Anda di halaman 1dari 63

Presentasi ini dibuat oleh ;

rvan Nuryahdi 21010111120025


Evi Rahmawati 21010111120026
Wening Wijaya D 21010111120027
Eka Yulianti 21010111120028
JURUSAN TEKNK SP FAKUTAS TEKNK
UN'ERSTAS DPONEGORO
TAHUN 2011

MANUSIA
DAN
MULTIKULTURAL










Latar Belakang
Bangsa ndonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk,
ditandai dengan banyaknya etnis, suku, agama, budaya, dan
kebiasaan didalamnya. Di sisi lain, masyarakat ndonesia
dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang
anggotanya memiliki latar belakang budaya (cultural
background) yang beragam. Dengan beragamnya
kebudayaan yang dimiliki oleh Bangsa ndonesia, maka
diwajibkan bagi setiap masyarakatnya untuk saling
menghargai.
Kemampuan untuk menghormati keragaman dan perbedaaan
di negara ndonesia yang plural menjadi keniscayaan yang
tidak bisa ditawar-tawar dan harus dimiliki oleh setiap warga
negaranya, jika bangsa dan negara ini ingin tetap eksis.
Untuk menumbuhkan kemampuan tersebut, jalur
pendidikaninformal, formal dan non-informal merupakan
media yang sangat strategis. Melalui jalur ini, pendidikan
multikultural merupakan tema yang harus diangkat untuk
menumbuhkan kemampuan untuk menghormati keragaman.

!engertian Multikultural
Multikulturalisme berasal dari dua kata,
multi yang artinya banyak atau beragam
dan kultural yang berarti budaya atau
kebudayaan, yang secara etimologis
berarti keberagaman budaya.
Multikulturalisme adalah paradigma yang
menganggap adanya kesetaraan antar
ekspresi budaya yang plural.

Multikulturalisme adalah sebuah filosofi
terkadang ditafsirkan sebagai
ideologi yang menghendaki adanya
persatuan dari berbagai kelompok
kebudayaan dengan hak dan status
sosial politik yang sama dalam
masyarakat modern.
stilah multikultural juga sering
digunakan untuk menggambarkan
kesatuan berbagai etnis masyarakat
yang berbeda dalam suatu negara.

Menurut !arsudi Suparlan (2002) akar kata dari
multikulturalisme adalah kebudayaan, yaitu
kebudayaan yang dilihat dari fungsinya sebagai
pedoman bagi kehidupan manusia.
Dalam konteks pembangunan bangsa, istilah
multikultural ini telah membentuk suatu ideologi
yang disebut multikulturalisme.
Konsep multikulturalisme tidaklah dapat
disamakan dengan konsep keanekaragaman
secara sukubangsa atau kebudayaan
sukubangsa yang menjadi ciri masyarakat
majemuk, karena multikulturalisme menekankan
keanekaragaman kebudayaan dalam
kesederajatan.

Multikulturalisme adalah sebuah ideologi
dan sebuah alat untuk meningkatkan
derajat manusia dan kemanusiaannya.
Untuk dapat memahami multikulturalisme
diperlukan landasan pengetahuan yang
berupa bangunan konsep-konsep yang
relevan dan mendukung keberadaan serta
berfungsinya multikulturalisme dalam
kehidupan manusia.

Multikulturalisme
Konsep Multikulturalisme
Menegaskan identitas
kultural seseorang
Menghormati dan
berkeinginan untuk
memahami tentang
kebudayaan lainnya
Menilai dan merasa
senang dengan
perbedaan-perbedaan
kebudayaan itu sendiri
Faktor yang
Melatarbelakangi
Faktor geografis
!engaruh budaya
asing
Kondisi iklim yang
berbeda

MULTKULTURALSME
(BAGAMANA CARA MENGHADA!NYA ?)
!ahami makna
multikulturalisme
yang sebenarnya
Tanamkan dalam diri
Jaga, jangan sampai
melebar
Realisasikan,
aplikasikan dalam
kehidupan nyata
Be carefull.

