Anda di halaman 1dari 5

Gambar.

Sikuls Hidrologi Pendek


https://www.youtube.com/watch?v=CQQimP4leRk&t=305s
siklus hidrologi pendek atau yang dikenal juga dengan siklus hidrologi kecil. Siklus hidrologi
kecil ini merupakan siklus yang paling sederhana karena hanya melibatkan beberapa tahapan
saja. adapun beberapa tahapan yang ada di dalam siklus hidrologi pendek atau siklus
hidrologi kecil ini antara lain sebagai berikut:
1. Sinar matahari mengenai sumber- sumber air di Bumi dan akan membuat sumber air
tersebut menjadi proses evaporasi (penguapan air laut karena panas dari sinar matahari).
2. Karena penguapan tersebut maka uap air naik ke atmosfer sehingga pada ketinggian
tertentu uap air mengalami proses kondensasi (pengembunan dan menjadi titik-titik air
yang berkumpul dan membentuk awan).
3. Kemudian terjadinya proses adveksi (awan tertiup oleh angina dan berpindah tempat dari
satu titik ke titik lainnya hingga berkumpul dengan awan lainnya).
4. Karena awan yang telah berkumpul semakin tebal dan padat, kemudian suhu menjadi
semakin rendah, maka awan tersebut mengalami persipitasi (turunnya curahan air dari
awan diatmosfer ke laut/hujan).
5. Terakhir, air yang jatuh dari rintihan awan akan kembali lagi bergabung di laut yang
disebut proses run off.
Gambar. Sikuls Hidrologi Sedang
https://www.youtube.com/watch?v=CQQimP4leRk&t=305s
Siklus sedang tentunya memiliki proses yang sedikit lebih panjang daripada siklus hidrologi
pendek. Adapun beberapa tahapan dari siklus hidrologi sedang ini antara lain sebagai berikut:
1. Sinar matahari mengenai sumber- sumber air di Bumi dan akan membuat sumber air
tersebut menjadi proses evaporasi (penguapan air laut karena panas dari sinar
matahari)
2. Kemudian juga terjadi penguapan yang berasal dari tumbuhan yang disebabkan oleh
panas sinar matahari menjadi proses transpirasi.
3. Karena penguapan tersebut maka uap air naik ke atmosfer sehingga pada ketinggian
tertentu uap air mengalami proses kondensasi (pengembunan dan menjadi titik-titik air
yang berkumpul dan membentuk awan).
4. Kemudian terjadinya proses adveksi (awan tertiup oleh angina dan berpindah tempat dari
satu titik ke titik lainnya hingga berkumpul dengan awan lainnya).
5. Karena awan yang telah berkumpul semakin tebal dan padat, kemudian suhu menjadi
semakin rendah, maka awan tersebut mengalami persipitasi (turunnya curahan air dari
awan diatmosfer ke laut/hujan).
6. Kemudian air yang turun tersebut akan jatuh ke permukaan bumi hingga diserap oleh
tanah menjadi suatu proses infiltrasi.
7. Terakhir, air yang tidak diserap oleh tanah akan mengalir dipermukaan tanah menuju
permukaan perairan ke sungai, selokan, danau dan permukaan air lainnya hingga menuju
ke laut sehingga disebut sebagai proses run off.
Gambar. Sikuls Hidrologi Panjang
https://www.youtube.com/watch?v=CQQimP4leRk&t=305s
Siklus hidrologi panjang atau besar ini memiliki tahapan yang lebih kompleks daripada dua
siklus di atas. Beberapa tahapan dari siklus hidrologi panjang antara lain sebagai berikut:
1. Sinar matahari mengenai sumber- sumber air di Bumi dan akan membuat sumber air
tersebut menjadi proses evaporasi (penguapan air laut karena panas dari sinar
matahari)
2. Kemudian juga terjadi penguapan yang berasal dari tumbuhan yang disebabkan oleh
panas sinar matahari menjadi proses transpirasi.
3. Karena penguapan tersebut maka uap air naik ke atmosfer sehingga pada ketinggian
tertentu uap air mengalami proses kondensasi (pengembunan dan menjadi titik-titik air
yang berkumpul dan membentuk awan).
4. Kemudian terjadinya proses adveksi (awan tertiup oleh angina hingga ke permukaan
yang lebih tinggi dan berpindah tempat dari satu titik ke titik lainnya hingga berkumpul
dengan awan lainnya).
5. Karena awan yang telah berkumpul semakin tebal dan padat, kemudian suhu menjadi
semakin rendah, maka awan tersebut mengalami persipitasi (turunnya curahan air dari
awan diatmosfer ke laut/hujan). Pada siklus ini proses persipitasi yang dihasilkan tidak
hanya dalam berbentuk air, tetapi juga menghasilkan salju karena daerah pegunungan
atau daratan tinggi yang memiliki tekanan udara yang rendah.
6. Salju yang terbentuk pada daerah pegunungan atau dataran tinggi sebagian menguap ke
atmosfer tanpa melalui proses mencair terlebih dahulu menjadi suatu proses sublimasi.
7. Kemudian sebagian salju lainnya yang mencair dan jatuh di permukaan bumi hingga
diserap oleh tanah menjadi suatu proses infiltrasi.
8. Terakhir, air yang tidak diserap oleh tanah akan mengalir dipermukaan tanah menuju
permukaan perairan ke sungai, selokan, danau dan permukaan air lainnya hingga menuju
ke laut sehingga disebut sebagai proses run off
Pengertian Perairan Darat

