Anda di halaman 1dari 11

73

Struktur Beton Bertulang I

BAHAN AJAR
PERTEMUAN KE 10

Program Studi : Teknik Sipil


Nama Mata Kuliah/Kode : STRUKTUR BETON BERTULANG I
Jumlah SKS :2
Pengajar :Tim Dosen KBK Struktur

Sasaran Belajar : Setelah lulus mata kuliah ini mahasiswa mampu


Mata Kuliah Prasyarat : Matematika Rekayasa 1, Statika dan Mekanika Bahan
Deskripsi Mata Kuliah :
74
Struktur Beton Bertulang I

I. PENDAHULUAN
1.1 Cakupan atau Ruang Lingkup Materi Pembelajaran

Tujuan perencanaan beton bertulang saat ini adalah menghasilkan batang daktil
yang memberikan peringatan dari keruntuhan mendadak. Untuk mencapai tujuan ini
beberapa peraturan seperti ACI, CEB, termasuk SNI memberikan nilai geser rencana yang
mempunyai factor keamanan lebih besar terhadap keruntuhan geser dibandingkan dengan
yang diberikan untuk keruntuhan lentur. Keruntuhan balok beton bertulang dalam geser
adalah sangat berbeda dengan keruntuhan dalam lentur. Keruntuhan geser terjadi secara
tiba-tiba dengan peringatan kecil atau tanpa peringatan sebelumnya. Oleh karena itu balok
direncanakan runtuh dalam lentur akibat beban yang kecil dari beban yang menyebabkan
keruntuhan geser. Akibatnya, batang underreinforced akan runtuh secara daktil. Batang
tersebut dapat retak dan melendut cukup besar jika mendapat beban lebih, tetapi tidak akan
patah seperti halnya jika terjadi keruntuhan geser.

1.2 Sasaran Pembelajaran


Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan prinsip dasar perencanaan
tulangan sengkang akibat gaya geser dan torsi pada balok penampang persegi
secara sistematis.

1.3 Manfaat
Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menerapkan
prinsip dasar perencanaan tulangan sengkang akibat gaya geser dan torsi pada balok
penampang persegi secara sistematis.

1.4 Urutan Pembahasan


Pokok bahasan dalam Modul IV meliputi:
4.1. Teori geser pada balok
4.2. Langkah-langkah disain tulangan geser
4.3. Contoh perhitungan tulangan geser
4.4. Kombinasi tulangan geser dan torsi
4.5. Soal-soal
75
Struktur Beton Bertulang I

DESAIN TULANGAN GESER DAN TORSI


4.2 Langkah - Langkah Disain Tulangan Geser

Flow Chart :

Start

DATA :
b, d, fc, fy dan Vu

HITUNG :

N Pada posisi sepanjang balok Y


apakah

Revisi dimensi
penampang
Vu >  Vc

Y N

Pilih & hitung : Pilih & hitung :


76
Struktur Beton Bertulang I

4.3. Contoh soal tulangan geser

Suatu balok dengan beban merata yang sudah difaktorkan qu = 8 ton/m’ (=80000
N/m’ ), sebagai berikut :

Diminta rencanakan tulangan geser :

Jawab : Ikuti flow chart, langkah demi langkah sebagai berikut.

Mencari letak / posisi dan besar gaya geser kritis Vu (gambar bidang gaya geser).
77
Struktur Beton Bertulang I

2. cek :

2 2
 fc  bw  d  20  350  700 = 730400 N
3 3
 Vu  344000
  Vc  =  182600 = 390700 N
   0.60
2  Vu 
Kelihatan :  fc  bw  d    Vc  ----> penampang cukup.
3   
Vud 344000 dan   Vc 0.60  182600 109600 N

Kelihatan : Vud  Vc ----------------> pada daerah ini memerlukan tulangan geser
struktural.

3. Hitung tulangan geser structural (sengkang tegak):

Diambil jarak sengkang s < d/2 = 700/2 = 350 mm -----> s = 250 mm

 Vud   344000 
  Vc  s   182600  250
    0.60 
Av =  348.869 mm2
d  fy 700 400

1
1  348.869 174.435 mm2 ----> diambil 16250
2
bw  s 350 250
Avmin =  mm2 ~  8250
3  fy 3  400
78
Struktur Beton Bertulang I

Hasil disain tulangan geser

Potongan melintang balok serta tulangan gersernya.

