Anda di halaman 1dari 18

BAB VI B

SURVEY JEMBATAN ITOGALI KAB. PINRANG

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI B

1. Syam Herdiansyah ( 216190062 )


2. Nurrahmasari ( 216190076 )
3. Rizal ( 216190077 )
4. Febi Syawiana ( 216190081 )
5. Irfandi Ali ( 216190095 )

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, akhirnya kami

bisa menyelesaikan laporan kunjungan ilmiah jembatan untuk penyelesaian tugas

dari mata kuliah Perencanaan Jembatan ini.

Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.

Walaupun laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu dengan

tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami

dapat memperbaiki laporan ini kedepannya.

Sebagai penyusun kami berharap bahwa laporan ini bisa bermanfaat bagi

kita semua. Akhirnya kata kami ucapkan terima kasih atas perhatian dari semua

pihak.

Parepare, Juli 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 1
BAB II................................................................................................................................. 2
STUDI PUSTAKA ............................................................................................................. 2
A. Definisi Jembatan.................................................................................................... 2
B. Fungsi Jembatan...................................................................................................... 2
C. Bagian-Bagian Pokok Jembatan ............................................................................. 2
D. Jenis Jembatan ........................................................................................................ 5
BAB III ............................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 7
BAB IV ............................................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................................... 12
DOKUMENTASI ............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini perkembangan teknologi semakin meningkat, salah satunya adalah

dalam bidang Transportasi. Transportasi merupakan suatu kegiatan manusia untuk

melakukan suatu perjalanan dengan jarak tertentu, dari tempat yang satu ke

tempat yang lain dengan menggunakan alat transportasi

Ada banyak sarana yang berperan penting dalam menunjang kegiatan

transportasi, salah satunya adalah jembatan. Jembatan merupakan salah satu

sarana transportasi yang sangat penting bagi manusia yang berfungsi sebagai

penghubung antara satu daerah dengan daerah yang lainnya.

Pembangunan sarana dan prasarana transpotasi mempunyai peranan penting,

sebab disadari makin meningkatnya jumlah orang orang yang akan menggunakan

sarana maupun prasarana tersebut. Lancar atau tidaknya transportasi akan

membawa dampak yang cukup besar terhadap kehidupan masyarakat.

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengidentifikasi bagian bagian pada struktur jembatan dan

kerusakan yang terjadi

2. Untuk mewujudkan secara nyata penerapan mata kuliah keteknikan

3. Sebagai salah satu syarat pemenuhan nilai mata kuliah Perencanaan

Jembatan

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Jembatan

Jembatan rangka baja/truss adalah jembatan yang beban suprastruktur

terdiri dari truss. Truss ini adalah struktur elemen terhubung membentuk unit

segitiga. Unsur-unsur yang terhubung (biasanya lurus) dapat ditekankan dari

ketegangan, kompresi, atau kadang-kadang baik dalam respons terhadap

beban dinamis. Jembatan truss adalah salah satu jenis tertua dari jembatan

modern. Jenis dasar jembatan truss memiliki desain sederhana yang dapat

dengan mudah dianalisis oleh para insinyur abad kedua puluh kesembilan

belas dan awal. Sebuah jembatan truss ekonomis untuk membangun karena

penggunaan yang efisien bahan. Sifat truss memungkinkan analisis struktur

menggunakan beberapa asumsi dan penerapan hukum Newton tentang gerak

sesuai dengan cabang fisika yang dikenal sebagai statika.

B. Fungsi Jembatan

Secara garis besar jembatan berfungsi untuk menyelintasi/menyebrangi

arus aliran sungai, danau, alur dan lain sebagainya, pada rel kereta api,

jembatan tidak hanya digunakan untuk melintasi perairan tapi jembatan juga

berfungsi untuk melintasi pengunungan dan lembah.

C. Bagian-Bagian Pokok Jembatan

1. Bangunan Atas (Upper Structure)

2
b. Lantai kendaraan.

Merupakan bagian dari konstruksi jembatan yang memikul beban

akibat jalur lalu lintas secara langsung untuk kemudian disalurkan

kepada konstruksi di bawahnya. Lantai ini harus diberi saluran yang

baik untuk mengalirkan air hujan dengan cepat. Untuk keperluan ini

maka permukaan jalan diberi kemiringan sebesar 2 % kearah kiri dan

kanan tepi jalan. Lantai kendaraan untuk jembatan komposit ditopang

oleh gelagar memanjang dan diperkuat oleh diafragma.

c. Trotoar.

Merupakan bagian dari konstruksi jembatan yang ada pada ke dua

samping jalur lalu lintas. Trotoar ini berfungsi sebagai jalur pejalan

kaki dan terbuat dari beton tumbuk, yang menyatu dan homogen

dengan plat lantai kendaraan dan sekaligus berfungsi sebagai balok

pengeras plat lantai kendaraan.

d. Gelagar Diafragma.

Merupakan gelagar dengan arah melintang yang mempunyai fungsi

untuk mengikat atau perkakuan antara gelagar – gelagar memanjang.

Gelagar diafragma ini dipikul profil C.

e. Gelagar Memanjang/Induk

Gelagar memanjang ini merupakan tumpuan plat lantai kendaraan

dalam arah memanjang.

f. Perletakan ( Andas).

3
Perletakan (andas) merupakan tumpuan perletakan atau landasan

gelagar pada Abutment. Landasan ini terdiri dari landasan roll dan

landasan sendi. Landasan sendi dipakai untuk menahan dan menerima

beban vertikal maupun horizontal dari gelagar memanjang, sedangkan

landasan roll dipakai untuk menerima beban vertikal sekaligus beban

getaran.

2. Bangunan Bawah ( Sub Structure )

a. Abutment ( Kepala Jembatan ).

Abutment merupakan tumpuan dari gelagar jembatan pada bagian

ujung beton atau muatan yang diberikan pada abutment dari bagian

atas. Beban jembatan dilimpahkan kepondasi di bawahnya yang

kemudian diteruskan ke tanah.

b. Pondasi.

Tipe pondasi ditentukan setelah mengetahui keadaan tanah dasarnya

melalui data – data hasil sondir atau boring yang dipakai. Konstruksi

pondasi harus cukup kokoh atau kuat untuk menerima beban diatasnya

atau melimpahkannya pada tanah keras dibawahnya. Selain ditentukan

oleh faktor teknis, sistem dan konstruksi pondasi juga dipilih yang

ekonomis dan biaya pembuatan serta pemeliharaannya mudah tanpa

mengurangi kekokohan konstruksi bangunan keseluruhan .

c. Pilar.

Pilar merupakan tumpuan gelagar yang terletak di antara ke dua

abutment, dimana tujuannya untuk membagi kedua bentang jembatan

4
agar di dapatkan bentang jembatan yang kecil atau tidak terlalu panjang

untuk menghindari adanya penurunan yang besar pada bangunan atas.

D. Jenis Jembatan

Apabila dibedakan berdasarkan segi strukturnya maka jembatan terbagi

atas beberapa jenis sebagai berikut ini :

1. Jembatan Movable

Jembatan ini merupakan jembatan bergerak sehingga jembatan ini bisa

digerakkan dengan bantuan komando manusia. Jembatan ini bisa diputar

keatas atau ke tepi sehingga jika ada perahu yang melewati jembatan

bagian atasnya tidak rusak menabrak jembatan.

2. Jembatan Gantung

Jembatan ini memakai hanger atau kabel baja dan kabel utama sebagai

penggantung dan tarikan dari kedua sisi ujung jembatan tersebut. Untuk

membuat jembatan gantung anda perlu blok angkur, menara portal dan

girder lantai.

3. Jembatan Pelengkung

Jembatan ini memiliki ciri khas lengkungan dibagian tengah

jembatannya. Lengkungan jembatan ini berfungsi untuk memindahkan

berat dari jembatan dan beban ke dorong horizontal tertahan

4. Jembatan Alang

Jembatan alang memiliki struktur yang sangat sederhana ketimbang

jembatan lainnya. jembatan ini berupa balok horizontal yang disangga

dengan tiang penompang dikedua pangkalnya.

