Anda di halaman 1dari 29

Gelombang Seismik untuk Land dan Marine

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Matakuliah PT-502 Proyek Konsultansi

Oleh

Ila Karmila (1901665)

Praditya (1909505)

Agustina Dwi Puspitasari (1909890)

PROGRAM STUDI FISIKA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2021
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

ABSTRAK

Seismik refleksi digunakan untuk mendeteksi lapisan-lapisan sedimen pada land dan
marine dan memudahkan dalam menginterpretasi data seismik secara geologi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedalaman lautan dan daratan
menggunakan gelombang seismic. Untuk kecepatan 1750 meter dan waktu tempuh
30ms, maka didapat kedalaman 26,5 meter untuk tidak adanya offset, sedangkan
ketika menggunakan offset yang jarak offset nya sebesar 50 meter maka didapat
kedalaman 8,004 meter. Dan pada kasus kedua agar mendapat kedalaman 3000
meter, maka didapat kedalaman 3000 meter pada lapisan basalt yaitu pada lapisan ke-
7 dengan kecepatan 6250 dan waktu pada 0,75sekon. Dengan menggunakan metode
GLBB, sedangkan menggunakan metode GLB didapat pada kedalaman 3309,9
dengan waktu 0,05 sekon dan kecepatan 6250 m/s. Dan pada kasus ketiga didapat
kedalamannya 43,3 meter, dengan kecepatan 2000 m/s dan waktu tempuh 50ms,
dengan menggunakan offset 50 meter.
Kata kunci: seismik refleksi, sedimen, offset

ii
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala petunjuk dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir penelitian dengan judul “Gelombang
Seismik untuk Land dan Merine”.
Laporan akhir penelitian ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Proyek Konsultansi. Dalam penulisan laporan akhir ini, penulis berterimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu, juga kepada Dr. Lilik Hasanah, M.Si selaku dosen
pengampu dan kepada Kamallulah Thahir, MT selaku dosen praktisi pada mata kuliah ini.
Harapan penulis semoga laporan akhir penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca yang dapat menjadi jembatan bagi Penulis-penulis
selanjutnya. Maka dari itu, segala kritik dan saran sangat diharapkan.

Bandung, Desember 2021

Penulis

iii
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ v

DAFTAR TABEL.................................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

3. Batasan Masalah ............................................................................................................. 1

4. Tujuan ............................................................................................................................. 1

5. Metode Penelitian ........................................................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI ........................................................................................................... 3

1. Parameter Akuisisi .......................................................................................................... 3

2. Prinsip Metode Seismik .................................................................................................. 7

3. Hukum Fisika Gelombang Seismik ................................................................................ 7

1) Hukum Snellius ........................................................................................................... 7

2) Prinsip Huygens .......................................................................................................... 8

3) Prinsip Fermat ............................................................................................................. 9

4. Klasifikasi Gelombang seismic..................................................................................... 10

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................................... 11

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS ......................................................................... 14

BAB V KESIMPULAN.......................................................................................................... 23

iv
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Sketsa survey data seismic (Lanmark, 1995) ......................................................... 7


Gambar 2 Pemantulan dan pembiasan pada bidang batas dua medium untuk gelombang P .. 8
Gambar 3 Prinsip Huygens ...................................................................................................... 9
Gambar 4 Prinsip Fermat......................................................................................................... 9
Gambar 5 Ilustrasi pada kasus pertama tidak menggunakan offset....................................... 15
Gambar 6 Ilustrasi pada kasus pertama dengan menggunakan offset ................................... 16
Gambar 7 Ilustrasi kasus kedua ............................................................................................. 16
Gambar 8 Ilustrasi untuk mengetahui lapisan tanah.............................................................. 17
Gambar 9 Ilustrasi untuk Setiap Kedalaman ......................................................................... 19
Gambar 10 Ilustrasi Kedalaman Ketika Menggunakan GLB ................................................ 20
Gambar 11 Ilustrasi kasus ketiga ........................................................................................... 20

v
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Kecepatan Gelombang Primer pada Beberapa Medium (Burger) .................... 13
Tabel 2 Tabel uji coba ............................................................................................................ 17
Tabel 3 Data kedalaman pada Lapisan Tanah ........................................................................ 18
Tabel 4 Kedalaman pada GLB ............................................................................................... 19
Tabel 5 Waktu untuk Kedalaman yang sama tetapi Offset yang Berbeda ............................. 21

vi
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seismik merupakan salah satu metode geofisika yang bekerja
denganmemanfaatkan laju perambatan gelombang di dalam permukaan bumi dari
suatusumber getaran yang diberikan di atas permukaan bumi. Oleh sebab itu
metodeseismic tergolong metode geofisika aktif. Metode seismik terbagi menjadi
seismikrefleksi dan refraksi, dimana seismik refleksi sendiri memanfaatkan
prinsip pemantulan gelombang yang diberikan ke dalam permukaan bumi, sedangkan
seismik refraksi memanfaatkan prinsip pembiasan gelombang. Metode
seismik banyak digunakan pada pencarian prospek hidrokarbon, penentuan struktur
bawah permukaan, dalam bidang geoteknik, pertambangan dan lain sebagainya. Dala
m pencarian prospek hidrokarbon metode yang paling cocok dan tepat untuk di
gunakan adalah metode seismik refleksi, karena metode ini dapat menjangkaulapisan
dalam bumi bahkan sampai pada bagian matel bumi.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di jelaskan di atas maka rumusan
masalah dalam proyek konsultansi ini adalah:
Bagaimana untuk mengetahui kedalaman lautan dan daratan suatu sumber minyak
dan sejenisnya?

3. Batasan Masalah
Pembahasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan
maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan
memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa
batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pada kasus pertama dan kasus ketiga dengan mengasumsikan kecepatannya
seragam atau homogen
b. Sedangkan untuk kasus kedua dengan menggunakan pemodelan dan metode
pendekatan untuk kedalaman 3000 m

4. Tujuan

1
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kedalaman lautan dan daratan
menggunakan gelombang seismic.

5. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
metode Studi Literatur data yang sudah didapat dapat diolah untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Cara mengolah data tersebut berdasarkan
pengumpulan studi literatur, seperti dari buku, jurnal, skripsi, artikel-artikel,
booklet dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

2
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

BAB II
DASAR TEORI
1. Parameter Akuisisi
Akuisisi data seismic merupakan kegiatan untuk memperoleh data dari lapangan
yang disurvey. Akuisisi yang baik sangat penting untuk mendapatkan data yang baik
dan benar. Persiapan awal yang harus dilakukan adalah menentukan parameter-
parameter lapangan yang cocok dari daerah survey. Penentuan parameter tersebut
dilakukan untuk menetapkan parameter awal dalam suatu rancangan survey yang
dipilih sedemikian rupa sehingga dalam pelaksanaannya akan diperoleh informasi
target selengkap mungkin dengan noise serendah mungkin. Di dalam survey
kemungkinan paati terdapat masalah yang timbul pada saat pengukuran.
a. Kedalaman Target
b. Kualitas Refeksi
c. Resolusi Vertikal yang di inginkan
d. Kemiringan Target
e. Ciri-ciri Jebakan
f. Masalah Noise yang khusus
g. Problem Logistik Team
h. Proses Spesial yang di inginkan.

Dalam masalah yang timbul tersebut, cara mengatasinya adalah dengan


menentukan parameter-parameter yang diperlukan di lapangan. Parameter pokok
yang berpengaruh pada kualitas data yaitu:
1) Offset Terjauh (Far Offset)
Offset terjauh adalah jarak antara sumber seismic dengan geophone/receiver
terjauh. Penentuan offset terjaug didasarkan atas pertimbangan kedalaman target
terdalam yang ingin dicapai dengan baik pada perekaman.

2) Offset Terdekat (Near Offset)


Offset Terdekat adalah jarak antara sumber seismic dengan geophone/receiver
terdekat. Penentuan offset terdekat didasarkan atas pertimbangan kedalaman target
yang terdangkal yang masih dikendaki.