4.4. Kombinasi Geser dan Torsi

Keruntuhan geser akibat gaya lintang sangat berbeda dengan keruntuhan geser
akibat lentur. Pada keruntuhan geser :

 langsung hancur tanpa adanya tanda-tanda pendahuluan ( brittle, kegagalan


getas )
 retak diagonal akibat geser lintang > lebar dibandingkan dengan retak akibat
geser lentur .
Perilaku kegagalan getas tersebut diatas dapat diatasi dengan merancang
penampang yang kuat untuk memikul beban geser rencana.
79
Struktur Beton Bertulang I

Gambar 4.6. Distribusi tegangan geser/torsi pada penampang X

Menurut SNI 03-2847-2002 bila momen torsi berfaktor Tu, mempunyai nilai

 Torsi berfaktor Tu :

  x i
fc 2
Tu     yi
20
i i  1  2

 0.60

fc = mutu beton, MPa


x i = dimensi terpendek " parts " penampang, mm
y i = dimensi terpanjang " parts " penampang, mm

maka penampang harus direncanakan terhadap kombinasi geser lintang dan geser torsi.
Momen torsi nominal Tn yang diperhitungkan adalah : Tn = Tc + Ts, dimana Tn, Tc dan Ts
adalah berturut-turut kuat momen torsi nominal yang disumbangkan beton, tulangan geser
dan tulangan torsi, dimana :
80
Struktur Beton Bertulang I

Tn Tc  Ts

  x i
1 2
 fc  yi
15
i bw  d
Tc = Ct
  x i
2 2
 0.4  Vu  yi
1 
 C t  Tu  i

  x i
1 2
 fc  yi
15
i
atau : Tc =
2
 0.4  Vu 
1 
bw  d
  Tu 

  x i  y i 
2

 i 

At   1  x i  y i fy 1  yi 
Ts = 1 =  2    1.50
s 3  xi 

1  y i 
At     2    x i  y i fy
Sehingga : Ts =
3  x i 
s pada kondisi keritis :

At = luas tulangan sengkang dan s = jarak sengkang

Tulangan memanjang A

Tulangan memanjang longitudinal A dipasang disekeliling sengkang tertutup yang


diambil dari nilai terbesar diantara :

 xi  yi 
2  At    dan
A =  s 

 2.8  x  s  Tu    x1  y1 
 fy   Vu   2  At   s 
  Tu   
  3  Ct   mana yang terbesar.
81
Struktur Beton Bertulang I

Tabel 6.1 Kondisi untuk disain tulangan kombinasi geser dan torsi
==============================================================================
No. Kondisi disain Disain tulangan
==============================================================================

x
2 Diabaikan torsi
1 Tu  0.05    fc  y
.
Vu  0.5    V c

x
2 bw  s
2. Tu  0.05    fc  y Perlu Av min
. 3  fy

Vc  Vu  0.5  Vc
Hitung tulangan untuk Vu saja
Tu  0.05    fc  
 x y 
3. 2
   Vu    Vc   s
Av
 .    fy  d
Vu  0.5    Vc

Tu  0.05    fc  
x y 
4. 2 Tulangan torsi minimum
  2  At
bw  s
, dan
 .  3  fy
Vu  0.5    Vc  x 1  y 2
Al 2  At 
s

5. Tu    Tc Perlu tulangan minimum


Vu & Tu :
Vc  Vu  0.5    Vc
bw  s
Av  2  At
3fy
 x 1  y 2
Al 2  At 
s

6. Tu    Tc Tulangan untuk kombinasi


Vu dan Tu :
 Tu  Tc  s
At
  fy   t x 1  y 1

 x 1  y 1
Al 2  At 
s

7. Tu   Tc Tulangan untuk Vu & Tu :


 Tu    Tc   s

 x  y  
2 At
   fy   t  x 1  y 1
 1 .  2  A t  x 1  y 1
Tu     fc   Al
 9 3  s

8. Tu  5  Tc Penampang harus diperbesar


82
Struktur Beton Bertulang I

III. PENUTUP
Soal tes formatif
Soal 4.1.

Diketahui suatu balok beton penampang persegi sebagai berikut :

data-data : mutu beton dengan f’ck = 22.5 Mpa ( K225 ), baja tulangan dengan fy
= 300 Mpa, tentukan ukuran penampang balok dengan memperhatikan
persyaratan SK-SNI yang ada.

Diminta : Disain tulangan geser & tul. memanjangnya sepanjang balok.

Soal 4.2.

Suatu balok beton penampang persegi terjepit penuh salah satu ujungnya, dan
ujung lainnya bebas sebagai berikut ini :

Ukuran penampang balok adalah 40 x 65 cm, beton fc’ = 25 Mpa serta baja
tulangan fy = 400 Mpa.

Ditanyakan :

Hitunglah tulangan geser dan tulangan memanjang dan gambar.


83
Struktur Beton Bertulang I

Soal 4. 3.

Suatu balok menerima momen kopel Mo seperti pada gambar berikut ini :

Jika balok beton tersebut f’c = 18.25 Mpa dan baja tulangan fy = 350 Mpa, ukuran
penampang 40 x 55 cm, maka tentukanlah dan gambar tulangan geser dan
tulangan memanjangnya dan gambar.

Daftar Pustaka:

1. Anonymus, (2002), Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk


Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002, Dep. Pekerjaan Umum.
2. McCORMAC, J.C (2001), Design of Reinforced Concrete 5th Ed., John
Wiley & Sons, Inc.
3. Nawy, E.G. & Bambang, S (1990), Reinforced Concrete a Fundamental
Approach, terjemahan PT. Eresco, Bandung.
4. Wang, CK & Salmon, C.G (1985), Reinforced Concrete Design 4th Ed.,
Harper & Row, Inc.

Anda mungkin juga menyukai