Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN MINGGUAN

MEMBUAT GARIS SUDUT SIKU-SIKU

Ruth Geofanny Simanjuntak


1505141032
MRKG 3A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI GEDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2016
A. Tujuan :

1. Memahami cara-cara dalam pembuatan garis siku-siku di lapangan .


2. Dapat mengetahui kesulitan-kesulitan dalam pengukuran dan cara
mengatasinya.
3. Dapat menggunakan alat ukur sederhana, membuat garis siku-siku di
lapangan.
4. Melatih mahasiswa terjun ke lapangan langsung sehingga mahasiswa
tersebut tidak terlalu kaku untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
mungkin akan mereka temui nantinya.

B. Teori Singkat

Membuat garis lurus dilapangan dengan membuat sudut siku-siku untuk


pengukuran pada rintangan merupakan suatu keterampilan dari ilmu ukur. Pada
pengukuran ini kita dapat menggunakan beberapa cara pengukuran untuk membuat
sudut siku-siku diantaranya yaitu dengan menggunakan segitiga siku-siku dengan
perbandingan sisinya yaitu 3 : 4 : 5 ( segitiga sebangun ), cara kedua yaitu dengan
menggunakan sifat garis tinggi ke alas didalam segitiga sama kaki yang memotong

Membuat sudut siku-siku dan membuat garis lurus dilapangan dengan


rintangan merupakan suatu keterampilan dari ilmu ukur yang menggunakan
perbandingan sisinya ada 3 : 4 : 5, pengukuran ini biasanya digunakan untuk
mengukur rintangan sungai yang menggunakan perbandingan dua buah segitiga
siku-siku sebangun.

A. Alat

Nama Alat Jumlah


Yalon 6 buah
Pita ukur 1 buah
Pen ukur 5 buah
Penta prisma 1 buah
Unting-unting 1 buah
A. Langkah Kerja
1) Dengan prinsip phytagoras
a. Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam praktek membuat
garis siku-siku di lapangan.
b. Menentukan lokasi atau tempat yang akan dilakukan pengukuran.
c. Buat garis lurus AB sebanyak 3 satuan.
d. Gunakan prinsip phytagoras cari kelilingnya.
e. Gunakan pita ukur mulai dari titik A ke B dan tandai dengan pen ukur
pada angka 3 satuan sambil dipegang.
f. Tarik pita ukur mulai dari titik B ke C sepanjang 4 satuan dan tandai
dengan pen ukur sambil dipegang.
g. Tarik pita ukur dari C ke A sepanjang 5 satuan dimana angka terakhir
menunjukkan keliling segitiga ABC.
h. Tarik pen ukur pada titik C sampai pita ukur AB, BC, dan CA dalam
keaadaan tegang maka BC AB.

2) Dengan prinsip alat penta prisma (I)


a. Buat garis AB dan pasang yalon di A dan di B.

b. Pasang yalon di C
c. Bidik yalon di depan dan di sampingnya agar membentuk vertical dan
horizontal sesuai dengan yang telah di bidik melalui penta prisma yang
nantinya akan berbentuk phytagoras dengan membidik melalui penta
prisma.
d. Jatuhkan unting-unting pada penta prisma setelah posisi unting-unting
dalam keadaan diam kemudian beri tanda misalnya.

3) Dengan prinsip alat penta prisma (II)


a. Buat garis AB dan pasang yalon di A dan di B.
b. Pasang yalon di C
c. Bidik yalon di depan dan di sampingnya agar membentuk vertical dan
horizontal sesuai dengan yang telah di bidik melalui penta prisma yang
nantinya akan berbentuk phytagoras dengan membidik melalui penta
prisma di titik B.
d. Ukur jarak antar titik AB, BC, CA.

Anda mungkin juga menyukai