3
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

3) Grup Interval
Grup interval adalah jarak antara satu kelompok geophone terhadap satu
kelompok geophone berikutnya. Satu grup geohone ini memberikan satu sinyal atau
trace yang merupakan stack atau superposisi dari beberapa geophone yang ada dalam
kelompok tersebut. Susunan geophone didalam kelompok ini tentunya untuk
meredam noise.

4) Ukuran Sumber Seismik (Charge Size)


Ukuran sumber seismic (dynamit, tekanan pada air gun, water gun, dll)
merupakan energi yang dilepaskan oleh sumber seismic. Sumber yang terlalu kecil
jelas tidak mampu mencapai target terdalam, sedangkan ukuran sumber yang terlalu
besar dapat merusak event (data) dan seligus meningkatkan noise. Oleh karena itu
diperlukan ukuran sumber yang optimal melalui test charge.

5) Kedalaman Sumber (Charge Depth)


Sumber sebaiknya ditempatkan dibawah lapisan lapuk (weathering zone),
sehingga energi sumber dapat ditransfer optimal masuk kedalam sitem lapisan
medium dibawahnya. Untuk mengetahui ketebalan lapisan lapuk dapat diperoleh dari
hasil survey seismic refraksi atau uphole survey.

6) Kelipatan Liputan (Fold Coverage)


Fold Coverage adalah jumlah atau seringnya suatu titik di subsurface terekam
oleh geophone dipermukaan. Semakin besar jumlah fold-nya, kualitas data akan
semakin baik. Untuk mengetahui berapa kali titik tersebut akan terekam dapat
dilakukan perhitungan. Jika diketahui jarak trace (antara trace) jarak shot point SP
(titik ledakan dynamit) dan jumlah trace (kanal) maka banyak liputannya adalah:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑛𝑒𝑙 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑡𝑟𝑎𝑐𝑒
𝐹𝑜𝑙𝑑 = ( )( ) 𝑁𝑃𝑆
2 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑎𝑘
NPS adalah jumlah tembakan yang bergantung pada geometri penembakan yang
dilakukan. Untuk split mspread dan off end maka NSP = 1, sedangkan untuk Double
off End NSP = 2.
Besar kecilnya lingkup ganda akan berpengaruh pada:
• Mutu hasil rekam

4
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

• Resolusi vertical
• Besarnya filter pada ambient noise dan ground roll yang masih ada
• Besarnya biaya survey.

7) Laju Pencuplikan (Sampling Rate)


Penentuan besar kecilnya sampling rate bergantung pada frekuensi maximum
sinyal yang dapat direkam pada daerah survey tersebut. Akan tetapi pada
kenyataannya, besarnya sampling rate dalam perekaman sangat bergantung pada
kemampuan instrumentasi perekamanya itu sendiri, dan biasanya sudah ditentukan
oleh pabrik pembuat instrument tersebut.
Penentuan sampling rate ini akan memberikan batas frekuensi tertinggi yang terekam
akibat adanya aliasing. Frekuensi aliasing ini akan terjadi jika frekuensi yang
terekam itu lebih besar dari frekuensi nyquistnya. Besarnya frekuensi Nyquist dapat
dihitung dengan rumus :
1
𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑁𝑦𝑞𝑢𝑖𝑠𝑡 = 𝐹𝑞 = 𝑇 = 0,5𝐹𝑠𝑎𝑚𝑝𝑙𝑖𝑛𝑔
2
Dimana: T : besarnya sampling rate

8) High Cut dan Low Cut Filter


Penentuan filter ini dilakukan pada instrument yang digunakan. Pemilihan high
cut filter dapat ditentukan atas dasar sampling rate yang digunakan. Pemasangan
high cut filter ini ditunjukan untuk anti alising filter dan besarnya high cut filter
selalu diambil lebih kecil atau sama dengan frekuensi nyquistnya dan selalu lebih
besar atau sama dengan frekuensi sinyak tertinggi.
Pemilihan besarnya low cut filter ditunjukkan untuk merendam noise yang lebih
rendah dari frekuensi yang terdapat pada geophone. Hal ini digunakan jika noise
tersebut terlalu besar pengaruhnya terhadap sinyal sehingga suit untuk dihilangkan
Waupun dengan melakukan pemilihan array geophone atau mungki jiga sulit
dihilangkan dalam prosesing. Pemasangan filter ini dipengaruhi oleh beberapa hal
antara lain:
Target kedalam, karena akan mempengaruhi frekuensi yang dihasilkan:
a. Resolusi vertical
b. Adanya noise
c. Prosesing
5
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

9) Panjang Perekaman (Record Length)


Panjang Perekaman adalah lamanya merekam gelombang seismic yang
ditentukan oleh kedalaman target. Apabila targetnya dalam maka diperlukan lama
perekaman yang cukup agar gelombang yang masuk kedalam setelah terpantul
Kembali dapat merekam dipermukaan minimal 1 detik dari target, namun pada
umumnya ± 2 kali kedalaman target (dalam waktu).

10) Rangkaian Geophone


Rangkaian geophone adalah sekumpulan geophone yang disusun sedemikian rupa
sehingga noise yang berupa geombang horizontal (Ground roll, Air blas/air wave)
dapat ditekan sekecil mungkin. Kemampuan merekam noise oleh susunan geophone
tersebut bergantung pada jarak antar geophone, Panjang gelombang noise, dan
konfigurasi susunannya.

11) Panjang Lintasan


Panjang lintasan ditentukan dengan mempertimbangkan luas
sebaran/panjangtarget di sub-surface terhadap panjangan lintasan survey di surface.
Tentu saja panjang lintasan survey di permukaan akan lebih panjang dari panjang
target yangdikehendaki Ujung lintasan survey hanya merekam sejauh ½ panjang
kabel bentang

12) Array Geophone


Tujuan dari penentuan array geophone ini adalah untuk mendapatkan
bentuk penyusunan geophone yang cocok yang berfungsi untuk meredam noise yang
sebesar-besarnya, dan sebaliknya untuk mendapatkan sinyal yang sebesar- besarnya.
Dengan kata lain untuk meningkatkan signal to ratio yang besar. Dalam penentuan
array geophone, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
Membuat kurva array geophone, dengan rumus yang digunakan adalah: Untuk
wiegted array atau tapered array: dan besarnya atenuasi adalah
G (dB) = -20 log R
Dimana :R : respon array geophone
:G : besarnya atenuasi dalam decibe

6
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

13) Arah Lintasan


Ditentukan berdasarkan informasi studi pendahuluan mengenai target, surveyakan
dilakukan pada arah memotong atau membujur atau smebarang terhadaporientasi
target pada arah dip atsau strike, up dip atau down dip.

2. Prinsip Metode Seismik

Metode seismik merupakan metode geofisika yang sering digunakan dalam


mencitrakan kondisi bawah permukaan bumi, terutama dalam tahap eksplorasi
hidrokarbon dengan menggunakan prinsip perambatan gelombang mekanik. Prinsip
metode seismik yaitu pada tempat atau tanah yang akan diteliti dipasang geophone
yang berfungsi sebagai penerima getaran. Sumber getar antara lain bisa ditimbulkan
oleh ledakan dinamit atau suatu pemberat yang dijatuhkan ke tanah (Weight Drop).
Gelombang yang dihasilkan menyebar ke 10 segala arah. Ada yang menjalar di
udara, merambat di permukaan tanah,dipantulkan lapisan tanah dan sebagian juga
ada yang dibiaskan, kemudian diteruskan ke geophone-geophone yang terpasang
dipermukaan.

Gambar 1 Sketsa survey data seismic (Lanmark, 1995)

3. Hukum Fisika Gelombang Seismik


1) Hukum Snellius
Suatu gelombang yang datang pada bidang batas dua media yang sifat fisiknya
berbeda akan dibiaskan jika sudut datang lebih kecil atau sama dengan sudut
kritisnya dan akan dipatulkan jika sudut datang lebih besar dari sudut krisis.
Sudut kritis adalah sudut datang yang menyebabkan gelombang dibiaskan
900 . Jika suatu berkas gelombang P yang datang mengenai permukaan bidang

7
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

batas antara dua medium yang berbeda, maka Sebagian energi gelombang
tersebut akan dipantulkan sebagai gelombang P dan gelombang S, dan Sebagian
lagi akan dibiaskan sebagai gelombang P dan gelombang S, seperti yang
diilustrasikan pada gambar dibawah ini:

Gambar 2 Pemantulan dan pembiasan pada bidang batas dua medium untuk gelombang P

2) Prinsip Huygens
Huygens mengantakan bahwa gelombang menyebar dari sebuah titik sumber
gelombang ke segala arah dengan bentuk bola. Prinsip Huygens
mengatakan bahwa setiap titik-titik penganggu yang berada didepan muka
gelombang utamakan menjadi sumber bagi terbentuknya gelombang baru. Jumlah
energi total dari gelombang baru tersebut sama dengan energi utama. Pada
eksplorasi seismik titik-titik di atas dapat berupa patahan, rekahan, pembajian,
antiklin, dan lain-lain. Sedangkan gelombang baru tersebut disebut sebagai
gelombang difraksi (Sheriff, 1995).

8
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

Gambar 3 Prinsip Huygens

3) Prinsip Fermat
Prinsip Fermat menyatakan bahwa gelombang yang menjalar dari satu titik
ketitik yang lain akan memilih lintasan dengan waktu tempuh tercepat. Prinsip
Fermat dapat diaplikasikan untuk menentukan lintasan sinar dari satu titik ketitik
yang lainnya yaitu lintasan yang waktu tempuhnya bernilai minimum.
Dengan diketahuinya lintasan dengan waktu tempuh minimum maka dapat
dilakukan penelusuran jejak sinar yang telah merambat di dalam medium.
Penelusuran jejak sinar seismik ini akan sangat membantu dalam
menentukan posisi reflektor di bawah permukaan. Jejak sinar seismik yang
tercepat ini tidaklah selalu berbentuk garis lurus (Abdullah,2007).

Gambar 4 Prinsip Fermat

9
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

4. Klasifikasi Gelombang seismic


Gelombang seismik berdasarkan tempat penjalarannya terdiri dari dua tipe yaitu
(Ibrahim dan Subardjo, 2005):
1) Gelombang badan (body wave) yang merupakan gelombang yang menjalar
melalui bagian dalam bumi dan biasa disebut free wave karena dapat menjalar ke
segala arah di dalam bumi. Gelombang badan terdiri atas gelombang longitudinal
(compressional wave) dan gelombang tranversal (shear wave).
2) Gelombang permukaan (surface waves) yang merupakan gelombangelastik yang
menjalar sepanjang permukaan. Karena gelombang initerikat harus menjalar
melalui suatu lapisan atau permukaan.Gelombang permukaan terdiri dari
gelombang Rayleigh, gelombang Love, dan gelombang Stonely.

10
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan metode kasus dan juga
menggunakan metode kuantitatif, metode ini memiliki tahap-tahapan yang akan menjadi
acuan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada penelitian ini dapat
dilihat pada bagan alir sebagai berikut.

Memahami Kasus

Studi Literatur

Analisis Lapisan Tanah

Analisis Kecepatan

Pengujian

Analisis Data sesuai Kasus


11
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

Berikut adalah penjelasan mengenai bagan alir, sebagai berikut.


1. Memahami Kasus
Terdapat tiga kasus dalam penelitian ini, yaitu:
a. Kasus pertama
Pada kasus pertama sebuah energy source mengeluarkan suara kedalam
lapisan tanah dengan kecepatan bunyi 1750 m/s dengan waktu 30 ms dan
memiliki offset dari energy source (seismograph) terhadap geophone yaitu
sebesar 50 m. Berapakah kedalaman dari surface hingga dasar?
b. Kasus kedua
Pada kasus pertama yaitu dengan kecepatan 1750 m/s dan dalam waktu 30ms,
maka modelkan dari kasus pertama untuk mencapai kedalaman 3000m!
c. Kasus ketiga
Sedangkan pada kasus ketiga ini energy source mengeluarkan suara dengan
kecepatan 2000 m/s dengan waktu 50ms, maka berapakah kedalamannya?
Setelah didapat kedalamannya maka dicarilah waktu untuk jaak offset dari 50
m, 60m, 70m, 80m, 90m, 100m, 110m, dan 120m.

