Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HIDROGEOLOGI

Desain Konstruksi Sumur

Disusun Oleh :

DYNASTY HADYAN SAPUTRO

111.150.046

PLUG 6

LABORATORIUM HIDROGEOLOGI

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN


YOGYAKARTA

2017

i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktikum Hidrogeologi

Desain Konstruksi Sumur

Yogyakarta, 30 September 2017

Disusun Oleh:

Nama : Dynasty Hadyan Saputro

NIM : 111.150.046

Plug :6

Mengetahui,
Asisten
Hidrogeologi

( )

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat, dan hidayah-
Nya, sehingga pada akhirnya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan
praktikum desain konstruksi sumur dengan baik. Laporan ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas praktikum Hidrogeologi Jurusan Teknik Geologi, Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan demi terselesaikannya laporan resmi ini. Penghargaan dan
terima kasih disampaikan kepada:

1. Dosen Pengajar Hidrogeologi, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral,


UPN Veteran Yogyakarta.
2. Asisten Laboratorium Hidrogeologi yang telah membimbing dan mendidik selama
praktikum Hidrogeologi.
3. Seluruh pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu-persatu yang telah membantu
dalam penyusunan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan praktikum desain konstruksi sumur ini masih
jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik yang membangun akan diterima dengan senang
hati untuk perbaikan lebih lanjut. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
seluruh pembaca.

Yogyakarta, 30 September 2017


Penyusun,

DYNASTY HADYAN S.
111.150.046

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................................. i


Halaman Pengesahan .................................................................................................................. ii
Kata Pengantar........................................................................................................................... iii
Daftar Isi ..................................................................................................................................... iv
Daftar Gambar ............................................................................................................................ v
Daftar Tabel ................................................................................................................................ vi
Bab I Pendahuluan ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian ...................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah............................................................................................................ 2
1.4 Alat dan Bahan .............................................................................................................. 2
Bab II Dasar Teori ...................................................................................................................... 3
2.1 Desain Konstruksi Sumur.................................................................................................... 3
2.2 Akuifer ................................................................................................................................ 5
2.3 Interpretasi Log Geofisika ................................................................................................... 6
Bab III Pembahasan ................................................................................................................... 8
3.1 Persyaratan Teknis Desain Konstruksi Sumur .................................................................... 8
3.1.1 Jenis Akuifer ................................................................................................................ 8
3.1.2 Penentuan Lubang Sumur ............................................................................................ 8
3.1.3 Penentuan Panjang Screen ........................................................................................... 9
3.1.4 Penempatan Pompa Submersible ................................................................................. 9
3.1.5 Penentuan Pemasangan Gravel Pack ............................................................................ 9
3.1.6 Penentuan Pemasangan Grouting ................................................................................. 9
3.2 Daftar Harga ...................................................................................................................... 10
3.3 Perhitungan Anggaran Biaya ............................................................................................ 10
Bab IV Kesimpulan ................................................................................................................... 15
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka
Lampiran

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagian-Bagian Sumur Bor .......................................................................................... 4
Gambar 2. Log Gamma Ray, Log Spontaneous Potential dan Log Resistivity ............................ 7

v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Harga Bahan Desain Konstruksi Sumur ............................................................ 10
Tabel 2. Total Anggaran Desain Konstruksi Sumur Desa Marabunta ........................................ 14

vi
Laboratorium Hidrogeologi 2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Air menjadi bagian yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup, temasuk
manusia. Air sangat berperan dalam keberlangsungan hidup manusia, seperti untuk
minum, mandi, mencuci dan lain sebagainya. Tentunya air yang dibutuhkan dalam hal ini
adalah air yang bersih dan terbebas dari segala macam zat berbahaya. Air tersebut akan
banyak didapatkan sebagai air tanah yang tersimpan pada suatu lapisan akuifer yang
dalam pengambilannya membutuhkan suatu proses pengeboran. Proses tersebut di dalam
ilmu hidrogeologi dikatakan sebagai desain konstruksi sumur.

Desain konstruksi sumur merupakan suatu kegiatan perancangan pembuatan sumur


yang meliputi pemilihan akuifer sampai proses pengambilan air tanah. Desain konstruksi
sumur tidak dapat sembarangan dibangun begitu saja. Perlu adanya tahapan persiapan
yang matang, seperti penentuan titik lokasi pemboran air tanah serta melakukan orientasi
lapangan. Kemudian perlu dilakukan pemilihan bahan, perhitungan biaya serta
pelaksanaan pembangunan sumur secara tepat. Karena dengan menggunakan desain
konstruksi yang tepat, diharapkan mampu mengurangi aliran permukaan yang menjadi
penyebab banjir, mempertahankan permukaan air tanah, mengurangi erosi dan
sedimentasi, mencegah penurunan tanah dan yang terpenting mampu memenuhi
kebutuhan hidup manusia.

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian


Laporan desain konstruksi sumur ini memiliki maksud dan tujuan agar praktikan dapat:

1. Memahami gambaran dan syarat dari desain konstruksi sumur yang sesuai dengan
SNI
2. Membuat desain konstuksi sumur yang sesuai dengan SNI
3. Melakukan perhitungan biaya anggaran yang dibutuhkan dalam desain konstruksi
sumur.

1Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 1|Page
Laboratorium Hidrogeologi 2017

1.3 Batasan Masalah


Berikut ini beberapa batasan masalah dalam penyusunan laporan desain konstruksi sumur
yang meliputi:

1. Definisi Desain Konstruksi Sumur


2. Pembacaan Log Geofisika (Log GR, Log SP dan Log Resistivity)
3. Pembuatan Desain Kontruksi Sumur
4. Perhitungan biaya material pembutan Desain Konsruksi Sumur.

1.4 Alat dan Bahan


1. Lembar desain konstruksi sumur
2. Pensil Warna
3. Pensil
4. Pulpen/Drawing Pen
5. Penggaris
6. Lembar Log Geofisika
7. Kalkulator

2Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 2|Page
Laboratorium Hidrogeologi 2017

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Desain Konstruksi Sumur


Desain Konstruksi Sumur adalah suatu proses perencanaan pembuatan sumur
setelah dilakukannya pengeboran dan analisa data log geofisika (Resistivitas, Gamma
Ray, dan Spontanius Potensial) guna menghasilkan sumur dengan umur pemanfaatan
yang maksimal dan kapasias yang optimal. Desain konstruksi sumur yang direncanakan,
dimaksudkan bagi sumur produksi yang akan dibuat, dimana sebelumnya telah diperoleh
data-data potensi airtanah di lokasi atau di daerah yang bersangkutan. Bagi lokasi yang
potensi airtanahnya belum diketahui, pemboran dan konstruksi sumur yang dilaksanakan
umumnya ditujukan untuk kegiatan eksplorasi berupa sumur uji (test well), sehingga
diameter pipa buta (casing), saringan (screen) dan lubang bor cukup diantisipasi
berdasarkan evaluasi data yang tersedia. Aspek perencanaan debit pemompaan sumur
dalam tahapan desain konstruksi terutama ditinjau atas dasar diameter pompa selam
(submersible pump) yang lazim tersedia di pasaran, di samping kecepatan maksimum
aliran air ke atas yang diijinkan di dalam pipa untuk memperkecil nilai gesek (friction
losses). Untuk dapat merencanakan/desain konstruksi sumur yang baik, perlu tersedianya
beberapa informasi data pemboran, antara lain :

Lokasi, kedalaman serta ketebalan akuifer.


Jenis litologi formasi yang ditembus dan kondisi akuifer.
Muka airtanah (piezometric level) dan kualitas airtanah
Hal-hal tersebut dapat diperoleh dari data yang direkam selama pemboran, berupa:

Diskripsi contoh pemboran (cutting).


Rekaman kecepatan laju pemboran.
Pengujian geofisika lubang bor.
Analisa ayakan butiran penyusun akuifer.
Pengamatan muka air tanah selama pemboran.
Rekaman data circulation losses jika ada.
Data perubahan warna lumpur pemboran.
Catatan sejumlah pemakaian campuran lumpur (polymeric) dan rekaman data
pemantauan viskositas dan densitas lumpur bor.

3Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 3|Page
Laboratorium Hidrogeologi 2017

Pengukuran dan pengujian lubang bor lainnya, jika ada.


Dari hasil evaluasi data-data tersebut, seorang hidrogeologist yang
berpengalaman dapat menentukan rencana konstruksi sumur dalam, yang secara teknis
mutunya dapat dipertanggung jawabkan.

Desain konstruksi sumur dilakukan dalam dua tahap, yaitu rancangan sumur awal
dan akhir. Rancangan terdiri dari penentuan kedalaman sumur, diameter pipa jambang
(casing), jenis screen, serta ukuran slot dan penentuan posisinya dalam sumur. Selama
periode pengeboran, rancangan awal akan disesuaikan berdasarkan pengamatan aktual
dan temuan-temuan di lokasi tertentu. Rancangan ini kemudian disesuaikan menjadi
rancangan akhir. Selama tahap ini, asumsi rancangan yang digunakan diverifikasi dan
menjadi parameter rancangan yang sebenarnya, seperti debit air, penurunan muka air
(drawdown), kedalaman dan ketebalan lapisan geologi, jenis material setiap lapisan
geologi yang ditemui, dan informasi lain yang relevan. Kemudian kegiatan pembuatan
desain konstruksi sumur sendiri biasanya terdiri dari lima langkah pengerjaan, yaitu: (1)
pengeboran, (2) pemasangan pipa casing dan pipa screen, (3) penempatan paket saringan
atau filter, (4) penuangan semen grouting untuk memberikan perlindungan kontaminasi,
dan (5) pengujian sumur untuk memastikan air bebas dari pasir dan hasil maksimum.

Gambar 1. Bagian-Bagian Sumur Bor

4Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 4|Page
Laboratorium Hidrogeologi 2017

2.2 Akuifer
Akuifer adalah lapisan batuan dibawah permukaan tanah yang mengandung air dan
dapat dirembesi air. Akuifer adalah formasi geologi atau grup formasi yang mengandung
air dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Batasan lain
yang digunakan adalah reservoir air tanah, lapisan pembawa air. Todd (1955) menyatakan
bahwa akuifer berasal dari Bahasa Latin yaitu aqui dari aqua yang berarti air dan ferre
yang berarti membawa, jadi akuifer adalah lapisan pembawa air.

Suatu akuifer mempunyai dua fungsi penting, yaitu sebagai penyimpan laksana
sebuah waduk dan sebagai penyalur air seperti jaringan pipa. Kedua fungsi itu diemban
oleh pori-pori atau rongga di dalam batuan akuifer itu. Dua sifat yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai penyimpan adalah porositas (porosity) dan hasil jenis (specific
yield).

Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa macam-macam
akifer berdasarkan litologinya dibagi menjadi :

a) Akuifer Bebas (Unconfined Aquifer), yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian
terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini
disebut dengan water table (preatik level), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan
hidrostatik sama dengan atmosfer.

b) Akuifer Tertekan (Confined Aquifer), yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang
dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai
tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.

c) Akuifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer), yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh
air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya
merupakan lapisan kedap air.

d) Akuifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer), yaitu aquifer yang bagian bawahnya
yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material
berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan
air. Dengan demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan
aquifer semi tertekan.

5Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 5|Page
Laboratorium Hidrogeologi 2017

2.3 Interpretasi Log Geofisika


Interpretasi log dalam geofisika merupakan pengukuran variasi kedalaman fisik
batuan sekitar dengan menggunakan alat geofisika pada lubang bor. Log geofisika dapat
memberikan informasi geologi khususnya untuk keperluan air tanah. Hasil data log akan
memberikan informasi seperti jenis batuan, kedalaman, ketebalan lapisan, kenampakan
geologi seperti sesar, kekar, intrusi, dan karakter-karakter lainnya.
Jenis log yang digunakan untuk konstruksi sumur diantaranya Log Spontaneous
Potensial (SP), Log Gamma Ray (GR), dan Log Resistivity.

