ABSTRAK
Densitas merupakan suatu nilai yang menyatakan rupa dari suatu materi. Paper ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh densitas batuan terhadap kecepatan seismik. Prinsip dari
paper ini adalah dengan menggunakan persamaan Gassmann yang memberikan model
sederhana untuk memperkirakan efek dari porositas batuan terhadap modulus bulk, dimana
pada akhir didapatkan kesimpulan bahwa modulus geser tidak berubah apapun fluida dalam
yang berada pada pori batuan. Pada paper ini menggunakan data yang memiliki 5 kondisi
dengan modulus bulk material dan modulus geser yang bervariasi pada limestone. Data terdiri
dari beberapa interval kedalaman antara lain 2849-1882; 2882-2914; 2914-2947; 2947-2979;
29479-3015; 3015-3050. Terdapat juga data densitas dan porositas berturut-turut antara lain
2.489; 2.532; 2.502; 2.497; 2.402; 2.432 dan 10.59; 8.17; 9.84; 9.95; 15.01; 13.77. Data lain
seperti 𝐾𝑚𝑖𝑛 , µ, 𝐾𝑑𝑟𝑦 , 𝐾𝑓𝑙 yang bervariasi tiap kondisi dan level atau interval kedalaman nya.
Setelah dilakukan perhitungan, maka didapatkan nilai antara lain pada level satu 21.3649;
22.2165; 22.5706; 23.4007; 23.8218, level dua 26.0462; 27.1677; 27.6405; 28.7324; 29.1472,
level tiga 22.6163; 23.6921; 23.8735; 24.8009; 25.2342, level empat 22.8159; 23.7715;
24.1424; 25.0753; 25.4460, level lima 16.9676; 17.5697; 17.8104; 18.4700; 18.7101, level
enam 18.6115; 19.3206; 19.5772; 20.2694; 20.5245. Dari variasi nilai tersebut berpengaruh
terhadap perhitungan kecepatan gelombang P dan kecepatan gelombang S pada setiap level
dan kondisi. Nilai rata-rata kecepatan gelombang P antara lain 5.03538; 5.06298; 5.10422;
5.088; 4.92826; 4.97094 dan kecepatan gelombang S 3.4904; 3.4843; 3.4843; 3.4848; 3.55304;
3.53106. Mengingat banyaknya data yang diolah dalam paper ini, maka dibutuh ketelitian
dalam perhitungan, sehingga dibutuhkan aplikasi MATLAB.
∆𝑃
𝐾 = −𝑉
∆𝑉
3. Metodologi
a. Langkah Kerja
Pertama-tama, kami memahami
referensi yang sudah dimiliki untuk
menemukan tema paper yang akan
dibahas. Berdasarkan referensi,
4. Data, Pembahasan dan Diskusi 4
𝐾𝑠𝑎𝑡 + 3 µ
𝑣𝑝 = √
Persamaan Gassmann memberikan 𝜌
model sederhana untuk memperkirakan efek
Persamaan untuk kecepatan gelombang S
dari porositas batuan terhadap modulus
dituliskan sebagai berikut:
bulk. Persamaan ini menghubungkan
saturasi bulk modulus (𝐾𝑠𝑎𝑡 ) dengan
µ
modulus bulk batuan kering (𝐾𝑑𝑟𝑦 ) sesuai 𝑣𝑠 = √
𝜌
persamaan berikut (Jaya et al, 2009):
Data yang digunakan memiliki 5 kondisi
𝐾𝑠𝑎𝑡 = 𝐾𝑑𝑟𝑦 + 𝛼 2 𝑀
dengan modulus bulk material dan modulus
𝐾𝑚𝑖𝑛 geser yang bervariasi pada limestone
𝑀=
𝐾𝑑𝑟𝑦 𝐾 (Castagna et al, 1993). Data memiliki enam
1−𝐾 − ∅ ( 1 − 𝐾𝑚𝑖𝑛 )
𝑚𝑖𝑛 𝑓𝑙
level kedalaman berdasarkan data VSP
dengan 𝛼 adalah koefisien Biot-Wilis. dengan masing masing modulus bulk batuan
kering, modulus bulk fluida, densitas, dan
Persamaan ditunjukkan sebagai berikut
𝐾𝑑𝑟𝑦 porositas yang sudah diketahui. (Alimoradi
𝛼 =1−
𝐾𝑚𝑖𝑛 et al, 2014).
