Anda di halaman 1dari 33

PEKERJAAN PASANGAN BATA PLESTERAN DAN

UBIN DINDING

LAPORAN

Ditulis sebagai salah satu tugas mata kuliah Laboratorium Konstruksi Batu
dengan dosen pengampu Bapak A. Solieh, ST., MT.

Oleh:

1. Ahmad Abdulloh NIM. 211111001


2. Ali Muhammad NIM. 211111003
3. Anwar Ubaedi NIM. 211111007
4. Imas Herawati NIM. 211111013
5. Muh Agung NIM. 211111018
6. Muhammad Kahfi NIM. 211111019
7. Muhammad Padlil NIM. 211111020

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2022/2023
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, serta atas izin dan pertolongan-Nya penulis
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Konstruksi Batu. Laporan ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Laboratorium
Konstruksi Batu.

Dalam proses penyusunan laporan ini kami menyadari bahwa keberhasilan


penyusunan laporan ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan dari berbagai
pihak yang sudah memberikan masukan, semangat serta doa sehingga laporan ini
dapat terselesaikan. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu, khususnya Bapak A. Solieh, ST., MT. selaku
dosen mata kuliah Laboratorium Konstruksi Batu atas segala bimbingannya.

Kami juga menyadari terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan serta


penyusunan Laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna penyusunan yang lebih baik dan sempurna di kemudian
hari.

Bandung, 10 November 2022

i
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

A. REFERENSI .................................................................................................. 1

B. TUJUAN PRAKTIKUM ................................................................................ 1

C. DASAR TEORI .............................................................................................. 2

D. ALAT DAN BAHAN .................................................................................... 9

a. Alat yang Digunakan .................................................................................. 9

b. Bahan yang Digunakan ............................................................................ 12

E. GAMBAR KERJA ....................................................................................... 14

F. PROSEDUR KERJA .................................................................................... 15

a. Pekerjaan Pasangan Bata .......................................................................... 15

b. Pekerjaan Plesteran................................................................................... 17

c. Pekerjaan Pasangan Ubin Dinding ........................................................... 22

G. KESIMPULAN ............................................................................................ 25

H. LAMPIRAN ................................................................................................. 30

ii
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
A. REFERENSI
1. Modul Ikatan/Pasangan Bata oleh A. Solieh, ST., MT.
2. Modul Perhitungan Kebutuhan Bahan oleh A. Solieh, ST., MT.
3. Modul Pasangan Bata Ikatan Biasa ½ Bt. dengan Belokan oleh A. Solieh,
ST., MT.
4. Modul Plesteran Dinding oleh A. Solieh, ST., MT.
5. Modul Pasangan Ubin Dinding oleh A. Solieh, ST., MT.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat mempersiapkan dan mempergunakan alat untuk
membuat pasangan bata, plesteran dan pasangan ubin dinding dengan baik
dan benar.
2. Mahasiswa dapat mengatur posisi tempat spesi, batu bata, ubin dinding
dan tempat kerja serta peralatan lainnya dengan baik dan benar.
3. Mahasiswa dapat membuat adukan sesuai dengan perbandingan yang
ditentukan secara homogen dan lecak.
4. Mahasiswa dapat memasang bata ikatan ½ bt. Seperti gambar kerja dengan
lurus, tegak, dan datar serta rapih.
5. Mahasiswa dapat memotong bata dengan alat manual.
6. Mahasiswa dapat menyebutkan fungsi dari plesteran.
7. Mahasiswa dapat membuat plesteran dinding dengan teknik yang benar.
8. Mahasiswa dapat meyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya keretakan
plesteran.
9. Mahasiswa dapat memasang ubin dinding dengan teknik yang baik dan
benar.
10. Mahasiswa dapat melakukan perawatan plesteran dan ubin dinding.
11. Mahasiswa dapat menghitung kebutuhan bahan untuk pasangan bata,
plesteran dan ubin dinding.
12. Mahasiswa dapat memelihara kebersihan lokasi kerja.

1
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
C. DASAR TEORI
Ikatan atau pasangan bata adalah beberapa buah bata yang disusun
secara vertikal dan horizontal yang dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak
ada siar tegak yang membentuk garis lurus dengan bahan perekat (adukan).
Ikatan/pasangan bata dapat diklasifikasikan menjadi berikut ini:
1
1. Ikatan bata bt, dimana tebal pasangan sama dengan lebar bata yang
2

digunakan.
2. Ikatan bata 1 bt, dimana tebal pasangan sama dengan panjang bata yang
digunakan
1
3. Ikatan bata 1 bt, dimana tebal pasangan sama dengan 3 lebar bata + 2
2

tebal siar atau 1 panjang bata + 1 lebar bata + 1 tebal siar.

Berdasarkan jenisnya, ikatan/pasangan bata dapat dibedakan menjadi


sebagai berikut:

1. Ikatan Biasa ½ bt (Stretcher bond)


Tampak Depan

Tampak Lapis 1,3,5,dst

Tampak lapis 2,4,6,dst

2. Ikatan Belanda/Jerman 1 bt (Dutch bond)


Tampak depan

Tampak lapis 1,3,5,dst

2
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
Tampak lapis 2,4,6,dst

3. Ikatan Inggris 1 bt (English bond)


Tampak depan

Tampak lapis 1,3,5,dst

Tampak lapis 2,4,6,dst

4. Ikatan Kepala 1 bt (Header bond)


Tampak depan

Tampak lapis 1,3,5,dst

Tampak lapis 2,4,6,dst

5. Ikatan Flemish 1 bt (Flemish bond)


Tampak depan

Tampak lapis 1,3,5,dst

Tampak lapis 2,4,6,dst

3
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2

1
6. Pilar atau pertebalan (Pilaster) 1 bt, 1 2 bt, 2 bt.

Pilar/pertebalan/pilaster adalah suatu konstruksi ikatan atau pasangan bata


yang berfungsi sebagai penguat pasangan bata atau sebagai
penopang/tiang.

Pilar 1 bt

Pilar 1.5 bt

Pilar 2 bt

7. Rollag lurus dan lengkung.


Rollag adalah ikatan/pasangan bata, dimana peletakkan atau pemasangan
batanya dengan posisi berdiri.

Rollag Lurus (contoh diatas jendela dan diatas pondasi batu kali)

4
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
Bentuk Rollag Lengkung Ellips

Bentuk Rollag Lengkung Segmen Ganda

Bentuk Rollag Lengkung ½ Lingkaran

5
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
Plesteran merupakan pekerjaan lanjutan dari pekerjaan pasangan bata
yang menggunakan bata merah lokal atau batako. Konstruksi plesteran terbuat
dari bahan adukan dengan perbandingan komposisi adukan sesuai dengan
kegunaan dinding bata yang dibuat yang dilontarkan ke dinding pasangan bata
dalam pelaksanaannya.

Konstruksi plesteran terdiri dari dua tahapan yaitu:

1. Tahap lapisan dasar (slorry coat), biasa disebut lapisan kamprotan dengan
adukan yang digunakan dalam kondisi encer seperti bubur dengan tebal
lapisan antara 0,3 – 0,7 cm.
2. Tahap lapisan plesteran, dalam tahap ini adukan yang digunakan adalah
adukan yang digunakan seperti saat pekerjaan pasangan bata dengan tebal
lapisan antara 0,8 – 1,2 cm.

Plesteran dinding mempunya beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut:

1. Memperkuat ikatan pasangan bata


2. Melindungi pasangan bata dari gangguan luar: cuaca, benturan, dan lain-
lain.
3. Mempermudah pekerjaan finishing: acian, cat, dan lain-lain.
4. Menjadikan dinding terlihat lebih rapi.

Dalam sebuah konstruksi seringkali terjadi keretakan pada plesteran


dinding, berikut ini merupakan faktor penyebab terjadinya retak-retak pada
plesteran dinding:

1. Faktor pekerja, seperti adukan yang belum homogen dan lecak dan
plesteran terlalu tebal.
2. Faktor bahan, seperti kadar lumpur pada pasir yang terlalu tinggi.
3. Faktor alam, seperti cuaca, gempa bumi, dan lain-lain.

6
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan untuk perbaikan terhadap
keretakan plesteran adalah sebagai berikut:

1. Kebersihan permukaan pasangan bata sebelum diplester.


2. Ketebalan plester tidak lebih dari 2 cm.
3. Kedataran bidang.
4. Pasir yang digunakan sudah diayak terlebih dahulu.
5. Adukan sudah lecak dan homogen.
6. Teknik pengerjaan yang baik dan benar (for-hand, back hand, dan over
hand).
7. Pemeliharaan hasil pekerjaan plesteran.

Pekerjaan pemasangan ubin dinding merupakan lanjutan dari pekerjaan


plesteran. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan finishing setelah plesteran,
selain dengan acian. Setelah pekerjaan finishing dengan acian diperlukan
pekerjaann lanjutan yaitu pekerjaan pengecatan, sedangkan ubin dinding tidak
memerlukan pekerjaan lanjutan.
Pemasangan ubin dilakukan dengan maksud untuk memperoleh dinding
menjadi lebih rapih, bersih ataupun sehat serta bisa membuat dinding lebih
indah. Ubin yang digunakan pada umumnya keramik, marmer, granit dan lain
sebagainya.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Pelajari dan pahami gambar kerja.
2. Pemilihan Tipe-Tipe Ubin sesuai kebutuhan.
3. Menentukan peralatan yang diperlukan sesuai kebutuhan.
4. Proses, tahapan pengerjaan sesuai dengan teknik yang baik dan benar
5. Menetukan/mengatur jarak nat sesuai dengan yang direncanakan.
6. K 3.
7. Kerataann bidang, ketegakkan, keseragman dan kepadatan siar (nat)
8. pemukulan ubin yang terlampau keras pada waktu pengerjaan, agar ubin
tidak pecah.

7
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
Dalam pekerjaan batu, perhitungan bahan merupakan hal yang cukup
penting. Perhitungan bahan dilakukan sebelum pelaksanaan konstruksi
dimulai agar dapat memperkirakan biaya yang harus dikeluarkan untuk
kebutuhan bahan.

Beberapa hal yang harus diingat, sebelum melakukan perhitungan jumlah


kebutuhan bahan, yaitu:

• 1 m3 pasangan pondasi batu belah memerlukan ± 1,20 m3 batu belah


• 1 m3 pasangan pondasi batu belah memerlukan ± 0,45 m3 adukan
• 1 m2 pasangan bata dengan ikatan ½ bt diperlukan ± 68 bh bata merah
• 1 m2 pasangan bata dengan ikatan 1 bt diperlukan ± 130 bh bata merah
• 1 m3 pasangan bata ± 0,35 m3 adukan
• 1 m3 PC (semen) akan menghasilkan = 0,76 m3 PC padat
basah spesi
• 1 m3 kapur akan menghasilkan = 0,55 m3 kapur
padat basah spesi
• 1 m3 pasir akan menghasilkan = 0,675 m3 pasir
padat basah spesi
• 1 zak PC (semen) = 50 kg = 40 liter

8
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat yang Digunakan
No. Nama Gambar Keterangan
1. Kotak spesi Digunakan sebagai
tempat membuat
adukan

2. Sendok spesi Digunakan untuk


oval mengambil dan
memasangkan adukan

3. Sendok spesi Digunakan untuk


segitiga mengambil dan
memasangkan adukan

4. Ember Digunakan untuk


mengangkut bahan-
bahan yang digunakan

5. Cangkul Digunakan untuk


mengaduk adukan

6. Sekop Digunakan untuk


mengangkat pasir saat
proses pengayakan
pasir
Sumber:daftarharga.biz

9
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
7. Ayakan pasir Digunakan untuk
mengayak pasir agar
menjadi lebih halus

Sumber: eprints.ums.ac.id

8. Waterpass Digunakan untuk


batang mengecek ketegakan
dan kelurusan
9. Line Bobbyn Digunakan sebagai
pedoman kelurusan saat
pekerjaan pasangan
bata
10. Palu pemotong Digunakan untuk
bata memotong bata dan
memalu paku

11. Siku rangka Digunakan untuk


mengecek kesikuan
sudut pasangan bata
Sumber: id.wikipedia.org

12. Jointer Digunakan untuk


merapikan siar

13. Ruskam kayu Digunakan untuk


kecil meratakan plesteran

Sumber: docplayer.info

10
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
14. Meteran 5m Digunakan untuk
mengukur dimensi dan
jarak

15. Jidar Digunakan untuk


meratakan plesteran
Sumber: biggo.id

16. Tongkat ukur Digunakan untuk


mengecek kelurusan
dan ketegakan

17. Forklift Digunakan untuk


mengangkut bata dalam
jumlah besar

Sumber: id.aliexpress.com

18. Artco Digunakan untuk


mengangkut pasir
dalam jumlah besar
Sumber: bhinneka.com

19. Pengangkat bata Digunakan untuk


mengangkat bata
sebanyak 10 buah
Sumber: bukalapak.com

20. Paku Digunakan sebagai alat


bantu saat pekerjaan
plesteran

11
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
21. Benang kasur Digunakan sebagai alat
bantu saat pekerjaan
plesteran

22. Triplek Digunakan sebagai alat


bantu saat pekerjaan
plesteran
Sumber:
makromatutorial.blogspot.com

23. Gunting Digunakan untuk


memotong benang
kasur untuk pedoman
plesteran
24. Kapur Digunakan untuk
memberi tanda pada
objek kerja
25 Skrap Spesi Digunakan untuk
mengambil dan
mengaplikasikan pasta
semen

2. Bahan yang Digunakan


No. Nama Gambar Keterangan
1. Pasir Digunakan sebagai
bahan adukan baik
untuk siar maupun
plesteran

12
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
2. Kapur Digunakan sebagai
bahan adukan baik
untuk siar maupun
plesteran

3. Air Digunakan sebagai


bahan adukan baik
untuk siar maupun
plesteran

Sumber:
rinaldimunir.wordpress.com

4. Bata Merah Digunakan untuk


membuat pasangan bata

5 Ubin Dinding/ Digunakan untuk


keramik membuat pasangan ubin
dinding

13
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
E. GAMBAR KERJA

14
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
F. PROSEDUR KERJA
a. Pekerjaan Pasangan Bata
1. Memahami gambar kerja yang sudah dibuat.
2. Mematuhi keselamatan kerja yang ada:
a. Memakai pakaian kerja yang lengkap.
b. Mengolesi tangan dengan minyak pelumas sebelum memulai
pekerjaan.
c. Memusatkan perhatian/pikiran pada pekerjaan
d. Menyimpan peralatan di tempat yang aman dan mudah dijangkau
e. Mematuhi dan mengikuti instruksi yang ada.
3. Menyiapkan peralatan dan bahan sesuai dengan kebutuhan.
4. Membuat adukan untuk siar:
a. Mencampurkan pasir dan kapur dengan perbandingan 4 pasir : 1
kapur sampai homogen.
b. Menambahkan air secukupnya
c. Mengaduk adukan sampai kondisinya lecak
5. Melakukan pengecekan kelecakan menggunakan sendok spesi dengan
cara mengambil adukan lalu diayunkan ke atas 3x kemudian dibalikan
(jika adukan tidak jatuh, maka adukan sudah lecak).
6. Meletakan 8 bata yang akan digunakan ada lapis 1 dengan jarak siar 1
cm sebagai acuan panjang pasangan yang akan dibuat.

7. Menempatkan bata pedoman (dead man) sekitar 15 cm dari ujung


pasangan menggunakan adukan.

15
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
8. Adukan (tebal siar datar) yang digunakan sebagai dasar memiliki tebal
±1-1,5 cm yang kemudian diukur kedatarannya menggunakan
waterpass.
9. Setelah satu sisi sudah datar, letakan kembali bata pedoman disisi lain
dengan kedataran yang sama menggunakan tongkat ukur dan
waterpass.

10. Setelah datar, gunakan line bobbyn sebagai benang pedoman untuk
pemasangan batu bata.

11. Mulai melakukan pemasangan bata lapis satu sampai selesai.

12. Setelah lapis 1 sudah selesai, lepas line bobbyn dan pasang bata
dengan posisi siku terhadap bata yang sudah dipasang di bagian ujung
pasangan.
13. Untuk lapis 2 atau lapis genap, pasang dead man dengan posisi bata
seperti gambar dibawah, dimana posisi bata vertikal terletak diujung
pasangan bata pertama.

14. Pada lapis genap diperlukan bata ukuran ½ untuk dipasang di ujung
pasangan, untuk mendapatkan bata ukuran ½ dilakukan cara sebagai
berikut:

16
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
a. Mengambil satu buah bata utuh
b. Menandai ukuran bata menggunakan meteran dan kapur, dengan
ukuran panjang ½ bt = (1/2p – 1/2siar)
c. Mengetuk garis yang sudah ditandai sebelumnya menggunakan
palu pemotong bata bagian tajamnya.
d. Jika sudah tergores seluruh tandanya, pukul bata menggunakan
palu pemotong bata bagian tumpulnya.
15. Pastikan selalu mengukur kedataran, ketegakan, dan kesikuan saat
akan melakukan pemasangan lapis selanjutnya.
16. Lakukan langkah yang sama sampai 10 lapis, untuk lapis ganjil ikuti
petunjuk lapis pertama, sedangkan untuk lapis genap ikuti petunjuk
lapis kedua.
17. Membersihkan lokasi pekerjaan dan peralatan setelah selesai.

b. Pekerjaan Plesteran
1. Sebelum memulai pekerjaan plesteran pastikan terlebih dahulu
ketegakan dan kedataran bidang yang akan diplester.
2. Bersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada pasangan dinding
dengan menggunakan sikat kawat.
3. Jika permukaan dinding terlalu kering, maka permukaan dinding
tersebut harus disiram terlebih dahulu dengan tujuan agar ikatan antara
dinding dengan plesteran menjadi lebih sempurna dan agar tidak
terjadi pengeringan yang drastis yang dapat membuat plesteran
menjadi retak pada hasil akhirnya.
4. Siapkan alat dan bahan.

17
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
5. Buat adukan encer untuk lapisan dasar (slorry coat) dengan
perbandingan bahan yang telah dianjurkan. Tes keenceran adukan
dengan cara mengambil adukan menggunakan sendok spesi dan lihat
ketebalan adukan pada daun sendok tersebut yaitu kurang dari 10mm.
6. Jika sudah memenuhi syarat adukan, maka lakukan pemlesteran
dengan cara melakukan pelontaran adukan sampai menyebar dan
merata ke permukaan pasangan dinding.
7. Jika ada adukan yang menumpuk lebih dari 7 mm, maka potong atau
gosok adukan tersebut menggunakan ruskam kayu dengan arah
gerakan melingkar.
8. Setelah permukaan dinding sudah terisi rata dengan slorry coat,
buatlah adukan untuk lapisan kedua. Adukan lapisan kedua ini berbeda
dengan adukan lapisan pertama, adukan lapisan kedua dibuat hingga
kondisinya menjadi lecak dengan perbandingan bahan yang telah
dianjurkan. Kelecakan dicek dengan cara:
a. Ambil adukan menggunakan sendok spesi
b. Ayunkan sendok spesi berisi adukan keatas kebawah 3x
c. Balikan posisi sendok spesi hingga menghadap ke bawah
d. Jika adukan tidak jatuh maka adukan dinyatakan sudah lecak
9. Pasang paku dan benang pada salah satu titik di permukaan dinding
untuk dijadikan sebagai pedoman ketebalan plesteran.

10. Buatlah titik-titik plesteran pada sisi atas dan bawah permukaan
dinding, dengan cara menempelkan plesteran di satu titik pada dinding
dan tempelkan triplek dengan ukuran sekitar 4x4 cm agar permukaan

18
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
pedoman plesteran datar. Buatlah jarak antar titik kurang dari panjang
jidar yang akan digunakan. Kemudian titik atas dan titik bawah dibuat
tegak dengan menggunakan waterpass atau unting-unting.

11. Bukalah benang pedoman


12. Buatlah kepala plesteran dengan cara mengisi adukan diantara titik atas
dengan titik bawah, lalu tunggu hingga adukan tidak terlalu basah dan
kemudian ratakan menggunakan jidar dengan berpedoman kepada
ketebalan titik plesteran awal. Kemudian periksa kerataan dan
ketegakan kepala plesteran tersebut.

13. Setelah semua kepala plesteran sudah dibuat dan cukup kering, maka
selanjutnya tempelkan adukan diantara kepala plesteran tersebut
dengan cara melontarkan adukan dimulai dari bawah ke atas sampai
dinding terpenuhi oleh adukan. Kemudian diamkan sebentar dan jika
adukan sudah tidak terlalu basah maka potong adukan menggunakan
jidar dengan arah gerak pemotongan kiri-kanan sambil diangkat keatas.

19
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2

14. Kerjakan step sebelumnya hingga permukaan dinding penuh terisi oleh
adukan
15. Untuk pengisian bagian pinggir dan atas dinding, dipasang terlebih
dahulu papan penghantar dengan kondisi papan tegak sesuai dengan
permukaan yang sudah diplester.

16. Kemudian tempelkan adukan kepada bagian yang kosong tersebut, lalu
potong dan gosok menggunakan ruskam kayu.

20
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2

17. Lalu lakukan hal yang sama terhadap bagian samping.

18. Jika dinding sudah terisi penuh gosoklah permukaan dinding tersebut
menggunakan ruskam kayu dengan arah gerakan melingkar sampai
permukaan rata. Jika masih ada bagian permukaan yang bolong/kosong
maka lontarkan adukan ke bagian yang bolong/kosong tersebut lalu
gosok menggunakan ruskam kayu dengan arah gerakan yang sama.
Demikian seterusnya hingga plesteran dinding sesuai dengan yang
diharapkan.

21
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
19. Seandainya dinding yang sudah diplester langsung terkena sinar
matahari, maka perlu dijaga agar air adukan tidak menguap secara
drastis yang nantinya akan mengakibatkan keretakan pada plesteran.
20. Bersihkan lokasi kerja dan juga peralatan yang sudah dipakai juga
jangan lupa beri pelumas pada peralatan yang mudah berkarat.

c. Pekerjaan Pemasangan Ubin Dinding


1. Bersihkan permukaan dinding dengan menggunakan sikat.
2. Periksa ketegakkan dan kerataan plesteran dinding
3. Buat tanda untuk pedoman ketagakkan dan kedataran sesuai rencana.
4. Pasang paku untuk dudukan benang pedoman
5. Pasang benang yang tegak lurus dari sisi bawah ke atas pada pinggir
tembok sebagai pedoman pemasangan ubin paling pinggir.
6. Pasang benang horizontal untuk pedoman pemasangan ubin yang
mendatar

7. Ukur ketebalan antara permukaan plesteran dengan benang pedoman


(1 tebal ubin + 5 mm)
8. Tegakkan posisi benang tersebut dengan menggunakan waterpas
batang atau unting-unting
9. Celup ubin dan kemudian tiriskan
10. Buat pasta kapur tidak lebih dari sepertiga ember untuk berdua
11. Ambil pasta kapur dengan skrap spesi, tempelkan pada permukaan
dinding dan tarik ke atas sehingga adukan menempel pada dinding.

22
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2

12. Ambil sebuah ubin dan tempelkan pada lapisan adukan tadi, yang
mana 2 sisi ubin harus rata dan lurus sesuai benang pedoman.
13. Ambil dua buah paku, tancapkan disisi atas ubin, kemudian tempelkan
kembali spesi disebelah atas ubin pertama tadi dengan menggunakan
skrap spesi.
14. Ambil sebuah ubin lagi dan tempelkan sebelah atas ubin yang pertama
tadi dengan dibatasasi oleh kedua paku tadi, permukaan kedua ubin
harus rata dan siarnya sama tebal.

15. Ambil sebuah ubin lagi dan tempelkan sebelah atas yang pertama tadi
dengan dibatasi oleh kedua buah paku tadi, kedua ubin harus rata dan
siarnya sama tebal.
16. Pemasangan jalur ini diteruskan dengan cara yang sama sehingga
penuh dari bawah sampai atas, dengan arti kata jalur pemasangan
pertama adalah jalur tegak.

23
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
17. Pemasangan jalur kedua adalah ke samping (mendatar), dengan
patokan jalur ubin yang tegak tadi dan semua siar dibatasi oleh dua
buah paku.
18. Demikian seterusnya sampai pemasangan ubin selesai sesuai rencana.

19. Lepaskan paku-paku dan benang yang menjadi patokan. Isi siar
dengan pasta kapur, lalu bersihkan.

24
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
G. KESIMPULAN
Pasangan bata, plesteran dan pasangan ubin dinding merupakan salah satu
pekerjaan yang banyak dilakukan dalam suatu konstruksi. Untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut diperlukan pemahaman terlebih dahulu
terhadap gambar kerja yang sudah dibuat. Alat dan bahan harus disediakan
berdasarkan kebutuhan dan disimpan ditempat yang mudah dijangkau serta
aman.
Hal penting lainnya sebelum melaksanakan pekerjaan pasangan bata dan
plesteran adalah mematuhi K3 yang ada, hal ini bertujuan untuk
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja di lapangan. Kebersihan lokasi
kerja juga harus selalu diperhatikan untuk kenyamanan saat bekerja.

25
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2
H. LAMPIRAN

26
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2

27
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2

28
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2

29
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU Kelompok
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLBAN
Jl. Geger Kalong Hilir, Ds. Ciwaruga, Bandung
Topik: Pekerjaan Pasangan Bata, Plesteran dan Ubin Dinding
2

30

Anda mungkin juga menyukai