Berikan penjelasan apa yang Anda ketaui tentang pondasi secara umum.
Lengkap dengan gambar dan narasi yang jelas.
Jawaban di serahkan di GCR sesuai dengan waktu yang sdh ditentukan.
Jawaban :
PONDASI
1. Pengertian Pondasi :
Pondasi adalah bagian dari suatu sistem struktur bawah (sub structure) yang menahan berat
sendirinya dan seluruh beban gaya dari struktur atas, kemudian meneruskannya ke lapisan
tanah dan batuan yang terletak di bawahnya. Beban dari kolom yang bekerja pada pondasi ini
harus disebar ke permukaan tanah yang cukup luas sehingga tanah dapat memikul beban
dengan aman.
Pondasi merupakan bagian dari satu sistem rekayasa yang meneruskan beban yang di
topang oleh pondasi dan beratnya sendiri ke dalam tanah dan batuan yang terletak di bawahnya.
Pembuatan pondasi bangunan harus diperhitungkan dan menjamin kestabilan bangunan
terhadap berat sendiri, beban-beban berguna dan gaya-gaya luar, seperti tekanan angin, gempa
bumi dan lain-lain, serta tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat ataupun penurunan
pondasi yang merata lebih dari batas tertentu.
Suatu perencanaan pondasi dikatakan benar apabila beban yang diteruskan oleh pondasi
ke tanah tidak melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan. Apabila kekuatan tanah
dilampaui, maka penurunan yang berlebihan atau keruntuhan dari tanah akan terjadi. Jika
tegangan tekan melebihi tekanan yang diizinkan, maka dapat menggunakan bantuan pondasi
tiang untuk membantu memikul tegangan tekan pada dinding dan kolom pada struktur
bangunan.
Berikut pengertian dan definisi pondasi dari beberapa sumber buku:
Menurut Sardjono (1988), pondasi adalah salah satu dari konstruksi bangunan yang
terletak dibagian bawah sebuah konstruksi, pondasi mempunyai peran penting terhadap
sebuah bangunan, dimana pondasi menanggung semua beban konstruksi bagian atas ke
lapisan tanah yang berada di bagian bawahnya.
Menurut Gunawan (1991), pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang
bertugas meletakkan bangunan dan meneruskan beban bangunan atas (upper
structure/super structure) ke dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya.
Menurut Hardiyatmo (2002), pondasi adalah komponen struktur terendah dari
bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang berada di
bawahnya.
Cara kerja pondasi adalah menahan beban dari bangunan diatasnya lalu disalurkan melalui
elemen struktur horizontal atau vertika yang selanjutnya beban tersebut dilanjutkan ke tanah
dasar.
Perencanaan pondasi harus didasari beberapa aspek, diantaranya:
Fungsi dari bangunan.
Jenis tanah.
Kedalaman tanah keras pendukung pondasi.
Aspek biaya (finansial).
disebarkan melalui lebar telapak pondasi. Intensitas beban yang diteruskan ketanah
haruslah lebih kecil dari daya dukung tanah yang diizinkan.
Pondasi Menerus (continous footing). Dapat digunakan pada tanah yang seragam.
Pondasi Setempat. Dibuat pada bagian yang terpisah (dibawah kolom pendukung/
kolom struktur, tiang, dan sebagainya), juga biasa digunakan pada konstruksi bangunan
kayu di daerah rawa-rawa. Pada bangunan sementara sering juga digunakan penumpu
batu alam massif yang bertarah dan diletakkan di atas permukaan tanah yang diratakan.
Ciri pondasi setempat:
o Jika tanahnya keras, mempunyai kedalaman > 1,5 meter;
o Pondasi dibuat hanya di bawah kolom;
o Masih menggunakan pondasi menerus sebagai tumpuan men-cor sloof, tidak
digunakan untuk mendukung beban.
Adapun bentuk-bentuk dari pondasi setempat antara lain:
o Pondasi pilar, dari pasangan batu kali berbentuk kerucut terpancung.
o Pondasi telapak “voetplat”, dibuat dari konstruksi beton bertulang berbentuk
plat persegi.
o Pondasi sumuran, dari galian tanah berbentuk bulat sampai kedalaman tanah
keras, kemudian di isi adukan beton tanpa tulangan dan batu-batu besar.
o Pondasi umpak, dipakai untuk bangunan sederhana. Pondasi umpak dipasang di
bawah setiap tiang penyangga. Antara tiang dihubungkan dengan balok kayu di
bagian bawah tiang, di bagian atas tiang menyatu dengan atapnya.
o Pondasi kayu dibuat keluar permukaan tanah sampai ketinggian ± 1 meter.
o
antara tanah dan pondasi (tiang), dan dukungan dari lapisan tanah keras pada kedalaman
tertentu. Pile adalah komponen penerus beban yang berbentuk panjang dan vertical.
