PLESTER
I.4 MANFAAT
Manfaat dari karya tulis ilmiah yang penulis buat adalah:
II.1MORTAR
Mortar adalah campuran antara agregat halus atau agregat kasar dengan
bahan pengikat seperti semen. Lalu dengan makin berkembangnya teknologi,
pada mortar ditambahkan pula bahan filler sebagai pengisi dan additive.
Sumber. semenmortarindonesia.blogspot.com/2013/10/apa-sih-semen-
mortar-itu
Mortar sebenarnya adalah campuran semen, air, pasir namun ada yang
berpendapat bahwa mortar adalah bahan bangunan berbahan dasar semen
yang digunakan sebagai “perekat” untuk membuat struktur bangunan.
Perbedaan mortar dengan semen adalah pada mortar adalah semen siap pakai
yang komponen pembentuknya umumnya adalah semen itu sendiri, filler, dan
berbagai jenis additif yang sesuai. Seperti kita tahu, dalam proses penggunaan
semen oleh tukang, biasanya kita melihat tukang mencampur semen, pasir
ayak, kapur (lime), bata merah halus (opsional), dan air. Pencampuran ini
tentunya selalu tidak pernah seragam dan juga hanya berdasarkan “intuisi” si
tukang. Adanya mortar tentunya merubah konsep cara pencampuran seperti
itu karena mortar adalah Semen Instant siap pakai, hanya tambah air, aduk,
kemudian langsung bisa dipakai.
a. Tile Adhesive (Perekat Keramik) Ada vertikal (dinding) dan horizontal (lantai),
dan juga ada perekat keramik baru diatas keramik lama (tanpa membongkar
keramik lama).
c. Thin Bed Untuk perekat AAC (Autoclaved Aerated Concrete) alias bata ringan
e. dll
Keuntungan Mortar:
Tahukah anda, jika semen,air dan pasir dicampurkan maka akan membentuk
MORTAR
II.2GROUT
Grout adalah bahan konstruksi yang digunakan untuk menanamkan tulangan
baja di dinding tembok dan menghubungkan bagian beton, mengisi rongga
yang kosong pada persendian (seperti yang ada antara ubin). Grout umumnya
merupakan campuran air, semen, pasir, dan kadang-kadang kerikil halus (jika
sedang digunakan untuk mengisi inti dari blok beton).
(sumber. en.wikipedia.org/wiki/Grout)
Atau Grouting adalah suatu proses, dimana suatu cairan campuran antara
semen dan air diinjeksikan dengan tekanan ke dalam rongga, pori, rekahan dan
retakan batuan yang selanjutnya cairan tersebut dalam waktu tertentu akan
menjadi padat secara fisika maupun kimiawi.
Grouting adalah metode untuk mengisi rongga struktur beton yang kropos dan
penambahan coran akibat pengecoran tidak sempurna, Mortar fillet (
Pinggulan sudut ) untuk pondasi mesin, sebagai dudukan mesin ,dudukan
bearing pondasi jembatan, pembuatan beton pra cetak, penutup retak yang
besar, tentunya semen Grouting siap pakai yang mempunyai karakteristik tidak
susut dan dapat mengalir sangat baik, memenuhi persyaratan standar corps of
engineering CDR C-621 dan ASTM C-1107
Sumber. tukangbata.blogspot.com/2013/01/pekerjaan-grouting-atau-
sementasi
Teknologi grouting bukanlah barang baru, grouting sudah ada sejak tahun
1800-an dan bahkan sebelumnya. Grouting awalnya hanya digunakan untuk
mengontrol aliran air, tetapi sekarang telah meluas dan aplikasinya tidak
terbatas, diantaranya adalah digunakan untuk :
Grouting Semen
Grouting semen adalah grouting semen yang merupakan campuran antara air
dan semen dengan perbandingan C : W = 1 : 10 sampai 1 : 1. Perubahan dari
campuran semen dan air ini sangat tergantung kepada permeabilitas batuan
dan kondisi batuannya sendiri.
Pada grouting semen ini kadang kala dilakukan tambahan bahan grout berupa
tanah lempung atau pasir halus yang dilakukan sesuai dengan kondisi batuan
yang menempati lokasi rencana bendungan (apabila membangun bendungan).
Informasi sifat fisik dan teknik dari tanah / batuan mempunyai arti yang sangat
penting yang perlu diketahui terutama bila grouting akan dipertimbangkan
sebagai bagian dari perbaikan pondasi bendungan atau dari penggalian
terowongan.
Secara umum grouting semen tidak dapat dilakukan pada tanah dengan
koefisien permeabilitas lebih kecil dari 0,1 cm/detik (10^-1 cm/detik) dan
grouting lempung tidak bisa dilakukan pada tanah dengan k < 0,01 cm/detik
(10^-2 cm/detik) dan bahan groutnya berupa campuran semen dan air.
Grouting kimia adalah grouting yang dilakukan dengan campuran bahan kimia
dan air atau cairan bahan kimia dengan bahan kimia lainnya. Grouting kimia ini
umumnya digunakan untuk mengisi retakan yang halus atau butiran batuan
yang halus yang dimaksudkan untuk memperkecil koefisien permeabilitas dan
meningkatkan kuat tekan dari batuan atau bagian bangunan yang di grout.
Pada tanah dengan k > 0,01 cm/detik (10^-2 cm/detik) cairan grout harus
mempunyai viskositas sebesar 10 centipois atau lebih tanpa kesulitan, kecuali
grouting ini dilakukan dekat permukaan dengan tekanan grout yang digunakan
rendah. Grouting kimia dapat dilakukan pada tanah dengan k sampai 0,00001
cm/detik (10^-5 cm/detik) dan hasilnya cukup memuaskan (Federal Highway
Administration,1976).
3. Bahan grout kimia lainnya adalah berupa Lignochromes, Resin, Foams dan
Isosyanate tetapi cairan ini sangat beracun.
http://htmlimg2.scribdassets.com/n2renwkjky6yzo/images/77-716f098e51.jpg
Sumber. tukangbata.blogspot.com/2013/01/pekerjaan-grouting-atau-
sementasi
II.3PLESTER
Plester dinding adalah teknik aplikasi plester pada dinding biasanya bahan
plester berasal dari semen, kapur maupun gipsum. Aplikasi ini dilakukan pada
dinding bata, karena permukaan dinding bata yang tidak rata maka dengan
mengaplikasikan plester diharapkan tampilannya lebih halus.
1. Plester Semen
Plester semen merupakan campuran dari semen portland (benda bubuk yang
dihasilkan dari penggilingan semen klinker (lebih dari 90%) serta jumlah
terbatas sulfat calcium), pasir dan air. Biasa digunakan untuk permukaan
dinding bata eksterior dan interior. Contoh jenis produk ini: Semen Tigaroda,
Semen Padang, Semen Holcim, Semen Andalas dan sebagainya.
Semen Instan berbahan dasar Semen portland, pasir silika, additive dan filler.
Dengan menggunakan semen instan (mortar), membuat plester aci cukup
menggunakan air untuk langsung membuat adukan, tidak perlu lagi mengira-
ngira campuran pasir dan semen. Hasilnya lebih cepat dan efisien dalam
penggunaan material / bahan. Lebih mudah dalam aplikasi dan tentunya lebih
hemat. Contoh jenis produk ini: Mortar Utama (MU), Prime Mortar, Drymix
dan lain lain.
3. Plester Kapur
4. Plester Gipsum
Plester Gipsum berbahan dasar calcium sulphat dehydrate (Batu Gipsum) yang
dipanaskan. Plester Gipsum ini sudah sangat banyak digunakan di Eropa dan
Amerika untuk proyek-proyek perumahan. Plester jenis ini kegunaannya sama
dengan mortar dan semen. Plester Gipsum lebih ramah lingkungan karena
bahan mentahnya terbuat dari batu gipsum. Plester gipsum dapat di
aplikasikan pada dinding bata. Hasil akhirnya pun lebih putih dan halus dan
lebih mudah dicat.
Bedanya plester gipsum dengan mortar biasa. Plester gipsum adalah produk
dengan bahan gipsum yang dapat berfungsi sebagai finish plester. Berbeda
dengan plester pada umumnya, plester gipsum berbahan dasar gipsum yang
lebih ramah lingkungan. Selain itu plester gipsum karena butirannya yang
lembut dapat di aplikasikan menggunakan mesin, dan juga bisa diaplikasikan
secara manual.
Seperti dikatakan di atas karena butirannya yang halus, aplikasi plester gipsum
dapat di aplikasikan menggunakan mesin yang dinamakan mesin spray
maupun secara manual, dengan ketebalan biasanya 10mm, sama dengan
mortar biasa. Untuk bata ringan biasanya cukup menggunakan plester gipsum
dengan ketebalan 6-8mm.
· Plester gipsum lebih praktis, presisi dan stabil dalam membuat adukan
plester karena menggunakan mesin. Hasil adukan langsung diaplikasikan ke
dinding, tidak membuat site kotor dan berantakan.
III. 1 Kesimpulan
Mortar sebenarnya adalah campuran semen, air, pasir namun ada yang
berpendapat bahwa mortar adalah bahan bangunan berbahan dasar semen
yang digunakan sebagai “perekat” untuk membuat struktur bangunan. Grout
adalah bahan konstruksi yang digunakan untuk menanamkan tulangan baja di
dinding tembok dan menghubungkan bagian beton, mengisi rongga yang
kosong pada persendian (seperti pada antara ubin). Plester dinding adalah
teknik aplikasi plester pada dinding biasanya bahan plester berasal dari semen,
kapur maupun gipsum. Aplikasi ini dilakukan pada dinding bata, karena
permukaan dinding bata yang tidak rata maka dengan mengaplikasikan plester
diharapkan tampilannya lebih halus.
III. 2 Saran
Saran penulis yaitu para pembaca tidak hanya membaca karya tulis ini saja
namun harus juga memahami dan mengetahu jenis-jenis dan manfaat dari
mortar, grout, dan plaster. Dan juga jika ingin mencari bahan tentang mortar,
grout dan plester disarankan untuk mencarinya dengan menggunakan bahasa
inggris karena jika memakai bahasa Indonesia sedikit sulit untuk mencarinya.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://en.wikipedia.org/wiki/Grout
2. http://tukangbata.blogspot.com/2013/01/pekerjaan-grouting-atau-
sementasi.html
3. http://pintusatu.com/pengenalan-mortar-2/
4. http://semenmortarindonesia.blogspot.com/2013/10/jenis-jenis-semen-
mortar.html
5. http://semenmortarindonesia.blogspot.com/2013/10/apa-sih-semen-
mortar-itu.html
6. http://pintusatu.com/plester/
7. http://whitespaceholic.blogspot.com/2011/09/plester-aci.html