengganti semen.Sumatra Utara: Universitas Sumatra Utara http://rumahbangun.com Junianto,Henry.2007. Pengaruh Penambahan Serat Ampas Tebu Pada Konsentrasi 0%; 0,15%; 0,20%; 0,25%; 0,30% dan 0,35% Dari Berat Semen Terhadap Kuat Tarik Belah Dan Kuat Tekan Beton Dengan FAS 0,5 (Tinjauan Ampas Tebu Sebagai Set Retarder dan Ampas Tebu Sebagai Campuran Beton Serat). Semarang : Universitas Negeri Semarang Mawardi.2006.Tinjauan Penambahan Serat Sabut Kelapa pada Kuat Lentur Beton. Bengkulu:Universitas Bengkulu. Mediyanto,A.2001.Tesis. Perkuatan Balok Beton dengan Beton Serat Polyester dan bentuk Sengkang Berbeda. Yogyakarta: S2-UGM. Nuwardi Wibowo,Fx, dkk.2006. jurnal teknik sipil vol 6: Pengembangan Alat

Pengolah Limbah Abu Ampas Tebu Menjadi Pozolan. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Purboputro, Pramuko. 2006. Pengaruh Panjang serat Terhadap Kekuatan Impact Komposit Eceng Gondok dengan Matriks Poliester. Media Mesin Vol.7 Sudarmoko .1993.Pengaruh Panjang Serat pada Sifat Struktural Beton Serat. Yogyakarta:Media Teknik No 1 Tahun XV

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Ketua Pelaksana Nama Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin NIM Fakultas, Universitas Alamat Kost/No.Telp E-mail Riwayat Pendidikan

: Wening Wijaya Danu : Mojokerto, 26 Desember 1991 : Laki-laki : 21010111120027 : Teknik, Universitas Diponegoro : Jln Karangrejo Selatan RT 03/VII / 085641471335 : imo_asterix@yahoo.co.id : Tahun Masuk 1998 2004 2007 2011 Tahun Selesai 2004 2007 2011 Sekarang

Sekolah dan Lokasi SD N Karangrejo 01-02 Semarang SMP N 5 Semarang SMK N 7 Semarang Fakultas Teknik, Jurusan Sipil

Pengalaman Akademik dan Organisasi selama menjadi mahasiswa Institusi Jabatan Periode Kerja BEM FT KM UNDIP Sfaff Bidang Media Ristek 2012 Semarang, 5 Februari 2012

Wening Wijaya Danu NIM. 21010111120027 2. Anggota Pelaksana I Nama Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin NIM Fakultas, Universitas

: : : : :

Fajar Nurjihad Christian Semarang, 18 Mei 1992 Laki - laki 21010110130119 Teknik, Universitas Diponegoro

Alamat Rumah/No.Telp : Jln.Pandansari IX no 492 ,Semarang Tengah 085728674091 E-mail : tian.x.sakuraputih@gmail.com Riwayat Pendidikan : Sekolah dan Lokasi SD Sendang Mulyo 02 Semarang SMP N 29 Semarang SMA N 5 Semarang Fakultas Teknik, Jurusan Sipil Tahun Masuk 1998 2004 2007 2010 Tahun Selesai 2004 2007 2010 Sekarang

Pengalaman Akademik dan Organisasi selama menjadi mahasiswa Institusi Jabatan Periode Kerja Rohis Teknik Staff dept. Public Relation 2011 BEM FT KM UNDIP Sfaff Bidang akademik RISTEK 2011 Divisi akademik 2012 Departemen RISTEK Semarang, 5 Februari 2012

Fajar Nurjihad Christian NIM 21010110130119 3. Anggota Pelaksana II Nama Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin NIM Fakultas, Universitas Alamat Kost/No.Telp E-mail Riwayat Pendidikan

: Vemi Wioanindyawati : Semarang, 19 November 1992 : Perempuan : 21010110120085 : Teknik, Universitas Diponegoro : Jln. Jangli Krajan Barat I No. 438 Semarang / 085641519537 : disini_veaninter@yahoo.co.id : Tahun Masuk 1998 2004 2007 2010 Tahun Selesai 2004 2007 2010 Sekarang

Sekolah dan Lokasi SD H Issriati Baiturahman Semarang SMP N 3 Semarang SMA N 3 Semarang Fakultas Teknik, Jurusan Sipil

Pengalaman Akademik dan Organisasi selama menjadi mahasiswa Institusi Jabatan Periode Kerja BEM KM UNDIP Sfaff Bidang PSDM 2011 HMS UNDIP HMS UNDIP Staff Bidang Eksternal Staff Bidang PSDM 2011 2012

10

Semarang, 5 Februari 2012

Vemi Wioanindyawati NIM. 21010110120085 4. Anggota Pelaksana III Nama : Zhabrinna Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 3 Juni 1993 Jenis Kelamin : Perempuan NIM : 21010110110039 Fakultas, Universitas : Teknik, Universitas Diponegoro Alamat Rumah/No.Telp : Jln. Banget Prasetya Raya 237 ,Semarang 085762798234 E-mail : zhabrinna_cutez@yahoo.com Riwayat Pendidikan : Sekolah dan Lokasi SDN Pedurungan Tengah 02-03 SMP N 15 Semarang SMA N 2 Semarang Fakultas Teknik, Jurusan Sipil Tahun Masuk 1998 2004 2007 2010 Tahun Selesai 2004 2007 2010 Sekarang

Pengalaman Akademik dan Organisasi selama menjadi mahasiswa Institusi Jabatan Periode Kerja BEM KM UNDIP Sfaff Bidang Administrasi PSDM 2012 Bendahara Kementrian PSDM 2011

Semarang, 5 Februari 2012

Zhabrinna NIM. 21010110110039 5. DOSEN PEMBIMBING Nama : Ir.Purwanto MT, M.Eng NIP : 196307111991021002 Tempat/Tanggal Lahir: 11 Juli 1963 Pekerjaan : Dosen Tetap Teknik Sipil UNDIP Pangkat / Jabatan : Instansi : Universitas Diponegoro Semarang Alamat : Jalan Hulu G-142 Payung Mas, Semarang

11

Telepon Pendidikan

: 081325684902 :

Riwayat Pendidikan Sarjana (S1) : Sarjana Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang. (19) S2 : Magister Teknik Sipil (Rekayasa Struktur) Institut Teknologi Bandung. (2001)

Semarang, 5 Februari 2012

Ir. Purwanto MT, M.Eng NIP 196307111991021002

Anda mungkin juga menyukai