M adalah modulus ruang pori, ∅ adalah Tabel 1.1. Data pada level 1
porositas, 𝐾𝑚𝑖𝑛 adalah modulus bulk
mineral batian, dan 𝐾𝑓𝑙 adalah modulus bulk Level 1 (2849-1882 m)
70.2 29 13.8 2.2472 2.532 8.17 70.2 29 11.7 2.1936 2.497 9.95
Tabel 1.3. Data pada level 3 Tabel 1.5. Data pada level 5
70.2 29 11.8 2.0993 2.502 9.84 70.2 29 8.2 2.1224 2.402 15.01
76.8 32 13 76.8 32 9
Tabel 1.6. Data pada level 6
63.7
Level 6 (3015-3050) 𝑀=
10.1 63.7
1 − 63.7 − 0.1059 ( 1 − 2.0641 )
𝐾𝑚𝑖𝑛 µ
𝐾𝑑𝑟𝑦 𝐾𝑓𝑙 𝜌 𝜑
𝑀 = 15.91
Nilai 𝑀 adalah:
𝐾𝑚𝑖𝑛
𝑀=
𝐾𝑑𝑟𝑦 𝐾
1−𝐾 − ∅ ( 1 − 𝐾𝑚𝑖𝑛 )
𝑚𝑖𝑛 𝑓𝑙
Tabel 2. 1. 𝐾𝑠𝑎𝑡 , 𝑣𝑝 , dan 𝑣𝑠 pada level 1 Tabel 2. 3. 𝐾𝑠𝑎𝑡 , 𝑣𝑝 , dan 𝑣𝑠 pada level 3
Level 1 Level 3
State State
𝐾𝑠𝑎𝑡 𝑣𝑝 𝑣𝑠 𝐾𝑠𝑎𝑡 𝑣𝑝 𝑣𝑠
Tabel 2. 2. 𝐾𝑠𝑎𝑡 , 𝑣𝑝 , dan 𝑣𝑠 pada level 2 Tabel 2. 4. 𝐾𝑠𝑎𝑡 , 𝑣𝑝 , dan 𝑣𝑠 pada level 4
Level 2 Level 4
State State
𝐾𝑠𝑎𝑡 𝑣𝑝 𝑣𝑠 𝐾𝑠𝑎𝑡 𝑣𝑝 𝑣𝑠
Velocity (Km/s)
State 5 y = -0,0268x + 5,1632
4,5
𝐾𝑠𝑎𝑡 𝑣𝑝 𝑣𝑠
4
3,5 y = 0,0141x + 3,5293
1 16.9676 4.9659 3.6328 3
2,489 2,532 2,502 2,497 2,402 2,432
Densitas (kg/m3)
2 17.5697 4.8041 3.4385
Vp Vs
3 17.8104 4.8490 3.4747 Linear (Vp) Linear (Vs)
Level 6 5
y = -0,0342x + 5,052
State 4,5
𝑣𝑝 4
𝐾𝑠𝑎𝑡 𝑣𝑠
3,5 y = 0,0104x + 3,357
3
1 18.6115 5.0032 3.6103 2,489 2,532 2,502 2,497 2,402 2,432
Densitas (kg/m3)
Velocity (Km/s)
5 y = -0,032x + 5,0847 5 y = -0,033x + 5,2952
4 4
y = 0,0135x + 3,3756 y = 0,0142x + 3,5459
3
3
2,489 2,532 2,502 2,497 2,402 2,432 2,489 2,532 2,502 2,497 2,402 2,432
Densitas (kg/m3) Densitas (kg/m3)
Vp Vs
Vp Vs
Linear (Vp) Linear (Vs)
Linear (Vp) Linear (Vs)
5 y = -0,0326x + 5,2066
2,55 16
4,5
Densitas (kg/m3)
y = 1,0437x + 7,5687 14
2,5
Porosity (%)
4 12
y = 0,0139x + 3,4676 2,45 10
3,5 y = -0,0194x + 2,5437 8
3 2,4 6
2,489 2,532 2,502 2,497 2,402 2,432 2,35 4
2
Densitas (kg/m3) 2,3 0
2849 2882 2914 2947 2979 3015
Vp Vs – – – – – –
2882 2914 2947 2979 3015 3050
Linear (Vp) Linear (Vs)
Depth Range
Densitas Porositas
Gambar 4. Grafik kecepatan seismik
Linear (Densitas) Linear (Porositas)
terhadap densitas pada kondisi 4
Paper ini berjudul “analisis pengaruh Data terdiri dari beberapa interval
densitas batuan karbonat terhadap kecepatan kedalaman antara lain 2849-1882; 2882-
seismik berdasarkan data sumur” dengan 2914; 2914-2947; 2947-2979; 29479-3015;
tujuan antara lain untuk mengetahui 3015-3050. Terdapat juga data densitas dan
pengaruh densitas batuan karbonat terhadap porositas berturut-turut antara lain 2.489;
kecepatan seismik. Perhitungan 2.532; 2.502; 2.497; 2.402; 2.432 dan 10.59;
menggunakan Persamaan Gassmann yang 8.17; 9.84; 9.95; 15.01; 13.77. Data lain
memberikan model sederhana untuk seperti 𝐾𝑚𝑖𝑛 , µ, 𝐾𝑑𝑟𝑦 , 𝐾𝑓𝑙 yang bervariasi tiap
memperkirakan efek dari porositas batuan kondisi dan level atau interval kedalaman
terhadap modulus bulk. Persamaan ini nya.
menghubungkan saturasi bulk modulus
Setelah dilakukan perhitungan
(𝐾𝑠𝑎𝑡 ) dengan modulus bulk batuan kering
menggunakan persamaan gassmann untuk
(𝐾𝑑𝑟𝑦 ) (Jaya et al, 2009). Nilai 𝐾𝑠𝑎𝑡 ,
menentukan nilai modulus bulk batuan
porositas, modulus geser, dan densitas
tersaturasi (𝐾𝑠𝑎𝑡 ) maka didapatkan nilai
batuan tersaturasi yang sudah dihitung
antara lain pada level satu 21.3649; 22.2165;
nantinya akan digunakan untuk menghitung
22.5706; 23.4007; 23.8218, level dua
kecepatan gelombang P yang melewati
26.0462; 27.1677; 27.6405; 28.7324;
batuan yang sudah tersaturasi oleh fluida.
29.1472, level tiga 22.6163; 23.6921;
Selain itu, gelombang S dihitung
23.8735; 24.8009; 25.2342, level empat
berdasarkan nilai modulus geser dan
22.8159; 23.7715; 24.1424; 25.0753;
densitas batuan terseturasi oleh fluida.
25.4460, level lima 16.9676; 17.5697; langsung dari densitas atau kedalaman
17.8104; 18.4700; 18.7101, level enam melainkan banyak faktor lain seperti nilai
18.6115; 19.3206; 19.5772; 20.2694; 𝐾𝑠𝑎𝑡 dan µ.
20.5245. Dari variasi nilai tersebut
5. KESIMPULAN
berpengaruh terhadap perhitungan
• Perhitungan menggunakan Persamaan
kecepatan gelombang P dan kecepatan
Gassmann yang memberikan model
gelombang S pada setiap level dan kondisi.
sederhana untuk memperkirakan efek
Nilai rata-rata kecepatan gelombang P
dari porositas batuan terhadap modulus
antara lain 5.03538; 5.06298; 5.10422;
bulk.
5.088; 4.92826; 4.97094 dan kecepatan
• Nilai 𝐾𝑠𝑎𝑡 , porositas, modulus geser, dan
gelombang S 3.4904; 3.4843; 3.4843;
densitas batuan tersaturasi digunakan
3.4848; 3.55304; 3.53106.
untuk menghitung kecepatan gelombang
Nilai dari setiap data yang diketahui P yang melewati batuan yang sudah
dapat dijadikan grafik seperti grafik tersaturasi oleh fluida. Selain itu,
kecepatan seismik terhadap densitas pada gelombang S dihitung berdasarkan nilai
kondisi yang bervariasi, grafik modulus geser dan densitas batuan
perbandingan densitas dan porositas, dan tersaturasi oleh fluida.
grafik perbandingan rata-rata kecepatan • Pada paper ini menggunakan data yang
seismik dengan densitas. Grafik kecepatan memiliki 5 kondisi dengan modulus bulk
seismik terhadap densitas pada kondisi yang material dan modulus geser yang
bervariasi menunjukkan bahwa pada setiap bervariasi pada limestone (Castagna et al,
densitas berdasarkan kedalaman, kecepatan 1993).
seismik cenderung horizontal apabila dilihat • Perhitungan dilakukan menggunakan
dari grafik dengan interval 0.5 hingga 1. persamaan gassmann untuk menentukan
Grafik perbandingan densitas dan porositas nilai modulus bulk batuan tersaturasi
menunjukkan bahwa kedalaman tidak (𝐾𝑠𝑎𝑡 ) pada berbagai variasi.
berpengaruh langsung terhadap nilai • Nilai rata-rata kecepatan gelombang P
porositas dan densitas tetapi pada setiap untuk masing-masing variasi antara lain
interval, nilai densitas berbanding terbalik 5.03538; 5.06298; 5.10422; 5.088;
dengan porositas. Grafik perbandingan rata- 4.92826; 4.97094 dan kecepatan
rata kecepatan seismik dengan densitas gelombang S 3.4904; 3.4843; 3.4843;
menunjukkan bahwa kecepatan seismik baik 3.4848; 3.55304; 3.53106. (dalam km/s)
gelombang S atau P tidak terpengaruh
• Nilai dari setiap data yang diketahui di Characterization. Universal Journal of
plot dalam grafik kecepatan seismik Geosciences. Iran.
terhadap densitas pada kondisi yang
Astuti, Irnin. Sumarni, Ria. Bhakti. Yoga.
bervariasi, grafik perbandingan densitas
2018. Penggunaan Video Based
dan porositas, dan grafik perbandingan
Laboratory (VBL) dalam Menentukan
rata-rata kecepatan seismik dengan
Nilai Elastisitas Penggaris
densitas.
Aluminium. Journal Unnes. Semarang.
• Grafik kecepatan seismik terhadap
Borrero, F J. 2012. Glencoe Earth Science.
densitas pada kondisi yang bervariasi
New York: McGraw-Hill Company
menunjukkan bahwa pada setiap densitas
Giancoli, D C. 2004, Physics Principles with
berdasarkan kedalaman, kecepatan
Applications. New York: Prentice
seismik cenderung horizontal
Hall Publisher
• Grafik perbandingan densitas dan
Lubis, A.M., (2005). Analisa Kecepatan
porositas menunjukkan bahwa
gelombang Seismik Bawah Permukaan
kedalaman tidak berpengaruh langsung
Di Daerah Yang Terkena Dampak
terhadap nilai porositas dan densitas
Gempa Bumi 4 Juni 2000 (Studi Kasus:
tetapi pada setiap interval, nilai densitas
Kampus Universitas Bengkulu). Jurnal
berbanding terbalik dengan porositas.
Gradien Vol. 1 No. 2 Juli 2005: 69-73.
• Grafik perbandingan rata-rata kecepatan
Nurdiyanto, B. Drajat, N. Sunardi, B. dan
seismik dengan densitas menunjukkan
Susilanto, P. (2011), Penentuan
bahwa kecepatan seismik baik
Tingkat Kekerasan Batuan
gelombang S atau P tidak terpengaruh
Menggunakan Metode Seismik
langsung dari densitas atau kedalaman
Refraksi, Jurnal Meteorologi Dan
melainkan banyak faktor lain seperti nilai
Geofisika Vol. 12 No. 3, Desember
𝐾𝑠𝑎𝑡 dan µ.
2011:211-220.
Lampiran
clear all;
clc;
a=1-Kdry/Kmin;
M=Kmin/(1-Kdry/Kmin-P*(1-Kmin/Kfl));
Ksat=Kdry+a^2*M
Vp=((Ksat+4/3*S)/D)^0.5
Vs=(S/D)^0.5