Anda di halaman 1dari 21

Struktur Kayu II

 ( RENCANA DESAIN )
 PERHITUNGAN PEMBEBANAN
 PENDIMENSIAN
 KONTROL TEGANGAN
 KONTROL LENDUTAN
 BEBAN MATI
 BEBAN HIDUP
 BEBAN ANGIN
 Beban mati merupakan beban gaya berat pada suatu posisi tertentu. Beban mati
yang diperhitungkan disini adalah berat jenis kayu (kg/m3 ). Beban mati disini
meliputi beban gording itu sendiri & beban penutup atap :
 Beban gording = b * h * bj kayu (Kg/m)
 Beban penutup atap = Jarak antar gording * Bj Atap (Kg/m)
 Kedua beban di atas diibaratkan sebagai beban merata (q), maka q = beban
gording + beban penutup atap
 Perhitungan momen max pada gording dilakukan dengan mempertimbangkan
jarak antar kuda – kuda (L)
qx
L qy
 q

Dimana :

- qx = q sin 
- qy = q cos 

Maka :

- Mx = 1/8 * qy * 𝐿2
- My = 1/8 * qx * 𝐿2
 Beban hidup yang diperhitungkan pada atap gedung menurut PPI-1983 adalah beban terpusat akibat
pekerja dan peralatannya serta beban terbagi rata akibat air hujan. Momen akibat beban hidup ini
diambil yang paling besar atau yang paling menentukan diantara dua jenis muatan berikut :

 BEBAN TERPUSAT

Berdasarkan PPI-1983 ( Bab-3 pasal 3.2 ayat 2.b), akibat beban terpusat dari seorang pekerja atau
seorang pemadam kebakaran yang bekerja di tengah bentang merupakan beban hidup sebesar P = 100
kg. Maka perhitungan momennya :

- Px = P sin 
- Py = P cos 
- Mx = 1/8 * Py * 𝐿2
- My = 1/8 * Px * 𝐿2
 BEBAN TERBAGI RATA

Menurut PPI-1983 muatan air hujan per meter persegi bidang datar berasal dari air hujan, dapat
ditentukan dengan rumus : (40 - 0,8 ) , maka q untuk beban air hujan = (40 - 0,8 ) * jarak antar
gording sehingga perhitungan momennya :

- qx = q sin 
- qy = q cos 
- Mx = 1/8 * qy * 𝐿2
- My = 1/8 * qx * 𝐿2
 Beban angin diperhitungkan dengan menganggap adanya tekanan positif dan negatif (hisap).
Tekanan angin bekerja tegak lurus pada bidang atap sebesar ω= 40 kg/m2 dengan demikian
tekanan angin hanya bekerja pada sumbu y saja sedangkan sumbu x = 0. Ada dua jenis beban
angin yang harus ditinjau, yaitu:

 Angin Tekan
Koefisien angin tekan CT = 0,02  - 0,4 , maka
- qx = 0
- qy = CT * L * ω
- Mx = 1/8 * qy * 𝐿2
- My = 0
 Angin hisap
Koefisien angin hisap CH = - 0,4 ( PPI-1983 ), maka
- qx = 0
- qy = CH * L * ω
- Mx = 1/8 * qy * 𝐿2
- My = 0
Di dalam perhitungan hanya angin tekan saja yang diperhitungkan karena angin hisap malah akan
memperkecil tegangan pada batang.

 KOMBINASI BEBAN
Besarnya momen akibat variasi dan kombinasi beban, diperlihatkan pada tabel berikut :

MOMEN BEBAN MATI BEBAN HIDUP BEBAN ANGIN KOMBINASI

TERPUSAT TERBAGI RATA TEKAN HISAP PRIMER SEKUNDER

1 2 3 4 5 6 2+3 2+3+5
Mx
My
 KOMPONEN MOMEN LEMBAM
y

Wx = 1/6 * b * ℎ2 (𝑐𝑚3 )
h Wy = 1/6 * 𝑏2 * h (𝑐𝑚3 )
x Ix = 1/12 * b * ℎ3 (𝑐𝑚4 )
Iy = 1/12 * 𝑏3 * h (𝑐𝑚4 )
b

 TEGANGAN IJIN LENTUR ( ഥ


𝜎𝑙𝑡 )
𝜎ത𝑙𝑡 = 170.g. α. β. γ
 Kontrol tegangan dilakukan terhadap 2 jenis kombinasi, yaitu kombinasi pembebanan
primer dan kombinasi pembebanan sekunder. Gaya lentur yang terjadi pada struktur
dapat di hitung dengan rumus :

𝑀𝑥 𝑀𝑦
𝜎= +
𝑊𝑥 𝑊𝑦

 Kombinasi Beban Primer


jika 𝜎ത𝑙𝑡 > 𝜎 , maka OK dengan β = 1 γ =1 (beban tetap)
 Kombinasi Beban Sekunder
jika 𝜎ത𝑙𝑡 > 𝜎 , maka OK dengan β = 1 γ = 5/4 (beban sementara)
 Untuk menghitung lendutan pada struktur kayu dapat digunakan rumus sebagai berikut :

5 ∗𝑞∗𝐿4
𝑓= , dengan E = Modulus Elastisitas
384 ∗𝐸 ∗𝐼

 Besarnya lendutan harus ditinjau pada bidang x maupun bidan y untuk beban mati, beban
hidup dan beban angin, maka didapat komponen lendutan fx dan lendutan fy sebagai berikut :
5 ∗𝑞𝑦∗𝐿4 5 ∗𝑞𝑥∗𝐿4
𝑓𝑥 = 𝑓𝑦 =
384 ∗𝐸 ∗𝐼𝑥 384 ∗𝐸 ∗𝐼𝑦
 Besarnya lendutan Maximal yang diijinkan sebesar L/200 (PKKL 1961), jadi jika f < L/200
Lendutan OK
 Cek apakah kontruksi Gording dengan spesifikasi di bawah ini Aman ?
1. Kayu Rasamala ukuran 8/12
2. Jarak antar gording 0,6 m
3. Jarak antar kuda-kuda 3,6 m
4. Penutup atap seng metal (Bj =10 kg/m2)
5. Tekanan angin 40 kg/m2
6. Sudut kuda-kuda 300
1. PERHITUNGAN PEMBEBANAN
A. BEBAN MATI
-> dicari berat jenis kayu (Bj rasamala = 0,81 g/cm3)

Berat Gording : 0,08 x 0,12 x 810 = 7,78 kg/m


Berat penutup atap : 0,6 x 10 = 6 kg/m
q (beban merata) = 13,78 kg/m

Mx = 1/8 * q * cos 30 * 𝐿2 = 1/8 * 13,78 * cos 30 * 3,62 = 19,33 kg.m


My = 1/8 * q * sin 30 * 𝐿2 = 1/8 * 13,78 * sin 30 * 3,62 = 11,162 kg.m
B. BEBAN HIDUP
 Akibat beban terpusat (beban pekerja)
 P= 100 kg (PPI-1983)

Mx = 1/4 * P * cos 30 * 𝐿 = 1/4 * 100 * cos 30 * 3,6 = 77,94 kg.m


My = 1/4 * P * sin 30 * 𝐿 = 1/4 * 100 * sin 30 * 3,6 = 45 kg.m

 Akibat beban merata (beban air hujan)


 q = (40 - 0,8 ) * jarak gording = 40 – (0,8*30) * 0,6 = 9,6 kg/m

Mx = 1/8 * q * cos 30 * 𝐿2 = 1/8 * 9,6 * cos 30 * 3,62 = 13,469 kg.m


My = 1/8 * q * sin 30 * 𝐿2 = 1/8 * 9,6 * sin 30 * 3,62 = 7,776 kg.m
C. BEBAN ANGIN
Angin Tekan
 Dicari Koefisien angin Tekan (CT)
 CT = 0,02  - 0,4 = (0,02 * 30) – 0,4 = 0,2

Mx = 1/8 * CT * Jarak gording * ω * cos 30 * 𝐿2


= 1/8 * 0,2 * 0,6 * 40 * 3,62 = 7,776 kg.m
My = 0

Angin Hisap
 Dicari Koefisien angin hisap (CH)
 CH = - 0,4 (PPI 1983)