1. Log spontaneus potensial (SP)

Kurva SP adalah rekaman beda potensial antara sebuah elektroda yang bergerak
dalam sumur dan sebuah elektroda lain yang ditanam di permukaan tanah. Pada zona
lempung, kurva SP menunjukkan garis lurus yang disebut Shale Base Line (SBL).

Pada formasi yang permeabel kurva SP menjauh dari garis lempung biasa
berkembang positif atau negative tergantung jenis kandungannya. Pada zona permeabel
yang cukup tebal, kurva SP mencapai suatu garis konstan. Pada lapisan permeabel
mengandung air asin, defleksi SP akan berbentuk negatif (ke arah kiri dari garis SBL),
sedangkan pada lapisan permeabel yang mengandung air tawar defleksi SP ke arah positif
(ke arah kanan garis SBL). Pada lapisan permeabel yang mengandung air payau, defleksi
SP mendekati SBL.

Kegunaan dari log SP :

1. Mendeteksi lapisan permeabel

2. Menentukan jenis lithologi

3. Menentukan resistivitas air formasi

4. Menentukan volume serpih pada lapisan permeabel

2. Log gamma ray (GR)

Log GR merupakan suatu catatan terhadap kedalaman dari radioaktivitas alamiah


suatu formasi. Sifat keradioaktivitan tersebut berasal dari peluruhan unsur-unsur di dalam

6Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 6|Page
Laboratorium Hidrogeologi 2017

batuan, seperti Uranium dan Potassium yang secara menerus memancarkan sinar gamma
berenergi tinggi.

Log GR secara khusus digunakan untuk menentukan jenis lithologi. Pada batuan
yang kedap/impermeabel bersifat radioaktivitas tinggi memiliki harga GR yang tinggi (ke
arah kanan), sedangkan batupasir yang bebas serpih dan batuan karbonat memiliki harga
GR yang rendah (ke arah kiri).

Kegunaan log GR antara lain :

1. Mengidentifikasi lithologi

2. Menghitung volume serpih

3. Korelasi antar formasi pada beberapa sumur pemboran

3. Log resistivity

Log resistivity merupakan log elektrik yang digunakan untuk :

1. Mendeterminasi kandungan fluida dalam batuan (hidrokarbon atau air).

2. Mengidentifikasi zona permeabel

3. Menentukan porositas

Gambar 2. Log Gamma Ray, Log Spontaneous Potential dan Log Resistivity

7Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 7|Page
Laboratorium Hidrogeologi 2017

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Persyaratan Teknis Desain Konstruksi Sumur


3.1.1 Jenis Akuifer
Log Gamma Ray merupakan suatu log yang pada prinsipnya memanfaatkan
besaran nilai intensitas dari unsur radioaktif yang ada di dalam suatu batuan. Unsur-unsur
radioaktif seperti Uranium (U), Thorium (Tho) dan Potasium (K) banyak dijumpai pada
litologi batulempung dan sedikit dijumpai pada batupasir. Sehingga nilai Gamma Ray
(GR) dari batulempung relatif akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai Gamma
Ray (GR) pada batupasir. Nilai Gamma Ray tersebut akan dibatasi oleh GR Log. Semakin
tinggi nilai Gamma Ray (GR) nya maka defleksinya akan semakin ke arah kanandari GR
Log, begitupun sebaliknya.

Berdasarkan data log yang diberikan, dapat diketahui bahwa litologi yang ada di
Desa Marabunta adalah batupasir dan batulempung. Kemudian, karena akuifer nya berada
pada batupasir yang di atasnya merupakan batulempung yang bersifat impermebale.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa akuifer yang ada pada Desa Marabunta adalah akuifer
tertekan.

