NEJAL
17161020100000
DOSEN PENGAMPU:
Dr. AYU ESTEKA SARI, SE, MM
STIE-SAK
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
SAKTI ALAM KERINCI
TAHUN 2023
IDENTITAS MAHASISWA
FOTO Mahasiwa
dengan
menggunakan jaket
Almamater
Nama : ANA
NPM : 17161020100000
No Hp : 082312345678
Alamat : Desa Koto Lebu Kecamatan Kumun Debai
Objek Tugas Akhir : Usaha Batu Bata Bapak Edi
Nama Pemilik : Edi Ahmad
Alamat Usaha : Desa Koto Lebu Kecamatan Kumun Debai
Produk Yang Dihasilkan : Batik
Dengan ini, saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini adalah benar-benar karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat Tugas Akhir yang sama atau bukan hasil
dari Copy Paste.
ANA
17161020100000
BAB I
ANALISIS SITUASI UMKM
1.1 Pendahuluan
Pada masa sekarang, industri batu bata banyak kita jumpai di berbagai wilayah di
Indonesia, baik dikota atau pun didesa. Sudah banyak produsen/penghasil batu bata, dimana
ini merupakan suatu kompetitor kami dalam memproduksi batu bata. Batu bata yang banyak
dijual dipasaran adalah bentuk batu bata biasa, dimana bentuk batu bata biasa hanya
terkhusus untuk pembuatan bangunan saja. Masyarakat yang ada di Indonesia lebih mengenal
atau lebih banyak mengetahui tentang batu bata biasa, ini merupakan salah satu bentuk kerja
keras kami untuk lebih mengenal kan produk kami kemasyarakat luas.
Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu
bata terbuat dari tanah lempung yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Memilih
batu bata sebagai bahan pembuat dinding memang cukup beralasan. Hal ini dikarenakan batu
bata memiliki keunggulan yaitu, bahan utama batu bata yang merupakan tanah liat mudah
didapat dengan persediaan yang cukup, sehingga menyebabkan harga batu bata cukup murah.
Selain karena bahan baku yang mudah didapat, batu bata juga mudah dibuat. Hanya
membutuhkan alat-alat sederhana dan modal yang kecil sehingga banyak masyarakat yang
dapat membuat dan persediaan batu bata menjadi mudah diperoleh. Batu bata tahan terhadap
cuaca panas, cuaca dingin, dan udara lembab. Hal inilah yang diharapkan mampu diberikan
dinding sebagai salah satu pelindung rumah. Karena sifatnya yang mampu menolak panas,
batu bata sangat cocok untuk dijadikan tembok rumah. Batu bata mampu membuat kondisi
atau suhu di dalam rumah terasa dingin walau di luar rumah cuaca panas. Untuk dapat
memenuhi kebutuhan batu bata seiring dengan peningkatan jumlah dan laju perkembangan
penduduk, produksi batu bata pun harus ditingkatkan, bukan hanya dalam segi jumlah
melainkan juga mutu.
Adapun batu bata yang tersedia umumnya ternyata memberikan banyak keluhan
khususnya untuk para pekerja konstruksi yang merasa bahwa batu bata yang ada terlalu kecil
sehingga memerlukan waktu lama serta cukup menguras tenaga dalam proses penyelesaian
pekerjaan konstruksi tersebut. Namun, apabila menggunakan batu bata yang berukuran besar
dapat memakan biaya yang cukup besar karena lebih mahal. Selain itu, kualitas batu bata
merah yang tersedia umumnya mudah retak dan hancur akibat kurang kualitas batu bata yang
dihasilkan. Maka dari itu, dalam pembuatan batu bata perlu adanya peningkatan mutu yang
dihasilkan secara efektif. Untuk mengurangi dampak negatif yang terjadi tersebut, diberikan
suatu solusi. Seiring perkembangan teknologi saat ini, mulai banyak melakukan inovasi yang
membantu memperbaiki mutu dan kualitas batu bata yang dihasilkan.
(Pada 1.1 menjelaskan pendahuluan mengenai produk dari UMKM yang dihasilkan secara
umum)
1.2 Analisis Wilayah Produk
Usaha batu bata merupakan industri yang cukup lama sudah ada di Kota Sungai Penuh
yang diperkirakan sudah sejak tahun 1898 yang bersaing ketat dengan produksi batu bata dari
daerah lain. Hingga saat ini industri batu bata tetap memberikan kontribusi bagi sektor
ekonomi di Kota Sungai Penuh. Salah satu tempat usaha batu bata yang banyak di Kota
Sungai Penuh berada di Desa Air Teluh Kecamatan Kumun Debai dikarenakan di lokasi ini
banyak terdapat lahan kosong yang mengandung tanah liat yang baik sebagai dasar bagi
pembuatan batu bata. Adapun luas wilayah Desa Air Teluh Kecamatan Kumun Debai
menurut data (BPS, 2015) adalah 28.295 Km2.
Sehingga berdasarkan dari alasan tersebut di atas, Desa Air Teluh Kecamatan Kumun
Debai merupakan salah satu sentra dari industri usaha Batu bata
(Pada 1.2 menjelaskan alasan dari kenapa produk tersebut berada di daerah tersebut,
silahkan cari alasan masing masing sesuaikan dengan studi kasus masing masing)
1.3 Analisis Usaha
Salah satu Usaha yang menjadi studi kasus pada Tugas Akhir Mata Kuliah Manajemen
Operasional dan Inovasi adalah Usaha Batu Bata Bapak Edi. Pemilik dari Usaha Batu Bata
ini adalah Bapak Edi. Usaha Batu Bata telah berdisi hampir 10 tahun dimana usaha dari
bapak Edi adalah dari tahun 2010. Alamat dari Usaha Batu Bata ini adalah terletak di Desa
Air Teluh Kecamatan Kumun Debai Kota Sungai Penuh. Usaha Batu Bata memperkerjakan
5 orang pekerja (Ana, Wawan, Alex, Syahril, Dadang).
(Pada 1.3 menjelaskan analisis usaha dengan perincian : Nama usaha, nama pemilik usaha,
lama berdiri usaha, alamat usaha, sejarah dari berdirinya usaha, pekerja dari usaha dan nama
nama pekerja, dan data data lain yang dianggap perlu dan penting)
BAB II
ANALISIS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA UMKM
1. Pemilihan tanah
Pemilihan Tanah yang bagus untuk percetakan batu bata merah press,karena kualitas yang baik
didapatkan dari bahan baku yng baik Pula.
Proses Selanjutnya percetakan batu bata merah press yaitu penyusunan batu bata agar cepat
kering untuk proses
pengeringan bata di butuhkan udara dan panas yang seimbang agar batu bata kering sampai ke
bagian dalam untuk menghasilkan batu bata yg kuat dan tidak mudah hancur. Selanjutnya Proses
pengeringan tersebut tidak menentu cepat atau tidak kering nya batu bata dikrenakan keringnya
bata sesuai cuaca maupun udara dan panas tersebut, waktu paling cepat jika kondisi cerah
sekitar 1 – 3 hari dan paling lama 4 – 7 hari.
4. Distribusi
Proses selanjutnya proses distribusi sehingga bata merah tersebut sampai ke toko material-
material dan konsumen
(Pada 2.2 menjelaskan mengenai manajemen operasional dari usaha, membahas mengenai
operasional kesuluran proses produksi dari awal sampai akhir dari operasional produk, disertai
dengan foto/gambar dari masing masing tahapand ari proses produksi, sehingga pembaca bisa
memahami dari proses produksi dari usaha tersebut)
2.3 Analisis Manajemen Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Usaha
1. Product (Produk)
Usaha Batu Bata Bapak Edi memiliki 2 jenis ukuran batu bata, seperti gambar di bawah
ini :
Gambar 5: Jenis Produk
2. Price (Harga)
Usaha Batu Bata Bapak Edi dengan memiliki 2 jenis ukuran batu bata, tentu saja
memiliki 2 jenis harga, batu bata dengan ukuran besar dengan harga Rp 750 dan batu bata
dengan ukuran yang kecil adalah Rp 500
3. Place (Distribusi)
Pada proses distribusi sehingga bata merah tersebut sampai ke toko material-material dan
konsumen dengan cara mengantarkan sendiri dengan menggunakan Mobil ke toko toko tersebut
atau bisa juga konsumen menmbeli langsung ke pabrik.
4. Promotion (Promosi)
Belum ada nya promosi yang dilakukan oleh Usaha Batu Bata Bapak Edi.
(Pada 2.3 menjelaskan mengenai Analisis Manajemen Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Usaha dari usaha, membahas mengenai 4 P dari usaha )
BAB III
HASIL FIELD RESEARCH (KUESIONER)
21 –
40
1 Ani Perempuan Tahun a. Menikah SMA
2 Tono
3 Budi
Pertanyaan Kinerja
No Responden
1 2 3 4 5 6
1 Ani 5 4 4 5 5 5
2 Tono 5 4 4 5 5 5
3 Budi 3 5 3 5 3 5
BAB IV
BAHAN PENDUKUNG
1) Foto – Foto di tempat lokasi
2) Hasil dari Scanner/Foto Kuesioner jawaban dari responden (Yang telah diisi)