ART MULTKULTURALSME
(secara sederhana)
Multikulturalisme
adalah perbedaan
yang indah, bukan
sumber konflik, saling
memahami dan
memiliki niat baik
untuk saling
menghargai. Namun
tetap menjaga konsep
pedoman diri masing-
masing.
20
Karakteristik masyarakat muItikuIturaI yang diharapkan
iaIah masyarakat yang mampu menegakkan suatu
kehidupan bersama yang demokratis, mengakui akan
martabat manusia yang sama (human dignity), menghormati
akan keanekara-gaman daIam masyarakat Indonesia, dan
bertekad untuk membangun kesatuan Indonesia daIam
wadah NKRI.
asyarakat muItikuIturaI baru yang dikehendaki bangsa ini
adaIah manusia Indonesia "CERDAS" (.07dik-pandai, 0n07-
gik-k70atif, 708pon8iv0 t07hadap ma8ya7akat d0mok7ati8,
daya guna, akhlak mulia, dan 8opan 8antun).
ranson (1998) menyebutkan, paIing tidak ada tiga kompe-
tensi kewarganegaraan muItikuIturaI yang diperIukan untuk
berkembangnya masyarakat muItikuIturaI Indonesia yaitu:
(1) .ivi. knowl0dg0, (2) .ivi. 8kill8 dan (3) civi. di8po8ition.
Masyarakat Multikultural dan Kompetensi
Kewarganegaraan Multikultural
uhadjir EIIendy - 2009

Ulasan mengenai multikulturalisme mau tidak
mau akan mengulas berbagai permasalahan
yang mendukung ideologi ini, yaitu:
a) !olitik dan demokrasi,
b) Keadilan dan penegakan hukum,
c) Kesempatan kerja dan berusaha,
d) HAM,
e) Hak budaya komuniti dan golongan minoritas,
f) !rinsip-prinsip etika dan moral, dan tingkat serta
mutu produktivitas.

Berbagai konsep yang relevan dengan
multikulturalisme antara lain adalah:
a) Demokrasi,
b) keadilan dan hukum,
c) Nilai-nilai budaya dan etos,
d) Bebersamaan dalam perbedaan yang sederajat,
sukubangsa, kesukubangsaan, kebudayaan
sukubangsa,
e) Keyakinan keagamaan,
f) Ungkapan-ungkapan budaya, domain privat dan
publik, HAM,
g) Hak budaya komuniti, dan konsep-konsep lainnya
yang relevan.

!emahaman Tentang
uItikuIturaIisme
Akar kata dari multikulturalisme adalah kebudayaan.
!engertian kebudayaan diantara para ahli harus
dipersamakan atau setidak-tidaknya tidak
dipertentangkan antara satu konsep yang dipunyai
oleh seorang ahli dengan konsep yang dipunyai oleh
ahli atau ahli-ahli lainnya.
Karena multikulturalsime itu adalah sebuah ideologi
dan sebuah alat atau wahana untuk meningkatkan
derajat manusia dan kemanusiannya, maka konsep
kebudayaan harus dilihat dalam perspektif fungsinya
bagi kehidupan manusia.

Melihat kebudayaan dalam perspektif
tersebut dan karena itu melihat
kebudayaan sebagai pedoman bagi
kehidupan manusia. Yang juga harus kita
perhatikan bersama untuk kesamaan
pendapat dan pemahaman adalah
bagaimana kebudayaan itu operasional
melalui pranata-pranata sosial.

Sebagai sebuah ide atau ideologi
multikulturalisme terserap dalam berbagai
interaksi yang ada dalam berbagai struktur
kegiatan kehidupan manusia yang tercakup
dalam kehidupan sosial, kehidupan ekonomi
dan bisnis, dan kehidupan politik, dan berbagai
kegiatan lainnya di dalam masyarakat yang
bersangkutan
Kajian-kajian mengenai corak kegiatan, yaitu
hubungan antar-manusia dalam berbagai
manajemen pengelolaan sumber-sumber daya
akan merupakan sumbangan yang penting
dalam upaya mengembangkan dan
memantapkan multikulturalisme dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara bagi ndonesia.

asyarakat ajemuk
Dalam masyarakat majemuk manapun, mereka
yang tergolong sebagai minoritas selalu
didiskriminasi. Ada yang didiskriminasi secara
legal dan formal, seperti yang terjadi di negara
Afrika Selatan sebelum direformasi atau pada
jaman penjajahan Belanda dan penjajahan
Jepang di ndonesia.
Dan, ada yang didiskriminasi secara sosial dan
budaya dalam bentuk kebijakan pemerintah
nasional dan pemerintah setempat seperti yang
terjadi di ndonesia dewasa ini.

asyarakat ajemuk
Indonesia
Masyarakat majemuk terbentuk dari
dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku
bangsa oleh sistem nasional, yang biasanya
dilakukan secara paksa (by force) menjadi
sebuah bangsa dalam wadah negara. Sebelum
!erang Dunia kedua, masyarakat-masyarakat
negara jajahan adalah contoh dari masyarakat
majemuk. Sedangkan setelah !erang Dunia
kedua contoh-contoh dari masyarakat majemuk
antara lain, ndonesia, Malaysia, Afrika Selatan,
dan Suriname.

