Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 2

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG


Pondasi Pada Bangunan Gedung
(Pondasi sumuran)

Dikerjakan Oleh :
Kelompok 3 Kelas 1A D4 PBG

Annisa Regita Dwiputri Nurwahid : 41120011


Sitti Zhafirah Jagadtriani Roe : 41120012
Ila Asfira : 41120013
Ilyushi : 41120014
Muh. Fachril Akram : 41120015

PROGRAM STUDI D-4 PERANCANGAN


BANGUNAN GEDUNG JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Makassar, Oktober 2020

1|Page
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah mengenai Pondasi sumuran
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari ibu dosen
agar kami dapat memperbaiki makalah kami.

2|Page
DAFTAR ISI
SAMPUL.................................................................................................................I
KATA PENGANTAR...........................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................5
D. Manfaat........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Klasifikasi Pondasi.......................................................................................6
B. Pondasi Sumuran.........................................................................................8
C. Pengaruh kondisi tanah pada pondasi........................................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................IV

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknik Sipil Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang
mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya
gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan
hidup manusia. Struktur, cabang yang mempelajari masalah struktural dari
material yang digunakan untuk pembangunan. Beberapa pilihan jenis material
bangunan diantaranya: baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Dalam bidang
ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan Struktur perancangan
khusnya pada bagian pondasi sumuran
Rumah menjadi kebutuhan utama setiap manusia, yang diidamkan oleh
banyak orang pastinya rumah yang kokoh dan kuat.untuk memiliki rumah yang
bagus dan kuat, diperlukan struktur bangunanyang kokoh, salah satunya adalah
kualitas pondasi,selain rumah diperlukan juga sumuran yang baik untuk
menampung ari,yang pondasinya yang kuat dan tahan lama.Pondasi sebagai
suatu bagian dari konstruksi bangunan memengaruhi daya tahan dan kekuatan
rumah.Namun, tidak semua pondasi memiliki jenis yang sepadan dan cocok
untuk setiap jenis bangunan.Terlebih lagi, pondasi untuk rumah anti gempa
yang harus mempunyai syarat dan ketentuan khusus.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan pondasi bangunan?


2. Apa saja Dasar Perencanaan dan Pelaksanaan Pondasi Sumuran
3. Bagaimana pengaruh tanah terhadap pondasi sumuran

C. Tujuan penulisan

4|Page
1. Untuk mengetahui apa itu pondasi sumuran
2. Untuk mengetahui Dasar Perencanaan dan Pelaksanaan Pondasi Sumuran
3. Untuk mengetahui pengaruh tanah terhadap pondasi sumuran

D. Manfaaat

1. Bagi Mahasiswa

Setelah penyusunan makalah ini, diharapkan bagi Mahasiswa agar


dapat memahami dengan baik berkaitan dengan pondasi sumuran

2. Bagi masyarakat

Diharapkan juga dapat membantu masyarakat dalam pemahaman


tentang pondasi sumuran

BAB II

5|Page
PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Pondasi

Pondasi adalah salah satu elemen struktur bawah bangunan yang langsung
berhubungan dengan tanah yang berfungsi menyalurkan beban dari struktur
diatasnya ke lapisan tanah pendukung atau batuan yang berada di bawahnya.
Pondasi dikatakan bagian terendah dari bangunan oleh sebab itu beban dari
bangunan diatasnya seperti beban mati, beban hidup, beban angin disalurkan
melalui element struktur horizontal atau vertikal ke pondasi yang selanjutnya
beban tersebut dilanjutkan ke tanah dasar. Klasifikasi Pondasi terdiri menjadi 2
bagian

1. Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal didefinisikan sebagai pondasi yang mendukung bebannya
secara langsung, seperti: pondasi telapak, pondasi memanjang dan pondasi rakit.
Pondasi dangkal digunakan apabila kedalaman tanah baik tidak begitu dalam yaitu
antara 0,6 sampai 2 meter, serta kapasitas dukung tanah relatif baik (>2.0
kg/cm2). Secara umum pondasi dangkal memberikan biaya lebih murah
dibandingkan jenis pondasi lainya.
Untuk Perencanaan dimensi secara langsung, dapat ditentukan dengan rumus:
D
 ≤ 1-4
B
Dimana:
D = Kedalaman pondasi diukur dari alas pondasi sampai permukaan tanah
B = Lebar alas pondasi
Sedangkan luas alas pondsai dihitung sedemikian rupa sehingga tekanan
yang terjadi pada tanah dasar tidak melampui kapasitas dukung ijin
tanah α ≤ α ijin, dan luas alas pondasi ditentukan dengan rumus:

P
A=
α

6|Page
Dengan:
A = Luas alas pondasi
P = Beban yang bekerja pada kolom yang didukung pondasi
α = tekanan yang terjadi pada tanah
Perencanaan dimensi pondasi paling hemat apabila dibuat sedemikian rupa
sehingga resultan gaya-gaya yang bekerja melalui pusat berat alas pondasi.

2. Pondasi Dalam
Pondasi dalam didefinisikan sebagai pondasi yang meneruskan beban
bangunan ke tanah keras atau batu yang terletak relatif jauh dari permukaan,
pondasi tiang pancan dan pondasi sumuran merupakan pondasi dalam yang umum
digunakan dilapangan, kecuali proses mobilisasi kendaraan dengan medan yang
cukup sulit, penggunaan bore pile sebagai alternative penggunaan pondasi dalam.
Pondasi dalam digunakan jila lapisan tanah keras atau lapisan tanah dengan daya
dukung yang memadai berada pada kedalaman tanah yang cukup dalam dari
permukaan dan pada lapisan tanah atas berupa tanah lunak, sehingga
mengharuskan pondasi dipancang mencapai lapisan tnah keras tersebut.

 Daya Dukung Pondasi Dalam


Perhitungan daya dukung dikaitkan dengan proses perencanaan harus
memperhatikan kondisi tiang pada lapisan tanah, apakah tiang tersebut tertahan
pada ujungnya (point bearing pile) saja atau tertahan oleh pelekatan antara tiang
dan tanah (friction pile) dan tertahan pada ujungnya (point bearing pile). Tiang
jenis ini dimasukan sampai lapisan tanah keras sehingga beban bangunan dipikul
oleh lapisan ini. Lapisan tanah keras ini boleh terdiri dari bahan apa saja, meliputi
lempung keras sampai batuan tetap.
Penentuan daya dukung dilakukan dengan melihat jenis tanah apa yang
terdapat dalam lapisan tanah keras tersebut. Jika lapisan tanah keras merupakan
batu keras, maka penentuan daya dukung menjadi mudah, yaitu menghitung
kekuatan tiang sendiri atau dari nilai tegangan yang diperoleh pada bahan tiang.
Jika lapisan tanah kerasnya berupa lempung, keras atau pasir maka daya dukung

7|Page
tiang amat tergantung pada sifat – sifat lapisan tanah tersebut (terutama
kepadatanya), dalam hal ini cara yang baik dan sederhana untuk maksud ini
adalah dengan alat sondir.

B. Pondasi sumuran

Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal


dan pondasi tiang. Pondasi ini digunakan apabila tanah dasar terletak pada
kedalaman yang relatif dalam. Jenis pondasi dalam yang dicor ditempat dengan
menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya.

Pada umumnya pondasi sumuran ini terbuat dari beton bertulang atau
beton pracetak, yang umum digunakan pada pekerjaan jembatan di Indonesia
adalah dari silinder beton bertulang dengan diameter 250 cm, 300 cm, 350 cm,
dan 400 cm.

Persyaratan Pondasi Sumuran

 Daya dukung pondasi harus lebih besar daripada beban yang dipikul oleh
pondasi tersebut.

8|Page
 Penurunan yang terjadi harus sesuai dengan batas yang diijinkan
(toleransi) yaitu 1″ (2,54cm).

Alasan Menggunakan Pondasi Sumuran

Pondasi sumuran adalah pondasi yang khusus, dalam perakteknya terdapat


beberapa kondisi yang dapat dijadikan alasan untuk penggunaannya, diantaranya
adalah sebagai berikut :

 Bila tanah keras terletak lebih dari 3 m, pondasi plat kaki atau jenis
pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian tanahnya
terlalu dalam & lebar).
 Bila air permukaan tanah terletak agak tinggi, konstruksi plat beton akan
sulit dilaksanakan karena air harus dipompa dan dibuang ke luar lubang
galian. Dalam kondisi ini, pondasi sumuran menjadi pilihan tepat untuk
konstruksi yang tanah kerasnya terletak 3-5 m

 Keuntungan dan Kekurangan Pada Penggunaan Pondasi Sumuran


Pondasi sumuran yang dipasang pada  tanah yang labil memiliki keuntungan
yang lebih jika dibandingkan dengan menggunakan jenis pondasi yang lain.
Berikut ini kelebihan yang terdapat pada pondasi tiang sumuran:
1. Tidak menimbulkan getaran seperti pada pekerjaan pondasi bored pile
sehingga cocok untuk pekerjaann daerah yang padat peduduk
2. Dapat dibuat tiang yang lurus dan panjang sesuai dengan diameter
yang besar
3. Ukura diameter biasanya lebih besar daripada tiang pracetak dan daya
dukung setiap tiang lebih besar shingga tumpuan dapat dibuat lebih
kecil
4. Kedalama tiang dapat divariasi dengan diameter yang dapat dilakukan
pembesaran pada ujung bawahnya jika tanah dasar berupa lempung,
tanah yang berlumpur,atau batu lunak

9|Page
Sedangkan kerugian yang didapat apabila menggunakan tiang smuran
adalah
1. Beton dari tubuh tiang pondasi sumuran yang berada di bawah air
kualitasnya akan lebih rendah daripada tiang pracetak.Selain itu,
pemeriksaan kuallitasnya hanya dapat dilakukan secara tidak
langsung.
2. Saat betin ditusngksn,perlu perhatian lebih agar adukan beton tidak
akan bercampur dengan runtuhan tanah.
3. Walaupun penetrasi tiang sumuran dirasakan telah sampau pada tanah
pendukung pondasi, namun kadang-kadang terjadi tiang sumuran
kurang sempurna dikarenakan adanya lumpur yang tertimbun di dasar.
4. Pengecoran beton sulit dilakukan apabila dipengaruhu air tanah
karena mengurangi mutu beton tersebut.

 Dasar Perencanaan dan Pelaksanaan Pondasi Sumuran

Bentuk tampang pondasi sumuran dapat bermacam-macam sesuai dengan


beban yang akan bekerja dan kuat dukungan tanah dasar pondasi. Berikut ini
bentuk-bentuk tampang pondasi sumuran yang biasanya digunakan:
 Lingkaran tunggal,

 Segi empat,

 Lngkaran/hexagonal/octagonal ganda,

 Sumuran ganda,

 Bentuk D ganda.

Ada beberapa cara yang dipergunakan untuk memasang tiang sumuran.


Berikut ini metode pelaksanaan pekerjaan pondasi sumuran yang dapat dilakukan
pekerja:
1. Para pekerja membuat lubang hingga kedalaman alas pondasi terlebih dahulu.
Sumuran dibuat di dalam galian lubang tersebut. Apabila tanah dalam kondisi rata
dan stabil maka sumuran ini dapat dikerjakan tanpa casing.sebaliknyanjika tanah

