Disusun Oleh :
Rigenaji Pambudi
111.160.104
PLUG 10
LABORATORIUM HIDROGEOLOGI
2018
Laboratorium Hidrogeologi 2018
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh:
NIM : 111.160.104
Plug : 10
Mengetahui,
Asisten
Hidrogeologi
(
)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah serta karunianya sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini di susun sebagai laporan untuk melaporkan kegiatan
praktikum Hidrogeologi.
Pada kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Segenap dosen Hidrogeologi, Fakultas Teknologi Mineral, Jurusan Teknik
Geologi UPN ”Veteran” Yogyakarta.
2. Assisten Laboratorium Hidrogeologi yang telah memberikan bimbingan
hingga selesainya laporan ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam praktikum dan menyelesaikan
laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan. Maka dari itu, penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, agar penyusunan laporan
berikutnya dapat lebih baik dari sebelumnya, karena kesalahan itu milik kita dan
kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT semata.
Penyusun mengharapkan, semoga laporan ini dapat berguna khususnya
bagi diri sendiri dan para pembaca umumnya. Dan sebelumnya praktikan
mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 02 Oktober
2018
Penyusun,
Rigenaji Pambudi.
111.160.104
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.................................................................................................................. 5
Gambar 1.3.................................................................................................................. 8
Gambar 1.4.................................................................................................................. 8
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Kualitas dan kuantitas dari air tanah sangat perlu diperhatikan. Hal
ini dapat dilihat dari pengaruh geologinya. Pengaruh geologi sangat
berperan penting akan hal ini, misalkan saja pengaruh tektonik atau
pengaruh batuannya. Pengaruh tektonik yang terjadi misalnya karena sesar
kekar dll. Untuk pengaruh batuan sendiri misalnya dilihat dari ukuran
butirnya. Untuk mengambil air sendiri harus diperhatikan juga cadangan
yang ada dibawah permukaan, untuk itulah dipelajari desain konstruksi
sumur.
BAB II
DASAR TEORI
Hal-hal tersebut dapat diperoleh dari data yang direkam selama pemboran,
berupa:
2.2 Akuifer
Akuifer berada dibawah lapisan batuan yang permeabel atau lapisan
batuan yang belum kompak (kerikil, pasir, lanau, lempung) yang dimana
dengan mudah dapat diekstraksi dengan air sumur.
Bahan tanah alami memiliki rentang hubungan hidrolik yang sangat
luas. Di dekat permukaan bumi, sangat sedikit, jika ada, formasi geologi
yang benar-benar kedap air. Pelapukan, rekahan, dan pemecahan telah
mempengaruhi kebanyakan batuan sampai tingkat tertentu. Namun, laju
gerakan air tanah 4epi sangat lambat dalam satuan konduktivitas hidrolik
rendah.
Aquifer adalah unit geologi yang dapat menyimpan dan
mengirimkan air pada tingkat yang cukup cepat untuk memasok jumlah
yang masuk akal ke sumur. Permeabilitas 4epid an4 aquifers berkisar antara
sekitar 10-2 darcy ke atas. Pasir dan kerikil yang tidak terkonsolidasi,
batupasir, batugamping dan dolomit, aliran basal, dan batuan plutonik dan
metamorf yang retak adalah contoh unit batuan yang dikenal sebagai
akuifer.
Aquifer – batuan atau sedimen dalam formasi, kelompok formasi,
atau bagian dari formasi yang jenuh dan cukup 4epid an4 untuk
mentransmisikan jumlah ekonomis air ke sumur dan mata air.
Lapisan pengikat adalah unit geologi yang memiliki sedikit
permeabilitas 4epid an4 atau sedikit – kurang dari sekitar 10-2 darcy. Ini
adalah batas yang sedikit luas dan tidak tergantung pada kondisi 4epid. Di
daerah tanah liat, dengan permeabilitas 4epid an4 10-4 darcy, lumpur 10-2
darcy dapat digunakan untuk memasok air ke sumur kecil. Di sisi lain,
lumpur yang sama dapat dianggap sebagai lapisan pengikat jika ditemukan
di daerah kerikil kasar dengan permeabilitas 5epid an5 dari 100 darcys. Air
tanah bergerak melalui lapisan yang paling membatasi, meski laju
pergerakannya sangat lambat.
Lapisan pembatas kadang-kadang terbagi menjadi aquitards,
aquicludes, dan akuifer. Sebuah aquifuge adalah unit yang benar-benar
kedap air yang tidak akan mengirimkan air apapun. Aquitard adalah lapisan
permeabilitas rendah yang dapat menyimpan tanah dan juga
mentransmisikannya perlahan dari satu akuifer ke yang lain. Lapisan con-
fining bocor juga diterapkan pada unit semacam itu. Kebanyakan penulis
sekarang menggunakan istilah confining layer dan limited confining layer.
Lapisan pengikat dapat menjadi elemen penting dari 5epid aliran
regional, dan lapisan pengurang bocor dapat mengirimkan sejumlah besar
air jika luas penampang melintangnya besar.
Aquifer 5epi dekat dengan permukaan tanah, dengan lapisan
perminyakan permeabilitas 5epid an5 yang terus menerus membentang dari
permukaan tanah sampai ke dasar akuifer. Akuifer semacam itu disebut
aquifer air table atau aquifer yang tidak terkekang. Isi ulang ke akuifer 5epi
dari rembesan ke bawah melalui zona jenuh (gambar 1.1). Pengisian ulang
juga 5epi terjadi melalui aliran air tanah lateral atau rembesan ke atas dari
strata yang mendasarinya.
