Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Air Tanah

Ada banyak pengertian atau definisi mengenai air tanah. Undang Undang Nomor 7 Tahun
2004 tentang Sumber Daya Air (UU No. 7/2004) mendefinisikan air tanah sebagai air yang
terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Sementara beberapa
ahli di dalam buku-buku teks memberikan definisi seperti berikut:

Air tanah adalah sejumlah air di bawah permukaan bumi yang dapat dikumpulkan dengan
sumur-sumur, terowongan atau sistem drainase atau dengan pemompaan. Dapat juga disebut
aliran yang secara alami mengalir ke permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan
(Bouwer, 1978; Freeze dan Cherry, 1979; Kodoatie, 1996). Sedangkan menurut Soemarto
(1989) air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga dalam lapisan geologi.
Lapisan tanah yang terletak di bawah permukaan tanah dinamakan
lajur jenuh (saturated zone), dan lajur tidak jenuh terletak di atas lajur jenuh sampai ke
permukaan tanah, yang rongga-rongganya berisi air dan udara.

Air yang berada pada lajur jenuh adalah bagian dari keseluruhan air bawah permukaan yang
biasa disebut air tanah (groundwater). Air bawah bawah tanah (underground water dan sub
terranean water) adalah istilah lain yang digunakan untuk air yang berada pada lajur jenuh,
namun istilah yang lazim digunakan adalah air tanah (Johnson, 1972).

Pada kedalaman tertentu, pori-pori tanah atau batuan mulai terisi air dan mulai jenuh. Batas
atas lajur jenuh air disebut dengan muka air tanah (water table). Air yang tersimpan pada
lajur jenuh disebut dengan air tanah, yang kemudian bergerak sebagai aliran air tanah melalui
batuan dan lapisan-lapisan tanah yang ada di bumi sampai air tersebut keluar sebagai mata
air, atau terkumpul masuk ke kolam, danau, sungai, dan laut (Fetter, 1994).

Air bawah permukaan adalah segala bentuk aliran air hujan yang mengalir di bawah
permukaan tanah sebagai akibat struktur perlapisan geologi, beda potensi kelembaban tanah,
dan gaya gravitasi bumi. Air bawah permukaan tersebut biasa dikenal dengan air
tanah (Asdak, 2002). Air yang berada di bawah muka air pada umumnya disebut air tanah,
dan lajur di bawahnya disebut sebagai lajur jenuh.

Curah hujan yang masuk ke dalam tanah dan meresap ke lapisan yang ada di bawahnya, yang
kemudian tertampung pada lapisan di bawah pemukaan tanah disebut air tanah (Wilson,
1993).

Jumlah air tawar yang terbesar, menurut catatan yang ada, tersimpan di dalam perut bumi,
yang dikenal sebagai air tanah (Chow, 1978). Berdasarkan Perkiraan Jumlah Air di Bumi
(UNESCO, 1978 dalam Chow et al, 1988) dijelaskan bahwa jumlah air tanah yang ada di
bumi ini jauh lebih besar dibanding jumlah air permukaan (98% dari semua air di
daratan tersembunyi di bawah permukaan tanah dalam pori-pori batuan dan bahan-bahan
butiran).

Air tanah dan air permukaan merupakan sumber air yang mempunyai ketergantungan satu
sama lain, Air tanah adalah sumber persediaan air yang sangat penting, terutama di daerah-
daerah di mana musim kemarau atau kekeringan yang panjang menyebabkan berhentinya
aliran sungai.
Banyak sungai di permukaan tanah yang sebagian besar alirannya berasal dari air tanah,
sebaliknya juga aliran air sungai merupakan sumber utama untuk imbuhan air tanah.
Pembentukan air tanah mengikuti siklus peredaran air di bumi yang disebut daur hidrologi,
yakni proses alamiah yang berlangsung pada air di alam, yang mengalami perpindahan
tempat secara berurutan dan terus menerus.

Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat dalam ruang antar
butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah
yang disebut akuifer. Lapisan yang dapat meloloskan air dengan mudah disebut
permeable, seperti lapisan pasir atau kerikil. Lapisan yang tidak mudah meloloskan air
disebut impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh. Lapisan yang dapat
menangkap dan meloloskan air disebut akuifer.

Lapisan tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan meloloskan air dibedakan atas
empat lapisan yaitu :

1. Aquifer, adalah lapisan yag dapat menyipan dan mengalirkan air dalam jumlah besar.
Lapisan batuan ini bersifat permeable seperti kerikil, pasir dll.
2. Aquiclude, adalah lapisan yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat mengalirkan air
dalam jumlah besar, seperti lempung, tuff halus dan silt.
3. Aquifuge, adalah lapisan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan air, contohnya
batuan granit dan batuan yang kompak.
4. Aquifard, adalah lapisan atau ormasi batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat
melooskan air dalam jumlah yang terbatas.

Ada dua sumber air tanah yaitu:

1. Air hujan yang meresap ke dalam tanah melalui pori-pori atau retakan dalam
formasi batuan dan akhirnya mencapai muka air tanah.

2. Air dari aliran air permukaan seperti sungai, danau, dan reservoir yang meresap
melalui tanah ke dalam lajur jenuh.

Pengelompokan air tanah berdasarkan letak kedalaman :


1. Air tanah dalam
Air tanah dalam adalah air tanah yang berada dibawah lapisan air tanah dangkal
dan diantara dua lapisan impermeable. Air tanah dalam merupakan akuifer bawah yang
dimanfaatkan sebagai sumber air minum penduduk kota, perhotelan, perkantoran, dan
industri.
Air tanah dalam yang bertekanan besar dapat memancar ke permukaan tanah
melalui patahan atau retakan batuan secara alami, sumber air ini disebut air artesis.
Apabila tanah digali atau dibor ke dalam mencapai akuifer bertekanan, maka air
memancar melalui lubang sumur yang disebut sumur artesis.
2. Air tanah dangkal
Air tanah dangkal adalah air tanah yang berada dibawah permukaan tanah dan
diatas batuan impermeable. Air tanah dangkal merupakan akuifer atas yang disebut pula
air freatis. Air tanah dangkal dimanfaatkan sebagai air untuk memenuhi kebutuhan sehari
hari dengan membuat sumur rumahan.

Pengelompokan air tanah berdasarkan jenisnya :


1. Meteoric water (vadose water)
Yaitu air tanah yang berasal dari air hujan dan terdapat pada lapisan tanah yang tak
jenuh.
2. Air tanah tubir (connate water)
Yaitu air tanah yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan endapan sejak
pengendapan itu terjadi, termasuk juga air yang terperangkap pada rongga-rongga
batuan beku leleran sewaktu magma tersembur keluar ke permukaan.
3. Air fosil (fossil water)
Yaitu air yang terperangkap dalam rongga-rongga batuan dan tetap tinggal tinggal
dalam batuan tersebut sejak penimbunan itu terjadi.
4. Air magma (juvenile water)
Yaitu air yang berasal dari dalam bumi (dapur magma). Air ini bukan dari atmosfer
atau dari permukan air.
5. Air pelikular/ari (pellicullar water)
Yaitu air yang tersimpan didalam tanah karena tarikan molekul-molekul tanah.
6. Air freatis (phreatic water)
Yaitu air yang berada pada lapisan kulit bumi yang porous (sarang). Air tanah ini
berada diatas lapisan kedap air.
7. Air artesis (artesian water)
Yaitu air yang berada diantara dua lapisan kedap air (impermeable), sehingga air
tersebut dalam keadaan tertekan.

Air tanah mempunyai 3 (tiga) fungsi bagi manusia (Toth, 1990) yaitu:

1. Sebagai sumber alam yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia.

2. Bagian dari hidrologi dalam tanah yang mempengaruhi keseimbangan siklus hidrologi
global.

3. Sebagai anggota/agen dari geologi.

Sifat-Sifat Air Tanah


Air tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, khususnya dari segi
bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai beberapa karakteristik tertentu
tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium, magnesium, sodium, bikarbonat, pH, dan lain-
lainnya.
Keuntungan dan kerugian pemanfaatan air tanah.
1. Keuntungan:
a. Pada umumnya bebas dari bakteri pathogen.
b. Dapat dipakai tanpa pengolahan lebih lanjut.
c. Paling praktis dan ekonomis untuk mendapatkan dan membagikannya.
d. Lapisan tanah yang menampung air biasanya merupakan tempat pengumpulan air alami.
2. Kerugian:
a. Air tanah sering kali mengandung banyak mineral-mineral seperti Fe, Mn, Ca dan
sebagainya.
b. Biasanya membutuhkan pemompaan

Anda mungkin juga menyukai