DIKERJAKAN OLEH:
NAJIHUL H.
30963
Konstruksi bangunan menjadi dua kali lebih kokoh, tahan gempa, dan kedap air laut
menggunakan bahan konstruksi nanosilika. Material jenis ini dapat dihasilkan melalui
pengolahan silika yang melimpah ruah di Indonesia dengan teknologi nano.
"Dengan campuran 10 persen bahan nanosilika, kekuatan beton bertambah menjadi
dua kali lipatnya," kata penemu dan pemilik paten nanosilika Dr. Nurul Taufiqu Rochman
di sela Konferensi Internasional Advanced Material and Practical Nanotechnology di
Serpong, Banten,
Indonesia, ujar Peneliti dari Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) itu, memiliki potensi silika hingga miliaran ton. Bahan tersebut dapat
ditemukan di berbagai tempat seperti pantai, pegunungan, dan lain-lain sehingga dapat
diperoleh dengan mudah dan murah.
Untuk mengolah silika, ujar Nurul, pihaknya telah mematenkan alat pengolah khusus
ball mill. Alat ini yang menghancurkan mineral tersebut hingga berukuran nanometer
(sepermiliar meter).
Nanosilika harganya hanya 30 persen lebih mahal daripada semen, namun kualitasnya
mencapai dua kali lipat. Produksi nanosilika dalam negeri menjadi alternatif untuk
menggantikan mikrosilika yang saat ini masih diimpor dan dengan harga relatif jauh lebih
mahal.
"Mikrosilika adalah silika yang digiling dengan peralatan penggilingan biasa sebagai
bahan konstruksi beton. Namun nanosilika diproses dengan ball mill yang hasilnya menjadi
lebih halus lagi sehingga menjadi lebih kuat," katanya.
Di masa depan, ia berharap konstruksi sipil seperti bangunan, jembatan, terowongan,
bahkan bangunan di dalam laut menjadi lebih murah dan sederhana dengan nanosilika.
Sangat terlambat
Ketua Masyarakat Nanoteknologi Indonesia (MNI) itu mengatakan, Indonesia
sebenarnya sudah sangat terlambat memasuki dunia nanoteknologi yang jika tidak segera
memulainya sekarang juga bakal menghadapi banyak masalah di masa depan. Nurul yang
dalam kesempatan itu juga meluncurkan buku Nano-Edu, buku pengenalan teknologi nano
untuk pelajar, meminta pemerintah lebih memasyarakatkan teknologi nano kepada anak-
anak sejak dini.
"Di Jepang, sekarang semua lab sudah menggunakan nama nano, jika tidak, lab itu
tak akan dilirik. Itu mencerminkan di masyarakat dunia, teknologi nano sudah
memasyarakat. Sayangnya di Indonesia, orang masih bertanya-tanya benda apakah nano
itu," katanya.
Di luar negeri, ujarnya, kaca-kaca bangunan tinggi sudah menggunakan teknologi
nano sehingga selalu bersih dan tak perlu perawatan, kosmetik penahan virus juga sudah
diproduksi. Teknologi nano, ujarnya, mampu menyusun atom atau molekul karbon yang
terdapat dalam batubara dan grafit menjadi sebutir berlian yang berkilauan.
"Itu karena atom-atom yang terdapat dalam grafit sama persis dengan atom-atom
dalam berlian, yang berbeda hanya strukturnya dan dapat direkayasa dengan teknologi
nano," ujarnya.
Karena itu Indonesia jangan sampai hanya menonton saja dan menjadi negara
pengimpor berbagai produk hasil teknologi nano. Namun, bangsa Indonesia harus berperan
aktif bahkan menjadi pengekspor bahan-bahan hasil teknologi nano.
BANGUN CARPORT: MAU COBA BAHAN BARU?
Tabloid Rumah
Untuk menutup lantai seluas 1m2, dibutuhkan 39 bata.
Benarkah hanya keramik yang memiliki segudang keunggulan sebagai pelapis lantai
carport? Ternyata saat ini sudah banyak produsen yang menyodorkan inovasi baru dalam
hal pelapis carport. Mungkin Anda ingin mencoba? Berikut beberapa di antaranya.
