Anda di halaman 1dari 5

p-ISSN : 2716-3377, e-ISSN : 2721-9364 DIMASEJATI Vol. No.

, 5 (2022) | 1

Pendampingan UMKM Tape Ketan Bakung dan Proses Pemasaran Melalui


Media Sosial
Indah Dwi Puspita
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
1
e-msil: indahdwipuspita85@gmail.com
*Corresponding Author

ABSTRAK

Pemasaran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Makanan dengan pemanfaatan
Facebook pada UMKM Desa Bakung Lor. Tujuan umum dari kegiatan pengandian kepada
masyarakat ini adalah memberikan pendampingan dan pelatihan mengenai strategi pemasaran
produk-produk UMKM Tape Ketan Bakung yang efektif untuk diimplementasikan dimasa
kemajuan teknologi. Pendampingan dan pelatihan penggunaan teknologi social media facebook
sebagai sarana pemasaran produk-produk UMKM Tape Ketan Bakung.
Kata Kunci: UMKM Tape Ketan Bakung, Proses Pemasaran, Media Social

ABSTRACT
Marketing of Food Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) using Facebook in
MSMEs in Bakung Lor Village. The general purpose of this community service activity is to
provide assistance and training on effective marketing strategies for MSME products with sticky
rice cakes to be implemented during technological advancements. Assistance and training on the
use of Facebook social media technology as a means of marketing MSME products with sticky
rice cakes.
Keywords: MSME Sticky Rice Tape, Marketing Process, Social Media

PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan saat ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif, memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas bagi kehidupan manusia. Khusus dalam bidang
teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang
telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.
Manfaat internet semakin sangat terasa bagi para pemakainya yang tidak bisa lepas dari
dunia internet ini. Seperti misalnya para internet marketer, narablog, blogger, dan juga sekarang
toko online semakin mempunyai tempat di mata para konsumen yang sedang mencari barang
tertentu. Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak menunjukkan yang luar biasa.
Banyak hal dari sektor kehidupan yang telah menggunakan keberadaan dari teknologi itu sendiri.
(Mohammad Tri F, Debby Arisandi 2018 : 62) Kehadirannya telah memberikan dampat yang
cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi.
2 | Proses Pemasaran UMKM Melalui Media Sosial

Salah satu kekuatan ekonomi yang selama ini menjadi penunjang ekonomi negara
Indonesia dan kekuatan ekonomi daerah daerah adalah kehadiran pelaku usaha, mikro, kecil dan
menengah (UMKM). (Mohammad Tri F, Debby Arisandi 2018 : 63) Di indonesia UMKM
diharapkan mampu berperan untuk meningkatkan penerimaan Pendapatan Domestik Bruto
(PDB). Keberadaan UMKM sangat penting bagi perkembangan ekonomi di Indonesia karena
menyumbangkan 60 % dari Pendapatan Domestik Bruto (PBD) dan mampu menyerap 97 %
tenaga kerja.(Dony Yanuar, 2016 : 41)
Desa Bakung Lor merupakan suatu desa yang dikelilingi oleh banyak sawah dan lahan
pertanian. Desa ini terletak di Kabupaten Cirebon dan Kecamatan Jamblang. Selain merupakan
suatu desa yang dikelilingi oleh banyak sawah, desa bakung lor juga dipenuhi oleh berbagai
macam jenis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pemilihan lokasi Desa Bakung Lor
sebagai wilayah tempat penulis melakukan penelitian atau kajian, karena Desa Bakung Lor
banyak menyimpan produk UMKM baik dari hasil perkebunan, pertanian, dan kerajinan lainnya.
Adapun tujuan utama dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah
pendampingan dan pelatihan mengenai strategi pemasaran produk-produk UMKM Tape Ketan
Bakung yang efektif untuk diimplementasikan di masa kemajuan teknologi.
BAHAN DAN METODE
Kegiatan melakukan pendampingan produk UMKM Tape Ketan merupakan kegiatan
yang dapat membantu dalam pemasaran produk Tape Ketan tersebut yang dilakukan mahasiswa
secara berkelompok saat Kuliah Kerja Nyata.
Metode pada penelitian ini yaitu metode studi kasus. Menurut Rachmat Kriyanto
(2006:66), metode studi kasus yaitu metode riset yang menggunakan berbagai sumber data yang
bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif berbagai
aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis.
Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data sebanyak mungkin
data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif
berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis.
Penelaahan berbagai sumber data ini membutuhkan berbagai macam instrumen pengumpulan
data. Krena itu, periset dapat menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipasi,
dokumentasi-dokumentasi, kuensioner (hasil survei), rekaman, bukti-bukti fisik lainnya
(Kriyantono, 2006: 65).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik
pengumpulan data yaitu wawancara dan studi literatur. Wawancara dilakukan terhadap pihak
pemilik UMKM Tape Ketan Ibu Duni’ah untuk menanyakan bagaimana proses pembuatan,
Indah Dwi Puspita | 3

pengemasan dan pemasarannya melalui apa. Selain itu penelitian ini juga menggunakan metode
studi pustaka yaitu mengumpulkan data dan informasi dengan cara mengadakan penelaahan dari
berbagai literatur seperti buku jurnal, catatan dan dari berbagai laporan lainnya menyangkut
dengan masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. UMKM Tape Ketan
Tape ketan hijau merupakan salah satu makanan tradisional khas indonesia. Tape ketan
hijau adalah makanan olahan hasil fermentasi dari bahan pangan berkabohidrat. Tape ketan
memiliki ciri khas sendiri yaitu rasa yang manis dan aroma yang nikmat, tidak heran jika
sampai sekarang makanan ini masih diminati oleh banyak orang, khususnya Tape Ketan khas
Bakung. Di Desa Bakung Lor banyak sekali UMKM Tape Ketan khas Bakung, rata-rata dari
pemilik UMKM Tape Ketan Khas Bakung masih satu keluarga satu sama lain, karena
diturunkan turun temurun. Tape ketan biasanya digunakan untuk keperluan lain seperti untuk
membuat es tape, pancake tape, puding tape, dan makanan lainnya. Makanan ini biasa
disajikan pada acara-acara tertentu seperti hajatan dan pada saat hari raya lebaran.
Pada saat penulis melakukan pendampingan UMKM Tape Ketan disalah satu pemilik
UMKM Tape Ketan yaitu ibu Duni’ah, penulis melakukan wawancara dengan beliau
mengenai sejarah awal mula mendirikan UMKM tersebut. Dan pada saat itu ibu Duni’ah
tidak memiliki modal untuk mendirikan UMKM Tape Ketan, sehingga ibu Duni’ah harus
meminjam uang kepada pihak bank keliling untuk dijadikan sebagai modal awal.
Setelah UMKM Tape Ketan ibu Duni’ah berdiri hingga sekarang, semuanya tidak selalu
berjalan dengan lancar. Penjualan Tape Ketan yang sudah ibu Duni’ah buat tidak selalu
terjual habis melainkan seringkali tidak laku, sehingga ibu Duni’ah harus memutar otak
bagaimana cara memanfaatkan Tape Ketan yang tidak laku agar bisa dijual kembali.
Akhirnya Tape Ketan yang tidak terjual diolah kembali dengan mengukus Tape Ketan
dengan ditambahkan gula. Biasanya Tape Ketan yang sudah diolah kembali dijual dengan
harga yang lebih murah dari harga biasanya.
B. Proses Pembuatan Tape
Dalam pembuatan tape ketan bahan yang harus disiapkan terlebih dahulu yaitu terdiri
dari ketan putih, air daun suji, ragi, dan daun pisang. Pada proses pembuatan tape ketan awal
mulanya beras ketan dicuci terlebih dahulu hingga bersih, setelah tercuci bersih beras ketan
direndam kurang lebih setengah jam untuk mendapatkan tekstur empuk dari tape.
Setelah selesai direndam beras ketan dikukus selama satu jam lamanya, kemudian
diangkat dan diberi pewarna hijau. Pewarna hijau yang digunakan dari bahan alami yaitu
4 | Proses Pemasaran UMKM Melalui Media Sosial

perasan air daun suji atau katuk. Setelah pemberian warna secara merata beras ketan dikukus
kembali selama dua jam sampai matang dengan sempurna. Setelah matang didiamkan sampai
dingin barulah diberi bubuk ragi yang sudah dihaluskan. Tahap yang terakhir yaitu
membungkusnya menggunakan daun pisang kemudian dimasukan kedalam kardus, bisa juga
menggunakan mika plastik, dan toples. Tape ketan yang sudah jadi tidak bisa langsung
dimakan karena membutuhkan waktu untuk difermentasi selama tiga hari agar bisa
dinikmati.
C. Pemasaran Produk Tape Ketan Bakung
Berdasarkan hasil yang telah didapat melalui hasil wawancara secara mendalam dan
observasi dengan ibu Duni’ah yang merupakan salah satu UMKM di Desa Bakung Lor.
Perkembangan teknologi membuat para UMKM perlu menyesuaikan diri terutama pada
proses pemasaran melalui digital dengan memanfaatkan social media memudahkan para
pelaku UMKM untuk dapat menarik dan berinteraksi secara langsung dengan konsumen.
Beberapa pelaku UMKM Tape Ketan Bakung masi menggunakan cara yang seperti biasa
yaitu hanya menerima pesanan dari sekitar daerah Bakung saja, karena belum mengenal
media social. Akhirnya penulis meperkenalkan media social kepada pelaku UMKM Tape
Ketan Bakung yaitu ibu Duni’ah bahwa bisa memasarkan secara luas hanya dengan
menggunakan handphone. Karena pelaku UMKM tidak paham menggunakan handphone
akhirnya penulis membuatkan facebook sebagai sarana pemasaran dimedia social, selain itu
penulis juga membuatkan template penjualan Tape Ketan Ibu Duni’ah lengkap dengan lokasi
dan kontak yang bisa dihubungi oleh konsumen.
Pelaku UMKM memperbarui informasi produknya di media social setiap mendapat
pesanan dan hampir setiap hari mendapat pesanan. Dengan semakin seringnya pelaku
UMKM dalam memperbarui informasi produknya maka akan mendorong para konsumen
untuk membeli produk mereka. Terutama yang dilakukan oleh Ibu Duni’ah Tape Ketan
Bakung, bukan hanya dari wilayah Bakung saja melainkan dari Jakarta, Bandung, sekitar
Jawa Barat dan bahkan sampai ke Jawa Tengah. Puluhan kardus rutin mereka kirimkan tiap
harinya. Pelaku UMKM setuju bahwa digital marketing membantu mereka dalam melakukan
promosi dan memasarkan produk mereka dengan efektif.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tape ketan merupakan olahan khas bakung, olahan ini terkenal dengan cita rasanya yang
manis. Tape ketan berbahan dasar beras ketan yang diberi pewarna alami dari daun suji
Indah Dwi Puspita | 5

kemudian diberi taburan ragi serta dibungkus menggunakan daun pisang seyelah itu melalui
proses fermentasi selama 3 hari.
Pelaku UMKM yaitu Ibu Duni’ah menyatakan bahwa penggunaan media social
membantunya dalam menginformasikan dan berinteraksi secara langsung dengan konsumen.
Penggunaan media social juga memperluas pemasaran produk mereka serta meningkatkan
penjualan karena banyak orang mengetahui produk yang mereka jual di media social.
B. Saran
Mengenai pemasaran tape ketan di Desa Bakung seharusnya pihak MUMDES Desa
Bakung Lor bisa ikut mengoptimalkan pemasaran Tape Ketan Bakung sehingga Tape Ketan
Bakung bisa dikenal lebih banyak orang lagi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terimakasih kepada ibu Duni’ah karena sudah menerima kami untuk berpartisipasi
dalam kegiatan pembuatan hingga pemasaran Tape Ketan Bakung, dan terimaksi untuk diri
sendiri karena sudah menyelesaikan laporan akhir KKN-TBM di Desa Bakung Lor.
DAFTAR PUSTAKA
Febriyantoro, Trio Mohammad dan Debby Arisandi. (2018). Pemanfaatan Digital
Marketing Bagi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Pada Era Masyarakat Ekonomi Asean. Jurnal
Manajemen Dewantara, (1,2), 62-67.
Isnanda, Rizki Echsan dan Agnes Susanto, dll. (2018). Analisis Penggunaan
Media Sosial Untuk Mendukung Pemasaran Produk UMKM (Studi Kasus Kabupaten Subang
Jawa Barat.
Yanuar, Dony. (2016). Analisis Kelayakan Bisnis Ditinjau dari Aspek Pasar, Aspek
Pemasaran dan Aspek Keuangan pada UMKM Makanan Khas Bangka di Kota Pangkalpinang.
Jurnal E-KOMBIS,(2,1), 41.
Gambar

Anda mungkin juga menyukai