3.1.2 Penentuan Lubang Sumur


Dalam menentukan lubang sumur, kondisi geologi dan stratigrafi merupakan
suatu hal wajib yang harus diketahui. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis
litologi dan kemampuanya dalam menyimpan serta meloloskan air. Selain itu berdasarkan
data stratigrafi juga dapat diketahui ketebalan dari suatu lapisan batuan yang dapat
menjadi akuifer. Sehingga jumlah cadangan air dari akuifer tersebut dapat diketahui
dengan baik untuk memperhitungkan keberlangsungan dari sumur yang akan dibuat.

Hal ini sudah diterapkan pada desain konstruksi sumur di Desa Marabunta, yaitu
dengan mengetahui data stratigrafi dan ketebalan litologi yang bertindak sebagai akuifer
berdasarkan pembacaan data log geofisika.

8Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 8|Page
Laboratorium Hidrogeologi 2017

3.1.3 Penentuan Panjang Screen


Screen ditempatkan pada lapisan batupasir yang bertindak sebagai akuifer. Hal ini
bertujuan untuk menyaring dan memisahkan air dengan material-material pengotor yang
ikut terlarut bersama air ketika melewati pori-pori batuan.

Screen sendiri memiliki ukuran default (penjualan) yaitu 4 meter, sehingga dalam
pemasangan screen per 4 meter di dalam sumur harus menutupi mimal 75% dari tebal
akuifer (batupasir). Contohnya tebal akuifer adalah 13 meter, maka 75% dari 13 meter
adalah 9.75 meter. Screen yang harus dipasang minimal adalah 9,75 meter. Namun karena
ukuran screen hanya per 4 meter, maka screen yang dipasang adalah 3 buah yaitu 4 meter
x 3 = 12 meter dari tebal akuifer (batupasir).

3.1.4 Penempatan Pompa Submersible


Sebelum menempatkan pompa submersible penting untuk mengetahui kedalaman
dari muka air tanah dari daerah tersebut. Muka air tanah yang harus diketahui adalah
muka air tanah ketika musim penghujan dan juga muka air tanah yang terdalam yaitu
ketika musim kemarau tiba. Pompa submersible sebaiknya ditempatkan 2 meter di bawah
muka air tanah terdalam yang terjadi pada saat musim kemarau. Hal ini bertujuan agar
ketika air menuju titik terdalam, maka pompa tetap dapat bekerja untuk mengambil air
tanah.

Prinsip pemasangan pompa submersible ini sudah diterapkan pada desain


konstruksi sumur di Desa Marabunta yang memiliki muka air tanah terdalam yaitu 29
meter, maka pemasangan pompa submersible nya berada pada kedalaman 31 meter.

3.1.5 Penentuan Pemasangan Gravel Pack


Gravel pack (kerikil pembalut) merupakan media penopang screen sekaligus
media yang digunakan untuk menyaring air yang masuk ke dalam sumur sebelum disaring
oleh screen. Selain itu gravel pack ini dapat meningkatkan koefisien permeabilitas yang
ada di sekeliling screen. Dalam pemasangannya, gravel pack selalu dipasang disekeliling
dan sejajar dengan pemasangan screen.

3.1.6 Penentuan Pemasangan Grouting


Grouting merupakan suatu proses penyemenan pada pipa sumur. Hal ini bertujuan untuk
melindungi sumur dari material-material asing yang akan masuk ke sumur. Pemasangan

9Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 9|Page
Laboratorium Hidrogeologi 2017

grouting ini dilakukan sebelum dan sesudah pemasangan screen pada akuifer dan juga
pada pipa sebelum reducer. Tegak atau tidaknya suatu konstruksi sumur, salah satunya
dipengaruhi oleh grouting ini.

3.2 Daftar Harga


Tabel 1. Daftar Harga Bahan Desain Konstruksi Sumur

Harga per
No. Jenis Alat Satuan
Satuan
Pipa jambang Black Steel diameter 10 tebal 6
1. Meter Rp. 650.000,-
mm lengkap dengan centralizer
2. Reducer dari 10 ke 8 Perbuah Rp. 900.000,-
Pipa Black Steel diameter 8 tebal 4.84 mm
3. Meter Rp. 550.000,-
lengkap dengan centralizer/chasing
Pipa saringan diameter 8 stainless steel wire
Per 4
4. wound continuous slot size 1.5 mm dengan Rp. 1.200.000,-
meter
minimum opening area 30%
5. Gravel pack ukuran 2-10 mm Meter3 Rp. 400.500,-
6. Penyemenan/grouting Meter3 Rp. 450.000,-
7. Bottom cup besi diameter 8 Perbuah Rp. 400.000,-
8. Pipa coloum medium GIP diameter 4 Meter Rp. 300.000,-
Pompa submersible untuk debit 5-10 liter/detik
9. Perbuah Rp. 88.000.000,-
dan head 150-200 m dan power 150 KW
10. Lempung penyekat Meter3 Rp. 400.000,-
11. Cor beton kelas BO Meter3 Rp. 690.000,-

3.3. Perhitungan Anggaran Biaya


1. Pipa Jambang
Panjang pipa jambang = 37.1 meter
Harga per meter = Rp. 650.000,-
Harga total = Rp. 650,000,- x 37,1 meter

= Rp. 24.115.000,-

10Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 10 | P a g e
Laboratorium Hidrogeologi 2017

2. Reducer 10 ke 8
Reducer dibutuhkan sebanyak satu buah
Harga per satuan = Rp. 900.000,-
Harga total = Rp. 900.000,-

3. Pipa Blacksteel + Centralizer


Panjang pipa blacksteel = 60.8 meter
Harga per meter = Rp. 550.000,-
Harga total = Rp. 550.000.00 x 60.8 meter
= Rp. 33.440.000,-

4. Screen
Jumlah screen = 22 buah
Harga per satuan = Rp. 1.200.000,-
Harga total = Rp. 1.200.000.00 x 22
= Rp. 26.400,000,-

5. Gravel Pack
d1 = 10 = 10 x 2.54 = 25.4 cm = 0.254 m
d2 = 8 = 8 x 2.54 = 20.32 cm = 0.2032 m
r1 = 0.254 m / 2 = 0.127 m
r2 = 0.2032 m / 2 = 0.1016 m
V = ( x r12 x t) - ( x r22 x t)
= (3.14 x 0.1272 x 88) (3.14 x 0.10162 x 88)
= 1,604 m3
Harga per m3 = Rp. 400.500,-
Harga total = 1.604 x Rp. 400.500,-
= Rp. 642.402,-

6. Grouting
o Volume grouting pada pipa jambang
D1 = 12 inchi = 12 x 2.54 = 30.48 cm = 0.3048 m

11Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 11 | P a g e
Laboratorium Hidrogeologi 2017

D2 = 10 inchi = 10 x 2.54 = 25.40 cm = 0.2540 m


r1 = 0.3048 m / 2 = 0.1524 m
r2 = 0.2540 m / 2 = 0.1270 m
V = ( x r12 x t) - ( x r22 x t)

= (3.14 x 0.15242 x 37.1) - (3.14 x 0.1272 x 37.1)

= 0.827 m3

Harga /m3 = Rp. 450.000,-


Harga total = Rp. 372.150,-

o Volume grouting pada pipa blacksteel


D1 = 10 = 10 x 2.54 = 25.40 cm = 0.2540 m
D2 = 8 = 8 x 2.54 = 20.32 cm = 0.2032 m
r1 = 0.254 m / 2 = 0.127 m
r2 = 0.2032 m / 2 = 0.1016 m
V = ( x r12 x t) - ( x r22 x t)

= (3.14 x 0.1272 x 50.8) - (3.14 x 0.10162 x 50.8)

= 0.926 m3

Harga /m3 = Rp. 450.000,-


Harga total = Rp. 416.700,-

7. Bottom cup 8
Bottom cup yang dibutuhkan sebanyak satu buah
Harga per buah = Rp. 400.000,-
Harga total = Rp. 400.000,-

8. Pipa Coloumn medium GIP 4


Panjang pipa coloumn = 31.1 m
Harga per meter = Rp. 300.000,-
Harga total = Rp. 300.000,- x 31.1

= Rp. 9.330.000,-
12Nama : Dynasty Hadyan Saputro
Plug : 6
NIM : 111.150.046 12 | P a g e
Laboratorium Hidrogeologi 2017