1. Floor Harderner
Dari segi ketahanan dan kekuatan, beton cor adalah bahan yang sangat ideal untuk lantai
carport. Sayangnya, penampilan yang abu-abu kusam sering dianggap kurang menarik. Saat
ini sudah ada produk yang bisa mempercantik sekaligus memperkuat beton cor. Produk
tersebut adalah floor harderner. Salah satu contoh produk ini adalah Duraquartz. Produk ini
wujudnya menyerupai semen tetapi sudah dilengkapi dengan pigmen warna. Warna yang
tersedia adalah natural (abu-abu), hijau, merah, kuning, biru, dan ivory. Sebagai variasi agar
tidak monoton, biasanya dilakukan kombinasi warna dan bentuk bidang yang diwarnai.
Proses aplikasi floor harderner adalah sebagai berikut. Sesudah proses pengecoran beton
selesai dan beton sudah ½ kering (ditandai dengan tidak adanya air yang menggenang),
permukaan beton digosok dengan roskam kayu. Selanjutnya bahan floor harderner
ditebarkan sambil diratakan dan dipadatkan dengan roskam kayu. Karena bahan aditif yang
terkandung di dalam floor harderner, sisa air yang ada pada beton akan terserap ke atas dan
membuat lapisan floor harderner bersatu dengan lapisan beton cor. Dosis pemakaian adalah
5 kg/m2. Jumlah ini akan menghasilkan lapisan setebal 2—3 mm. Setelah floor harderner
cukup kering, dilakukan proses penggosokan dengan menggunakan mesin. Terakhir,
dilakukan finishing dengan menggunakan roskam besi untuk menghasilkan tekstur pada
permukaan lantai. Sesudah itu dilakukan topping dengan cairan curing. Tujuannya adalah
mencegah penguapan yang sangat cepat yang bisa menyebabkan retak-retak dan mengisi
pori-pori agar tak mudah kotor. Setelah ini Anda harus menunggu selama dua hari sebelum
memakai carport.
Beton cor yang diberi floor harderner akan lebih mudah dibersihkan. Jika terkena oli
misalnya, cukup dibersihkan dengan bensin dan diguyur air. Biaya untuk pengaplikasian
floor harderner adalah Rp 12 ribu /m2 (minimum bidang kerja 100 m2) di luar biaya
pengecoran beton. Untuk proses pengerjaannya, runtutan langkah-langkah kerja tadi harus
selesai dalam waktu 1 hari. Karena itu semakin luas bidang kerja semakin banyak tukang
yang dibutuhkan. Selain itu proses pengerjaan mutlak dilakukan saat hari cerah.
2. Beton Stensil
Menyadari nilai plus beton, beberapa produsen mencoba bereksplorasi untuk menciptakan
penampilan yang lebih cantik. Beton stensil adalah cara yang bisa dipilih jika Anda
kebetulan sudah memiliki carport berlantai beton polos dan ingin mempercantik
penampilannya (tapi beton stensil bisa juga dibuat walaupun Anda belum memiliki carport
beton). Beton stensil ini dipasarkan dengan nama dagang Byson Color.
3. Beton Cap
Teknik yang satu ini masih saudara dekat beton stensil. Dengan metode ini, penampilan
lantai beton akan menjadi berwarna cantik dan bertekstur seperti halnya jika Anda
menggunakan keramik atau batu alam. Hanya saja, lantai yang satu ini tak mungkin
mengalami cipping (lepas/pecahnya keramik). Biaya yang harus Anda keluarkan untuk
menggunakan beton cap adalah sekitar Rp 250 ribu/ m2. Harga ini variatif, tergolong luasan
carport dan jumlah warna yang ingin Anda gunakan.
Proses pengaplikasian beton cap yang dipasarkan dengan merek Byson Colors ini minimal
adalah 4 hari (luasan carport normal). Hari pertama dipakai untuk persiapan lahan. Di hari
kedua ada beberapa proses yang harus dilakukan. Yang pertama adalah pengecoran beton.
