Anda di halaman 1dari 22

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

MANAJEMEN OPERASIONAL DAN INOVASI

Disusun oleh:
NUNUNG IVANGGA SAWLINA
NPM.1810061201140

DOSEN PENGAMPU :
AYU ESTEKA SARI, SE,MM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAKTI ALAM


KERINCI PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SUNGAI PENUH
2021
IDENTITAS TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

PKMS : PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN


PENGELOLAAN KEUANGANPADA UMKM USAHA SETIA
ANYAMAN BAMBU DESA BUNGA TANJUNG KECAMATAN
TANAH COGOK
Nama : Nunung ivangga sawlina
NPM : 1810061201140
No Hp : 082269003852
Alamat : Pondok Beringin, Kecamatan Tanah Cogok
Objek Tugas Ujian Tengah Semester (UTS) : Usaha Setia Anyaman
Bambu, Bunga Tanjung
Nama Pemilik : Dahliar
Alamat Usaha : DESA BUNGA TANJUNG
KECAMATAN TANAH COGOK
Produk Yang Dihasilkan : Tutup piring dan aneka kerajinan lainnya

Dengan ini, saya menyatakan bahwa Tugas Ujian Tengah


Semester (UTS) ini adalah benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang
pengetahuan saya, tidak terdapat Tugas Ujian Tengah Semester (UTS)
yang sama atau bukan hasil dari Copy Paste.
Pondok Beringin, 5 Desember 2021

NunungIvangga Sawlina
1810061201140

BAB I

ANALISIS SITUASI USAHA

1.1 Pendahuluan

pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus yang

merupakan kemajuan dan perbaikan kearah tujuan yang ingin dicapai.

Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan nasional

adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan

kesempatan kerja, sehingga pembangunan di segala bidang ekonomi

termasuk di dalamnya pembangunan sektor industri diharapkan dapat

memberikan perubahan fundamental pada struktur ekonomi nasional dan

dapat menjadi faktor penggerak pertumbuhan dan pemerataan ekonomi

khususnya di wilayah pedesaan.

Usaha industri rumah tangga dan industri besar dapat dijadikan soko

guru perekonomian nasional, meningkatkan pendapatan daerah dan

meningkatkan devisa negara apabila hasil industri tersebut dalam

pemasaran. Selain dijadikan selaku guru perekonomian nasional,

meningkatkan pendapatan dan meningkatkan pemasaran, industri rumah

tangga dan industri kecil juga dapat berperan dalam menyediakan

sumbangan pada pendapatan daerah dan menyediakan kesempatan kerja


diluar sektor pertanian. Disamping usaha untuk mengatasi masalah

menyempitnya lapangan kerja pada sektor pertanian.

Usaha anyaman bambu merupakan industri kecil yang hasil industrinya

dan pemasarannya sampai keluar kota. Dengan bentuk yang beraneka

ragam bentuk dan kreatifitas yang mengikuti kebutuhan masyarakat.

Masyarakat telah menyadari bahwa pembangunan telah nampak, baik

dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan pemerintahan. Masalah pada

masyarakat pedesaan dapat berupa rendahnya tingkat pendidikan,

tingginya tingkat pengangguran, sempitnya luas lahan garapan di bidang

pertanian dan masih banyak lagi masalah–masalah sosial lainnya.

Usaha ini didirikan sudah berpuluh-puluh tahun telah berdiri 41 tahun

adalah dari tahun 1980, saat ini berjalan di wilayah kerinci dan sudah

sangat terkenal luas di masyarakat kabupaten kerinci. Saat ini kegiatan

usaha Setia Anyaman Bambu telah berkembang dengan baik . Dengan

jumlah karyawan di ambil dari desa bunga tanjung saja, sebanyak 18 orang

karyawan . Usaha Setia Anyaman Bambu ini menggunakan bahan baku

berupa Bambu yang dapat diperoleh dari petani setempat yang menjual

bahan baku baku tersebut. Bahan baku yang di perlukan sampai saat ini

dapat diperoleh dengan cukup mudah.

Pemasaran produk saat ini menjangkau ke luar daerah wilayah jambi

Pemasaran produk anyaman bambu ini, selain dari berbagai konsumen

yang sudah, biasanya melalui pameran yang di selenggarakan oleh Dinas.

Pemilik dan karyawan di industri ini telah beberapa kali meningikuti


pelatihan yang di selanggarakan oleh di Dinas terkait untuk peningkatan

usaha. Pelatihan terkait dengan peningkatan kualitas produksi dan maupun

penguatan kelembangaan telah diberikan oleh dinas terkait. berdasarakan

identitas lapangan yang dilakukan, Dalam skala usaha mikro jenis usaha

ini termasuk dalam kelompok usaha potensial.

Industri anyaman bambu yang ada di daerah Kecamatan Tanah cogok

merupakan salah satu kegiatan yang mempunyai peranan yang besar dalam

sumbangan taraf hidup masayarakat Desa Bunga Tanjung yaitu mampu

memberikan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran di daerah

penelitian. Ada berbagai faktor yang berpengaruh terhadap usaha industri

anyaman bambu diantaranya adalah faktor modal, bahan baku, pemasaran,

dan tenaga kerja. Kesemua faktor tersebut pada akhirnya akan berpengaruh

terhadap produksi dan pendapatan yang diperoleh pengusaha.

1.2 Analisis Wilayah Produk

Usaha ini didirikan sudah berpuluh-puluh tahun telah berdiri 41 tahun

adalah dari tahun 1980, saat ini berjalan di wilayah kerinci dan sudah

sangat terkenal luas di masyarakat kabupaten kerinci. Saat ini kegiatan

usaha Setia Anyaman Bambu telah berkembang dengan baik. salah satu

tempat usaha yang banyak di wilayah kerinci tepat nya berada di Desa

Bunga Tanjung kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci di karenakan

lokasi ini terdapat banyak lahan bambu miliki masyarakat bunga tanjung .

sehingga menjadi pendorong kuat untuk usaha ini.


Desa Bunga Tanjung merupakan salah satu sentra dari industri usaha

Anyaman bambu.

1.3 Analisis Usaha

Salah satu Usaha yang menjadi studi kasus pada Tugas Ujian Tengah

Semester (UTS) Mata Kuliah Manajemen Operasional dan Inovasi adalah

Usaha Setia Anyaman Bambu, Desa Bunga Tanjung. Pemilik dari

Usaha Setia Anyaman Bambu ini adalah Dahliar. Usaha setia anyaman

bambu telah berdiri 41 tahun adalah dari tahun 1980. Alamat dari Usaha

Setia Anyaman Bambu ini adalah terletak di Desa Bunga Tanjung

Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci. Usaha Setia Anyaman

Bambu memperkerjakan 18 orang pekerja (Dahliar, Nirwana, Neni irlina,

Tuti herlina, Misdariah, Rin puspita, Endang, Siti zulbaidah, Febri herlina,

Mailis, Julisma, Surnani, Ndar wideka, Rostina, Jusnahwati, Yusmarni,

Jarusmi, Zul baidar).


BAB II

ANALISIS MANAJEMEN OPERASIONAL

2.1 Analisis Produksi Keuangan

Analisis Keuangan:

1. Produksi

P = Rp. 10.000

FC = Rp. 500.000

Vc = Rp. 10.000.000

Jumlah total produksi = 100 unit

2. Biaya produksi

Biaya produksi = biaya tetap + biaya tidak tetap

= Rp. 500.000 + 10.000.000

= Rp. 10.500.000

3. Biaya pokok penjualan

= biaya produksi : jumlah produksi

= Rp. 10.500.000 : 100 unit

= Rp. 105.000

4. Hasil usaha = jumlah produksi x harga

= 100 x 10.000 = Rp. 1.000.000

Keuntungan = hasil usaha – biaya produksi


= Rp.1.000.000 – Rp.105.000

= Rp. 895.000

5. Untuk upah dari pekerja dibayarkan berdasarkan hari bekerja

karena hitungan upah pekerja sistem nya adalah harian dengan

upah perhari adalah sebesar Rp 50.000.

2.2 Analisis Manajemen Operasional

Berikut tahapan-tahapan pembuatan anyaman bambu tudung saji :

1. Pemilihan bambu/Penebangan bambu

Pemilihan bambu/penebangan bambu yang bagus untuk membuat

suatu ayamanan bambu, bambu yang dipergunakan adalah bambu muda,

berukuran besar dan beruas panjang. karena kualitas yang baik didapatkan

dari bahan baku yng baik Pula.

Gambar 1 :

Setelah pohon ditebang dan di potong-potong sesuai ukuran ruasnya,

Bagian luar daging bambu dibuang sehingga tinggal dibagian dalam yang

telah tipis. Bagian yang tipis ini di panaskan di perapian sehingga sebagian

dalam bambu yang lain licin menjandi paring dan terkelupas dengan
sendirinya. Kemudian bambu dibelah sehingga menjadi lembaran yang

tipis.

2. Proses Pejemuran/Pengeringan

Gambar 2 :

Proses selanjutnya lembaran yang tipis/paring itu di cuci dan dijemur

dengan panas matahari sampai kering agar menghasilkan bentuk

melengkung, setelah kering tersebut di potong-potong sesuai dengan

dengan ukuran tutup piring yang diinginkan.

3. Proses Penganyaman

Gambar 3 :
Lalu paring disusun bertindih atau berlapis-lapis dan dijahit satu sama

lainnya dengan menggunakan kelindang benang hingga terbentuk bulatan

cekung, pada bagian dalam lapisan dalam dilapisi dengan daun sangai

mengikuti bentuk dari susunan paring yang sudah diikat dan di jahit. Pada

ujung sekeliling lingkaran diberi bingkai dari rotan yang sudah dikupas

kulitnya dan terbentuklah sebuah tutup piring.

4. Proses Pewarnaan

Gambar 4 :
Proses selanjutnya adalah pewarnaan dan penambahan manik-manik

sebagai hiasan dengan menggunakan bahan pewarna , memasang manik-

manik dengan menggunakan penjait dan benang dan pemasangan kain

brudu sebagai penambah hiasan. Selesai diwarnai, maka jadilah tutup

piring yang di inginkan.

2.3 Analisis Manajemen Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Usaha

1. Product (Produk)

Gambar 5 :
2. Price (Harga)

Usaha Setia Anyaman Bambu, Bunga Tanjung penetapan harga

tutup piring dengan harga 100rb/lusin , 10rb/buah

3. Place (Distribusi)

Pada proses distribusi para konsumen/pelanggan yang ingin

membeli dari aneka kerjinan dari Usaha Setia Anyaman Bambu bisa

datang langsung ke tempat yang berlokasi di Desa Bunga Tanjung,

Kecamatan tanah cogok.

4. Promotion (Promosi)

promosi yang dilakukan oleh Usaha Setia Anyaman Bambu, Bunga

Tanjung pemilik usaha belum mampu menguasai media sosial lebih luas .
BAB III

ANALISIS INOVASI USAHA

3.1 Permasalahan Usaha

Berdasarkan hasil kunjungan lapangan, wawancara, dan

pengamatan terhadap Usaha Setia Anyaman Bambu, Desa Bunga Tanjung,

dapat diidentifikasi beberapa permasalahan prioritas yang dihadapi pada

Usaha Setia Anyaman Bambu, Desa Bunga Tanjung, diantaranya :

1. Usaha dijalankan masih bersifat kekeluargaan dan tradisional.

2. Kurangnya modal

3. Harga bahan baku sering melonjak tinggi

4. Kurangnya pengetahuan mengenai strategi pemasaran produk .

5. Produksi pada saat musim hujan bisa menurun karena beberapa proses

dari pembuatan anyaman bambu yang memerlukan penjemuran.

3.2 Inovasi Usaha

1) Inovasi produk
Meningkatkan dan mengambangkan usaha dengan cara lebih

meningkatkan mutu atau kualitas anyaman agar dapat bersaing dengan

produk-produk anyaman lainnya dipasaran. Potensi pasar konsumen

yang tepat sangat penting untuk melakukan inovasi produk sesuai

dengan yang dibutuhkan pasar. Diperlukan strategi pemasaran yang

tepat untuk peningkatan volume penjualan mengingat produk kerajinan

anyaman bambu.

Perlunya adanya peningkatan keahlian para pengrajin sebagai upaya

untuk meningkatkat kemampuan inovasi produk dan proses produksi

kerajinan anyaman bambu.

2) Inovasi Operasional
Dengan membuat sebuah aplikasi perhitungan stock aneka
anyaman bambu. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan bahasa Java
dan dapat diaplikasikan pada Mobile Android. Aplikasi ini akan
menyediakan stock aneka anyaman bambu yang ada dengan berbagai
jenis, jumlah aneka anyaman bambu yang terjual, jumlah pesanan aneka
anyaman bambu, jumlah anyaman bambu yang sedang diproduksi,
transaksi penjualan, dan laporan laba/rugi.

3) Inovasi Pemasaran

Pemilik usaha bisa dalam penggunaan aplikasi internet akan

dilaunchingkan sekaligus pengelolaannya diserahkan pada pihak pelaku

usaha untuk dapat membantu jangkaun pasar yang lebih luas lagi.
BAB IV
HASIL FIELD RESEARCH (KUESIONER)

4.1 Indentitas Responden


Pada pembahasan ini ini membahas mengenai data dari
identitas responden (Pemilik usaha) yang ada dipertanyaan yang
sudah dibagikan. Minimal responden adalah 3 orang dan maksimal
tidak terbatas dari satu tempat usaha.

IDENTITAS RESPONDEN
Bidang/Tugas
N Responde Jenis Status Pendidikan Posisi di
Usia Pekerjaan di
o n Kelamin Pernikahan terakhir UMKM
UMKM
1 Dahliar Perempuan 71 Tahun Menikah SD 41 Tahun Ketua
2 Nirwana Perempuan 68 tahun Menikah SD 41 Tahun Wakil ketua
3 Neni irlina Perempuan 40 tahun Menikah S1 10 Tahun Sekretaris

IDENTITAS RESPONDEN
N
Identitas UMKM Keterangan
o
1 Nama UMKM Usaha Setia Anyaman Bambu
2 Alamat Usaha Desa Bunga Tanjung Kecamatan Tanah Cogok
3 Lama mendirikan Usaha 41 Tahun
4 Usaha ini dirintis oleh Warisan Orang Tua
5 Jenis Usaha UMKM Mikro
6 Laba Perbulan 8.000.000
7 Jumlah Pekerja 18 orang
8 Jenis Usaha Usaha Kerajinan Anyaman Bambu
9 Apakah Menggunakan Inovasi Ya
pada Usaha UMKM yang
dijalankan
10 Apakah Usaha MKM ini Ya
sebagai sumber utama dalam
pendapatan Keluarga/Rumah
tangga
11 Apakah Data dari Penelitian ini Ya
bisa dipublikasikan
12 Apakah Usaha UMKM ini Ya
merasakan dampak dari adanya Dikarenakan adanya Covid 19 terjadi nya penurunan dari
Pandemi Covid 19 permintaan konsumen yang dikarenakan menurun nya
pendapatan dari konsumen secara umumnya

4.2. Hasil dari Field Research


Buatkan hasil dari rekapitulasi jawaban responden dengan
format :
PERTANYAAN INOVASI
Inovasi
Inovasi Inovasi Inovasi Inovasi Inovasi
No Responden Management
Produk Proses Pemasaran Organisasi Bisnis
Rantai Pasok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Dahliar
1 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 2 3 3 4 5 3 4 5 4 4 5 4
Nirwana
2 5 3 4 5 5 4 5 4 3 3 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3
Neni irlina
3 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 2 3 3 4 5 3 4 5 4 4 5 4
1) Hasil Jawaban Responden
Isi dari tabel (Sesuaikan dengan kuesioner)
PERTANYAAN KEUNGGULAN BERSAING
No Responden
1 2 3 4 5
Dahliar
1 4 5 5 5 5
Nirwana
2 4 5 4 5 4
Neni irlina
3 4 5 5 5 5
Isi dari tabel (Sesuaikan dengan kuesioner)
PERTANYAAN KREATIFITAS
No Responden
1 2 3 4 5
Dahliar
1 5 5 4 4 4
Nirwana
2 5 4 4 4 5
Neni irlina
3 5 5 4 4 4
Isi dari tabel (Sesuaikan dengan kuesioner)
PERTANYAAN KINERJA ORGANISASI/USAHA
No Responden
1 2 3 4 5
Dahliar
1 5 4 5 5
Nirwana
2 5 4 5 5
Neni irlina
3 5 4 5 5
Isi dari tabel (Sesuaikan dengan kuesioner)
No Persen
KINERJA ORGANISASI/USAHA tase Keterangan
(%)
1 Persentase (%) kisaran peningkatan jumlah barang yang 50%
diproduksi :
2 10% Terjadi penurunan dari penjualan
Persentase (%) kisaran peningkatan penjualan: dibandingkan tahun sebelumnya
dikarenakan adanya Covid 19
3 Persentase (%) kisaran peningkatan pendapatan : 100%
4 Persentase (%) kisaran peningkatan laba / keuntungan: 100%
BAB V
BAHAN PENDUKUNG

1. Dokumentasi
2. Hasil dari Scanner/Foto Kuesioner jawaban dari responden
(Yang telah diisi)

Anda mungkin juga menyukai