Mx = 1/8 * CH * Jarak gording * ω * cos 30 * 𝐿2


= 1/8 * (-0,4) * 0,6 * 40 * 3,62 = - 15,552 kg.m
My = 0
KOMBINASI PEMBEBANAN

MOMEN BEBAN BEBAN HIDUP BEBAN ANGIN KOMBINASI


MATI
TERPUSAT TERBAGI RATA TEKAN HISAP PRIMER SEKUNDER

1 2 3 4 5 6 2+3 2+3+5
Mx (kg.m) 19,33 77,94 13,462 7,776 15,552 97,270 105,05
My (kg.m) 11,160 45,00 7,776 0 0 56,16 56,16
2. PENDIMENSIAN
Direncanakan Gording ukuran 8/12, maka :

 Wx = 1/6 * b * ℎ2 = 1/6 * 8 * 122 = 192 (𝑐𝑚3 )


 Wy = 1/6 * 𝑏 2 * h = 1/6 * 82 * 12 = 128 (𝑐𝑚3 )
 Ix = 1/12 * b * ℎ3 = 1/12 * 8 * 123 = 1152 (𝑐𝑚4 )
 Iy = 1/12 * 𝑏 3 * h = 1/12 * 83 * 12 = 512 (𝑐𝑚4 )
3. KONTROL TEGANGAN
 Kombinasi beban Primer dengan β = 1 γ =1 (beban tetap), maka tegangan ijin kayu :

𝜎ത𝑙𝑡 = 170.g. α. β. γ = 170* 0,81 * 1 * 1 * 1 = 137,7 kg/cm2


𝑀𝑥 𝑀𝑦 9727 5616
𝜎= + = + = 94,54 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝑊𝑥 𝑊𝑦 192 128

ഥ 𝒍𝒕 > 𝝈 , maka OK
𝝈

 Kombinasi beban Sekunder dengan β = 1 γ =5/4 (beban tetap), maka tegangan ijin
kayu :

𝜎ത𝑙𝑡 = 170.g. α. β. γ = 170* 0,81 * 1 * 1 * 5/4 = 172,2 kg/cm2


𝑀𝑥 𝑀𝑦 10505 5616
𝜎= + = + = 111,32 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝑊𝑥 𝑊𝑦 128 192

ഥ 𝒍𝒕 > 𝝈 , maka OK
𝝈
4. KONTROL LENDUTAN
 Besarnya lendutan Maximal yang diijinkan sebesar L/200 (PKKL 1961)
3,6/200 = 0,018 m = 1,8 cm
Modulus Elastisitas kayu rasamala : E = 100000 kg.cm2

LENDUTAN AKIBAT BEBAN MATI


Dari perhitungan pembebanan diperoleh q = 13,78 kg/m, maka komponen :
qx = q sin  = 13,78 sin 30 = 6,89 kg/m = 0,0689 kg/cm
qy = q cos  = 13,78 cos 30 = 11,93 kg/m = 0,1193 kg/cm, maka :

5 ∗𝑞𝑦∗𝐿4 5 ∗0,1193∗3604
Lendutan arah sumbu x (𝑓𝑥) = = = 0,182 cm < 1,8 OK
384 ∗𝐸 ∗𝐼𝑥 384 ∗100000 ∗1152

5 ∗𝑞𝑥∗𝐿4 5 ∗0,0689∗3604
Lendutan arah sumbu y (𝑓𝑦) = = = 0,24 cm < 1,8 OK
384 ∗𝐸 ∗𝐼𝑦 384 ∗100000 ∗512
 Cek apakah kontruksi Gording dengan spesifikasi di bawah ini Aman ?
1. Kayu Balau ukuran 8/12
2. Jarak antar gording 0,5 m
3. Jarak antar kuda-kuda 3 m
4. Penutup atap seng metal (Bj =10 kg/m2)
5. Tekanan angin 40 kg/m2
6. Sudut kuda-kuda 300

Anda mungkin juga menyukai