9. Pompa submersible
Pompa submersible yang dibutuhkan sebanyak satu buah
Harga per satuan = Rp. 88.000.000,-
Harga total = Rp. 88.000.000,-

10. Lempung penyekat


d1 = 10 = 10 x 2.54 = 25.4 cm = 0.254 m
d2 = 8 = 8 x 2.54 = 20.32 cm = 0.2032 m
r1 = 0.2540 m / 2 = 0.1270 m
r2 = 0.2032 m / 2 = 0.1016 m
t = 10 m
Volume = (3.14 x 0.1272 x 10) - (3.14 x 0.10162 x 10)
= 0,182 m3
Harga per m3 = Rp. 400,000.00
Harga total = Rp. 72.800,-

11. Cor beton kelas BO


d1 = 13 = 0.3302 m
d2 = 10 = 0.2540 m
r1 = 0.3302 m / 2 = 0.1651 m
r2 = 0.2540 m / 2 = 0.1270 m
t =1m
Volume = (3.14 x 0.16512 x 1) - (3.14 x 0.1272 x 1)
= 0.0349 m3
Harga per m3 = Rp. 690.000,-
Harga total = Rp. 24.081,-

Total biaya yang diperlukan = Rp.184.113.133,-

13Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 13 | P a g e
Laboratorium Hidrogeologi 2017

Total Anggaran

Tabel 2. Total Anggaran Desain Konstruksi Sumur Desa Marabunta

Jumlah Harga Satuan


No. Jenis Alat Harga Total
Kebutuhan
1. Pipa jambang 37.1 m Rp. 650.000,- Rp. 24.115.000,-
2. Reducer 1 Buah Rp. 900.000,- Rp. 900.000,-
3. Pipa Black Steel 50.9 m Rp. 550.000,- Rp. 33.440.000,-
4. Screen 22 buah (@ 4 m) Rp. 1.200.000,- Rp. 26.400.000,-
5. Gravel pack 88 m Rp. 400.500,- Rp. 642.402,-
6. Grouting Rp. 450.000,- Rp. 788.850,-
7. Bottom cup 1 Buah Rp. 400.000,- Rp. 400.000,-
8. Pipa coloum 31.1 m Rp. 300.000,- Rp. 9.330.000,-
Pompa
9. 1 Buah Rp. 88.000.000,- Rp. 88.000.000,-
submersible
Lempung
10. 10 buah (@ 1 m) Rp. 400.000,- Rp. 72.800,-
penyekat
11. Cor beton 1m Rp. 690.000,- Rp. 24.081,-
Total Biaya Rp.184.113.133,-

14Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 14 | P a g e
Laboratorium Hidrogeologi 2017

BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan interpretasi Log Geofisika (Log GR, Log SP dan Log Resistivity)
untuk keperluan desain konstruksi sumur di Desa Marabunta ditemukan litologi
berupa batupasir dan batulempung.
Akuifer pada lokasi desain konstruksi sumur di Desa Marabunta berada pada
litologi batupasir yang bersifat permeabel dan batu lempung sebagai lapisan
impermeabel.
Keberadaan batulempung yang sifatnya impermeabel di atas batupasir yang
bertindak sebagai akuifer menyebabkan jenis akuifer pada Desa Marabunta adalah
akuifer tertekan
Total Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan konstruksi sumur di Desa
Marabunta adalah Rp.184.113.133,-

15Nama : Dynasty Hadyan Saputro


Plug : 6
NIM : 111.150.046 15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Nonner, J. C. 2003. Introduction to Hidrogeology. Lisse: A. A Balkema Publishers

Pamsimas. 2015. Perencanaan dan Konstruksi Sumur dan Sumur Bor. Jakarta:
PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat).

Raghunath. H. M. 2006. Hydrology: Principles, Analysis, Design. New Delhi: New Age
International (P) Limited Publishers.

Tim Dosen. 2017. Buku Panduan Praktikum Hidrogeologi. Yogyakarta: UPNVY.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai