Anda di halaman 1dari 2

A.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan faktor-faktor


penyebab kerusakan beton yaitu tinggi jatuh pengecoran,
kesalahan pelepasan bekisting, kesalahan
pembesian, vibrator, curing, dilatasi pengecoran,
kegagalan design, dan beban tambahan. Kesalahan
penggunaan vibrator ternyata merupakan faktor yang
paling dominan mengakibatkan kerusakan pada beton.

B. Mengenal Kegagalan Konstruksi Pada Balok


Kegagalan pada struktur balok adalah suatu hal yang
tidak diinginkan baik dipihak kontraktor, perencana,
owner dan pihak terkait lainnya. Tetapi, terjadinya
kegagalan pada struktur balok terkadang tidak dapat
terduga. Hal itu diakibatkan adanya beban yang berlebih
dari beban rencana. Beban yang berlebih itu akan
mengakibatkan adanya keretakan-keretakan pada
konstruksi balok. Berikut berbagai jenis retakan yang
terjadi pada balok:
1. Flexural Cracks (Retak Lentur)
Retak yang terjadi pada balok beton bertulang yang
mengalami pembengkokan biasa dimulai pada zona tarik.
Lebar lentur yang terjadi pada balok beton bertulang
untuk jangka waktu yang pendek mungkin terlihat tetap
sempit atau tak terlihat dengan kasat mata dari
permukaan ke baja tulangan. Namun, dalam jangka waktu
yang panjang dengan beban yang terus menerus berubah,
maka lebar keretakan yang terjadi dapat meningkat dan
menjadi lebih seragam di seluruh bagian.
2. Shear Cracks (Retak Geser)
Retakan geser yang terjadi pada balok beton bertulang
terjadi pada tahap campuran beton telah mengeras dan
biasanya disebabkan oleh pemuatan atau pergerakan
struktural (berat sendiri). Jenis keretakan ini lebih baik
digambarkan sebagai retakan tegangan diagonal karena
efek gabungan dari lentur dan aksi geser.
3. Torsional Cracks (Retak Torsi)
Biasanya, balok yang dikenakan torsi bersamaan dengan
momen lentur dan gaya geser. BM dan SF terjadi ketika
beban bekerja normal pada bidang lentur. Namun, beban
yang jauh dari bidang lentur akan menyebabkan gerakan
puntir.
4. Shrinkage Cracks (Retak Susut)
Retak susut pada balok beton bertulang terjadi selama
dua tahap, yaitu tahap pra-pengerasan dan tahap
pengerasan. Pada tahap pra-pengerasan, jenis-jenis
retakan ini disebut sebagai retakan susut plastik dan pada
tahap pengerasan dikenal sebagai pengeringan retakan
susut. Retak susut terjadi ketika beton segar mengalami
kehilangan kelembaban yang sangat cepat.
5. Tension Cracks (Retak Tegangan)
Retak tegangan pada balok beton bertulang terjadi
biasanya karena variasi susut atau suhu.

C.
D.

Anda mungkin juga menyukai