Pile dapat terbuat dari bahan kayu, besi/baja, beton atau kombinasi diantaranya,
tergantung dari berat beban yang dipikul.
Pondasi caisson; yaitu jenis Pondasi Dalam yang mempunyai diameter tiang yang
besar. Pondasi yang berupa konstruksi sumuran vertikal yang mencapai tanah keras.
Bilamana bangunan terletak pada tanah yang berpasir dan letak tanah keras pada lapisan
yang dalam, maka tipe pondasi ini perlu dipertimbangkan. Dengan kata lain, sumuran
sebenarnya merupakan kolom pada sub struktur yang berfungsi mendukung beban dari
upper struktur dan melaluinya beban akan disalurkan ke tanah.
4. Fungsi Pondasi
Pondasi dalam suatu bangunan konstruksi mempunyai peranan penting karena berfungsi
sebagai penahan atau penopang beban bangunan yang ada diatasnya untuk diteruskan ke
lapisan tanah yang ada dibawahnya. Untuk menghasilkan bangunan yang kuat dan kokoh,
pondasi suatu bangunan harus direncanakan dengan baik.
Perencanaan dalam pemilihan pondasi suatu bangunan ditentukan berdasarkan jenis tanah,
kekuatan dan daya dukung tanah dan beban bangunan itu sendiri. Pada tanah yang memiliki
daya dukung baik, maka pondasinya juga membutuhkan konstruksi yang sederhana. Jika
tanahnya labil dan memiliki daya dukung yang jelek, maka penentuan pondasinya juga harus
lebih teliti.
Fungsi Pondasi suatu konstruksi bangunan harus mampu menahan beban:
Beban horizontal/beban geser, seperti beban akibat gaya tekan tanah;
Beban mati/dead load, atau berat sendiri bangunan;
Beban hidup/live load, atau beban sesuai fungsi bangunan;
Beban gempa;
Beban angin;
Gaya angkat air;
Momen dan torsi.
Standar daya dukung tanah menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung tahun
1983 adalah:
Tanah keras (lebih dari 5 kg/cm2).
Tanah sedang (2-5 kg/cm2)
Tanah lunak (0,5-2 g/cm2)
Tanah amat lunak (0-0,5 kg/cm2)
Klasifikasi daya dukung tanah tersebut dapat ditentukan melalui pengujian secara
sederhana yaitu dengan cara diberi beban 5 kg pada tanah berukuran 1 cm x 1 cm. Jika tanah
tidak mengalami penurunan atau amblas maka tanah tersebut diklasifikasikan sebagai tanah
keras.
5. Manfaat Pondasi
Pondasi tak akan berdiri kokoh jika pengolahannya tidak bisa sesuai dan tidak pas. Jenis,
ukuran, dan kontruksi bangunan harus tepat dan di sesuaikan dengan beban bangunan, kondisi
tanah dan beberapa faktor lain yang cukup berpengaruh. Mengapa? Sebab pondasi ini akan
berguna sebagai prasarana yang akan menghubungkan dan meneruskan beban yang ada di atas
permukaan tanah dengan gaya gaya lain yang akan bekerja ke tanah itu sendiri. Berikut
beberapa manfaat pondasi yang perlu kita ketahui:
1. Menguatkan dan mempertahankan masa bangunan.
2. Komponen utama sebuah bangunan.
3. Tameng untuk mencegah pergeseran.
4. Penahan jika terjadi penyesuaian bentuk tanah.
5. Tameng atas gangguan unsur kimiawi.
6. Membantu menahan pergerakan air.
Beban hidup adalah beban yang dihasilkan oleh pengguna dan penghuni
bangunan gedung atau struktur lain yang bukan termasuk beban konstruksi dan beban
lingkungan, seperti beban angin, beban hujan, beban gempa, beban banjir, atau beban
mati. Besarnya beban hidup pada tiap lantai gedung ditentukan sesuai fungsi bangunan
gedung yang telah disediakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.