Ciri-ciri yang menyolok dan kritikal dari
masyarakat majemuk adalah hubungan antara
sistem nasional atau pemerintah nasional
dengan masyrakat suku bangsa, dan hubungan
di antara masyarakat suku bangsa yang
dipersatukan oleh sistem nasional. Dalam
perspektif hubungan kekuatan, sistem nasional
atau pemerintahan nasional adalah yang
dominan dan masyarakat-masyarakat suku
bangsa adalah minoritas.
Hubungan antara pemerintah nasional dengan
masyarakat suku bangsa dalam masyarakat
jajahan selalu diperantarai oleh golongan
perantara, yang posisi ini di hindia Belanda
dipegang oleh golongan Cina, Arab, dan Timur
Asing lainnya untuk kepentingan pasar.

Sedangkan para sultan dan raja atau para
bangsawan yang disukung oleh para birokrat
(priyayi) digunakan untuk kepentingan
pemerintahan dan penguasaan. Atau
dipercayakan kepada para bangsawan dan
priyayi untuk kelompok-kelompok suku bangsa
yang digolongkan sebagai terbelakang atau
primitif.

W Dalam masyarakat majemuk dengan demikian ada
perbedaan-perbedaan sosial, budaya, dan politik yang
dikukuhkan sebagai hukum ataupun sebagai konvensi
sosial yang membedakan mereka yang tergolong
sebagai dominan yang menjadi lawan dari yang
minoritas.
W Dalam struktur hubungan kekuatan yang berlaku
secara nasional, dalam penjajahan hindia Belanda
terdapat golongan yang paling dominan yang berada
pada lapisan teratas, yaitu orang Belanda dan orang
kulit putih, disusul oleh orang Cina, Arab, dan Timur
asing lainnya, dan kemuian yang terbawah adalah
mereka yang tergolong pribumi.

Mereka yang tergolong pribumi digolongkan
lagi menjadi yang tergolong telah mengenal
peradaban dan meraka yang belum mengenal
peradaban atau yang masih primitif.
Dalam masa pendudukan Jepang di
ndonesia, pemerintah penajajahan Jepang
yang merupakan pemerintahan militer telah
memposisikan diri sebagai kekuatan
memaksa yang maha besar dalam segala
bidang kehidupan masyarakat suku bangsa
yang dijajahnya.

ubungan Dominan-
inoritas
Kelompok minoritas adalah orang-orang yang
karena ciri-ciri fisik tubuh atau asal-usul
keturunannya atau kebudayaannya dipisahkan
dari orang-orang lainnya dan diperlakukan
secara tidak sederajad atau tidak adil dalam
masyarakat dimana mereka itu hidup. Karena
itu mereka merasakan adanya tindakan
diskriminasi secara kolektif.
Mereka diperlakukan sebagai orang luar dari
masyarakat dimana mereka hidup. Mereka juga
menduduki posisi yang tidak menguntungkan
dalam kehidupan sosial masyarakatnya, karena
mereka dibatasi dalam sejumlah kesempatan-
kesempatan sosial, ekonomi, dan politik.

Mereka yang tergolong minoritas mempunyai
gengsi yang rendah dan seringkali menjadi
sasaran olok-olok, kebencian, kemarahan, dan
kekerasan.
!osisi mereka yang rendah termanifestasi
dalam bentuk akses yang terbatas terhadap
kesempatan-kesempatan pendidikan, dan
keterbatasan dalam kemajuan pekerjaan dan
profesi.
Keberadaan kelompok minoritas selalu dalam
kaitan dan pertentangannya dengan kelompok
dominan, yaitu mereka yang menikmati status
sosial tinggi dan sejumlah keistimewaan yang
banyak.

W ereka ini mengembangkan seperangkat prasangka terhadap
golongan minoritas yang ada dalam masyarakatnya. Prasangka
ini berkembang berdasarkan pada adanya
W 1) perasaan superioritas pada mereka yang tergolong dominan;
W 2) sebuah perasaan yang secara intrinsik ada dalam keyakinan
mereka bahwa golongan minoritas yang rendah derajadnya itu
adalah berbeda dari mereka dan tergolong sebagai orang asing;
W ) adanya klaim pada golongan dominan bahwa sebagai akses
sumber daya yang ada adalah merupakan hak mereka, dan
disertai adanya ketakutan bahwa mereka yang tergolong
minoritas dan rendah derajadnya itu akan mengambil
sumberdaya-sumberdaya tersebut.

uItikuIturaIisme dan
Kesederajatan
Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang
menekankan pengakuan dan penghargaan pada
kesederajatan perbedaan kebudayaan. Tercakup dalam
pengertian kebudayaan adalah para pendukung
kebudayaan, baik secara individual maupun secara
kelompok, dan terutma ditujukan terhadap golongan sosial
askriptif yaitu sukubangsa (dan ras),gender, dan umur.
deologi multikulturalisme ini secara bergandengan tangan
saling mendukung dengan proses-proses demokratisasi,
yang pada dasarnya adalah kesederajatan pelaku secara
individual (HAM) dalam berhadapan dengan kekuasaan
dan komuniti atau masyarakat setempat.

Sehingga upaya penyebarluasan dan
pemantapan serta penerapan ideologi
multikulturalisme dalam masyarakat
ndonesia yang majemuk, mau tidak mau harus
bergandengan tangan dengan upaya
penyebaran dan pemantapan ideologi
demokrasi dan kebangsaan atau
kewarganegaraan dalam porsi yang seimbang.

BAGAN MATER
MASYARAKAT
MULTKULTURAL
MASYARAKAT
MULTKULTURAL
MASYARAKAT
NDONESA
SEBAGA
MASYARAKAT
MULTKULTURAL
MASALAH YANG TMBUL AKBAT
KEANEKARAGAMAN DAN !ERUBAHAN
KEBUDAYAAN
ALTERNATF !EMECAHAN MASALAH
YANG TMBUL AKBAT
KEANEKARAGAMAN DAN !ERUBAHAN
KEBUDAYAAN
FAKTOR !ENYEBAB
CR KEMAJEMUKAN
MASYARAKAT NDONESA

NASYARAKAT NULT!KULTURAL
J.S. FURNVAL
Masyarakat majemuk
adalah masyarakat yang
terdiri atas dua atau lebih
komunitas atau kelompok
yang secara kultural terpisah
serta memiliki struktur
kelembagaan yang berbeda
satu sama lain
!ETER L. VAN DEN BERGHE
Karakteristik masyarakat majemuk:
1. Segmentasi kelompok dengan
budaya sendiri.
2. Struktur sosial yang terbagi
3. Lemahnya konsensus
4. Konflik tinggi
5. ntegrasi paksaan
6. Dominasi politik
Kategori masyarakat majemuk:
1. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang
2. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan
3. Masyarkat majemuk dengan minoritas dominan
4. Masyarakt majemuk dengan fragmentasi

MASYARAKAT NDONESA SEBAGA
MASYARAKAT MAJEMUK
Faktor penyebab
kemajemukan
masyarakat
ndonesia:
Keadan geografis
!engaruh
kebudayaan asing
klim berbeda
Ciri kemajemukan
masyarakat
ndonesia:
Kemajemukan
berdasarkan ras
Kemajemukan
berdasarkan suku
bangsa
Kemajemukan
berdasarkan
agama

KENA]ENUKAN NASYARAKAT !NDONES!A
BERDASARKAN RAS
NDONESA
RAS MONGOLOD
SUBRAS MELAYU MONGOLOD
!ROTO MELAYU DEUTRO MELAYU
SUBRAS !A!UA MELANESOD

KEAJE&KAN ASYARAKAT INDONESIA
ERDASARKAN S&K& ANGSA
CR ETNS:
Kesamaan keturunan
Kesamaan bahasa
Kesamaan kesenian
Kesamaan kebangsaan
Adanya gabungan dari ciri tersebut

SSTEM !ELA!SAN SOSAL DALAM
MASYARAKAT !ERTANAN
. CKAL BAKAL
. KUL KENCENG
. KUL KENDO
V. BURUH TAN

V

SSTEM !ELA!SAN
MASYARAKAT FEODAL
RAJA
!riyayi/olee balang
!etani/ rakyat jelata
Jawa
Aceh

$l$TEM lELAll$AN ZAMAN
LELANDA DAN `ElANG
ERO!A
TMUR
ASNG
!RBUM
JE!ANG
BUM!UTRA
CNA,
ERO!A

SISTE !ELA!ISAN SOSIAL
!ADA ZAAN IND&STRI ODERN
!ROFES
EKONOM
Kelompok
!rofesional
Kelompok profesional
awal dan semi
profesional awal
Buruh rendahan
Upper
class
Middle
class
Lower
class

MASALAH YANG TMBUL AKBAT
KEANEKARAGAMAN DAN !ERUBAHAN
BUDAYA
DSNTEGRAS
SOSAL
Tanda disintegrasi bangsa:
1. Anggota masyarakat tidak mematuhii norma
2. Timbul ketidaksepahaman
3. !enegakan sanksi tidak konsisten
4. Menurunnya kewibawaan tokoh dan pemimpin
masyarakat
Contoh disintegrasi bangsa:
1. !K Madiun
2. !RR !ermesta
3. !eristiwa Mei
4. !oso
5. dan lain-lainnya
Faktor yang
mempertahankan
integrasi
Nilai toleransi
!enggunaan bahasa ndonesia
Semangat persatuan
deologi !ancasila
Rasa senasib dan sepenanggungan

!^^L^ Y^NC 1l!lLL ^Kll^1
KL^NLK^k^C^!^N l^N lLkLl^^N lLl^Y^ (2)
!erubahan budaya
MODERNSAS
Benturan budaya
Kemajuan teknologi
Lunturnya nilai lama
Gotong royong
Kebersamaan
Nilai baru:
ndividualistis
Materialistis
Konsumerisme
Kemiskinan

ALTERNATIF !EECAAN ASALA YANG
DITI&LKAN AKIAT KEANEKARAGAAN DAN
!ER&AAN KE&DAYAAN
TENTANG !ERGOLAKAN DAERAH:
1. Mengikutsertakan seluruh komponen masyarakat dalam
pembangunan daerah
2. !embangunan yang merata
3. !eningkatan identitas nasional
TENTANG KONFLK SARA:
1. Menumbuhkan sikap toleransi
2. Menumbuhkan sikap empati
3. Menumbuhkan rasa saling menghargai akan perbedaan
TENTANG KONFLK !OLTK
Akses yang seimbang untuk membangun kehidupan
TENTANG AKBAT !ERUBAHAN BUDAYA
Memperkuat filter diri melalui pendidikan dan agama

Masyarakat multikultur
suatu masyarakat yang struktur
penduduknya terdiri dari beragam
etnik, dan keragaman itu menjadi
sumber keragaman kebudayaan atau
subkultur dari masing-masing etnik.
(Liliweri, 2000)
Keragaman masyarakat yang
terbentuk dari proses seperti mozaik
kebudayaan

UJUD MULTKULTURAL
19 Daerah Hukum Adat (Van Vollenhoven
dalam Koentjaraningrat (2006))
400 suku bangsa (Hidayat, 2006)
5 Agama resmi dan 245 aliran
kepercayaan (Depbudpar)
25.000 ormas (depsos) 10.000 ormas
(depdagri)
80 parpol (dephukham)

KONSEKUENS MASYARAKAT
MULTKULTURAL
Etnik dan Etnisitas
Etnosentrisme
!rimordialisme
!rasangka Etnik
Kelompok Mayoritas vs Minoritas
Disintegrasi Bangsa

MULTKULTURALSME
deologi !erekat Masyarakat Multikultural
Multikulturalisme = sebuah ideologi yang mengakui
dan mengagungkan perbedaan dalam
kesederajatan baik secara individual maupun
secara kebudayaan
atak masyarakat multikulturalis adalah toleran.
Mereka hidup dalam semangat peaceful co-
existence, hidup berdampingan secara damai.
Setiap entitas sosial dan budaya masih tetap
membawa serta jati dirinya, tidak terlebur
kemudian hilang, tetapi juga tidak diperlihatkan
sebagai kebanggaan melebihi penghargaan
terhadap entitas lain.

