PRAKTIKUM HIDROGEOLOGI
Dosen Pengampu :
Theopihila Listyani Retno Astut, DR. S.T., M.T
Disusun Oleh :
EGA RIZKY AFDILLAH
410018077
YOGYAKARTA
2020
P a g e 1 | 28
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH :
EGA RIZKY AFDILLAH
410018077
( ) ( )
P a g e 2 | 28
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan Rahmat-Nya “Laporan Akhir Praktikum Hidrogeologi” ini dapat
selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun sebagai tugas
akhir dari kegiatan praktikum Hidrogeologi
Page | 3
DAFTAR ISI
Page | 4
DAFTAR GAMBAR
Page | 5
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar persyaratan TDS untuk kualitas air minum dan air bersih ..... 13
Tabel 2. Klasifikasi Kelas Mutu Air berdasarkan nilai TDS-nya .................... 13
Tabel 3. Klasifikasi Air Berdasarkan Nilai DHL (Davis dan Wiest, 1996) ..... 14
Tabel 4. Klasifikasi intrusi air laut berdasarkan batas konduktivitas listrik
(Davis dan Wiest, 1996) .................................................................... 14
Tabel 5. Kriteria Penilaian DHL Air Sumur (Simoun, 2000) .......................... 14
Tabel 6. Daftar persyaratan derajat keasaman untuk ...................................... 15
Tabel 7. Klasifikasi Kelas Mutu Air berdasarkan nilai pH-nya ....................... 16
Page | 6
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk membuat peta aliran
air tanah dangkal dan mengetahui hubungan antara air tanah dangkal dan air
permukaan pada daerah pemetaan, serta membuat peta terkait evaluasi kondisi
Daya Hantar Listrik (DHL) maupun Total Dissolve Solid (TDS) air tanah
Page | 8
1.4 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dibawa saat pengambilan sample sumur
diantaranya:
Alat
Meteran/pita ukur
Gelas/gayung
Gambar 3. Gelas
Page | 9
pH meter
Gambar 4. pH meter
TDS/EC meter
Bahan
Alat Tulis
Tabel Pengukuran
DATA PENGUKURAN SUMUR DANGKAL/GALI DAERAH X
OLEH :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Page | 11
BAB II
DASAR TEORI
Gambar 10. Peta 3D Sebaran DHL Gambar 11. Peta 3D Sebaran TDS
Page | 13
(μmho/cm, 25oC). Konduktivitas bertambah dengan jumlah yang sama dengan
bertambahnya salinitas. Secara umum, faktor yang lebih dominan dalam perubahan
konduktivitas air adalah temperatur. Untuk mengukur konduktivitas digunakan
konduktivitimeter. Berdasarkan nilai DHL, jenis air juga dapat dibedakan melalui
nilai pengukuran daya hantar listrik dalam μmho/cm pada suhu 25oC menunjukkan
klasifikasi air sebagai berikut:
Berdasarkan batas konduktivitas listrik klasifikasi intrusi air laut dapat juga
dibedakan yaitu sebagai berikut:
Batas Konduktivitas
No. Klasifikasi Intrusi
(μmho/cm, 25oC)
1. ≤ 200.00 Tidak Terintrusi
2. 200.01-229.24 Terintrusi Sedikit
3. 229.25-387.43 Terintrusi Sedang
4. 387.44-534.67 Terintrusi Agak Tinggi
5. ≥ 534.68 Terintrusi Tinggi
Tabel 4. klasifikasi intrusi air laut berdasarkan batas konduktivitas listrik
(Davis dan Wiest, 1996)
Kriteria penilaian DHL terhadap air sumur/air tanah dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
No. DHL (μmho/cm) Klasifikasi
1. < 650 Air Tawar
2. 650-1500 Air Payau
3. > 1500 Air Asin
Tabel 5. Kriteria Penilaian DHL Air Sumur (Simoun, 2000)
Page | 14
Menurut APHA, AWWA (1992) dalam Effendi (2003), pengukuran DHL
bermanfaat dalam:
a. Memperkirakan jumlah zat padat terlarut dalam air,
b. Menetapkan tingkat mineralisasi dan derajat disosiasi air destilasi,
c. Menentukan kelayakan air untuk dikonsumsi, dan
d. Melakukan evaluasi pengolahan sesuai kondisi mineral air.
Page | 16
BAB III
GEOLOGI REGIONAL
Page | 18
3.3 Hidrogeologi Regional Kabupaten Sleman
Sistem Akuifer Merapi (SAM) secara umum dibedakan menjadi Sistem
Akuifer bagian atas yang didominasi oleh Formasi Yogyakarta dan Sistem Akuifer
bagian bawah yang dibentuk oleh Formasi Sleman. Kedua formasi tersebut
merupakan Akuifer Utama dalam cekungan dan membentuk satu Sistem Akuifer.
Sebagai dasar SAM adalah formasi batuan Tersier serta Endapan Vulkanik Merapi
Tua di bagian utara yang berumur Kuarter. Formasi-formasi tersebut dianggap
sebagai dasar SAM.
Arah aliran airtanah secara regional dari Utara ke Selatan dengan daerah
recharge berada pada lereng Gunung Merapi di bagian Utara. Ke arah selatan
merupakan daerah Discharge yang ditandai adanya Leakage dari formasi Sleman
ke Formasi Penurunan landaian topografi dari utara ke selatan.
Page | 19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
Setelah dilakukan pengambilan data – data dilokasi penelitian maka didapatkan
data sebagai berikut:
DATA PENGUKURAN SUMUR DANGKAL/GALI DAERAH X
OLEH : KELOMPOK 7
Page | 22
DAFTAR PUSTAKA
Davis, S. N., & Wiest, R. J. M. (1996). Hydrogeology. New York: Jhon Willey &
Sons.
Domenico, P. A., and Schwartz, F. W., (1998). Physical and Chemical
Hydrogeology, 2nd. New York: John Wiley & Sons
Engelen, G. B. (1981). A Systems Approach to Ground Water Quality. In Studies
in Environmental Science (Vol. 17, pp. 1-25). Elsevier.
Hermawan, D (2017) Laporan Pemetaan Hidrogeologi di Desa Mangunarga
Cimanggung Sumedang Jawa Barat. Universitas Padjajaran
Heru Hendrayana, H. H., de Sousa Vicente, V. A., & de Sousa Vicente, V. A. (2013,
September). Cadangan Air Tanah berdasarkan Geometri Dan
Konfigurasi Sistem Akuifer Cekungan Air Tanah Yogyakarta-Sleman. In
Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-6 Teknik Geologi Universitas
Gadjah Mada, 11-12 Desember 2013. Departmen Teknik Geologi.
Husein, S., Srijono (2010) Peta Geomorfologi Daerah Istimewa Yogyakarta. FT
UGM Yogyakarta
Imai, A., Shinomiya, J., Soe, M. T., Setijadji, L. D., Watanabe, K., & Warmada, I.
W. (2007). Porphyry‐Type Mineralization at Selogiri Area, Wonogiri
Regency, Central Java, Indonesia. Resource Geology, 57(2), 230-240.
Maria, R., Rusydi, A. F., Lestiana, H., & Wibawa, S. (2018). Hidrogeologi dan
potensi cadangan airtanah di dataran rendah Indramayu. RISET Geologi
dan Pertambangan, 28(2), 181-192.
Modul Praktikum Pengolahan Kualitas Air, Universitas Muhammadiyah Sorong
Permana, A. P. (2019). Analisis kedalaman dan kualitas air tanah di Kecamatan
Sipatana Kota Gorontalo berdasarkan parameter fisika dan kimia. Jukung
(Jurnal Teknik Lingkungan), 5(1).
Putranto, T. T., Hidajat, W. K., & Prayudi, S. D. (2020). Pemetaan Hidrogeologi
dan Analisis Geokimia Air Tanah Cekungan Air Tanah (CAT)
Kendal. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(2), 305-318.
Sundra, I. K. (1997). Pengaruh Pengelolaan Sampah Terhadap Kualitas Air Sumur
Gali di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung Denpasar
Bali. Jurnal Lingkungan Dan Pembangunan, 19(3), 206-214.
Todd, D.K, John Wiley. (1959). Ground Water Hydrology. New York.
Page | 23
LAMPIRAN
a) Peta Lokasi Penelitian
Page | 24
Page | 25
DATA PENGUKURAN SUMUR DANGKAL/GALI DAERAH X
OLEH : KELOMPOK 7
Tabel Pengukuran Sumur Dangkal / Gali
Koordinat (UTM) Nilai
Elevasi Tanggal
Nama Pemilik Kedalaman Kedalaman Tebal Elevasi
No. Permukaan Pemanfaatan Pengambilan
Lokasi X Y m.a.t (m) Sumur (m) Air (m) m.a.t (m) TDS EC pH Suhu
Tanah (m) Data
1 Pak Sarjimo 431302 9143453 166.5 m 10.70 m 11 m 0.3 155.8 m Kebutuhan Sehari-Hari 22-Nov-20 197 396 7.2 29 ̊C
2 Pak Mantoutomo 431374 9143559 167 m 10.50 m 12 m 1.50 m 156.5 m Kebutuhan Sehari-Hari 22-Nov-20 214 434 6.8 30 ̊C
3 Ibu Basirah 431373 9143570 169 m 13.40 m 15 m 1.60 m 155.6 m Kebutuhan Sehari-Hari 22-Nov-20 184 368 6.8 28.4 ̊C
4 Ibu Mugiwiyono 431516 9143463 166 m 11 m 17 m 6m 155 m Kebutuhan Sehari-Hari 22-Nov-20 172 346 6.9 30.6 ̊C
5 Pak Jumini 431468 9143496 167 m 11 m 13 m 2m 156 m Kebutuhan Sehari-Hari 22-Nov-20 175 352 6.9 28.3 ̊C
6 Pak Jumini 431481 9143499 167 m 11.50 m 13 m 1.50 m 155.5 m Kebutuhan Sehari-Hari 22-Nov-20 174 355 6.9 28 ̊C
7 Pak Sumardi 431518 9143491 167 m 11.35 m 17 m 5.65 m 155.65 m Kebutuhan Sehari-Hari 22-Nov-20 159 316 6.8 27.5 ̊C
8 Pak Aryanto 431358 9143697 170 m 11.50 m 16 m 4.50 m 158.5 m Kebutuhan Sehari-Hari 22-Nov-20 164 330 6.9 29.3 ̊ C
9 Pak Eko 431671 9143837 174.3 m 10.1 m 12 m 1.90 m 164.2 m Kebutuhan Sehari-Hari 22-Nov-20 145 290 6.8 27.3 ̊C
10 Pak Jaidi 431671 9143815 174.5 m 11 m 14 m 3m 163.5 m Kebutuhan Sehari-Hari 22-Nov-20 141 282 7 27.6 ̊C
b) Data Pengukuran Sumur
c) Peta Elevasi Muka Air Tanah (M.A.T)
Page | 26
e) Peta TDS & EC
TDS
EC
Page | 27
f) Peta Derajat Keasaman (pH)
Page | 28