V
SSTEM !ELA!SAN
MASYARAKAT FEODAL
RAJA
!riyayi/olee balang
!etani/ rakyat jelata
Jawa
Aceh
$l$TEM lELAll$AN ZAMAN
LELANDA DAN `ElANG
ERO!A
TMUR
ASNG
!RBUM
JE!ANG
BUM!UTRA
CNA,
ERO!A
SISTE !ELA!ISAN SOSIAL
!ADA ZAAN IND&STRI ODERN
!ROFES
EKONOM
Kelompok
!rofesional
Kelompok profesional
awal dan semi
profesional awal
Buruh rendahan
Upper
class
Middle
class
Lower
class
MASALAH YANG TMBUL AKBAT
KEANEKARAGAMAN DAN !ERUBAHAN
BUDAYA
DSNTEGRAS
SOSAL
Tanda disintegrasi bangsa:
1. Anggota masyarakat tidak mematuhii norma
2. Timbul ketidaksepahaman
3. !enegakan sanksi tidak konsisten
4. Menurunnya kewibawaan tokoh dan pemimpin
masyarakat
Contoh disintegrasi bangsa:
1. !K Madiun
2. !RR !ermesta
3. !eristiwa Mei
4. !oso
5. dan lain-lainnya
Faktor yang
mempertahankan
integrasi
Nilai toleransi
!enggunaan bahasa ndonesia
Semangat persatuan
deologi !ancasila
Rasa senasib dan sepenanggungan
!^^L^ Y^NC 1l!lLL ^Kll^1
KL^NLK^k^C^!^N l^N lLkLl^^N lLl^Y^ (2)
!erubahan budaya
MODERNSAS
Benturan budaya
Kemajuan teknologi
Lunturnya nilai lama
Gotong royong
Kebersamaan
Nilai baru:
ndividualistis
Materialistis
Konsumerisme
Kemiskinan
ALTERNATIF !EECAAN ASALA YANG
DITI&LKAN AKIAT KEANEKARAGAAN DAN
!ER&AAN KE&DAYAAN
TENTANG !ERGOLAKAN DAERAH:
1. Mengikutsertakan seluruh komponen masyarakat dalam
pembangunan daerah
2. !embangunan yang merata
3. !eningkatan identitas nasional
TENTANG KONFLK SARA:
1. Menumbuhkan sikap toleransi
2. Menumbuhkan sikap empati
3. Menumbuhkan rasa saling menghargai akan perbedaan
TENTANG KONFLK !OLTK
Akses yang seimbang untuk membangun kehidupan
TENTANG AKBAT !ERUBAHAN BUDAYA
Memperkuat filter diri melalui pendidikan dan agama
Masyarakat multikultur
suatu masyarakat yang struktur
penduduknya terdiri dari beragam
etnik, dan keragaman itu menjadi
sumber keragaman kebudayaan atau
subkultur dari masing-masing etnik.
(Liliweri, 2000)
Keragaman masyarakat yang
terbentuk dari proses seperti mozaik
kebudayaan
UJUD MULTKULTURAL
19 Daerah Hukum Adat (Van Vollenhoven
dalam Koentjaraningrat (2006))
400 suku bangsa (Hidayat, 2006)
5 Agama resmi dan 245 aliran
kepercayaan (Depbudpar)
25.000 ormas (depsos) 10.000 ormas
(depdagri)
80 parpol (dephukham)
KONSEKUENS MASYARAKAT
MULTKULTURAL
Etnik dan Etnisitas
Etnosentrisme
!rimordialisme
!rasangka Etnik
Kelompok Mayoritas vs Minoritas
Disintegrasi Bangsa
MULTKULTURALSME
deologi !erekat Masyarakat Multikultural
Multikulturalisme = sebuah ideologi yang mengakui
dan mengagungkan perbedaan dalam
kesederajatan baik secara individual maupun
secara kebudayaan
atak masyarakat multikulturalis adalah toleran.
Mereka hidup dalam semangat peaceful co-
existence, hidup berdampingan secara damai.
Setiap entitas sosial dan budaya masih tetap
membawa serta jati dirinya, tidak terlebur
kemudian hilang, tetapi juga tidak diperlihatkan
sebagai kebanggaan melebihi penghargaan
terhadap entitas lain.
upaya penyelesaian permasalahan akibat
silang budaya
embangun kehidupan muItikuIturaI yang sehat dilakukan dengan
meningkatkan toleransi dan apresiasi antarbudaya. Yang dapat diawali
dengan peningkatan tingkat pengetahuan masyarakat tentang kebhinekaan
budaya, dengan berbagai model pengenalan ciri khas budaya tertentu,
terutama psikologi masyarakat yaitu pemahaman pola perilaku khusus
masyarakatnya.
!eningkatan peran media komunikasi untuk melakukan sensor secara
substantif yang berperan sebagai korektor terhadap penyimpangan norma
sosial yang dominan,
Strategi pendidikan yang berbasis budaya dapat menjadi pilihan karena
pendidikan berbasis adat tidak akan melepaskan diri dari prinsip bahwa
manusia adalah faktor utama, sehingga manusia harus selalu merupakan
subjek sekaligus tujuan dalam setiap langkah dan upaya perubahan. Nilai-nilai
budaya tradisional dapat terinternalisasi dalam proses pendidikan baik di
lingkungan keluarga, pendidikan formal maupun nonformal.
( Endang! oerwanti, 2006 )
PENGERTAN
KEOPOK SOSA
Kelompok Sosial adalah sekelompok orang
yang berkumpul atau hidup dalam suatu
tempat yang bersiIat tetap, diantara mereka
terjadi interaksi yang jelas dan terIokus
sehingga memiliki tujuan yang sama.
PENGERTAN
ASYARAKAT UTKUTURA
asyarakat multikultural adalah suatu
masyarakat yang memiliki keanekaragaman
kebudayaan atau suatu masyarkat yang di
dalamnya berkembang lebih dari satu
kebudayaan.
PERKEBANGAN
KEOPOK SOSA DAA
ASYARAKAT UTKUTURA
INDIVIDU
KELUARGA
KELO!OK
KEKERAATAN
KELOMPOK
OKUPASIONAL
KELOMPOK
VOLUNTER
MASYARAKAT
DESA
MASYARAKAT
KOTA
W Keluarga
Perkembangan suatu kelompok sosial dalam
masyarakat multikultural dimulai dengan
interaksi antarindividu yang membentuk suatu
keluarga.
Keluarga adalah kelompok sosial terkecil yang
pasti dijumpai dalam setiap masyarakat.
W Kelompok Kekerabatan
Setelah terbentuk suatu keluarga, kemudian
membentuk suatu kelompok kekerabatan.
Kelompok kekerabatan adalah kelompok sosial
yang anggota-anggotanya mempunyai
hubungan darah atau persaudaraan.
W Kelompok Okupasional
Orang-orang di dalam kelompok kekerabatan
yang memiliki norma dan nilai yang sejenis
membentuk kelompok okupasional.
Kelompok Okupasional adalah suatu
kelompok yang orang-orang di dalamnya
melakukan kegiatan yang sama dan sejenis.
W Kelompok 'olunter
Dalam perkembangannya, tidak semua
kepentingan individu dalam suatu kelompok
terpenuhi, sehingga membentuk suatu
kelompok volunter.
Kelompok volunter adalah suatu kelompok
yang orang-orang di dalamnya memenuhi
kebutuhannya secara mandiri.
W asyarakat Desa
Kelompok-kelompok sosial yang berinteraksi
membentuk suatu masyarakat yang memiliki
suatu ciri khas dan keunikan tersendiri yang
membedakan bangsa ndonesia dengan bangsa
lain yaitu masyarakat desa.
asyarakat desa merupakan sekelompok orang
yang hidup bersama, saling berinteraksi dan
memiliki hubungan yang erat dalam waktu
yang relatiI lama serta memiliki siIat-siIat
yang hampir sama.
W asyarakat Kota
asyarakat desa yang mengalami suatu
perkembangan di segala bidang membentuk
masyarakat kota.
asyarakat kota adalah suatu masyarakat
modern yang selalu mengikuti perkembangan
teknologi pada masa kini dan mereka relatiI
bebas dari pengaruh adat istiadat.
Perkembangan kelompok sosial dimulai dari
interaksi antarindividu yang membentuk
keluarga, kemudian dalam suatu keluarga
membentuk kelompok kekerabatan,individu di
dalam kelompok kekerabatan memiliki
kepentingan dan kebutuhan yang harus dipenuhi
yang pada akhirnya membentuk kelompok
okupasional dan volunter. Kelompok-kelompok
tersebut saling berinteraksi dan membentuk
masyarakat desa dan masyarakat kota.