Perairan darat adalah bentuk air yang terdapat di daratan. Air yang berupa benda cair
maupun benda padat (es dan salju). Perairan di daratan secara umum dibagi menjadi 2
yaitu perairan mengalir (lotic water) dan perairan menggenang (lentic water). Perairan
lotik dicirikan adanya arus yang terus menerus dengan kecepatan bervariasi sehingga
perpindahan massa air berlangsung terus-menerus, contohnya antara lain: sungai, kali..
Perairan menggenang disebut juga perairan tenang yaitu perairan dimana aliran air
lambat atau bahkan tidak ada dan massa air terakumulasi dalam periode waktu yang
lama. Arus tidak menjadi faktor pembatas utama bagi biota yang hidup didalamnya.
Contoh perairan lentik antara lain: Waduk, danau, kolam, telaga. Adapun perbandingan
antara banyaknya air yang meresap dan mengalir di permukaan bergantung dari faktor
berikut.

a. Jumlah curah hujan yang jatuh


Hal ini akan berpengaruh pada banyaknya air yang meresap dan mengalir di
permukaan bumi dikarenakan jumlah air yang diturunkan oleh hujan akan terserap di
tanah dalam mencukupi kapasitasnya, jika lebih akan mengalir diatas permukaan dan
mencari perairan didaratan.
b. Kekuatan jatuhnya butiran air hujan di permukaan bumi
Kekuatan jatuhnya air hujan juga akan mempengaruhi banyaknya air yang meresap
dan mengalir dipermukaan bumi, dikarenakan kekuatan ini menjadi tekanan saat
tanah menyerap air yang dijatuhkan tersebut.
c. Lamanya curah hujan
Durasi air yang diturunkan akan mempengaruhi juga akan mempengaruhi banyaknya
air yang meresap dan mengalir dipermukaan bumi, dikarenakan semakin lama curah
hujan akan membuat mengalirnya air ke perairan daratan.
d. Penutupan vegetasi di permukaan bumi
Penutupan vegetasi akan mempengaruhi akan mempengaruhi banyaknya air yang
meresap dan mengalir dipermukaan bumi, dikarenakan penutupan tersebut tidak
dapat berfungsi dalam pengaturan tata air yang diserap dan produktivitas dari tanah
tersebut.
Salsabila dan Nugraheni. 2020. Pengantar Hidrologi. Bandar Lampung : AURA CV.
Anugrah Utama Raharja.
Anonym. Perairan Darat. [Online]. Tersedia : https://eprints.uny.ac.id/8183/3/bab%202%20-
%2008308144015.pdf. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2022.
Utomo dan Syahrir. Ekosistem Perairan. [Online]. Tersedia :
http://repository.ut.ac.id/4475/1/BIOL4442-M1.pdf. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai