Disusun Oleh :
Laporan magang ini telah diperiksa dan disetujui sebagai hasil kegiatan
magang untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Program Sarjana
Teknik Lingkungan (S-1), Program Studi Teknik Lingkungan, Institut
Teknologi Yogyakarta
Mengetahui
Wakil Rektor I
Institut Teknologi Yogyakarta
ii
IDENTITAS PEMAGANG
Pelaksana : Giblinton Axcel Pulia
NIM : 18251006
Program Studi : S1 Teknik Lingkungan
Konsentrasi : Teknik Lingkungan
Jumlah SKS yang telah lulus : 130
Tahun Akademik : 2021/2022
No. H.p. : 081326128244
Tempat Pelaksanaan : PERUMDA PDAM TIRTAMARTA YOGYAKARTA
Alamat : Jl. W. Monginsidi No. 3 Telp. (0274) 513605,
550751, 550752 Fax. 515870 Yogyakarta 55233
Bidang Praktek : Produksi
Pembimbing Lapangan : Arif Julihanto
Pembimbing Akademis : Ir. Basuki, M.Sc.
Mengetahui
Manager Mengetahui
Tekanan dan Kualitas Air Wakil Rektor I
PERUMDA PDAM Tirtamarta Institut Teknologi Yogyakarta
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga
YOGYAKARTA dengan judul “Pengaruh Water Hammer Terhadap Sistem Distribusi Air dan
Penanggulangannya”, dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan praktik pemagangan ini
disusun guna memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S-1 yang tertuang dalam mata
kuliah ”Praktik Pemagangan” pada Semester VII Tahun Akademik 2020/2021 Institut Teknologi
Yogyakarta.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak lepas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka
1. Bapak Ir. Basuki, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing praktik pemagangan yang sudah
2. Dra Lily Handayani, M.Si., selaku Wakil Rektor I Institut teknologi Yogyakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Chafid Fandeli, selaku Rektor Institut Teknologi Yogyakarta.
Yogyakarta.
5. Ibu Dwi Rini Saptiwi, selaku manajer pengendalian tekanan dan kualitas air
6. Arif Julihanto, selaku supervisor bidang pengendalian tekanan dan kualitas air dan
iv
9. Teman-teman mahasiswa Institut Teknologi Yogyakarta yang telah membantu dalam
Penulis menyadari bahwa laporan praktik pemagangan ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari semua
pihak. Akhir kata semoga laporan praktik pemagangan ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
vi
3.3 Water Hammer .............................................................................................................9
BAB V PENUTUP........................................................................................................................16
LAMPIRAN............................................................................................................................... xvii
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagan struktur organisasi PERUMDA PDAM Tirtamarta 7
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air bersih adalah salah satu sumber daya yang dihasilkan setelah melalui beberapa
proses pengolahan sehingga dapat dimanfaat oleh manusia untuk dikonsumsi dan kebutuhan
Untuk memperoleh air bersih, diperlukan serangkaian tahapan untuk menjadikan air
baku menjadi air bersih. Metode pengolahan air baku menjadi air bersih ditentukan
berdasarkan karakteristik air yang akan diolah dan biaya operasionalnya. Proses pengolahan
air meliputi proses secara fisika, biologis, dan kimia. Air olahan yang telah melewati
sejumlah proses tahapan pengolahan harus sesuai dengan baku mutu lingkungan untuk air
Pendistribusian air bersih dilakukan dengan mengalirkan air melalui pipa dari
reservoar ke pipa distribusi utama lalu ditransmisikan ke pipa eksisting dan berakhir di
rumah-rumah masyarakat. Untuk mengalirkan air, digunakan dua (2) cara yaitu dengan
memanfaatkan gaya gravitasi dan mesin pompa. Penggunaan gaya gravitasi sebagai metode
untuk mengalirkan air hanya boleh ketika daerah yang dilewati pipa distribusi berada pada
kondisi dengan kontur tanah yang landai atau perbedaan tingkat elevasi tanah yang lebih
rendah dari reservoir. Sedangkan mesin pompa dapat digunakan pada semua kondisi.
PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta adalah perusahaan daerah air minum yang
melakukan pengelolaan dan pengolahan air termasuk mendistribusikan air bersih ke rumah-
1
maintenance pada divisi produksi yang sering menemui kendala pada pendistribusian air ke
pelanggan khususnya dalam menjaga tekanan air pada sistem jaringan distribusi air.
A. Maksud
praktek pemagangan diharapkan dapat ikut aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan
penyediaan air bersih yang nantinya akan memberikan gambaran dalam dunia kerja
B. Tujuan
pemagangan.
distribusi air.
2
1.3 Waktu dan Lokasi Pemagangan
A. Waktu
periode 29 september – 18 November 2021. Pada hari senin - kamis, dengan jam kerja
07.30 – 15.30 WIB dan jumat dengan jam kerja 07.30 – 14.30
B. Lokasi Pemagangan
1.4 Manfaat
langsung di lapangan;
Pemagangan;
3
Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai pengaruh water meter terhadap
4
BAB II
PERUMDA PDAM Tirtamarta Yogyakarta merupakan perusahaan air yang telah ada
sejak zaman belanda pada tahun 1918 dan sekarang menjadi milik daerah Yogyakarta. Pada
Tahun 2018 terjadi perubahan dasar hukum yang semula dengan Peraturan Daerah
Kotamadya Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1970 tentang Perusahaan Jawatan Air Minum
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Yogyakarta
A. Maksud
B. Tujuan
A. Visi
5
1. Professional, artinya PERUMDA PDAM Tirtamarta mempunyai komitmen
2. Unggul, artinya pelayanan PDAM Tirtamarta ke depan lebih baik dari sisi
B. Misi
mengaplikasikan secara langsung mengenai teori- teori yang telah didapatkan dibangku
perkuliahan. Sesuai dengan Surat Izin Pengantar Praktek Pemagangan dari Wakil Rektor I,
u.b. Ketua Program Studi TL No. 1618/ITY-STTL/WR. I/IX/2021 bahwa bidang praktek
menempatkan penulis pada divisi perawatan bidang pengendalian tekanan dan kualitas air.
Adapun unit magang yang penulis tempati memiliki tugas observasi langsung pada
setiap jaringan distribusi eksisting, membantu mengawasi proyek terkait jaringan distribusi,
observasi laporan keluhan pelanggan dan laporan data sistem DMA. Bagian yang menjadi
fokus penulis pada saat magang yaitu sistem jaringan distribusi air.
6
2.4 Struktur Organisasi
7
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Air bersih merupakan sumber daya berbasis air yang dimanfaatkan oleh manusia untuk
keperluan sehari-hari seperti sanitasi dengan memenuhi syarat baku mutu lingkungan sesuai
peruntukannya.
Kehilangan air fisik adalah kehilangan air yang terjadi secara nyata karena kebocoran
Kehilangan air fisik yang terjadi karena kebocoran pada Pipa Transmisi dan Distribusi,
seperti :
4. Pengurasan pipa
5. Perbaikan pipa
Kehilangan air fisik dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini :
1. Konstruksi yang tidak sesuai dengan ketentuan standar (galian, perakitan, urugan,
dll)
8
4. Tinggi tekanan internal air saat statis maksimum
6. Usia jaringan
Water hammer adalah fenomena terjadinya fluktuasi tekanan yang diakibatkan oleh
penutupan valve yang cepat ataupun matinya pompa secara tiba-tiba. Pembukaan atau
penutupan valve secara mendadak, tekanan air pada sisi atas (cepstream) akan meningkat
dengan tajam dan menimbulkan gelombang tekanan yang akan merambat dengan kecepatan
tertentu dan kemudian dapat dipantulkan kembali ke arah semula. Gejala ini menimbulkan
kenaikan tekanan yang sangat tajam sehingga menyerupai suatu pukulan air (water hammer).
Tekanan yang timbul dinamakan tekanan pukulan air (water hammer pressure). Hal ini akan
berdampak buruk terhadap instalasi perpipaan terutama pipa sebagai jalur dsitribusi air.
Perubahan tekanan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya dampak yang buruk
9
BAB IV
HASIL KERJA PRAKTEK DAN PEMBAHASAN
Pukulan Air (Water Hammer) terjadi karena penutupan valve secara tiba-tiba, sehingga
debit air yang mengalir kencang dalam pipa akan memantul ke segala sisi hingga kekuatan
alirannya terdistribusi ke seluruhnya. Lonjakan tekanan juga dapat terjadi jika pompa
dijalankan dengan tiba-tiba atau valve dibuka secara cepat. Besarnya lonjakan atau jatuhnya
tekanan karena benturan air, tergantung pada : laju perubahan kecepatan aliran. Dalam hal
valve tergantung pada kecepatan penutupan katup atau pembukaan valve dan dalam hal
pompa tergantung cara menjalankan dan menghentikan pompa. Selain itu panjang pipa,
kecepatan aliran dan karakteristik pompa, merupakan faktor-faktor yang sangat menentukan
besarnya lonjakan atau jatuhnya tekanan karena pukulan air (water hammer).
10
Efek water hammer sering terjadi pada skala industri besar termasuk industri distribusi
air bersih, water hammer memiliki efek yang cukup berbahaya karena dapat membahayakan
Water hammer menyebabkan kenaikan tekanan sepanjang instalasi pipa maka yang
meliputi pipa, valve, sambungan pipa bahkan pompa. Jika tekanan sangat tinggi sehingga
tidak dapat ditahan oleh pipa maka akan berkibat pada kebocoran pipa pada sambungan atau
pipa pecah.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya fenomena water hammer, antara
lain:
Water hammer dipengaruhi oleh waktu penutupan valve. Penutupan valve yang cepat
Salah satu penyebab water hammer adalah pembukaan atau penutupan valve
secara tiba-tiba. Penutupan valve dilakukan secara perlahan dan penggunaan sesuai
dengan jenis valve sehingga tekanan yang diakibatkan pembalikan tekanan karena
11
Gambar 3 Jenis-jenis valve
Memasang alat rongga sebagai solusi untuk mencegah water hammer. Saat valve
12
Gambar 5 Bagian-bagian rongga udara
pada jalur pipa sehingga water hammer yang terjadi dapat diredam.
13
4.3 Kendala Penanggulangan Water Hammer
Data yang digunakan untuk mengetahui titik pemasangan alat pada pipa adalah
salah satunya menggunakan peta. Penggambaran atau pengumpulan data dengan GIS
(Geographic Information System) ada yang kurang presisi dengan titik jalur pipa yang
lubang yang tepat berada diatas pipa. Pemasangan alat pada pipa distribusi dengan
diameter yang cukup besar biasanya menggunakan GIS sedangkan pada pipa distribusi
eksisting menggunakan peta yang telah lama tidak adanya pembaruan atau
penggambaran letak jalur pipa yang sudah tidak sesuai dengan kondisi terbaru
Jalur yang dilalui pipa tidak semua melewati lahan kososng. Banyak pipa
melewati jalan raya padat lalu lintas, permukiman padat penduduk, jalanan
berkonstruksi beton yang cukup tebal, hingga melewati bangunan sejarah. Para pekerja
yang bertugas membuat lubang untuk pemasangan alat pada pipa sering terganggu
dengan kondisi diatas. Pada jalanan ramai lalu-lintas, petugas akan membatasi area
kerja dengan tanda peringatan konstruksi, akibatnya jalanan menjadi sedikit padat
dengan lalu-lintas kendaraan maupun orang yang melewati jalan tersebut sehingga
petugas harus berbagi ruang dengan kendaraan yang lewat. Pemasangan alat pada pipa
yang melewati permukiman pada penduduk biasanya dilakukan di gang sempit untuk
itu perlu adanya pendekatan sosialisasi antara petugas dan masyarakat sekitar sehingga
14
permukiman dikawasan perkotaan sudah banyak berkonstruksi beton yang cukup tebal
sehingga petugas lebih banyak mengeluarkan tenaga dalam membuat lubang. Pipa
yang melewati bangunan bersejarah biasanya pipa yang telah digunakan sejak zaman
belanda, akibatnya petugas harus mencari titik baru. Dalam proses pengerjaan
pembuatan lubang biasanya petugas menemukan kendala seperti pada jalur yang sama
terdapat pipa distribusi air, jaringan listrik serta telekomunikasi atau internet sehingga
Para petugas masih menggunakan alat seadanya seperti alat untuk menggali
tanah menggunakan linggis. Penggunaan alat yang masih sederhana ini membutuhkan
tenaga yang lebih untuk menggali lubang apalagi titik pemasangan berada dibawah
Salah satu kualitas yang terus dijaga adalah tekanan. Untuk itu proses pengerjaan
pemasangan alat didesak dengan waktu karena dalam proses pemasangan akan
mempengaruhi tekanan. Tekanan yang rendah akan mempengaruhi air yang sampai ke
kran pelanggan.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan pengecekan dan perawatan rutin terhadap aksesoris jaringan pipa
distribusi (water meter, pipa, gate valve, lubang letak water meter induk, alat rongga
udara, peredam water hammer) agar tetap terjaga kualitas dan kuantitas air yang
didistribusikan.
2. Pemasangan alat rongga udara dan peredam water hammer pada beberapa titik untuk
3. Perlakuan terhadap penutupan dan pembukaan valve dilakukan secara perlahan untuk
5. Data yang digunakan merupakan data terbaru dalam menetapkan titik pemasangan
16
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmadji. Puryanto. Hamdi. 2012. Pencegahan Terjadinya Pukulan Air Dalam Pipa Instalasi
Al Rosyid, Harun. Handayasari, Indah. Tri Hariyanto, Sugeng. 2014, Analisa Water Hammer Pada
Pipa Sirkulasi Condesate Extraction PUMP PT. PJB UBJOM PLTU Indramayu, Jakarta
Staf Pengajar PSD III Teknik Mesin UNDIP, Metode Sederhana Untuk Mencegah Terjadinya
Pukulan Air Di Dalam Instalasi Plumbing, 2007, UNDIP : Traksi Vol. 5. No. 1, Juni 2007.
17