Anda di halaman 1dari 5

FISIKA LABORATORIUM- LAB.

MATERIAL 2015 1-4 1

Uji Densitas dan Porositas pada Batuan dengan


Menggunakan Neraca O Houss dan Neraca Pegas
Puji Kumala Pertiwi, Agustin Leny, Khoirotul Yusro dan Gonjtang Prajitno M.Si
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: puji13@mhs.physics.its.ac.id

AbstrakTelah dilakukan percobaan Uji Densitas dan Porositas merupakan salah satu karakteristik fisis yang
Porositas pada Batuan dengan Menggunakan Neraca O Houss diperlukan terutama untuk mengkarakteristik fisis yang
dan Neraca Pegas. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui diperlukan terutama untuk mengkarakterisasi bahan padatan
nilai densitas pada batuan dan untuk mengetahui nilai porositas
hasil proses maupun yang akan diproses kembali. Sifat
pada batuan dengan menggunakan neraca O Houss. Percobaan
ini menggunakan prinsip hukum Archimedes, densitas dan porositas bahan saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
porositas. Percobaan ini dimulai dengan mengukur massa batu besaran fisis yang lain maupun sifat termalnya, misalnya bahan
dengan neraca O Houss kemudian batu di oven sekitar 10 menit yang porus akan mempunyai nilai kerapatan yang rendah, luas
setelah suhunya mencapai 80oC dan timbang lagi sampai permukaann yang lebih besar, konduktivitas panas yang
mencapai massa yang konstan dan ditulis sebagai massa rendah. Secara umum porositas digambarkan sebagai
kering(mk), setelah itu batu diukur beratnya dengan
perbandingan antara volume pori dan volume teoritis. Volume
menggunakan neraca pegas dan ditulis sebagai berat kering(wk).
kemudian batu diikat dengan benang wol lalu dimasukkan ke teoritis ditentukan dari berat dan rapat teoritisnya. Porositas
dalam air pada beker glass ditunggu sampai gelembung air hilang muncul karena adanya pori yang terbuka, tertutup maupun
baru kemudian diukur beratnya dengan neraca pegas sebagai ruang antar partikel. Pori terbuka adalah pori yang
berat basah(wb). Lalu ikatan tali dilepaskan dari batu, kemudian berhubungan dengan cairan disekitarnya atau pori yang saling
diukur massanya dengan neraca o houss dan ditulis sebagai berhubungan termasuk didalamnya ada kapiler, retakan
massa basah(mk). Dari percobaan yang telah dilakukan, maka
telah didapatkan kesimpulan bahwa batuan yang memiliki nilai
retakan halus serta ketidakrataan[3].
densitas paling besar adalah batu kali yaitu 240,1 g/cm3, . Densitas ukuran kerapatan suatu zat yang dinyatakan
sedangkan batuan yang memiliki nilai densitas paling kecil adalah banyaknya zat / massa per satuan volume. Jadi satuannya
batu bata yaitu 197,225 g/cm3. Batuan yang memiliki nilai adalah satuan massa persatuan volume. Semakin tinggi massa
porositas paling besar adalah batu bata yaitu 27,9503106 % jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
sedangkan batuan yang memiliki nilai porositas paling kecil volumenya. Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat.
adalah batu koral yaitu 0,8333333%.
Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat
Kata KunciDensitas, Hukum Archimedes, Porositas. berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki
massa jenis yang sama. Perbedaan nilai kepadatan setiap bahan
yang disebabkan oleh komponen penyusunya akan menyisakan
I. PENDAHULUAN oleh komponen penyusunnya akan menyisakan celah celah