upaya penyelesaian permasalahan akibat
silang budaya
embangun kehidupan muItikuIturaI yang sehat dilakukan dengan
meningkatkan toleransi dan apresiasi antarbudaya. Yang dapat diawali
dengan peningkatan tingkat pengetahuan masyarakat tentang kebhinekaan
budaya, dengan berbagai model pengenalan ciri khas budaya tertentu,
terutama psikologi masyarakat yaitu pemahaman pola perilaku khusus
masyarakatnya.
!eningkatan peran media komunikasi untuk melakukan sensor secara
substantif yang berperan sebagai korektor terhadap penyimpangan norma
sosial yang dominan,
Strategi pendidikan yang berbasis budaya dapat menjadi pilihan karena
pendidikan berbasis adat tidak akan melepaskan diri dari prinsip bahwa
manusia adalah faktor utama, sehingga manusia harus selalu merupakan
subjek sekaligus tujuan dalam setiap langkah dan upaya perubahan. Nilai-nilai
budaya tradisional dapat terinternalisasi dalam proses pendidikan baik di
lingkungan keluarga, pendidikan formal maupun nonformal.
( Endang! oerwanti, 2006 )

PENGERTAN
KEOPOK SOSA
Kelompok Sosial adalah sekelompok orang
yang berkumpul atau hidup dalam suatu
tempat yang bersiIat tetap, diantara mereka
terjadi interaksi yang jelas dan terIokus
sehingga memiliki tujuan yang sama.

PENGERTAN
ASYARAKAT UTKUTURA
asyarakat multikultural adalah suatu
masyarakat yang memiliki keanekaragaman
kebudayaan atau suatu masyarkat yang di
dalamnya berkembang lebih dari satu
kebudayaan.

PERKEBANGAN
KEOPOK SOSA DAA
ASYARAKAT UTKUTURA
INDIVIDU
KELUARGA
KELO!OK
KEKERAATAN
KELOMPOK
OKUPASIONAL
KELOMPOK
VOLUNTER
MASYARAKAT
DESA
MASYARAKAT
KOTA

W Keluarga
Perkembangan suatu kelompok sosial dalam
masyarakat multikultural dimulai dengan
interaksi antarindividu yang membentuk suatu
keluarga.
Keluarga adalah kelompok sosial terkecil yang
pasti dijumpai dalam setiap masyarakat.

W Kelompok Kekerabatan
Setelah terbentuk suatu keluarga, kemudian
membentuk suatu kelompok kekerabatan.
Kelompok kekerabatan adalah kelompok sosial
yang anggota-anggotanya mempunyai
hubungan darah atau persaudaraan.

W Kelompok Okupasional
Orang-orang di dalam kelompok kekerabatan
yang memiliki norma dan nilai yang sejenis
membentuk kelompok okupasional.
Kelompok Okupasional adalah suatu
kelompok yang orang-orang di dalamnya
melakukan kegiatan yang sama dan sejenis.

W Kelompok 'olunter
Dalam perkembangannya, tidak semua
kepentingan individu dalam suatu kelompok
terpenuhi, sehingga membentuk suatu
kelompok volunter.
Kelompok volunter adalah suatu kelompok
yang orang-orang di dalamnya memenuhi
kebutuhannya secara mandiri.

W asyarakat Desa
Kelompok-kelompok sosial yang berinteraksi
membentuk suatu masyarakat yang memiliki
suatu ciri khas dan keunikan tersendiri yang
membedakan bangsa ndonesia dengan bangsa
lain yaitu masyarakat desa.
asyarakat desa merupakan sekelompok orang
yang hidup bersama, saling berinteraksi dan
memiliki hubungan yang erat dalam waktu
yang relatiI lama serta memiliki siIat-siIat
yang hampir sama.

W asyarakat Kota
asyarakat desa yang mengalami suatu
perkembangan di segala bidang membentuk
masyarakat kota.
asyarakat kota adalah suatu masyarakat
modern yang selalu mengikuti perkembangan
teknologi pada masa kini dan mereka relatiI
bebas dari pengaruh adat istiadat.

Perkembangan kelompok sosial dimulai dari
interaksi antarindividu yang membentuk
keluarga, kemudian dalam suatu keluarga
membentuk kelompok kekerabatan,individu di
dalam kelompok kekerabatan memiliki
kepentingan dan kebutuhan yang harus dipenuhi
yang pada akhirnya membentuk kelompok
okupasional dan volunter. Kelompok-kelompok
tersebut saling berinteraksi dan membentuk
masyarakat desa dan masyarakat kota.

Anda mungkin juga menyukai