5
Jika dibedakan berdasarkan material yang digunakan maka jembatan

terbagi atas empat jenis yaitu :

1. Jembatan Kayu

Jembatan ini memakai material kayu dalam konstruksinya. Jembatan

kayu mudah dibuat sehingga tak membutuhkan waktu yang lama dalam

pembangunannya namun jembatan ini mudah lapuk.

2. Jembatan Baja

Jembatan baja menggunakan konstruksi baja dalam pembangunannya.

Baja lebih kuat drai bahan kayu dan lebih murah ketimbang bahan beton.

Baja juga mampu mengikuti bentuk arsitektur dan mudah dalam

pemasangannya. Bahan baja juga bisa dibongkar pasang dengan cepat

sehingga tidak boros dalam penggunaan bahan.

3. Jembatan Besi Kontruksi

Jembatan besi memiliki material besi yang harganya lebih mahal

ketimbang material lainnya. Biarpun begitu jembatan besi mampu

bertahan terhadap cuaca yang ekstrim. Jembatan besi juga mampu

menampung beban yang amat berat seperti kereta api.

6
BAB III

PEMBAHASAN

 Lokasi : Jembatan Itogali, jalan poros Bilajeng desa Tapporang kecamatan

Batu Lappa kabupaten Pinrang

 Waktu : Tanggal 21 April 2019

 Analisis :

o Jenis jembatan : Jembatan beton

o Panjang jembatan : 54 meter

o Lebar jembatan : 4 meter

 Hasil Pengamatan :

7
1. Jembatan cukup ramai, karena merupakan salah satu jalur yang

menghubungkan antara kabupaten Pinrang dan kabupaten Enrekang, serta

merupakan jalur yang dapat dipilih oleh masyarakat yang ingin mengunjungi

Bendungan Benteng.

2. Jembatan dapat dilalui baik itu motor, mobil maupun kendaraan bermuatan

seperti truk.

3. Tidak ada trotoar yang dibangun sehingga menyulitkan pejalan kaki apabila

ada kendaraan roda 4 yang lewat.

4. Selain itu, besi pengaman di tepi jembatan ukurannya kecil, pendek serta

konstruki yang tidak teratur sehingga tidak aman bagi pejalan kaki yang

melewati jembatan.

8
5. Lebar jembatan relatif sempit, sehingga saat ada dua kendaraan roda 4

berpapasan, harus ada satu yang mengalah terlebih dahulu.

6. Kondisinya sudah tidak baik terutama pada bagian pondasi yang retak

sehingga posisinya bergeser yang mana berpengaruh pada konstruksi struktur

diatasnya.

9
7. Pada lantai jembatan terdapat banyak retakan dan konstruksinya mengalami

penurunan dibagian tengah akibat kerusakan pondasi sehingga pada saat

hujan air akan tergenang pada lantai jembatan.

10
8. Sebagian beton berlumut serta telah ditumbuhi tanaman liar pada bagian

abutment.

9. Terdapat tumpukan sampah disekitar pondasi jembatan.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari data jembatan yang kami survei menggambarkan cukup jelas bahwa

kondisi daripada Jembatan Itogali pada jalan poros Bilajeng desa Tapporang

kecamatan Batu Lappa kabupaten Pinrang sudah kurang layak untuk digunakan

sebagai penghubung moda transportasi. Melihat konstruksi jembatannya yang

mulai dimakan usia ditambah kondisi tanah di bawah jembatan yang merupakan

tanah lunak dan berada di kawasan rawa-rawa di tambah beban kendaraan yang

melebihi batas maksimum sehingga mengakibatkan pondasi dari jembatan itu

mengalami deformasi (penurunan).

B. Saran

Saran dari kelompok kami yaitu kami berharap pemerintah Kabupaten

Pinrang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum setempat agar menindak lanjuti

perihal kondisi daripada jembatan tersebut.

12
DOKUMENTASI

13
14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.Jenis-jenis jembatan. Retreived July 6, 2019 from


http://www.anekabangunan.com/jenis-jenis-jembatan/
Dhoni,Ronald.laporan jembatanku @ jembatan kota Kuala Simpang. Retreived
June 1, 2019 from
https://www.academia.edu/27610982/Laporan_jembatan_ku_at_jembatan_k
ota_kuala_simpang

15

Anda mungkin juga menyukai