Setelah beton setengah kering ditebarlah bahan color harderner. Di atas lapisan ini
selanjutnya ditebarkan bahan release agent. Fungsi release agent adalah mencegah
melekatnya zat color harderner pada alat cetak. Setelah itu dilakukan proses pembuatan
tekstur menggunakan alat cetak yang terbuat dari karet. Alat cetak ini akan menghasilkan
tekstur dengan kedalaman 3 mm—1 cm. Pada hari ketiga, dilakukan proses finishing untuk
menyempurnakan pewarnaan pada permukaan beton. Selanjutnya, dilakukan proses
pembersihan menggunakan air dan obat pembersih khusus. Pada hari keempat dilakukan
proses coating menggunakan sacrifice agent.
4. Bata Paving
Selama ini kita mengenal paving terbuat dari campuran semen pasir dan warnanya abu-abu.
Kini ada paving jenis baru (keluaran PT Bummimegah Industries) yang terbuat dari tanah
liat tak ubahnya bata, karena itu disebut bata paving. Warnanya terakota seperti bata.
Bata ini melalui proses extrude dan vacum sehingga menjadi padat dan kadar uap airnya
sangat minim. Tak heran bobotnya menjadi berat, mencapai 2,7 kg per buahnya dan
sanggup menanggung beban seberat 225 kg per cm2. Dengan ukuran 22,3 cm x 11,5 cm
dan tinggi 6 cm, dibutuhkan 39 buah paving untuk menutup 1 m2 lahan.
Untuk menggunakan bahan ini sebagai lantai carport, tanah yang sudah dipadatkan diberi
abu batu atau pasir terlebih dulu, baru di atasnya dipasang paving bata ini. Paving dipasang
dengan cara seperti memasang paving/conblock pada umumnya, dengan jarak/nat sekitar 3
—5 mm untuk ruang gerak bagi si paving.
Keunggulan bahan ini adalah pemasangannya mudah dan cepat, karena tidak membutuhkan
adukan semen. Selain itu, bila ada sejumlah bata yang gompel, tinggal mengganti sejumlah
yang dibutuhkan. Proses penggantian pun mudah, tidak perlu membongkar semen. Karena
bata dipasang tanpa adukan semen, lantai carport masih memiliki rongga sehingga bisa
meresapkan air ke dalam tanah. Anda pun tidak perlu membuat saluran air lagi.
Bata ini dijual di toko-toko bangunan (biasanya bersama-sama dengan genteng), seharga
Rp 1.600 per buah.
(cia/dek)
- Meningkatkan kekedapan melalui pembentukan CSH (semen gel) baru. Pada semen
Portland type II dan V tidak ada pembentukan CSH (semen gel) baru, sedangkan pada
SBC ada peningkatan kekedapan dengan terbentuknya CSH baru:
SIO2+Ca(OH)2+H2 ==> CSH
Hubungan Faktor Air Semen; Kuat Tekan Beton Dari hasil penelitian beton yang
menggunakan SBC yang dimaksudkan untuk mendapatkan kurva hubungan antara FAS
(Faktor Air Semen) dengan Kuat Tekan Beton sehingga proporsi campuran beton mutu
K250, K350 dan K500 untuk proyek Pembangunan Jembatan Suramadu dapat ditentukan,
yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan produksi beton. Penelitian juga ditujukan
untuk melihat sejauh mana penetrasi air yang terjadi pada masing-masing campuran bila
diuji dengan metode DIN 1048, sehingga dapat diketahui tingkat beton tersebut dalam
menahan serangan sulfat. Pengujian-pengujian kuat tarik belah, kuat lentur, hammer test
untuk digunakan sebagai acuan pengawasan di lapangan.
Dengan penelitian seperti yang disebutkan di atas maka dapatlah disampaikan beberapa
catatan sebagai berikut: Walaupun untuk K250 dan K350 secara kuat tekan cukup dengan
FAS 0,63 dan 0,54, akan tetapi agar beton memenuhi syarat tahan sulfat berat maka untuk
kedua mutu beton tersebut disarankan menggunakan FAS 0,50 (DIN 1048). Campuran
beton mutu K500 diperoleh dengan menggunakan FAS 0,34 dan beton bersifat kedap air,
hal ini terlihat dari penetrasi air yang tidak dalam, sehingga memenuhi persyaratan beton
tahan sulfat sesuai DIN 1048.