10 | P a g e
tidak rata sebaiknya menggunakan casing.
 Tanpa casing
Pekerjaan dilaksanakan dengan menggali lubang seperti sumuran sampai
lapisan yang dikehendaki. Kemudian dimasukan besi tulangan yang sudah
dirangkaikan lalu dicor beton atau cyclop tanpa casing.
 Dengan casing yang diambil
Penggalian dilakukan secara bertahap, yaitu casing diturunkan seperlunya
kemudian tanah di dalam casing digali, kemudian casing diturunkan
seperlunya kemudian tanah di dalam casing diturunkan lagi dan tanah
digali lagi, begitu seterusnya sampai mencapai kedalaman yang
diinginkan. Kemudian dilakukan pengisian lubang dengan material beton
atau cyclop sambil casingnya ditarik secara bertahap hingga casing ke luar
lagi dari lubang.
 Dengan casing yang ditinggal
Pemasangan pondasi sumuran dengan casing yang dtinggal membutuhkan
beton buis (beton sumuran) sebagai casingnya itu sendiri. Dengan beton
buis sebagai casing, maka casingnya ini juga bisa berfungsi sebagai bagian
struktur. Sama seperti yang lainnya, pekerjaan pertama yang harus
dilakukan adalah penggalian. Namun, yang membedakan adalah
penggalian tanah dilakukan di bagian dalam buis, dan beton buisnya
diturunkan sampai mencapai elevasi yang ditetapkan, secara bertahap.
Kemudian lubang dicor dengan material beton. Proses pelaksanaan jenis
pondasi sumuran dengan casing yang ditinggal harus siap jika menghadapi
air tanah yang muncul.

2. Dengan penggunaan caisson, yaitu sebuah corong atau kotak dibuat


dengan membenamkannya hingga posisi yang dikehendaki, yang nantinya
menjadi bagian luar sumuran. Penggunaan pondasi sumuran ini biasanya
dilakukan untuk pondasi yang terbenam di dalam air. Prosedur ini dikenal sebagai
metode udara tekan yang memudahkan bagi para pekerja untuk melakukan
pembersihan gangguan-gangguan di bawah pinggiran caisson dan bagian bawah

11 | P a g e
galian.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi sumuran dapat menggunakan suatu
metode pelaksanaan yang berbeda dari pada biasanya, seperti penggunaaa alat
berat excavator dalam tahapan pekerjaan penggaliannya sehingga waktu
pekerjaan menjadi lebih cepat.

C. Pengaruh kondisi tanah pada pondasi


1. Tanah lempung
Seperti kita ketahui tanah lempung mudah menyatu dengan air
sehingga perancangan pondasinya juga sulit dilakukan.Untuk jenis tanha
ini sebaiknya menggunakan tipe pondasi dalam agar pondasi tetap kuat
walau iklim sedang hujan sekalipun
2. Tanah batu
Tanah baru memiliki sifat yang keras sehingga mudah untuk
membuat podasi diatasnya. Biarpun begitu aa beberap jenis batuan yang
tidak ramah untuk dibangun pondasi seperti batu kapur sehingga perlu
perhitungan yang tepat.
3. Tanah lanau
Tanah lanau ialah tanah yang merupakan tanah peralihan pasir dan
lempung. Tanah jenis ini mampu membuat penurunan pondasi karena
kurang padat.

12 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari materi pondasi sumuran yaitu:

1. Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal


dan pondasi tiang. Pondasi ini digunakan apabila tanah dasar terletak pada
kedalaman yang relatif dalam. Jenis pondasi dalam yang dicor ditempat
dengan menggunakan komponen beton dan batu belah sebagai pengisinya.
2. a). Para pekerja membuat lubang hingga kedalaman alas pondasi terlebih
dahulu, b). Dengan penggunaan caisson, yaitu sebuah corong atau kotak
dibuat dengan membenamkannya hingga posisi yang dikehendaki, yang
nantinya menjadi bagian luar sumuran
3. Pondasi sumuran dipakai untuk tanah yang takk stabil dengan sigma lebih
kecil yaitu sekitar 1,5 kg/cm2

B. Saran
Adapun saran yang bisa diberikan kepada makalah maupun pengerjaanya
yaitu, agar lebih baiknya materi lebih di perlengkap lagi.

13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pengadaan.web.id/2020/03/pondasi-sumuran.html
https://www.situstekniksipil.com/2017/02/pengertian-fondasijenis-jenis-
fondasi.htm
https://dpupkp.bantulkab.go.id/berita/272-pondasi-
sumuran#:~:text=Pondasi%20sumuran%20adalah%20suatu
%20bentuk,dan%20batu%20belah%20sebagai%20pengisiny
https://www.99.co/id/panduan/pengertian-pondasi-rumah-anti-gempa

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai