Anda di halaman 1dari 10

1.

PENDAHULUAN dalam permukaan tanah melalui dua buah


Air merupakan salah satu sumber daya alam elektroda arus dan dua buah elektroda potensial.
yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup
dipermukaan bumi. Selain untuk kebutuhan vital 2. Tinjauan Pustaka
makhluk hidup, air juga banyak digunakan dibidang Penelitian mengenai analisa potensi air tanah
Energi, Pertanian dan Peternakan. Banyak daerah- menggunakan metode geolistrik sudah pernah
daerah di Indonesia yang potensi airnya sedikit dilakukan, akan tetapi untuk lokasi penelitian di
bahkan sampai terjadi kekeringan air akibat daerah Sumbawa sendiri belum pernah ada yang
bencana alam maupun ulah manusia. Kebutuhan melakukan penelitian serupa. Ada beberapa
air, baik untuk pertanian maupun untuk air baku referensi yang digunakan dan dijadikan pedoman
sering kali tidak bisa hanya dengan mengandalkan dalam penelitian ini, antara lain yang dilakukan oleh
air permukaan, karena pada daerah tertentu air Teguh (2009), dalam penelitiannya menyebutkan
permukaan tersedia dalam jumlah yang terbatas. kedalaman air tanah disuatu wilayah antara lain
Ataupun kalau ada, kuantitasnya masih belum ditentukan oleh tinggi wilayah
cukup dari permukaan laut, janis batuan induk dan
untuk dimanfaatkan. Salah satu alternatif untuk sebagainya. Semakin tinggi posisi daerah studi dari
mengatasi kekurangan air adalah dengan cara permukaan laut, maka akan semakin dalam
melakukan pencarian sumber daya air bawah keberadaan air tanah dari permukaan tanah pada
tanah. daerah tersebut. Metode geolistrik didasarkan
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah asumsi bahwa bumi merupakan medium Homogen
salah satu provinsi bagian timur Indonesia dengan Isotropis, jadi lapisan batuan dibawah permukaan
luas wilayah mencapai ± 20.153,15 km2 yang bumi diasumsikan berbentuk berlapis-lapis.
terdiri atas 2 (dua) pulau besar, yaitu Pulau Haryoto (2006), menyatakan bahwa
Lombok dan pulau Sumbawa. Di beberapa penyelidikan geolistrik salah satunya untuk
daerahnya termasuk daerah kering dimana musim mengukur tahanan jenis batuan dilakukan
basah (hujan) lebih pendek 4 sampai dengan 5 berdasarkan sifat-sifat batuan terhadap arus listrik
bulan dan selebihnya musim kering. Rendahnya sebagai bidang penghantar. Secara prinsip jika
curah hujan di Pulau Sumbawa menyebabkan arus searah
sebagian besar kondisi sungai kering di musim (pada frekuensi sangat rendah) dialirkan kedalam
kemarau dan hanya berair di musim penghujan. tanah, maka sebagai akibatnya akan terbentuk
Pada umumnya masyarakat Sumbawa medan listrik yang komposisinya tergantung dari
memanfaatkan lahan sebagai lahan pertanian. konfigurasi dan sifat listrik batuan yang ada dalam
Khususnya di Dusun Pukat dan Dusun Jotang, media tersebut.
hampir semua masyarakatnya menggantungkan Halik (2008), dalam penelitiannya
hidup pada kegiatan pertanian. menyebutkan bahwa prinsip kerja pendugaan
Di setiap tahunnya para petani hanya bisa geolistrik adalah mengukur tahanan jenis
menggarap lahannya untuk satu musim, karena (resistivity) dengan mengalirkan arus listrik
sumber air untuk pertanian hanya mengandalkan kedalam batuan atau tanah melalui elektroda arus
air hujan. Di lokasi penelitian ini terdapat sungai (current electrode), kemudian arus diterima oleh
yang berjenis sungai episodik (Intermittent), yang elektroda potensial. Beda potensial antara dua
airnya melimpah pada musim hujan dan sangat elektroda tersebut diukur dengan volt meter dan
kecil di musim kemarau. Hal ini juga ditunjukkan dari harga pengukuran tersebut dapat dihitung
pada tidak meratanya jumlah serta sebaran daerah tahanan jenis semu batuan. Pengukuran resistivitas
Cekungan Air Tanah (CAT) yang terdapat di Pulau pada arah vertikal atau Vertikal Electrical Sounding
Sumbawa. (VES) merupakan salah satu metode geolistrik
Pelaksanaan kegiatan pengeboran sumur bor resistivitas untuk menentukan perubahan
memerlukan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena resistivitas tanah terhadap kedalaman yang
itu penentuan lokasi titik pengeboran harus bertujuan untuk mempelajari variasi resistivitas
didahului investigasi detail, salah satunya dengan batuan dibawah permukaan bumi secara vertikal.
pendugaan geofisika menggunakan metode Pengukuran besarnya tahanan jenis batuan di
geolistrik. Dalam penelitian pendugaan Potensi air bawah permukaan tanah dengan menggunakan
tanah ini, menggunakan metode geolistrik tahanan metode Vertical Electrical Sounding (VES)
jenis dengan konfigurasi Schlumberger untuk dilakukan untuk mengetahui susunan lapisan
mendeteksi lapisan permukaan secara vertikal. batuan
Instrument yang digunakan adalah resistivitymeter bawah tanah secara vertikal, yaitu dengan cara
yang dilengkapi dengan dua buah elektroda yang memberikan arus listrik ke dalam tanah dan
memiliki kemampuan dalam pembacaan output mencatat perbedaan potensial terukur.
respon tegangan akibat arus yang diinjeksikan ke
2
Nilai tahanan jenis batuan yang diukur kadar lengas tanah, tekanan kapiler maupun akibat
langsung di lapangan adalah nilai tahanan jenis pengisapan oleh akar tumbuhan (root water
semu (apparent resistivity), dengan demikian nilai uptake). Persamaan dasar aliran air tanah
tahanan jenis di lapangan harus dihitung dan diturunkan dari hukum kekekalan massa dan
dianalisis untuk mendapatkan nilai tahanan jenis hubungan konstitutif gerakan air tanah yang dikenal
sebenarnya (true resistivity) dengan metode sebagai hukum Darcy (Rolia, 2011).
Schlumberger. Selanjutnya untuk pengolahan dan
perhitungan data lapangan untuk mendapatkan Akuifer
nilai tahanan jenis yang sebenarnya, serta Berdasarkan litologinya, akuifer dapat
intepretasi kedalaman dan ketebalannya digunakan dibedakan menjadi 4 (empat) macam, yaitu :
perangkat lunak komputer. 1. Akuifer bebas atau akuifer tidak tertekan
Berdasarkan nilai tahanan jenis sebenarnya, (Unconfined Aquifer). Akuifer bebas atau akuifer
maka dapat dilakukan interpretasi macam batuan, tak tertekan adalah air tanah dalam akuifer tertutup
kedalaman, ketebalan, dan kemungkinan lapisan impermeable, dan merupakan akuifer yang
kandungan air bawah tanahnya, sehingga mempunyai muka air tanah. Unconfined Aquifer
didapatkan gambaran daerah-daerah yang adalah akuifer jenuh air (saturated).
berpotensi mengandung air bawah tanah serta Lapisan pembatasnya yang merupakan
dapat ditentukan rencana titik-titik pemboran air aquitard, hanya pada bagian bawahnya dan tidak
bawah tanah. ada pembatas aquitard dilapisan atasnya, batas
Rolia (2011), dalam penelitiannya dilapisan atas berupa muka air tanah. Permukaan
menyebutkan bahwa penyelidikan geolistrik air tanah di sumur dan air tanah bebas adalah
merupakan metode yang cukup efektif untuk permukaan air bebas, jadi permukaan air tanah
digunakan dalam mendeteksi keberadaan air tanah bebas adalah batas antara zone yang jenuh
dengan beberapa konfigurasi antara lain, dipole – dengan air tanah dan zone yang aerosi (tak jenuh)
dipole, shclumberger, wenner, dll, disamping itu di atas zone yang jenuh. Akuifer jenuh disebut juga
juga geolistrik merupakan alat alternatif yang dapat sebagai phriatic aquifer, non artesian aquifer atau
digunakan dalam kegiatan teknik sipil untuk free aquifer.
mengetahui lapisan tanah didalam bumi, selain 2. Akuifer tertekan (Confined Aquifer)
menggunakan metode Hand Bor, Sondir. Akuifer tertekan adalah suatu akuifer dimana
air tanah terletak di bawah lapisan kedap air
Air Tanah (impermeable) dan mempunyai tekanan lebih besar
Air tanah (groundwater) adalah air yang daripada tekanan atmosfer.
menempati rongga – rongga pada lapisan geologi 3. Akuifer bocor (Leakage Aquifer)
dalam keadaan jenuh dan dengan jumlah yang Akuifer bocor dapat didefinisikan suatu akuifer
cukup (identik dengan akuifer) (Bisri, 2012). dimana air tanah terkekang di bawah lapisan yang
Sementara menurut artian Peraturan Pemerintah setengah kedap air sehingga akuifer di sini terletak
RI Nomor 43 Tahun 2008 tentang air tanah, air antara akuifer bebas dan akuifer terkekang.
tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah 4. Akuifer Melayang (Perched Aquifer)
atau batuan di bawah permukaan tanah. Sebagian Akuifer disebut akuifer melayang jika di dalam
besar air tanah berasal dari air permukaan yang zone aerosi terbentuk sebuah akuifer yang
meresap masuk terbentuk di atas lapisan impermeable. Akuifer
kedalam tanah, yang merupakan suatu proses melayang ini tidak dapat dijadikan sebagai suatu
peredaran atau dikenal dengan siklus hidrologi. usaha pengembangan air tanah, karena
Air tanah dapat bergerak secara lateral mempunyai variasi permukaan air dan volumenya
maupun vertikal yang dipengaruhi yang besar.
oleh keadaan morfologi, hidrologi dan keadaan Struktur geologi berpengaruh terhadap arah
geologi setempat. Pengaruh faktor geologi antara gerakan air tanah, tipe dan potensi akuifer.
lain adalah bentuk dan penyebaran besar butiran, Stratigrafi yang tersusun atas beberapa lapisan
perbedaan dan penyebaran lapisan batuan dan batuan akan berpengaruh terhadap akuifer,
struktur geologi. Sedangkan pengaruh hidrologi kedalaman dan ketebalan akuifer, serta kedudukan
terhadap air tanah adalah kuantitas presipitasi, air tanah. Jenis dan umur batuan juga berpengaruh
daya infiltrasi serta banyaknya penguapan dan terhadap daya hantar listrik,
pengaruh iklim. dan dapat menentukan kualitas air tanah. Pada
Aliran air tanah secara alami dapat mulanya air memasuki akuifer melewati daerah
berlangsung dalam zona jenuh (saturated zone) tangkapan (recharge area) yang berada lebih tinggi
maupun zona tidak jenuh (unsaturated zone). daripada
Proses pengaliran pada zona tidak jenuh dapat daerah buangan (discharge area).
berlangsung akibat perbedaan tekanan, perbedaan
3
Geolistrik Konduksi secara elektronik terjadi jika
Geolistrik adalah salah satu metode dalam batuan/mineral mempunyai banyak elektron bebas
geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di sehingga arus listrik dialirkan dalam batuan/mineral
kerak bumi. Pendeteksian di atas permukaan tersebut oleh elektron-elektron bebas itu. Konduksi
meliputi pengukuran medan potensial, arus, dan elektrolitik terjadi jika batuan/mineral bersifat porus
elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah dan pori-pori tersebut terisi oleh cairan-cairan
maupun akibat penginjeksian arus listrik ke bawah elektrolitik. Pada konduksi ini arus listrik dibawa
permukaan. Metode geolistrik yang terkenal antara oleh ion-ion elektrolit. Sedangkan konduksi
lain: metode potensial diri (SP), arus telluric, dielektrik terjadi jika batuan/mineral bersifat
magnetotelluric, IP (induced polarization), dan dielektrik terhadap aliran arus listrik yaitu terjadi
resistivitas (hambatan jenis). polarisasi saat bahan dialiri listrik.
Metode geolistrik resistivitas (hambatan jenis) Berdasarkan harga resistivitas listriknya,
merupakan suatu metode pendugaan kondisi batuan/mineral digolongkan menjadi tiga yaitu
bawah permukaan bumi dengan memanfaatkan (Rolia, 2011) :
injeksi arus listrik ke dalam bumi melalui dua 1. Konduktor baik : 10-8 < ρ < 1 Ωm
elektroda arus. Kemudian beda potensial yang 2. Konduktor pertengahan : 1 < ρ < 107 Ωm
terjadi diukur dengan menggunakan dua elektroda 3. Isolator : ρ > 107 Ωm
potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda Hasil pengukuran di lapangan berupa nilai
potensial untuk jarak elektroda tertentu, dapat hambatan jenis dan jarak antar elektroda, sehingga
ditentukan variasi harga hambatan jenis masing- diperlukan suatu proses agar diperoleh nilai
masing lapisan di bawah titik ukur. hambatan jenis terhadap kedalaman.
Metode geolistrik resistivitas ini efektif untuk
penyelidikan kondisi bawah permukaan yang Resistivitas Batuan
sifatnya dangkal (max 200m), meskipun secara Dari semua sifat fisika batuan dan mineral,
teoritis dapat digunakan untuk target yang lebih tahanan jenis memperlihatkan variasi nilai yang
dalam. Dalam bidang geologi metode ini sering sangat banyak. Pada mineral-mineral logam,
digunakan untuk penentuan sifat geoteknis batuan nilainya berkisar pada 10-8 Ωm hingga 107 Ωm.
untuk perencanaan pondasi, pencarian aquifer air Begitu juga pada batuan-batuan lain, dengan
tanah, eksplorasi mineral logam, dan eksplorasi komposisi yang bermacam-macam akan
panas bumi. Dalam bidang non geologi metode menghasilkan range tahanan jenis yang bervariasi
geolistrik resistivitas sering digunakan untuk pula (Telford, 1982). Konduktor biasanya
penyelidikan arkeologi dan lingkungan. didefinisikan sebagai bahan yang memiliki tahanan
Prinsip dasar yang digunakan dalam metode jenis kurang dari 10-8 Ωm, sedangkan isolator
geolistrik resistivitas adalah Hukum Ohm. Untuk memiliki resistivitas lebih dari 107 Ωm. Dan diantara
mengeluarkan energi yang tersimpan dalam baterai keduanya adalah bahan semikonduktor. Di dalam
diperlukan penghubung (konduktor) diantara kedua konduktor berisi banyak elektron bebas dengan
terminalnya. Apabila ditambahkan sebuah resistor mobilitas yang sangat tinggi. Sedangkan pada
maka akan terjadi perubahan potensial pada semikonduktor, jumlah elektron bebasnya lebih
ujung–ujung hambatan tersebut. Hubungan antara sedikit. Isolator dicirikan oleh ikatan ionik sehingga
resistor, arus dan beda potensial mengikuti Hukum elektron-elektron valensi tidak bebas bergerak
Ohm yang dinyatakan dalam persamaan 2.1. (Telford, 1982).
(Laporan Akhir Geolistrik Tersebar di P. Lombok,
2012): Kebanyakan mineral membentuk batuan
𝑉
I= penghantar listrik yang tidak baik walaupun
𝑅
Dengan : beberapa logam asli dan grafit menghantarkan
I = Arus (Ampere) listrik Resistivitas yang terukur pada material bumi
V = Beda Potensial (Volt) utamanya ditentukan oleh pergerakan ion-ion
R = Hambatan (Ohm) bermuatan dalam pori-pori fluida. Air tanah secara
Konfigurasi Schlumberger bertujuan mencatat umum berisi campuran terlarut yang dapat
gradient potensial atau intensitas medan listrik menambah kemampuannya untuk menghantar
dengan menggunakan pasangan elektroda listrik, meskipun air tanah bukan konduktor listrik
pengukur yang berjarak rapat. yang baik. Harga tahanan jenis batuan tergantung
macam-macam materialnya, densitas, porositas,
Sifat Listrik Pada Batuan ukuran dan bentuk pori-pori batuan, kandungan air,
Aliran arus listrik di dalam batuan/mineral kualitas dan suhu, dengan demikian tidak ada
dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu kepastian harga tahanan. Jenis untuk setiap
konduksi secara elektronik, konduksi secara macam batuan pada akuifer yang terdiri atas
elektrolitik, dan konduksi secara dielektrik. material lepas mempunyai harga tahanan jenis
4
yang berkurang apabila makin besar kandungan air (Anonim1 : Laporan Survei Identifikasi Potensi Air
tanahnya atau makin besar kandungan garamnya Tanah oleh PU NTB)
(misal air asin). Mineral lempung bersifat
menghantarkan arus listrik sehingga harga tahanan Elektroda A dan B disebut elektroda arus
jenis akan kecil. Beberapa nilai tahanan jenis dari (current electrode), sedangkan elektroda M dan N
masing-masing batuan dapat dilihat pada Tabel 2.1 disebut elektroda potensial (potential electrode).
di bawah ini Elektroda arus biasa juga ditulis dengan C1 dan
C2, dan untuk elektroda potensial adalah P1 dan
Tabel 1 Variasi Nilai Tahanan Spesifik Batuan P2. Dalam pengukuran di lapangan, keempat
Nilai Tahanan elektroda tersebut ditancapkan ke dalam tanah.
Material
Spesifik (Ωm) Arus listrik dari Power Suplay dialirkan ke dalam
Air permukaan 80-200 bumi melalui elektroda arus C1 dan C2. Kemudian
Air tanah 30-100 beda potensial yang terjadi diukur melalui elektroda
Air asin/payau <0,2 potensial P1 dan P2. Ada beberapa macam
Silt-lempung 10-200 konfigurasi yang digunakan dalam penyelidikan
Tanah lempungan < 20 bawah tanah, salah satunya adalah Konfigurasi
Pasir 100-600 Elektroda Schlumberger.
Pasir dan kerikil 100-1000 Konfigurasi Schlumberger bertujuan
Batu lumpur 20-200 mencatat gradient potensial atau intensitas medan
Batu pasir 30-500 listrik dengan menggunakan pasangan elektroda
Konglomerat 100-500 pengukur yang berjarak rapat (Gambar 2.8) tidak
Tufa/Tuff 20-200 seperti halnya pada konfigurasi Wenner, pada
Kelompok andesit 100-2000 konfigurasi Schlumberger jarak elektroda potensial
Kelompok granit 1000-10000 jarang diubah-ubah meskipun jarak elektroda arus
Kelompok chert, slate 200-2000 selalu diubah-ubah. Hanya harus diingat bahwa
Batu gamping kristalin 20-150 jarak antar elektroda arus harus jauh lebih besar
Batu gamping 7-19 dibanding jarak antar elektroda potensial selama
kalkarenit melakukan perubahan spasi elektroda. Misalnya,
(Sumber : Suyono, 1976) untuk kasus aturan elektroda Schlumberger jarak r
harus lebih besar dari pada b/2. Dalam hal ini,
Keterdapatan cairan (larutan) atau air dalam selama pembesaran jarak elektroda arus, jarak
sistem rekahan atau ruang antar butir dapat elektroda potensial tidak perlu diubah. Hanya, jika
menurunkan nilai tahanan jenis batuan tersebut. jarak elektroda arus relatif sudah cukup besar
Jenis batuan beku, ubahan (metamorf), atau maka jarak elektroda potensial perlu diubah.
batuan sedimen termampatkan umumnya memiliki
tahanan jenis yang tinggi, sebaliknya, jenis batuan
lepas seperti pasir, kerikil, apabila jenuh air tawar
akan memiliki tahanan jenis sedang, tahanan jenis
itu akan lebih rendah lagi apabila air payau atau air
asin didalamnya. Batu lempung yang mengandung Gambar 2. Konfigurasi elektroda schlumberger.
air dan larutan berbagai ion di dalamnya (Sumber : Hendrajaya dkk, 1990)
mempunyai tahanan jenis rendah. Batuan yang Elektroda potensial (M dan N) diam pada titik
keras, padat dan kering akan menunjukkan nilai tengah antara elektroda arus (A dan B), dan kedua
tahanan jenis yang tinggi, sedangkan batuan yang elektroda arus digerakkan secara simetris keluar
lunak mempunyai porositas yang tinggi nilai (menjauhi elektroda pengukur) dengan spasi
tahanan jenisnya lebih rendah. (Soebagyo, 2001). pengukuran tertentu. Kombinasi dari jarak AB/2
dan jarak MN/2, besarnya arus listrik yang dialirkan
Konfigurasi Elektroda serta tegangan listrik yang terjadi akan diperoleh
Konfigurasi elektroda merupakan model suatu harga tahanan jenis semu.
penyusunan elektroda-elektroda arus dan potensial
yang diatur sedemikian rupa sesuai dengan tujuan Topografi
yang hendak dicapai. Topografi di Pulau Sumbawa meliputi daerah
pegunungan di didominasi oleh dataran tinggi
A M N B
dengan elevasi di atas 200 m dengan persentase
56 % sedangkan dataran rendah dengan elevasi
kurang dari 200 m dengan persentase 44 %.
Topografi yang termasuk mempunyai elevasi
Gambar 1 Susunan elektroda

5
kurang dari 200 m terluas terletak di Kabupaten Hidrogeologi
Sumbawa. Kondisi hidrogeologi memberikan gambaran
Kemiringan lereng kurang dari 5 % paling luas tentang komposisi litologi dan kelulusannya. Sifat-
berada di Kabupaten Sumbawa, sedangkan lahan sifat akuifer dipengaruhi oleh jenis litologi,
yang mempunyai kemiringan lebih dari 60 % ketebalan, penyebaran dan posisinya. Secara
terutama terdapat di Gunung Tambora dan umum kondisi litologi di Pulau Sumbawa sebagian
sekitarnya. Secara morfologis daratan Pulau besar terdiri dari : Komposisi litologi berupa aluvium
Sumbawa terdiri dari daerah perbukitan, dan endapan pantai, terdiri dari kerakal, kerikil, pasir,
pegunungan. Gunung Tambora merupakan gunung lempung, gambut, pecahan koral dengan kelulusan
tertinggi di Pulau Sumbawa dengan ketinggian sedang sampai tinggi. Susunan litologi ini tersebar
2.851 m. Sedangkan daerah dataran tersebar di antara lain di daerah pantai pulau Sumbawa,
sepanjang pantai dan di beberapa tempat yang Plampang, Empang, Maronge, Tente, Dompu, dan
digunakan sebagai lahan pertanian (sawah) dan Sape. Batupasir tufan, batu lempung, tufa, dan
permukiman penduduk. breksi, berlapis baik dengan kelulusan rendah,
terdapat di daerah Utok dan Batu Bulan.
Geologi
Struktur geologi daerah Sumbawa disusun Cekungan Air Tanah
oleh terbentuknya batuan gunung api Tersier Potensi cekungan air tanah yang dianalisis
(Miosen Awal) breksi tuf (Tmv) bersifat Andesitan adalah potensi air tanah dinamis, dimana potensi
dengan sisipan tuf pasiran, tuf batu apung dan batu tampungan air tanah tersebut merupakan bagian
pasir tufan. Satuan breksi tuf ini menjemari dengan dari siklus hidrologi dan bersifat terbaharui. Luas
batuan sedimen yaitu satuan batu pasir tufan (Tms) Cekungan Air Tanah di Pulau Sumbawa adalah
dan juga satuan batu gamping (Tml). Kemudian 5985 km2 atau 63,17% dari luas seluruh CAT
diterobos oleh batuan terobosan (Tmi) yang terdiri Propinsi NTB (9475 km2).
dari andesit, basal, dasit, dan batuan yang tidak
teruraikan, diperkirakan berumur miosen tengah. Geostatistika
Diatasnya diendapkan batu gamping koral (Tmcl) Dalam dunia ilmu pengetahuan, antara satu
pada miosen akhir dilanjutkan pada pliosen ilmu dengan ilmu yang lainnya memiliki sebuah
diendapkan batu lempung tufan (Tpc) dengan hubungan, misalnya ilmu alam yang berkaitan erat
sisipan batu pasir dan kerikil hasil rombakan dengan matematika karena keduanya berasal dari
gunung berapi, menindih tidak selaras batuan yang rumpun yang sama, yakni sains. Salah satu ilmu
lebih tua (Tmv dan Tms), kemudian diendapkan alam adalah ilmu kebumian, yakni sebuah ilmu
batuan gunung api kuarter yang diendapkan mulai yang mempelajari struktur bumi beserta
satuan breksi tanah merah (Qot), batuan breksi keragamannya. Ilmu kebumian berkaitanerat
andesit – basal (Qv) dan satuan lava-breksi (Qhv), dengan matematika, khususnya pada cabang
juga diendapkan batuan sedimen kuarter yaitu statistika yang digunakan untuk mengolah data
terumbu koral yang terangkat (QI), terakhir pada ilmu kebumian, seperti geologi dan geofisika yang
holosen diendapkan aluvium dan endapan pantai sering disebut dengan geostatistika. (Puspita,
(Qal). (Moetamar, 2006). Peta geologi Sumbawa 2002).
bisa dilihat pada Gambar 2.10 berikut :
Pengolahan Data Geolistrik (Inversi dengan
bantuan Software IP2WIN)

IP2WIN merupakan sebuah software yang


didesain untuk mengolah data vertical electric
sounding dan atau induced polarization secara
otomatis dan semi otomatis dengan berbagai
macam vaiasi dari konfigurasi rentangan yang
umum dikenal dalam pendugaan geolistrik
(Broto, 2006). IP2WIN adalah program komputer
yang berfungsi sama seperti kurva matching, yaitu
mencocokkan data yang didapat dari lapangan
dengan kurva induk dan kurva bantu sebagai
Gambar 3. Peta Geologi WS Sumbawa acuan untuk mencari resistivitas dan kedalaman
(Sumber : BWS-Nusa Tenggara I, 2012) daerah penelitian. Dengan target mendapatkan
hasil yang dapat diinterpretasikan secara
geologimerupakan keunggulan IP2WIN daripada
program-program inversi lainnya.
6
3. METODOLOGI PENELITIAN titik pengukuran disetiap sudut. Jarak antar titik
pengukuran yang satu dengan yang lainnya
Jenis Penelitian. maksimal 50 (lima puluh meter).(Standar
Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, jenis Perencanaan Teknis Air Baku dan Air Tanah,2015).
penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif Dusun Pukat Desa Pukat Kecamatan Utan dan
yaitu penelitian tentang fenomena yang terjadi Dusun Jotang Desa Jotang Kecamatan Empang di
pada masa sekarang. Prosesnya berupa Kabupaten Sumbawa Besar.
pengumpulan data dan penyusunan data, serta Berdasarkan dari hasil peninjauan awal
analisis dan penafsiran data tersebut. Sumber data dikedua lokasi penelitian ini baru pertama kali
dalam penelitian ini adalah data Primer berupa dilakukan survey geolistrik dengan metode
hasil pengukuran geolistrik yang diperoleh dari Schlumberger.
observasi dan pengukuran di lapangan.
Pengukuran Geolistrik.
Lokasi Penelitian Pendugaan Air Tanah Lokasi I (Pukat).
Lokasi penelitian diambil dari lokasi Pengukuran Geolistrik untuk di Kecamatan
pengukuran geolistrik yang dilakukan oleh BWS Utan bertempat di Dusun Pukat Desa Pukat, dalam
NT-I TA. 2016 yaitu di daerah Kabupaten penelitian ini di ambil 4 (Empat) titik duga air tanah.
Sumbawa, tepatnya di 2 (dua) lokasi, yaitu Dusun Keadaan morfologi untuk lokasi penelitian ini
Pukat Desa Pukat Kecamatan Utan dan Dusun berupa bentang alam dataran rendah daerah
Jotang Desa Jotang Kecamatan Empang. pesisir yang memberikan kenampakan dataran
sangat landai dengan besar kemiringan 3o – 7o
Tahapan Pelaksanaan (*usssm=United State Soil System Management)
dengan elevasi permukaan < 20 Mdpl dan berjarak
a. Tahap Persiapan kurang dari ± 3 km dari bibir pantai.
b. Orientasi Lapangan
c. Penyiapan Peralatan
d. Tahap Survey Lapangan
e. Tahap Analisis

Lintasan Pengukuran Geolistrik


Menggunakan 4 buah elektroda yang terletak
dalam satu garis lurus serta simetris terhadap titik
tengah, yaitu 2 buah elektroda arus (AB) di bagian
luar dan 2 buah elektroda tegangan (MN) di bagian
dalam. Lintasan dibentang sepanjang 300 m yang
dibagi menjadi dua arah bentangan dengan
panjang 150 m. Jarak antar titik datum pengukuran
geolistrik ± 50 m. Gambar 4. Peta lokasi titik pengukuran Dusun
Pukat
4. HASIL DAN PEMBAHASAN (Sumber Google Earth, 2016)

Data Hasil Penyelidikan Tabel 2. Titik koordinat lokasi pengukuran geolistrik


Hasil penyelidikan dilokasi menghasilkan data Pukat
resistivitas semu berupa data yang harus Koordinat (UTM)
dikonversi terlebih dahulu untuk menghasilkan Titik
X Y
penampang resistivitas, data yang diperoleh di
lapangan diproses dengan program software Pukat 1 512474 9072267
IP2Win. Pukat 2 512436 9072470
Dalam penelitian ini dilakukan dua kali Pukat 3 512626 9072222
penginjeksian arus listrik ke dalam bumi untuk
Pukat 4 512390 9072291
memastikan selisih tahanan jenis pada injeksi listrik
yang pertama dan yang kedua kemudian Sumber : Hasil survey dengan GPS.
mendapatkan angka yang lebih akurat. Setiap titik
Interpretasi (Penafsiran) Data Dusun Pukat.
pengukuran mempunyai panjang bentang 300 m
yang dibentang kedua arah dengan panjang 150 m Tahapan analisa hasil pengukuran geolistrik di
untuk masing-masing arah. lapangan diolah dengan bantuan Software IP2WIN
Secara umum formasi penempatan titik-titik yang akan menghitung nilai resistivitas serta
pengukuran berbentuk segi empat dengan titik – menampilkan grafik bilog dari hasil perhitungan di
7
lapangan. Pada setiap lokasi pendugaan geolistrik berbeda-beda dengan kedalaman atau ketebalan
terdiri dari 4 titik pengukuran atau lintasan, maka lapisan tertentu sesuai dengan nilai resistivitasnya.
akan dihasilkan 4 kurva penampang tahanan jenis . Hasil distribusi resitivitas atau tahanan jenis
ke-empat grafik hasil pengolahan tahanan jenis sebenarnya pada penampang vertikal ditunjukkan
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini : pada Gambar berikut:

Gambar 6. Penampang melintang tahanan jenis


semua titik pengukuran Dusu Pukat.
Gambar 5a Hasil inversi IP2WIN Pukat 1
Berdasarkan hasil pengolahan data tahanan jenis
yang diperoleh pada Gambar 4.8, maka tampak
bahwa di Dusun Pukat didominasi sebagian besar
oleh nilai tahanan jenis yang rendah (< 20 Ωm)
yang diinterpretasikan sebagai lapisan lempung
(lapisan Impermeable) dan sebagian kecil oleh
tahanan jenis yang bernilai lebih besar yaitu 20 Ωm
– 30 Ωm, yang diinterpretasikan sebagai lapisan
Tufa dan Batu Pasir. Sedangkan tahanan jenis
yang bernilai > 30 Ωm diinterpretasikan sebagai
Gambar 5b. Hasil inversi IP2WIN Pukat 2 lapisan batu pasir dan pasir, lapisan ini sebagai
akuifer air tanah yang mempunyai porositas dan
permeabilitas cukup besar

Pendugaan Air Tanah lokasi II (Jotang).


Pengukuran geolistrik untuk di Kecamatan
Empang bertempat di Dusun Jotang Desa Jotang
dilokasi ini juga diambil 4 (empat) titik duga air
tanah. Secara morfologi lokasi kegiatan adalah
bentang alam dataran landai, elevasi permukaan
Gambar 5c. Hasil inversi IP2WIN Pukat 3 50 – 57 mdpl. Bentang alam memberikan
kenampakan dataran landai hingga lereng
bergelombang lemah, dengan besar kemiringan
tidak lebih dari 3° - 6° (*USSSM = United State Soil
System Managment). Daerah tangkapan hujan
mengelilingi daerah tersebut yang sangat luas dan
litologi bawah permukaan yang diperkirakan adalah
batuan pasir tufan, tufan lempungan dan endapan
alluvium lepas, maka daerah ini sangat berpotensi
memiliki reservoir air tanah yang besar.
Pemanfaatan lahan digunakan sebagai lahan
Gambar 5d. Hasil inversi IP2WIN Pukat 4 pertanian persawahan tadah hujan, palawija seperti
kacang tanah dan jagung,kedelai dan lain-lain.
Hasil pengolahan data berupa pseudo (cross-
Secara umum daerah ini berumur stadia muda-
section) distribusi tahanan jenis sebenarnya
dewasa. Ada satu buah anak sungai yang dijumpai
terhadap penampang melintang di bawah
di lokasi penelitian. Sungai ini berjenis sungai
permukaan tanah. Penampang resistivitas yang
episodik (Intermittent), yang airnya melimpah pada
menggambarkan nilai distribusi lapisan bawah
musim hujan dan sangat kecil di musim kemarau.
permukaan tanah pada masing-masing titik
Lebar badan sungai ± 10,00 meter. Dusun Jotang
sounding pengukuran geolistrik. Pada penampang
merupakan daerah dataran bergelombang lemah
resistivitas tersebut, perubahan nilai resistivitas
dengan kaki bukit dekat dengan pesisir pantai ±
dinyatakan dalam bentuk citra warna yang
5,00 km.
8
Gambar 7. Peta lokasi titik pengukuran Dusun Gambar 8c. Hasil inversi IP2WIN Jotang 3
Jotang
(Sumber Google Earth, 2016)

Tabel 3. Titik koordinat pengukuran geolistrik


Koordinat (UTM)
Titik
X Y
JOTANG 1 612368 9029091
JOTANG 2 612624 9029082
JOTANG 3 612511 9029188
JOTANG 4 612165 9029017 Gambar 8d. Hasil inversi IP2WIN Jotang 4
Sumber : Hasil survey dengan GPS.
Gambar resistivity cross-section yang
Interpretasi (Penafsiran) Data Dsn Jotang memperlihatkan model penampang melintang
kondisi geologi pada 4 (empat) titik pengukuran di
Tahapan yang sama dilakukan di Dusun Dusun Jotang Desa Jotang Kecamatan Empang,
Jotang dengan mengolah hasil perhitungan di dapat ditunjukan pada Gambar berikut :
lapangan dengan software ipi2win untuk
mendapatkan nilai tahanan jenis (resistivity). Hasil
pengolahan tahanan jenis tersebut tersajikan pada
gambar berikut :

Gambar 9. Penampang melintang tahanan jenis


semua titik pengukuran Dusun Jotang

Berdasarkan hasil pengolahan data tahanan


Gambar 8a. Hasil inversi IP2WIN Jotang 1 jenis yang diperoleh pada Gambar 9. maka tampak
bahwa di Dusun Jotang didominasi sebagian besar
oleh nilai tahanan jenis yang rendah (< 10 Ωm)
yang diinterpretasikan sebagai lapisan Lempung
(Lapisan Impermeable) dan sebagian kecil oleh
tahanan jenis yang bernilai lebih besar yaitu 10 Ωm
– 30 Ωm, yang diinterpretasikan sebagai lapisan
Lempung Pasiran. Sedangkan tahanan jenis yang
bernilai > 30 Ωm diinterpretasikan sebagai lapisan
Pasir Tufan, yang berpotensi sebagai akuifer air
tanah yang mempunyai porositas dan permeabilitas
Gambar 8b. Hasil inversi IP2WIN Jotang 2
cukup besar. Untuk di Dusun Jotang ada indikasi
terjadi intrusi air laut (payau) pada lintasan/titik
duga, tercampur air laut dengan kadar tertentu
9
(payau) sesuai dengan tingkat instrusi air laut. b. Sedangkan untuk ke-4 titik Sounding
Harga tahanan jenis untuk air asin (payau) < 0,2 di Dusun Jotang diperoleh nilai
Ωm. (Bisri Hal : 28). tahanan jenis yang bervariasi dan
relatif kecil yaitu < 10 Ωm (Batuan
Berdasarkan Peta Cekungan Air Tanah (CAT) Lempung), 10 Ωm – 30 Ωm (Lempung
Pulau Sumbawa, bahwa Dusun Pukat Desa Pukat Pasiran) serta nilai tahanan jenis > 30
Kecamatan Utan berada pada Cekungan Air Tanah Ωm (Batu Pasir).
(CAT) Sumbawa Besar. CAT Sumbawa Besar 2. Dari interpretasi litologi berdasarkan tahanan
memiliki luas 1404 Km 2 dengan jumlah Air Tanah jenis pada masing-masing titik Sounding
bebas sebesar 183 juta m 3/tahun dan jumlah Air pengukuran geolistrik di Dusun Pukat
Tanah tertekan sebesar 25 juta m 3/tahun. ditemukan potensi air tanah (ground water)
Kemudian Dusun Jotang Desa Jotang Kecamatan rata-rata pada kedalaman yang rendah
Empang berada pada Cekungan Air Tanah (CAT) dikisaran kedalaman 3 m – 6 m dengan tebal
Empang. CAT Empang memilik luas 345 Km 2 aquifer ± 3 m dengan perkiraan material
dengan jumlah Air Tanah bebas sebesar 135 juta pasir tufan. Hal ini diperkuat dengan adanya
m3/tahun dan Air Tanah tertekan sebesar 3 juta sumur gali warga disekitar sounding 2.
m3/tahun Sedangkan di Dusun Jotang ditafsirkan
memiliki air tanah pada kedalaman 25 m –
Secara Geologi, batuan di lokasi penelitian 50 m dengan tebal ± 25 m perkiraan material
Dusun Pukat dan Dusun Jotang sebagian besar lempung pasiran dan pasir tufan, tetapi
didominasi oleh aluvium endapan pantai, terdiri dari diindikasi tercampur air laut dengan kadar
kerakal, kerikil, pasir, lempung, gambut, pecahan tertentu (payau) sesuai dengan tingkat
koral dengan kelulusan sedang sampai tinggi. instrusi air laut.
Lapisan ini terdapat mulai kedalaman kurang dari 3. Secara Hidrogeologi, Dusun Pukat dan
10 m hingga lebih dari 100 m di bawah muka tanah Dusun Jotang termaksud zona akuifer
setempat. Bahkan pada pematang pantai pada produktif tinggi dengan debit sumur yang
kedalaman sekitar 1 m sudah ditemukan lapisan dimanfaatkan lebih dari 10 liter/detik. Apabila
pembawa air tanah tawar. akan dilakukan kegiatan eksploitasi sumur
bor, direkomendasikan dari hasil ke-empat
Secara Hidrogeologi, akuifer di lokasi titik pengukuran geolistrik di Dusun Pukat
penelitian Dusun Pukat dan Jotang merupakan untuk dilakukan kegiatan sumur bor dalam
akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir. adalah titik Sounding 2, dengan kedalaman
Akuifer produktif bersifat tinggi yaitu akuifer dengan pengeboran dari 50,00 m sampai kedalaman
keterusan sedang sampai tinggi dimana muka air 100,00 m dari atas permukaan tanah.
tanah atau tinggi pisometri dekat dengan muka air Sedangkan untuk di Dusun Jotang Desa
tanah. Debit sumur lebih besar dari 10 liter/detik. Jotang Kecamatan Empang dari ke-empat
Sistem akuifer ini penyebarannya sangat sedikit titik pengukuran geolistrik, direkomen-
karena terbatas pada daerah pantai Sumbawa. dasikan untuk dilakukan kegiatan eks-plorasi
sumur dalam adalah titik Soun-ding 2
5. KESIMPULAN DAN SARAN
dengan kedalaman pengeboran dari 55,00 m
sampai kedalaman 100,00 m dari atas
Kesimpulan
permukaan tanah, titik ini diindikasi tidak
Berdasarkan hasil survey data tahanan jenis di terjadi intrusi air asin (payau).
lapangan, pengolahan data dan interpretasi di
daerah penelitian geolistrrik yang telah dilakukan, Saran
maka secara garis besar dapat disimpulkan Berdasarkan hasi kondisi lapangan dan hasil
beberapa hal sebagai berikut: penyelidikan yang telah dilakukan disarankan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Dari hasil analisa data geolistrik di lokasi
menunjukkan kondisi litologi berdasarkan 1. Dalam pengukuran geolistrik sebaiknya
nilai tahanan jenis, yaitu: perlu dilakukan pengukuran daya hantar
a. Dari ke-4 titik sounding di Dusun Pukat listrik air dan kedalaman pada sumur gali
diperoleh nilai tahanan jenis yang warga lokasi titik duga, sebagai acuan
bervariasi yaitu < 20 Ωm (Batuan untuk menentukan kualitas air sumur dan
Lempung), 20 Ωm–30 Ωm (Batuan keberadaan air tanah.
Tufa, Batu Pasir) serta nilai tahanan 2. Sebaiknya dalam pemodelan dan
jenis > 30 Ωm (Batu Pasir dan Pasir). penginterpretasian data hasil pengukuran
geolistrik harus dilengkapi juga dengan

10
program 3D agar memberi hasil yang lebih Potensi Air Tanah dengan Ketebalan
detail terhadap suatu kondisi wilayah. Akuifer dan Panjang Pada Saringan di
Daerah Yogyakarta Prambanan Media
Teknik Edisi No. 1 Tahun XI Desember.
DAFTAR PUSTAKA
Birlina, Serli, Darsono dan Legowo, B., 2013.
Interpretasi Data Geolistrik Untuk Wuryantoro, 2007. Aplikasi Metode Geolistrik
Memetakan Potensi Air Tanah dalam Tahanan Jenis Untuk Menentukan
Menunjang Pengembangan Data Letak dan Kedalaman Aquifer Air
Hidrogeologi DI Kabupaten Jombang, Tanah.
Jawa Timur. Jurnal Fisika dan
Aplikasinya, Volume 9 Nomor 2 Juni.

Halik, Gusfan,. Dan S, Jojok Widodo, 2008.


Pendugaan Potensi Air tanah Dengan
Menggunakan Metode Geolistrik
Konfigurasi Schlumberger di kampus
Tegal Boto Universitas Jember. Media
Teknik Sipil, Juli 2008;109.

Indriatmoko, Haryoto, 2006. Pendugaan Potensi


Air Tanah Wilayah Pesisir Kabupaten
Pasir Kalimantan Timur. JAI, Volume 2
No.1.

Kurniawati, Nelli T, Pendugaan Lapisan Akuifer


Menggunakan Metode Geolistrik
Resistivitas Konfigurasi Schlumberger
di Kecamatan Sumbermanjing Wetan
Kabupaten Malang.

Laporan Akhir Survey Potensi Air Tanah


Tersebar di Pulau Lombok. 2012.
Mataram; Perencanaan BWS Nusa
Tenggara I.

Laporan Pendahuluan Survey Potensi Air Tanah


Tersebar di Pulau Sumbawa. 2013.
Mataram; Wahana Adya Cabang
Denpasar Consultant.

Mutowal, Identifikasi Air tanah dan


Pemanfaatannya Untuk Pertanian.

Prayogo, Teguh, 2009, Aplikasi Teknologi


Eksplorasi Untuk Memahami Kondisi
Air Tanah Di Daerah Padang Luas
Kabupaten Tanah Laut. JAI, Volume 5
No. 2.

Rolia, Eva. 2011, Penggunaan Metode Geolistrik


Untuk Mendeteksi Keberadaan Air
Tanah. Tapak, Volume 1 No. 1
November.

Suharyadi, 1988.Perencanaan Pembuatan Sumur


Bor Berdasarkan Hubungan Antara
11

Anda mungkin juga menyukai