Seperti tiga kasus yang terdapat diatas, dipahami terlebih dahulu


dengan menggambarkan situasi atau kondisi yang ditanyakan pada kasus
tersebut.

2. Studi Literatur
Setelah dipahami untuk setiap kasus maka penulis mencari cara atau
penyelesaiannya dengan studi literatur dari e-book, jurnal-jurnal, artikel-artikel,
skripsi yang terdapat di online, booklet, dan semacamnya yang dapat menunjang
dalam kasus tersebut.

3. Analisis Lapisan Tanah


Setelah mengetahui penyelesaiannya, maka penulis mendapatkan lapisan-lapisan
yang didapat dari literatur, hal tersebut yang biasa didapat dalam lapangan, tetapi

12
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

dalam lapangan juga bisa terjadi perbedaan lapisan tanah dari satu tanah dengan
tanah lainnya.

4. Analisis Kecepatan
Setelah mengetahui suatu lapisan tanahnya, maka didapat kecepatan berdasarkan
literatur, kecepatan dalam lapisan tanah sebagai berikut.

Tabel 1 Data Kecepatan Gelombang Primer pada Beberapa Medium (Burger)

5. Pengujian
Maka setelah mengetahui semua data yang didapat, dilakukan pengujian untuk
menjawab semua kasus yang didapat. Jika jawaban dari suatu kasus tersebut
dirasa kurang logis karena hal sesuatu, maka akan ditinjau ulang dari analisis
lapisan tanahnya.

6. Analisis Data sesuai Kasus


Setelah dirasa logis untuk salah satu kasus maka akan dilakukan penganalisisan
data untuk semua data pada kasus- kasus tersebut.

13
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Terdapat enam tahapan pada penelitian ini, diantaranya yaitu, memahami kasus, studi
literatur, analisis suatu tanah, analisis kecepatan pada lapisan tanah, pengujian dan
analisis data sesuai kasus.
1. Memahami Kasus
Memahami suatu kasus seperti gelombang seismic yang terdapat pada
perambatan suara yang dipakai pada semua kasus pada penelitian ini.

2. Studi Literatur
Studi literatur merupakan kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelola bahan penelitian yang berkaitan
dengan tujuan penelitian. Disini penulis mencari tahu mengenai gelombang refraksi
dan refleksi yang dapat merambat pada lapisan tanah untuk merine dan land. Dan
juga mencari tahu persamaan-persamaan yang harus didapat atau digunakan dalam
memecahkan kasus-kasus pada penelitian ini.

3. Analisis suatu Tanah


Setelah mengetahui teori-teori dalam studi literatur maka didapat pula suatu
lapisan tanah yang sering muncul dalam perambatan suara pada lapisan tanah.

4. Analisis Kecepatan
Setelah mengetahui suatu suatu lapisan tanah maka akan didapat pula kecepatan yang
merambat pada lapisan tanah tersebut, untuk mendapatkan suatu minyak, gas ataupun
air. Kecepatan tersebut didapat berdasarkan tabel 1.

5. Pengujian
Setelah mengetahui semua data dari 1 sampai 4 tahapan yang didapat, maka akan
dilakukan pengujian persamaan-persamaan yang akan dipakai dan teori-teori apa saja
yang akan dipakai, jika terdapat jawaban yang kurang logis maka akan dilakukan
observasi ulang dari tahapan analisis suatu tanah.

6. Analisis Data sesuai Kasus

14
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

Jika dalam tahap pengujian dianggap logis maka pada tahap ini akan dilakukan
analisis data pada setiap kasus yg dipakai. Berikut analisis data untuk setiap kasus
sebagai berikut.
1) Kasus pertama
Pada kasus pertama ini, penulis memberikan 2 penyelesaian untuk
mengetahui suatu kedalamannya. Yaitu menggunakan offset dan tidak
menggunakan offset, seperti sebagai berikut
a. Tidak menggunakan offset dengan kecepatan 1750 m/s dan selama 30ms.
Maka didapat kedalamannya:

