Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana cara membuat dinding kamprot?

Kamprot pada dasarnya adalah teknik


pengaplikasian adukan beton untuk membuat permukaan dinding menjadi
bertekstur. Teknik ini sangat bertolak belakang dengan penerapan plesteran
dan acian yang notabene bertujuan untuk meratakan dan memperhalus permukaan
dinding. Dengan permukaan yang tidak rata dan memiliki tekstur, penampilan
dinding menjadi unik dan lain daripada yang lain. Kesan alaminya pun lebih
terasa.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terlebih dahulu sebelum mulai
membuat dinding bertekstur. Di antaranya yaitu pemilihan semen dan pasir
sebagai bahan bakunya. Usahakan pilih produk semen yang mempunyai kualitas
bagus dan kualitas sudah teruji sehingga daya rekatnya tinggi. Dinding
kamprot ini biasanya rawan mengalami kerontokan bila semen yang dipakai
tidak terlalu baik. Kemudian pilih pasir dengan ukuran butiran sesuai dengan
tekstur dinding yang ingin dibuat. Dinding yang bertekstur halus wajib
memakai pasir halus, begitu pula jika ingin teksturnya lebih kasar.

 Plesteran kamprot. Dengan teknik ini akan diperoleh bidang permukaan


yang kasar dan bertekstur. Teknik ini bisa diterapkan di bidang-bidang
tertentu yang dipilih menjadi aksen. Teknis pengerjaannya tentu lebih
sulit daripada plesteran biasa.

Setiap teknik finishing tentu memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan


dari finishing beton ekspose ini antara lain adalah :
1. Hasil akhir yang dihasilkan akan mempunyai aksen dan tekstur yang sangat
menarik dan alami, apalagi bila dikombinasikan dengan permainan
pencahayaan.
2. Terhindar kemungkinan terjadinya pemilihan warna yang kurang serasi.
Warna beton ekspose yang monokrom justru akan lebih menonjolkan bentuk
bangunan.
3. Mengurangi perawatan bangunan. Untuk finishing berupa cat, maka bangunan
harus dicat ulang paling tidak setiap 5 tahun sekali. Untuk finishing
beton ekspose cukup dibersihkan secara berkala.
4. Mengurangi biaya pembangunan, karena menghilangkan alokasi biaya untuk
finishing.

Sedangkan kelemahan dari sistem beton ekspose ini adalah :


1. Harus mempergunakan tukang yang berpengalaman dan mempunyai skill tinggi.
2. Kemungkinan timbulnya lumut, terutama pada material yang bertekstur
kasar. Hal tersebut bisa diatasi dengan penggunaan coating berwarna clear
dan doft.
Hasil akhir yang diperoleh dalam membuat material beton ekspose ini
tergantung pada :
1. Kualitas material. Material utama yang diperlukan adalah semen, pasir,
dan air. Pemilihan jenis semen yang baik diperlukan untuk mendapatkan
hasil yang baik pula. Pasir juga demikian, sebaiknya dipilih jenis pasir
muntilan yang bersih dari tanah dan lumpur, bertekstur sedang (tidak
terlalu halus dan tidak terlalu kasar). Dapat juga dipertimbangkan untuk
mempergunakan semen instan yang lebih praktis, karena tinggal menuangkan
campuran yang sudah tersedia dalam zak dan menambahkan air.
2. Kemampuan tukang. Mutlak diperlukan tukang yang berpengalaman dan
memiliki skill yang baik. Karena teknik beton ekspose ini identik dengan
style modern minimalis-modern yang mengutamakan kerapihan, kesikuan, dan
kelurusan sudut-sudut permukaan bidang.
3. Alat yang benar.

Alat-alat yang diperlukan adalah :


Kawat ayam dengan bingkai kayu. Kawat ayam ini diperlukan untuk membuat
plesteran kasar yang disebut plester kamprot. Sebaiknya dinding yang akan
dikamprot diplester rata dulu terlebih dahulu, untuk menghasilkan hasil
kamprotan yang lebih baik. Lempar adukan semen ke arah dinding yang akan
dikamprot dari jarak 30cm menerobos kawat ayam. Untuk menghasilkan plester
kamprotan bisa diperoleh dengan teknik lain. Tempelkan dulu plesteran dengan
roskam ke bidang dinding seperti biasa, tunggu setengah kering, lalu gosok
dengan roskam kayu yang dilapisi kain dengan gerakan melingkar.

Anda mungkin juga menyukai