Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN GEOSTATISTIKA

MODUL 1 – STATISTIKA DASAR

Nama Viona Gabriela Simorangkir

NIM 101117027

Tanggal 6 Februari 2020

DASAR TEORI
UKURAN TENDENSI SENTRAL
a. Rata-Rata Hitung (MEAN ARITMETIK)
Ukuran yang sering disebut dengan istilah “rata-rata” ini, dicari dengan perhitungan (jumlah nilai data)
dibagi oleh (banyaknya observasi). Lambang Σ (sigma) menunjukkan jumlah, dan M menunjukkan rata-rata.
Rumus rata-rata hitung adalah sebagai berikut:

b. Median

Adalah nilai tengah dari nilai-nilai pengamatan setelah disusun secara teratur menurut besarnya data. Nilai
ini dipengaruhi oleh letak data dalam urutannya, sehingga nilai ini sering disebut dengan “rata-rata posisi”.
Perhitungan median dibagi menjadi dua yaitu ganjil dan genap.

c. Modus
Adalah nilai yang mempunyai frekuensi terbanyak dalam kumpulan data. Ukuran ini biasanya
digunakan untuk mengetahui tingkat seringnya terjadi suatu peristiwa. (ukuran ini (sebenarnya) cocok
digunakan untuk data berskala nominal.

d. Standar Deviasi
Standar deviasi ini merupakan ukuran variasi yang paling banyak digunakan, karena nilainya paling
memenuhi kriteria statistika. Standar deviasi adalah akar kuadrat dari variasi.

e. Variansi
Variasi dicari dengan menghitung selisih dari setiap elemen data dengan rata-rata. Variasi dibedakan
antara Variasi populasi (σ2) dengan variasi sampel (S 2), demikian juga kita mengenal standar deviasi populasi (σ)
dan standar deviasi sampel (S).

Standar deviasi sampel

Untuk persamaan Variasi populasi memiliki persamaan yang hampir sama dengan Variasi sampel, namun
hanya dibagi dengan n bukan n-1.

d. Kovariansi

Kovariansi yaitu nilai korelasi antara dua set data.

e. Kuartil

Kuartil adalah nilai-nilai yang membagi data yang telah diurutkan menjadi empat bagian yang sama.
Suatu gugus data akan mempunyai tiga tempat kuartil, yaitu kuartil 1, kuartil 2, dan kuartil 3, dimana kuartil 2
sebenarnya sama dengan median (yaitu data yang letaknya ditengah-tengah gugus data)
Posisi kuartil dari data yang sudah diurutkan bisa dicari dengan rumus:

Qk = nilai yang ke- .k ; dimana k = 1, 2, 3 (=posisi kuartil ke-i)


Dari posisi kuartil yang sudah diketahui, nilai kuartil adalah nilai data yang berada ada posisi data
tersebut.

REFERENSI
[1] Budiyanto, S. 2017. Metode Statistika Untuk Mengolah Data Keolahragaan. Fakultas Ilmu Keolahragaan
UNM: Malang.
[2] Sudijono, A. 1996. Pengantar Statitik Pendidikan. Rajawali: Jakarta.
[3] Hadi, S. 1982. Statistik, Jilid 1, 2 dan 3. Fakultas Psikologi UGM: Yogyakarta.
DIAGRAM ALIR PRAKTIKUM
START

Data Porosity & Permeability

Log Permeability

Mean, Median,Modus, Kuartil


Standar Deviasi, Koefisien
Distribusi, Skewness, Min,
Maks, Covariance,Koefisien
Korelasi

Kelas dan Frekuensi


Porosity, Permeability,&
LogPermeability
Scatter Plot Porosity Vs Log
Scatter Plot Porosity Vs
Permeabilty
Permeability PPPermPeability

Histogram Porosity, Permeabilty, dan Log


Permeability

STOP
HASIL PRAKTIKUM ANALISIS
1. Modus
Pada data porositas memiliki
modus dengan nilai 0.01 dimana
Tabel 1. Mean, Median, Modus, Kuartil, Variansi, Standar Deviasi,
nilai 0.01 ini merupakan nilai
Koefisien Distribusi, Skewness, Minimum, Maksimum, Covariance, dan
yang paling banyak muncul pada
Koefisien Korelasi dari Porositas, Permeabilitas, dan Log Peremabilitas
data porositas. Pada data
permeabilitas tidak didapat nilai
modus, karena nilai pada data
permeabilitas berbeda-beda,
sehingga tidak ada nilai yang
sering muncul.

2. Variansi
Pada data porositas terdapat
variansi sebesar 0.014, sedangkan
pada padata permeabilitas
terdapat variansi sebesar 54.24.
Hal ini menunjukkan bahwa
pesebaran data pada data
porositas lebih merata
dibaandingkan data pemeabilitas
karen variansi porositas yang
lebih kecil dari pada
permeabilitas.

3. Standar Deviasi
Standar deviasi pada data
porositas sebesar 0.121 seperti
yang terlihat pada tabel 1
sedangkan pada data
permeabilitas memiliki standar
deviasi sebesar 7.36, terlihat
bahwa pada data porositas
memiliki nilai yang semakin dekat
dengan rata-rata, sedangkan
pada data pemeabilitas
menunjukkan bahwa rentang
varisi data yang lebih lebar. Hal
ini terlihat dari nilai standar
deviasi porositas yang lebih
rendah dibandingkan
permeabilitas.
4. Berdasarkan data pada tabel 2
dapat dilihat bahwa nilai
Tabel 2. Distribusi Data Porositas
permeabilitas yang dominan
terletak pada rentang 0 hingga
0.05 dimana memiliki frekuensi
sebanyak 687 atau sebesar 27.5%
hal ini juga semakin terlihat pada
histogram di gambar 1 bahwa
pada rentang 0-0.05 ini
merupakan nilai dominan dari
porositas, sedangkan porositas
dengan rentang 0.4-0.45 dan
0.45-0.5 sangat sedikit,
ditunjukkan melalui frekuensi
yang paling kecil yaitu 6 atau
0.2% dan histogram yang paling
rendah.

Gambar 1. Histogram Data Porositas


5. Pada data permeabilitas terlihat
pada tabel 3 serta gambar 2 dan
Tabel 3. Distribusi Data Permeabilitas 3 bahwa nilai permeabilitas
dominan terletak pada rentang
20 hingga 30 dimana memiliki
frekuensi atau banyaknya data
sebesar 1117 atau 45%
sedangkan sangat sedikit untuk
rentang 0 hingga 10 dimana
banyaknya data sebesar 3 atau
0%. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya permeabilitas yang
cukup baik dibandingkan tingkat
porositas.

Gambar 2. Histogram Data Permeabilitas

Gambar 3. Histogram Data Permeabilitas dalam Persen

6. Pada data log permeabilitas


terlihat pada tabel 4 serta gambar 4
Tabel 4. Distribusi Data Log Permeabilitas
dan 5 bahwa rentang nilai yang
paling dominan terletak pada 0.09-
0.055 dengan banyaknya data 698
atau 28%. Data log permeabilitas ini
merupakan hasil transformasi atau
normalisasi dari data permeabilitas
karena range data pada
permeabilitas berbeda dengan
range data porositas, sehingga
dilakukan normalisasi ini agar kedua
data ini tidak memiliki perbedaan
range yang signifikan.

Gambar 4. Histogram Log Permeabilitas

Gambar 5. Histogram Log Permeabilitas dalam Persen

7. Pada gambar 6 terlihat pesebaran


data porositas terhadap
permeabilitas. Dari gambar ini dapat
diindikasikan bahwa antara data
porositas dengan permeabilitas
memiliki hubungan yang positif, hal
ini ditunjukkan melalui kenaikan
trend serta berdasarkan nilai
koefisien korelasi dan covariance
antara porositas dan permeabilitas
Gambar 6. Scatter Plot Porositas dan Permeabilitas pada tabel yang bernilai positif.
Pada gambar 7 menunjukkan
pesebaran data porositas terhadap
log permeabilitas dimana melalui
gambar ini terlihat trend kurva
cenderung turun, antara porositas
dan log permeabilitas masih
memiliki hubungan, namun
cenderung negatif, hal ini juga dapat
dilihat dari koefisien korelasi dan
Gambar 7. Scatter Plot Porositas dan Log Permeabilitas
covariance antara porositas dan log
permeabilitas yang bernilai negatif
pada tabel 1.
.

JAWABAN PERTANYAAN (jika ada)


1.
2.
3.

Keterangan: Lebar tabel tidak dibatasi.

Anda mungkin juga menyukai