KEBUMIAN – PAKET 12
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 12
Siklus Air
Siklus air/hidrologi merupakan proses pergerakan air di dalam berbagai komponen sistem
bumi. Siklus hidrologi memegang peran penting bagi kelangsungan hidup organisme bumi.
Melalui siklus ini, ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga, mengingat teraturnya
suhu lingkungan, cuaca, hujan, dan keseimbangan ekosistem bumi dapat tercipta karena
proses siklus hidrologi.
Siklus hidrologi pendek adalah siklus hidrologi yang tidak melalui proses adveksi. Uap air
yang terbentuk melalui siklus ini akan diturunkan melalui hujan di daerah sekitar laut.
Berikut penjelasan singkat dari siklus hidrologi pendek ini:
Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat adanya panas
matahari.
Uap air akan mengalami kondensasi dan membentuk awan.
Awan yang terbentuk akan menjadi hujan di permukaan laut.
Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di Indonesia. Siklus
hidrologi ini menghasilkan hujan di daratan karena proses adveksi membawa awan yang
terbentuk ke atas daratan. Berikut penjelasan singkat dari siklus hidrologi sedang ini:
Air laut mengalami proses evaporasi dan berubah menjadi uap air akibat adanya panas
matahari.
Uap air mengalami adveksi karena angin sehingga bergerak menuju daratan.
Di atmosfer daratan, uap air membentuk awan dan berubah menjadi hujan.
Air hujan di permukaan daratan akan mengalami runoff menuju sungai dan kembali
ke laut
menjadi uap melalui proses transpirasi umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi. Kedua proses tersebut disebut
evapotranspirasi.
2. Sublimasi
Sublimasi adalah proses perubahan es di kutub atau di puncak gunung menjadi uap air
tanpa melalui fase cair terlebih dahulu. Meski sedikit, sublimasi juga tetap berkontribusi
terhadap jumlah uap air yang terangkut ke atas atmosfer bumi melalui siklus hidrologi
panjang. Akan tetapi, dibanding melalui proses penguapan, proses sublimasi dikatakan
berjalan sangat lambat.
3. Adveksi
Proses pergerakan horizontal uap air atau awan yang di sebabkan oleh angin. Proses ini
akan menyebabkan perpindahan dan penyebaran awan dan uap air di atmosfer.
4. Kondensasi
Ketika uap air yang dihasilkan melalui proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan
proses sublimasi naik hingga mencapai suatu titik ketinggian tertentu, uap air tersebut
akan berubah menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil melalui proses
kondensasi. Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu
udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut.
5. Presipitasi
Proses prepitasi atau hujan adalah proses jatuhnya air, salju, ataupun es ke permukaan
bumi akibat proses kondensasi yang telah terjadi di awan. Proses kondensasi akan
menentukan pembentukan partikel yang akan jatuh.
6. Limpasan (runoff)
Setelah presipitasi terjadi sehingga air hujan jatuh ke permukaan bumi, proses runoff pun
terjadi. Runoff atau limpasan adalah suatu proses pergerakan air dari tempat yang tinggi
ke tempat yang rendah di permukaan bumi. Runoff dapat terjadi apabila tanah yang
berada di bawahnya telah jenuh (saturated). Runoff dapat juga disebabkan oleh salju atau
glasier yang sampai ke permukaan bumi.
7. Infiltrasi
Tidak semua air hujan yang terbentuk setelah proses presipitasi akan mengalir di
permukaan bumi melalui proses runoff. Sebagian kecil di antaranya akan bergerak ke
dalam pori-pori tanah, merembes, dan terakumulasi menjadi air tanah. Proses pergerakan
air ke dalam pori tanah ini disebut proses infiltrasi.
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 12
Air Tanah
Adalah air yang mengisi rongga-rongga batuan di bawah permukaan tanah pada zona jenuh
air.
Jenis-jenis akuifer :
1. Akuifer tertekan (confined aquifer), merupakan akuifer yang jenuh air yang dibatasi
oleh lapisan atas dan bawahnya merupkan aquiclude, dan tekanan airnya lebih besar
dibandingkan dengan tekanan atmosfer. Pada lapisan pembatasannya tidak ada air
yang mangalir (no flux).
Akuifer tertekan
Merupakan akuifer yang jenuh air (satured) yang dibatasi hanya lapisan bawahnya
yang merupakan akuitard. Pada bagian atasnya ada pembatas yang mempunyai
hidraulik konduktivitas lebih kecil dari pada hidraulik konduktivitas dari akuifer.
Akuifer ini juga mempunyai muka air tanah yang terletak pada lapisan pembatas
tersebut.
5. Artesian aquifer
Merupakan confined aquifer dimana ketinggian hidrauliknya (potentiometric surface)
lebih tinggi daripada muka tanah. Oleh karena itu, apabila pada akuifer ini dilakukan
pengeboran maka akan timbul pancaran air (spring), karena air yang keluar dari
pengeboran ini berusaha mencapai ketinggian hidraulik tersebut.
Akuifer tergantung
Faktor yang mempengaruhi porositas adalah ukuran butir atau grain size, bentuk butir,
susunan butir, komposisi mineral, sementasi, dan kompaksi. Sementara faktor yang
mempengaruhi permeabilitas adalah bentuk dan ukuran batu, sementasi, retakan, dan
pelarutan.
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 12
SAMUDRA
Klasifikasi Laut
Berdasarkan proses terbentuknya, laut dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
1. Laut transgresi
Adalah laut yang terbentuk akibat daratan yang tenggelam karena naiknya permukaan
air laut pada zaman es akhir. Contoh laut ini adalah Paparan Sunda (Laut Jawa) dan
Paparan Sahul (Laut Arafuru).
2. Laut Ingresi
Adalah laut yang terjadi karena dasar laut mengalami penurunan akibat proses
tektonik (depresi), sehingga laut tersebut semakin dalam. Contohnya adalah Laut
Banda.
3. Laut Regresi
Adalah laut yang terjadi karena proses penyempitan akibat proses sedimentasi
daratan. Contohnya adalah Laut Bering dan Laut Tengah.
1. Laut Pedalaman
Pengertian laut pedalaman adalah laut yang terletak dan berposisi di tengah-tengah
benua. Laut Kaspia adalah contohnya dan Laut Kaspia ini juga masuk dalam kategori
danau terbesar di dunia. Misalnya Laut Baltik, Laut Hitam, Laut Kaspia, dan Laut
Mati.
2. Laut Tengah
Pengertian laut tengah adalah laut yang terletak dan berposisi diantara beberapa
benua. Laut Mediteran adalah contoh dari laut tengah ini. misalnya Laut Merah, Laut
Mediterania dan laut-laut perairan Indonesia yang terletak diantara dua yaitu Benua
Asia dengan Benua Australia.
3. Laut Tepi
Pengertian laut tepi adalah laut yang terletak dan berposisi di tepi benua atau yang
memisahkan benua dan samudra. Laut Cina Selatan adalah contoh dari laut tepi ini.
Misalnya antara lain Laut Arabia, Teluk Benggala, Laut Jepang, dan laut-laut tepi di
sekitar pantai Benua Amerika
suhu air pada zona hadal dingin sekali dan tidak ada cahaya sama sekali. Binatang
laut yang hidup umumnya mempu memancarkan cahaya dari tubuhnya sendiri.
2. Cekungan Samudera
Cekungan samudera (ocean basin) didefinisikan sebagai lantai samudera (ocean floor)
yang luas yang terletak pada kedalaman lebih dari 2000 meter. Benua (continent)
didefiniskan sebagai daratan menerus yang besar (Ingmanson dan Wallace, 1985).
Definisi ini meletakkan cekungan samudera sebagai lawan dari benua. Bila benua terlihat
jelas memiliki gunung-gunung dan lembah-lembah, maka demikian pula dengan
cekungan samudera. Berbagai kenampakan dari cekungan samudera yang utama adalah:
1). Pematang samudera (oceanic ridges) yang keberadaannya berkaitan dengan
pembentukan sistem retakan (rifting) karena dua blok kerak samudera yang bergerak
saling menjauh. Kehadirannya berkaitan dengan proses pembentukan kerak samudera
yang baru. Contohnya Mid-Atlantic Ridge di Samudera Atlantik dan Mid-Indian
Ridge di Samudera Hindia.
2). Dataran abisal (abyssal plain) adalah kawasan yang luas dan agak datar dengan
kedalaman dengan kedalaman berkisar dari 4000 sampai 5000 meter yang dibatasi
oleh pematang samudera atau benua. Dataran abisal umumnya tertutup oleh sedimen
pelagis. Di kawasan yang berbatasan dengan lereng benua, bila terdapat alur bawah
laut di lereng benua, maka, akan terbentuk kipas bawah laut (submarine fan) atau
kipas laut dalam (deep-sea fan).
3). Pulau-pulau terumbu (coral islands) yaitu pulau yang terbentuk karena
pertumbuhan koral.
4). Palung (trench), terdapat di zona menunjaman lempeng tektonik.
5). Gunung-laut (seamounts) adalah gunung api bawah laut yang telah mati. Bila
gunung-gunung tersebut muncul maka, menjadi pulau.
6). Rangkaian pulau-pulau (island chains).
Berasarkan pada dua komponen utamanya, yaitu bumi sebagai wadah dan massa air sebagai
sesuatu yang diwadahi. Lingkungan laut dapat dibedakan menjadi dua lingkungan utama,
yaitu: (1) lingkungan bentik (benthic), yang mengacu kepada dasar samudera atau dasar laut,
dan (2) lingkungan pelagis (pelagic), yang mengacu kepada massa air laut. Dilihat dari
kondisi cahaya dalam secara vertikal dapat diklasifikasikan ke dalam 3 zona, yaitu:
1. Zona eufotik (0-150 m): terdapat pada permukaan sampai pada kedalaman dimana
cahaya matahari memungkinkan berlangsungnya fotosintesis.
2. Zona disfotik (150-1000m), berada di bawah zona eufotik, cahaya sudah terlampau
redup untuk memungkinkan terjadinya fotosintesis.
3. Zona afotik (lebih dari 1000 m), zona yang paling bawah, gelap gulita, tidak ada
cahaya matahari yang dapat menembus.
Berdasarkan zona pelagiknya (ketembusan cahaya), kedalaman lingkungan laut dapat dibagi
menjadi:
1. Epipelagic (0-200 m): cahaya matahari dapat menembus zona ini dalam jumlah yang
melimpah sehingga fotosintesis dapat berlangsung optimal.
2. Mesopelagic (200-1000 m): cahaya matahari masih dapat menembus namun tidak
banyak dan kadang tidak mampu digunakan untuk fotosintesis. Di bawah kedalaman
500 m, oksigen sudah sangat berkurang.
3. Bathypelagic (1000-4000): cahaya matahari sudah sangat minim dan hampir tidak
ada. Organisme menyesuaikan diri dengan mengembangkan kemampuan
bioluminesen (berpendar di dalam gelap).
4. Abyssalpelagic (>4000 m): tidak ada cahaya matahari sama sekali.
Pada dasarnya ada tiga cara hidup organisme di laut, yaitu planktonik, bentonik, dan
nektonik. Organisme yang hidup secara planktonik disebut plankton, secara bentonik disebut
bentos, dan secara nektonik disebut nekton. Plankton adalah kelompok organisme yang
biasanya kecil dengan kekuatan untuk berpindah tempat sangat lemah atau terbatas, dan
berpindah tempat terutama karena arus laut. Plankton dapat berupa hewan (zooplankton)
maupun tumbuhan (fitoplankton). Bentos adalah organisme yang hidup di atas atau di bawah
dasar laut. Beberapa organisme bentos pada fase awal kehidupannya memiliki bentuk larva
planktonik. Nekton meliputi hewan yang dapat berenang bebas, bebas dari gerakan arus.
Kelompok ini meliputi berbagai bentuk kehidupan hewan tingkat tinggi, seperti ikan, ikan
paus, dan berbagai jenis mamalia laut. Tumbuhan tidak termasuk di dalam kelompok ini.
4. Tekanan uap (ukuran seberapa mudah molekul air lepas dari fase cair masuk ke
fase gas) makin turun seiring dengan peningkatan salinitas
Karena garam cenderung membuat molekul air-bebas untuk penguapan berkurang.
5. Tekanan osmosis air naik seiring dengan peningkatan salinitas.
Tekanan osmosis berkaitan dengan aliran larutan melalui membran (selaput tipis
berpori) semipermeabel. Banyak aliran meningkat seiring dengan peningkatan
salinitas.
6. Penambahan garam akan meningkatkan viskosita air.
Hal ini karena tarikan elektrostatis antara material terlarut dan air. Perbedaan
viskositas akan mempengaruhi kecepatan suara di dalam air.
Gambar 9B. Distribusi lateral temperatur permukaan di bulan Agustus. Dikutip dari
Pickard dan Emery (1995).
Distribusi temperatur secara vertikal dapat dibagi menjadi tiga zona yaitu:
1) Lapisan campuran (mixed layer)
Zona ini adalah zona homogen. Temperatur dan kedalaman zona ini dikontrol oleh
insolasi lokal dan pengadukan oleh angin. Zona ini mencapai kedalaman 50 sampai 200
meter.
2) Termoklin (thermocline)
Di dalam zona transisi ini, temperatur air laut dengan cepat turun seiring dengan
bertambahnya kedalaman. Zona ini berkisar dari kedalaman 200 sampai 1000 meter.
3) Zona dalam (deep zone)
Zona ini temperatur berubah sangat lambat atau relatif homogen.
dalam air laut adalah konstan karena konsentrasinya ditentukan oleh proses-proses fisika.
Karena sifatnya yang demikian itu, ion-ion tersebut disebut ion konservatif (conservative
ions). Secara keseluruhan, semua unsur tersebut menyusun lebih dari 99,8% material yang
terlarut di dalam air laut. Di antara ion-ion itu, sodium (natrium, Na) dan klorin (Cl)
menyusun sekitar 86%. Salinitas air permukaan laut sangat ditentukan oleh evaporasi dan
presipitasi. Salinitas akan naik bila evaporasi naik dan presipitasi turun.
1) Lapisan atas, dengan ketebalan sekitar 100 meter, mempunyai densitas hampir seragam.
2) Piknoklin (pycnocline), yaitu zona dimana densitas bertambah dengan cepat seiring
dengan bertambahnya kedalaman.
3) Zona dalam, adalah zona di bawah piknoklin, dengan densitas meningkat sangat pelan
dengan bertambahnya kedalaman.
Perioda gelombang (T) adalah waktu yang dibutuhkan oleh puncak (atau lembah) gelombang
yang berurutan untuk melalui titik tetap tertentu. Panjang gelombang (L) adalah jarak
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 12
horizontal di antara dua puncak (atau lembah) gelombang yang berurutan. Tinggi gelombang
(H) adalah jarak vertikal dari dasar lembah sampai puncak gelombang. Kedalaman air (d)
adalah jarak vrtikal antara nuka laut rata-rata sampai dasar laut.
d. Seiche
Fenomena seiche adalah fenomena gelombang stasioner, yaitu gelombang yang tidak
memperlihatkan gerakan maju dari bentuk gelombang yang terjadi. Pada gelombang
jenis ini, di tempat-tempat tertentu, permukaan air akan tetap stasioner sementara
permukaan air yang lainnya bergerak naik turun. Gelombang ini umumnya terjadi di
perairan tertutup, seperti danau; atau perairan semi tertutup, seperti teluk. Di danau,
seiche terjadi karena tiupan angin badai, atau perubahan tekanan udara (atmosfir) yang
cepat. Di daerah teluk, seiche dapat terjadi karena pasang surut atau tsunami.
Gelombang Pecah
Bila gelombang dari laut dalam menuju ke pantai, maka ketika gelombang itu memasuki
perairan dangkal, akan terjadi perubahan bentuk. Perubahan bentuk itu mulai terjadi ketika
kedalaman air sama dengan ½ panjang gelombang, dan mulai berubah secara tegas ketika
kedalaman air ¼ panjang gelombang (batas air dalam menurut teori gelombang Airy).
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 12
Perubahan bentuk yang terjadi pada gelombang itu adalah kecepatan dan panjang
gelombang berkurang, tinggi gelombang bertambah, sedang periode gelombang tetap.
2. Arus Laut
Gerakan arus laut terjadi baik secara horizontal maupun secara vertikal. Densitas air laut
bergantung pada salinitas dan suhu. Gerakan vertikal terjadi karena perbedaan densitas di
berbagai kedalaman dan atau pertemuan dari dua arus horizontal yang mengakibatkan arus
turun yang diimbangi arus naik. Gerakan air laut horizontal yang terjadi di permukaan disebut
arus laut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus laut, yaitu:
Perbedaan densitas
Pergesekan antara air permukaan dengan angin sehingga sedikit banyak arah arus ini
searah dengan arah angina
Letak dan bentuk pantai daratan
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua, yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas
adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah adalah arus yang
bergerak di bawah permukaan laut. Menurut suhunya kita mengenal adanya arus panas dan
arus dingin. Arus panas adalah arus yang bila suhunya lebih panas dari daerah yang dilalui.
Sedangkan arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari daerah yang dilaluinya
(Hutabarat & Evans, 1986.).
Arus permukaan yang dihasilkan oleh angin bukan hanya dipengaruhi oleh gaya Coriolis
tetapi juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi (Bhatt, 1978). Arus yang disebabkan oleh gaya
Coriolis dan gaya gravitasi disebut arus geostropik.
3. Pasang Surut
Gerakan air laut yang lain adalah gerakan yang disebabkan oleh pasang naik dan pasang
surut. Pasang adalah gerakan yang berganti-ganti antara naik dan turunnya permukaan laut,
kurang lebih dua kali sehari, sebagai akibat dari gaya tarik bulan dan gaya tarik matahari.
Pada laut terbuka perbedaan antara pasang naik dan pasang surut tidak lebih dari 60 cm,
tetapi pada perairan dangkal yang berbatasan dengan kontinental bisa mencapai enam meter
dan di estuaria yang sempit bisa mencapai 15 meter bahkan lebih. Pasang surut berdasarkan
penyebabnya :
a. Pasang purnama
Peristiwa terjadinya pasang naik- pasang surut tertinggi (besar). Pasang besar terjadi
pada tanggal 1 (berdasarkan kalender bulan) dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama).
Pada kedua tanggal tersebut posisi Bumi-Bulan-Matahari berada satu garis (konjungsi)
sehingga kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul menjadi satu menarik
permukaan bumi.
b. Pasang perbani
Ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan psang surut terendah (kecil). Pasang kecil
terjadi pada tanggal 7 dan 21 kalender bulan. Pada kedua tanggal tersebut posisi
Matahari-Bulan-Bumi membentuk sudut 90°.
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 12
Sumber:
- Bahan pembinaan calon peserta olimpiade sains nasional bidang kebumian tahun
2009 oleh Pentatok Kuncoro, S.T
- Materi kuliah di akses di
http://kartono.sttnas.ac.id/Geologi%20Teknik/6.%20HIDROGEOLOGI.pdf
- Buku Ajar Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Aplikasinya dalam Proses Belajar
Mengajar oleh Dr. Naharuddin, M. Si. dkk. 2018
- Materi Pembekalan Peserta 1st International Earth Science Olympiad – IESO 2007 di
Seoul, Korea Selatan (Oceanografi)
- Materi kuliah Oseanografi
- Pendalaman Materi Geografi Modul 19 “ PERAIRAN LAUTAN “ oleh Dr. Sukma
Pradana P, M.T. dkk. Ristekdikti.
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 12
SOAL
Untuk soal nomor 1-2 perhatikan gambar siklus hidrologi berikut ini.
2. Jumlah air pada proses B dapat ditentukan dengan menghitung jumlah air pada
a. Snowmelt runoff + presipitasi - proses A + proses C
b. proses B + proses C - presipitasi + snowmelt runoff
c. presipirasi – snowmelt runoff – proses A – proses C
d. presipitasi + snowmelt runoff – proses A – proses C
e. Semua Jawaban salah.
4. Contoh lapisan batuan yang dapat menyimpan air namun tidak dapat meloloskan air dalam
jumlah yang berarti adalah:
a. pasir
b. batu kerikil
c. batu gamping
d. shale
e. batuan sedimen
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 12
5. Laut yang terbentuk karena proses penyempitan akibat proses sedimentasi daratan adalah :
a. Laut transgresi
b. Laut Ingresi
c. Laut Regresi
d. Laut Bregresi
e. Laut Tertutup
Jenis laut yang ditunjukkan oleh huruf A. B. dan C secara berutan adalah:
8. Sedimen laut yang terbentuk oleh reaksi kimia inorganic dari unsur-unsur terlarut di dalam
air disebut :
A. Sedimen Kosmogenik
B. Sedimen Autigenik
C. Sedimen Volkagenik
D. Sedimen Litogenik
E. Sedimen Biogenik
10. Pernyataan berikut yang benar mengenai kecepatan rambat suara di laut adalah :
A. Keceapatan suara akan berkurang seiring dengan kedalaman karena pengaruh tekanan.
B. Kecepatan suara akan meningkat pada zona termoklin karena pengaruh temperature.
C. Kecepatan suara akan lebih cepat pada pada daerah tropis dibandingkan dengan lintang
tinggi.