S etiap material atau bahan memiliki karakteristik yang


berbeda-beda. Setiap bahan memiliki sifat yang berbeda-
beda mulai dari sifat fisis, sifat mekanis dan sifat kimiawi.
kosong diantara rapat serbuk penyusun material tersebut.
Faktor yang mempengaruhi tingkat porositas serbuk adalah
ukuran butir (Grain size), bentuk butir, susunan butir, maka
Sifat fisis yaitu sifat yang dimiliki suatu bahan yang dapat kita porositasnya pun akan semakin kecil. Demikian pula bentuk
amati secara langsung. Sifat fisis suatu material atau bahan membundar (spherical) akan mengurangi nilai porositas
suatu benda berhubungan dengan struktur benda, mulai dari dimana rongga kosong diantara serbuk semakin berkurang.
atom , molekul. Sifat fisis suatu benda antara lain densitas dan Pengurangan nilai porositas dimana rongga kosong diantara
porositas[1]. serbuk semakin berkurang. Pengurangan nilai porositaspun
Porositas adalah ukuran dari ruang kosong diantara material juga dipengaruhi oleh susunan dan bahan serbuk. Dimana
atau bahan yang merupakan fraksi dari volume ruang kosong susunan serbuk yang homogeny akan semakin mengurangi
terhadap total volume yang bernilai antara 0 dan 1 atau sebagai jumlah rongga dan porositas[4].
persentase antara 0-100%. Borositas bergantung pada jenis Densitas merupakan salah satu sifat penting dari suatu zat
bahan, ukuran bahan, distribusi pori, sementasi, riwayat adalah kerapatan atau massa jenisnya atau disebut densitas
diagenetik dan komposisinya[1]. (density) dimana perbandingan massa terhadap volume zat.
Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara volume Dimana adalah massa jenis zat (kg/m3), m adalah massa zat
ruang yang terdapat diantara serbuk yang berupa pori-pori (kg) dan V adalah Volume zat (m3)[4].
(ruang diantara serbuk yang selalu terisi oleh fluida seperti Setiap benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke
udara, minyak atau gas bumi) terhadap volume serbuk secara dalam fluida, akan mendapat gaya ke atas sebesar berat fluida
keseluruhan[2]. yang dipindahkan oleh benda tersebut itulah hukum
FISIKA LABORATORIUM- LAB. MATERIAL 2015 1-4 2

Archimedes. Benda yang dicelupkan ke dalam air maka ada dengan mengukur massa pada ke empat macam batu yang
tiga kemungkinan yang akan dialami oleh benda tersebut, yaitu digunakan dengan menggunakan necara O Houss, kemudian
mengapung, melayang dan tenggelam. Benda yang dikatakan batu di oven selama sepuluh menit setelah setelah suhunya
terapung dalam zat cair bila sebagian benda tercelup dan mencapai lebih dari 80oC , setelah itu ditimbang lagi massa
sebagian lagi muncul diudara, karena massa jenis benda lebih batu dengan necara O Houss, lalu di oven lagi sampai berulang
kecil dari massa jenis zat cair[5]. ulang sampai massanya konstan dan ditulis sebagai massa
kering (mk). Lalu batu ditimbang beratnya dengan neraca pegas
dan ditulis sebagai berat kering (wk). Batu kemudian diikat
II. METODE PENELITIAN dengan menggunakan benang wol. Kemudian mengambil air
diletakkan pada gelas beker, lalu batu dimasukkan kedalam
A. Alat dan Bahan gelas beker yang telah berisi air tersebut. Tunggu sampai
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah gelembung-gelembung air hilang lalu kemudian batu diukur
neraca O Houss, neraca pegas, gelas beker, 4 macam batu, beratnya dengan neraca pegas dan ditulis sebagai berat basah
benang wol, air dan oven. Neraca O Houss digunakan untuk (wb). Setelah itu benang wol dilepas dari batu. Kemudian batu
mengukur massa batu. Neraca pegas digunakan untuk ditimbang massanya dengan menggunakan necara O Houss
mengukur massa batu. Gelas beker digunakan sebagai tempat dan ditulis sebagai massa basah (mb).
air dan batu yang akan diukur berat dan massa basahnya. 4
C. Flowchart
macam batu yang digunakan yaitu batu bata, batu apung, batu
koral dan batu kali, batu ini berfungsi sebagai bahan/material
yang diukur densitas dan porositasnya. Bewang wol digunakan start
untuk mengikat batu yang akan dicelupkan ke air. Air
berfungsi untuk membasahi batu. Oven berfungsi untuk Massa batu diukur
memanaskan agar benar benar kering. dengan neraca O Houss

Batu di panaskan dengan oven


sampai 10 menit setelah 80oC

Gambar 1. 4 macam variasi batu


Massa batu diukur lagi
dengan neraca O Houss

Batu di oven lagi dan ditimbang lagi


sampai massanya konstan
Gambar 2. Oven
Batu ditimbang beratnya
dengan neraca pegas

Batu dimasukkan ke dalam gelas


beker yang berisi air setelah diikat
Gambar 3. Neraca O Houss
dengan benang wol

Tunggu sampai gelembung


gelembung air hilang

Gambar 4. Gelas Beker


Batu diukur beratnya dengan neraca
pegas, dan diukur massa nya dengan
neraca o houss

Gambar 5. Neraca Pegas Finish


B. Cara Kerja
Percobaan uji densitas dan porositas pada batuan dengan D. Contoh Perhitungan
menggunakan neraca O Houss dan neraca pegas ini diawali - Perhitungan densitas
FISIKA LABORATORIUM- LAB. MATERIAL 2015 1-4 3

C. Pembahasan
= Percobaan tentang uji densitas dan porositas pada batuan
Fa=Wk-Wb dengan menggunakan neraca O Houss dan neraca pegas yang
= 4,5-2,5 telah dilakukan telah didapatkan data mengenai massa kering,
=2 massa basah, berat kering dan berat basah guna untuk
menentukan nilai densitas dan porositasnya.
=
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa batu kali
= memiliki densitas terbesar yaitu 240,1 g/cm3 dan yang
= 240,1 g/cm3 memiliki densitas terkecil yaitu batu bata yaitu 240,1 g/cm3.
Batuan yang memiliki nilai porositas paling besar adalah batu
- Perhitungan Porositas bata yaitu 27,9503106 % sedangkan batuan yang memiliki
nilai porositas paling kecil adalah batu koral yaitu
P= 0,8333333%. Hubungan antara densitas dan porositas
berbanding terbalik, dapat kita lihat hasil percobaan pada batu
P= bata dimana batu bata memiliki densitas terkecil dan memiliki
P = 3,06122449 % porositas terbesar. Dari situlah dapat diketahui bahwa batu
bata memiliki nilai kerapatan massa yang kecil tetapi dia
memiliki banyak pori pori. Dari situ dapat diketahui bahwa
III. HASIL DAN PEMBAHASAN semakin padat suatu bahan/ material maka semakin kecil
daerah kosong pada material tersebut. Ketika terdapat banyak
A. Analisa Data
daerah kosong pada suatu material/ bahan maka kerapatan
Pada percobaan yang telah dilakukan telah didapatkan hasil massanya semakin kecil.
sebagai berikut : Hukum Archimedes adalah setiap benda yang tercelup
sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mendapat gaya
Tabel 1.
Data hasil percobaan ke atas sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh benda
neraca o houss Neraca Pegas tersebut. Dalam percobaan ini batu yang di masukkan dalam
Mk(g) Mb(g) Wk(N) Wb(N) air, batu tenggelam ke air dan batu tersebut tidak mengapung
Batu kali 49 50.5 4.5 2.5 karena dipengaruhi gaya gravitasi, tetapi dalam pengukuran
batu apung 35.5 39.5 3.5 2 berat basah batu, gelas beker yang berisi air diangkat agar batu
batu koral 60 60.5 6 3.5 bisa terapung ketika diukur beratnya.
batu bata 80.5 103 8 4

IV. KESIMPULAN
B. Hasil Perhitungan
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada bab II Dari percobaan yang telah dilakukan, maka telah didapatkan
subbab D, maka telah didapatkan hasil yang dituliskan pada
kesimpulan bahwa batuan yang memiliki nilai densitas paling
data tabel dibawah ini :
besar adalah batu kali yaitu 240,1 g/cm3, sedangkan batuan
Tabel 2. yang memiliki nilai densitas paling kecil adalah batu bata yaitu
Hasil perhitungan densitas 197,225 g/cm3. Batuan yang memiliki nilai porositas paling
neraca o houss Neraca Pegas besar adalah batu bata yaitu 27,9503106 % sedangkan batuan
Mk(g densitas( yang memiliki nilai porositas paling kecil adalah batu koral
) Mb(g) Wk(N) Wb(N) Fa )
yaitu 0,8333333%.
Batu kali 49 50.5 4.5 2.5 2 240.1
batu apung 35.5 39.5 3.5 2 1.5 231.9333
batu koral 60 60.5 6 3.5 2.5 235.2
batu bata 80.5 103 8 4 4 197.225
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten
Tabel 3. laboratorium fisika laboratorium, Khoirotul Yusro dan
Hasil perhitungan porositas Agustin Leny untuk percobaan tentang Densitas dan Porositas
neraca o houss Neraca Pegas Batuan ini, yang telah membimbing jalannya praktikum serta
Mb(g
Mk(g) ) Wk(N) Wb(N) porositas(p)
menyalurkan ilmu yang sangat dibutuhkan oleh penulis serta
Batu kali 49 50.5 4.5 2.5 3.06122449
dalam pelaksanaan briefing jurnal. Serta tidak lupa terima
batu apung 35.5 39.5 3.5 2 11.26760563 kasih kepada teman-teman satu team atas kerjasamanya dalam
batu koral 60 60.5 6 3.5 0.833333333 melaksanakan praktikum tentang Densitas dan Porositas
batu bata 80.5 103 8 4 27.95031056 Batuan ini.
FISIKA LABORATORIUM- LAB. MATERIAL 2015 1-4 4

DAFTAR PUSTAKA
[1] ATHY L.F, Density, porosity and compaction of sedimentary rocks
Bull. Amer. Assoc. Petrol. Geol. v. 14, pp. (1930) 1-24
[2] Das, B.M, 1990, Principles of Foundation Engineering, Second
Edition, PWS Kent Publishing Company, Boston.
[3] Schon,J.H, 1996 Physical Properties of Rock Institute of Applied
Geophysics Leoben, Austria .
[4] Callister, W.D., Jr., 2001, Fundamental of Materials Science and
Engoneering, Departement of Metallurgical Engineering, John Wiley
& Sons, inc, New York.
[5] Jewett, Serway, 2009. Fisika untuk Sains dan Teknik . Salemba
Teknika, Jakarta.
FISIKA LABORATORIUM- LAB. MATERIAL 2015 1-4 5

TUGAS TAMBAHAN

1. Jelaskan densitas dan porositas

- Densitas adalah ukuran kerapatan massa jenis suatu material


atau bahan.
- Porositas adalah ukuran ruang kosong antara material
material, yang dipengaruhi banyaknya jumlah pori-pori pada
material tersebut.

2. Hubungan antara densitas dan porositas

Densitas dan porositas berbanding terbalik, semakin banyak


jumlah pori pori pada suatu bahan/material maka bahan
tersebut memiliki nilai porositas yang besar tetapi kerapatan
massanya kecil jadi nilai densitasnya kecil. Begitu juga
sebaliknya jika semakin besar nilai densitasnya maka semakin
kecil nilai porositasnya karena nilai kerapatanya

3. Hukum Archimedes

Hukum Archimedes adalah setiap benda yang tercelup


sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mendapat gaya
ke atas sebesar berat fluida yang dipindahkan oleh benda
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai