Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Kotak Pos 6468BDCD Tlp (022)2013789. Ext266 Bandung
NO.JOB : Lab. Konstruksi Dasar Kerja Batu No. Uji :
No. Contoh :
JUDUL : Pasangan Bata ½ batu membentuk tangga dengan Tanggal :
JOB belokan Dikerjakan :
Diperiksa :

A. Tujuan

1. Dapat memasang dinding ½ Bata dengan benar


2. Dapat mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pemasangan ½ bata dan fungsinya
3. Meningkatkan pengetahuan dan skill tentang cara pemasangan ½ Bata yang baik dan
benar
4. Mengetehui bentuk-bentuk ikatan pasangan bata ( masonry bonds )
5. Mengetahui jenis ukuran bata dan penggunannya sesuai jenis ikatan pasangannya
6. Mengetahui langkah kerja pemasangan ikatan tembok dengan benar
7. Mengetahui perbandingan adukan dan cara pencampuran yang benar
8. Mengetahui tebal ukuran siar dengan tepat
9. Mengetahui pasangan siku-siku dinding ½ bata dengan baik dan benar,
10. mengetahui, mengenal serta dapat mempergunakan alat sebagaimana fungsunya
11. Dapat membuat pelaksanaan pekerjaan batu bata dengan lurus dan rata
12. Dapat memecahkan permasalahan dan persoalan yang timbul di dalam pelaksanaan
praktek kerja batu
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Kotak Pos 6468BDCD Tlp (022)2013789. Ext266 Bandung
NO.JOB : Lab. Konstruksi Dasar Kerja Batu No. Uji :
No. Contoh :
JUDUL : Pasangan Bata ½ batu membentuk tangga dengan Tanggal :
JOB belokan Dikerjakan :
Diperiksa :

B. Landasan Teori
Yang dimaksud dengan ikatan/pasangan bata adalah susunan beberapa buah bata yang
disusun secara vertikal dan horizontal dan dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak ada siar
tegak yang membentuk garis lurus dengan bahan perekatnya yaitu adukan.
1. Ikatan bata ½ bt, yaitu dimana tebal pasangan sama dengan lebar bata yang
digunakan.
2. Ikatan bata 1 bt, yaitu dimana tebal pasangan sama dengan panjang bata yang
digunakan
3. Ikatan bata 1½ bt, yaitu dimana tebal pasangan sama dengan 3 lebar bata + 2 tebal
siar atau 1 panjang bata + 1 lebar bata + 1 tebal siar.
Jenis-jenis Ikatan/pasangan bata :
1. Ikatan Biasa ½ bt (Strecher bond)
2. Ikatan Belanda/Jerman 1 bt (Dutch bond)
3. Ikatan Inggris 1 bt (English bond)
4. Ikatan Kepala 1 bt (Header bond)
5. Ikatan Flemish 1 bt (Flemish bond)
6. Pilar atau pertebalan (Pilaster) 1 bt, 1½ bt, 2 bt.
7. Rollag lurus dan lengkung.
Pemasangan Dinding ½ bata adalah susunan bata-bata yang disusun sedemikian rupa
sehingga menghasilkan pasangan yang memiliki panjang dan tinggi sesuai keinginan kita dengan
ketebalan ½ dari panjang bata. Kekuatan konstruksi sangat bergantung pada bahan yang digunakan
dan juga pada masalah pengadukan serta pencampuran bahan-bahan tersebut sehingga
memerlukan perhatian khusus. Pemasangan dinding haruslah tegak, datar, dan siku sehingga
bangunan menjadi kokoh dan siku.
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Kotak Pos 6468BDCD Tlp (022)2013789. Ext266 Bandung
NO.JOB : Lab. Konstruksi Dasar Kerja Batu No. Uji :
No. Contoh :
JUDUL : Pasangan Bata ½ batu membentuk tangga dengan Tanggal :
JOB belokan Dikerjakan :
Diperiksa :

C. Alat dan Bahan

Alat Bahan
1 pasang Line Bobbyn tiap kelompok 1 ½ ember Air
*) untuk mengatur dan menjadi patokan
ketinggian bata yang akan disusun agar
tidak mengalami perbedaan elevasi.
1 buah cangkul tiap 2 kelompok Pasir yang telah diayak
*) untuk mengaduk dan mencampurkan
bahan campuran pasir dan kapur dengan air
Sendok spesi segitiga dan oval masing- Kapur
masing berjumlah 1 tiap kelompok *) untuk membuat adonan pasir mudah
*) untuk mengambil adonan pasir untuk melekat dengan bata
melekatkan bata satu dengan bata lainnya
atau dengan permukaan tanah.
1 buah Jointer tiap kelompok 52 buah Batu Bata
*) untuk meratakan dan merapihkan bagian-
bagian siar
1 buah kotak spesi tiap 2 kelompok
*) untuk menampung adonan pasir yang
telah dibuat tadi
2 buah ember tiap 2 kelompok
*) untuk menyimpan pasir atau air
1 buah meteran
*) untuk mengukur tinggi, lebar, dan
panjang konstruksi tangga
1 buah Waterpass batang tiap kelompok
*) untuk mengetahui dan mengatur elevasi
bata sudah sesuai atau belum
1 buah tongkat ukur tiap kelompok
*) untuk membantu mengatur elevasi
apabila bata satu dengan bata lainnya
berjarak cukup jauh.
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Kotak Pos 6468BDCD Tlp (022)2013789. Ext266 Bandung
NO.JOB : Lab. Konstruksi Dasar Kerja Batu No. Uji :
No. Contoh :
JUDUL : Pasangan Bata ½ batu membentuk tangga dengan Tanggal :
JOB belokan Dikerjakan :
Diperiksa :

1 buah Palu pemecah tiap kelompok


*) untuk memecah bata menjadi ½ bata
1 buah Siku tiap kelompok
*) untuk mengetahui apakah konstruksi bata
sesuai membentuk siku atau tidak sesuai
Penjepit Bata
*) untuk mengangkat bata yang diperlukan
agar efisien dan efektif
Ayakan Pasir
*) menyaring pasir dari aggregate sehingga
didapatkan pasir yang diperlukan
1 buah Benang Wol Putih
*) untuk dikaitkan pada Line Bobbyn

D. Waktu dan Tempat


Waktu : 16-17 Mei 2019 dan 20 Mei 2019 setiap pukul 07.30 s.d. 14.00
Tempat : Laboratorium Konstruksi Batu Polban

E. Langkah Kerja
1. Membersihkan lokasi yang akan digunakan
2. Menyiapkan alat dan bahan dalam pekerjaan pemasangan bata.
3. Memasang benang pada area kerja. Benang dipasang dengan datar dan kencang
pada dua jalur atau sumbu, yaitu A dan B yang berpotongan dan membentuk sudut
siku-siku.
4. Membuat 2 buah jalur, yaitu jalur benang A dan Benang B membentuk sumbu x,y
dengan membentuk sudut siku-siku. Pembentukan sudut siku dapat dilakukan
dengan cara:
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Kotak Pos 6468BDCD Tlp (022)2013789. Ext266 Bandung
NO.JOB : Lab. Konstruksi Dasar Kerja Batu No. Uji :
No. Contoh :
JUDUL : Pasangan Bata ½ batu membentuk tangga dengan Tanggal :
JOB belokan Dikerjakan :
Diperiksa :

- Mengikat ujung benang A dan B pada Batu / tempat pengikatan yang


selanjutnya akan menjadi patokan tetap (posisi tetap / tidak bergerak) lalu
menarik ujung lainnya (A’) searah sumbu X dan (B’) searah sumbu Y yang
menjadi benang yang bisa digerakkan hingga membentuk sudut siku-siku
nantinya. Setelah sumbu A dan B berpotongan, perpotongan tali tersebut
menjadi tempat menilai pengukuran kesikuan.
- Mengukur jarak sejauh 80 cm pada jalur B dan 60 cm pada jalur Alalu mengikat
tali pada jarak tersebut sebagai tanda.
- Langkah selanjutnya yaitu mengukur kemiringan sejauh 100 cm dengan
menghubungkan tali yang diikat pada Jalur A dan B tadi, dimana dalam
pengukuran tersebut digunakan perbandingan phytagoras yaitu 3 : 4 : 5 = Jalur
A : Jalur B : Sisi miring = 60 : 80 : 100. Jika sisi miring tersebut belum cukup
atau lebih dari 100 cm, ujung tali A’ dan B’ yang belum diikat digerakkan
hingga sisi miring mencapai 100 cm. Apabila telah mencapai 100 cm maka
jalur A dan Jalur B telah membentuk siku (sudut 90°).
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Kotak Pos 6468BDCD Tlp (022)2013789. Ext266 Bandung
NO.JOB : Lab. Konstruksi Dasar Kerja Batu No. Uji :
No. Contoh :
JUDUL : Pasangan Bata ½ batu membentuk tangga dengan Tanggal :
JOB belokan Dikerjakan :
Diperiksa :

B’

Jalur B

80 cm
100 cm
A Jalur A A’
60 cm

5. Merendam bata dan melakukan pencampuran bahan yaitu kapur, pasir, air dengan
takaran 1 :4, dan air sesuai dengan takaran yang baik .
6. Meletakkan bata pada lantai kerja dengan memperhatikan kelurusan benang dan
jarak spesi atau jarak antar bata. Bata disusun mulai dari jalur A kemudian ke jalur
B. Posisi sisi memanjang bata sejajar dengan benang lalu bata agak ditekan
kebawah menggesek-gesekannya ke muka dan kebelakang hingga rata

7. Meletakkan campuran secukupnya pada bata yang telah disusun, serta pada
spesi/jarak antar bata.
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Kotak Pos 6468BDCD Tlp (022)2013789. Ext266 Bandung
NO.JOB : Lab. Konstruksi Dasar Kerja Batu No. Uji :
No. Contoh :
JUDUL : Pasangan Bata ½ batu membentuk tangga dengan Tanggal :
JOB belokan Dikerjakan :
Diperiksa :

8. Melanjutkan pemasangan bata pada lapisan selanjutnya,namun sebelumnya dilihat


kedataran bata dengan menggunakan waterpass, penyusunan dimulai pada jalur B
terlebih dahulu.
9. Melanjutkan penyusunan bata selanjutnya dengan pengaturan lapisan ganjil sama
dengan lapisan ganjil, dan lapisan genap sama dengan lapisan genap sampai lapisan
ke duabelas. Dimana pada jalur A akan membentuk lurus ( segi empat ) dan pada
jalur B membentuk gigi seperti tangga.

F. Proses Kerja

No. Tanggal Proses Kerja yang dilakukan


1. 16 Mei 2019
Pukul 07.30 WIB s.d. 12.00 WIB Pemaparan materi mengenai praktikum yang akan
dilaksanakan. Materi dipaparkan oleh Pak A.
Solieh dan Pak Iman R.

Pukul 12.30 WIB s.d. 14.00 WIB Mulai dengan persiapan alat dan bahan terutama
menyusun layout tiap kelompok agar besok bisa
langsung memulai praktikum. Persiapan bahan
dilakukan dengan mencelupkan bata kedalam bak
air lalu diangkat kembali dan diletakkan pada
masing-masing layout kelompok, menyaring pasir
lalu disimpan pada kotak spesi, dan sisanya adalah
menyiapkan alat-alat yang diperlukan.
2. 17 Mei 2019
Pukul 07.30 s.d. 08.30 Pemberian contoh dalam menyusun sambungan
bata oleh Pak A. Solieh.

Pukul 08.30 s.d. 11.00


LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Kotak Pos 6468BDCD Tlp (022)2013789. Ext266 Bandung
NO.JOB : Lab. Konstruksi Dasar Kerja Batu No. Uji :
No. Contoh :
JUDUL : Pasangan Bata ½ batu membentuk tangga dengan Tanggal :
JOB belokan Dikerjakan :
Diperiksa :

Semua mahasiswa 1B KSI memulai pengerjaan


dilakukan dengan mencampurkan pasir dan kapur
dalam kotak spesi dengan air satu ember secara
perlahan lalu diaduk secara merata. Pasir
membentuk seperti kawah agar memudahkan saat
pengadukan dan pencampuran. Setelah itu
tuangkan kembali air kedalam secara perlahan
untuk mencampurkan seluruh bagian pasir yang
belum tercampur tadi sehingga adonan pasir
menjadi workable/lecak.
Selanjutnya dilakukan penyusunan sambungan bata
hingga delapan layer/lapisan membentuk tangga.
Dan rata-rata banyak mahasiswa 1B KSI yang
hanya sampai mengerjakan 2-3 layer sampai pukul
11.00 WIB (selesai).

3. 20 Mei 2019 Mahasiswa 1B KSI memulai kembali proses


Pukul 07.30 s.d. 12.30 pengerjaan di hari sebelumnya dan pada
kesempatan kali ini, mahasiswa 1B KSI harus
menuntaskan seluruh layer.

Seluruh bahan dan alat dirapihkan dan dibersihkan


Pukul 12.30 s.d. 14.00 kembali serta sambungan bata dibongkar kembali.
Seluruh kegiatan lab. Konstruksi batu sudah
selesai.
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Kotak Pos 6468BDCD Tlp (022)2013789. Ext266 Bandung
NO.JOB : Lab. Konstruksi Dasar Kerja Batu No. Uji :
No. Contoh :
JUDUL : Pasangan Bata ½ batu membentuk tangga dengan Tanggal :
JOB belokan Dikerjakan :
Diperiksa :

G. Deskripsi Kerja
Proses pengerjaan awal dilakukan dengan memberi batas untuk meluruskan dan mengetahui
elevasi permukaan tanahnya dengan menggunakan line bobbyn. Kemudian meletakan adonan
pasir yang telah diambil menggunakan sendok spesi berbentuk segitiga. Setelah itu barulah
dapat meletakkan bata di atasnya dan tekan bata sehingga posisinya sama dengan tali wol
yang sudah dijadikan patokan. Begitupun seterusnya hingga delapan (8) layer berbentuk
tangga namun perlu diperhatikan bahwa untuk siar tegak harus berjarak 1 cm antar bata dan
siar datar berjarak 1,2 cm antar bata.

H. Deskripsi Konstruksi Layer


Konstruksi tangga berjumlah 8 (delapan) layer dengan panjang layer terbawah adalah 146
cm, lebar konstruksi tangga adalah 30,5 cm dan tingginya adalah 52 cm serta panjang layer
teratas adalah 72 cm
LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Kotak Pos 6468BDCD Tlp (022)2013789. Ext266 Bandung
NO.JOB : Lab. Konstruksi Dasar Kerja Batu No. Uji :
No. Contoh :
JUDUL : Pasangan Bata ½ batu membentuk tangga dengan Tanggal :
JOB belokan Dikerjakan :
Diperiksa :

I. Gambar Kerja

Gambar 1.1. Tampak Samping Kanan


LABORATORIUM KONSTRUKSI BATU
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Kotak Pos 6468BDCD Tlp (022)2013789. Ext266 Bandung
NO.JOB : Lab. Konstruksi Dasar Kerja Batu No. Uji :
No. Contoh :
JUDUL : Pasangan Bata ½ batu membentuk tangga dengan Tanggal :
JOB belokan Dikerjakan :
Diperiksa :

J. Kesimpulan
Penyusunan sambungan bata harus dilakukan dengan teliti dan cara yang dilakukan harus
sesuai standar pengerjaan karena apabila tidak sesuai ketentuan yang sudah dikatakan oleh
dosen pembimbing maka beberapa hal seperti konstruksi yang tidak kaku akan terjadi.
Penting pula untuk mengatur siar tegak dan siar datar yaitu sesuai dengan ketentuan semula
dimana masing-masing berjarak 1 cm dan 1,2 cm antar bata. Dan tinggi konstruksi yang
diharapkan antara lain berkisar dari 47 cm – 52 cm. Serta bata yang diharapkan berukuran
5x11x23 cm.

K. Daftar Pustaka

https://id.scribd.com/doc/123619974/Pemasangan-Bata

L. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai