Anda di halaman 1dari 15

ANEKA BANGUNAN SEMENTASI MORTAR, GROUT, DAN

PLESTER

Nama : Ahmad Yasin Al Harits


NIM : 411611015

Prodi : D4- konstruksi Jalan tol


2016
DEPOK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Mortar sebenarnya adalah campuran semen, air, pasir namun ada yang
berpendapat bahwa mortar adalah bahan bangunan berbahan dasar semen
yang digunakan sebagai “perekat” untuk membuat struktur bangunan. Grout
adalah bahan konstruksi yang digunakan untuk menanamkan tulangan baja di
dinding tembok dan menghubungkan bagian beton, mengisi rongga yang
kosong pada persendian (seperti pada antara ubin). Plester dinding adalah
teknik aplikasi plester pada dinding biasanya bahan plester berasal dari semen,
kapur maupun gipsum. Aplikasi ini dilakukan pada dinding bata, karena
permukaan dinding bata yang tidak rata maka dengan mengaplikasikan plester
diharapkan tampilannya lebih halus. Di sini penulis akan membahas tentang
aneka bangunan sementasi khusus nya Mortar, Grout dan Plester yang akan di
bahas pada bab II.

I.2 RUMUSAN MASALAH


Beberapa masalah yang akan penulis bahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan Mortar?

2. Apa saja jenis Mortar yang ada di Indonesia?

3. Apa saja keuntungan dari Mortar?

4. Apa yang dimaksud dengan Grout?

5. Apa yang dimaksud dengan plester?

6. Apa saja jenis-jenis dari plester?


I.3 TUJUAN
Penulis membuat karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk:

1. Memenuhi tugas lanjutan dari praktikum bengkel batu

2. Mengetahui pengertian dari mortar

3. Mengetahui jeniS-jenis mortar dan keuntungan dari mortar

4. Mengetahui pengertian dari grout

5. Mengetahui pengertian dari plester dan jenis-jenis dari plester

I.4 MANFAAT
Manfaat dari karya tulis ilmiah yang penulis buat adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian dari mortar

2. Untuk mengetahuo jenis-jenis dari mortar dan keuntungan dari mortar

3. Untuk mengetahui pengertian dari grout

4. Untuk mengetahui pengertian dari plester dan jenis-jenis dari plester


BAB II
PEMBAHASAN

ANEKA BAHAN BANGUNA SEMENTASI

MORTAR, GROUT DAN PLESTER

II.1MORTAR

Mortar adalah campuran antara agregat halus atau agregat kasar dengan
bahan pengikat seperti semen. Lalu dengan makin berkembangnya teknologi,
pada mortar ditambahkan pula bahan filler sebagai pengisi dan additive.

Sumber. semenmortarindonesia.blogspot.com/2013/10/apa-sih-semen-
mortar-itu

Mortar sebenarnya adalah campuran semen, air, pasir namun ada yang
berpendapat bahwa mortar adalah bahan bangunan berbahan dasar semen
yang digunakan sebagai “perekat” untuk membuat struktur bangunan.
Perbedaan mortar dengan semen adalah pada mortar adalah semen siap pakai
yang komponen pembentuknya umumnya adalah semen itu sendiri, filler, dan
berbagai jenis additif yang sesuai. Seperti kita tahu, dalam proses penggunaan
semen oleh tukang, biasanya kita melihat tukang mencampur semen, pasir
ayak, kapur (lime), bata merah halus (opsional), dan air. Pencampuran ini
tentunya selalu tidak pernah seragam dan juga hanya berdasarkan “intuisi” si
tukang. Adanya mortar tentunya merubah konsep cara pencampuran seperti
itu karena mortar adalah Semen Instant siap pakai, hanya tambah air, aduk,
kemudian langsung bisa dipakai.

Jenis-jenis mortar Di Indonesia telah diperkenalkan beberapa jenis mortar,


yaitu antara lain :

a. Tile Adhesive (Perekat Keramik) Ada vertikal (dinding) dan horizontal (lantai),
dan juga ada perekat keramik baru diatas keramik lama (tanpa membongkar
keramik lama).

b. Tile Grout Sebagai pengisi nat (celah) antar keramik

c. Thin Bed Untuk perekat AAC (Autoclaved Aerated Concrete) alias bata ringan

d. Skim Coat Untuk pelapis dinding baru

e. dll

Keuntungan Mortar:

a) Diproduksi di pabrik sehingga kualitas dan kuantitasnya dapat dipercaya


jika dibanding dengan pembuatan di lapangan

b) Mudah, tinggal ditambah air saja

c) Adanya penambahan bahan additif pada mortar dapat menanggulangi


terjadinya lantai terangkat, dinding pecah-pecah/retak, dll.

Tahukah anda, jika semen,air dan pasir dicampurkan maka akan membentuk
MORTAR

II.2GROUT
Grout adalah bahan konstruksi yang digunakan untuk menanamkan tulangan
baja di dinding tembok dan menghubungkan bagian beton, mengisi rongga
yang kosong pada persendian (seperti yang ada antara ubin). Grout umumnya
merupakan campuran air, semen, pasir, dan kadang-kadang kerikil halus (jika
sedang digunakan untuk mengisi inti dari blok beton).

(sumber. en.wikipedia.org/wiki/Grout)

Atau Grouting adalah suatu proses, dimana suatu cairan campuran antara
semen dan air diinjeksikan dengan tekanan ke dalam rongga, pori, rekahan dan
retakan batuan yang selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentu akan
menjadi padat secara fisika maupun kimiawi.

Grouting adalah metode untuk mengisi rongga struktur beton yang kropos dan
penambahan coran akibat pengecoran tidak sempurna, Mortar fillet (
Pinggulan sudut ) untuk pondasi mesin, sebagai dudukan mesin ,dudukan
bearing pondasi jembatan, pembuatan beton pra cetak, penutup retak yang
besar, tentunya semen Grouting siap pakai yang mempunyai karakteristik tidak
susut dan dapat mengalir sangat baik, memenuhi persyaratan standar corps of
engineering CDR C-621 dan ASTM C-1107
Sumber. tukangbata.blogspot.com/2013/01/pekerjaan-grouting-atau-
sementasi

Teknologi grouting bukanlah barang baru, grouting sudah ada sejak tahun
1800-an dan bahkan sebelumnya. Grouting awalnya hanya digunakan untuk
mengontrol aliran air, tetapi sekarang telah meluas dan aplikasinya tidak
terbatas, diantaranya adalah digunakan untuk :

ü Mengurangi aliran atau rembesan air

ü Meningkatkan daya dukung tanah/batuan

ü Pemadatan (mengisi rongga dan celah/rekahan pada tanah/batuan), dan


ü Memperbaiki kerusakan struktur.

Menurut James Warner (2005), tipe – tipe sementasi (grouting) berdasarkan


tujuannya dapat dibedakan menjadi enam (6) jenis, yaitu:

1. Sementasi penembusan (permeation grouting)

2. Sementasi pemadatan (compaction grouting)

3. Sementasi rekahan (fracture/claquage grouting)

4. Sementasi campuran/jet (mixing/jet grouting)

5. Sementasi isi (fill grouting) dan

6. Sementasi vakum (vacuum grouting)

Sedangkan menurut Soedibyo (1993), tipe sementasi (grouting) berdasarkan


bahan yang digunakan ada 3 tipe, yaitu:

1. Injeksi bahan kimia

2. Injeksi sistem Soletanche dan

3. Injeksi dengan semen.

Campuran Grouting (Bahan Grout)

Bahan grouting yang digunakan dalam pekerjaan grouting dapat berupa


material suspense dan atau kimiawi. Material suspensi yang umum dipakai
adalah semen dan bila perlu dipakai bahan tambahan berupa bentonit atau
bahan sejenis. Air sebagai bahan cairan yang dipakai sebagai pencampur
semen, harus bebas dari kandungan lumpur, bahan organik dan unsur lain
yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas campuran. Sedangkan bahan
semen yang digunakan adalah Portland Cement (PC), tipe I yang tidak
mengandung bahan lain dan memenuhi syarat yang ditentukan dalam SII - 3 -
1981.

Perbandingan bahan grout untuk cement milk, ditentukan berdasarkan tujuan


dari grouting tersebut dan kondisi batuan yang juga akan berubah menurut
besarnya penyerapan grouting. Perbandingan campuran semen yang sering
dipakai untuk pekerjaan grouting ini adalah C : W = 1 : 10 sampai 1 : 1. Untuk
retakan yang relatif besar dipakai C : B= 1 : 0,5, dan bahkan kadang - kadang
dipakai mortar (campuran semen dan pasir)

Pada umumnya proporsi campuran dimulai dari C : W = 1 : 10 atau 1 : 8.


Apabila grouting memperlihatkan penyerapan grout yang lebih besar dari 30
liter per menit dan berlangsung selama 20 menit maka campuran dikentalkan
secara berangsur. Namun sebaliknya apabila tekanan ijneksi naik tiba - tiba
atau jumlah volume grout masuk turun sangat banyak maka campuran diubah
menjadi lebih encer.

Grouting Semen

Grouting semen adalah grouting semen yang merupakan campuran antara air
dan semen dengan perbandingan C : W = 1 : 10 sampai 1 : 1. Perubahan dari
campuran semen dan air ini sangat tergantung kepada permeabilitas batuan
dan kondisi batuannya sendiri.

Pada grouting semen ini kadang kala dilakukan tambahan bahan grout berupa
tanah lempung atau pasir halus yang dilakukan sesuai dengan kondisi batuan
yang menempati lokasi rencana bendungan (apabila membangun bendungan).
Informasi sifat fisik dan teknik dari tanah / batuan mempunyai arti yang sangat
penting yang perlu diketahui terutama bila grouting akan dipertimbangkan
sebagai bagian dari perbaikan pondasi bendungan atau dari penggalian
terowongan.

Penentuan permeabilitas dan porositas tanah akan dapat membantu dimana


permeabilitas akan mengontrol kemampuan grouting dan jenis bahan grout
yang akan digunakan. Sedangkan porositas tanah menentukan jumlah bahan
grout yang diperlukan dan hal ini akan berkaitan dengan besarnya biaya
pekerjaan.

Secara umum grouting semen tidak dapat dilakukan pada tanah dengan
koefisien permeabilitas lebih kecil dari 0,1 cm/detik (10^-1 cm/detik) dan
grouting lempung tidak bisa dilakukan pada tanah dengan k < 0,01 cm/detik
(10^-2 cm/detik) dan bahan groutnya berupa campuran semen dan air.
Grouting kimia adalah grouting yang dilakukan dengan campuran bahan kimia
dan air atau cairan bahan kimia dengan bahan kimia lainnya. Grouting kimia ini
umumnya digunakan untuk mengisi retakan yang halus atau butiran batuan
yang halus yang dimaksudkan untuk memperkecil koefisien permeabilitas dan
meningkatkan kuat tekan dari batuan atau bagian bangunan yang di grout.

Pada tanah dengan k > 0,01 cm/detik (10^-2 cm/detik) cairan grout harus
mempunyai viskositas sebesar 10 centipois atau lebih tanpa kesulitan, kecuali
grouting ini dilakukan dekat permukaan dengan tekanan grout yang digunakan
rendah. Grouting kimia dapat dilakukan pada tanah dengan k sampai 0,00001
cm/detik (10^-5 cm/detik) dan hasilnya cukup memuaskan (Federal Highway
Administration,1976).

Secara umum grouting kimia ini dikenal beberapa sistem yaitu :

1. Sistem silikat, sistem ini menggrouting lapisan pasir dengan larutan


natrium silikat yang mempunyai koefisien permeabilitasnya lebih kurang 5 x
10-4 cm/detik atau lebih besar. Grouting dengan bahan grout dari silikat ini
dapat melakukan penetrasi pada tanah pasir halus dengan ukuran butirnya
berkisar antara 100 - 70 mikron dan pasir yang mempunyai permeabilitas lebih
kecil dari 10-4 cm/detik.

2. Sistem acrylamide, sistem ini dapat dilakukan pada tanah


dengankoefisien permeabilitas dari 10-5cm/detik atau lebih besar. Acrylamide
ini viskositasnya berkisar antara 1,50 centipois atau sama dengan viskositas air
sehingga acrylamide ini mudah dipenetrasikan ke dalam lapisan pasir halus.
Untuk lebih baiknya dalam memanfaatkan acrylamide ini sebaiknya larutan
acrylamideini mempunyai pH antara 7 - 11. Cairan acrylamide ini beracun dan
dapat menembus kulit.

3. Bahan grout kimia lainnya adalah berupa Lignochromes, Resin, Foams dan
Isosyanate tetapi cairan ini sangat beracun.

Perbandingan Metoda Stabilisasi Tanah Dengan Grouting Dan Kemampuan


Penetrasi Relatif Bahan Kimia

http://htmlimg2.scribdassets.com/n2renwkjky6yzo/images/77-716f098e51.jpg
Sumber. tukangbata.blogspot.com/2013/01/pekerjaan-grouting-atau-
sementasi

Sumber Kutipan. http://tukangbata.blogspot.com/2013/01/pekerjaan-


grouting-atau-sementasi.html dan http://en.wikipedia.org/wiki/Grout

II.3PLESTER

Plester dinding adalah teknik aplikasi plester pada dinding biasanya bahan
plester berasal dari semen, kapur maupun gipsum. Aplikasi ini dilakukan pada
dinding bata, karena permukaan dinding bata yang tidak rata maka dengan
mengaplikasikan plester diharapkan tampilannya lebih halus.

Keuntungan Dinding yang diplester :

· Melindungi dinding dari kelembaban.

· Memberikan tampilan yang lebih halus dan bersih pada dinding.

· Beberapa plester memiliki insulasi panas (melindungi ruangan dari


udara panas di luar) dan suara (menghambat pantulan suara).

· Memudahkan perawatan dinding, seperti pemberian cat.

· Memberikan kekuatan lebih pada dinding, beberapa plester memiliki


fire resistance atau tingkat ketahanan terhadap api.

Tipe-tipe atau Jenis Plester :

1. Plester Semen
Plester semen merupakan campuran dari semen portland (benda bubuk yang
dihasilkan dari penggilingan semen klinker (lebih dari 90%) serta jumlah
terbatas sulfat calcium), pasir dan air. Biasa digunakan untuk permukaan
dinding bata eksterior dan interior. Contoh jenis produk ini: Semen Tigaroda,
Semen Padang, Semen Holcim, Semen Andalas dan sebagainya.

2. Plester Semen Instan (Semen Mortar)

Semen Instan berbahan dasar Semen portland, pasir silika, additive dan filler.
Dengan menggunakan semen instan (mortar), membuat plester aci cukup
menggunakan air untuk langsung membuat adukan, tidak perlu lagi mengira-
ngira campuran pasir dan semen. Hasilnya lebih cepat dan efisien dalam
penggunaan material / bahan. Lebih mudah dalam aplikasi dan tentunya lebih
hemat. Contoh jenis produk ini: Mortar Utama (MU), Prime Mortar, Drymix
dan lain lain.

3. Plester Kapur

Plester kapur merupakan campuran dari Kalsium Hidroxida dan pasir.


Karbondiokasida di atmosfir menyebabkan kalsium hidroxida berubah menjadi
kalsium karbonat (batu kapur). Untuk membuat kapur, batu kapur (kalsium
karbonat) dipanaskan untuk menghasilkan kapur (kalsium oksida), kemudian
ditambahkan air untuk menghasilkan kapur mati (kalsium hidroxida), yang
dijual sebagai bubuk putih. Menurut beberapa info dari blog-blog asing, plester
kapur ini lebih ramah lingkungan dibanding plester semen. Merek-merek untuk
produk ini banyak ditemukan di luar Indonesia (Internasional).

4. Plester Gipsum

Plester Gipsum berbahan dasar calcium sulphat dehydrate (Batu Gipsum) yang
dipanaskan. Plester Gipsum ini sudah sangat banyak digunakan di Eropa dan
Amerika untuk proyek-proyek perumahan. Plester jenis ini kegunaannya sama
dengan mortar dan semen. Plester Gipsum lebih ramah lingkungan karena
bahan mentahnya terbuat dari batu gipsum. Plester gipsum dapat di
aplikasikan pada dinding bata. Hasil akhirnya pun lebih putih dan halus dan
lebih mudah dicat.

Bedanya plester gipsum dengan mortar biasa. Plester gipsum adalah produk
dengan bahan gipsum yang dapat berfungsi sebagai finish plester. Berbeda
dengan plester pada umumnya, plester gipsum berbahan dasar gipsum yang
lebih ramah lingkungan. Selain itu plester gipsum karena butirannya yang
lembut dapat di aplikasikan menggunakan mesin, dan juga bisa diaplikasikan
secara manual.

Cara kerja atau pengaplikasian plester gipsum :

Seperti dikatakan di atas karena butirannya yang halus, aplikasi plester gipsum
dapat di aplikasikan menggunakan mesin yang dinamakan mesin spray
maupun secara manual, dengan ketebalan biasanya 10mm, sama dengan
mortar biasa. Untuk bata ringan biasanya cukup menggunakan plester gipsum
dengan ketebalan 6-8mm.

Kelebihan Menggunakan Plester Gipsum

· Plester gipsum lebih praktis, presisi dan stabil dalam membuat adukan
plester karena menggunakan mesin. Hasil adukan langsung diaplikasikan ke
dinding, tidak membuat site kotor dan berantakan.

· Plester gipsum dapat dengan mudah di aplikasikan pada dinding dengan


menggunakan selang penyemprot plester. Lebih efisien, cepat dan presisi.

· Plester gipsum membuat proses penjidaran menjadi lebih mudah karena


kestabilan adukan yang dibuat oleh mesin spray.

· Dibandingkan dengan plester mortar, plester gipsum mempunyai proses


dan waktu pekerjaan yang lebih cepat. Tidak perlu menunggu lebih lama untuk
mengecat permukaan dinding.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III. 1 Kesimpulan

Mortar sebenarnya adalah campuran semen, air, pasir namun ada yang
berpendapat bahwa mortar adalah bahan bangunan berbahan dasar semen
yang digunakan sebagai “perekat” untuk membuat struktur bangunan. Grout
adalah bahan konstruksi yang digunakan untuk menanamkan tulangan baja di
dinding tembok dan menghubungkan bagian beton, mengisi rongga yang
kosong pada persendian (seperti pada antara ubin). Plester dinding adalah
teknik aplikasi plester pada dinding biasanya bahan plester berasal dari semen,
kapur maupun gipsum. Aplikasi ini dilakukan pada dinding bata, karena
permukaan dinding bata yang tidak rata maka dengan mengaplikasikan plester
diharapkan tampilannya lebih halus.

III. 2 Saran

Saran penulis yaitu para pembaca tidak hanya membaca karya tulis ini saja
namun harus juga memahami dan mengetahu jenis-jenis dan manfaat dari
mortar, grout, dan plaster. Dan juga jika ingin mencari bahan tentang mortar,
grout dan plester disarankan untuk mencarinya dengan menggunakan bahasa
inggris karena jika memakai bahasa Indonesia sedikit sulit untuk mencarinya.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://en.wikipedia.org/wiki/Grout

2. http://tukangbata.blogspot.com/2013/01/pekerjaan-grouting-atau-
sementasi.html

3. http://pintusatu.com/pengenalan-mortar-2/

4. http://semenmortarindonesia.blogspot.com/2013/10/jenis-jenis-semen-
mortar.html

5. http://semenmortarindonesia.blogspot.com/2013/10/apa-sih-semen-
mortar-itu.html

6. http://pintusatu.com/plester/

7. http://whitespaceholic.blogspot.com/2011/09/plester-aci.html

Anda mungkin juga menyukai