D. Pada daerah air dalam, kecepatan suara akan lebih besar dibandingkan dengan
permukaan akibat adanya penurunan temperature.
E. kecepatan suara paling rendah berada pada batas antara mixed layer dan daerah
termoklin.
11. Unsur-unsur inorganic terlarut minor dalam air laut adalah sebagai berikut kecuali :
A. Brom, Karbon, Stronsium, Boron, dan Fosfor.
B. Brom, Klor, Natrium, Potassium, dan Fluor.
C. Brom, Karbon, Stronsium, Silikon, dan Fluor.
D. Brom, Nitrogen, Fosfor, Boron, dan Fosfor.
E. Boron, Karbon, Natrium, Boron, dan Silikon.
12. Pernyataan yang benar menganai kelarutan gas pada lautan adalah :
A. Pada zona termoklin kelarutan gas akan meningkat karena pengaruh temperature
B. Kelarutan gas akan lebih kecil pada air tawar dibandingkan dengan air laut.
C. Kelarutan gas meningkat seiring dengan berkurangnya tekanan.
D. Kelarutan akan meningkat seiring bertambahnya lintang.
E. Semua jawaban salah.
13. Zona kedalaman laut yang terletak bersamaan dengan lereng benua dan memiliki
kedalaman 200 – 2000 meter disebut zona . . .
A. Abyssal
B. Neritik
C. Litoral
D. Batial
E. Eufotik
15. Bila gelombang melintasi samudera, setelah meinggalkan daerah pembentukannya, maka ia
akan kehilangan energi selama perjalananya. Hal itu dapat terjadi karena sebagai berikut,
kecuali ..
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 12
16. Pecahan dimana gelombang naik seperti menghujam ke depan, tetapi kemudian dasar
gelombang naik ke atas permukaan pantai sehingga gelombang jatuh dan menghilang
disebut pecahan gelombang …
A. Plunging breaker
B. Spilling breaker
C. Surging breaker
D. Collapsing breaker
E. Blast breaker
17. Berikut ini yang merupaka tipe-tipe gelombang berdasarkan periodenya adalah
A. Capillary Waves dengan periode kurang dari 1 detik
B. Swell dengan periode ~ 1 detik
C. Wind waves dengan periode ~ 10 detik
D. Seiches dengan periode jam
E. ripple dengan periode menit
18. Pergerakan revolusi bulan mengelilingi bumi menyebabkan terjadinya variasi pasang surut
untuk periode ..
A. Tahunan
B. Bulanan
C. Harian
D. Semi Annual
E. Intra Seasonal
20. Arus yang disebabkan oleh perbedaan densitas karena kandungan muatan sedimen, dapat
terjadi di danau dan waduk, serta dapat dicetuskan oleh gempa bumi, dan longsor bawah
laut disebut …
A. Longsohore current
B. Rip Current
C. Turbidity Current
D. Arus pasang surut
E. Upwelling dan Downwelling
21. Lingkungan laut yang hanya akan tergenang saat terjadi pasang tinggi dan memiliki
organisme yang akan selalu tersingkap dengan udara disebut …
A. Lingkungan Eulitoral
B. Lingkungan Supralitoral
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 12
C. Lingkungan sublittoral
D. Lingkungan Neritik
E. Lingkungan Oseanik Eufotik
23. Arus yang timbul akibat angin yang bertiup di atas permukaan laut dalam waktu yang
relative tidak terlalu lama, dipengaruhi oleh gaya Coriolis dan bergerak dalam arah
melingkar di sebut arus ..
A. Arus inersia
B. Arus geostropik
C. Arus Ekman
D. Arus pasut
E. Arus termohalin
27. Bagian relief laut yang merupakan tempat terjadinya proses glasiasi dan pengendapan
karbonat ditunjukkan oleh huruf
A. B
B. C
C. D
D. F
E. I
29. Relief pantai yang ditunjukkan oleh huruf A, B, dan C secara berurutan adalah …
A. Stamps, arch, dan cave
B. Arch, stack, dan cave
C. Arch, cliff, dan cave
D. Stamp, stack, dan Arch
E. Stamp, cliff, dan Arch
30. Proses erosi secara terus menerus pada Arch akan membentuk
A. Cave
B. Stack
C. Cliff
D. Stamp
E. Semua jawaban salah