Gambar 5 Ilustrasi pada kasus pertama tidak menggunakan offset

Yang sudah diketahui adalah kecepatannya yaitu sebesar 1750 m/s dan
selama 30ms. Dan penulis mengasumsikan dengan lapisan tanahnya sama
atau homogen maka untuk setiap lapisannya pada kecepatan dan
waktunya sama. Dengan persamaan menggunakan persamaan:
2ℎ
𝑡= (1.1)
𝑣
𝑣𝑡
ℎ= (1.2)
2
𝑚
𝑣𝑡 1750 ×30×10−3𝑠
𝑠
maka, ℎ = = = 26,25 𝑚
2 2

b. Dengan menggunakan offset yaitu sebesar 50 m dengan kecepatan yang


sama yaitu sebesar 1750 m/s selama 30ms.

15
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

Gambar 6 Ilustrasi pada kasus pertama dengan menggunakan offset

Dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.


4ℎ 2 +𝑥 2
𝑡2 = (1.3)
𝑣2

𝑡 2 𝑣 2 −𝑥 2 (30×10−3 )2 (1750)2−(50)2
ℎ=√ =√ = 8,004 𝑚 (1.4)
4 4

2) Kasus kedua
Dengan menggunakan kasus pertama dengan memodelkannya untuk kedalaman
3000 m. Maka sebagai berikut.

Gambar 7 Ilustrasi kasus kedua

Mengasumsikan bahwa semakin bawahnya lapisan tanah maka semaikin padat


sehingga kecepatnnya semakin semakin besar. Penulis menganggap suatu
pemantulan dari energy sound ke dasar dan dipantulkan ke geophone membentuk

16
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

suatu segitiga dan penulis menganggap segitiga tersebut merupakan segitiga


sama sisi atau segitiga sama kaki. Seperti gambar berikut.

Gambar 8 Ilustrasi untuk mengetahui lapisan tanah

Dengan begitu maka penulis dapat menggunakan persamaan GLBB, sebagai


berikut:
1
𝑠 = 𝑣𝑜 𝑡 + 2 𝑎𝑡 2 (1.5)

Dengan persamaan tersebut maka akan dicari suatu percepatannya sebagai


berikut.
2(𝑠−𝑣𝑜 𝑡)
𝑎= (1.6)
𝑡2

𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎𝑡 (1.7)

Tabel 2 Tabel uji coba

t (s) s (m) v (m/s) a (m/𝑠2 ) Vt (m/s)


0,25 3000 1750 82000 22250
0,5 3000 1750 17000 10250
0,75 3000 1750 6000 6250
1 3000 1750 2500 4250

Dengan mengasumsikan menggunakan asumsi bahwa semakin bahwa lapisan


maka kecepatannya semakin besar maka:
𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎𝑡

17
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

𝑣𝑡 = 1750 + (6000)(0,03) = 1930


𝑣𝑡2 −𝑣𝑜2 (1930)2 −(1750)2
ℎ= = = 55,2 m
2𝑎 2(6000)

dan untuk sampai kedalaman 3000 m, maka dapat menggunakan tabel berikut.

Tabel 3 Data kedalaman pada Lapisan Tanah

Lapisan
t (s) v (m/s) h (m)
Tanah
0,03 1930 Alluvium 55,2
0,1 2350 clay 205
0,25 3250 sandstone 625
0,4 4150 shale 1180
0,6 5350 limestone 2130
0,7 5950 granite 2695
0,75 6250 basalt 3000

4.1 Grafik kecepatan terhadap kedalaman


3500
3000
3000 2695

2500 2130
2000
h (m)

1500 1180 h

1000 625 Linear (h)

500 205
55,2
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
-500
v (m/s)

18
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

Gambar 9 Ilustrasi untuk Setiap Kedalaman

Dan jika diasumsikan menggunaka GLB (Gerak Lurus Beraturan)


h= tv = 0,03s × 1930 m/s = 57,9 m
maka untuk kedalaman kurang lebih 3000m, menjadi:

Tabel 4 Kedalaman pada GLB

No t (s) v (m/s) h (m) ht Lapisan Tanah


1 0,03 1930 57,9 57,9 Alluvium
2 0,07 2350 164,5 222,4 clay
3 0,15 3250 48,5 709,9 sandstone
4 0,15 4150 622,5 1332,4 shale
5 0,2 5350 1070 2402,4 limestone
6 0,1 5950 595 2997,4 granite
7 0,05 6250 312,5 3309,9 basalt

19
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

Gambar 10 Ilustrasi Kedalaman Ketika Menggunakan GLB

3) Kasus ketiga
Pada kasus ketiga ini menggunakan persamaan (1.3) karena menggunakan offset.
Pada kasus ketiga ini terdapat perambatan di air atau merine yang berbeda
dengan kasus pertama dan kedua yaitu di land. Pada kasus ketiga ini dianggap
homogen sama seperti pada kasus pertama. Dengan menggunakan kecepatan
2000 m/s dan selama 50ms dan offset dari 50 m sampai dengan 120 m. Maka
akan didapat kedalaman sebagai berikut. Dengan menggunakan offset 50m

𝑡 2 𝑣12 − 𝑥 2 (50 × 10−3 )2 (2000)2 − (50)2


ℎ=√ =√ ≈ 43,3 𝑚
4 4

Gambar 11 Ilustrasi kasus ketiga

20
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

Dan selanjutnya untuk mengetahui waktu temput setiap offset dengan offset 60m,
70m, 80m, 90m, 100m, 110m, dan 120m. Dengan menggunakan persamaan (1.3)
maka:
Untuk offset = 60 m

4ℎ2 + 𝑥 2 4(43,3)2 + (60)2


𝑡=√ = √ = 0,053𝑠 = 53𝑚𝑠
𝑣2 (2000)2

Untuk offset = 70 m

4ℎ2 + 𝑥 2 4(43,3)2 + (70)2


𝑡=√ = √ = 0,056𝑠 = 56𝑚𝑠
𝑣2 (2000)2

Untuk offset = 80 m

4ℎ2 + 𝑥 2 4(43,3)2 + (80)2


𝑡=√ = √ = 0,059𝑠 = 59𝑚𝑠
𝑣2 (2000)2

Untuk offset = 90 m

4ℎ2 + 𝑥 2 4(43,3)2 + (90)2


𝑡=√ = √ = 0,062𝑠 = 62𝑚𝑠
𝑣2 (2000)2

Untuk offset = 100 m

4ℎ2 + 𝑥 2 4(43,3)2 + (100)2


𝑡=√ = √ = 0,066𝑠 = 66𝑚𝑠
𝑣2 (2000)2

Untuk offset = 110 m

4ℎ2 + 𝑥 2 4(43,3)2 + (110)2


𝑡=√ = √ = 0,070𝑠 = 70𝑚𝑠
𝑣2 (2000)2

Untuk offset = 120 m

4ℎ2 + 𝑥 2 4(43,3)2 + (120)2


𝑡=√ = √ = 0,074𝑠 = 74𝑚𝑠
𝑣2 (2000)2

Tabel 5 Waktu untuk Kedalaman yang sama tetapi Offset yang Berbeda

h (m) v (m/s) x (m) t (s)


50 0,050
43,3 2000 60 0,053
70 0,056

21
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

80 0,059
90 0,062
100 0,066
110 0,070
120 0,074

22
Laporan Akhir – Semester Ganjil 2021/2022

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan data, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa di untuk suatu kedalaman
ketika menggunakan kecepatan 1750 m/s dan selama 30ms, ketika tidak menggunakan
offset maka kedalamannya menjadi 26,5 meter, sedangkan ketika menggunakan offset
didapat kedalamannya menjadi 8,004 meter. Dan untuk mencapai kedalaman 3000 meter,
menggunakan metode GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) didapat pada lapisan ke-
7, seperti yang tertera pada tabel 3. Sedangkan menggunakan metode GLB (Gerak Lurus
Beraturan) didapat kedalaman ±3000 meter, lebih pastinya mendapatkan dikedalaman
3309,9 meter di lapisan ke-7, seperti yang tertera pada tabel 4.
Dan untuk kejadian di merine untuk mengetahui waktu yang didapat untuk
kedalaman yang homogen dapat menggunakan persamaan 1.3 dan akan mendapatkan
hasil seperti tabel 5.

23

Anda mungkin juga menyukai