Gambar 1.1
di akuifer tertutup, air tanah yang tidak terbatasi ditemukan di akuifer air,
dan air tanah bertengger ditemukan di akuifer bertengger.
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Pada formasi yang permeabel kurva SP menjauh dari garis lempung biasa
berkembang positif atau negative tergantung jenis kandungannya. Pada zona
permeabel yang cukup tebal, kurva SP mencapai suatu garis konstan. Pada
lapisan permeabel mengandung air asin, defleksi SP akan berbentuk negatif (ke
arah kiri dari garis SBL), sedangkan pada lapisan permeabel yang mengandung
air tawar defleksi SP ke arah positif (ke arah kanan garis SBL). Pada lapisan
permeabel yang mengandung air payau, defleksi SP mendekati SBL.
GR yang tinggi (ke arah kanan), sedangkan batupasir yang bebas serpih dan
batuan karbonat memiliki harga GR yang rendah (ke arah kiri).
3. Log resistivity
Log resistivity merupakan log elektrik yang digunakan untuk :
1. Mendeterminasi kandungan fluida dalam batuan reservoir (hidrokarbon
atau air).
2. Mengidentifikasi zona permeabel
3. Menentukan porositas
BAB III
PEMBAHASAN
meter
5 Filter pack ukuran 2-10 mm Rp 400,500.00
kubik
meter
6 Penyemenan/ grouting Rp 450,000.00
kubik
meter
10 Lempung penyekat Rp 400,000.00
kubik
meter
11 Cor beton kelas BO Rp 690,000.00
kubik
Total Biaya
1. Pipa Jambang
Panjang Pipa = 41 m
Pipa jambang Harga/meter : Rp 650.000,00
Harga total = Rp.26.650.000,00
2. Reducer
Harga / satuan : Rp 900.000,00
Harga total = Rp 900.000,00
4. Screen
Panjang total screen 19 Buah
Harga / 4 meter Rp 1.200.000,00
Harga total : Rp 22.800.000,00
5. Gravel pack
d1 = 10” = 10 x 2,54 = 25,4 cm = 0,254 m
d2 = 8 ” = 8 x 2,54 = 20,32 cm = 0,2032 m
r1 = 0,254 m / 2 = 0,127 m
r2 = 0,2032 m / 2 = 0,1016 m
V = (π x r12 x t )- (π x r22 x t)
= (3,14 x 0,1272 x 76) – (3,14 x 0,10162 x 76) = 1,385648842 m3
6. Volume grouting
Volume grouting pada pipa jambang
D1 = 12 inchi = 12 x 2,54 = 30,48 cm = 0,3048 m
D2 = 10 inchi = 10 x 2,54 = 25,4 cm = 0,254 m
r1 = 0,3048 m / 2 = 0,1524 m
r2 = 0,254 m / 2 = 0,127 m
V = (π x r12 x t) - (π x r22 x t)
= (3,14 x 0,15242 x 41) - (3,14 x 0,1272 x 41)
= 0,91363688 m3
Harga /m3 = Rp 450.000,00
Harga total = Rp 411.136,00
N
Jenis Alat Harga Satuan Jumlah Total
o
Pipa
jambang
diameter
Rp
1 10" tebal 6 41 m Rp.26.650.000,00
650,000.00
mm lengkap
dengan
centralizer
Reducer dari
2 Rp 90,000.00 1 buah Rp 90,000.00
10"-8"
Pipa Black
steel
diameter 8"
tebal 5.84 Rp
3 67,2 meter Rp 36.960.000,00
mm lengkap 550,000.00
dengan
centralizer
/casing
Pipa
saringan
diameter 8"
stainlesstel
wire wound
Rp
4 continous 19 buah Rp 22.800.000,00
1,200,000.00
slot size 1,5
mm dengan
minimum
opening area
30%
Penyemenan Rp
6 1,992984367 m3 Rp 896.842,00
/ grouting 450,000.00
Bottom cup Rp
7 1 buah Rp 400,000.00
besi 400,000.00
diameter
10"
Pipa
Coloumb Rp
8 30,9 m Rp 9.270.000,00
medium GIP 300,000.00
diameter 4"
Pompa
submersible
untuk debit
5-10 Rp
9 liter/detikda 88,000,000.0 1 buah Rp 88.000.000
n head 150- 0
200 m dan
power 15
kW
Lempung Rp
10 0,1458577728 m3 Rp 58.343,00
penyekat 400,000.00
Cor beton Rp
11 0,0349450914 m3 Rp 24,112,00
kelas BO 690,000.00
Total Biaya Rp. 185.704.249,00
Tabel 3.2 Jumlah Anggaran
BAB IV
KESIMPULAN
Beikut ini adalah kesimpulan yang didapatkan dari hasil pengolahan data
Desain konstruksi sumur:
1. Daerah Abyasatma mempunyai lithologi berupa pasir dan lempung yang
ditinjau dari log gamma ray.
2. MAT pada saat musim penghujan mempunyai ketinggian 20 meter dan
MAT pada saat musim kemarau mempunyai ketinggian 28 meter, hal ini
berpengaruh pada pompa submersible ditempatkan.
3. Didaerah abyasatma termasuk kedalam akuifer tertekan dengan lapisan
penutup berupa lempung.
4. Untuk melakukan pengeboran dapat dilakukan dengan interpretasi geofisika
berupa log spontaneous, log gamma ray maupun log resistivity. Untuk
membuat sumur kita harus mengetahui data data yang diperlukan yaitu data
lithologi, data stratigrafi dan data struktur.
5. Dalam pembuatan sumur harus diketahui biaya pembuatannya, untuk
pembuatan sumur daerah abyasatma memerlukan biaya total yaitu Rp.
185.704.249,0
DAFTAR PUSTAKA