Anda di halaman 1dari 13

Akuifer Airtanah atau air bawah permukaan adalah batasan yang digunakan untuk menggambarkan semua air yang

ditemukan di bawah permukaan tanah. Keberadaan airtanah dikontrol oleh sejarah dan kondisi geologi, deliniasi dan kondisi batas tanah dan formasi batuan di suatu wilayah dimana air mengalami perkolasi. Faktor lain yang berpengaruh adalah aktivitas dan iklim lingkungan sekitarnya, baik secara alami maupun dipengaruhi oleh manusia. Jika airtanah tersebut secara ekonomi dapat dikembangkan dan jumlahnya mencukupi untuk keperluan manusia, maka formasi atau keadaan tersebut dinamakan lapisan pembawa air atau akuifer baik berupa formasi tanah, batuan atau keduanya. Berikut adalah beberapa istilah yang digunakan dalam menamakan karakteristik suatu formasi batuan: Aquifer (Akuifer) adalah formasi geologi atau grup formasi yang mengandung air dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Batasan lain yang digunakan adalah reservior airtanah, lapisan pembawa air. Todd (1955) menyatakan bahwa akuifer berasal dari Bahasa Latin yaitu aqui dari aqua yang berarti air dan ferre yang berarti membawa, jadi akuifer adalah lapisan pembawa air. Aquiclude adalah formasi geologi yang mungkin mengandung air, tetapi dalam kondisi alami tidak mampu mengalirkannya, misalnya lapisan lempung. Untuk keperluan praktis, aquiclude dipandang sebagai lapisan kedap air. Aquitard adalah formasi geologi yang semikedap, mampu mengalirkan air tetapi dengan laju yang sangat lambat jika dibandingkan dengan akuifer. Meskipun demikian dalam daerah yang sangat luas, mungkin mampu membawa sejumlah besar air antara akuifer yang satu dengan lainnya. Aquiclude ini juga dikenal dengan nama formasi semi kedap atau leaky aquifer. Aquifuge merupakan formasi kedap yang tidak mengandung dan tidak mampu mengalirkan air.

Geohidrologi Sistem Akuifer dan Geologi Air Tanah


GEOHIDROLOGI

Hidrogeologi dalam bahasa Inggris tertulis hydrogeology. Bila kita merujuk dari struktur bahasa Inggris, maka tulisanhydrogeol ogy dapat diurai menjadi (Toth, 1990) :Hydro merupakan kata sifat (adjective) yang berarti mengenai airGeology kata benda Sehingga dapat diartikan menjadi geologi air (the geology of water). Secara definitif dapat dikatakanmerupakan suatu studi dari interaksi antara kerja kerangka batuan dan air tanah. Dalam prosesnya, studi inimenyangkut aspek-aspek fisika dan kimia yang terjadi di dekat atau di bawah permukaan tanah. Termasukdi dalamnya adalah transportasi massa, material, reaksi kimia, perubahan temperatur, perubahan topographidan lainnya. Proses ini terjadi

dalam skala waktu harian (daily time scale). Sedangkan gerakan air di dalamtanah melalui sela-sela dari kerangka batuan dikenal juga dengan istilah aliran air tanah (groundwater flow). Definisi air tanah ialah sejumlah air dibawah permukaan bumi yang dapat dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan atau sistem drainase. Dapat juga disebut aliran yang secara alami mengalir ke permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan (Bouwer, 1978).

Air tanah mengalir dari daerah yang lebih tinggi menuju ke daerah yang lebih rendah dan denganakhir perjalanannya menuju ke laut. Daerah yang lebih tinggi merupakan daerah tangkapan (recharge area)dan daerah yang lebih rendah merupakan daerah buangan (discharge area), yang merupakan daerah pantaimaupun lembah dengan suatu sistem aliran sungai. Secara lebih spesifik daerah tangkapan didefinisikansebagai bagian dari suatu daerah aliran (watershed/catchment area) dimana aliran air tanah (yang saturated) menjauhi muka air tanah. Sedangkan daerah buangan didefinisikan sebagai bagian dari suatu daerah aliran(watershed/catchment area) dimana aliran air tanah (yangsaturated) menuju muka air tanah (Freeze danCherry, 1979). Biasanya di daerah tangkapan, muka air tanahnya terletak pada suatu kedalaman tertentusedangkan muka air tanah daerah buangan umumnya mendekati permukaan tanah, salah satu contohnya adalah pantai. Sistem Akuifer dan Geologi Air Tanah Beberapa istilah penting yang merupakan bagian dari hidrogeologi dijelaskan definisinya, yaitu : a.Akuifer Definisi akuifer ialah suatu lapisan, formasi, atau kelompok formasi satuan geologi yangpermeabl ebaik yang terkonsolidasi (misalnya lempung) maupun yang tidak terkonsolidasi (pasir) dengan kondisijenuh air dan mempunyai suatu besaran konduktivitas hidraulik (K) sehingga dapat membawa air (atauair dapat diambil) dalam jumlah (kuantitas) yang ekonomis. b.Aquiclude (impermeable layer) Definisinya ialah suatu lapisan lapisan, formasi, atau kelompok formasi suatu geologi yang impermable dengan nilai konduktivitas hidraulik yang sangat kecil sehingga tidak memungkinkan air melewatinya. Dapat dikatakan juga merupakan lapisan pambatas atas dan bawah suatuconfined aquifer.

c.Aquitard (semi impervious layer) Definisinya ialah suatu lapisan lapisan, formasi, atau kelompok formasi suatu geologi yangpermabl edengan nilai konduktivitas hidraulik yang kecil namun masih memungkinkan air melewati lapisan iniwalaupun dengan gerakan yang lambat. Dapat dikatakan juga merupakan lapisan pambatas atas danbawah suatu semi confined aquifer. d.Confined Aquifer Merupakan akuifer yang jenuh air yang dibatasi oleh lapisan atas dan bawahnya merupakanaquicludedan tekanan airnya lebih besar dari tekanan atmosfir. Pada lapisan pembatasnya tidak ada air yangmengalir (no flux). e.Semi Confined (leaky) Aquifer Merupakan akuifer yang jenuh air yang dibatasi oleh lapisan atas berupaaquitard dan lapisanbawahnya merupakanaquiclude. Pada lapisan pembatas di bagian atasnya karena bersifat aquitardmasih ada air yang mengalir ke akuifer tersebut (influx) walaupun hidraulik konduktivitasnya jauhlebih kecil dibandingkan hidraulik konduktivitas akuifer. Tekanan airnya pada akuifer lebih besar daritekanan atmosfir. f.Unconfined Aquifer Merupakan akuifer jenuh air (satured). Lapisan pembatasnya, yang merupakanaquit ard, hanya padabagian bawahnya dan tidak ada pembatasaquit ard dilapisan atasnya, batas di lapisan atas berupa mukaair tanah. Dengan kata lain merupakan akuifer yang mempunyai muka air tanah. g.Semi Unconfined Aquifer Merupakan akuifer yang jenuh air (satured) yang dibatasi hanya lapisan bawahnya yang merupakan aquitard. Pada bagian atasnya ada pembatas yang mempunyai hidraulik konduktivitas lebih kecil daripada hidraulik konduktivitas dari akuifer. Akuifer ini juga mempunyai muka air tanah yang terletak pada lapisan pembatas tersebut. h.Artesian Aquifer Merupakan confined aquifer dimana ketinggian hidrauliknya (potentiometric surface) lebih tinggidaripada muka tanah. Oleh karena itu apabila pada akuifer ini dilakukan pengeboran maka akan timbulpancaran air (spring), karena air yang keluar dari pengeboran ini berusaha mencapai ketinggianhidraulik tersebut.

Lithologi, Stratigrafi dan Struktur Kondisi alami dan distribusi akuifer,aquiclude danaquit ard dalam sistem geologi dikendalikanoleh lithologi, stratigrafi dan struktur dari material simpanan geologi dan formasi (Freeze dan Cherry,1979). Selanjutnyadijelaskan lithologi merupakan susunan fisik dari simpanan geologi. Susunan initermasuk komposisi mineral, ukuran butir dan kumpulan butiran (grain pcking) yang terbentuk darisedimentasi atau batuan yang menampilkan sistem geologi. Stratigrafi menjelaskan hubungan geometrisdan umur antara macam-macam lensa, dasar dan formasi dalam geologi sistem dari asal terjadinyasedimentasi. Bentuk struktur seperti pecahan (cleavages), retakan (fracture), lipatan (folds), dan patahan(faults), merupakan sifat-sifat geometrik dari sistem geologi yang dihasilkan oleh perubahan bentuk(deformation) akibat adanya proses penyimpanan (deposition) dan proses kristalisasi (crystallization) daribatuan. Pada simpanan yang belum terkonsolidasi (unconsolidated deposits) lithologi dan stratigrafimerupakan pengendali yang paling penting. Beberapa Macam Unconfined Aquifer Unconfined aquifer merupakan akuifer dengan hanya satu lapisan pembatas yang kedap air (dibagian bawahnya). Ketinggian hidraulik sama dengan ketinggian muka airnya. Dari sistem terbentuknya dan lokasinya jenis akuifer ini ada beberapa macam, yaitu : Akuifer Lembah (Valley Aquifers) Merupakan akuifer yang ada pada suatu lembah dengan sungai sebagai batas (inlet atauoutletnya). Jenis ini dapat dibedakan berdasarkan lokasinya yaitu di daerah yang banyak curah hujannya (humid zone), seperti di Indonesia. Pengisian air terjadi pada seluruh areal dari akuifer melalui transfiltrasi. Sungai-sungai yang ada di akuifer ini diisi airnya (recharge) melalui daerah-daerah yang mempunyaiketinggian yang sama dengan ketinggian sungai. Pada ilmu hidrologi pengisian yang menimbulkanaliran ini dikenal dengan sebutan aliran dasar (base flow). Hal ini merupakan indikator bahwawalaupun dalam keadaan tidak ada hujan (musim kemarau), pada sungai-sungai tertentu masih adaaliran airnya. Disamping itu akibat adanyarecharge juga merupakan salah satu faktor penyebab suatusungai berkembang dari penampang yang kecil disebelah hulunya menjadi penampang yang besar disebelah hilirnya (mendekati laut). Pada daerah gersang (arid zone) dimana curah hujannya sedikit, kurang dari 500 mm per tahun, danlebih kecil dari penguapan/evapotranspirasi phenomenanya merupakan kebalikan dari daerahhumid.Karena pengisian (infiltrasi) ke akuifer tidak ada akibat sedikitnya curah hujan, maka pengisian adalahdari sungai ke akuifer. Pada umumnya aliran pada akuifer adalah pada arah yang sama dengan aliransungai. Masalah yang terjadiumumnya : Permeabilitas besar dari sungai terutama pada bagian dasarnya, semakin besar permeabilitasnya aliran sungai semakin kecil karena aliran akan meresap ke dalam tanah.Pada daerah rendah timbul masalah salinitas yang cukup besar, karena aliran air tanah(Chebatarev, 1955 dan Toth, 1963) mengubah komposisi kimia makin ke hilir mendekati unsurkimia air laut (misalnya NaCl). Perched Aquifers

Merupakan akuifer yang terletak di atas suatu lapisan formasi geologi kedap air. Biasanya terletakbebas di suatu struktur tanah dan tidak berhubungan dengan sungai. Kadang-kadang bilamana lapisandi bawahnya tidak murni kedap air namun berupaaquitards bisa memberikan distribusi air padaakuifer di bawahnya. Kapasitasnya tergantung dari pengisian air dari sekitarnya dan juga luasnyalapisan geologi yang kedap air tersebut. Alluvial Aquifers Alluvial Aquifers merupakan material yang terjadi akibat proses fisik di sepanjang daerah aliran sungai atau daerah genangan (flood plains). Akibat pergeseran sungai dan perubahan kecepatan penyimpananyang sebelumnya pernah terjadi maka simpanan berisi material tanah yang beragam dan heterogendalam distribusi sifat-sifat hidaruliknya. Dalam klasifikasi tanah sering disebutw elll graded. Akibatnyakapasitas air di akuifer ini menjadi besar dan umumnya volume air tanahnya seimbang (equillibrium)dengan air yang ada di sungai. Akuifer ini membantu pengaturan rezim aliran sungai. Sehingga bolehdikatakan setiap daerah dengan akuifer jenis ini, akuifer ini merupakan sumber yang penting untuksuplai air. Di daerah hulu aliran sungai umumnya airsungai meresap ke tanah (infiltrasi) dan mengisiakuifer ini (recharge). Hal ini terjadi karena ketinggian dasar sungai relatif di atas ketinggian muka airtanah pada akuifer. Namun semakin ke hilir aliran sungai terjadi sebaliknya, akuifer memberikanpengisian ke aliran sungai (recharge), karena muka air tanah di akuifer relatif lebih tinggi dibandingkan dengan dasar sungai. Pengisian ini menimbulkan aliran dasar (base flow) di sungaisepanjang tahun, walaupun pada musim kemarau tidak terjadi hujan di daerah pengaliran sungai(DPS). Ditinjau dari kuantitas kandungan air yang dimilikinya, maka akuifer ini merupakan akuiferyang paling baik dibandingkan dengan akuifer jenis lain.

SISTEM AKUIFER
Akuifer merupakan salah satu golongan air tanah yang berada di wilayah jenuh air di bawah permukaan tanah. Lebih dari 98 % dari semua air di atas bumi tersembunyi di bawah permukaan dalam pori-pori batuan dan bahan-bahan butiran. Airtanah (groundwater) atau sebagian ahli menyebut air bawah tanah, merupakan salah satu sumberdaya air yang potensial dan banyak mendapat perhatian dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan air di suatu daerah, khususnya air minum, penyediaan airtanah selalu dikaitkan dengan kondisi airtanah yang sehat, murah, dan tersedia dalam jumlah yang sesuai kebutuhan. Travis (1977) dalam Sudarmadji (1990) mengemukakan bahwa keuntungan menggunakan airtanah antara lain; kualitasnya relatif lebih baik dibandingkan air permukaan, tidak terpengaruh musim, cadangan airtanah lebih besar dan mudah diperoleh, dan tidak memerlukan tandon dan jaringan transmisi untuk mendistribusikannya sehingga biayanya murah (Sriyono dan Setyowati,2007 : 2).

Tampak bahwa peran airtanah di bumi sangat penting. Airtanah dapat dijumpai di hampir semua tempat di bumi. Ia dapat ditemukan di bawah gurun pasir yang paling kering sekali pun, demikian juga di bawah tanah yang membeku karena tertutup oleh lapisan salju atau es. Sumbangan terbesar airtanah berasal dari daerah arid dan semi-arid serta daerah lain yang mempunyai formasi geologi paling sesuai untuk penampungan airtanah. Untuk lebih memahami proses terbentuknya airtanah, pertama kali harus diketahui tentang gaya-gaya yang mengakibatkan terjadinya gerakan air di dalam tanah. Bahwa semakin dalam, jumlah dan ukuran pori-pori tanah menjadi semakin kecil. Lebih lanjut, ketika air tersebut mencapai tempat yang lebih dalam, air tersebut sudah tidak berperan dalam evaporasi dan transpirasi. Keadaan tersebut menyebabkan terbentuknya wilayah jenuh di bawah permukaan tanah yang kemudian dikenal sebagai airtanah (Asdak,1995 : 228-232). Jumlah airtanah yang besar yang disimpan di bawah permukaan bumi dapat digambarkan oleh penaksiran Shimer (1968) dalam Seyhan,1990 : 254, yang menggambarkan bahwa jika semua airtanah di Amerika Utara dibawa ke permukaan ia akan menutupi lahan sampai kedalaman 2,5 m lebih, yang setara dengan beberapa kali presipitasi tahunan. Air ini tentunya harus berasal dari suatu tempat. Secara praktis semua air bawah permukaan berasal dari presipitasi. Akan tetapi, jumlah airtanah yang nisbi kecil, berasal dari sumber-sumber lain. Asal-muasal airtanah juga dipergunakan sebagai konsep dalam menggolongkan airtanah ke dalam 4 tipe yang jelas (Told,1959 dan Dam,1966 dalam Seyhan,1990 : 256), yakni : 1) Air meteorik : air ini berasal dari atmosfir dan mencapai mintakat kejenuhan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan : a. b. Secara langsung oleh infiltrasi pada permukaan tanah. Secara tidak langsung oleh perembesan influent (dimana kemiringan muka airtanah menyusup di bawah arus air permukaan) dari danau, saluran buatan, dan lautan. c. 2) Secara langsung dengan cara kondensasi uap air (dapat diabaikan). Air juvenil : air ini merupakan air baru yang ditambahkan pada mintakat kejenuhan dari kerak bumi yang dalam. Selanjutnya air ini dibagi lagi menurut sumber spesifiknya ke dalam : a. b. 3) Air magmatik Air gunung api dan air kosmik (yang dibawa oleh meteor) Air diremajakan (rejuvenated) : air yang sementara waktu telah dikeluarkan dari daur hidrologi oleh pelapukan, maupun oleh sebab-sebab lain, kembali ke daur lagi dengan prosesproses metamorfisme, pemadatan atau proses-proses yang serupa.

4)

Air konat : air yang dijebak pada beberapa batuan sedimen atau gunung pada saat asal mulanya. Air tersebut biasanya sangat termineralisasi dan mempunyai salinitas yang lebih tinggi daripada air laut. Airtanah ditemukan pada formasi geologi permeable (tembus air) yang dikenal sebagai akifer (juga disebut reservoir airtanah, formasi pengikat air, dasar-dasar yang tembus air) yang merupakan formasi pengikat air yang memungkinkan jumlah air yang cukup besar untuk bergerak melaluinya pada kondisi lapangan yang biasa. Airtanah juga ditemukan pada akiklud (atau dasar semi permeabel) yang mengandung air tetapi tidak mampu memindahkan jumlah air yang nyata (seperti liat). Akifer ditemukan pada sejumlah lokasi. Deposit glasial pasir dan kerikil, kipas alluvial dataran banjir dan deposit delta pasir semuanya merupakan sumber-sumber air yang sangat baik. Airtanah terdapat dalam beberapa tipe geologi, dan salah satu yang terpenting adalah akifer (aquifer), yaitu formasi batuan yang dapat menyimpan dan meloloskan air dalam jumlah yang cukup. Pasir tak termampatkan (unconsiladated), kerikil (gravel), batupasir, batugamping, dan dolomit berongga-rongga (porous), aliran basalt, batuan malihan dan plutonik dengan banyak retakan adalah contoh-contoh akifer. Sifat akifer untuk dapat menyimpan airtanah disebut dengan kesarangan atau porositas (porosity), sedang akifer untuk melalukan atau meluluskan airtanah disebut dengan permeabilitas (permeability). Kedua sifat akifer inilah yang akan berpengaruh terhadap ketersediaan airtanah pada suatu mintakat geologi, karena airtanah berada di antara rongga-rongga dalam lapisan batuan tersebut (Todd,1980 dan Fetter,1988 dalam Sriyono dan Setyowati,2007 : 2).

Jenis-Jenis Aquifer (Makalah)


BAB I PENDAHULUAN Siklus hidrologi adalah suatu siklus perputaran air yang terjadi di bumu di dalamnya terjadi perubahan fisik dan kimiawi yang menyertainya, di mulai dengan prises evaporasi dan evapotransiprasi hingga proses turunnya hujan dan menjadi run off atau terjadi infiltrasi.

a. Keberadaan air dimuka bumi selalu mengalir, dalam wujud air , uap air, salju sampai Kristal es. Air menempati udara, permukaan air dan dalam tanah. Air sangat dibutuhkan manusia dalam kelangsungan hidupnya. Air senantiasa bergerak sehingga terjadi siklus: b. Siklus pendek , terjadi bila panas matahari yang menguapkan air naik ketinggian tertentu di atas laut dan turun hujan di sana.Siklus sedang , terjadi jika penguapan air laut terbawa angin mengalami kondensasi dan turun hujan di dataran rendah dalam wujud curahan air hujan. c. Siklus panjang, terjadi jika penguapan (evaporasi) air laut mengalami perjalnan yang panjang dan tinggi sehingga turun di puncak gunung sebagai salju atau es. Semua siklus terjadi infiltrasi ke dalam tanah dan muncul pada mata air dan ada yang berada pada lapisan tanah, disamping itu ada air mengalir pada permukaan tanah. Dalam siklus ini ada pula terjadi proses infiltrasi yang akhirnya menjadi air tanah, dalam terjadinya air tanah ada istilah akuifer yang merupakan suatu lapisan yang dapat meloloskan dan menahan air. Adapun fungsinya sangatlah jelas sebagai penampung air agar tetap tersedia di dalam tanah.

BAB II PEMBAHASAN Airtanah atau air bawah permukaan adalah batasan yang digunakan untuk menggambarkan semua air yang ditemukan di bawah permukaan tanah. Keberadaan airtanah dikontrol oleh sejarah dan kondisi geologi, deliniasi dan kondisi batas tanah dan formasi batuan di suatu wilayah dimana air mengalami perkolasi.

Faktor lain yang berpengaruh adalah aktivitas dan iklim lingkungan sekitarnya, baik secara alami maupun dipengaruhi oleh manusia. Jika airtanah tersebut secara ekonomi dapat dikembangkan dan jumlahnya mencukupi untuk keperluan manusia, maka formasi atau keadaan tersebut dinamakan lapisan pembawa air atau akuifer baik berupa formasi tanah, batuan atau keduanya. Berikut adalah beberapa istilah yang digunakan dalam menamakan karakteristik suatu formasi batuan: 1. Aquifer (Akuifer) adalah formasi geologi atau grup formasi yang mengandung air dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Batasan lain yang digunakan adalah reservior airtanah, lapisan pembawa air. Todd (1955) menyatakan bahwa akuifer berasal dari Bahasa Latin yaitu aqui dari aqua yang berarti air dan ferre yang berarti membawa, jadi akuifer adalah lapisan pembawa air. 2. Aquiclude adalah formasi geologi yang mungkin mengandung air, tetapi dalam kondisi alami tidak mampu mengalirkannya, misalnya lapisan lempung. Untuk keperluan praktis, aquiclude dipandang sebagai lapisan kedap air. 3. Aquitard adalah formasi geologi yang semikedap, mampu mengalirkan air tetapi dengan laju yang sangat lambat jika dibandingkan dengan akuifer. Meskipun demikian dalam daerah yang sangat luas, mungkin mampu membawa sejumlah besar air antara akuifer yang satu dengan lainnya.Aquiclude ini juga dikenal dengan nama formasi semi kedap atau leaky aquifer. 4. Aquifuge merupakan formasi kedap yang tidak mengandung dan tidak mampu mengalirkan air.

Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer. Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa macam-macam akifer sebagai berikut: a. Akifer Bebas (Unconfined Aquifer) yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water table (preatiklevel), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer. b. Akifer Tertekan (Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer. c. Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air. d. Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer) yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan. Air tanah dalam adalah air tanah yang berada antara dua lapisan batuan kedap air, air ini banyak digunakan untuk industry dan air minum kota. Air tanah dangkal yaitu air tanah yang berada di bawah permukaan tanah dan diatas lapisan batuan kedap air atau tidak lolos air, air ini untuk keperluan rumah tangga di desa. Air tanah dalam mengalir sebagaimana air tanah permukaan, tetapi pergerakannya lebih lambat. Kecepatan lolos air tanah (permabilitas), dan kemiringan permukaan air tanah (water table).

Todd (1980) dalam Hartono (1999) menyatakan tidak semua formasi litologi dan kondisi geomorfologi merupakan akifer yang baik. Berdasarkan pengamatan lapangan, akifer dijumpai pada bentuk lahan sebagai berikut: o Lintasan air (water course), materialnya terdiri dari aluvium yang mengendap di sepanjang alur sungai sebagai bentuk lahan dataran banjir serta tanggul alam. Bahan aluvium itu biasanya berupa pasir dan karikil. o Lembah yang terkubur (burried valley) atau lembah yang ditinggalkan (abandoned valley), tersusun oleh materi lepas-lepas yang berupa pasir halus sampai kasar. o Dataran (plain), ialah bentuk lahan berstruktur datar dan tersusun atas bahan aluvium yang berasal dari berbagai bahan induk sehingga merupakan akifer yang baik. o Lembah antar pegunungan (intermontane valley), yaitu lembah yang berada diantara dua pegunungan, materialnya berasal dari hasil erosi dan gerak massa batuan dari pegunungan di sekitarnya. o Batu gamping (limestone), air tanah terperangkap dalam retakan-retakan atau diaklas-diaklas. Porositas batu gamping ini bersifat sekunder. Batuan vulkanik, terutama yang bersifat basal. Sewaktu aliran basal ini mengalir , ia mengeluarkan gas-gas. Bekas-bekas gas keluar itulah yang merupakan lubang atau pori-pori dapat terisi air.

BAB III PENUTUP a. Kesimpulan Sebagai kesimpulan dari uraian materi di atas adalah ; 1. Akuifer merupakan suatu lapisan yang berfungsi sebagai sarana penampungan air bawah tanah atau air tanah. 2. Akuifer dapat terjadi tergantung dari jenis batuan pelapisannya, impermeable dan permeable. 3. Jenis-jenis akuifer antara lain : Akifer Bebas (Unconfined Aquifer), Akifer Tertekan (Confined Aquifer, Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer), Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer).

Daftar Pustaka http://id.wikipedia.org/wiki/Air_tanah http://acehpedia.org/Air_Tanah http://imamprasojo.wordpress.com/2009/06/ http://budhisetiawan.net/courses/airtanah/akuifer/ http://geoview-geoview.blogspot.com/2010/02/hidrosfer.html

Anda mungkin juga menyukai